(2004)
Benny Lubiantara
Perubahan tingkat pajak mulai periode PSC sebelum 1985 sampai saat ini
dapat dirangkum pada tabel dibawah sebagai berikut :
Untuk pembagian gas, karena split untuk gas adalah 70% : 30%, maka
pembagian gas antara kontraktor dan Pemerintah sebagai berikut :
Kontraktor akan memperoleh surat bukti pembayaran pajak (tax receipt) atas
jumlah pajak yang telah dibayarkan kepada pemerintah Indonesia, surat
bukti pembayaran pajak ini dapat digunakan untuk memperoleh “tax credit”
di negara yang bersangkutan. Lihat ilustrasi berikut.
Keuntungan Kontraktor/PSC = USD 1,000,000
Pajak, 30%* = USD 300,000
Laba setelah pajak di negara operasi = USD 700,000
Pajak di negara asal (misal : 34%) = USD 40,000
Laba setelah pajak = USD 660,000
Karena split antara Pemerintah dan Kontraktor besarnya tetap sebesar 85% :
15%, maka penurunan tingkat pajak akan mempengaruhi “tax credit”
Kontraktor, turunnya tingkat pajak akan menurunkan bagian minyak
kontraktor (lihat tabel sebelumya), walaupun pendapatan bersih Kontraktor
tidak berubah, agar lebih jelas lihat ilustrasi dibawah ini :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya penurunan pajak dari
48% ke 44% otomatis akan mengurangi pajak sebesar USD 206,050,
walaupun laba bersih Kontraktor tidak berubah (apabila dibulatkan sekitar
1,500,000), penurunan pajak ini akan mengakibatkan menurunnya “tax
credit” dari Kontraktor, dengan demikian bagi Kontraktor penurunan tingkat
pajak ini merupakan dis-insentif.
Referensi :