Anda di halaman 1dari 3

Nilai Ambang Batas, Maximum Allowable Concentration dan

Paparan ke Dalam Tubuh Senyawa CCl4 (Karbon Tetraklorida)

1. Nilai Ambang Batas


Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah
standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Nilai ambang batas dari karbon tetraklorida (CCl4) adalah sebesar 5 ppm
atau 30 mg/m3.

2. Maximum Allowable Concentration


Maximum allowable concentration adalah konsentrasi tertinggi
yang diperolehkan untuk suatu unsur pencemar berada dalam ruang kerja
dimana pekerja selama delapan jam perhari selama waktu kerja tidak
terganggu kesehatannya. Maximum allowable concentration dari karbon
tetraklorida (CCl4) adalah sebesar 2 ppm.

3. Paparan karbon tetraklorida ke dalam tubuh


Karbon tetraklorida ( CCl4 ) termasuk senyawa halogen
hidrokarbon alifatik yang banyak digunakan sebagai pelarut, pestisida,
bahan pendingin dan sabun. Senyawa ini bersifat toksik bagi manusia dan
bahkan telah dilaporkan dapat memberikan efek karsinogenik. Karbon
tetraklorida dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara inhalasi, ingesti
dan kontak langsung dengan kulit. Dalam tubuh senyawa ini dapat
menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal, paru dan otak. Toksisitas karbon
tetraklorida bergantung pada spesies, strain hewan coba, rute pemberian
dan dosisnya. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pemberian
karbon tetraklorida per oral lebih besar daya toksisitasnya pada organ
daripada pemberian secara inhalasi. Paparan terbanyak didapatkan pada
organ hati. Karbon tetraklorida adalah salah satu senyawa nefrotoksik
yang dapat menyebabkan Nekrosis Tubuler Akut ( NTA ). Radikal bebas
trichloromethyl (CCl3-) yang dihasilkannya dapat mengakibatkan
kerusakan pada tubulus proksimal ginjal. Kerusakan ini tidak disertai
dengan kerusakan membran basalis sehingga memungkinkan untuk
terjadinya regenerasi sel epitelnya. Oleh karena itu NTA yang disebabkan
karena karbon tetraklorida ini bersifat reversibel.
Karbon tetraklorida (CCI4) adalah bahan kimia yang bersifat
toksik. CCL4 sebagai pelarut lipid memudahkan senyawa tersebut dapat
menyeberangi membran sel dan terdistribusi ke semua organ. sifat toksik
CCL4 telah terbukti dari beberapa penelitian, bahwa dosis yang kecil
sekalipun dapat menimbulkan efek pada berbagai organ tubuh termasuk
susunan saraf pusat, hati, ginjal dan peredaran darah. Efef toksik CCL4
yang paling terlihat adalah pada hati (toksisitas CCL4 melebihi daripada
kloroform) walaupun keduanya sarna-sarna merusak organ-organ lain.
Kerusakan hati akibat terpapar CCL4 tergantung pada dosis yang
diberikan. Absorpsi CCL4 selain berlangsung melalui saluran nafas juga
dapat melalui seluruh permukaan tubuh termasuk kulit. Pada prinsipnya
kerusakan sel hati akibat pemberian CCL4 disebabkan oleh pembentukan
radikal bebas, peroksidasi lemak dan penurunan aktivitas enzim-enzim
antioksidan. Manifestasi kerusakan hati secara histologis terlihat berupa
infiltrasi lemak, nekrosisi sentrolobuler,dan akhimya sirosis.
Daftar Pustaka

Keputusan menteri tenaga kerja nomor: Kep-51/MEN/1999

http://repository.univpancasila.ac.id/index.php?
option=com_docman&task=doc_download&gid=717&Itemid=9
http://eprints.undip.ac.id/21014/1/Rahmi.pdf

Anda mungkin juga menyukai