Berawal dari cara pandang dalam beragama yang senantiasa monoton pada kaidah "kebenaran hanya
satu sedang kesesatan jumlahnya banyak" kaidah ini berasal dari pemahaman salafi terhadap hadits
Rosulullah SAW, Rosulullah Bersabda "inilah jalan Allah Yang lurus" lalu beliau SAW membuat beberapa
garis kesebelah kanan dan kiri kemudian beliau bersabda: "inilah jalan yang begitu banyak yang bercerai
berai, atas setiap jalan itu terdapat syetan yang mengajak ke arahnya"(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan
Hakim).
kemudian Nabi membaca Ayat "dan (Katakanlah) sesungguhnya inilah jalanku yang lurus maka ikutilah
dia dan janganlah kamu mengikuti jalan jalan itu akan mencerai beraikanmu dari jalan'Nya, yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa (QS: Al an'am : 153)
Saudaraku... Kita heran kepada kaum yang menamakan dirinya salafi yang lalu serta merta
memproklamirkan bahwa golongannya saja yang dimaksud hadits Rosul SAW itu sehingga selalu melihat
sebelah mata terhadap ummat muslim lainnya yang berseberangan faham dengan mereka walaupun
sejatinya muslim yang lain juga pengikut jelas dari 4 madzhab yang mu'tamad yang para Imamnya tidak
pernah mengatakan dirinya paling benar, karena kebenaran hanya milik Allah dan Rosulnya, maka Imam
Abu Hanifah rahimahullah mengatakan: "tidak halal bagi seseorang mengikuti perkataan kami bila ia
tidak tahu darimana kami mengambil sumbernya". Imam Syafi'i RA berkata: "bila kalian menemukan
dalam kitabku sesuatu yang berlainan dengan hadits Rosulullah SAW maka peganglah hadits Rosulullah
SAW itu dan tinggalkan pendapatku". Imam Ahmad Bin Hambal berkata: "janganlah engkau taqlid
kepadaku atau kepada Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Auza'i dan Imam Tsauri, tetapi ambillah dari
sumber mereka mengambil.
Saudaraku yang dirahmati Allah, sungguh Allah telah mengajari kepada kita bahwa diatas kebaikan itu
ada kebaikan lagi, agar supaya kita tidak mendahului kebenaran'Nya yang hanya dengan prasangka
semata, bagaimana sikap para malaikat yang akhirnya menerima penciptaan kholifah (adam: pent) di
muka bumi walau sebelumnya mereka berprasangka bahwa merekalah hamba terbaik ciptaan Allah:
"ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang kholifah di muka bumi, mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kau ketahui" ( al baqoroh: 30).
Di dalam ayat itu jelas bahwa malaikat mengingkari adanya kebaikan yang akan diperbuat oleh manusia,
penilaian ini lahir karena sikap merasa paling sempurna dalam penghambaannya kepada Allah, nah sikap
merasa paling sempurna dan benar akan menutup semua pintu penilaian baik terhadap orang atau
golongan lain yang pada gilirannya akan mengklaim dengan prasangka bahwa selain golongan kita
adalah salah dan sesat.
Dari sini kita belajar bahwa sikap merasa paling benar akan membawa kita pada keadaan yang
sebaliknya, dan sikap ini dengan sendirinya menyeret kita pada keadaan yang justru menelanjangi
karakter kekerdilan kita dalam berfikir, bersikap dan beragama. Wallahu a'lam bishowab.
Semoga ustadz dalam keadaan baik-baik saja dan selalu dalam lindungn Allah Swt. Saya mau bertanya
ustadz, berhubung zaman saat ini semakin modern, sehingga dalam hal komunikasi pun kita lebih
mudah, seperti layanan internet. Kita mengetahui ada program yahoo mesengger yang memudahkan
kita, untuk berkomunikasi dengan yang lain. Tapi hal ini juga memicu terbukanya komunikasi seorang
ikhwan dan akhwat, ataupun sebaliknya yang bukan muhrimnya. Bagaimana hukum chatting antara
ikhwan dan akhwat yang bukan muhrim itu Ustadz? Syukron atas jawabannya
Waalaikumussalam wr. wb.
Terima kasih atas doa yang akhi aturkan semoga akhi mendapatkan yang lebih baik. Akhi karim yang
dimuliakan Allah. Sebagaimana yang akhi sampaikan bahwa, komunikasi dengan tulisan melalui jaringan
internet atau yang lebih dikenal dengan chatting baru muncul dan populer beberapa tahun terakhir.
Yaitu, tepatnya setelah ditemukannya jaringan internet. Karena itu dalam buku-buku ulama dahulu
khususnya buku fiqih, istilah ini tidak bakal ditemukan. Namun substansi hukum dari chatting ini
sebenarnya sudah dibahas oleh ulama, jauh sebelum jaringan internet ditemukan.
Chatting dengan lawan jenis yang bukan mahram sama halnya dengan berbicara lewat telepon, SMS,
dan berkiriman surat. Semuanya memiliki kesamaan. Yaitu sama-sama berbicara antara lawan jenis yang
bukan mahram. Kesamaan ini juga mengandung adanya kesamaan hukum. Karena itu akhi! Ada dua hal
yang perlu kita bahas sebelum kita lebih jauh membicarakan hukum chatting itu sendiri. Pertama, adalah
hukum bicara dengan lawan jenis yang bukan mahram. Kedua, adalah hukum khalwat.
Berbicara antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram pada dasarnya tidak dilarang apabila
pembicaraan itu memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh syara’. Seperti pembicaraan yang
mengandung kebaikan, menjaga adab-adab kesopanan, tidak menyebabkan fitnah dan tidak khalwat.
Dalam sejarah kita lihat bahwa istri-istri Rasulullah berbicara dengan para sahabat, ketika menjawab
pertanyaan yang mereka ajukan tentang hukum agama. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman yang artinya:
Karena itu janganlah kamu (isteri-isteri Rasul) tunduk dalam berbicara sehingga orang yang dalam
hatinya ada penyakit memiliki keinginan buruk. Tetapi ucapkanlah perkataan yang baik. (QS. al-Ahzab:
32) Imam Qurtubi menafsirkan kata alkhudhu’ (tunduk) dalam ayat di atas dengan arti lainul qaul
(melembutkan suara) yang memberikan rasa ikatan dalam hati.
Artinya pembicaraan yang dilarang adalah pembicaraan yang menyebabkan fitnah dengan melembutkan
suaraTermasuk di sini adalah kata-kata yang diungkapkan dalam bentuk tulisan. Karena dengan tulisan
seseorang juga bisa mengungkapkan kata-kata yang menyebabkan seseorang merasakan hubungan
khusus, kemudian menimbulkan keinginan yang tidak baik.
Termasuk juga dalam melembutkan suara adalah kata-kata atau isyarat yang mengandung kebaikan,
namun bisa menyebabkan fitnah. Yaitu dengan cara dan bentuk yang menyebabkan timbulnya perasaan
khusus atau keinginan yang tidak baik pada diri lawan bicara yang bukan mahram. Baik dengan suara
ataupun melalui tulisan.
Adapun khalwat, hukumnya dilarang dalam agama Islam. Sebagai mana dalam sabda Rasulullah Saw
yang artinya: "Janganlah ada di antara kalian yang berkhalwat dengan seorang wanita kecuali dengan
mahram." (HR. Bukhari dan Muslim)
Khalwat adalah perbuatan menyepi yang dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan yang bukan
mahram dan tidak diketahui oleh orang lain. Perbuatan ini dilarang karena ia dapat menyebabkan atau
memberikan peluang kepada pelakunya untuk terjatuh dalam perbuatan yang dilarang.
Khalwat bukan saja dengan duduk berduaan. Tetapi ngobrol lewat telepon di luar kebutuhan syar’i juga
dihitung berkhalwat. Karena mereka sepi dari kehadiran orang lain, meskipun fisik mereka tidak berada
dalam satu tempat. Bahkan lewat telepon mereka lebih bebas membicarakan apa saja selama berjam-
jam tanpa merasa dihantui.
Hukum chatting sama dengan menelpon sebagai mana yang sudah kita terangkan di atas. Artinya
chatting di luar kebutuhan yang syar’i termasuk khalwah.Walaupun dengan niat berdakwah. Karena
berdakwah bukanlah kebutuhan syar’i.Namun bila ada tuntutan syar’i yang darurat, maka itu
diperbolehkan sesuai kebutuhan. Tentunya dengan syarat-syarat yang sudah kita jelaskan di atas.
Demikian yang dapat ana sampaikan. Semoga dapat bermanfaat.
Semoga Pesan ini menjadi acuan untuk Semua'y agar dpt menghindari berbagai kemadaratn dari
Kemajuan teknologi... Amin.
Fungsi JiLbab
Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, diantaranya :
1. Melindungi muslimah dari fitnah
2. Mengangkat derajat dirinya di mata Allah
3. Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat
4. Sebagai perisai dari perbuatan tercela
.. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang .. ( Al-Ahzab : 59)
Saudaraku.. Betapa dunia yang indah telah menemani kita dalam beribadah, sejauh kaki
melangkah, sepanjang petualangan dalam ta'lim dan dakwah menjadi saksi keluhuran himmah
(harapan dan cita cita) dalam sebuah ubudiyyah.
Berkata Al imam Al qudwah Abu Ishaq Ibrahim Bin Ahmad Al khawwash - rahimahullah -
(beliau adalah seorang Imam panutan pada masanya , hidup di qurun Syaikh Junaid Bin
Muhammad al baghdadi dan syaikh al nuri, meninggal tahun 291 H.): "Semua ilmu terkumpul
dalam dua kalimat:
1. Janganlah engkau disibukkan dengan beban perkara yang telah Allah cukupkan atasmu,
seperti urusan rizqi yang telah dijamin oleh Allah atas setiap makhluk yang melata di muka
bumi.
2. Janganlah engkau menyia nyiakan sesuatu perkara yang engkau diperintah untuk
mendapatkannya, seperti ibadah yang telah Allah wajibkan kepada seluruh hamba-Nya.
Beliau mengisyaratkan hal di atas pada firman Allah:
وما خلقت الجن و االنس اال ليعبدون
- ٥٦ الذاريات
"tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk menyembah-Ku"
(dinuqil dari kitab Al qirthos).
Saudaraku... dari kedua point diatas sudahkah kita berada dalam posisi yang dituntut kalimat
kalimat ini? Sudahkah keyakinan pada ketetapan rizqi mampu membawa kita dalam
pemeliharaan hak hak shohibu syar'i (Allah)?
Sesungguhnya tidaklah seorang hamba yang dengan kesibukannya mencari rizqi dengan
melupakan kewajiban dari Allah kecuali dia telah dibutakan dari cahaya ilmu yang memberikan
kemanfa'atan baik di dunia ataupun di akhirat.
Saudaraku... takaran kadar cita2 dunia dan akhirat tak ubahnya seperti air yang dituangkan pada
gelas yang dipenuhi minyak, seberapa banyak air yang tertuang sebegitu juga minyak akan
tertumpah dan terbuang, maka ketika dunia menjadi prioritas kita dalam kehidupan maka akhirat
akan terlupakan dan tersisihkan dari usaha pencapaian dalam kehidupan. (dinuqil dari Ihya
Ulumiddin)
Saudaraku... inilah barometer kita memposisikan diri dalam beramal, jangan pernah lupa bahwa
kebutuhan hamba telah ada dalam jaminan-Nya, sehingga kita dapat menyibukkan diri dengan
memenuhi hak Tuhan kita yang merupakan tuntutan atas semua hamba, karena ketetapan rizqi
telah dipersiapkan sebagai fasilitas pengabdian kita kepada Tuhan.
Nas'alullaha attaufiqo warridho bimaa fihi min ajalli qurubaati fil ibaadati..
Saudaraku... mari kita tela'ah peran dan fungsional tentara-tentara dalam keberadaanya di samping hati,
ketahuilah selalu olehmu bahwa nafsu amarah dan syahwat yang merupakan penjelmaan dari irodah
dan qudroh seseorang terkadang dapat patuh pada hati sehingga hati akan mudah menjadi motorik bagi
keduanya dalam menuju perjalanan yang dikehendaki, tapi pada sa'at yang lain terkadang keduanya
berontak dan durhaka pada hati sehingga keduanya menguasai dan memperhambakannya.
Saudaraku... ketika hati sudah diperturutkan pada nafsu amarah dan syahwat maka ketika itu ilmu yang
menjadi bagian dari karunia Allah tidak lagi mendapat tempat di dalam hati, dan pada waktu yang
bersamaan tidak ada bedanya manusia dengan binatang, karena keduanya sama-sama mempunyai
kehendak serta kemampuan untuk mewujudkan sebuah keinginan.
Tapi ketika ilmu berperan sebagai cahaya yang menerangi hati maka kedua tentara itu dapat terkontrol
dan slalu di awasi dalam mewujudkan keinginan keinginannya.
Saudaraku... bila nafsu yang sering mengajak kita pada kejelekan, hendaknya bagi kita untuk slalu
memeranginya dengan sungguh-sungguh, dan ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan,
sebagaimana telah di isyaratkan oleh Rosulullah SAW :
رجعنا من الجهاد االصغر الي الجهاد االكبر
"Kita baru pulang dari peperangan yang kecil (perang badar) menuju peperangan yang lebih besar
(melawan nafsu)." hadits riwayat Jabir radiyallahu 'anhu, yang di takhrij oleh Imam Baihaqi dalam bab
zuhud.
Saudaraku... tahukah engkau tatkala nafsu kita buta dari cahaya ilmu yang bersemayam di dalam hati,
maka akan sangat membahayakan bagi keselamatan badan dan anggota dzohir kita lainnya, kaki akan
tergerak menuju tempat-tempat yang dimurkai Allah, tangan akan berbuat untuk kemaksiatan kepada
Allah, mata, telinga, hidung dan lisan akan terdorong pada jurang-jurang api neraka, karena nafsu di
ibaratkan sebagai penunggang kuda dan badan ini sebagai kudanya, ketika penunggang kuda itu buta
maka akan lebih berbahaya dari butanya seekor kuda tunggangan. Jadi Siapa mengenali tentara hati dan
sifat2 hati baik yang madzmummah (tercela) atau mahmudah (terpuji) maka dia akan dapat
mewujudkan keselamatan pada jalan yang ditempuhnya. Wallahu a'lam bimuroodihi.
Kemana?
Saudaraku... disini ada kehidupan, disini ada kematian, tapi janganlah kau lupa bahwa disana ada
kehidupan tanpa kematian..
Saudaraku... disi ada permulaan, disini ada akhiran, tapi jangan kau lupa bahwa disana ada permulaan
tanpa akhiran...
Saudaraku... disini ada amalan, disini ada balasan, tapi jangan kau lupa disana ada balasan tanpa
amalan...
Saudaraku... kehidupan dan kematian Allah jadikan sebagai ujian untuk manusia agar dapat diketahui
siapa yang paling baik amalnya [67.2]
Saudaraku... ada dua pilihan di depan mata, dan kita semua mengetahuinya, cenderung pada dunia dan
perhiasannya [79.37] -[79.38]atau takut pada kebesaran Tuhan [79.40]
Saudaraku... mari bersama tegakkan kewajiban sesuai syari'at yang ditentukan-Nya, hidupkan sunnah
sejauh yang kita mampu untuk melakukannya, tidak perlu mencari kesalahan sesama, tidak pantas
merasa paling sempurna, karena kita semua sama dalam penghambaan berharap maghfirah dan ridho-
Nya.
saudaraku... betapa do'a telah menjadi ikatan yang kuat dalam pribadi muslim dalam mencari taufiq dan
keridhoan Allah, siapa diantara kita yang tidak mau untuk meminta do'a dari sesama maka secara tidak
langsung telah bersikap sombong dan angkuh dengan kebodohannya.
Saudaraku... tahukah engkau bahwa kita bisa mendapatkan doa dari Nabi Muhammad SAW setiap sa'at?
Jika kepada sesama muslim kita dianjurkan untuk meminta do'a bagaimana kita tidak lakukan kepada
Nabi? sabda Nabi: "ketika seseorang mengucapkan salam (shalawat) kepadaku sesudah aku tiada, maka
malaikat jibril menyampaikannya kepadaku, berkata Jibril: hai Muhammad inilah salam dari fulan bin
fulan, lalu beliau menjawab: Semoga juga keselamatan (rahmat dan berkah dari Allah) terlimpahkan
atasnya."
Saudaraku... apa yang masih menghalangimu dari berucap salam dan shalawat kepada Nabi setelah ini
adalah kesombongan yang disaksikan Tuhan, bagaimana engkau berharap ridho-Nya sedangkan dirimu
berjubahkan sifat yang hanya dikhususkan bagi Tuhan? Semoga kita termasuk hamba Allah yang
mendapat taufiq-Nya dalam cinta berucap shalawat dan salam kepada Nabi Junjungan SAW.
Saudaraku... segala perkara yang menjadi keinginan kita bisa diperoleh dengan melakukan sebab-sebab
perkara itu, dan mengetahui "sebab" merupakan pintu solusi stiap masalah dalam hidup kita.
Saudaraku... mengetahui "sebab" adalah kunci sukses bagi semua harapan, anda ingin kaya? Ketahuilah
sebabnya, anda ingin pintar? Ketahuilah sebabnya. Anda ingin bahagia? Ketahuilah sebabnya.
Begitu juga dengan shalat kita, ketika banyak masalah yang membuat shalat kita tidak khusyu', maka
ketahuilah sebabnya, dan putuskannlah sebab2 yang membuat shalat kita tidak sempurna.
Saudaraku... ingatlah selalu bahwa tempat yang Allah lihat dalam diri kita adalah hati, jadi bagaimana
badan dan anggauta tubuh kita melakukan ketha'atan beribadah sedangkan hati mengembara jauh
dalam alam khayalnya? maka tidak lebih shalat yang kita lakukan dari sekedar olah raga fisik jika beitu.
Saudaraku... mari kita cermati bahwa ada dua sebab yang sering menimpa seseorang dalam shalatnya
hingga mengusir kekhusyu'annya, yang pertama adalah sebab dzohiriah seperti, segala yang didengar
dan sesuatu yang dilihat, pendengaran dan penglihatan dalam shalat akan membuat fikiran kita bekerja
dan disibukan karnanya, dan obat untuk ini adalah dengan menguatkan niat serta mempertinggi
himmah (kemauan) menjumpai Tuhan, sehingga pikiran dapat dikuasai oleh niat dan himmah itu.
Yang kedua adalah sebab batiniah, dan ini lebih dahsyat pengaruhnya dalam memalingkan hati dari
khusyu', sebab batiniah ini seperti bercabangnya niat pada keinginan dunia, dan cara menyikapinya
adalah dengan memaksakan diri untuk fahami dan resapi setiap bacaan di dalam shalat, serta
menyibukkannya dengan pekerjaan tersebut hingga hati tidak terpengaruh dengan alam fikirannya.
Saudaraku... pada suatu ketika Rosulullah melihat seseorang yang shalat bermain main dengan
jenggotnya, bliau bersabda: "sungguh apabila dia khusyu hatinya maka akan khusyu juga anggauta
tubuhnya" karena hukum hati ada pada hukum jawahir (nggauta luar), bagaimana dengan umat zaman
ini? Khususnya di makkah (bangsa arab)banyak sekali orang shalat dengan gerakan gerakan yang tidak
penting, melihat sms, menyetting hp agar silent (karna kebetulan berdering wktu shalat), merapihkan
qutroh (sorban yang dipakai menutupi kepala), merapikan gamis berkali kali, sungguh bukan begitu
shalat yang di ajarkan oleh Rosulullah SAW.
Saudaraku... dengan pembahasan ringkas ini semoga kita dapat shalat dengan khusyu amien..Wallahu
a'lam bishawab wahuwa almuwafiq ilaa aqwaami toriiq.
Saudaraku... mengetahui perbedaan antara perkataan yang bohong dan perkataan yang benar
merupakan kunci untuk anda dapat selalu berkata jujur dan benar.
Mengetahui perbedaan antara kebathilan dan kebenaran dalam keyakinan (i'tiqod) adalah kunci untuk
beri'tiqod dengan keyakinan yang benar.
Mengetahui perbedaan antara kejelekan dan kebaikan dalam perbuatan adalah kunci untuk slalu dapat
berbuat baik dan santun.
Saudaraku... bukankah telah nyata dalam kehidupan ini pengaruh dari dua sisi perkara yang bertolak
belakang itu? dan sungguh hati akan cenderung pada kebaikan yang ada, tapi sering nafsu mengalahkan
hati kita.
Saudaraku... semua itu merupakan kekuatan ilmu yang Allah sematkan dalam hati kita, sehingga apabila
kekuatan ilmu menjadi kuat dalam hati kita maka akan melahirkan hikmah yang menjadi pokok kebaikan
akhlak budi pekerti, sebagaimana firman Allah dalam surat albaqoroh : 269 :
يؤت الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد اتي خيرا كثيرا وما يذ كر اال اولوا االلباب
"Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang alquran dan as sunah) kepada siapa
yang Dia kehendaki dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar benar telah dianugrahi
karunia yang banyak, dan hanya orang orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari
firman Allah).
Saudaraku... sebodoh bodohnya seorang hamba pasti dapat menilai bahwa kebaikan selalu membawa
pengaruh pada maslahat sesama, dan kejelekan slalu membawa pribadi pada kehinaan yang
membelakangi akhlak, lalu apa yang kalian tunggu dari meraih kebaikan itu? Mari sedikit demi sedikit
kita mencoba untuk kembali pada uswah hasanah pribadi Rosulullah SAW dengan pengetahuan yang
benar, semoga Allah meridhoi langkah kita dalam perbaikan. Wallahu muwafiq ilaa aqwaami attoriiq..
Wallahu a'lam bishawab.
Saudaraku... sabar merupakan sikap yang dituntut oleh anugrah, bagaimana sahabat mengatakan "kami
diuji bersama Rosulullah dengan kesusahan dan kami bersabar, kemudian setelah itu kami diuji dengan
kesenangan hidup maka kami tidak mampu bersabar (karena terlalu riang waktu mendapat ni'mat).
(tirmidzi:2464).
Saudaraku... manakah yang lebih utama dari keduanya? ketahuilah sesungguhnya seorang mu'min itu
akan besar cintanya kepada Allah, dalam surat al baqoroh ayat 165 :
والذين امنوا أشد حباهلل
"adapun orang2 yang beriman sangat cinta kepada Allah".
Dan ingatlah sabda Rosulullah SAW. Ketika diriwayatkan ada seorang laki laki yang datang menemui
beliau dan berkata: "ya Rosulallah, saya mencintaimu", lalu Nabi SAW bersabda: "maka bersiap siaplah
anda untuk faqiir", maka berkata laki laki itu: "saya mencintai Allah" maka Rosulullah bersabda: "bersiap
siaplah engkau untuk mendapat bala (ujian).
Saudaraku... ingatkah kalian pada sosok pemuda yang kaya, tampan, santun dan cerdas? Dialah sahabat
Mus'ab bin Umair, duta pertama islam ke madinah, di takhrij oleh Abu Na'im di dalam kitab Hilyatu Al
awliya'u dengan sanad baik, bersabda Rosulullah SAW ketika melihat Mus'ab Bin Umair berjalan kearah
Nabi dengan pakaian dari kulit kambing kibas: "lihatlah orang ini (Mus'ab Bin Umair) yang telah Allah
sinari hatinya, sungguh telah aku saksikan dia ditengah orang tuanya dengan sajian makanan dan
minuman yang paling baik, maka cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya mengajak dia pada keadaan
seperti yang kalian lihat".
Saudaraku... fahamilah ayat dan dua hadits di atas dengan kejernihan hatimu, bahwa cinta tidak akan
lahir tanpa dorongan rasa syukur kita kepada Allah, mencintai Allah dan Rosul-Nya berarti kita telah
mensyukuri ni'mat Tuhan berupa syari'at islam, dan konsekwensi cinta ini adalah kesiapan mental untuk
mengikuti cara hidup Rosulullah dengan kefaqirannya, begitu juga harus siap dengan ujian ujian dari
Allah yang kesemua ini kita dituntut untuk sabar.
Saudaraku... ringkasnya, kedudukan syukur dan sabar bagi stiap mu'min memang tidak dapat
dipisahkan, namun bila pertanyaannya mana yang lebih utama dari keduanya, maka syukur lebih utama
bagi orang orang yang telah kuat iman dan tinggi ma'rifatnya pada Allah azza wa jalla dengan tanpa
harus menyepelekan nilai sabar. Wallahu a'lam bi shawab.
Saudaraku... kecenderungan menjaga keselamatan anggota badan merupakan sesuatu yang dicintai dan
dicari, karena keutuhan yang sempurna ada pada keselamatan itu.
Begitu juga dengan harta, merupakan sesuatu yang dicintai dan dicari, bukan karena hartanya tapi
fungsinya dalam menopang keberlangsungan hidup.
Saudaraku... cinta pada sesuatu bisa disebabkan oleh ketertarikan dalam mendapatkan bagian dari yang
dicintai, seperti mencintai keselamatan diri dan mencintai harta, adalah karena keinginan untuk
mendapatkannya sebagai sesuatu yang dimiliki dalam menjaga keberlangsungan hidup, tapi adakalanya
sesuatu yang kita cintai mempunyai kekuatan daya tarik pada dzatnya, seperti kecintaan kita pada
keindahan sungai yang jernih alirannya, pemandangan hijau nan asri, bukanlah karena keinginan untuk
mengambil bagian dan mempergunakannya tapi kecintaan itu lahir pada murninya keindahan.
Saudaraku... begitu juga kecintaan kita pada Allah, bukan untuk mendapatkan bagian dari-Nya tapi
murni karena keindahan berupa kesempurnaan sifat dalam asma-Nya, kekuasaan dalam ciptaan-Nya,
kelembutan dalam karunia-Nya, Rosulullah bersabda:
ان هللا جميل و يحب الجمال
"sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai sesuatu yang indah" (shohih muslim, hadits Ibnu Mas'ud).
Saudaraku... semakin banyak kadar cintamu kepada Allah maka akan semakin terasingkan cintamu pada
keindahan dunia, begitu juga sebaliknya, semakin banyak kadar cintamu pada keindahan dunia, maka
akan semakin mengecil volume cintamu pada-Nya, Allah berfirman:
ما جعل هللا لرجل من قلبين في
جوفه
"Allah sekali kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya" (al ahzab: 4)
Saudaraku... jika hatimu terpenuhi cinta pada Allah, maka keindahan dan urusan dunia takkan
menyibukkan atau memalingkan dirimu dari cinta-Nya, firman Allah:
قل هللا ثم ذرهم في حوضهم يلعبون
"katakanlah (ya Muhammad) Allah-lah (yang menurunkannya) kemudian biarkanlah mereka bermain
main dalam kesesatannya" (al an'am: 91).
Saudaraku... dari tela'ah yang sederhana di atas, dapat kita simpulkan bahwa keabadian dan keindahan
adalah sesuatu yang dicintai dan dicari oleh setiap insan, namun walau demikian banyak dari kita tidak
memperhatikan hakikat cinta yang dapat membawa kita pada keindahan yang abadi, mengapa bisa
terjadi seperti demikian? Jawabnya, karena kita tidak mengenal dan belum mencintai Tuhan, tidaklah
orang yang mengenal dan mencintai Tuhan akan melakukan sesuatu yang dapat menjauhkannya dari
keindahan abadi di sisi-Nya.
Saudaraku... Mari kenali Tuhan kita, agar kita tahu bahwa keindahan syari'at islam, keindahan alam
ciptaan, merupakan keindahan yang Allah ciptakan sebagai jembatan kita sampai pada keindahan yang
hakiki dan abadi, jadikan diri kita salah seorang yang mendapat panggilan-Nya:
"dan diserukan pada mereka, itulah syorga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang dahulu
kamu kerjakan" (al a'rof: 43). Dan mari menjadi hamba yang masuk pada firman Allah dalam hadits
qudsi, sabda Rosulullah: "telah Aku sediakan bagi hamba hamba-Ku yang soleh sesuatu yang tidak
pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas pada hati
manusia". (shohih bukhori, dari hadits Abu Hurairoh).
Saudaraku... apa yang masih kita tunggu? Sungguh kematian tidak dapat kau prediksi, mari segera
pergunakan cinta pada tempat dan porsinya. Wallahu muwafiq ilaa aqwaami toriq, wallahu a'lam
bishawab.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Ali Imran:159
[246]. Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan dan lain-lainnya.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
An-Nahl:125
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan. Al-Furqon:63
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Ambiyya:107
Hasil cop-pas dari sumber lain, kedua tulisan berikut merupakan nasihat yang cukup menghujam bagi
para aktivis dakwah yang suka larut dalam pacaran tanpa sebutan. Na'udzubillah min dzalik! Moga kita
terhindar darinya!
Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Haha saya hanya niru apa yang biasa ikhwan
yang ucapkan kepada ukhti, hmm untuk nyebutnya kadang saya ga bener maklumlah bahasa Arab saya
kan ga pernah belajar, baca Iqro aja plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo saya ikhwan deh.
Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Saya ga pernah bisa ngerti itu,
padahal enakan kalo saya liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy … apalagi bodi dan mukanya
lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar
kalian membuat saya tertarik
Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… saya rasa enggak, muka kalian
begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah
ditaklukkan. Kenapa bisa sih?Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?
Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, saya ajak makan bareng
udah bisa cium pipi, saya ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti saya
boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal
selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.
Hei manis, tahukah sealim apapun kalian , saya udah tau kelemahan wanita, karena kalo saya ga tau
kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa saya ajak kenalan langsung lu nolak?
Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun saya dapet nomor telepon lu, lu juga ga
mau bales ataupun angkat telepon saya.
Tapi saya tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan saya udah niat harus
bisa menaklukkan kalian . Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut
akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah saya ga biasa ngucapinnya.
Mulailah saya menelusuri apa itu ikhwan?. Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung,
yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah saya lakukan, lalu apalagi?hmm… cara
ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting
saya ikut dulu
Dalam waktu dua minggu berubahlah saya seperti ikhwan, plus facebook dan blog saya terlihat islami,
dan mulailah saya mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Saya ucapkan hadist
sebagai ukhuwah kita, dengan manis saya bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti” , dan kau balas gitu juga.
(Akhina Ifa: Ehmm)
Mulailah jerat itu saya pasang, kau berani kasih nomor telepon ke saya, dengan itu saya bisa sms kau
dini hari untuk sholat tahajud, (Akhina Ifa: Masya Allah. Parah!) padahal saya ga sholat dan kebetulan
ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan saya kucing air! Hmm… memang susah
juga menaklukkan kau, saya harus berkorban banyak nih.
Mulailah saya menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran , tentu aja saya juga stanby di internet biar
saya bisa cari jawabannya di internet. Oh saya baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus,
ya udah saya juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat saya ada .
Pulang ngaji saya coba ajak pulang bareng naik motor , dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang
sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup
memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal saya serang kelemahan setiap wanita yaitu
kupingnya.
Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi saya yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe…
emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi
Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian
luluh? Dasar wanita!
Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah
betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal saya sering lihat betis bahkan
paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.
Saat kau memakai tas ransel , tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp
hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena
roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh
kan?
Ga itu aja kok, kalo saya liat lu pake baju yang gelap terus pasti saya tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga
cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan
menggunakan warna cerah agar dilihat oleh saya, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain
bisa saya nikmatin.
Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh
hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, saya mau incer yang bener-bener tertutup , pasti lebih
tertantang, kapan lagi sih saya bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan
naikin derajat sayalah .
Sial, kenapa ga ada pacaran islami , pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi
saya ga nyerah kok, kenapa saya ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar
aja saya nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.
Biarin lama, yang penting saya kek janji dulu , dengan gitu saya bisa tuker biodata, bisa smsan,
teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang
mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung saya bisa
melakukan lebih dengan ini, dan saya yakin bisa!
Saya tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan saya akan terus
mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran saya sebagai orang yang pernah
pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!
..so, qita harus Menjaga diri kita ya ukhti,,,,,,, jangan Mau terGODA dengan cowok seperti itu,, apalagi
percaya dengan ta'aruf yang MAIN2 saja!! bentengi diri kita.,,!!
***
Bismillahirrahmanirrahiiim...
Jikalau mengetahui bahwa lawan jenis merupakan godaan terberat, maka jangan pernah mencoba
untuk membuat syaitan menjadikan indah perbuatanmu terhadap sikap mu dan dirinya. Janganlah
membuat Kekasih Sejati yang Mencintaimu Cemburu, Karena Dia dapat Cemburu, ketika seorang diri
bermaksiat kepada di hadapanNya. Bertaubatlah, karena kekasihmu itu Mencintai orang-orang yang
bertaubat dan Mensucikan diri..
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan
kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan
kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. Al-Araaf:27
Ikhwan-Akhwat Blacklist
Sumber:(Forum bebas) http://www.forumbebas.com/printthread.php?tid=67282
Sistem Tag: Random(Afwan 15 ikhwan dan 15 akhwat) Afwan
Autoritas: Disunting dengan penyesuaian.
Bismillahirrahmanirrahiim..
Mungkin lucu yaaah kalo ikhwan akhwat yang notabene orang yang alim tapi juga bisa genit
hihihi.....Mungkin aja looo kan mereka juga manusia, punya rasa punya hati hehehe. Ikhwan kalo arti
yang bener itu saudara laki – laki, tapi kalo di Indonesia ikhwan itu pastinya beda yaitu cowok yang
biasanya pake baju koko,celana gantung melihara jenggot de el el.
Kalo pake celana levis gondrong pake baju kaos oblong ga dianggep ikhwan ( padahal kalo berjuang
demi islam paling depan ). Trus kalo akhwat arti yang bener saudara perempuan, yaaa kalo di Indonesia
yang biasa pake jilbab ( bukan kerudung atau burqa ) pandangan nunduk terus ( duitnya jatoh kali ! ) dan
tertutup banget deh.trus apa hubungannya dengan genit ??? mereka genit ???
trus gimana kalo mereka lagi genit??? bukannya genit tapi gombal yang “islami”....af1(afwan) kalo bilang
gombal tapi memang kenyataannya, bahkan mereka seperti ini ini termasuk ikhwan blacklist...ikhwan
yang bisa ngerusak ikhwan lainnya. Akhwat juga sama..Yuk kita intip
“hari sudah malam ukh,sholat witir dan lansung tidur dan jangan lupa berdo'a agar mimpi indah”......
akhwatnya bales lagi
“Jazakallah akhi,akhi juga yaaah” ( Gubrak ! )
eeeeeh gamau kalah sama orang pacaran jam 2 pagi misscalin abis itu sms-an lagi “ukh dah bangun?,
jangan lupa tahajud?”
di ladenin lagi ma akhwatnya
“sudah kuq, ana habis wudhu nih baru mau sholat, akhi sudah?”
Kalian mau tau kan pacaran yang “islami” ????? tuh contohnya
HAJI???
Saudaraku... Tak ada yang sangsi, balasan ibadah haji Mabrûr adalah surga. Mabrûr yang secara
bahasa berarti baik dan dianggap sah, tidak saja cukup terkumpul padanya rukun dan syarat.
Namun juga, dan ini yang lebih penting, adalah memiliki implikasi sosial terhadap pelakunya.
Sebagaimana disinyalir Prof. Dr. Abdul Fatah Mahmud Idris, dalam suatu pengabdian
(al-'ibâdah), mesti terkumpul di dalamnya tiga aspek: spirit (niat), ritus (praktek) dan
pengaruh/hikmah (sosial). Demikianlah keharusan pelibatan tiga aspek tersebut, agar selanjutnya
kita tidak terjebak dalam menangkap makna ibadah haji secara parsial.
Ibadah haji bukanlah produk budaya yang bisa dianggap sahih atas pertimbangan pandangan dan
kebiasaan kebanyakan orang. Ibadah haji bukan pula sekedar raihan gelar atau rihlah (bepergian)
spiritual, hanya untuk melihat aura ka'bah dan jejak-jejak peninggalan para teladan sepanjang
zaman. Ia memiliki pertanggungjawaban ekstatologis (ukhrâwî) sekaligus mengemban amanah
sosial (ardlî).
Saudaraku.... Betapa filosofi rukun Islam menempatkan ibadah haji sebagai kewajiban klimaks
seorang Muslim. Dalam gizi makanan, haji ibarat minuman penyempurna setelah empat
kewajiban sebelumnya. Ia disimpan sebagai rukun terakhir setelah pengorbanan lisan melalui
kesaksian (syahâdah), pengorbanan waktu melalui kewajiban shalat, pengorbanan harta dengan
keharusan zakat. Inilah kenapa istilah manâsik yang berarti pengorbanan, selalu digandengkan
dengan ibadah haji. Tiada lain, dalam menunaikan ibadah ini senantiasa menuntut aneka
pengorbanan yang selanjutnya mesti membekas pada perilaku kemanusiaannya.
Namun demikian, setelah ibadah haji, tidak berarti selesai segala-galanya. Ia, justru menjadi
pintu gerbang awal menuju ibadah dan pembinaan kesalehan sosial lainnya (jihâd). Ibadah haji
disebut klimaks, karena ia menjadi penutup kewajiban pengabdian seorang Muslim secara
individual, bukan kewajiban sosial. Pendeknya, dari individu ke masyarakat.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw. pernah ditanya, "Amal apakah yang paling
utama?" Rasul menjawab, "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya". "Kemudian apa?", "Jihad dijalan
Allah". "Kemudian apa lagi?", "Haji Mabrûr".
Haji bukanlah gengsi maupun prestasi sosial, melainkan gengsi kualitas kemanusian. Ia menjadi
puncak kedewasaan mental-spiritual seorang manusia, karena yang dituju adalah Ibrahim as.
sebagai Bapak manusia berkualitas (al-hanîf) sekaligus peletak pertama ibadah ini.
Karenanya, hampir dalam setiap ibadah, tak terkecuali haji, tujuannya adalah meraih ketakwaan
(QS.2: 21). Secara vertikal dan horizontal, takwa bisa dimaknai sebagai sikap dan mental
manusiawi dalam rangka menundukan diri terhadap perintah Allah Swt. Inilah hasil dari
pendidikan suatu ibadah. Dari hati (al-niyyat) turun ke praktik fisik secara lahir (manâsik),
kemudian menjelma menjadi sebentuk sikap sosio-relijius (al-Taqwâ).
Haji yang mabrûr adalah haji yang tidak peduli simbol-simbol budaya kosmetik dan yang
mengindividu, melainkan sebuah dorongan murni peningkatan kualitas kemanusiaan seseorang
baik secara individu maupun sosial. Dan, sebagai rukun terakhir bagi kesempurnaan seorang
Muslim, ibadah haji menjadi titik untuk mempertemukan sinergisasi keduanya; kewajiban
individual sekaligus amanah sosial. Inilah haji mabrûr yang maqbûl, yang pahalanya diterima di
sisi Tuhan.
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk
dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk
memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku
khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu
yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar
dari lenaku yang panjang.
Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah
telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap
anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih
tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang
umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau
membelakangimu.
Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki
lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’
membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah
itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari
diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku
berwaspada karena contoh banyak di depan mata.
Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku
sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a
pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh
lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu
seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina
diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran
terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di
hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup
di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu
menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang
dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi
perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki
yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku
perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang
lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati
yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan
denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap
tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku.
Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon
ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari
kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud
bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu
lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan
lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk
memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal
dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas
perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku
terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa
kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan
yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak
untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-
perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha
Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran
perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup
semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di
medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari
lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan
mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang
akan mempertemukan kita kembali di syurga….
Wassalam…
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan
muhrimnya…cukuplah dengan itu hilan harga dirinya…di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di
hadapan Allah. PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.
http://fsialbiruni.multiply.com/journal/item/6
Subhanallah, great
Perhatian bagi para akhwat, baru saja ana mendapatkan kiriman dan pesan dari seorang akhwat di Wall
ana tentang suatu masalah yang dialaminya. Mungkin masalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan
kita dalam memilih teman di dunia maya ini.
Berikut isinya:
***
Seorng ikhwan yg tahu banyak tentang agama, paham betul hukum2nya, bahkan bahasa Arab dll jago
juga, saya selalu bertanya tentang banyak hal dan memetik hikmah yg tak sdikit.
Tapi pada suatu hari dia mengajak saya ktemuan di 1 hotel atau jalan2 ke Bali [ini bukan bercanda],
reaksi saya waktu itu adalah mengembalikan smua dalil yang dia beri lalu men-delete dan mem-block-
nya.
Hal itu merupakan keputusan buruk saya. Karena ternyata sekarang dia mengincar korban yang baru
berumur 20 awal.
Ketika tahu hal tersebut saya ingin mengingatkan akhwat tersebut, namun saya menerima pengucilan
dari teman2 dia yang sangat setuju dengan hubungan mereka dan tentu saja suara saya kurang
didengar.
Saya pernah menegur temanya dan jawaban mereka adalah saya iri dengan hal itu. Astaghfirulloh.
Akhwat itu mencintai agama dengan sangat {saya liat dari profil, moto hidup, dan pinboard yg dia tulis},
saya tidak tahu bahasa agama apalagi yang digunakan ikhwan itu untuk menggodanya.
Kadang saya berpikir kenapa saya mundur? Nabi menerima lemparan batu dr kaum Thoif, saya hanya
menerima pengucilan pergaulan saja, karena kata-kata saya terlalu tajam yang bercampur emosi.
Ternyata saya terlalu lemah..
Kepada Akhwat-akhwat yang masih mencari jati dirinya, tolong antum pikirkan 1 pesan dr saya,,
"JANGAN HANYA TERBUAI KATA-KATA AGAMA SAJA, TAPI LIHATLAH FI'IL APA YG DILAKUKAN, KADANG
LISAN DAN PERBUATAN TAK SEPADAN. BERHATI2LAH MEMILIH TEMAN"
***
Astaghfirullah,
Semoga bagi para akhwat/perempuan/wanita agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi kepada yang
bukan mahramnya demi menjaga nama baik kalian terutama via Inbox dan janganlah membicarakan hal-
hal yang tidak penting. Jaga Interaksi, itu jauh lebih baik bagi kesucian hati masing-masing.
Sungguh cara terbaik dalam melindungi diri kita dari mara bahaya adalah menjauhi diri kita dari segala
pemicunya. karena hal ini lebih dekat dari keamanan diri kita.
pesan dari ana:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang
mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan
yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu)
selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. An-Nur:21
(Ana sudah izin kepada yang punya cerita untuk menyalin tulisan ini, mohon maaf atas hal-hal yang
kurang berkenan)
1. Hindari berurusan dengan laki-laki. Selagi sahabat perempuan masih dapat diminati pertolongan.
Kecuali dalam dalam suatu masalah yang perempuan memiliki keterbatasan dalam menanganinya, maka
barulah meminta bantuan kepada laki-laki seperti halnya: membetulkan eletronik layaknya komputer
maupun laptop dan lain-lain.
2. Jikalau terpaksa harus berkomunikasi dengan laki-laki, gunakanlah medium perantara dalam bentuk
tulisan layaknya SMS, e-mail ataupun nota kecil. Gunakanlah kata-kata formal, bukan bahasa "manja".
Contohnya: "maaf" bukan "sorrie.."; "terima kasih" bukan "time kacih..". Satu hal lagi jangalah membuat
smiling face seperti: (^_^) ; atau tertawa seperti "hihihi..." dan hal-hal lainnya lantaran kurang pantas.
Hindari bercakap melalui telefon, kalau belum betul-betul penting sekali. Hal ini dikarenakan suara
wanita itu sangat lunak dan dapat menggetarkan jiwa laki-laki. Dan Allah-pun menyuruh kepada para
muslimah agar mengeraskan(menegaskan) suara. Dapat dilihat pada Surah Al-Ahzab:32: "Wahai isteri-
isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu
tunduk(berlemah lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,"
Jika saja ayat ini ditujukan kepada Istri-istri Nabi saja, sepatutnya kita sebagai muslimah menyahut pula
seruan tersebut untuk mencapai derajat yang sebanding dengan derajat wanita yang bertaqwa dan
wanita yang terpilih. Hal ini jauh lebih baik bukan?
3. Tundukanlah hati. Apabila terpaksa berurusan dengan laki-laki, sepatutnya kita merasakan bulu roma
kita meremang-remang karena takut kepada Allah! Takutlah, jika sekiranya lelaki itu tertarik kepada kita.
Ketika berhadapan dengan laki-laki tersebut, banyaklah ber-istighfar dan berdoa seperti: "Yaa Allah,
janganlah Engkau menjadikan lelaki ini tertarik kepadaku. Peliharalah pandangannya dari pandangan
yang khianat."
4. menundukkan pandangan. Jangan pernah terjebak dengan materi kemampuan komunikasi yang
pernah dipelajari seperti: "Make eye contact wih the person you are talking to."(Melakukan kontak mata
dengan orang yang Anda ajak bicara.) Terkecuali berinteraksi kepada sesama mahram. Teori mengenai
"dari mata turun ke hati" itu bisa jadi benar-benar berlaku ketika kita melakukan kontak mata kepada
yang bukan mahram.
Para Sahabat Rasulullah yang terdahulupun diperintahkan Allah agar memelihara pandangan mereka
apa bila berurusan dengan Isteri-isteri Nabi. Coba lihat Surah Al-Ahzab:53 "... Apabila kamu meminta
sesuatu dari Isteri Nabi, mintalah dari belakang tabir. Hal itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. ..."
Namun, bukan berarti kita diperintahkan membawa tabir kemana kita pergi. Kalau sulit memelihara
pandangan, tutuplah pandangan dengan buku atau dengan file.
Ketahuilah bahwa betapa Allah sangat mempermasalahkan masalah hati para Sahabat dan Isteri-isteri
Nabi agar mereka tidak terjerumus kepada kemaksiatan. Jika kita ingin sehebat seperti mereka, maka
lakukanlah apa yang mereka lakukan. Tidak perlu menunggu Allah menyebut nama kita di dalam Al-
Quran baru kita melakukannya. Contoh: "wahai ........, tundukanlah pandangan." Masya Allah, sepertinya
tak layak.
5. Bergegaslah dalam berurusan. Perkara ini cocok untuk murid/orang yang sudah bekerja dan terpaksa
berurusan dengan kelompok laki-laki. Dan kita tidak mampu menghindari hal semacam itu, jadikan
mereka hanya sebagai kelompok seregu. Jadi, kerjakanlah pekerjaan yang harus dikerjakan bersama
kelompok saja. Tak perlu lah berlama-lama, menanyakan hal pribadi, tertawa-tawa, bercanda. TAK
PERLU! Selesaikanlah pekerjaan itu cepat-cepat, setelah itu pergi.
Dalam keadaan berdiskusipun buatlah di tempat yang pantas dan berurusanlah secara profesional.
Semoga Manfaat dan Semoga kita dikenali sebagai wanita mu'minah yang memiliki identitas, yang taat
Perintah Allah dan takut terhadap hari pembalasan. Semoga hal ini tidak melalaikan diri kita dan orang
yang menerimanya. jagalah Diri dan Hiasilah pribadi
Wassalamualaikum Warahmatullah
***
Penerjemah: Akhina Ifa Uhibbukum Fillah
Source: http://www.iluvislam.com/v1/readarticle.php?article_id=1525
Agar tidak membinunkan: Akhina Ifa Nama Penaku dan Akhina Uhibbuka Fillah adalah seorang
ikhwan/laki-laki/pria. Mari, sama-sama saling menjaga interaksi dari apa-apa yang semestinya tidak
perlu dilakukan. Insya Allah.
Saudaraku...
Saudaraku...
jika kalian memandang maka gunakanlah keseimbangan dalam islam, iman dan ihsan... Sungguh sangat
disayangkan bagi generasi muslim sekarang yang hatinya redup dari Nur Al basyiroh, Bukankah akal kita
terbatas dalam mema'nai himah? bukankah seharusnya islam tidak pernah terlepas dari unsur iman dan
ihsan? lalu apakah islam hanya sebuah kulit tanpa eksistensi? sebuah pribadi tanpa jiwa? sebuah baju
tanpa raga? dibawah ini saya akan mencoba menguraikan beberapa pertanyaan kontemporer menyoal
tashawwuf dan sufisme nuqilan dari kitab "Abjadiyah At tashawwufi Al islam Ba'du Ma lahu Wa Maa
Alaihi"
Saudaraku...
Saudaraku...
Maksud dari tashawwuf yang islami dapat diketahui dari beberapa devinisi yang banyak tak terbatas
pada satu pengertian yang kesemuanya terangkum dalam kalimat; MENGHINDARI PERBUATAN YANG
HINA DAN BERPAKAIAN DENGAN KEBAIKAN DENGAN MENGACU PADA MARTABAT TAQORRUB DAN
KESUDAHAN YANG HAKIKI, TASHAWWUF ADALAH MENGEMBALIKAN FITRAH PADA PEMBENTUKAN
PRIBADI DAN KETERIKATAN DENGAN SANG PENCIPTA DALAM SETIAP PIKIRAN, PERKATAAN, AMAL
PERBUATAN, NIYAT DAN DISETIAP KEDUDUKAN KEMANUSIAAN DALAM KEHIDUPAN SECARA GLOBAL.
Atau kalimat di atas dapat diringkas lagi dengan kalimat TAQWA DALAM KELEMBUTAN YANG SEIMBANG
PADA YANG TERSURAT DAN TERSIRAT, dan taqwa itu sendiri adalah bentuk dari aqidah, akhlaq dalam
muamalah ma'a Allah dengan ibadah yang baik dan benar, dan muamalah sesama makhluq dengan
kelembutan akhlaq, tolak ukur ini adalah pelajaran yang telah diturunkan berupa wahyu atas setiap Nabi
Allah dan kepadanya bersumber hak hak kemanusiaan yang tinggi di dalam islam.
Adapun ruhnya Taqwa adalah PENYUCIAN sebagaimana tersurat dalam ayat 14 surat al a'la:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri , dan surat asyams: 9 :
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Saudaraku...
Dengan ma'na di atas dapatlah anda meyakini bahwa tashawwuf telah menjadi sunnah pada masa
Rosulullah, shahabat, tabi'in dan generasi setelahnya.
Saudaraku....
Saudaraku...
Apabila disana terdapat ta'rif yang berbeda beda mengenai Tashawwuf itu dikarenakan maqom para
sufi yang berbeda beda dalam jenjang suluk pada Tuhannya, setiap mereka memberikan devinisi sesuai
maqom pada tingkatannya dan itu tidak bertentangan dengan maqom maqom baik yang diatas atau
dibawahnya, semua tetap mengacu pada penyucian diri dan taqwa pada Allah (Rabbaniyatu Al islam)
sebagaimana firman Allah pda surat adzariyat : 5: Maka segeralah kembali kepada Allah.
maka natijah dari semua ta'rif itu tetap merupakan satu ma'na yang saling melengkapi satu sama lain.
Saudaraku...
Apabila ada yang mengatakan bahwa tashawwuf mempunyai perbedaan dalam batasan sumbernya
maka itu adalah ungkapan makar atau tipu daya dari musuh musuh Allah, karena tashawwuf tidak
pernah lepas dari istilah rabbaniyatu al islam baik dalam taqwa atau tazakka dan itu merupakan ibadah,
akhlaq budi pekerti, da'wah, sikap berhati hati, berazam dengan sungguh hati, dan pertalian dengan
Dzat Yang Maha Tinggi, maka siapakah yang mengatakan pengertian ini bukan dari bersihnya ajaran
islam????
Saudaraku...
Saya tutup jawaban untuk membungkam para pencaci dan penghina tashawwuf dengan kalimat
"MENGHUKUMI SUATU PERKARA DENGA SESUATU YANG MASUK KEDALAMNYA ADALAH SALAH DAN
MENGHUKUMI SECARA KESELURUHAN DENGAN PERBUATAN SEGELINTIR KESALAHAN PRIBADI YANG
DISANDARKAN PADANYA ADALAH KEDZOLIMAN YANG BESAR" apakah masuk akal bila muslim harus
meninggalkan islam karena ada pribadi atau oknum yang berbuat salah dalam islam dengan kebiasaan
bermabok mabokan, zina, atau menhalalkan sesuatu yang telah diharomkan Allah??? dan apakah
amalan para juhala itu menjadi dalil bahwa islam bukan agama dari sisi Allah? mari tafakkuri dan
tadabburi kesalahan ini wahai saudaraku sekalian... Wallahu a'lam bishawab
Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,tanya seorang akhwat kepada
temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis,
sangat dekat posisi tubuhnya.
Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,tanya sang mad メ u
kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama
sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.
Duh ᆭ ngeri, lihat itu ᆭ ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat ᆭᆭ,ujar seorang akhwat
kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak
jauh beda seperti orang berpacaran.
Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,tanya seorang akhwat
penuh keheranan.
Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita
dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa
menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita
berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.
Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, ?Ustadz, dulu saya
salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka
sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.
Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin
memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal
yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya.
Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat
istiqomah menjaga batas-batas ini.
1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil
ikhwan/ motor ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula
ataupun lagu-lagu cinta lainnya.
2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah cair メ dan rentan akan timbulnya
ikhtilath. Alangkah baiknya ヨ bila belum mampu menggunakan hijab ヨ dibuat jarak yang cukup
antara ikhwan dan akhwat.
8. Berbicara Mendayu-Dayu
Deuu si akhiii, antum bisa aja deh ᆭ..ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa
kecil dan terdengar sedikit manja.
10. Curhat
Duh, bagaimana ya ᆭ., ane bingung nih, banyak masalah begini ᆭ dan begitu, akh ᆭ.Curhat
berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan
permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da メ wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak
ada sangkut pautnya dengan da メ wah.
b. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, Hendaknya mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ᆭᆭ(QS.24: 30)
c. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya ᆭᆭ(QS.24: 31)
d. Rasulullah SAW bersabda, Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis,
barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam
hatinya.?
e. Rasulullah saw. Bersabda, モ Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan
pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang
pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.ヤ (HR Ahmad)
=========
Source Copied:
http://ukimedia.wordpress.com/2007/11/20/duh-jaga-hijab-dong/
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.