KOMITE PPIRS
LATAR BELAKANG
Program Nasional untuk Rumah Sakit:
Mencegah Healthcare associated
infection(HAIs)
Menurunkan nosocomial infection (HAI)
Menkes No
270/MENKES/2007
2. Pelaksanaan PPI sesuai dgn:
- Pedoman Manajerial PPI RS
- Pedoman PPI RS
- Pedoman PPI lain (Pedoman surveilans, Pedoman
KLB)
3. Direktur RS
Membentuk Komite Pencegahan & Pengendalian
Infeksi (KPPI) & Tim Pencegahan & Pengendalian
Infeksi (TPPI) yg langsung dibawah koordinasi
Direktur
(minimal)
Ketua:
Sebaiknya Dokter (IPCO/Infection Prevention
and Control Officer), punya minat, peduli &
pengetahuan, pengalaman, mendalami
masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau
epidemiologi klinik.
Anggota :
Dokter wakil dari tiap SMF atau staf instalasi.
and
Infeksi Nosokomial :
Infeksi yang terjadi di Rumah sakit
upaya menekan
kejadian infeksi
ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DIREKTUR
UTAMA
KOMITE
PPI
DIREKTOR
AT
TIM PPI
DIREKTORA
KOMITE
LAIN
Tugas (lanjutan)
Bertanggung jawab untuk
Tugas (lanjutan)
Monitor
Dilakukan oleh IPCN, IPCLN
Dilakukan setiap hari check list
Ada fomulir
Evaluasi
Dilakukan oleh Tim PPIRS per 1 bln
Dilakukan oleh Komite PPIRS per 3 bln
Pelaporan
Laporan tertulis kepada Direktur 1 bulan
Laporan rutin harian, mingguan, bulanan,
Program pelatihan
1. Program Pelatihan terhadap petugas :
- Perawat
- Analis laboratorium
- Petugas CSSD, Farmasi
- Petugas Kesling
- Petugas Laundry, Gizi
- Petugas Kamar Mayat
- Petugas Kemotoran
- Petugas CS (Cleaning Service)
- Petugas SATPAM
Program (lanjutan)
Tujuan program Edukasi:
Materi Pelatihan
1. Manajerial Program PPI Rumah Sakit
2. Fakta-fakta Penyakit Menular dan
3.
4.
5.
6.
Program (lanjutan)
Pelaksanaan pelatihan di RSUP H Adam
Malik
100-150 petugas / tahun
50 petugas / periode
Pelatih tdd: 3 pelatih Regional Sumatra
3 pelatih Lokal
Materi tdd: teori dan praktek
Waktu pelatihan 3 (tiga), 2(dua) atau
1(satu) hari
Program (lanjutan)
2. Program Surveilans
Program (lanjutan)
Pelaksanaan Surveilans
Program (lanjutan)
Surveilans RS HAM
1. Phlebitis
Laporan tahun 2010 didapatkan 140 pasien
dari 22.285 pasien yang dipasang infus
(0,63%)
2. Infeksi luka operasi
Laporan tahun 2010 (April- September):
12,53 % Infeksi Luka Operasi
Laporan tahun 2012 (akhir Juli s/d awal
Desember 2012):
2,7 % Infeksi Luka Operasi
PROGRAM (Lanjutan)
Program (lanjutan)
3. Program pengadaan Sarana dan Prasarana
Fasilitas Isolasi :
I. Ruang Isolasi (untuk transmisi Airborne/
droplet)
II. Ruang Isolasi TB-HIV
III. Ruang isolasi Paru infeksius (untuk transmisi
TB)
IV. Ruang isolasi TB MDR (untuk transmisi TB
MDR)
Program (lanjutan)
Fasilitas sarana cuci tangan:
Setiap ruang perawatan Pasien disediakan
sarana cuci tangan yang sesuai standar PPI
Setiap area pelayanan terhadap pasien
disediakan sarana cuci tangan
Untuk ICU satu TT satu handrub
Fasilitas Alat Pelindung Diri (APD):
- Setiap fasilitas ruang isolasi dilengkapi dengan
APD baik untuk transmisi kontak, droplet
maupun Airbone
HDU
Sebelum
Sesudah
RB2B
Sebelum
Sesudah
CHEMOTHERAPY
Sebelum
Sesudah
Sesudah
VIP A
Trolly Linen Kotor
KESIMPULAN
Pencegahan dan Pengandalian Infeksi di
Terima Kasih