Anda di halaman 1dari 6

Perawatan dan Perbaikan Peralatan Laboratorium IPA

Oleh : Agus Salim, S.Si

Pembelajaran IPA yang efektif menuntut pembelajaran konsep dan sub-


konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan proses melalui penelitian
sederhana, percobaan, demontrasi dan sejumlah kegiatan praktis lainnya. Untuk
mendukung hal itu diperlukan sarana peralatan laboratorium IPA.
Agar efektifitas pemanfaatan alat peraga laboratorium IPA dapat dicapai,
maka diperlukan syarat pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan IPA
yang meliputi :
a. Pengetahuan tentang spesifikasi peralatan.
b. Pengetahuan tentang pengoperasian peralatan.
c. Pengetahuan tentang kondisi peralatan.
d. Pengetahuan tentang target dan sasaran pengamatan dan atau
pengukuran dengan peralatan tersebut.
e. Pengetahuan metoda, waktu dan teknik pengamatan dan atau
pengukuran dengan peralatan tersebut.
Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan ternyata memegang
peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berfungsi dengan baik
dan kerusakan dapat dihindarkan sejauh mungkin.

Macam-macam Peralatan laboratorium IPA


Secara garis besar peralatan laboratorium IPA dapat dikategorikan menjadi
4 (empat) bagian, yaitu :
1. Peralatan elektronika.
2. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
3. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.
4. Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.
Peralatan elektronika adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya
listrik, misalnya : Kit Listrik (catu daya, meter dasar, multi meter, audio
generator, osiloskop, pembangkit getaran)
Bahan baku logam yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di
antaranya nikel, tembaga, besi, seng dan logam campuran lainnya. Peralatan yang
terbuat dari bahan baku logam misalnya : Kit Mekanik (micrometer sekrup,
jangka sorong, pegas spiral, neraca pegas), Kit Listrik dan Magnet (papan
rangkaian), Mikroskop.
Bahan gelas yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di antaranya :
pyrex dan fiber glass. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, di antaranya :
Kit Optika (lensa, balok kaca, prisma, cermin), Kit Kimia (tabung reaksi, pipet,
buret), Kit Gelombang dan temodinamika (gelas kimia, thermometer, batang
gelas), cermin pada mikroskop.
Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik, di antaranya :
pemukul garpu tala, sarung tangan dan mistar.

Perawatan peralatan elektronika


Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat :
1. Sensitif terhadap goncangan.
2. Sensitif terhadap medan magnet.
3. Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 C.
4. Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab.
5. Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.
Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari
dari guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga.
Selain itu, hendaknya penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan
yang bertemperatur antara 180 C – 250 C.
Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan hendaknya
dibersihkan dari kotoran dan debu kemudian disimpan di ruangan yang kering.

2
Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan.
Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di
tempat yang bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu
gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.
Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air
yang melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin
cair.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada
beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku
gelas, yaitu :
A.. Keunggulannya :
1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang
mendadak.
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.
B. Kelemahannya :
1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu
daya tembus cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah


perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan
memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk
perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :

3
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C
dan diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas
kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.
4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam
air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin
kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25
ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan
tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu
perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan
dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.
5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada
peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu
sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau
dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan
pompa angina untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa.
Saat ini terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic
untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan
membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan
kain yang berseray kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada
kaca/lensa.
6. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan.
Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena
mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan fisik permanent.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.


Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap
panas karena dapat menggangu elastisitas karet.

4
Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila
disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan
baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan
menggunakan detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan
hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan
karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin

5
BIODATA PENULIS

Nama : Agus Salim, S.Si


Tempat/tgl lahir : Jakarta, 21 Agustus 1966
Pendidikan : S-1 Fisika Universitas Indonesia
Alamat : Jl. Pisangan Lama II No. 23 Rt. 003 Rw. 04
Jakarta 13230
Telp. 47860963
HP. 021 33398995 ; 081280055955
e-mail : assaumar@gmail.com
Pekerjaan : Guru PTT di SMA Negeri 72 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai