Anda di halaman 1dari 39

TUBERCULOSIS ANAK

Dr. Yorisye Septiana, SpA


Pediatric Department
FK UKRIDA

PENDAHULUAN
Pada tahun 2005, di perkirakan kasus Tb
naik 58% dari tahun 1990, 90% di
antaranya terjadi di negara berkembang.
Tuberculosis anak merupakan faktor
penting di negara-negara berkembang
karena jumlah anak berusia < 15 tahun
adalah 40-50% dari seluruh jumlah
populasi

Peningkatan jumlah kasus Tb di berbagai


tempat saat ini di duga di sebabkan
oleh :
1.D/ yang tidak tepat
2.Pengobatan tidak adekuat
3.Program penganggulangan yang tidak di
laksanakan dgn tepat
4.Infeksi endemik HIV
5.Migrasi penduduk

6. Mengobati sendiri (self treatment)


7. Meningkatnya kemiskinan
8. Pelayanan kesehatan yang kurang
memadai
WHO memperkirakan bahwa Tb
merupakan penyakit infeksi yang
menyebabkan kematian pada anak &
dewasa

FAKTOR RISIKO
Terdapat beberapa faktor yang
mempermudah terjadinya infeksi Tb
maupun timbulnya penyakit Tb pada
anak.
Faktor Risiko Infeksi Tb
Kontak Tb aktif (terpajan dewasa Tb aktif
Sputum BTA (+) )
Daerah endemis
Kemiskinan

Lingkungan yang tidak sehat (higiene &


sanitasi tidak baik)
Tempat penampungan umum yg banyak
pasien Tb dewasa aktif
Pasien Tb anak jarang menularkan
kuman pada orang lain karena :
Kuman Tb sangat jarang di temukan
pada sekret endobronkial pada pasien
anak

Jumlah kuman Tb pada anak biasanya sedikit


(paucibacillary) . Tp krn imunitas lemah jumlah
yg sedikit tsb sdh dpt menyebabkan sakit Tb.
Lokasi infeksi primer, biasanya terjadi di daerah
parenkim yang jauh dari bronkus shg tdk terjadi
produksi sputum.
Krn tidak adanya/sedikt produksi sputum & tdk
terdapatnya reseptor batuk di daerah parenkim
paru, maka jarang ada gejala batuk pada Tb anak

Faktor Risiko Sakit TB


Anak yang telah terinfeksi Tb tidak
selalu akan mengalami sakit Tb.
Infeksi Tb Sakit TB, oleh karena :
1.Usia : 5 tahun, krn imunitas seluler
yang immature (anak < 5 tahun punya
faktor risiko tinggi untuk Tb disseminata)
Progresivitas infeksi Tb, untuk jd sakit
Tb terjadi selama 1 tahun pertama sejak
infeksi, t.u selama 6 bulan pertama.

2. Malnutrisi
3. Kedaan immunokompromais
4. DM & gagal ginjal kronik
5. Status epidemiologi Tb (sosio-ekonomi
rendah, kapadatan hunian, pendapatan
yang kurang, pengangguran, pendidikan
yg rendah, kurangnya dana utk
pelayanan kesehatan)
6. Virulensi kuman M. tuberculosis & dosis
infeksinya

PATOGENESIS
Paru merupakan port dentre > 98%
kasus infeksi Tb
Kuman Tb dlm droplet nuclei terhirup
& mencapai alveolus makrofag
alveolus memfagositosis kuman Tb &
berkembang biak dllm makrofag lisis
makrofag & membentuk lesi di tempat
tsb FOKUS PRIMER GHON

Fokus primer Ghon, kuman Tb


menyebar ke sal.limfe kel.limfe
regional inflamasi sal.limfe
(Limfangitis) & kel.limfe (parahilus
atau paratrakhea) (Limfadenitis).
Gabungan antara Fokus Primer Ghon,
limfangitis, dan Limfadenitis di
namakan KOMPLEKS PRIMER

Waktu yang di perlukan sejak masuknya


kuman Tb hingga terbentuk kompleks
primer secara lengkap di sebut sebagai
MASA INKUBASI
Masa inkubasi Tb antara 2 12 minggu,
biasanya berlangsung antara 4 8 minggu.
Selama masa inkubasi, uji tuberkulin
masih (-)

Selama masa inkubasi, sebelum


terbentuknya imunitas seluler dapat
terjadi penyebaran limfogen
(limfogen kompleks primer) &
hematogen (kuman dalam sirkulasi
darah seluruh tubuh Tb
merupakan penyakit sistemik)

Penyebaran hematogen ada 2 jenis :


1.Penyebaran hematogenik tersamar (occult
hematogenic spread) kuman menyebar
sporadik & sedikit demi sedikit tanpa gejala
klinis menyebar ke berbagai organ tubuh
(TERSERING)
2. Penyebaran hematogenik generalisata akut
( Acute generalized hematogenic spread)
sebagian besar kuman masuk dalam peredaran
darah seluruh tubuh manifestasi klinis
akut : TB DISSEMINATA

Tuberculosis Millier merupakan hasil


dari Acute generalized hematogenic
spread dengan jumalah kuman yang
besar (menyebar ke seluruh tubuh)
Pada anak, 5 tahun pertama (t.u 1
tahun pertama) setelah infeksi sering
terjadi komplikasi Tb.

Menurut Wallgren, ada 3 bentuk


dasar Tb paru pada anak :
1.Penyebaran limfohematogen
2.Tb endobronkial
3.Tb paru kronis (akibat reaktivasi
kuman dlm fokus, sering terjadi pada
remaja & dewasa muda)

Tuberculosis ekstrapulmonal, merupakan


manifestasi Tb pascaprimer (25-30% anak yang
terinfeksi Tb) :
1.Tb meningitis, Tb millier, Tb pleura terjadi
dalam waktu
3-6 bulan setelah infeksi
primer.
2.Tb sistem skeletal, terjadi dalam 1 tahun. Tp
dpt juga terjadi 2-3 tahun setelah infeksi primer
3.Tb ginjal, terjadi 5-25 tahun setelah infeksi
primer

DIAGNOSIS
Diagnosis pasti Tb di tegakkan dengan di
temukannya M. tuberculosis pada
pemeriksaan sputum, bilas lambung,
CSS, cairan pleura, atau biopsi jaringan
Pada anak, kesulitan menegakkan D/
pasti oleh karena :
1. Jumlah kuman Tb yang sedikit di
bronkus (kerusakan jar.Tb paru primer di
kel.hillus & parenkim paru perifer &
kerusakan parenkim paru tidak parah,
kuman BTA dapat terlihat di mikroskop
bila jumlahnya min. 5,000 kuman / 1 ml)

2. Sulitnya mengambil spesimen /


sputum, kaqrena lokasi kelainan yang
tidak berhubungan langsung dengan
bronkus produksi sputum tdk ada /
minimal & gejala batuk tidak ada
Alasan di atas menyebabkan D/ Tb
pada anak yang di dasarkan pada
klinis & radiologis, sering kali tidak
spesifik

Diagnosis Tb anak di tentukan oleh


gambaran klinis, pemeriksaan
penunjang (uji tuberkulin, foto rontgen
toraks), dan pemeriksaan laboratorium.
Dasar utk menyatakan anak sakit Tb adalah
:
1.(+) Riwayat kontak dengan pasien Tb
dewasa BTA positif
2.Uji Tuberkulin (+)
3.Gejala & tanda sugestif Tb
4.Foto rontgen toraks yang mengarah pada Tb

MANIFESTASI KLINIS
Terbagi menjadi 2 yaitu :
1.Manifestasi sistemik
2.Manifestasi spesifik organ / lokal
Manifestasi Sistemik
Bersifat umum & tidak spesifik
Umumnya berlangsung bertahap &
perlahan, kecuali Tb disseminata yg
bersifat cepat & progresif.

Berkaitan dengan peningkatan TNF


Batuk BUKAN merupakan gejala utama
dan TIDAK ADA gejala respiratorik yang
menonjol
Bila ada batuk berulang, dpt di sebabkan
krn kemungkinan asma, limfadenitis
regional menekan bronkus yg punya
reseptor batuk, penurunan imunitas tubuh
shg sering ISPA

Gejala umum pada Tb anak :


1.Demam lama (> 2 minggu) dan /
atau berulang tanpa sebab yang
jelas, dapat di sertai keringat malam.
Demam umumnya tidak tinggi
2.Nafsu makan tidak ada dengan gagal
tumbuh & BB naik tdk adekuat
3.BB turun tanpa sebab yang jelas,
atau tidak naik selama 1 bulan
dengan penanganan gizi yg adekuat.

4. Batuk lama > 3 minggu, dan sebab


laiin telah di singkirkan
5. Malaise
6. Diare persisten yg tidak sembuh
dengan pengobatan baku diare

Manifestasi spesifik organ / lokal


Bergantung pada organ yang terkena
(kel.limfe, SSP, tulang, kulit, dll)
1.kel. Limfe superfisialis.
multiple, unilateral, tidak nyeri tekan,
tidak hangat pada perabaan, mudah di
gerakkan, dan dapat saling melekat satu
sama lain

2. SSP
Meningitis Tb (tersering)
mortalitas dan kecacatan tinggi
nyeru kepala, penurunan kesadaran,
kaku kuduk, muntah proyektil dan kejang
proses di basal otak shg menimbulakn
ggn saraf kranial
tuberkuloma, gejalanya tersamar dan
sering tdk terdiagnosis kecuali sdh
menyebabkan SOL

3. Sistem skeletal
Nyeri & bengkak pada sendi yang
terkena, gangguan & keterbatasan gerak
Epifisi tulang pada anak memiliki
vaskularisasi tinggi, jd sering pada anak
Spondilitis Tb, koksitis Tb, gonitis Tb
Muncul secara perlahan & lambat shg
sering terlambat diagnosis
pembengkakan sendi, gibbus, pincang,
lumpuh, dan sulit membungkuk

4. Kulit
Melalui 2 cara : inokulasi langsung &
akibat limfadenitis Tb yg pecah dan
menyebabkan scrofuloderma
(tersering)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Tuberkulin
Nilai diagnostik yang tinggi, dengan
sensitifitas & spesifisitas > 90%
Menyuntikkan 0.1 ml PPD RT-23 2 TU atau
PPD S 5TU intrakutan di bagian volar
lengan bawah. Pembacaan di lakukan 4872 jam setelah penyuntikkan. Pengukuran
terhadap INDURASI yang muncul dalam
mm (ukuran, tebal, adakah vesikel atau
bula)

0-4 mm (-) : tidak ada infeksi, sedang


dalam masa inkubasi, anergi
5-9 mm (+ meragukan) : infeksi M. Atipik,
BCG, Infeksi Tb alamiah (infeksi TB tanpa
sakit, infeksi Tb & sakit Tb, atau Tb yg
telah sembuh), kesalahan teknis
10-14 mm (+) : infeksi Tb alamiah (infeksi
Tb tanpa sakit, infeksi Tb & sakit Tb, atau
Tb yg telah sembuh), BCG, infeksi M. atipik
> 15 mm : (+) : Sangat mungkin infeksi Tb
alamiah

Pada keadaan immuno kompromais,


(+) bila hasil 5 mm.
Pengaruh BCG terhadap uji tuberkulin
di jumpai sampai anak usia 5 tahun
Uji tuberkulin sebaiknya TIDAK di
lakukan dalam kurun waktu 6 minggu
setelah imunisasi morbili, MMR, dan
varicella krn dpt terjadi anergi.

Kela
s

Pajanan
(kontak dgn
px Tb aktif)

Infeksi (Uji
tuberkulin
positif)

Sakit (uji
tuberkulin, klinis,
penunjang positif)

Uji Interferon
Pemeriksaan respon imun terhadap
infeksi terdiri dari pem.respon imun
humoral & seluler. Pada infeksi Tb,
respon imun seluler.
Di periksa spesimen darah shg dpt
membedakan infeksi Tb dan sakit Tb
y.i dengan uji interferon IGRA
(Interferon Gamma Release Assay)

Prinsip yang di gunakan adalah


merangsang limfosit T dengan antigen
tertentu, di anatarnya antigen dari
kuman Tb. Bila ada infeksi Tb, maka
limfosit T tersensitisasi dengan antigen
Tb dan menghasilkan Interferon Gamma.
ELISpoT Tb (Enzyme-linked Immunospot
Interferon Gamma untuk Tb) di ukur
CD8

Radiologi
Foto rontgen toraks pada Tb tdk khas.
Gambaran sugestif Tb :
1.Pembesaran kel. Hilus atau
paratrakheal dengan / tanpa infiltrat
2.Konsolidasi segmental / lobar
3.Millier
4.Kalsifikasi dengan inifiltrat

5.
6.
7.
8.

Atelektasis
Kavitas
Efusi Pleura
Tuberkuloma

Foto rontgen toraks tdk cukup dengan


foto AP, tapi harus dengan foto lateral
mengingat bahwa pembesaran KGB di
hilus tamapak lebih jelas dari lateral

Serologi
ELISA M.Tuberculosis, LAM
Mikrobiologi
Diagnosis pasti adalah di temukannya
kuman Tb (pem.apusan langsung utk
menemukan kuman BTA, pem.biakkan
kuman, pem. PCR)
Sulit pada anak bilas lambung 3 hari
berturut , min 2 hari. Pd umumnya negatif.

Patologi Anatomi
Pemeriksaan histopatologi
(gambaran granuloma dengan
karakter perkijuan atau area nekrosis
kaseosa di tengah granuloma, sel
epiteloid, limfosit, sel datia langhans)

TATA LAKSANA
Pulmonari Tb : 2 HRZ + 4 HR
Extra pulmo Tb yang SSP & tulang
belakang : 2 HRZE/S + 10 HR

Anda mungkin juga menyukai