Nia Rahmawati (2307100022), Winda Hayu Pratiwi (2307100118), Ayyu Fityatin Luthfi Hasyim (2307100147)
Nia Rahmawati (2307100022), Winda Hayu Pratiwi (2307100118), Ayyu Fityatin Luthfi Hasyim (2307100147)
JUDUL PROGRAM:
PESANTREN HIJAU: UPAYA PENGEMBANGAN SUMBER DANA
UNTUK MEMBENTUK PESANTREN MANDIRI DI SURABAYA
BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
(PKMM)
Diusulkan oleh :
Ayyu Fityatin L. H (2307.100.147) Angkatan 2007
Winda Hayu Pratiwi (2307.100.118) Angkatan 2007
Bayu Erlangga P (2308.100.084) Angkatan 2008
Achmad Ferdiansyah P.P. (2306.100.019) Angkatan 2006
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Ketua Pelaksana Kegiatan
Mengetahui,
Pembantu Rektor III Dosen Pembimbing
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. pondok
pesantren yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan pengambil alihan
dari sistem pondok pesantren yang diadakan orang-orang Hindu di Nusantara. Hal
tersebut didasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum datangnya Islam ke Indonesia
lembaga Pondok Pesantren sudah ada di negeri ini. Pendirian pondok pesantren
pada waktu itu dimaksudkan untuk mengajarkan ajaran agama Hindu. Dan dalam
perkembangannya, pesantren di Indonesia hingga kini dikenal sebagai pusat
mendalami ajaran agama Islam (Depag, 2003).
Elemen penunjang yang khas dalam pesantren terdiri dari elemen yang
bersifat hard-ware seperti: masjid, pondok, ruang belajar, kitab-kitab dan lain
sebagainya, serta elemen yang bersifat soft-ware, seperti: tujuan pendidikan,
kurikulum, metode pengajaran, sistem evaluasi, dan perangkat lainnya yang
menunjang proses belajar mengajar. Pihak-pihak yang terkait dengan pesantren
adalah Kyai/ ustadz, para pengajar (asatidz/asztidzah) dan santri. Secara umum
Pondok Pesantren dapat dikategorikan ke dalam dua kategori yaitu Pesantren Salafiyah
dan Pesantren Khalafiyah. Pesantren Salafiyah disebut juga pesantren tradisional yang
pengembangan pesantrennya masih menggunakan sitem tradisional, berbeda dengan
pesantren Khalafiyah yang biasanya lebih maju.
Nilai-nilai yang diajarkan di pesantren antara lain adalah keikhlasan dan
kesederhanaan. Nilai-nilai tersebut memang begitu penting, namun sejauh ini nilai-
nilai tersebut justru seperti ditafsirkan berbeda oleh beberapa pesantren. Ikhlas dan
sederhana yang menjadi „seadanya‟, seadanya dalam banyak hal. Dan sepertinya
hal tersebut menjadi awal mengapa kebanyakan pesantren tidak berusaha untuk
“menstandarkan” fasilitas pendidikannyanya, hal tersebut terbukti pada banyak
pesantren-pesantren, khususnya pesantren salaf yang mempunyai fasilitas
pendidikan dibawah standar. contohnya dalam hal asrama santri, satu kamar yang
4
perubahan. Pesanten harus lincah dan aktif terutama dalam menghasilkan sumber
dana yang kerap kali menjadi kendala utama setiap institusi untuk berkembang.
Apalagi hingga saat ini, Pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan di
Indonesia yang bertahan tanpa subsidi dari pemerintah. Hal ini bisa membuat
pesantren mandiri. Namun, kemandirian yang tanpa diimbangi dengan ke-kreatif-
an justru mengesankan pesantren adalah institusi pendidikan yang „seadanya‟ dan
bisa jadi disebut „miskin‟. Kebanyakan sumber pendanaan Pesantren hampir
semuanya terbangun atas dasar swadaya para santri dan orangtua santri serta
masyarakat sekitar. Sumber dana tersebut memang efektif, namun harus ada
terobosan terbaru sehingga Pesantren lebih bisa mengembangkan diri.
Untuk mengembangkan sumber pendanaan Pesantren bisa melalui
pengembangan sektor pertanian. Hal tersebut didasarkan karena sektor pertanian
mudah dikembangkan karena begitu familiar dengan masyarakat Indonesia, tidak
perlu susah-susah untuk mempelajarinya. Dan tanaman yang ditanam pun
seharusnya bukan tanaman yang butuh proses panjang semacam padi ataupun
kedelai. Namun bisa dikembangkan budidaya sayur organik yang mudah ditanam
dan proses pemanenannya praktis serta tak membutuhkan area yang luas.
Dewasa ini, sayuran organik sangat diminati. Masyarakat perkotaan seakan
wajib mengkonsumsi sayur tanpa sentuhan pestisida itu. Hal tersebut dikarenakan
sayur organik memiliki nilai kesehatan lantaran tidak tersentuh bahan-bahan kimia
yang notabene bersumber dari pestisida dan pupuk kimia.
Keuntungan penanaman sayur organik adalah tidak memerlukan lahan yang
luas, bisa ditanam dalam polybag, kaleng bekas, baskom atau ember yang disusun
berjejer di rak bertingkat yang terbuat dari kayu. Selain itu, besarnya permintaan
sayuran organik menyebabkan harga sayuran ini jauh lebih tinggi. Harganya bisa
tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan harga komoditi sayuran anorganik.
Misalnya saja buncis anorganik dijual dengan harga Rp.2.500/kg sedangkan
organik Rp.7.500 – 8.000/kg.
Dengan membudidayakan sayuran organik sebuah pesantren bisa menjadi
project pilot model pesantren yang mandiri dan kreatif dalam mengembangkan
sumber dana. Kemandirian yang sehat adalah dengan usaha, dan pesantren
sebenarnya bisa mewujudkannya. Implikasinya bisa luas, dengan sayuran organik
6
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diselesaikan melalui program ini:
1. Saat ini, pesantren seperti kesulitan menangani masalah pendanaan yang
terus meningkat. Hampir kebanyakan pesantren masih tergantung dari
swadaya para orang tua santri dan donatur. Hal ini disebabkan karena tradisi
7
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari kegiatan PKMM ini adalah untuk megembangkan sumber
pendanaan Pesantren yang sejauh ini pengelolaannya masih menganut sistem
tradisional, yakni dengan mengambil sumber dana dari swadaya santri dan donatur.
Dengan adanya program ini diharapkan pesantren lebih kreatif dalam
mengembangkan sumber dananya teutama dalam bidang agribisnis melalui
pembudidayaan sayuran organik. Untuk itu diperlukan satu model pesantren
percontohan untuk melaksanakan program ini. Selain itu, dengan adanya program
ini, diharapkan pesantren yang sejauh ini terkesan eksklusif dapat memperlihatkan
diri ditengah-tengah masyarakat.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program ini adalah:
1. Memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas Pesantren
melalui pengembangan sumber dana.
2. Memberikan solusi alternatif untuk menjawab kelesuan Pesantren dalam
mengembangkan diri melalui Program „Pesantren Hijau‟.
3. Membantu pemerintah dalam mempertahankan pesantren sebagai satu-
satunya lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang akhir-akhir ini
namanya agak terpuruk karena isu terorisme dan ke-eksklusif-an.
9
Keterangan:
Pra Pengiriman Proposal
Pasca Persetujuan Proposal
Luaran yang diharapkan
b. Persiapan
Permohonan izin kepada pihak pengelola pesantren untuk melaksanakan
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM). Serta
bekerja sama dengan dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Surabaya ut
serta menyukseskan program ini.
c. Pelaksanaan Pelatihan
Mengadakan pelatihan di beberapa pesantren di Surabaya terkait penanaman
sayur organik yang meliputi: tatacara menanam sayuran organik, pembuatan
pupuk organik, serta pemeliharaan sayur organik.
d. Monitoring
Melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan tanaman dengan datang ke
pesantren maksimal sebulan sekali.
e. Pemanenan dan Pemasaran
Melakukan Pemanenan dan pemasaran sayuran organic di beberapa pesantren
di Suirabaya sekaligus mengemasnya semenarik mungkin untuk kemudian
dipasarkan ataupun dijadikan souvenir. Serta melakukan kerja sama terhadap
pihak-pihak yang berkaitan dengan pemasaran produk seperti swalayan ataupun
took-toko yang menjual sayuran organic.
f. Controlling
Membuat sistem controlling terhadap program ini, diharapkan dengan adanya
pesantren percontohan dapat dijadikan rujukan pesantren lain yang ingin
menerapkan usaha yang sama.
g. Saran
Melakukan perbaikan pada program setelah melakukan review dan evaluasi
terhadap setiap kegiatan yang telah dilakukan. Mengevaluasi apakah
pendapatan pesantren meningkat dengan diadakannya program ini.
Keberhasilan ditandai dengan terciptanya kemandirian pada setiap Pesantren
sasaran di Surabaya untuk mengembangkan budidaya tanaman organic secara
terus menerus di Pesantren sehingga menghasilkan sumber dana yang
mencukupi kebutuhan pesantren.
14
3 Monitoring
Pemanenan
dan
4 Pemasaran
5 Controlling
J. BIAYA
Adapun anggaran dana dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Bahan Habis pakai
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Benih Sawi 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih Seledri 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih kacang panjang 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih wortel 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih brokoli 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih tomat 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih kol 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih bayam 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih buncis 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih Cabe 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih jagung 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih mentimun 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Benih selada 10 pak Rp 10000 Rp 100.000
Sub Total Rp 1.300.000
15
3. Penyuluhan dan
Pelatihan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Sewa LCD 1 X 3 hari unit Rp 150.000 Rp 450.000
Banner 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
Fee media massa 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Kertas Pre/Post Test 2 rim Rp 70.000 Rp 140.000
Fee Pembicara 3 orang Rp 100.000 Rp 300.000
Sub Total Rp 1.240.000
4. Perjalanan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Transportasi menuju Lokasi 4 x 3 hari orang Rp 50.000 Rp 150.000
Sub Total Rp 150.000
5. Pembuatan Laporan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Pembuatan laporan visitasi 1 buah Rp 20.000 Rp 25.000
Pembuatan laporan akhir 1 buah Rp 30.000 Rp 30.000
Penggandaan laporan akhir 5 buah Rp 25.000 Rp 125.000
Pembuatan poster 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Browsing internet 30 jam Rp 3.500 Rp 105.000
Fotokopi 1 rim Rp 70 Rp 35.000
Sub Total Rp 520.000
16
Rekapitulasi Biaya
K. DAFTAR PUSTAKA
N. LAMPIRAN
2. Peta Lokasi
18
d. Bertanggungjawab dalam
pengambilan gambar dan video
a. Membantu pelaksanaan setiap
3. Winda Hayu Pratiwi Anggota kegiatan dalam program
pelaksana b. Bertanggungjawab terhadap ketua
pelaksana.
Penghargaan Individu :
Penulis,
Anggota Pelaksana 1
DATA PRIBADI
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
Anggota Pelaksana 2
Nama : Winda Hayu Pratiwi
Nama Panggilan : Winda
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Gresik, 9 Desember 1989
Alamat Lengkap : Jl. Pendidikan no. 1 Ketapang Lor, Ujung
Pangkah, Gresik -Jawa Timur
23
Telephone/Handphone : - /08563021327
Email : windahayupratiwi@gmail.com
Pendidikan :
SDN Ketapang Lor (1995-2001)
SMPN 1 Sidayu (2001-2004)
SMAN 1 Gresik (2004-2007)
Teknik Kimia FTI-ITS 2007-sekarang
Penghargaan Individu :
Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Nasional
2008
Penulis,
Anggota Pelaksana 3
Nama : Bayu Erlangga Pramunditta
Nama Panggilan : Bayu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Surabaya, 11 April 1991
Alamat Lengkap : Jalan Tawang Bhakti 37 Kota Madiun
24
Telephone/Handphone : - /085655704296
Pendidikan :
1996 – 2002 SD Negeri 2 Tawang Rejo Kota Madiun
2002- 2005 SMP Negeri 4 Kota Madiun
2005 - 2008 SMA Negeri 1 Kota Madiun
2008- Sekrng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Jurusan Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri
Penghargaan Individu :
Juara III Kompetisi Karya Ilmiah Bidang IPA Se-jurusan Teknik Kimia ITS 2009
Penulis,