PENDAHULUAN
Lipoma adalah tumor lemak yang pertumbuhannya lambat dan berada di
antara kulit dan lapisan otot. Seringkali lipoma mudah diidentifikasi karena tumir
ini langsung bergerak juka ditekan dengan jari. Lipoma dapat terjadi pada segala
usia dan tumor ini dapat bertahan dikulit selama bertahun-tahun. Tumor ini
seringkali dapat terdeteksi pada usia pertengahan.
Penyebab pasti dari lipoma belum jelas hingga saat ini. Lipoma bersifat
lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat
lambat dan jarang menjadi ganas. Adapun diagnosis secara tepat penting untuk
ditegakkan untuk membedakannya dengan tumor lainnya ataupun suatu
keganasan.
Lipoma sendiri jarang menjadi ganas dan terapi biasanya dilakukan untuk
menghilangkan lipoma dari bagian tubuh, khususnya yang mengganggu secara
kosmetik ataupun menimbulkan gangguan akibat penekanannya pada organ
sekitar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipoma adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya
ditemukan pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu dan punggung.
Lipoma ditemukan pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun.
Tumbuh secara lambat, umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat,
dan mudah digerakkan dengan karakteristik lembut.. Kebanyakan lipoma tidak
memerlukan terapi khusus kecuali timbul secara cepat, ataupun menimbulkan rasa
nyeri. Pada jenis diatas dapat diterapi dengan banyak prosedur seperti injeksi
steroid sampai dengan eksisi tumor.1
Lipoma tumbuh lambat, tumor jinak, tumor adipose atau jaringan lemak
yang umumnya ditemukan pada jaringan subkutan. Kebanyakan lipoma
asimtomatik, dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik dan tidak memerlukan
perawatan. Tumor ini dapat ditemukan pada jaringan yang lebih dalam seperti
septa intermuskuler, organ abdomen, rongga mulut, rongga telinga, dan thorax.1
Epidemiologi
Lipoma terjadi pada 1% populasi. Lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun)
namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Lipoma lebih sering ditemukan pada
wanita. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki massa lemak yang lebih
banyak dari pria. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul
dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke
permukaan kulit (superficial). Lipoma sering tumbuh di lengan, batang tubuh dan
leher bagian belakang. Jenis yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam
otot, saraf, sendi, ataupun tendon.2
Etiologi
Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun karena merupakan tumor
jinak. Mungkin saja bahan-bahan kimia yang karsinogen, lingkungan, genetic dan
factor imunologi juga berperan. Ada suatu sindrom yang disebut hereditary
multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1 lipoma pada
tubuhnya.1,3
Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi
pada orang dewasa. Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel
lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel normal
meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.2-4
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot
lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik
yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak
untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir
halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga
akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak
berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi yang dapat ditemukan di
dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang
membentuk lemak dewasa.
Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya
gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan
kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal.
Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal,
walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama.2
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein
lipase penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam
lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini
dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak
menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan
bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan
lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.3
Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan yang
dapat menekan jaringan di sekitarnya. Pada dasar mulut, pembesaran lipoma dapat
mengganggu fungsi pengunyahan dan fungsi bicara, sedangkan pertumbuhannya
menekan gigi geligi maka dapat menyebabkan tanggalnya gigi di sekitar lipoma
tersebut.4
Manifestasi Klinis
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.
Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang menjadi ganas. Lipoma merupakan
nodul subkutan yang kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga
mencapai lebih dari diameter 6 cm. Apabila ukurannya terlalu besar dapat
menimbulkan rasa nyeri atau gangguan dalam pergerakan suatu bagian tubuh. Hal
ini terjadi karena lipoma yang besar dapat menekan dan mengiritasi saraf-saraf
tepi kecil di seluruh bagian tubuh. Bisa ditemukan lipoma yang berada di antara
saraf tulang belakang. Lipoma ini bila tumbuh di saraf tulang akan menyebabkan
gangguan fungsi yang penting. Kelumpuhan, gangguan bicara, gangguan merasa
merupakan salah satu di antaranya.2-4
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis.2 Anamnesis ini sangat
penting karena memiliki pengaruh 80% untuk menentukan diagnosis. Anamnesis
ini meliputi identitas pasien, usia, pekerjaan, dll. Setelah itu menanyakan keluhan
utama pasien, dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut. Hal
yang penting ditanyakan pada penderita adalah: riwayat penyakit, penggunaan
obat-obat untuk penyakit yang dideritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit
yang diderita oleh keluarga yang lain, penyakit-penyakit lain yang diderita
sekarang maupun masa lampau, dan kebiasaan tertentu.2
Pada kasus penyakit kulit ini, anamnesis tidak perlu lebih terperinci, akan
tetapi dapat dilakukan lebih terarah kepada diagnosis banding setelah dan sewaktu
inspeksi. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan
dilakukan inspeksi untuk melengkapi data diagnostic.2
Pemeriksaan Fisik
(CT
scan),
atau
Magnetic
Resonance
Imaging
(MRI).3
membuat serangkaian gambar yang mendetail, namun tidak lebih akurat dari MRI.
Pemeriksaan dengan CT scan dilakukan berkali-kali dari sudut yang berbeda.4
Differential diagnosis
DD : Kista Dermoid, Kista Aterom, Kista epidermis.
Kista Dermoid
Kista dermoid merupakan suatu choristoma yang bersifat kongenital dilapisi
oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Kista dermoid berisi cairan
sebasea, keratin, kalsium, dan kristal kolesterol.3
Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan.
Akan tetapi, kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa
tahun kehidupan dan biasanya akan didiagnosis pertama kali pada usia dewasa.3,4
Kista dermoid ditemukan berupa massa berbentuk oval, membesar perlahan,
teraba lunak, dan tidak nyeri. Namun bisa juga ditemukan kista dermoid dengan
pergeseran bola mata dan proptosis non-aksial, biasanya ditemukan pada kista
dermoid tipe profunda.4 Diagnosis pasti kista dermoid dengan pemeriksaan
histopatologi. Tatalaksana definitif dari kista dermoid ialah ekstirpasi kista dengan
mengangkat seluruh kista beserta kapsulnya.4
Kista Aterom
Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan
berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk
akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga sebagai kista
sebasea. Oleh karena itu kista ateroma ini ditemukan di daerah yang mengandung
kelenjar sebasea, seperti si daerah muka, kepala, dan punggung. Kadang terdapat
multiple dalam berbagai ukuran seperti di kepala atau skrotum. Kista ateroma
tidak pernah dijumpai di telapak tangan atau telapak kaki.4
Sumbatan pada muara kelenjar sebasea, dapat disebabkan oleh infeksi,
trauma (luka/benturan), atau jerawat. Produk dari kelenjar sebasea, yaitu sebum,
tertimbun dan membentuk benjolan (tumor), berbentuk bulat, berbatas tegas,
6
berdinding tipis, bebas dari dasar dan dapat digerakkan tetapi melekat pada kulit
(dermis) di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang
disebut pungta Isinya cairan kental atau bubur eksudat berwarna putih abu-abu,
kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi peradangan.3,4
Kista Epidermis
Kista epidermal adalah kumpulan material seperti keratin, biasanya putih,
licin, mudah digerakkan, dan cheesy di dalam dinding kista. Jenis kista ini
merupakan yang paling umum. Secara klinis, kista epidermal muncul sebagai
nodul bulat, keras berwarna daging. Kista epidermal umumnya memiliki lubang
kecil yang berhubungan dengan kulit namun tidak selalu tampak jelas. Kista
epidermal dapat terjadi di bagian kulit mana saja, akan tetapi lebih banyak ditemui
di bagian wajah, scalp, telinga, dada, dan punggung. Tulang, payudara, genital,
dan intracranial jarang ditemukan pada kista epidermal. Mukosa okuler dan oral
juga bisa terkena serta di konjungtiva palpebra, bibir, mukosa mulut, lidah,
skrotum, dan uvula.4
Kista epidermal merupakan tumor jinak yang tidak perlu dihilangkan kecuali
mengganggu secara kosmetik atau terinfeksi. Kista epidermal yang terinfeksi
berwarna merah, bengkak, dan terasa nyeri. Bila hal ini terjadi, harus diterapi
dengan antibiotik dan dieksisi bila sudah tidak mengalami inflamasi. Kunci dari
penghilangan kista epidermal adalah menghilangkan seluruh dinding kista.
Penatalaksanaan
1. Teknik non eksisi
Perawatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum dilaksanakan adalah injeksi
steroid dan liposuction.5
Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian
lipoma mulai mengecil (atau jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi
baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan
1:1 campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort), dalam dosis
10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali
dengan interval bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 13 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang
dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang
apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis,
menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini
menyusutkan
lipoma
tetapi
pada
umumnya
tidak
dengan
sepenuhnya
menghapuskan tumor itu. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari 1
inci di dalam garis tengah. Suatu campuran 1 persen lidocaine (Xylocaine) dan
triamcinolone acetonide (Kenalog), di dalam 1 dosis 10 mg saban mL, disuntik ke
dalam pusat luka. Prosedur ini sebaiknya diulangi beberapa kali pada satu tahun.
Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma. Banyaknya suntikan tergantung
pada respon terapi, yang diharapkan untuk terjadi di dalam tiga sampai empat
minggu.
Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan
lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik. Eliminasi lipoma
secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran lidokain biasanya
digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan ini menggunakan suatu
jarum dan suatu sedotan besar untuk memindahkan tumor itu. Liposuction pada
umumnya dilakukan ketika lipoma terdapat pada daerah dimana ingin dihindari
terbentuknya suatu parut yang besar. Pada umumnya sukar untuk memindahkan
keseluruhan tumor dengan teknik ini.6
2. Teknik eksisi
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar, lipoma paling baik
dipindahkan secara pembedahan dengan mengguntingnya ke luar dengan bantuan
bius lokal. Pada umumnya Lipoma hilang setelah pembedahannya.
Orang orang yang memiliki lipoma pada umumnya tidak memerlukan
perawatan medis. Bila pasien tidak ingin terganggu, khususnya secara kosmetik
oleh lipoma yang berkembang, yang terbaik yaitu dengan menghilangkannya
Bagaimanapun, sebagian orang menganggap lipoma itu tidak enak dipandang.
Tidak diobati, lipoma kulit cenderung perlahan-lahan membesar atau tetap statis.
Jika dipotong, mayoritas sembuh tanpa insiden. Ada 1% sampai 2% tingkat
kekambuhan, dan ini mungkin memerlukan re-eksisi jika terdapat kenaikan dalam
ukuran lesi atau gejala. Lesi diobati dengan sedot lemak dan lipolisis memiliki
tingkat kekambuhan tinggi karena pengangkatan yang tidak lengkap dari lesi
awal.7
Pencegahan
Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk
mengembangkan mereka turun-temurun. Kadang-kadang, sebuah cedera ringan
dapat memicu pertumbuhan mereka. Berat seseorang tidak mempengaruhi
kemungkinan lipoma. Mereka dapat terjadi pada semua kelompok umur tetapi
lebih sering terjadi pada orang dewasa paruh baya.
Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa olahraga dapat mengurangi risiko
pembentukan lipoma dengan meningkatkan sirkulasi dan mengurangi deposit
lemak.7
10
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1
3.2
Identitas Penderita
Nama
: IWP
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Agama
: Hindu
Alamat
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Perkawinan
: Menikah
Tanggal MRS
Anamnesis
Keluhan Utama:
Timbul benjolan di punggung
Perjalanan Penyakit:
Pasien datang ke poliklinik bedah onkologi RSUP Sanglah diantar oleh
keluarganya, pasien datang dengan keluhan timbul benjolan di punggung. Pasien
mengatakan benjolan tersebut sudah ada sejak pasien kecil (sekitar 40 tahun yang
lalu) dan dirasakan terus membesar secara perlahan. Pasien tidak ada merasakan
nyeri pada benjolan tersebut.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Pasien menyangkal mempunyai riwayat penyakit seperti: hipertensi, diabetes,
jantung, asma, TBC, dan cancer sebelumnya.
11
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaaan umum : Baik
Keadaan gizi : Baik
Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6
Vital sign :
: 80x/menit
: 36,7 0C
b. Pemeriksaan khusus
Kulit
: turgor kulit normal, ikterik (-)
Kepala
o Mata
Palpebra : oedem (-), hematom (-)
Konjungtiva : anemis (-), perdarahan (-)
Sklera : ikterik (-), perdarahan (-)
o Telinga
Lubang telinga : sekret (-), darah (-), bau (-)
Pendengaran : dbn
o Hidung : sekret (-), darah (-)
o Mulut
Bibir : sianosis (-), oedem (-)
Mukosa : hiperemis (-)
o Leher : simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
12
Thorax
o Cor
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal
o Pulmo
Inspeksi : simetris, ketertinggalan gerak (-)
Palpasi : fremitus raba +/+
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/ Abdomen
o Inspeksi : flat
o Auskultasi : bising usus (+)
o Perkusi : timpani
o Palpasi : soepel, nyeri tekan (-)
Punggung : Sesuai status lokalis
Genitalia : dbn
Ekstremitas
o Atas : akral hangat +/+, oedem -/o Bawah : akral hangat +/+, oedem -/-
Status lokalis
Regio Thorakolumbal
o Teraba massa padat, ukuran 8 x 7 cm, mobile, batas tegas, tidak nyeri.
13
3.4
Diagnosis Kerja
Tumor region thorakolumbal, suspect lipoma
3.5
PemeriksaanPenunjang
3.6
DL, BT-CT
Foto rongent thorak PA
Penatalaksanaan
Work up diagnostik
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. Edisi ke-7 (2).
Jakarta: EGC; 2012.p.874-5.
2. Staff pengajar bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI Jakarta. Ilmu
penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.p.35-7.
3. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia; 2010.p.4145.
4. World Health Organization. Pathology & genetics tumours of soft tissue
and bone. Lyon: IARC Press; 2006.p.20-2.
5. Bailey BJ, et al. Atlas of head & neck surgery otolaryngology. Edisi ke2. Philadelphia: Lippinkot Williams & Wilkins. 2005.p.290.
6. Roemer B. Lipoma. In: Greenberg MI, Hendrickson RG, Silverberg M,
editors.
14
http://www.dermatocor.com/
Patients/Diseases-and-
Conditions/Lipoma.aspx.
15