Anda di halaman 1dari 11

Oleh :

Yoko Rimy
Widyaiswara utama muda /IV c
NIP:. 130924376

LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)


YOGYAKARTA
2007

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keterlaksanaan penyelengaraan MBS perlu mendapatkan jaminan. Pada
kenyataannya sekolah di Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah masih memerlukan
penjaminan dari luar (externally driven). Departemen Pendidikan Nasional , melalui
Kepmendiknas, nomor 087/O/2003, memutuskan bahwa Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan merupakan unit pelaksana teknis Departemen Pendidikan Nasional yang
bertugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di propinsi
berdasarkan kebijakan nasional. Hal ini sesuai dengan PPRI Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan LPMP adalah unit pelaksana teknis
departemen yang bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi,
bimbingan , arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan nonformal, dalam berbagai upaya pemjaminan mutu satuan
pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan.
Berdasarkan PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
beberapa lingkup standar nasional pendidikan yang perlu mendapatkan jaminan mutu
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dari hasil analisis SWOT terhadap fungsi LPMP ditemukan kelemahan, yang paling
utama adalah sistem organisasi. Oleh sebab itu sebagai alternatif untuk memecahkan
masalah kelemahan tersebut adalah melalui pengembangan sistem organisasi yang
memadai.

2. Tujuan
Dalam penulisan ini disajikan sistem organisasi yang sudah ada yang digunakan
sebagai bandingan dengan paradigma baru. Sehingga secara kronologis penulisan ini akan
memberikan gambaran tentang paradigma pengembangan sistem organisasi di LPMP yang
dapat berfungsi untuk penjaminan mutu pendidikan.

B. VISI, DAN MISI


Gambaran tentang inovasi visi, dan misi LPMP Yogyakarta, disajikan melalui
pembandingan antara visi, misi yang sudah ada dengan paradigma baru.
Tabel 1. Perbandingan Visi, dan Misi yang Ada dan Paradigma Baru
ASPEK PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi Menjadi lembaga penjamin mutu Kami melakukan jaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah pendidikan Dasar dan
yang profesional bertandar Menengah
nasional dan berwawasan global.

Misi 1. Menyiapkan SDM sesuai Menyediakan layanan jaminan


kebutuhan lembaga, mutu pendidikan dasar dan
2. Menyiapkan sarana , prasarana Menengah yang yang berstandar
dan fasilitas untuk mendukung nasional dan internasional.
pelaksanaan tupoksi LPMP,
3. Menyiapkan renstra LPMP, Melaksanakan layanan jaminan
4. Menyiapkan program mutu pendidikan dasar dan
pengkajian pendidikan dasar Menengah yang yang berstandar

1
dan menengah, nasional.
5. Menyiapkan program sistem Internasional.
informasi dan pengembangan
model pembelajaran
pendidikan dasar dan
menengah,
6. Menyiapkan program
penjaringan, pengolahan, dan
penyajian data kependidikan,
7. Menyiapkan program
perintisan pengembangan
pusat informasi, potensi dan
intelegensi SDM, dan
8. Melaksanakan kegiatan
pemberdayaan tenaga
kependidikan.

Dari tabel di atas, maka nilai organisasi LPMP adalah sebagai mitra kerja sekolah,
yang komitmen dengan orientasi mutu, dan memberikan pelayanan secara profesional.
Dengan demikian maka diperlukan pergeseran tugas LPMP, dari yang semula
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di provinsi, berdasarkan
kebijakan nasional (Mendiknas, 2004), menjadi penyedia dan pelaksana layanan
penjaminan mutu pendidikan berstandar nasional dan internasional. Sehingga secara rinci
paradigma tugas LPMP adalah:
1. Menyusun program penjaminan mutu pendidikan.
2. Menyediakan dan melaksanakan layanan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah untuk pencapaian :
a. standar isi,
b. standar proses,
c. standar kompetensi lulusan,
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan,
e. standar sarana dan prasarana,
f. standar pengelolaan,
g. standar pembiayaan, dan
h. standar penilaian pendidikan.

2
C. KEBUTUHAN PELANGGAN
Pelanggan penjaminan mutu pendidikan adalah semua pihak yang terkait dalam
peningkatan mutu pendidikan. Ini meliputi guru, pengurus sekolah, komite sekolah, dan
stake holder lainnya. Pelanggan –pelanggan ini memerlukan layanan penjaminan mutu
sehingga sekolah dapat meningkat mencapai standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dalam hal ini
pelanggan memerlukan layanan penjaminan mutu pendidikan yang terstandar dan
profesional.

D. STRATEGI PELAYANAN PENJAMINAN MUTU


1. Konsep pejaminan mutu
Titik tolak dari pejaminan mutu adalah adanya kepuasan stake holder akan
mutu yang dihasilkan oleh sistem pendidikan. Penjaminan mutu adalah sebagai
proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pendidikan sekolah dasar hingga
menengah atas yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat mencapai mutu
yang , dengan indikator :
a. Sekolah mampu menetapkan atau mewujutkan visinya melalui pelaksanaan
misi sekolah yang ditetapkan.
b. Sekolah mampu memenuhi permintaan stakeholder berupa:
- Kompetensi kelulusan dapat melanjutkan kejenjang pendidikan lebih
tinggi.
- Kompetensi lulusan memenuhi kebutuhan pasar kerja.
- Kompetensi lulusan sesuai dengan nilai kebutuhan kemasyarakatan.
- Sarana prasarana sekolah dapat menjamin pencapaian kompetensi.
- Proses pembelajaran di sekolah menjamin pembentukan kompetensi
siswa.
- Sumberdaya sekolah mendukung pencapaian visi dan misi sekolah.
Sekolah dalam hal ini harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan mutu-mutu di atas.

3
2. Tujuan Penjaminan Mutu
Secara umum penjaminan mutu bertujuan agar sekolah mampu
memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, sesuai
dengan visi dan misinya, untuk memenuhi tuntutan stake holder.
Secara rinci tujuan dari penjaminan mutu yaitu agar sekolah dapat mencapai
standar pada aspek-aspek yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu meliputi :
a. standar isi,
b. standar proses,
c. standar kompetensi lulusan,
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan,
e. standar sarana dan prasarana,
f. standar pengelolaan,
g. standar pembiayaan, dan
h. standar penilaian pendidikan.
3. Prosedur Penjaminan Mutu
Penjaminan mutu dilaksanakan dengan berdasarkan renstra yang telah
dirumuskan sekolah dengan mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh
departemen, dan dinas pendidikan propinsi dan daerah. Manajemen pengendalian
mutu dengan menggunakan model PDCA (Plan, Do, Check, Action), sehingga
dihasilkan pengembangan berkelanjutan (continous development) atau kaizen mutu.
PDCA

Kaizen / continous improvement SDCA


PDCA

SDCA
PDCA

SDCA S= standar

Gb 1. Manajemen PDCA

4
Diagram alir penjaminan mutu sebagai berikut :

PENETAPAN
STANDAR MUTU

PELAKSANAAN
RENSTRA

PENJAMINAN AUDIT MUTU PENJAMINAN


LPMP LPMP

tidak
PENCAPAIAN IDENTIFIKASI
Tidak
MUTU HAMBATAN
ya ACTION

KAIZEN STANDAR
MUTU

Gb 2. Flow chart Penjaminan Mutu

Standar mutu yang telah ditetapkan oleh sekolah, kemudian dilaksanakan.


Setelah itu dilakukan audit untuk melihat pencapain mutu. Audit akan menghasilkan
dua kriteria yaitu memenuhi standar atau tidak memenuhi standar. Jika belum
memenuhi standar maka harus melakukan action kembali dengan fasilitasi LPMP
sehingga mencapai standar. Bagi yang telah memenuhi standar langsung menuju ke
PDCA berikutnya dengan standar planing yang lebih tinggi dengan mendapatkan
fasilitasi LPMP.

E. ORGANISASI KERJA
Panjaminan mutu memerlukan organisasi kerja yang dapat berfungsi dan bekerja
secara tepat. Organisasi yang diperlukan menurut paradigma adalah adanya divisi-divisi
yang beranggotakan dari semua komponen, baik dari seksi kajian mutu pendidikan, seksi
data informasi, seksi pemberdayaan sumberdaya pendidikan, sub bagian umum, dan
fungsional. Setiap devisi melakukan kerja seperti diagram di atas.
Secara makro organisasi LPMP adalah sbb :

5
Ka. LPMP

Seksi Seksi Program Seksi Fasilitasi Sub Bagian Tenaga


Pemetaan dan Sistem Pemberdayaan Umum Fungsional
mutu dan informasi SDP
supervisi

Devisi Devisi Devisi Devisi Devisi


Pengembang Pengembang Pengembang Pengemmbang Pengembang
Kurikulum Teknologi Evaluasi Kompetensi Inovasi
Pembelajaran Pendidikan SDP Pendidikan

Gb 3. Struktur Organisasi LPMP

Dalam hal ini Ka LPMP sebagai manajemen tertinggi membawahi secara langsung
seksi kajian mutu pendidikan, seksi data dan informasi, seksi pemberdayan sumberdaya
pendidikan, sub bagian umum, dan tenaga fungsional. Kemudian seksi, sub bagian umum
dan tenaga fungsional bersama-sama membentuk/ membawahi 5 devisi. Devisi-devisi ini
yang nantinya menjalankan fungsi penjaminan mutu pendidikan di sekolah.
Gambaran secara lengkap tentang tugas pokok, dan keanggotaan devisi seperti tabel
berikut:
Tabel 2. Devisi, Tugas Pokok dan Keanggotaan
DIVISI TUGAS POKOK KEANGGOTAAN
Pengembang / Terwujut standar isi dan Fungsional
perekayasa standar kompetensi lulusan Seksi kajian mutu pendidikan
kurikulum Seksi data dan informasi
Seksi pemberdayaan SDP
Sub bag umum.
Pengembang / Terwujutnya standar Fungsional
perekayasa proses, pengelolaan, dan Seksi kajian mutu pendidikan
teknologi sarana, dan biaya sekolah Seksi data dan informasi
pembelajaran Seksi pemberdayaan SDP
Sub bag umum

6
Pengembang / Terwujutnya standar Fungsional
perekayasa evaluasi pendidikan di Seksi kajian mutu pendidikan
evaluasi sekolah Seksi data dan informasi
pendidikan Seksi pemberdayaan SDP
Sub bag umum
Pengembang / Terwujutnya standard Fungsional
perekayasa tenaga pendidik dan tenaga Seksi kajian mutu pendidikan
pemberdayaan kependidikan Seksi data dan informasi
sumberdaya Seksi pemberdayaan SDP
manusia Sub bag umum
Pengembang / Terwujutnya rancangan Fungsional
perekayasa pengembangan sekolah di Seksi kajian mutu pendidikan
inovasi masa datang Seksi data dan informasi
pendidikan Seksi pemberdayaan SDP
Sub bag umum

1. Devisi Pengembang / Perekayasa Kurikulum


Devisi ini mempunyai tugas pokok dalah hal fasilitasi yang terkait dengan
pencapaian standar isi, dan standar kompetensi lulusan sekolah. Secara rinci job
description itu meliputi :
a. Menyusun program kerja devisi.
b. Melakukan pengkajian / audit kurikulum sekolah.
c. Melakukan fasilitasi pengembangan dan implementasi kurikulum sekolah.
d. Memetakan kondisi kurikulum sekolah.
e. Melakukan studi komparasi kuriklum pendidikan.
f. Melakukan penelitian pengembangan kurikulum pendidikan.
g. Menyusun laporan devisi.

2. Devisi Devisi Pengembang / Perekayasa Teknologi Pembelajaran


Devisi ini mempunyai tugas pokok dalam hal fasilitasi yang terkait dengan
pencapaian standar proses dan sarana pendidikan di sekolah. Secara rinci job
description itu meliputi :
a. Menyusun program kerja devisi.

7
b. Melakukan pengkajian / audit proses pembelajaran, bahan ajar, metode
pembelajaran, pengelolan dan pembiayaan.
c. Melakukan fasilitasi proses pembelajaran, pengembangan bahan ajar, metoda
pembelajaran, pengelolaan, dn pembiayaan.
d. Memetakan kondisi proses, bahan ajar, metode pembelajaran, pengelolaan, dan
pembiayaan.
e. Melakukan studi komparasi tentang proses, bahan ajar, metode pembelajaran,
pengelolaan, dan pembiayaan.
f. Melakukan penelitian pengembangan bahan ajar, metoda pembelajaran,
pengelolaan, dan pembiayaan.
g. Menyusun laporan devisi.

3. Devisi Pengembang / Perekayasa Evaluasi Pendidikan


Devisi ini mempunyai tugas pokok dalam hal fasilitasi yang terkait dengan
pencapaian standar evaluasi pendidikan. Secara rinci job description itu meliputi :
a. Menyusun program kerja devisi.
b. Melakukan pengkajian / audit evaluasi pembelajaran di sekolah.
c. Melakukan fasilitasi pengembangan, dan penyelenggaraan evaluasi pembelajaran
di sekolah.
d. Memetakan kondisi evaluasi pembelajaran di sekolah.
e. Melakukan studi komparasi tentang evaluasi pembelajaran.
f. Melakukan penelitian pengembangan evaluasi pembelajaran di sekolah.
g. Menyusun laporan devisi.

4. Devisi Pengembang / Perekayasa Pemberdayaan Sumberdaya Manusia


Devisi ini mempunyai tugas pokok dalam hal fasilitasi yang terkait dengan
pencapaian standar tenaga pendidik dan kependidikan. Secara rinci job description itu
meliputi :
a. Menyusun program kerja devisi.
b. Melakukan pengkajian kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.

8
c. Melakukan fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
d. Memetakan kondisi kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
e. Melakukan studi komparasi tentang kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan (internsional).
f. Melakukan penelitian pengembangan tentang kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan.
g. Menyusun laporan devisi.

5. Devisi Pengembang / Perekayasa Inovasi Pendidikan


Devisi ini mempunyai tugas pokok dalam hal fasilitasi yang terkait dengan
inovasi pendidikan untuk pencapaian standar pendidikan yang lebih tinggi. Secara
rinci job description itu meliputi :
a. Menyusun program kerja devisi.
b. Melakukan pengkajian standar pendidikan (nasional, internasional).
c. Melakukan fasilitasi peningkatan standar pendidikan .
d. Memetakan kondisi standar mutu pendidikan.
e. Melakukan studi komparasi standar pendidikan (nasional, internsional).
f. Melakukan penelitian pengembangan standar pendidikan.
g. Menyusun laporan devisi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sallis, E., 1993. Quality Management in Education. London : Kogan Page Limited

Sallis, E. and Jones, G. 2002 . Knowledge Management in Education . London : Kogan


Limited

Perundang-undangan

Keputusan Menteri., 2003. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia


Nomor 087/O/2003 tentang Organisasi dan tatakerja Lembaga Pemjamin Mutu
Pendidikan. Jakarta

Keputusan Menteri., 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 7 tahun 2007
tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lembaga Pemjaminan Mutu
Pendidikan. Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai