Anda di halaman 1dari 61

Bab 1

PENDAHULUAN

Karyawan adalah aset perusahaan yang sangat penting, tidak seperti


alat-alat atau mesin yang dimiliki oleh perusahaan, alat atau mesin
tinggal dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan,
selanjutnya dipasang, digunakan, ditempatkan kapan dan di
manapun sesuai kemauan perusahaan. Karyawan memiliki
kemampuan, kemauan, pikiran, perasaan dan kondisi-kondisi lain
yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya sehingga
perlakuannya pun harus dengan cara-cara tertentu yang tidak mutlak
bisa diterapakan secara sama rata terhadap satu dan lainnya.

Di dalam aktivitas manajemen sumber daya manusia terdapat cukup


banyak masalah-masalah yang menuntut hitungan-hitungan analitis
kuantitatif. Excel sebagai software yang sangat memasyarakat di
dunia kerja, sebenarnya bisa dijadikan tool yang sangat tepat dan
murah untuk membantu menangani berbagai pekerjaan yang terkait
dengan bidang manajemen sumber daya manusia . Sebagai contoh,
untuk mengetahui berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan
perusahaan, diperlukan analisis, beban pekerjaan. Setelah diketahui
berapa banyaknya karyawan yang dibutuhkan , selanjutnya
perusahaan melihat hasilnya, apakah jumlah karyawan tersebut
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target sesuai waktu yang
tepat atau tidak. Jika hasilnya tidak, maka untuk mengetahuinya
59

perlu dilakukan analysis mengenai tingkat kedisiplinan karyawan


dalam masuk kerja dan sebagainya.

Makalah ini akan membahas tidak hanya hal-hal yang merupakan


hak karyaawan, tetapi juga untuk hal lain yang merupakan kewajiban
karyawan, yaitu mengenai pajak. Pajak karyawan pada umumnya di
tangani oleh sumber daya manusia. Excel sekali lagi membuktikan
betapa powerfullnya software ini sehingga sangat fleksibel
digunakan di bidang apapun, termasuk manajemen sumber daya
manusia.
BAB 2
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

2.1 Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagian dari ilmu
Manajemen yang secara khusus mengatur aspek manusianya. Hal ini
adalah hasil dari perkembangan ilmu manajemen itu sendiri yang
selama ini dikenal memiliki enam unsur, yaitu Men, Money, Methode,
Materials, Machines and Market. Unsur Men itulah yang membidani
lahirnya ilmu manajemen sumber daya manusia.

2.2 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, masyarakat.

2.3 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia


Peran SDM adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian
yang meliputi hal-hal berikut ini,
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
59

2. Melakukan rekruitmen karyawan, seleksi dan penempatan


pegawai sesuai kualifikasi pegawai yang dibutuhkan
perusahaan.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi
dan pemutusan hubungan kerja.
4. Membuat perkiraan kebutuhan pegawai di masa yang akan
datang.
5. Memperkirakan kondisi ekonomi pada umumnya dan
perkembangan perusahaaan pada khususnya.
6. Senantiasa memantau perkembangan undang-undang
ketenagakerjaan dari waktu ke waktu khususnya yang berkaitan
dengan masalah gaji/upah atau kompensasi terhadap pegawai.
7. Memberikan kesempatan karyawan dalam hal pendidikan,
latihan, penilaian prestasi kerja karyawan.
8. Mengatur mutasi karyawan.
9. Mengatur pensiun, pemutusan hubungan kerja, beserta
perhitungan pesangon yang menjadi hak karyawan.

2.4 Fungsi SDM


Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisipinan, dan pemutusan hubungan kerja.

1. Perencanaan
Pengertian perencanaan di sini adalah merencanakan tenaga
kerja secara efektif dan efesien agar sesuai kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan
menetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang
dimiliki oleh MSDM itu sendiri.

2. Pengorganisasian
59

Yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam hal ini adalah


kegiatan mengorganisir semua karyawan melaui menetapkan
pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.

3. Pengarahan
Pengertian pengarahan di sini adalah kegiatan mengarahkan
semua karyawan, agar bersedia bekerja sama, bekerja efektif
serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Pada umumnya pengarahan akan
dilakukan oleh atasan dengan menugaskan bahwa bawahan
agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan benar.

4. Pengendalian
Yang dimaksud dengan pengendalian dalam hal ini adalah
kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati
peraturan-peraturan perusahaan serta bekerja sesuai rencana
yang telah ditetapkan perusahaan. Selanjutnya jika di tengah
perjalanan ternyata terdapat penyimpangan atau kesalahan,
maka harus diadakan tindakan korektif atau perbaikan serta
penyempurnaan rencana tersebut. Kehadiran karyawan,
kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan
menjaga situasi lingkungan pekerjaan adalah hal-hal yang harus
dikendalikan oleh perusahaan.

5. Rekruitmen
Rekruitmen adalah proses seleksi dan penarikan, penempatan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Proses rekruitmen yang menghasilkan karyawan
yang sesuai akan membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
59

6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan (training) yang diberikan sesuai kebutuhan pekerja
masa kini maupun masa depan.

7. Kompensasi
Pengertian kompensasi dalam hal ini adalah pemberian balas
jasa langsung dan tidak langsung baik itu berupa uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikan
kepada perusahaan. Secara prinsip, yang namanya kompensasi
haruslah bersifat adil dan layak, yaitu adil karena sesuai dengan
prestasi kerjanya serta layak karena dapat memenuhi
kebutuhan premiernya yang berpedoman sekurang-
kurangnyasama dengan batas upah minimum pemerintah.

8. Pengintegrasian
Pengertian pengintegrasian adalah aktivitas untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi, sinergis dan
saling menguntungkan. Saling menguntungkan dalam hal ini
adalah bagi perusahaan tentu saja kaitannya dengan perolehan
laba yang optimal dan bagi karyawan dapat memperoleh imbal
jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. Oleh karena
mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang,
aktivitas pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit
dalam manajemen sumber daya manusia.

9. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah aktivitas untuk menjaga dan meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap
mau bekerja sama sampai pensiun tiba. Aktivitas ini dapat
59

dilakukan perusahaan dengan memberikan program


kesejahteraan karyawan.

10. Kedisiplinan
Untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan
fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting,
karena tanpa disiplin yang baik akan sulit terwujud tujuanyan
maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran unutk
mentaati peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang
berlaku.

11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
perusahaan. Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh
berbagai sebab, seperti keinginan karyawan, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berkahir, pensiun dan lain-lain.
BAB 3
FUNGSI TERAPAN EXCEL

3.1 Pengantar
Salah satu kunci sukses untuk dapat mengoptimalkan penggunaan
program aplikasi Microsoft Excel adalah memahami fungsi yang
dimiliki program ini secara benar. Excel memiliki fungsi siap pakai
dalam jumlah ratusan yang dapat digunakan oleh semua lapisan
pengguna dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapinya. Fungsi siap pakai yang dimiliki Excel dapat kita aktifkan
dengan mengklik ikon Insert Function.

59

Gambar 3.1 Tampilkan ikon dan posisi Insert Function

Setelah kita mengklik ikon Function, Excel akan menampilkan kotak


dialog atau jendela Insert Function, salah satu contoh tampilan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2. Terdapat ratusan fungsi
yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan Anda yang terbagi dalam
beberapa kategori. Berikut sebagian penjelasan singkat masing-
masing kategori fungsi yang dimiliki program aplikasi Excel:
• Fungsi finansial (Financial), untuk menghitung kelayakan
investasi, penyusutan (depresiasi) aktiva tetap, surat berharga,
menghitung pinjaman (angsuran beserta bunga).
• Fungsi Tanggal dan Waktu (Date & Time), digunakan untuk
melakukan penghitungan waktu berdasarkan jam, menit, detik,
hari, bulan dan tahun.
• Fungsi Matematika dan Trigonometri (Math & Trig), untuk
penghitungan tanpa penambahan, pengurangan, pangkat, akar,
menghitung pembulatan angka, sudut, sinus, cosines, tangent,
hiperbola dan sebagainya.
• Fungsi Statistik (Statistical), untuk melakukan berbagai operasi
perhitungan statistic meliputi rata-rata, median, standar deviasi
dan sebagainya.
• Fungsi Lookup dan Referensi (Lookup & Reference), untuk
menampilkan informasi berdasarkan pembacaan dari suatu tabel
atau kriteria tertentu dalam suatu tabel/daftar.
• Fungsi Database (Database), untuk perhitungan dan pencarian
data pada sebuah database.
• Funsi Teks (Text), untuk mendapatkan informasi tentang teks
yang tersimpan dalam sel tertentu.
• Fungsi Logika (Logical), untuk menentukan suatu tes logika yang
dikerjakan dan menampilkan hasil proses berupa TRUE (benar
yang diberi nilai 1) atau FALSE (salah yang diberi nilai 0)
59

Daftar fungsi sesuai


dengan kategori terpilih.
Kategori fungsi yang dapat dipilih

Gambar 3. 2 Tampilan jendela/lotal dialog Insert Function


dengan kategori fungsi.

• Fungsi Informasi (Information), menghasilkan informasi tentang


sel maupun range mengenai posisi maupun format yang berlaku
padanya.
• Funsi Engineering (Engineering), untuk perhitungan di bidang
teknik dan matematika tingkat lanjut.

3.2 Fungsi Analysis Toolpak


Program aplikasi Excel yang telah diinstal ke komptuer terkadang
belum menyertakan piranti lanjutan yang digunkan unutk
penyelesaian perhitungan dan analisis data tingkat lanjut. Piranti
tersebut terdapat dalam program Add-In (tambahan) yang disebut
Analysis ToolPak. Analysis Toolpak memiliki fungsi tambahan untuk
kategori tanggal dan waktu, matematika dan trigonometri, informasi,
statistic, finansial, dan engineering.
Piranti tambahan tersebut diperlukan untuk melengkapi fungsi built-
in pada computer Anda. Fungsi built in adalah fungsi yang telah
disiapkan oleh Microsoft Excel begitu program selesai diinstal. Anda
59

dapat memeriksa apakah fungsi Analysis ToolPaks udah terinstal ke


computer atau belum dengan mengklik menu Tools submenu Add-
Ins. Selanjutnya ditampilan kotak dialog atau jendela Add-Ins.
Jika kotak periksa Analysis ToolPak kosong, dan kita memerlukan
fungsi tersebut , berarti kita harus melakukan proses instalasi ke
computer. Untuk menginstal fungsi tersebut , seringkali kita harus
menyiapkan CD program Microsoft Office (jika ada beberapa CD,
biasanya terletak pada CD pertama).

3.3 Instalasi Fungsi Analysis ToolPak


Prosedur instalasi fungsi Analysis ToolPak dengan asumsi program
aplikasi Excel telah aktif sebagai berikut:
1. Masukkan CD program Microsoft Office ke dalam CD ROM drive.
2. Pilih dan klik menu Tools > Add-Ins, jendela atau kotak dialog
Add-Ins dtampilkan.
3. Klik hingga kotak periksa Analysis ToolPak ditandai (jika kita
memerlukan fasilitas lain, seperti Solver, akan dibahas dibagian
terakhir, maka klik kotak periksa yang bersangkutan).
4. Klik tombol perintah OK. Tunggu sejenak, proses instalasi
selesai.

3.4 Menggunakan Fungsi


Beragam fungsi yang telah disediakan Excel yang dapat digunakan
untuk olah data matematik, statisik, tanggal, waktu, finansial atau
keuangan dan sebagainya. Sebuah fungsi dapat diaktifkan dengan
cara mengklik ikon Insert Functon, selanjutnya jendela atau kotak
dialog Insert Function ditampilkan. Gambar 3.4 memperlihatkan
contoh tampilan jendela Insert Function yang berbeda dari tampilan
pada Gambar 3.2.
59

Ketik nama fungsi


yang akan
digunakan
Mencari nama
fungsi yang telah
Kategori fungsi
Tombol Penggulung daftar
fungsi sesuai kategori
terpilih
Gambar 3. 4 Tampilan jendela Insert Function dengan daftar
fungsi terakhir yang digunakan.
Jika kita mengetahui fungsi yang dikehendaki, ketik pada kotak isian
Search for a function, dilanjutkan dengan mengklik tombol Go. Atau
klik drop-down Or select a category : selanjutnya fungsi kategori
terpilih ditampilkan dalam bagian Select a function: Penjelasan fungsi
ditampilkan pada bagian bawah, untuk mendapatkan penjelasan
lebih lanjut klik Help on this function atau klik tombol /ikon Help
yang berada di posisi kanan atas. Jika kita akan menggunakan suatu
fungsi, sorot pada bagian Select a function: dilanjutkan dengan
mengklik tombol OK.

Gambar 3.5 Tampilan jendela Function Arguments fungsi IF.

Misalnya, ketika Anda memilih fungsi IF, Excel akan menampilkan


kotak dialog Function Arguments seperti yang dapat dilihat melalui
gambar 3.5. Jika kita sulit memahami penggunaan fungsi tersebut,
klik Help on this function. Penjelasan secara lengkap fungsi akan
ditampilkan (dalam bahasa Inggris), sebagian tampilan dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
59

Penggunaan fungsi di samping dilakukan dengan cara seperti di atas.


Juga dapat dilakukan dengan cara menulis fungsi. Syarat utama
untuk dapat menulis sebuah fungsi secara benar adalah mengetahui
penggunaan fungsi dan argument fungsi bersangkutan.

3.5 Menulis Fungsi


Sebelum menggunakan beragam fungsi, terlebih dulu kita harus
memahami dengan baik anatomi sebuah fungsi. Salah satu
Nama Kurung Pengapit
Fungsi berikut ini.
contohnya seperti

=LEFT(A1;3)
Argumen 1 Argumen 2

Tanda baca (koma atau titik koma) pemisah antar


argumen (tergantung setting pada komputer yang
digunakan)
Gambar 3.7 Contoh anatomi sebuah fungsi.

Aturan penulisan fungsi pada sebuah alamat sel sebagai berikut:

• Penulisan sebuah fungsi selalu diawali dengan simbol “=”(sama


dengan), kecuali fungsi tersebut terletak di tengah sebuah fungsi
atau rumus.
• Tanda kurung pengapit berupa kurung buka dan kurun tutup
sebagai pembatas argumen harus berjumlah sama.
• Argumen selalu diapit dengan tanda kurung.
• Pemisah antar argumen berupa tanda baca koma (,) atau
titikkoma (;) – tergantung setting yang ditetapkan pada komputer
Anda.
• Penulisan fungsi maksimal 1,024 karakter, termasuk tanda “=”
(sama dengan), nama fungsi, tanda kurung,operator, argument
dan peisah argument.
Tentu saja untuk dapat menulis fungsi secara benar, selain memiliki
59

pengetahuan tentang suatu fungsi. Juga harus terus menerus belajar.


Pembahasan buku ini sarat dengan contoh penulisan fungsi yang
dapat dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut.

3.6 Fungsi Terapan untuk Manajemen Sumber Daya


Manusia
Penjelasan di awal bab ini telah mengupas secara rinci tentang fungsi
yan dimiliki program aplikasi Microsoft Excel. Terdapat banyak sekali
fungsi yang selanjutnya dapat diterapkan sesuai kebutuhan
pengguna. Materi bab ini mengupas penggunaan 40 fungsi dalam
berbagai kategori yang dimiliki Excel untuk olah data manajemen
sumber daya manusia. Secara umum, fungsi yang dibahas dalam bab
ini sama dengan dengan buku-buku yang yang sudah ada.
Perbendaan mendasar terdapat dalam beberapa studi kasus lebih
mengedepankan contoh penyelesaian untuk manajemen sumber
daya manusia.

3.6.1 Fungsi ABS


Fungsi ABS akan menghasilkan nilai absolute atau mutlak suatu
bilangan dengan mengabaikan tanda negatif dengan bentuk
penulisan fungsi sebagai berikut:
=ABS(number)
Keterangan:
 number diisi angka (numerik) atau mengacu pada suatu alamat
sel yang berisi data angka.
Fungsi ABS dapat digunakan tanpa fungsi lain atau dikombinasikan
dengan fungsi lain. Penjelasan contoh berikut menunjukkan
penerapan fungsi ABS dan kombinasi fungsi SORT (untuk mencari
akar dari suatu bilangan) dengan fungsi ABS.
59

Gambar 3.8 Contoh penerapan fungsi ABS.

3.6.2 Fungsi AND


Fungsi AND menghasilkan nilai TRUE (benar) jika semua argumen
yang diuji bernilai benar dan akan menghasilkan nilai FALSE (salah)
jika salah satu atau lebih argumen bernilai salah. Dalam praktik,
penggunaan fungsi ini dikombinasikan dengan fungsi lain seperti
fungsi IF dan VLOOKUP.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=AND(logical1;logical2;…)
Keterangan:
 logical 1 dan seterusnya adalah kondisi yang akan diuji atau
alamat sel yang mengandung nilai logika. Dalam hal ini (Excel
2003) jumlah maksimal penggunaan argumen yang diijinkan
maksimal adalah 30 argumen.
Penerapan contoh berikut, fungsi IF dikombinasikan dengan fungsi
VLOOKUP untuk menyaring calon karyawan yang mengikuti seleksi.
Penilaian meliputi hasil tes teori dan praktik dengan syarat nilai
keduanya di atas 7. Penggunaan fungsi AND karena kedua syarat
harus terpenuhi . Perhatikan contoh penggunaan fungsi melalui
gambar berikut ini.

Gambar 3.9 Contoh penerapan fungsi AND.


59

3.6.3 Fungsi AVERAGE


Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata (arithmetic mean
atau mean)dari sekumpulan data (dapat berupa sekelompok sel atau
range) yang dimasukkan dalam argument ini.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=AVERAGE(number1;number2;…)
Keterangan:
 number diisi angka (numeric) atau mengacu pada suatu alamat sel
atau sekelompok sel/range yang berisi data angka.

Gambar 3.10 Contoh penerapan fungsi AVERAGE.

3.6.4 Fungsi CHIINV


Fungsi ini digunakan untuk mencari angka Chi Square tabel atau x2
tabel dengan penulisan fungsi sebagai berikut:
=CHIINV(probability;deg_freedom)
Keterangan:
 probability atau biasa ditulis dangan simbol α atau tingkat
signifikasi, missal 5% atau 0,05
 deg_freedom atau biasa ditulis DF – derajat kebebasan adalah
jumlah atribut – 1

59

Gambar 3.11 Contoh penerapan fungsi CHINV.

3.6.5 Fungsi CHOOSE


Fungsi CHOOSE digunakan untuk menampilkan hasil pilihan
berdasarkan pada nomor indeks atau posisi aturan yang terdapat
pada suatu referensi . Referensi dapat berupa data teks,
angka(numeric), rumus(formula) atau range. Bentuk penulisan fungsi
adalah sebagai berikut:
=CHOOSE(index_num;value1;value2;…)
Keterangan:
 index_num diisi pilihan angka urutan berkisar antara 1 sampai
dengan 29 atau sebanyak nilai argument.
 value diisi dengan data yang akan ditampilkan sesuai dengan
nomor indeks. Anda dapat menampilkan argument value maksimal
sebanyak 29.

Gambar 3.12 Contoh penerapan fungsi CHOOSE.

Contoh kasus menunjukkan sebuah perasaan yang memiliki 6 divisi


atau bagian, sehingga nomor indeks adalah 1 s.d. 6. Pilihan dalam
contoh kasus adalah 1, sehingga dditampilkan adalah urutan
pertama yaitu divisi Manajemen sumber daya manusia.

3.6.6 Fungsi COUNT dan COUNTA


Fungsi COUNT digunakan untuk menghitung jumlah data tipe
59

numerik atau bilangan/angka yang terdapat dalam suatu range data.


Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=COUNT(value1;value2;…)
Keterangan:
 value dapat berupa angka/bilangan, sel atau range yang berisi
angka/bilangan atau nilai logika. Excel mengijinkan Anda untuk
mengisi argumen maksimal sebanyak 30.

Fungsi COUNTA digunakan untuk menghitung jumlah data (semua


tipe) yang terdapat dalam suatu range data, kecuali sel kosong.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=COUNTA(value1;value2;…)

Gambar 3.13 Contoh penerapan fungsi COUNTA dan COUNTA.

Contoh ilustrasi menunjukkan jumlah karyawan di semua kantor


cabang yang berjumlah 11. Untuk menandai data karyawan yang
belum dikirim dari kantor cabang, diisi dengan kota kantor cabang,
dalam hal ini Jogja, Batam dan Denpasar. Fungsi COUNT untuk
menghitung jumlah kantor cabang yang telah mengirim data dan
fungsi Counta menghasilkan seluruh kantor cabang.

3.6.7 Fungsi COUNTIF


Fungsi COUNTIF digunakan untuk menghitung jumlah sel yang
59

terdapat dalam suatu range data sesuai dengan kriteria tertentu


yang ditetapkan. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=COUNTIF(range;criteria)
Keterangan:
 range berupa referensi range yang akan dihitung jumlah selnya.
 criteria merupakan kriteria yang telah ditetapkan, dapat berupa
angka, rumus, maupun teks.
Gambar 3.13 Contoh penerapan fungsi COUNTA dan COUNTA.

3.6.8 Fungsi DAYS360


Fungsi DAYS360 akan menghasilkan jumlah hari dari dua tanggal
yang dihitung, dengan asumsi setahun adalah 360 hari. Bentuk
penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=DAYS360(start_date;end_date;method)
Keterangan:
 start_date diisi tanggal dimulai perhitungan yang dapat mengacu
pada suatu alamat sel atau format tanggal yang dikenal Excel.
 end_date diisi tanggal akhir perhitungan yang mengacu pada suatu
alamat sel atau format tanggal yang dikenal Excel.
 method diisi argument ini sifatnya opsional, jika diabaikan,
dianggap menggunakan metode Amerika dengan nilai 0 (nol).
Atau, menggunakan metode Eropa dengan nilai 1.

59

Gambar 3.14 Contoh penerapan fungsi DAYS360.

3.6.9 Fungsi DGET


Fungsi DGET digunakan untuk menampilkan sebuah data terpilih
dalam suatu database sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=DGET(database;field;criteria)
Keterangan:
 database yaitu kelompok sel atau range yang membentuk suatu
daftar atau database, mulai dari judul kolom hingga record baris
terakhir.
 field menyatakan kolom data yang akan dicari, field dapat
mengacu ke suatu sel atau menuliskan judul kolom yang diapit
tanda petik dua.
 criteria menetapkan kriteria dengan menyebut range yang
digunakan oleh Excel untuk memilih record data sebagai dasar
perhitungan.

Gambar 3.15 Contoh penerapan fungsi DGET.


Argumen yang sama digunakan berlaku untuk fungsi DMAX, DMIN
dan DSUM dengan dengan bentuk fungsi yang relatif sama.Contoh
berikut dan tiga contoh lain menunjukkan data yang ditransfer oleh
59

bagian manajemen sumber daya manusia kantor pusat kepada divisi


lain di beberapa kota. Gambar berikut menunjukkan contoh studi
kasus mencari nama penanngung jawab penerima transfer
berdasarkan nomor bukti terpilih (sel B16).

3.6.10 Fungsi DMAX


Fungsi DMAX digunakan untuk mencari nilai tertinggi (terbesar) yang
terdapat dalam suatu database sesuai dengan kriteria yang telah
dtetapkan.

3.6.11 Fungsi DMIN


Fungsi DMIN digunakan untuk mencari nilai terendah (terkecil) yang
terdapat dalam suatu database sesuai denga kriteria yang telah
ditetapkan.

3.6.12 Fungsi DSUM


Fungsi DSUM digunakan untuk menampilkan hasil penjumlahan data
numeric (angka) yang terdapat pada suatu database sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Contoh penerapan studi kasus dengan ketiga fungsi tersebut pad
dasarnya sama seperti dalam studi kasus fungsi DGET. Dalam kedua
fungsi ini, kriteria dapat dipilih pada alamat sel E16.

3.6.13 Fungsi EDATE


Fungsi EDATE digunakan untuk mencari suatu tanggal berdasarkan
tanggal awal yang telah di tetapkan dengan interval (satuan waktu
bulan) ke depan atau ke belakang.
59

Gambar 3.16 Contoh penerapan fungsi EDATE.


Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=EDATE(start_date;months)
Keterangan:
 start_date diisi tanggal dimulai perhitungan yang dapat mengacu
pada suatu alamat sel atau format tanggal yang dikenal Excel.
 months diisi angka yang menyatakan interval waktu yang akan
diperhitungkan dengan tanggal awal (start_date). Penulisan angka
positif akan dihitung ke depan, sedangkan penulisan angka negatif
akan dihitung mundur / ke belakang.

3.6.14 Fungsi EOMONTH


Fungsi EOMONTH digunakan untuk mencari tanggal akhir bulan
berdasarkan tanggal awal (start date) yang telah ditetapkan dengan
interval waktu (satuan bulan) ke depan (sesudahnya) atau ke
belakang (sebelumnya). Bentuk penulisan fungsi adalah sebagagi
berikut:
=EOMONTH(start_date;months)

Gambar 3.17 Contoh penerapan fungsi EOMONTH.


3.6.15 Fungsi HLOOKUP
Fungsi HLOOKUP digunakan untuk menampilkan data dari sebuah
tabel yang disusun dalam format mendatar atau horizontal. Syarat
59

penyusunan tabel, data pada baris petama harus berdasarkan urutan


dari kecil ke besar atau menaik (A-Z atau …,-1,0,1,…). Bentuk
penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num)
Keterangan:
 lookup_value diisi dengan nilai sebagai dasar atau nilai kuci
pembacaan tabel data.
 table_array diisi range data yang disusun mendatar atau horisontal
yang berfungsi sebagai tabel pembantu yang akan dibaca.
 row_index_num diisi nomor urut baris untuk pembacaan tabel yang
dimulai dari baris paling atas dengan hitungan 1 ke baris
berikutnya dengan hitungan 2 dan seterusnya.

Gambar 3.18 Contoh penerapan fungsi HLOOKUP.

3.6.16 Fungsi HOUR


Fungsi HOUR menghasilkan angka bilangan (bilangan bulat) dari
suatu jam (waktu) tanpa menyebut menit dan detik. Angka yang
dihasilkan mulai dari 0 s.d. 23. Bentuk penulisan fungsi adalah
sebagai berikut:
=HOUR(serial_number)
Keterangan:
 serial_number bilangan yang menyatakan serial waktu dalam
format General atau teks yang menyatakan jam. Argumen tersebut
dapat langsung dituliskan atau mengacu pada suatu sel.
59

Gambar 3.19 Contoh penerapan fungsi HOUR.


3.6.17 Fungsi IF
Fungsi IF digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu kondisi
dengan bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=IF(logical_test;value_if_true;value_if_valse)

Gambar 3.19 Contoh penerapan fungsi IF.


Keterangan:
 logical test berisi nilai logika atau alamat sel yang akan diuji.
 value_if_true dapat berisi nilai, alamat sel atau kondisi lain apabila
nilai logika yang diuji bernilai benar.
 value_if_false dapat berisi nilai, alamat sel atau kondisi lain apabila
nilai logika yang diuji bernilai salah.

3.6.18 Fungsi INDEX


Fungsi INDEX digunakan untuk menampilkan data (isi dari suatu sel)
pada suatu tabel/array berdasarkan posisi nomor kolom yang
ditetapkan. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=INDEX(array;row_num;column_num)
59

Keterangan:
 array atau tabel berisi yang akan dicari
 row_num diisi posisi nomor baris data yang akan dicari pada array
dan tabel
 column_num diisi posisi nomor kolom data yang akan dicari pada
array atau tabel
Gambar 3.20 Contoh penerapan fungsi INDEX.
Contoh penerapan kasus seperti diperlihatkan gabar di atas, posisi
nomor baris dan kolom diganti dengan pilihan range C18:D18 dengan
memilih Wilayah dan Bulan. Pilihan tersebut selanjutnya akan dicari
posisi nomor baris dan nomor kolom seperti diperlihatkan pada range
C22:D22. Berdasarkan data pada tabel atau array dan posisi baris
serta kolom, pada alamat sel E18 diketahui hasil sesuai dengan
pilihan.

3.6.19 Fungsi LEFT


Fungsi LEFT untuk mengambil karakter pada data bertipe teks mulai
dari posisi sebelah kiri sebanyak x karakter. Bentuk penulisan fungsi
adalah sabagai berikut:
=LEFT(text;num_chars)
Keterangan:
 text diisi data text yang penulisannya harus diapit dengan tanda
kutip ganda (“..”) atau berupa alamat sel yang berisi data teks
 num_chars diisi angka yang menunjukkan jumlah dijit yang akan
diambil. Angka ini harus lebih besar atau sama dengan 0 (nol) dan
59

jika argument tidak di tulis, Excel menganggapnya sebagai angka


1.
Gambar 3.21 Contoh penerapan fungsi LEFT.

3.6.20 Fungsi LOOKUP


Fungsi LOOKUP digunakan untuk menampilkan hasil pencarian data
yang terdapat pada lebih satu tabel data. Bentuk penulisan fungsi
pertama adalah sebagai berikut:
=LOOKUP(lookup_value;lookup_vector;result_vector)
Keterangan:
 lookup value diisi dengan nilai sebagai dasar atau nilai kuci
pembacaan tabel data.
 lookup_vector diisi dengan range data tempat nilai dasar
pembacaan tabel berbeda.
 result_vector diisi dengan range data (dalam posisi terpisah) yang
terisi daftar data yang akan dicari.
59

Gambar 3.22 Contoh penerapan fungsi LOOKUP.


Bentuk penulisan fungsi kedua adalah sebagai berikut:
=LOOKUP(lookup_value;array)
 array diisi dengan range data yang akan dibandingkan dengan nilai
lookup value.

3.6.21 Fungsi MATCH


Fungsi MATCH digunakan untuk menampilkan posisi suatu alamat sel
terpilih dan ditetapkan sebelumnya yang terdapat pada sekelompok
data. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=MATCH(lookup_value;lookup_array;match_type)
Keterangan:
 lookup_value berisi atau diisi nilai yang akan dicocokkan (atau nilai
kunci) yang merupakan bagian dari sekelompok data.
 lookup_array berupa range data yang digunakan untuk
menempatkan nilai yang akan dicocokkan.
 match_type diisi angka -1. 0 atau 1. Excel akan mencocokkan nilai
dalam array. Jika data diurutkan menaik (ascending), dengan isian
angka 1, Excel akan menampilakan nilai posisi yang sama dengan
nilai kunci, jika tidak, yang akan ditampilkan adalah posisi dibawah
argument nilai kunci. Jika urutan data menurun (descending), Excel
akan menampilkan komentar #N/A!, Jika tipe diisi 0, Excel akan
menampilkan nilai posisi yang sama dengan nilai kunci. Jika tipe
diisi -1, Excel akan menampilkan nilai yan tepat, tetapi jika tidak
ditemukan akan ditampilkan nilai diatasnya (array dalam urutan
menurun). Atau jika array disusun dalam urutan menaik, akan
dihasilkan #N/A!. Jika argumen tidak ditulis, dianggap sebagai
59

tipe1.
Gambar 3.23 Contoh penerapan fungsi MATCH.

3.6.22 Fungsi MAX


Fungsi MAX digunakan untuk menampilkan nilai atau angka
maksimum (tersebar) yang terdapat dalam suatu sel/range data.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=MAX(number1;number2;…)

Gambar 3.24 Contoh penerapan fungsi MAX.


Keterangan:
 number dapat berupa angka/bilangan, sel atau range yang berisi
angka atau nilai logika. Excel mengijinkan Anda untuk mengisi
argumen maksimal sebanyak 30.

3.6.23 Fungsi MIN


Fungsi MIN digunakan untuk menampilkan nilai atau angka minimum
59

(terkecil) yang terdapat dalam suatu sel/range atau beberapa


sel/range data. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=MIN(number1;number2;…)
Gambar 3.25 Contoh penerapan fungsi MIN.

3.6.24 Fungsi NORMDIST


Fungsi NORMDIST menghasilkan distribusi kumulatif normal yang
digunakan sebagai pengganti tabel dari suatu kurve normal yang
baku. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=NORMSDIST(z)
Keterangan:
 z berupa nilai yang dicari distribusinya

Gambar 3.26 Contoh penerapan fungsi NORMDIST.


59

3.6.25 Fungsi NOT


Fungsi NOT untuk menghasilkan nilai logika kebalikan dari kondisi
logika yang diuji. Apabila logika yang diuji bernilai salah, akan
menghasilkan nilai logika TRUE, sebalikna jika logika yang diuji
bernilai benar, akan menghasilkan nilai FALSE atau salah, bentuk
penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=NOT(logical)
Contoh berikut menunjukkan keterangan dari suatu nilai logika (TRUE
dan FALSE) dan ketidaksamaan angka atau bilangan. Sebagian
contoh lagi menunjukkan sel G14 (rata-rata) diuji, jika hasilnya TIDAK
KURANG dari 60, hasil akan tercetak “LULUS” dan jika hasilnya
KURANG DARI 60 AKAN tercetak “GAGAL”.

Gambar 3.27 Contoh penerapan fungsi NOT.

3.6.26 Fungsi OR
Fungsi OR akan menghasilkan nilai TRUE jika beberapa argumen
yang diuji bernilai benar dan akan menghasilkan FALSE jika semua
argumen yang diuji bernilai salah. Bentuk penulisan fungsi adalah
sebagi berikut:
=OR(logical1;logical2;…..)
59

Gambar 3.28 Contoh penerapan fungsi OR.


Keterangan :
 logical berisi kondisi atau ekspresi atau almat sel yang akan diuji.
Argumen ini terbatas maksimal 30 argumen.

3.6.27 Fungsi PRODUCT


Fungsi PRODUCT menghasilkan perkalian bilangan yang terdapat
dalam suatu range. Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=PRODUCT(number1;number2;….)

Gambar 3.29 Contoh penerapan fungsi PRODUCT.


Keterangan:
 number diisi dengan angka/bilangan atau mengacu pada alamat
sel (referensi sel) maupun range. Anda dapat mengisi sampai
dengan bilangan atau referensi sel ke-30.

3.6.28 Fungsi RIGHT


Fungsi RIGHT digunakan untuk memotong (atau mengambil) teks
dari posisi kanan sebanyak karakter. Bentuk penulisan fungsi RIGHT
59

adalah:
=RIGHT(text;num_chars) atau =RIGHT (text;jumlah_karakter)
Gambar 3.30 Contoh penerapan fungsiRIGHT.

3.6.29 Fungsi ROUNDDOWN


Fungsi ROUNDDOWN untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan
yang argumennya ditunjukkan oleh jumlah dijit pembulatan yang
dikehendaki, dengan bentuk penulisan fungsi sebagai berikut:
=ROUNDDOWN(number;num_digits)

Gambar 3.31 Contoh penerapan fungsi ROUNDDOWN.


Keterangan:
 number diisi dengan angka/bilangan yang akan dibulatkan atau
59

mengacu pada alamat sel (referensi sel).


 num_digits diisi dengan jumlah dijit pembulatan angka yang
dikehendaki. Jika diisi angka nol, hasil pembulatan ke satuan
penuh. Isian angka positif (lebih dari 0), menghasilkan angka
decimal (sekian angka di belakang koma). Isian angka negatif,
menghasilkan angka ke pembulatan kelipatan sepuluh, seratus dan
seterusnya.
3.6.30 Fungsi ROUNDUP
Fungsi ROUNDUP untuk membulatkan ke atas suatu bilangan yang
argumennya ditunjukkan oleh jumlah angka atau dijit pembulatan
yang dikehendaki, dengan bentuk penulisan fungsi sebagai berikut:
=ROUNDUP(number;num_digits)

Gambar 3.32 Contoh penerapan fungsi ROUNDUP.

3.6.31 Fungsi STANDARDIZE


Fungsi STANDARDIZE digunakan untuk menghitung Z atau
standarisasi dari fungsi densitas normal. Bentuk penulisan fungsi
adalah sebagai berikut:
=STANDARDIZE(x;mean;standard_dev)

59

Gambar 3.33 Contoh penerapan fungsi STANDARDIZE.


Keterangan:
 x diisi dengan nilai yang dicari distribusinya atau nilai observasi
 mean diisi dengan nilai rata-rata dari distribusi
 standard_dev diisi dengan standar deviasi atau simpangan baku
(bernilai positif)

3.6.32 Fungsi STDEV dan STDEVA


Fungsi STDEV digunakan untuk memprediksi simpangan baku atau
standar deviasi berdasarkan pada suatu sampel tertentu. Bentuk
penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=STDEV(number1;number2;…..)
Keterangan:
 number dapat berupa angka/bilangan, sel atau range yang berisi
angka atau nilai logika. Excel mengijinkan Anda untuk mengisi
argumen maksimal sebanyak 30.
Fungsi STDEVA digunakan untuk memprediksi simpanan baku atau
standar deviasi berdasarkan pada suatu sampel tertentu dengan
mempertimbangkan jumlah data teks dan logika. Bentuk penulisan
fungsi adalah sebagai berikut:
=STDEV(value1;value2;….)

59

Gambar 3.34 Contoh penerapan fungsi STDEV dan STDEVA.


Keterangan:
 value dapat berupa angka/bilangan,sel atau range yang berisi
angka, teks atau nilai logika (TRUE dengan nilai 1 atau FALSE yang
bernilai 0). Excel mengijinkan Anda untuk mengisi argumen
maksimal sebanyak 30.

3.6.33 Fungsi SUBTOTAL


Fungsi SUBTOTAL menghasilkan nilai subtotal suatu data
berdasarkan nomor fungsi yang dipilih atau ditetapkan. Bentuk
penulisan fungsi sebagai berikut:
=SUBTOTAL(function_number;ref1;…..)

Gambar 3.35 Contoh penerapan fungsi SUBTOTAL.


Keterangan:
 function_number angka atau bilangan (dalam kasus terdapat pada
sel G16 yang dapat dipilih) mulai dari 1 s.d. 11 yang menyatakan
fungsi untuk operasi sub total. Fungsi antara lain untuk mencari
angka rata-rata, nilai terbesar, terkecil, jumlah data yang dihitung
dan sebagainya.
59

 ref diisi range dari suatu database yang akan di-subtotal.

3.6.34 Fungsi SUM


Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan data angka atau
bilangan (numeric) yang terdapat pada beberapa sel atau range.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=SUM(number1;number2;….)
Keterangan:
 number diisi alamat sel/range berisi angka/bilangan, nilai logical
atau teks yang mewakili bilangan. Anda dapat mengisi sampai
dengan 30 argumen.

Gambar 3.36 Contoh penerapan fungsi SUM.

3.6.35 Fungsi SUMIF


Fungsi SUMIF digunakan untuk menjumlahkan data numerik (angka
atau bilangan) pada suatu range sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Bentuk penulisan adalah sebagai berikut:
=SUMIF(range;criteria;sum_range)

59

Gambar 3.37 Contoh penerapan fungsi SUMIF.


Keterangan:
 range diisi range yang berisi sekelompok data yang sejenis dengan
data kriteria.
 criteria, menetapkan kriteria dengan menyebut range yang
diadakan oleh Excel untuk memilih record data sebagai dasar
perhitungan. Kriteria dalam contoh kasus dapat dilipih dengan
menempatkan penunjuk sel pada F15.
 sum_range diisi dengan range data yang akan dijumlahkan.

3.6.36 Fungsi SUMPRODUCT


Fungsi SUMPRODUCT menghasilkan perkalian data numeric (bilangan
atau angka) antar array, selanjutnya data tersebut akan dijumlahkan.
Jika data hanya terdapat dalam satu array, data akan dijumlahkan.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=SUMPRODUCT(array1;arrray2;…;array30)
Keterangan:
 array berisi data angka/bilangan yang akan dikalikan dan
dijumlahkan atau hanya dijumlahkan.
Contoh studi kasus menunjukkan data dalam dua array yang akan
dikalikan dan dan selanjutnya hasil dijumlahkan, disertai dengan
perhitungan manual. Contoh lain adalah data dalam satu array yang
dijumlahkan.Penerapan fungsi ini sering digunakan untuk data yang
akan diolah dengan perangkat Solver.
59

Gambar 3.38 Contoh penerapan fungsi SUMPRODUCT.


3.6.37 Fungsi VALUE
Fungsi VALUE digunakan untuk mengubah data teks menjadi angka
dengan bentuk penulisan fungsi berikut ini:
=VALUE(text)
Keterangan:
 text diisi data teks atau alamat yang sebagian berisi data angka
dalam sebuah teks.

Gambar 3.39 Contoh penerapan fungsi VALUE.

3.6.38 Fungsi VARP dan VARPA


Fungsi VARP digunakan untuk memperkirakan besar varians pada
seluruh populasi dengan mengabaikan nilai logika dan teks. Bentuk
penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=VARP(number1;number2;…)
Fungsi VARPA digunakan untuk memperkirakan besar varians pada
seluruh populasi dengan tidak mengabaikan nilai logika dan teks.
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
59

=VARPA(value1;value2;…)
Gambar 3.40 Contoh penerapan fungsi VARP dan VARPA.
Penjelasan argumen mengacu pada penjelasan yang sama dalam
fungsi STDEV dan STDEVA.

3.6.39 Fungsi VLOOKUP


Fungsi VLOOKUP digunakan untuk menampilkan data dan sebuah
tabel yang disusun dalam format tegak atau vertikal. Syarat
penyusunan tabel, pada kolom pertama harus berdasarkan urutan
dari kecil ke besar atau menaik (A-Z atau …,-1,0,1,…).
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num)

59

Gambar 3.41 Contoh penerapan fungsi VLOOKUP.


Keterangan:
 lookup_value diisi dengan nilai sebagai dasar (nilai kunci)
pembacaan tabel data.
 table_array diisi range data yang disusun tegak atau vertikal yang
berfungsi sebagai tabel pembantu yang akan dibaca.
 col_index_num diisi nomor urut kolom untuk pembacaan tabel
yang dimulai dari kolom paling kiri dengan hitungan 1 ke kolom
sebelah kanan berikutnya dengan hitungan 2 dan seterusnya.

3.6.40 Fungsi YEAR


Fungsi YEAR menghasilkan angka yang menunjukkan tahun (tanpa
menyebut bulan atau tanggal) dari serangkaian nomor seri atau
tanggal tertentu. Bentuk penulisan fungsi sebagai berikut:
=YEAR(serial_number)

Gambar 3.42 Contoh penerapan fungsi VLOOKUP.


Keterangan:
 serial_number diisi bilangan yang menyatakan seri tanggal dalam
format General atau teks yang menyatakan tanggal. Argumen
tersebut dapat langsung dituliskan atau mengacu pada suatu sel. 59
BAB 4
REKRUITMEN

4.1 Pentingnya Rekruitmen


Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah
rekruitmen atau penarikan keryawan. Masalah ini begitu penting
untuk perusahaan karena karyawan adalah asset utama perusahaan
yang menjadi perencana dan pelaku aktif setiap kegiatan
perusahaan. Karyawan memiliki pikiran, perasaan, keinginan, status
dan latar belakang pendidikan, usia serta jenis kelamin yang
notabene berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Tidak ada garansi sama sekali karyawan yang cerdas, cakap, mampu
dan terampil akan bersikap penuh tanggung jawab terhadap
pekerjaannya, karena ada faktor lain yang boleh jadi melekat pada
dirinya, seperti ketidak-disiplinan atau moral kerja yang buruk. Yang
menjadi petanyaan sekarang jika karyawan yang cerdas, cakap,
mampu dan terampil saja tidak ada jaminan mereka bisa produktif,
bagaimana dengan mereka memang dari sananya tidak cerdas, tidak
cakap dan tidak terampil? Jika demikian halnya tentu saja akan
berdampak terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan yang
pada akhirnya akan menjatuhkan dari tujuan perusahaan.
Kesimpulannya rekruitmen karyawan harusnya dilakukan dengan
baik, memilih karyawan dengan kualitas yang tepat untuk pekerjaan
yang tepat pula agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
59

4.2 Langkah-Langkah Rekruitmen Karyawan


Langkah-langkah rekruitmen karyawan agar dapat diperoleh
karyawan potensial dan efektif sesuai kebutuhan peusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Peramalan kebutuhan tenaga kerja.
2. Penarikan.
3. Seleksi.
4. Penempatan
Peramalan kebutuhan tenaga kerja diperlukan agar jumlah
kebutuhan tenaga kerja saat ini dan saat mendatang sesuai dengan
beban pekerjaan, dapat pula dihindari kekosongan karyawan dan
semua pekerjaan dapat tertangani dengan baik.
Penarikan karyawan adalah fase yang sangat penting dalam proses
pengadaan karyawan karena dengan melakukan penarikan,
perusahaan berpeluang lebih besar untuk memperoleh karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan. Semakin banyak jumlah pelamar
akan semakin leluasa bagi perusahaan menentukan siapa dari
mereka yang paling tepat.
Seleksi atau pemilihan karyawan harus dilakukan dengan obkjektif
agar dapat diperoleh karyawan yang benar-benar memenuhi syarat
yang telah ditetapkan perusahaan.
Penempatan karyawan yang lolos seleksi harus tetap pada tempat
dan posisi sesuai kebutuhan perusahaan, dengan demikian karyawan
tersebut akan dapat melakukan pekerjaanya dengan baik.

4.3 Penetapan Jumlah Karyawan


Penetapan mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan bisa
menggunakan metode non ilmiah atau metode ilmiah. Pada metode
non ilmiah, jumlah karyawan yang dibutuhkan hanya didasarkan
pada perkiraan bukan berdasarkan hasil perhitungan volume
pekerjaan dan standar prestasi kerja. Dengan demikian metode ini
59

sering mengakibatkan jumlah dan kualitas karyawan yang diterima


tidak sesuai kenutuhan. Sedangkan untuk penetapan jumlah
karyawan yang dibutuhkan didasarkan atas perhitungan dan analisis
beban kerja serta standar prestasi kerja.

4.3.1 Analisis Beban Kerja


PT Zebra Mandiri akan memproduksi 140 unit barang kerajinan setiap
harinya. Berdasarkan pengalaman, standar prestasi per orang per
hari (8 jam) 12 unit. Dengan data tersebut, dapat diketahui berapa
jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahan.

Volume Pekerjaan
Rumus Analisis beban kerja = x 1 orang
Standar Prestasi

Menggunakan Excel, hitungan seperti di atas akan sangat mudah


didapat. Berikut adalah contoh tabel perhitungan Analisis Beban
Kerja.

Gambar 4.1 Perhitungan Analisis Beban Kerja.

Langkah-langkah membuat perhitungan di atas sebagai berikut:


1. Ketikkan angka tertentu (Volume Pekerjaan) di sel C4.
2. Ketika angka tertentu (Standar Prestasi) di sel C5.
3. Ketik rumus di sel C6:=C4/C5, tekan Enter.
4. Untuk menambahkan teks “Orang” di belakang angka 83 ikuti
59

langkah berikut ini:


• Klik sel C6.
• Pilih menu Format > Cells.
• Klik tab Number, dan pilih Custom pada kotak pilihan
Category. Pada kotak isian Type, ketik 0”orang”.
• Klik OK.
Gambar 4.2Kotak dialog Format Cells.
Secara teori, jika jumlah karyawan yang banyaknya 12 orang bekerja
secara konsisten dan efektif, seharusnya pekerjaan yang ditargetkan
akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Akan tetapi, kondisi
demikian itu nyaris tidak akan pernah terjadi mengingat karyawan
adalah manusia bukan mesin. Karyawan memerlukan waktu untuk
istirahat, makan siang atau makan malam bagi yang bekerja di
malam hari, beribadah, menerima telepon, ke toilet, sosialisasi antar
karyawan, dan sebagainya sehingga aktivitas tersebut akan
mengurangi jam kerja efektif karyawan.
Permasalahannya sekarang adalah, bagaimana kebijakan yang harus
59

diambil agar pekerjaan tetap selesai tepat pada waktunya dan


jumlah karyawan masih ada pada kisaran angka yang dibutuhkan
perusahaan?
Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan harus memperkirakan
tingkat rata-rata ketidak-hadiran karyawan. Karyawan bisa saja tidak
hadir dengan beberapa alasan, seperti sakit, cuti , izin, dan
sebagainya.
4.3.2 Tingkat Ketidakhadiran Karyawan (TKK)
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa perusahaan harus
mengetahui tingkat kehadiran karyawan agar dapat diketahui berapa
sebenarnya karyawan yang dibutuhkan perusahaan. Berikut ini
adalah formula yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
ketidakhadiran karyawan.
Ilustrasi berkut ini akan memudahkan kita. Berdasarkan laporan
kehadiran (Absensi) yang ada,kondisi tingkat kehadiran karyawan PT.
Zebra Mandiri seperti terlihat pada tabel berikut.

Gambar 4.3 Data Absensi.

Dari Informasi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


• Jumlah karyawan PT Zebra Mandiri adalh 12 orang.
• Jumlah karyawan yang tidak hadir bulan April sbanyak 22 hari.
• Jumlah hari kerja pada bulan April adalah 25 hari.
59

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui besarnya Tingkat


Ketidakhadiran Karyawan PT Zebra Mandiri pada bulan April. Untuk
mengetahui hasilnya, gunakan rumus berikut ini.

Jumlah hari kerja Tidak


Hadir
TKK=
Jumlah hari kerja per bulan
Menggunakan Excel pada sheet TKK, rumus di atas akan dapat
diterapkan dengan sangat mudah. Perhatikan gambar beikut ini:

Gambar 4.4 Analisis Tingkat Ketidakhadiran Karyawan.

Anda cukup memasukkan angka-angka pada kolom C. yaitu:


• Pada sel C4, masukkan jumlah karyawan.
• Pada sel C5, ketikkan jumlah hari kerja tidak hadir.
• Pada sel C6, ketikkan jumlah hari kerja per bulan per karyawan.
• Pada sel C7, ketikkan rumus =C6*C4 (Jumlah hari kerja tidak
hadir x jumlah karyawan)
• Selanjutnya pada sel C8, ketikkan rumus =C5/C7
• Berikutnya pada sel C9 kettikan rumus =ROUNDUP(C8*C4,0).
ROUNDUP berfungsi untuk membulatkan angka ke atas.
Dari hasil penghitungan di atas diketahui bahwa tingkat ketidak-
hadiran karyawan PT Zebra Mandiri adalah 8%. Angka ini sama
dengan 1 orang (8% x 12 orang = 0.9 orang). Dengan demikian
untuk mengetahui berapa banyak karyawan yang dibutuhkan, Anda
59

cukup menjumlahkan hasil Analisis Beban Kerja dengan hasil


Perhitungan Tingkat Ketidakhadiran sehingga didapat angka 13
orang (12orang + 1 orang).

4.3.3 Tingkat Perputaran Karyawan


Tingkat perputaran karyawan adalah perbandingan antara jumlah
karyawan yang masuk dan yang keluar dari satu perusahaan.
Formula untuk menghitungnya sebagai berikut:

(Jumlah Kary. Masuk-Jumlah Kary.


Keluar)
TPK.=
½ ∑ (Jumlah Kary. Awal + Jumlah Kary.
Akhir)

Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jumlah karyawan PT Zebra Mandiri15
orang. Tapi pada akhir tahun, yaitu tanggal 31 Desember
2006,jumlahnya tinggal 12 orang. Informasi lengkapnya adalah
karyawan yang keluar ada 5 orang dan yang masuk ada 2 orang.
Berapa tingkat Perputaran Karyawan dan berapa jumlah yang
dibutuhkan dalam karyawan yang dibutuhkan dalam konteks
kebutuhan karyawan PT Zebra Mandiri.

4.3.4 Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan


Untuk mengetahui jumlah karyawan yang dibutuhkan , Anda cukup
menjumlahkan hasil-hasil pehitungan yang didapat dari analisis
beban + tingkat kehadiran karyawan + tingkat perputaran karyawan.
Dalam hal ini adalah 16 karyawan.
59

Gambar 4.4 Analisis Tingkat Perputaran Karyawan.


Perhatikan perhitungan pada tabel berikut ini.

Gambar 4.5 Analisis Karyawan yang Dibutuhkan.

Ada satu hal yang perlu Anda pahami, yaitu bahwa ukuran-ukuran ini
hanya berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan yang memiliki standar fisik.
Oleh karena itu , untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak memiliki
standar fisik, penetapan jumlah karyawan tetap saja menggunakan
metode non ilmiah.

59
Bab 5
GAJI DAN UPAH

5.1 Komponen Gaji dan Upah


Sejumlah kompensasi yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan
adalah terdiri dari gaji atau upah pokok ditambah dengan tunjangan-
tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang. Apabila diambil contoh
menurut struktur penggajian PNS, maka gaji pokok, tunjangan-
tunjangan, dan iuran wajib dapat dirinci sebagai berikut:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah jumlah imbalan, yang dianggap layak bagi
seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu
bulan. Jumlah ini merupakan dasar yang dipergunakan untuk
menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan pokok pensiun.
Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat
pangkat dan masa kerja golongan.
a. Calon pegawai, gaji pokoknya adalah 80% dari gaji pokok
sesuai dengan masa kerja, golongan dan ruang dalam Daftar
Gaji Pokok PNS.
b. Pegawai, gaji pokoknya adalah 100% dari gaji pokok sesuai
dengan masa kerja, golongan dan ruang dalam Daftar Skala
Gaji
2. Tunjangan Keluarga
Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang menikah,
59

yang terdiri dari:


a. Tunjangan isteri/suami adalah 10% dari gaji pokok .
b. Tunjangan anak adalah 2% dari gaji pokok (untuk setiap anak,
maksimal 2 anak).
3. Tunjangan Pangan (beras)
Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan
beras setara dengan:
a. 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan.
b. 10 kg untuk suami/isteri
c. 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak.
4. Tunjangan Struktural
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan
struktural tertentu. Nilai nominal tunjangan ini didasarkan atas
faktor kepantasan dan tersedianya anggaran. Jumlahnya
bervariasi tergantung jabatan seseorang dalam struktur
organisasi maupun eselon yang diemban oleh seorang pegawai.
5. Tunjangan Fungsional
Tunjangan ini juga bervariasi tergantung fungsi pekerjaan
pegawai yang bersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan
tugas organisasi. Misalnya, hakim dan panitera, jaksa, BPK,
dosen, guru , peneliti, widyaiswara, tenaga kesehatan, tenaga
atom, penyuluh pertania, penyuluh KB, dan lain-lain.
6. Iuran Wajib Pegawai
Pegawai dan keluarganya memperoleh hak-hak pelayanan sosial
di hari tua dan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu kepada
pegawai diwajibkan membayar iuran wajib pegawai (IWP) sebesar
10% dari gaji pokok dan 10% dari tunjangan keluarga, dengan
rincian sebagai berikut:
a. 4 % untuk iuran pensiun
b. 2 % untuk iuran pemeliharaan
59

c. 3% untuk iuran tabungan (sosial dan hari tua)


Sebelum dilakukan perhitungan gaji pokok, tunjangan-tunjangan, dan
iuran wajib perlu dikumpulkan data dan informasi sebagai berikut:
1. Skala gaji yang berlaku tentang gaji pokok pegawai.
2. Peraturan perundangan tentang tunjangan jabatan dan
fungsional, tunjangan daerah khusus, tunjangan pengabdian yang
diberikan pada pegawai yang bekerja di daerah tepencil,
tunjangan perbaikan penghasilan (TPP), apabila pemerintah
menetapkan kenaikan gaji tanpa mengubah nilai gaji pokok yang
terdapat dalam skala gaji.
3. Data pribadi pegawai yang bersangkutan tentang usia (tanggal
lahir), golongan ruang kepangkatan terakhir, masa kerja, status
perkawinan, jumlah anak yang menjadi tanggungan (maksimal 2
anak), dan jabatan.

5.2 Cara Menghitung Jumlah Gaji


Untuk dapat menghitung jumlah penghasilan yang diterima pegawai,
perlu diketahui langkah-langkah berikut:
1. Mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan di dalam skala
gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa
kerjanya.
2. Menentukan gaji kotor pegawai dengan perhitungan seperti
berikut ini,
Gaji kotor= (Gaji pokok + (10% x Gaji pokok) + (2% x Jumlah
anak x Gaji pokok)
Atau dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gaji kotor = GP + 10% x G + 2 % x N x G = G (1,1+0,02N)
Keterangan:
G = Gaji pokok
10% x G = Tunjangan isteri atau suami besarnya 10% dari gaji
pokok.
2% x N x G = Tunjangan anak besarnya 2 % dari gaji pokok
59

bagi setiap anak.


N = Jumlah anak (maksimal 2 orang)
3. Menentukan gaji bersih dengan cara mengurangkan gaji kotor
dengan iuran wajib yang besarnya 10%. Sehingga gaji bersih
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Gaji bersih = 0,9 G (1,1 + 0,02 N)
4. Menentukan jumlah penghasilan yang diterima pegawai dengan
cara menambahkan gaji bersih dengan tunjangan-tunjangan:
a. Tunjangan jabatan struktural / fungsional, bagi pegawai yang
menduduki jabatan structural dan fungsional.
b. Tunjangan pangan sebesar 10 kg untuk pegawai, 10 kg untuk
suami/istri, 10 kg untuk anak yang menjadi
tanggungan.Tunjangan ini dapat digantikan dengan uang.
c. Tunjangan pengabdian 100% dari gaji pokok untuk pegawai
yang bekerja di daerah terpencil.
Untuk dapat mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan dalam
skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa
kerjanya, kita perlu mengetahui susunan pangkat/ golongan dan
ruang pegawai yang bersangkutan.
Susunan pangkat golongan dan ruang pegawai di dalam PNS dapat
dilihat pada tabel berikut.

59

Gambar 5.1 Pangkat, Golongan, dan Ruang PNS.


5.3 Studi Kasus – Menghitung Gaji
Sarah adalah seorang pegawai golongan 3C dan telah bekerja selama
6 tahun. Dengan melihat tabel daftar gaji PNS di bawah akan dapat
diketahui berapa besarnya Gaji Pokok, Tunjangan, Potongan dan Gaji
Bersih atau dengan kata lain akan dapat diketahui berapa take home
pay Sarah.
Gaji bersih yang akan dia terima adalah sebesar gaji pokok ditambah
tunjangan-tunjangan sesuai dengan pangkat, golongan, masa kerja
dan status Sarah, dikurangi potongan.
Perhatikan gambar berikut ini :

Gambar 5.2 Kalkulator Penghitung Gaji.


59

Menggunakan kalkulator bantuan Excel, pehitungan di atas dapat


dicari dengan sangat mudah. Berikut ini langkah-langkah melakukan
perhitungan di atas :
1. Pada sel C4, ketikkan Nama Pegawai (pada contoh ini adalah
SARAH)
2. Di sel C5, C6, C7, dan C8, ketikan Masa Kerja, Golongan, Status
dan Jumlah Anak pada masing-masing sel.
3. Untuk mencari besarnya Gaji Pokok, pada sel D9, ketikkan rumus
=VLOOKUP(C6,’TABEL GAJI PNS’!B6:AJ22,C5+2).
4. Untuk masa kerja 0 tahun, Gaji Pokok tidak diberikan 100%
melainkan hanya 80%, tetapi pada studi kasus ini, Sarah
menerima Gaji Pokok 100% karena masa kerjanya sudah 6 tahun.
Oleh karena itu, pada kotak isian Gaji Pokok Yang Diterima, di sel
C10, ketikkan 100%. Kemudian untuk sel D10, ketikkan rumus
=C10*D9.
5. Tunjangan Istri atau Suami, pada sel C11, ketikkan rumus
=IF(C7=”Kawin”,10%,0). Fungsi ini diperlukan untuk mendeteksi
apakah pegawai tersebut Kawin atau Tidak Kawin. Jika kawin sel
ini akan terisi angka 10%. Jika Tidak kawin akan terisi
0.Selanjutnya pada sel D11 ketikkan rumus =C11*D10.
6. Tunjangan Anak, di sel C12, ketik rumus =IF(C8<1,0,2%). Rumus
ini untuk mendeteksi apabila jumlah anak kurang dari 1 (tidak
mempunyai anak), maka diketik 0, yang artinya tidak
memperoleh tunjangan. Sebaliknya jika mempunyai anak maka
akan memperoleh tunjangan sebesar 2%. Untuk mengetahui
berapa nominal tunjangan anak yang diperoleh, Anda cukup
mengisikan rumus =IF(C8>2,2,C8)*C12*D10 pada sel D12.
Rumus ini maksudnya adalah jika jumlah anak lebih dari 2 orang,
maka yang memperoleh tunjangan hanya 2 orang saja.
7. Tunjangan Beras, di sel C13, ketikkan rumus
59

=IF(C7=”Kawin”,IF(C8>2,2,C8),0)+1)*10. Rumus ini berarti


masing-masing karyawan akan memperoleh 10 kilogram beras,
namun jika karyawan sudah kawin dan memiliki anak lebih dari 2
orang, yang dihitung dan memperoleh tunjangan hanya 2 orang
anak saja selebihnya tidak. Untuk mengetahui jumlah
nominalnya, pada sel D13 ketikkan rumus =C13*5500, dengan
asumsi harga beras saat ini adalah Rp 5.500,- per kilogram.
8. Jumlah Gaji Kotor, pada sel D14, ketikkan fungsi =SUM(D10:D13).
9. Iuran Wajib Pegawai (IWP), pada sel C15, misalnya Anda ketik
10%, pada sel D15 cukup diketik rumus =C15*D14.
10. Tabungan Rumah, di sel C16, diasumsikan 1% dari GajI Pokok,
sehingga rumus di sel D16 adalah =C16*D14
11. Gaji Bersih, di sel D17, Anda cukup mengetikkan rumus =D14-
D15-D16, yaitu Gaji Kotor – Iuran Wajib Pegawai – Tabungan
Rumah. Selanjutnya hasil ini dibulatkan dengan fungsi
pembulatan ke atas, untuk itu pada sel D 18, ketikkan rumus
=ROUNDUP(D17,-2).
Dari tabel di atas diketahui bahwa Gaji Bersih yang diterima Sarah
adalah Rp1.291.700,- sementara sebelum pembulatan adalah Rp
1.291.657,-

BAB 6
PERHITUNGAN GAJI DAN PAJAK

6.1 Perhitungan Gaji dan Pajak


Perhitungan pajak erat kaitannya dengan penyusunan gaji pegawai
suatu perusahaan. Materi pembahasan bab ini merupakan salah satu
bentuk implementasi perhitungan pajak dari gaji karyawan yang
59

lengkap. Sebagaimana diketahui penyusunan gaji karyawan dan


perhitungan pajak akan selalu berulang setiap bulan sekali.
Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan gaji yang diterima
oleh karyawan perusahaan dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan program aplikasi Excel.
6.2 Studi Kasus 1 – Daftar Gaji
Sebuah perusahaan konsultan teknik memiliki 20 orang karyawan
terdiri seorang direktur, seorang seketaris, dua orang manajer dan 16
orang staf. Gaji pokok karyawan perusahaan sangat variatif
tergantung jabatan dan keahlian. Selain gaji pokok, setiap karyawan
juga mendapatkan tunjangan bagi yang menikah (istri/suami) dan
anak atau keluarga yang besarnya sama untuk setiap karyawan.
Tunjangan untuk karyawan yang sudah menikah sebesar Rp
500.000,00 dan tunjangan setiap anak/keluarga (maksimal 3 orang),
masing-masing sebesar Rp 250.000,00. Selain tunjangan tersebut,
semua karyawan juga mendapatkan tunjangan transportasi dan
asuransi dengan besaran yang variatif. Khusus untuk direktur,
sekretaris dan manajer juga mendapatan tunjangan jabatan. Dengan
demikian, besaran gaji yang diterima karyawan dipengaruhi juga oleh
status perkawinan. Berikut rincian untuk pembuatan daftar gaji.
Berdasarkan data tersebut, kita diminta membuat daftar gaji dengan
mengisi data tunjangan suami/istri, tunjangan anak/ keluarga
sehingga tersusun daftar gaji kotor untuk masing-masing karyawan.

59

Gambar 6.1 Daftar untuk Penyusunan Daftar Gaji.


Prosedur penyelesaian studi kasus sebagai berikut :
1. Tunjangan Suami/Istri pada alamat sel H9 diisi dengan fungsi
=IF(LEFT(E9;1)=”K”;E$4:0).
2. Tunjangan Anak/Keluarga pada alamat sel I9 diisi dengan fungsi
=IF(RIGHT(E9;1)=”-“;0;RIGHT(E9;1)*E$5).
3. Salin fungsi yang terdapat dalam range H9:I9 dan tempatkan
dalam range H10:I28.
4. Gaji Kotor merupakan penjumlahan dari Gaji Pokok ditambah
dengan Tunjangan. Untuk itu. Pada sel L9, ketikkan fungsi
=SUM(F9:K9), kemudian salin fungsi ini ke dalam range L10:L28.
Perhatikan sebagian tampilan daftar gaji melaui gambar berikut ini.

Gambar 6.2 Sebagian Tampilan Daftar Gaji.


6.3 Studi Kasus 2 – Perhitungan Pajak
Studi kasus ini merupakan kelanjutan dari studi kasus pertama.
Berdasarkan gaji kotor masing-masing karyawan, Anda selanjutnya
diminta menyusun perhitungan PPh Pasal 21 masing-masing
karyawan. Format yang dikehendaki pada dasarnya merupakan
penjabaran dari perhitungan PPh Pasal 21. Berdasarkan gaji pokok
59

dan tunjangan masing-masing karyawan, selanjutnya dihitung


pengurang (biaya jabatan, asuransi dan biaya pensiun). Setelah
diketahui jumlah pengurang , hitung penghasilan neto sebulan, dan
penghasilan neto disetahunkan. Berdasarkan status perkawinan,
isikan besaran PTKP untuk menghitung PKP. Terakhir hitung PPh
Pasal 21 setahun dan sebulan dengan bantuan Lapisan Kena Pajak
dan Tarif yang terdapat dalam range AA10:AC14.
Prosedur penyesuaian sutudi kasus sebagai berikut:
1. Tunjangan pada alamat sel G8 diisi dengan fungsi =SUM(KASUS1!
G9:K9).
2. Jumlah Penghasilan pada alamat sel H8 diisi dengan fungsi
=SUM(F8:G8) atau dengan rumus =F8+G8.
3. Biaya Jabatan pada alamat sel I8 diisi dengan fungsi
=IF(5%*H8<TABEL!$L$33;5%*F8;TABEL!$L$33).
4. Asuransi, pada sel J8, diisi dengan referensi sel =KASUS1!K9.
5. Iuran Pensiun, pada sel K8, diisi dengan rumus =E$4*F8.
6. Jumlah Pengurang, pada sel L8, diisi daengan fungsi =SUM(I8:K8).
7. Penghasilan Neto Sebulan, pada sel M8, diisi dengan rumus =H8-
L8.
8. Penghasilan Neto Disetahunkan, pada sel N8, diisi dengan rumus
=M8*12.
9. PTKP, pada sel O8, diisi dengan menuliskan fungsi
=VLOOKUP(E8;PAJAK;6).
10. PKP, pada sel P8, diisi dengan rumus =N8-O8.

11. PPh Pasal 21 Setahun, pada sel Q8, dihitung dengan fungsi
berikut:
59

=IF(P8<=AB$10;P8*AC$10;IF(P8<=AB$11;AB$10*AC$10+(P8-
AB$10)*AC$11;IF(P8<=AB$12;AB$10*AC$10+(AB$11-
AB$10)*AC$11+(P8-
AB$11)*AC$12;IF(P8<=AB$13;AB$10*AC$10+(AB$11-
AB$10)*AC$11+(AB$12-AB$11)*AC$12+(P8-
AB$12)*AC$13;AB$10*AC$10+(AB$11-AB$10)*AC$11+(AB$12-
AB$11)*AC$12+(AB$13-AB$12)*AC$13+(P8-AB$13)*AC$14))))
Gambar 6.3 Sebagian Tampilan Perhitungan Pajak.
12. PPh Pasal 21 Sebukan, pada sel R8, dihitung dengan rumus
=Q8/12.
13. Salin rumus / referensi sel dan fungsi yang terdapat dalam range
G8:R8 dan tempatkan dalam range G9:R27.
14. Jumlahkan data mulai dari Gaji Pokok pada alamat sel F28 dengan
fungsi =SUM(F8:F27), kemudian salin fungsi ini dan tempatkan
dalam range G28:R28.

59

BAB 7
STATISTIKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

7.1 Statistika Manajemen Sumber Daya Manusia


Pembahasan statistika menajemen sumber daya menusia
menggunakan perangkat analisis statistik dan fungsi statistik yang
dimiliki Excel. Perangkat (tool) statistik dapat ditambahkan (jika
belum ada) dengan menginstal Analysis ToolPak yang digunakan
untuk olahdata statistik adalah Data Analysis. Anda dapat memeriksa
perangat analisis tersebut melalui menu Tools > Data > Analysis
yang terdapat dalam jendela Data Analysis. Materi pembahasan bab
ini akan mengupas studi kasus histogram distribusi Poisson, distribusi
Z dan metode statistic parametric.
Metode statistic parametrik digunakan untuk menguji data yang
mendekati atau berdistribusi normal. Dalam melakukan uji hipotesis,
terdapat banyak faktor yang menentukan. Di antaranya adalah
banyaknya sampel, diketahui atau tidaknya standar populasi dan
varians populasi. Untuk sampel yang cukup besar ( sebagai pedoman
jumlah sampel di atas 30 dianggap sampel yang besar, sedangkan di
bawahnya dianggap sampel kecil) atau varians populasi diketahui,
yang dipakai adalah z-test. Untuk sampel kecil yang kedua sampel
saling berhubungan atau kedua sampel tidak ada hubungannya,
menggunakan f-test. F-test digunakan untuk pengujian statistik di
antara berbagai macam data sampel dan dapat diasumsikan bahwa
karakteristik mengenai populasi yang mungkin diketahui atau tidak.
F-fest juga dapat digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai
varians dari dua macam populasi yang berdistribusi normal.

7.2 Studi Kausus – Histogram


Histogram adalah sebuah diagram yang mengambil sekumpulan
pengukuran dan menggambarkan banyaknya pengukuran (frekuensi)
59

yang terdapat dalam masing-masing interval (tempat penyimpanan).


Interval tidak harus berjarak sama tetapi dalam urutan yang
meningkat. Alat bantu histogram dapat membuat analisis secara
terurut (pareto), termasuk presentasekumulatif dan membuat sebuah
grafik dengan memilih Chart Output.
Sebuah perusahaan memerlukan beberapa calon karyawan baru dan
mengadakan tes untuk penerimaan karyawan. Calon karyawan yang
mengikuti ujian (diwakili dengan nomor tes) berjumlah 50 orang dan
nilai ujian dapat dilihat pada Gambar 9.2. Berdasarkan nilai ujian
tersebut, penguji menentukan 6 kelompok nilai yaitu:
• Kelompok 1 0 <=nilai < 50
• Kelompok 2 50 <=nilai < 60
• Kelompok 3 60 <=nilai < 70
• Kelompok 4 70 <=nilai < 80
• Kelompok 5 80 <=nilai < 90
• Kelompok 6 90 <=nilai < 100

Gambar 7.1 Nilai Calon Karyawan.


Berdasarkan data tersebut Anda diminta menghitung frekuensi
masing-masing kelompok nilai dan bentuk grafiknya.
59

Prosedur penyelesaian studi kasus sebagai berikut:


1. Pilih dan klik menu Tools > Data Analysis. Kotak dialog Data
Analysis ditampilkan.
2. Pilih dan klik ganda Histogram. Dalam kontak dialog Histogram
yang muncul, lakukan pengisian dan pemilihan data pada field:
• Input Range : menentukan data yang akan diolah. Anda dapat
memblok range C6:C55 (tidak termasuk judul).
• Bin Range : menentukan kelompok data yang ditetapkan.
Anda dapat memblok range E5:E11 (termasuk judul) atau range
E6:E11 (tidak termasuk judul).
• Labels : tandai kotak periksa ini jika input range termasuk
judul pada bais pertama atau dibiarkan kosong jika Anda tidak
menyertakan judul dalam input range.
• Output Options : klik salah satu tombol pilihan untuk
menempatkan hasil olah data yaitu, Output Range: (dalam
lembar kerja yang sama, selanjutnya tentukan posisi alamat sel
awal), New Worksheet Ply: (hasil ditempatkan dalam sheet
baru), atau New Workbook (hasil ditempatkan dalam buku kerja
baru).
• Pareto : klik hingga kotak periksa ditandai untuk
pengurutan tanda.
• Comulative Percentage : klik hingga kotak periksa ditandai
dengan menampilkan hasil komulatif dalam bentuk presentase.
• Chart Output : klik hingga kotak periksa ditandai untuk
menampilkan pengolahan data dalam bentuk grafik.
3. Klik tombol OK, tunggu sejenak data akan diproses. Hasilnya
denga posisi grafik telah diubah dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
59
Gambar 7.2 Contoh hasil olah data dan grafik
Histogram.

59

Anda mungkin juga menyukai