SRIWIJAYA POST

Minggu, 12 Juni 2005 '

Jangan Diremehkan Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD jelas berbeda dengan pendidikan orang Fun Education sangat efektif
dalam merangsang afektif,
dewasa. Hal ini dipengaruhi tingkat perkem- kognitif dan psikomotorik
bangan afektif dan kognitif. Metode pendidikan anak. Jika anak-anak menikma-
tinya dan terlihat sangat senang
anak usia dini yaitu Fun Education. Anak-anak melakukannya, dipastikan ada
dididik untuk selalu ceria dan senang. otak mereka menjadi terang-
sang. Kenapa dibuat ceria dan
senang? Jawabnya untuk
ap anak-anak berbeda dalam
menyikapi datangnya infor-
masi. Sehinga dibutuhkan stra-
tegi pembelajaran yang jitu. Ka-
lau di rumah, orangtua bisa
mengenal lebih mendalam ka-
rakter dan watak darah da-
gingnya sendiri. Yang jelas,
mau menggunakan jalur for-

C OBALAH Anda sekali-

kali berjalan ke toko
buku. Berjalanlah ke rak
buku bertuliskan pendidikan.
Atau biasanya di tiap-tiap toko
buku terpajang tulisan best seller
(buku laris) di atas tumpukan
buku. Perhatikanlah judul bu-
kunya. Apa yang Anda baca?
Dapat dipastikan, di rak buku
pendidikan atau tumpukkan
buku-buku best seller, pasti ter-
selip satu atau dua, bahkan le-
bih, buku bertemakan soal pen-
didikan anak.
Judulnya sangat provokatif
seperti Cara Melejitkan Poten-
si Anak, Sukses Mendidik Anak,
Sukses Mendidik Anak Dalam
Seminggu, Seribu Satu Cara
Mendidik Anak dan lain seba-
gainya. Baik yang diterbitkan
penerbit dalam maupun luar
nai pendidikan anak.
Kini Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) menjadi wacana
menarik dalam dunia pendidik-
menghilangkan kejenuhan
yang akan menyerang.
Di dalam jalur pendidikan
formal, PAUD lebih rumit lagi.
mal, informal atau non formal,
PAUD harus dijalankan dengan
suasana yang tidak kaku. Guru
dan orangtua-aktornya PAUD-
an di Tanah Air. Pemerintah Sebab, dibutuhkan pengajar- harus memahami secara detil
melalui Departemen Pendidik- pengajar yang profesional dan hakikat fun education. So, ja-
an Nasional telah menyiapkan harus berjibaku. Karena setiap ngan anggap remeh Pendidik-
Rancangan Peraturan Peme- anak-anak memiliki karakter an Anak Usia Dini.
rintah (RPP) tentang PAUD. dan watak yang berlainan. Seti- (syamsul hidayah)
Dalam RPP itu disebutkan,
PADU adalah suatu upaya pem-
binaan yang ditujukan kepada
anak sejak dini usia yang dilaku-
kan melalui pemberian rang-
sangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan ro-
hani agar anak memiliki kesia-
pan dalam memasuki pendidi-
kan dasar dan kehidupan tahap
berikutnya.
Ada tiga bentuk pendidikan
anak usia dini yaitu jalur pen- ist

negeri. Pertanyaan selanjutnya,
apa yang bisa Anda tangkap
dari booming buku pendidikan
anak tersebut? Fakta demikian
menunjukkan betapa penting-
nya pendidikan anak. Itu belum
didikan formal, non formal dan
informal. Pendidikan anak usia
dini di jalur pendidikan formal
berbentuk taman kanak-kanak
atau bentuk lain yang sederajat.
Pada jalur pendidikan non for-
taman penitipan anak, atau
bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini di ja-
lur informal berbentuk pendi-
dikan keluarga atau pendidik-
an yang diselenggarakan oleh
kan aset yang dipelihara, dija-
ga, dididik, diarahkan untuk
menempuh kehidupan yang le-
bih baik di masa mendatang.
Anak merupakan investasi seti-
ap bangsa di dunia ini.
ria dan menyenangkan.
PAUD jelas berbeda dengan
pendidikan orang dewasa. Hal
ini dipengaruhi tingkat per-
kembangan afektif dan kogni-
tif. Metode pendidikan anak

Ririndia Ditia Harman

ditambah lagi dengan seminar,
lokakarya yang digelar menge-
YOK NAMPANG
mal, pendidikan anak usia dini
berbentuk kelompok bermain,
HAI... ikutan nampang ya...
Namaku Masayu Amanda
Dwi Cita, cantik kan? Umurku
sekarang 3,5 tahun. Ayahku
Mgs Dencik dan Ibuku Nyi-
lingkungan.
Sosok sentral dalam PAUD ti-
dak lain adalah para orangtua.
Tingkat keberhasilan pendidik-
an anak secara berkelanjutan,
bergantung dengan pendidik-
an yang diperoleh anak di da-
lam keluarga. Orangtua harus
menyadari anaknya merupa-
Waspadai Usia 0 Sampai 6 Tahun
Mulai dari keluarga. Itulah
yang harus menjadi fokus
PAUD. Sukses pendidikan anak
di dalam keluarga sangat me-
nunjang anak ketika memasu-
ki jenjang pendidikan berikut-
nya. Pendidikan yang dilaksa-
nakan di dalam keluarga harus
dilakukan dengan suasana ce-
usia dini yaitu Fun Education.
Anak-anak dididik untuk selalu
ceria dan senang. Contoh bela-
jar berhitung. Anak-anak disu-
ruh mengambil batu kerikil di
sekitar mereka. Jika materi
penjumlahan, si anak tinggal
disuruh mengambil batu yang
akan dijumlahkan.
ist

mas Ita Astuti. Cita-citaku

ingin menjadi dokter, biar bisa
bantu ngobatin orang yang
sakit. Salam ya buat semua.
Untuk Sripo terima kasih su-
dah memuat fotoku ini.
Bagi foto buah hati Anda yang dimuat di rubrik ini, akan
menerima bingkisan istimewa yang dapat diambil di
Yulis Baby Shop di Simpang Golf Jalan Dr M Isa
dengan membawa identitas orangtua
PENDIDIKAN Anak Usia Di-
ni (PAUD) hanya menjadi jar-
gon semata ketika tidak terso-
sialisasikan dengan baik di ma-
syarakat. Jalan keluarnya, dibu-
tuhkan jalinan kerja sama tiga
komponen guru, orangtua dan
masyarakat. Keberhasilan
PAUD sangat tergantung pada
tiga unsur tersebut.
Ketiga unsur itu harus me-
nyadari ada masa rawan anak
yaitu pada usia 0 sampai 6 ta-
hun. Usia ini merupakan masa
yang sangat kritis. Masa rawan
ini perlu dijembatani dengan
PAUD.
Anak Usia Dini kurang men-
dapat perhatian dan rangsang-
an pendidikan, dikhawatirkan
tidak memiliki kesiapan men-
tal mengikuti tahapan pendidi-
kan berikutnya.
Meski pada dasarnya, otak
manusia dilahirkan hampir sa-
ma. Namun makin banyak otak
dirangsang maka makin banyak
jaringan otak terbentuk.
Sebaliknya, otak yang jarang
dirangsang, menghambat per-
kembangan jaringan otak. O-
rangtua harus terus menerus
merangsang otak anak untuk
bekerja. Sebab, otak sangat di-
pengaruhi stimulasi yang dite-
rimanya.
Kajian neurologi dan psiko-
logi menyebutkan, 0 sampai 8
tahun awal dari kecerdasan
anak. Saat menginjak usia 4 ta-
hun, kapasitas kecerdasan anak
mencapai 50 persen. Hingga 8
tahun mencapai 80 persen dan
puncaknya ketika menginjak
usia 18 tahun.
Semua itu menunjukkan,
Pendidikan Pre-School dan Ta-
man Kanak-Kanak tidak boleh
dianggap sepele dan diabaikan.
Bahkan pendidikan bayi sejak
usia nol tahun (baru lahir) atau
bahkan sejak bayi masih dalam
kandungan sudah saatnya di-
kembangkan.
Guru-guru dan fasilitas yang
terbaik semestinya diprioritas-
kan pada lembaga pendidikan
kanak-kanak. Dedikasi yang
tulus dari guru-guru dan du-
kungan sepenuhnya dari o-
rangtua anak akan menjamin
keberhasilan pendidikan anak-
anak. (syamsul hidayah)
Unggulan Cipta Model
BERKAT keberaniannya bergaya di depan dewan juri, pada
acara Cipta Model 2005 di Jakarta Mei 2005 lalu, Ririndia Ditia
Harman, masuk unggulan 15 besar Cipta Model 2005. Gadis
yang biasa disapa Ririn mewakili Palembang dalam Cipta
Model 2005 yang digelar Star Production Minggu (19/6) men-
datang di Hotel Sentral, Jakarta.
May Hardiati, ibunda Ririn, kepada Sriwijaya Post, Jumat
(10/6) mengatakan, Ririn baru pertama kali ikut ajang ini.
Pada final nanti Ririn bakal bertanding dengan 14 unggulan
dari daerah lain. “Ririn 17 Juni 2005 mendatang berangkat
ke Jakarta,” kata May.
Ririn yang kelahiran 20 November 1999 ini, adalah siswa
Taman Kanak-Kanak Doa Ibu Griya Damai, Kenten. Ia juga
altif di grup Bina Vokalia. Ririn bungsu dari 4 bersaudara
pasangan Harman dan May Hardiati. Keluarga ini tinggal di
Kompleks Griya Damai Blok F 14 Jalan Kaca Piring, Kenten
Laut.(fil)

7 x 265
iklan 1 kolomr