Anda di halaman 1dari 3

Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting bagi Indonesia disamping

kakao, kopi, lada, dan vanili. Komoditi ini telah lama dikenal dan sangat berperan bagi kehidupan bangsa Indonesia
baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya.
Saat ini, pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa murni
virgin coconut oil (VCO). Hingga kini minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan.
Para ahli pun mulai tertarik untuk meneliti kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan manusia.
Produksi kelapa biasanya dijual dalam bentuk butiran tanpa diolah dengan harga Rp 1.000 – Rp 2.000 per butir. Dari
hasil penjualan tersebut petani hanya memperoleh sedikit keuntungan.
Menurut Soraya (2006), virgin Coconut Oil (VCO)atau minyak kelapa murni diperoleh melalui proses yang tidak
melibatkan pemanasan tinggi dan tanpa penambahan bahan kimia. Proses pembuatan seperti ini sangat
menguntungkan karena kandungan mikronutrien seperti vitamin E (berguna sebagai antioksidan) tetap terjaga dan
tidak rusak. Selain itu, struktur kimia didalamnya, terutama medium chain fatty acids (asam laurat dan kaprat) tidak
berkurang. Kandungan asam laurat didalam VCO yang sangat tinggi memberikan banyak manfaat bagi kesehatan
dan kecantikan.
Minyak kelapa murni dihasilkan dari buah kelapa tua yang segar atau baru dipetik, bukan terbuat dari kopra seperti
minyak kelapa biasa. Proses pembuatannya pun tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi (Anonim,
2005).
Menurut Setiaji dan Surip (2006), ada beberapa cara pembuatan virgin Coconut Oil (VCO), antara lain :
a. Membuat VCO dengan sentrifugasi
1) Alat yang digunakan dalam pembuatan VCO adalah parang, pemarut / mesin pemarut, ember, sentrifuse, kertas
saring, batu zeolit dan botol pengemasan.
2) Bahan yang digunakan adalah buah kelapa tua yang segar dan air bersih.
3) Cara pembuatan
Buah kelapa tua segar dikupas kemudian diparut menggunakan pemarut atau mesin pemarut. Kelapa yang telah
halus ditambah air bersih dengan perbandingan 10 : 6 (10 butir kelapa : 6 liter air). Remas-remas santan
menggunakan tangan yang tujuannya untuk memisahkan santan dari ampasnya. Tampung santan kelapa dalam
ember transparan dan diamkan selama satu jam hingga terbentuk kanil (krim). Selanjutnya masukkan krim santan
yang telah dimasukkan dalam tabung kedalam sentrifuse, kemudian tutup sentrifuse. Atur pada angka 20.000 rpm
dan waktu (timer) pada angka 15 menit, kemudian nyalakan sentrifuse. Matikan sentrifuse dan diamkan sebentar.
Ambil tabung yang berisi santan yang telah disentrifuse. Didalam tabung tersebut akan terbentuk tiga endapan yaitu
minyak (VCO), blondo dan air. Ambil VCO yang ada dalam tabung dengan pipet secara perlahan. Selanjutnya VCO
disaring dengan menggunakan batu zeolit dan kertas saring, selanjutnya dikemas.
b. Membuat VCO dengan pancingan
1) Alat yang digunakan dalam pembuatan VCO dengan cara pancingan yaitu parang, pemarut / mesin pemarut,
ember transparan, stoples transparan, sendok bulat kain saring, kertas saring, batu zeolit, filter, jerigen, selang dan
botol pengemasan.
2) Bahan yang digunakan untuk membuat minyak kelapa murni (VCO) adalah buah kelapa tua yang segar, air bersih,
dan minyak kelapa murni untuk pancingan.
3) Cara pembuatan
Buah kelapa tua segar dikupas kemudian diparut menggunakan pemarut atau mesin pemarut. Kelapa yang telah
halus ditambah air bersih dengan perbandingan 10 : 6 (10 butir kelapa : 6 liter air). Remas-remas santan
menggunakan tangan yang tujuannya untuk memisahkan santan dari ampasnya. Tampung santan kelapa dalam
ember transparan. Tutup rapat ember dan diamkan selama satu jam. Setelah satu jam akan terbentuk dua lapisan
yang batasnya terlihat jelas. Lapisan atas berupa kanil (kepala santan) dan lapisan bawah berupa skim (air dan
protein). Keluarkan air dengan selang, caranya masukkan selang sampai dasar ember, kemudian sedot selang
dengan mulut. Tambahkan minyak kelapa murni yang telah jadi sebagai pemancing (umpan) untuk pembentukan
minyak kelapa murni yang baru. Perbandingannya yaitu 1 : 3 (1 liter VCO : 3 liter kanil). Aduk rata campuran tersebut
hingga larutan homogen sekitar 5 – 10 menit.
Pindahkan larutan tersebut kedalam stoples transparan hingga dapat terlihat dengan jelas isi larutan tersebut. Tutup
stoples dan diamkan selama sekitar 20 – 24 jam sampai terbentuk 3 lapisan. Lapisan paling atas berupa minyak
(VCO), tengah blondo (ampasnya), dan paling bawah adalah air. Keluarkan air pada bagian bawah dengan
menggunakan selang. Ambil minyak kelapa murni (VCO) yang berada pada lapisan paling atas menggunakan
sendok bulat dan dilakukan secara hati-hati agar minyak tidak tercampur lagi dengan blondo. Proses penyaringan
juga menggunakan kain saring, batu zeolit dan kertas saring. Hanya saja, penyaringan disini ditambah dengan
penggunaan filter. Caranya masukkan VCO yang akan disaring kedalam jerigen yang telah dihubungkan dengan alat
filter menggunakan selang plastik. Hidupkan motor penggerak pompa sehingga VCO yang berada didalam jerigen
akan tersedot untuk melalui kotak yang berisi dua buah filter. Tampung hasil saringan menggunakan ember. VCO
yang sudah disaring siap untuk dikemas.
Dari beberapa hasil penelitian, ternyata VCO mengandung asam lemak rantai sedang yang berfungsi untuk menjaga
kesehatan tubuh serta ampuh dalam menangkal berbagai penyakit maut misalnya kanker, penyakit jantung,
kolesterol tinggi, dan stroke. Disamping itu, ternyata kandungan antioksidan didalam VCO pun sangat tinggi, seperti
tokoferol dan betakaroten, dimana antioksidan tersebut berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga
vitalitas tubuh (Setiaji dan Surip, 2006).
Saat ini, banyak pengusaha melirik VCO atau yang biasa disebut minyak kelapa murni, karena minyak ini banyak
diminati masyarakat dan dinyatakan sebagai minyak ajaib yang mampu menangkal berbagai penyakit. Minyak kelapa
murni merupakan bahan baku industri pangan, farmasi, dan kosmetik terutama untuk perawatan tubuh (Anonim,
2005).
Menurut Rindengan dan Hengky (2005), pemanfaatan VCO (dibedakan atas dua yaitu pemanfaatan untuk
pengobatan penyakit dan pemanfaatan untuk kosmetika. Pemanfaatan untuk pengobatan penyakit antara lain
mencegah dan mengobati penyakit HIV-AIDS, melindungi tubuh dari penyakit kanker, hepatitis / liver, mencegah
osteoporosis, mengobati penyakit diabetes, dan mengurangi resiko terserang penyakit jantung.
Menurut Soraya. N (2006), banyak manfaat VCO bagi kecantikan antara lain untuk memelihara kesehatan kulit
seperti memulihkan kulit yang rusak, melembabkan kulit, mengatasi jerawat, melindungi kulit dari sinar matahari,
melembutkan rambut, mengurangi ketombe dan mencegah kerontokan pada rambut.
Adapun kandungan yang terdapat dalam VCO dapat dilihat pada tabel berikut.

JUMLAH
KANDUNGAN KIMIA
(%)
ASAM LEMAK JENUH 5 – 10
Asam Kaprilat 10 – 25
Asam Kaprat 43 – 53
Asam LAurat 16-21
Asam Ministat 7-10
ASAM LEMAK TIDAK
1-2,5
JENUH

Asam oLEAT 1-2


Asam Linoleat 7-10

Anda mungkin juga menyukai