Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Biomekanika & Biotransportasi : Viabilitas Sel Bakteri Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan Sumber Cahaya LED

Viabilitas Sel Bakteri Paramecium Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan LED


Dosen Pembimbing: Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si.
Oleh :
Grendy Firmanda. 081311733019
Anggota Kelompok :
Evlyn Anggraini Santoso 081311733017 | Siti Nur Solikhatul Mahfiah 081311733019
Rizqi Aryani 081311733020 | Riza Umi Nurjannah 081311733021
Khusnul Romimah 081311733022
Program Studi S1-Teknobiomedik
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Surabaya
ABSTRAK
Praktikum kali ini membahas viabilitas sel bakteri pada fotodinamika inaktivasi dengan sumber
cahaya LED. Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kerja fotodinamik inaktivasi
bakteri, cara kerja instrument LED untuk aplikasi fotodinamik dan potensi penyinaran LED birumerah untuk foto inaktivasi bakteri serta menghitung viabilitas sel bakteri akibat efek fotodinamik
dengan sumber cahaya LED. Isolate bakteri yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
paramecium. Metode yang di gunakan pada praktikum ini adalah melakukan penyinaran
menggunakan lampu LED merah-biru terhadap paramecium.sp dan memberi perlakuan dengan
meneteskan larutan gula serta larutan garam kepada paramecium.
Kata kunci : Fotodinamik,Inaktivasi Bakteri,Instrumen LED,Isolate bakteri,Paramecium.sp

PENDAHULUAN
Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui viabilitas (kemampuan hidup
suatu individu) Paramecium. Paramecium
sendiri merupakan organisme dari kelas
Cilliata, filum Protozoa. Paramecium
dicirikan dengan adanya silia yang berfungsi
sebagai alat gerak. Paramecium berhabitat di
air tawar dan mudah ditemukan pada sisa
tumbuhan yang membusuk. Paramecium
termasuk hewan pemakan yang rakus.
Makanan
yang
utama
adalah
organisme mikro seperti bakteri atau
protozoa
yang
lebih
kecil.
Satu
ekor Paramecium sp mampu memakan 5000

bakteri setiap hari. Paramecium memiliki


peran penting dalam mekanisme self
purification pada badan air, sehingga air
kotor dapat menjadi bersih. Kecenderungan
suasana
asam
pada
air
sangat
menguntungkan bagi tumbuh kembangnya
Paramecium sp. Karena kondisi tersebut
adalah sebuah gejala yang lazim dari proses
fermentasi oleh aktivitas bakteri.
DASAR TEORI
Fotoinaktivasi adalah penghambatan
aktivitas metabolism sel karena kerusakan
membrane sitoplasmik akibat peroksidasi

Praktikum Biomekanika & Biotransportasi : Viabilitas Sel Bakteri Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan Sumber Cahaya LED

oleh oksigen reaktif pada lipid dan protein


mengakibatkan lisis sel atau inaktivasi sistem

En = En E0 = NAhv = (N_Ahc)/
dengan

transport membrane dan system enzim

h = konstanta Planck = 6,626 x 10-

transport membrane pada sel bakteri tersebut

34 J.S

(Hamblin & Hasan, 2003). LED adalah

v = frekuensi,

Suatu semikonduktor yang

c = kecepatan cahaya dalam ruang

memancarkan

cahaya monokromatik yang tidak koheren

hampa = 3 x 108 ms-1

ketika diberi tegangan maju. Sebuah LED

Na = Bilangan Avogadro = 6,023 x

adalah

1023 mot-1

sejenis

diode

semikonduktor

istimewa. Seperti sebuah diode normal, LED


terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor

Proses Photokimia

yang diisi penuh, atau di-dop, dengan

Photokimia merupakan perubahan kimia

ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah

yang disebabkan oleh cahaya ( Coyle , 1991),

struktur

junction.

yaitu radiasi elektromagnetik (EM) pada

lubang

range ultraviolet dan visible(cahaya tampak).

mengalir ke junction dari electrode dengan

Perubahan kimia merupakan peristiwa yang

voltase berbeda. Ketika elektron bertemu

muncul pada tingkatan molecular akibat

dengan lubang, diajatuh ketingkat energi

absobsi foton, meskipun foton tidak berperan

yang lebih rendah, dan melepas energy

dalam keleluruhan proses kimia. Mekanisme

dalam bentuk photon.

photokimia dapat dibagi menjadi 2, yaitu

yang

disebut

Pembawa-muatanelectron

p-n
dan

pertama

adalah

ketika

photosensitive

Proses Photofisika

tereksitasi (S*) dan bereaksi dengan oksigen

Saat penyinaran cahaya terjadi absorpsi satu

akan mereduksi molekul subtract (R), dan

foton cahaya oleh molekul porphyrin .

dapat merubah superoksida (O2-) ,dan dengan

Peristiwa absorpsi primer berlangsung sangat

reaksi oksigen akan menyebabkan kerusakan

cepat ( berlangsung sekitar 10

-15

s) diikuti

biomolekul tetangganya. Dan yang kedua

dengan eksitasi molekul pada tingkat energy

adalah ketika photosensitiser pada keadaan

yang lebih tinggi . Selama transisi elektronik

tereksitasi (S*) akan mentransfer energy ke

satu dari electron dieksitasikan dari keadaan

molekul oksigen menjadi singlet Oksigen,

dasar dengan energy rendah selanjutnya

dan bereaksi dengan subtract (R), ketika

menempati orbital dengan energy yang lebih

oksigen

tinggi, sehingga electron memiliki perbedaan

photosensitiser dengan gap yang besar antara

energy dari 2 keadaan elektronik molekul

keadaan

absorbs , yaitu :

singlet

triplet

tereksitasi

dasarnya,

dihasilkan

sehingga

Praktikum Biomekanika & Biotransportasi : Viabilitas Sel Bakteri Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan Sumber Cahaya LED

diperlukan eksitasi oksigen untuk keadaan


singlet tereksitasi.
Proses Photobiologi
Efek cahaya tampak pada organisme telah
banyak

diinvestigasi

pada

tingkat

kompleksitas yang berbedabeda. Produk


photo kimia berupa radical oxygen singlet
(ROS) adalah agen pengoksidasi yang dapat
secara langsung bereaksi dengan banyak
molekul biologi. Residu asam amino dalam
protein adalah target yang penting seperti
cysteine, methionine, tyrosine, histidine, dan
tryptophan (Grune et al., 2001). Oksigen
singlet (1O2)

adalah elektrophilic dan

bereaksi dengan molekul yang kaya electron


menyebabkan kerusakan membrane akibat
peroksidasi membrane lipid, mengakibatkan
kebocoran isi dan kandungan padasel serta
menginaktivasi system transport membrane

secara invitro meliputi pancaran sinar LED


dengan daya 10 Joule.
Melakukan penyinaran terhadap
paramecium menggunakan instrument LED
merah dan metode selanjutnya melihat efek
dari penetesan larutan gula dan garam pada
preparat paramecium. Caranya, dengan
meneteskan larutan gula dan garam (20%)
kemudian diamati dengan mikroskop.
DATA HASIL PRAKTIKUM
Perlakuan pada
paramecium
Pemaparan
sinar
LED merah

Keterangan

Paramecium
mengalami mabuk,
sehingga
pergerakannya
lambat dan tidak
berpindah
Ditetesi larutan gula
Tidak bergerak,lisis
dengan cepat
Ditetesi
larutan Bergerak lambat, lisis
garam
perlahan

dan enzimenzim, gangguan sintesis dinding


sel dan munculnya struktu rmultilamelar
disisi sekat selsel yang membelah , seiring
dengan bocornya ionion potassium dari
dalam sel (Demidova and Hamblin, 2005) .
METODE
Pada praktikum ini akan di gunakan
alat serta bahan di antaranya adalah
Instrumen sumber cahaya LED, isolate
bakteri(paramecium), larutan gula dan garam
(20%), serta mikroskop.
Persiapan
instrument
LED,
penyinaran LED untuk inaktivitas bakteri

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini akan di lakukan
pengamatan viabilitas atau ketahan hidup
dari paramecium. Akan di lakukan pemberi
perlakuan seperti diberi paparan sinar LED
merah dan diberi tetesan larutan gula serta
larutan
garam
untuk
mengetahui
kemampuan viabilitas dari paramecium.
Melakukan perbandingan perbedaan yang
terjadi sebelum dan setalah di beri perlakuan
dengan
pengamatan
menggunakan
mikroskop.
Perlakuan pertama adalah penyinaran
menggunakan LED merah sampai indicator
penyinaran pada lampu teresebut mencapai 1

Praktikum Biomekanika & Biotransportasi : Viabilitas Sel Bakteri Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan Sumber Cahaya LED

joule dengan rentang waktu 50 detik.


Setelah diamati ternyata LED merah
menyebabkan paramecium mabuk dan
bergerak lambat. Hal ini disebabkan karena
energi foton yg dihasilkan kecil. Poryphyrin
hanya menyerap energi foton yg kecil
sehingga
menyebabkan
paramecium
cenderung lebih lambat. Sehingga dapat
dikatakan LED merah memiliki potensi
meng-inaktivasi bakteri, karena membrane
sel dari paramecium dapat rusak ketika
mendapat paparan LED dengan besar
gelombang diatas 400nm.
Kebanyakan sel pathogen rentan
terhadap paparan cahaya dengan panjang
gelombang 405nm.
Kemudian di lakukan pengukuran
terhadap kemampuan viabilitas paramecium
dengan meneteskan larutan garam dan gula
20%. setelah ditetesi di lakukan pengamatan
terhadap pergerakan paramecium melalui
mikroskop,
Perlakuan
selanjutnya
adalah
pemberian larutan gula pada preparat
paramecium. Paramecium yang ditetesi gula
cenderung lebih cepat mengkerut dan lisis.
Karena adanya perbedaan konsentrasi antara
paramecium dan larutan gula ataupun larutan
garam. karena konsentrasi paramecium
cenderung lebih kecil dari larutan gula atau
garam, maka paramecium akan menyerap
larutan dan kemudian membengkak dan
merusak dinding sel dan pada akhirnya pecah
atau lisis akan terjadi dengan kata lain akan
terjadiosmosis.
Dalam lingkungan hipertonik, tekanan
osmotik menyebabkan air mengalir keluar
sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara
ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi

air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi


lagi dan memungkinkan paramecium mati.
Perlakuan selanjutnya menggunakan larutan
garam. Yang terjadi pada sel paramecium
adalah Jika sel hewan direndam dalam
larutan yang hipotonik terhadap sel, air akan
memasuki sel lebih cepat daripada keluar
dari sel, dan sel akan membengkak serta sel
lisis.
Kecepatan lisis dari paramecium juga
di pengaruhi oleh Viskositas dari larutan.
Viskositas pada garam lebih rendah dari pada
paramecium, sehingga masih dapat bergerak
cepat dan menghindari faktor penyebab lisis
(logam Na) dan dibutuhkan waktu yg sedikit
lama untuk lisis dibanding pada larutan gula
yg memiliki kekentalan yg tinggi(viskositas
tinggi).

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di
lakukan, dapat di simpulkan bahwa
Panjang
gelombang
berbanding
terbalik dengan Besarnya energy
foton.
LED merah memiliki potensi
inaktivasi bakteri paling besar,karena
memiliki panjang gelombang lebih
dari 400nm.
Paparan sinar LED dapat merusak
membrane sel.
Larutan Garam dan gula dapat
menyebabkan
paramecium
lisis
karena adanya perbedaan konsentrasi
yang menyebabkan adanya peristiwa
osmosis.
Viskositas larutan gula lebih tinggi
dari garam.

Praktikum Biomekanika & Biotransportasi : Viabilitas Sel Bakteri Pada Fotodinamika Inaktivasi dengan Sumber Cahaya LED

PUSTAKA

Williams & Wilkins, 1981 Bacteriology


Ganong, WF. 2001. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 20 Alih
bahasa
dr.
H.
M
Djauhari
Widjajakusuma. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Guyton, Arthur C. 2006. Textbook of
Medical Phsycology, 11th ed.
Elsevier, Inc: Pennsylvania.
Huazhong University of Science and
Technology,Hubei:TiO2 and NDoped Staphylococcus aureus under
405 nmLED Blue Light Irradiation.
Astuti, SD. 2011. Potensi Blue Light
Emitting Diode (LED) untuk
Fotoinaktivasi BakteriStaphylococcus
aureus dengan Porfirin Endogen.

Ama, Fadli dkk. 2015. Pedoman


Praktikum
Biomekanika
&
Biotransport. Surabaya : Fakultas
Sains dan Teknologi, UNAIR

Anda mungkin juga menyukai