TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2. Etiologi
Menurut (Halim, 2017) Sebagaimana telah diketahui, tuberculosis
paru disebabkan oleh hasil TB (mycobacterium tuberculosis) yaitu
mycobacterium tuberculosis mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan
asam, kuman ini disebut dengan Basil Tahan Asam (BTA). Jika bakteri-
bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit sampai 20 menit untuk sel
tunggal yang membelah, basil TB memerlukan waktu 12 sampai 24 jam
untuk membelah diri. Basil TB sangat rentang terhadap sinar matahari,
sehingga dalam beberapa menit saja basil TB akan mati. Kerentangan ini
terutama karena terkena sinar ultra violet. Sehingga dalam 2 menit saja
basil TB yang berada dalam lingkungan basah yang terkena air yang
bersuhu 100◦C. Basil TB juga akan terbunuh dalam beberapa menit.
5
6
tahun 2011 naik menjadi 6,3% dan tahun 2012 menjadi 6%. (Subuh &
Priohutomo, 2014)
Secara klinis, sifat ini dikenal dengan reaksi tuberkulin (sering juga
disebut dengan tes Mantoux ), tes Mantoux bertujuan untuk memeriksa
apakah seseorang itu pernah terinfeksi basil TB, sistem imunitas seluler
belum terangsang untuk melawan basil TB, dalam keadaan normal,
sistem ini sudah 1 minggu terangsang secara efektif 3-8 minggu setelah
infeksi primer (Crofton, 2017).
Dalam waktu kurang dari 1 jam setelah berhasil masuk ke dalam
alveoli, sebagian basil TB akan terangkut oleh aliran limfe ke dalam
kelenjar-kelenjar limfe original dan sebagian akan masuk kedalam aliran
darah. Kombinasi tuberkel dalam paru dan limfadenitis regional disebut
dengan kompleks primer. Biasanya suatu lesi primer TB mengalami
penyembuhan spontan dengan atau tanpa adanya klasifikasi (Halim,
2017).
Penyebaran TB primer yang mengikuti suatu pola tertentu yang
meliputi empat tahap yaitu tahap pertama terjadi rata-rata 3-8 minggu
setelah masuknya kuman, memberikan test tuberculin yang positif, disertai
demam dan pada fase positif terbentuk kompleks primer. Tahap kedua
Berlangsung pada waktu rata-rata 3 bulan (1-8 bulan sejak pertama basil TB
masuk. Tahap ketiga terjadi rata-rata dalam waktu 3-7 bulan (1-12
8
bulan), pada fase ini terjadi penyebaran infeksi ke pleura. Tahap keempat
terjadi rata-rata dalam waktu 3 tahun ( 1-6 tahun ), terjadi setelah
kompleks primer mereda (Halim, 2017).
2. Tuberculosis sekunder
Dimaksud dengan TB sekunder ialah penyakit TB yang baru timbul
setelah lewat 5 tahun sejak terkena infeksi primer. Dengan demikian TB post-
primer secara internasional diberi nama TB sekunder (Halim, 2017).
2.1.8 Penatalaksanaan
Menurut (Astuti & Rahmat, 2010) Terapi anti tuberculosis berikut ini
merupakan terapi obat anti tuberculosis pada anak yaitu isonazid (INH) Obat
ini bekerja berdifusi ke dalam semua jaringan dan cairan tubuh, dan efek yang
amat merugikan sangat rendah. Obat ini diberikan melalui oral atau
intramuskuler (a) Rifampin (RIF) Obat ini merupakan obat kunci pada
manajemen terapi tuberculosis modern. RIF diserap dengan baik di saluran
pencernaan selama puasa. Obat ini bekerja dengan berdisfusi luas ke dalam
jaringan dan cairan tubuh termasuk cairan serebrospinal. Obat RIF diekskresi
utama melalui saluran empedu. Obat RIF diberikan melalui oral dan intra
vena. RIF tersedia dalam takaran 150 mg dan 300 mg sesuai berat badan
anak. Suspensi dapat digunakan sebagai pelarut tetapi tidak boleh diminum
bersamaan dengan makanan karena malabsorpsi. Kadar puncak serum dicapai
dalam waktu 2 jam. Efek samping RIF adalah terjadinya perubahan warna
orange pada urin dan air mata, gangguan saluran pencernaan, dan
hepatotoksisitas, hal ini muncul karena peningkatan kadar
12