Bahan Alam
OLEH :
KELOMPOK 5
KELAS B
FERI IRMAWATI
ROSNAIRAH
SITI RASUNA SAAD
IRMASARI ZAINAL
ARNIATI
RUHAMA MAULIDA
ZAENAB
CHRISTINA LUMAMULY
DAWIAH
SUGIRAWATI
HASNI
BAB I
PENDAHULUAN
mencerahkan
wajah.
Selain
itu
jeruk
lemon
juga
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Formulasi
II.1.1. Praformulasi
Praformulasi meliputi studi literatur, evaluasi produk brenchmark,
menyusun material (bahan aktif dan bahan pembantu) dengan kualitas
yang sesuai untuk pembuatan cream tersebut. Disamping itu juga
mempertimbangkan peralatan yang dapat digunakan. Out put yang
dihasilkan berupa rancangan formula dan spesifikasi produk yang
diinginkan.
Krim merupakan sediaan semi solid, berupa emulsi minyak dalam
air atau air dalam minyak. Berikut ini adalah bahan bahan penyusun
sediaan krim :
1. Zat berkhasiat
Sifat fisika dan kimia dari bahan atau zat berkhasiat dapat
menentukan cara pembuatan dan tipe krim yang dapat dibuat, apakah
krim tipe minyak dalam air atau tipe air dalam minyak. Dalam hal ini dilihat
dari zat aktif produk civitis cream yaitu minyak dalam air.
2. Minyak
Salah satu fase cair yang bersifat nonpolar
3. Air
Salah satu fase cair yang bersifat polar. Untuk pembuatan
digunakan air yang telah dididihkan dan segera digunakan setelah dingin.
4. Pengemulsi
Dalam produk kami digunakan pengemulsi tween 80 dan span 80.
Bahan tambahan untuk sediaan semi solid untuk meningkatkan
penetrasi sediaan terhadap kulit antara lain sebagai berikut:
kontaminasi
mikroorganisme.
Sediaan
krim
yang
atau
humectan
ditambahkan
dalam
sediaan
topical
jaringan
menjadi
lunak, mengembang
dan
tidak
berkeriput sehingga penetrasi zat akan lebih efektif. Dalam hal ini
produk kami menggunakan propilen glikol
4. Emolien
Emolien dalam krim digunakan untuk mencegah penguapan air serta
melembutkan kulit, dalam hal ini produk kami yaitu Cetyl alkohol
5. Anti Oksidan.
Antioksidan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya ketengikan akibat
oksidasi oleh cahaya pada minyak tidak jenuh yang sifatnya
autooksidasi, antioksidan yang digunakan dalam produk kami yaitu
tokoferol
10%
3%
Cera alba
2%
Cetil alkohol
5%
Propil paraben
0,02%
Metil paraben
0,18%
Propilen glikol
10%
-tokoferol
0,001%
5%
Aquadest
64,799%
diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus
dipilih suatu emulsi minyak dalam air.
II.1.4. Alasan Penambahan Bahan
a. Alasan penggunaan bahan aktif
a. Anggur
Menurut USDA nutrient database, setiap 100 gram (3,5 oz) anggur
merah mengandung karbohidrat (18,1 gram), gula (15,48 gram),
serat makanan (0,9 gram), lemak (0,16 gram), protein (0,72 gram);
vitamin B1 (0,069 mg), B2 (0,07 mg), B3 (0,188 mg), B5 (0,05 mg),
B6 (0,086 mg), B9 (2 g), C (10,8 mg), E (0,19 mg), K (22 g);
fosfor (20 mg), kalium (191 mg), kalsium (10 mg), magnesium (7
mg), mangan (0,071 mg), natrium (3,02 mg), seng (0,07 mg), zat
besi (0,36 mg), turunan stilbene, trans-Resveratrol (trans-3,5,40trihydroxystilbene).
Biji anggur mengandung flavonoid (4-5%), termasuk kaempferol-3O-glucosides, quercetin-3-Oglucosides, quercetin, dan myricetin.
Flavonoid merupakan senyawa fitokimia pemberi warna ungu pada
anggur.
Anggur juga kaya polifenol. Sekitar 6070% polifenol anggur
ditemukan di bijinya. Polifenol biji anggur merupakan derivatives
(turunan) flavan-3-ol. Komponen utamanya adalah (+)-catechins,
()-epicatechin,()-epicatechin-3-O-gallate,
procyanidins
dimers
dengan
baik.
Bahkan
hormon
melatonin
telah
sebagian
besar
penelitian
kesehatan
tentang
manfaat
keseluruhan,
termasuk
dari
makan
daging!
Itu
buah
anggur
berarti
secara
bahwa
kita
f.
b. Lemon
Pektin, minyak atsiri (70% limonene), felandren, koumarins,
bioflavanoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat, vitamin A, B1,
B2, C, kalsium, fosfor, besi dan serat.
Lachman : 50
Perlu penambahan suatu pengawet yang larut dalam fase air dan
larut dalam fase minyak. Bila asam p-hidroksibenzoat merupakan
contoh yang baik karena metil eter larut dalam air sedangkan propil
tidak larut air.
Stabilitas
Excipient : 340-450
Propil paraben digunakan dengan metil paraben dalam larutan
topikal :
Metil paraben
(0,2-0,3)%
Propil paraben
(0,2-0,6) %
Titik lebur
Excipient : 450 (propil paraben)
96 98oC
4. Propylene glycol
Kegunaan :
Konsentrasi :
Stabilitas :
Incomp :
Titik lebur :
5. A-tokoferol
Kegunaan :
Menurut excipient : 18
Kegunaan a-tokoferol digunakan sebagai antioksidan
Stabilitas :
Menurut excipient : 18
Tokoferol dapat disimpan pada suhu sejuk, tempat kering dan
terlindung dari cahaya.
Incomp :
Menurut excipient : 19
Tokoferol incomp dengan peroksida dan ion logam, khususnya
besi, tembaga, dan perak. Tokoferol dapat di absorbsi kedalam
plastik.
Konsentrasi :
Stabilitas :
Span dan tween dapat disimpan pada tempat tertutup baik, suhu
sejuk, tempat kering dan terlindung dari cahaya.
II.2. Metode Pembuatan
Proses Pembuatan bahan baku
1. Pengumpulan bahan baku, dipengaruhi oleh waktu pengumpulan,
dan juga teknik pengumpulan.
2. Sortasi basah, memiliki tujuan untuk membersihkan dari bendabenda asing seperti tanah, kerikil, rumput, bagian tanaman lain dan
bahan yang rusak.
3. Pencucian bahan baku dengan menggunakan air, sebaiknya
memperhatikan sumber air, agar diketahui sumber air tersebut
mengalami pencemaran atau tidak.
4. Pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak merusak kandungan
senyawa aktif dalam simplisia. Tujuan pengeringan yaitu agar
bahan baku awet, dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang
lama.
5. Sortasi
kering,
benda-benda
asing
yang
masih
tertinggal,
dan
penyimpanan
untuk
mencegah
terjadinya
c. Panas
panas
diterapkan
pada
produk
beku
untuk
mempercepat sublimasi.
d. Kondensasi :
mencapai produk akhir yang berkualitas. Adapun produk non steril yang
dihasilkan industri farmasi berupa krim. Produk produk ini diproduksi
didalam area E mulai dari tahap penimbangan hingga pengemasan.
II.2.1 Personalia
Sebelum produksi Civitis cream, harus dilakukan evaluasi
terhadap personil (karyawan) yang terlibat. Personil pabrik harus
proporsional,
mempunyai
kemampuan
cukup
dan
attitude,
orang
yang
terlibat
dalam
proses
pembuatan
bekerja.
Pengawasan
hendaklah
tanggap
orang
hendaklah
melaksanakan
kebiasaan
Dilarang
mengunyah,
makan
dan
minum
di
ruangan
merokok
di
ruangan
produksi,
gudang
dan
laboratorium.
Tanda DILARANG MEROKOK hendaklah dipasang di pintu
masuk berbagai tempat penting.
Dilarang meludah di sembarang tempat terutama di ruang
produksi, laboratorium, gudang dll
Kebersihan
senantiasa
dan
keteraturan
dipelihara.
ruang
Ruangan
kerja
hendaklah
hendaklah
segera
orang
yang
berada
di
daerah
produksi
harus
Bebas tirat/serat
6. Sarung Tangan
Sarung tangan yang digunakan pada produksi harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Terbuat dari vinil/lateks, dapat menyaring partikel secara
maksimal
Bebas bedak/serbuk
Sterilkan sebelum digunakan/gunakan yang tersedia di
pasaran dalam kondisi steril
Didesinfeksi secara berkala paling tidak setiap jam. Misal :
dengan etilalkohol 70%
Diganti segera bila rusak atau terkontaminasi
7. Alas Kaki
Alas
kaki
yang
digunakan
personil
dalam
produksi
untuk
meniadakan
kemungkinan
terjadi
Cross
KRIM :
1. Peralatan
Kontaminasi partikel
Konsep Kelas Higiene
Menetapkan ketentuan lingkungan
Menunjang pencegahan kontaminasi dan kontaminasi silang
Menunjang pelaksanaan produksi pada kondisi higiene yang
optimal
Memperhitungkan :
- Kepekaan produk terhadap kontaminasi
- Resiko terapetik
Parameter untuk Kelas-kelas Higiene
produksi.
Air
handling
System
atau
system
Fresh Air
Differensial
Pressure
Gauge
Centrifugal Fan
Volume
Damper
Filter
Housing
Cooling
Fan
Production Room
(zona E)
Pre filter
(efisiensi 35 %)
Medium Filter
(efisiensi 95 %)
Oleh
karena
itu
diperlukan
saringan
untuk
dan
mengontrol
jumlah
partikel
dan
semakin
besar,
sehingga
kemampuan
II.3 Validasi
Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang
sesuai
bahwa
tiap
bahan,
proses,
prosedur,
kegiatan,sistem,
operator/pelaksana
yang
melakukan
pencucian
kompeten,
Pengumpulan
bahan
baku,
dipengaruhi
oleh
waktu
kering,
benda-benda
asing
yang
masih
tertinggal,
dan
penyimpanan
untuk
mencegah
terjadinya
panas
diterapkan
pada
produk
beku
untuk
mempercepat sublimasi.
d. Kondensasi :
Produk yang telah melalui semua proses produksi dari awal sampai
pengemasan selanjutnya dibawa dan disimpan di gudang obat jadi.
Gudang obat jadi bersuhu sejuk 15-200 C untuk produk seperti krim.
BPOM akan
Tahap registrasi:
Pada tahap ini
diisi
dan
dikirim
beserta
formulir
permohonan
Izin
perusahaan,
penanggungjawab,
sertifikat
formula
dalam
CPOB,
satuan
Apoteker
bets,
cara
tentang
sediaan,
zat
proses
aktif,
formula
pembuatan
dan
secara
alasan
detil,
apabila
terjadi
perubahan
formula
sediaan
atau
II.9 Limbah
Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat atau
konsistensinya
Limbah Cair ini berasal dari air limbah formulasi (formulasi krim)
serta limbah Laboratorium dan domestik (kantin dan garasi)
Pengolahan dan Pengelolaan Limbah Cair
Dalam rangka pengolahan air limbah telah dioperasikan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).Sistem IPAL yang digunakan merupakan
kombinasi proses kimiawi, fisika dan biologi untuk pengolahan limbah
yang berasal dari Unit Manufaktur (limbahinduk) dan Unit non
Manufaktur.
Pengolahan Limbah Manufaktur
Proses pengolahannya meliputi 5 tahap, yaitu :
1) Netralisasi
Adalah proses menetralkan asam atau basa menjadi netral (pH 78). Proses netralisasi dilakukan untuk menetralkan air limbah dari
proses Iodium, garam-garam Iodium, dan garam-garam lain,
dengan penambahan Ca(OH)2 akan menaikkan pH dari 1-2 menjadi
pH 7 netral, dimana dalam proses Iodiumberlangsung secara asam.
2) Proses Sedimentasi
Pada proses ini saluran air limbah dibuat berkelok-kelok yang
bertujuan untuk menyempurnakan reaksi penetralan (air limbah +
Ca(OH)2 ). Kemudian dalam proses ini air limbah masuk ke unit
sedimentasi yang terdiri dari 2 unit penampung (Unit I dan II)
sebagai
tempat
pengendapan
partikel-partikel
dari
proses
kecepatan
pengaliran
30
m/jam
dankecepatan
limbah.
Bakteri
dalam
air
limbah
tersebut
akan
BAB III
PENUTUP
Krim (Civitis cream) dapat digunakan untuk mencerahkan kulit dan
anti penuaan
Persyaratan ruangan yang dibutuhkan pada produksi Krim :
Dinding terbuat dari bata atau beton padat yang dilapisi epoksi
Bangunan zona E
DAFTAR PUSTAKA
1 Anonim, 2005. Berlico Selayang Pandang, PT. Berlico Mulia Farma,
Yogyakarta
2 Badan POM. 2006. Pedoman cara Pembuatan Obat yang Baik,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
3 Gennaro, A.R. 1990. Remington and Practice of Pharmacy. 18th
Edition,. Philadelphia College of Pharmacy and Science. Philadelphia.
4 Jenkins, Glen, dkk, 1957, Scovilles The Art of Compounding, MC
Growhill, Book Company, New York.
5 Priyambodo,B. 2007. Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka
Utama, Yogyakarta
6 Reynold J.E.F. 1989. Martindale The Extra Pharmacopeia. 30th Edition.
The Pharmaceutical Press. London.
7 Fatmawaty Aisyah,
Makassar.S
2010,
Farmasi
Industri
, Farmasi
Unhas,