Panjang gelombang dan sifat-sifat lain dari laser ditentukan terutama oleh
komposisi medium aktif, yang dapat berupa gas, kristal, atau semikonduktor
padat. Energi cahaya yang dihasilkan oleh laser dapat memiliki empat interaksi
yang berbeda dengan jaringan target yaitu refleksi, transmisi, hamburan, dan
penyerapan. Ketika laser diserap, ia menaikkan suhu dan menghasilkan efek
fotokimiawi tergantung pada kadar air jaringan. Ketika 100° C tercapai,
penguapan air di dalam jaringan terjadi, proses yang disebut ablasi. Pada suhu di
bawah 100° C, tetapi di atas sekitar 60° C, protein mulai mengalami denaturasi,
tanpa penguapan jaringan yang mendasarinya. Sebaliknya, pada suhu di atas 200°
C, jaringan dikeringkan dan kemudian dibakar, menghasilkan efek yang tidak
diinginkan yang disebut karbonisasi.
Penyerapan membutuhkan penyerapan cahaya, yang disebut kromofor,
yang memiliki afinitas khusus untuk panjang gelombang cahaya tertentu.
Kromofor utama dalam jaringan lunak intraoral adalah melanin, hemoglobin, dan
air, dan dalam jaringan keras gigi, air dan hidroksiapatit. Panjang gelombang laser
yang berbeda memiliki koefisien penyerapan yang berbeda sehubungan dengan
komponen jaringan primer ini, membuat prosedur pemilihan laser tergantung pada
aplikasi berbagai jaringan.
Interaksi Laser-Jaringan
Ketika sinar laser menyentuh permukaan jaringan, cahaya dapat
dipantulkan dan dipancarkan, tersebar, diserap atau ditransmisikan. Intensitas
fraktur yang terlibat dalam proses yang berbeda tergantung pada sifat optik
jaringan seperti torsi, koefisien hamburan dan penyerapan, ukuran partikel, serta
parameter laser seperti panjang gelombang, energi, durasi pulsa, mode operasi dan
profil spektrum keluaran. Dalam aplikasi laser medis, refraksi berperan penting
ketika menerangi media transparan seperti jaringan kornea. Dalam media opiat,
efek penyempurnaan seringkali sulit diukur karena penyerapan dan dispersi. Laser
melalui jaringan mengalami banyak proses hamburan dan berubah dari sinar balok
sempit menjadi sinar hambur luas. Koefisien hamburan meningkat dengan
meningkatnya panjang gelombang, oleh karena itu, sinar UV lebih tersebar
daripada cahaya IR. Semua efek cahaya dimulai dengan penyerapan radiasi
elektromagnetik. Selama penyerapan, intensitas cahaya datang dikurangi dengan
melewati media karena mengubah bagian dari energi cahaya menjadi panas atau
getaran spesifik molekul dari bahan penyerapan. Kemampuan media untuk
menyerap radiasi elektromagnetik tergantung pada sejumlah faktor, terutama
konstituen elektronik dan atom, panjang gelombang radiasi, ketebalan lapisan
penyerapan dan parameter internal seperti suhu atau konsentrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jawad, M.M., Qader, S.T.A., Zaidan, A., Zaidan, B., Naji, A. and Qader, I.T.A.,
2011. An overview of laser principle, laser-tissue interaction mechanisms
and laser safety precautions for medical laser users. Int J Pharmacol, 7(2),
pp.149-160.
Verma, S.K., Maheshwari, S., Singh, R.K. and Chaudhari, P.K., 2012. Laser in
dentistry: An innovative tool in modern dental practice. National journal
of maxillofacial surgery, 3(2), p.124.