Anda di halaman 1dari 6

Kinetika dan Katalisis

Semester Gasal 2010/2011

PENGANTAR
KINETIKA REAKSI HOMOGEN
Klasifikasi sistem reaktor (secara garis besar):
SISTEM REAKTOR ALIR
n Batch reactor (BR)
n Steady-state flow reactor:
a) Plug flow reactor, dan
Siti D iyar K holisoh b) Mixed flow reactor
n Unsteady-state flow or semibatch
PRODI TEKNIK KIMIA - FTI
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA reactor
Jum’at, 3 Desember 2010

Batch Reactor (BR) Plug Flow Reactor (PFR)


n Biasanya dimodelkan sebagai n Biasa disebut juga sebagai piston flow, ideal
BR reaktor tangki berpengaduk. tubular, atau unmixed flow reactor.
n Reaktor ini juga disebut sebagai reaktor alir pipa
n Reaktan mula-mula dimasukkan (RAP) ini biasanya dipakai untuk proses
sekaligus ke dalam sebuah alir/kontinyu tanpa pengadukan.
wadah yang dilengkapi dengan n Di dalam RAP, fluida mengalir dengan pola
sistem pengadukan yang baik seperti plug flow (aliran sumbat). Fluida mengalir
(well mixed) di dalam pipa dengan arah yang sejajar dengan
Uniformly
n Reaksi dibiarkan berlangsung sumbu pipa, dengan kecepatan yang sama di
mixed
selama periode waktu tertentu seluruh penampang pipa.
sampai dicapai tingkat konversi n Biasanya diasumsikan tidak ada difusi arah aksial
yang diinginkan maupun pencampuran balik (backmixing).

Continuous Stirred Tank Flow


RAP
Reactor (CSTFR)
Umpan atau
Produk atau
n Reaktor ini disebut juga mixed flow reactor reaktan
hasil reaksi
atau reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB)
n Pada reaktor jenis ini, reaktan dimasukkan Umpan
secara kontinyu ke dalam reaktor. reaktan
n Pada saat yang bersamaan juga ada hasil RATB
reaksi yang dikeluarkan dari reaktor secara
kontinyu dengan kecepatan massa yang Uniformly Produk atau
sama. mixed hasil reaksi

1
Perbandingan (Reaktor) Sistem Batch
Semibatch Reactor dan Sistem Alir
n Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
Tinjauan Batch Alir
n Pada pengoperasian reaktor jenis ini, Neraca massa & panas
sebagian reaktan atau salah satu reaktan
dimasukkan ke dalam reaktor, sedangkan Bentuk reaktor (tipikal)
reaktan yang lain atau reaktan sisanya Tabel stoikiometri reaksi
dimasukkan secara kontinyu dan produk Waktu (reaksi, tinggal)
reaksi dibiarkan di dalam reaktor Keadaan (awal-akhir, masuk-keluar)
n Atau reaktan dimasukkan sekaligus dan Pernyataan untuk konsentrasi zat
hasil reaksinya dapat dikeluarkan secara Sistem varying volume/ density
kontinyu sampai konversi yang diinginkan ……

BATCH VERSUS CONTINUOUS OPERATION BATCH VERSUS CONTINUOUS


No Operasi batch Operasi kontinyu OPERATION (lanjutan)
1. Biasanya lebih baik untuk Lebih baik untuk produksi 5. Memerlukan waktu- Tidak memerlukan waktu
produksi volume kecil (A) jangka panjang dari satu berhenti (pengosongan, berhenti kecuali untuk
produk atau sejumlah produk pencucian, dan pengisian) perawatan terjadwal dan
(A) antar batch (D) emergensi (A); tetapi kehilangan
2. Lebih fleksibel untuk operasi produksi pada penghentian
multi produk (multi proses) lama dapat menjadi mahal (D)
(A) 6. Biaya operasi dapat Biaya operasi relatif rendah (A)
3. Biaya modal biasanya relatif Biaya modal biasanya relatif menjadi relatif tinggi (D)
rendah (A) tinggi (D) 7. Operasi tidak ajeg berarti Operasi ajeg berarti lebih
4. Mudah diberhentikan dan lebih sukar mengendalikan mudah mengendalikan dan
membersihkan pengotor (A) dan mendapatkan mendapatkan keseragaman
keseragaman produksi (D) produksi (A)

Space Time versus Holding Time Untuk sistem varying density (secara umum):
P0 T
n Space time: time needed to treat one reactor V = V0 (1 + ε A X A ) (batch)
volume of feed: V C A0 V P T0
τ= =
Q0 FA0 V ≡ volume sistem reaksi
Holding time: mean residence time of flowing P0 T
Q = Q0 (1 + ε A X A )
n
material in the reactor: (alir)
X A
dX A P T0
t = C A0 ∫
0
(−rA ) (1 + ε A X A ) Q ≡ laju alir volume (debit)
P ≡ tekanan total sistem reaksi
For constant density system (all V T ≡ suhu absolut sistem reaksi
liquid and constant density gases): τ = t = Pada sistem alir: V ≡ volume reaktor
Q

2
CONTOH SOAL: Hasil perhitungan:
Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter)
diumpankan ke dalam sebuah reaktor alir tangki
berpengaduk yang bervolume 1 liter, pada berbagai
laju alir yang berbeda. Reaksi yang terjadi: A → 3 R
dan konsentrasi A yang keluar reaktor di ukur pada
setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut,
tentukan persamaan kecepatan reaksinya (reaksi
penguraian A)!

Asumsi: Hanya reaktan A yang mempengaruhi


kecepatan reaksi Jadi: -rA = k CA2

Contoh Soal Kinetika Reaksi Homogen Hasil Perhitungan:


pada Steady-State PFR ##
Harga k,
Reaksi homogen fase gas ireversibel elementer: A + B R dengan metode
berlangsung dalam sebuah reaktor alir pipa steady-state pada k-averaging:
kondisi isotermal. Reaktor bervolume 0,1 liter dan
percobaan dilakukan dengan mengukur konsentrasi A yang
keluar reaktor pada berbagai variasi laju alir volumetrik
umpan (Q0), dengan data sbb.:
Q0 CA
Perco- Umpan reaktor mengandung
(liter/ (mmol/
baan A dan B dengan perbandingan (1 + ε A X A )2
XA
jam) liter)
ekuimolar. Jika konsentrasi A I= ∫ d XA
1 10 85 di dalam umpan tetap, sebesar 0
(1 − X A )2
2 4,1 66 CA0 = 100 mmol/liter,
tentukan persamaan laju XA
3 2,5 50
reaksinya. I = −0,5 ln(1 − X A ) + 0, 25 X A + 0, 25
4 1,5 33 1− X A

Atau, jika harga k dihitung dengan metode grafik: Problem 14-6, Missen, 1999
A pure gaseous reactant A is fed at a steady-
state (q0) of 30 L h-1 and a concentration (CA0) of
0,1 mol L-1 into an experimental CSTR of
volume (V) 0,1 L, where it undergoes
dimerization (2 A A2). If the steady-state
outlet concentration (CA) is 0,0857 mol L-1, and
if there is no change in T or P, calculate:

Jadi, persamaan (a) The fractional conversion of A


laju reaksinya (b) The oulet flow rate
adalah:
(c) The rate of reaction, -rA, mol L-1 h-1
−rA = 0,304 C ACB Jangan lupa, tuliskan satuannya…!
(d) The space time based on the feed rate

3
Problem 4-11 (Smith, 2nd ed, 1970, page 197)
From : Problem 14-13, M issen, 1999 The following conversion data were obtained in a
tubular-flow reactor for the gaseous pyrolysis of
acetone at 520oC and 1 atmosphere. The reaction is:
Determine the rate constant of a first- CH3COCH3 CH2=C=O + CH4
order reaction: A P, conducted in a The reactor was 80 cm long and had an inside diameter
steady-state CSTR (V = 3700 L), given of 3,3 cm. What rate equation is suggested by these
that q0 = 5 L s-1, the density of the system data?
is constant, CA0 = 4 mol L-1, and XA = 65% Flow rate, g/hr 130,0 50,0 21,0 10,8
Conversion of acetone 0,05 0,13 0,24 0,35

Example 4-3: Smith, 1970 Soal (Smith, 1970): ##


Reaksi homogen fase-uap/gas: Studi kinetika dekomposisi fase-gas asetaldehida
CH4 + 2 S2 CS2 + 2 H2S pada 518oC dan 1 atm: CH3CHO CH4 + CO
berlangsung dalam sebuah RAP (V = 35,2 ml). dalam sebuah reaktor alir pipa isotermal (ID = 3,3
Sebuah percobaan pada 600oC dan 1 atm; dengan
waktu tinggal 10 menit menghasilkan 0,10 g CS2. cm, L = 80 cm). Reaksi ini berorde satu. Jika
Laju alir uap S2: 0,238 gmol/jam (steady-state). (a) umpan berupa asetaldehida murni yang dialirkan
Berapakah r, dinyatakan dalam gmol CS2 dengan laju 50 g/jam menghasilkan 13% konversi
dihasilkan/jam/ml volume reaktor. (b) Kecepatan
pada 600oC: r = k pCH4 pS2 (atm). Hitung specific asetaldehida, berapakah nilai konstanta laju
reaction rate, dalam gmol/(ml.atm2.jam). FCH4,0 = reaksinya?
0,119 gmol/jam. FCS2,0 = FH2S,0 = 0.

Example: **
The decomposition of ozone (O3) to produce oxygen (O2) observes Example:
the following stoichiometry: 2 A 3 R
The apparent rate law (derived using the pseudo-equilibrium Pure A (gas) is fed at 50,0 L/s (25°C, 1,0 atm) into a
approximation) is:
−rA = k
C A2 well-mixed CSTR (1000 L), maintained at 200°C,
CR 2,0 atm, in which the following reaction occurs:
The reaction is carried out in a 2,0 L CSTR at constant temperature
A 2R. The disappearance of A follows first-order
and pressure. When pure A is fed at 1,00 L/min, the flow rate out
of the reactor is 1,30 L/min. kinetics, and the exit stream contains 15 mol% A.
(a) Calculate XA, the fractional conversion of A, under these Estimate:
conditions. (a) the rate of reaction, -rA (mol/L-s), and
(b) Derive expressions for CA and CR in terms of XA and constant (b) the apparent first-order rate constant, k (s-1).
parameters.
(c) Estimate the value of the rate constant k and give its units.

4
Example: ## Example:
Consider the homogeneous, gas-phase reaction: Tinjaulah sebuah reaksi homogen fase-gas:
A + 2B R + S. A+2B R+S
The rate of reaction is first-order with respect to A and Umpan yang dialirkan ke dalam sebuah reaktor alir
zero-order with respect to B. The feed contains 40 mol% A (kontinyu) mengandung 40%-mol A dan 60%-mol B.
and 60 mol% B and is fed to a 10,0 L PFR at 1 L/s, 25 °C, Pada keadaan steady, aliran keluaran reaktor
1,0 atm. The PFR is operated at 150 °C, 1,0 atm. At steady mengandung 20%-mol A.
state, the exit stream is found to contain 20 mol% A.
(a) Untuk reaktor yang digambarkan tersebut di atas,
(a) For the PFR run cited above, calculate the fractional
hitunglah konversi A (XA)!
conversion of A.
(b)Untuk umpan ini, berapakah konversi
(b) For this feed, what is the maximum possible fractional
conversion of A?
maksimum A yang mungkin dicapai?

Example: ** Example: **
Tinjaulah sebuah reaksi homogen fase-cair: A P, dengan Gas A murni diumpankan dengan laju alir 50
persamaan kinetika hukum pangkat. Percobaan reaksi liter/detik (pada 25oC, 1 atm) ke dalam sebuah well-
dilakukan dengan memvariasikan laju alir ke dalam sebuah mixed CSTR (bervolume 1000 liter) yang dijaga pada
CSTR. Pengukuran pada keadaan steady dilakukan pada 2 kondisi 200oC dan 2 atm, dengan reaksi homogen:
laju alir yang berbeda dan pada suhu yang sama. Jika: V = 10
liter dan CA0 = 0,10 molar, serta diperoleh data sbb.:
A 2 R. Jika laju reaksi berkurangnya A mengikuti
Laju alir (liter/detik) CA (molar)
model kinetika berorde satu, dan aliran keluaran
0,5 0,027 reaktor mengandung 15%-mol A:
1,5 0,059 (a) Berapakah nilai kecepatan reaksi berkurangnya, -rA
(a) Tentukan orde reaksi ini! (dalam mol/liter.detik)?
(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksi pada suhu (b)Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya
ini? Jangan lupa, tuliskan juga satuannya. (dalam detik-1)?

Example: Example:
Umpan gas (60oC, 1 atm) yang mengandung 50%- Reaksi homogen fase-cair: A P berlangsung
mol A dan tidak mengandung R dialirkan ke dalam dengan mengikuti bentuk kinetika berorde dua.
sebuah CSTR (20 liter) yang beroperasi pada T dan P Reaksi dilangsungkan dengan mengumpankan A
yang sama. Reaksi homogen yang berlangsung (pada konsentrasi 0,12 molar) ke dalam sebuah
adalah: A 2 R, dengan laju reaksi berorde dua. steady-state plug flow reactor (bervolume 10 liter).
Pada laju alir umpan sebesar 5 liter/ menit, A Pada laju alir umpan sebesar 1 liter/ menit, 75% A
terkonversi sebesar 80%. terkonversi.
(a) Berapakah laju alir yang diperlukan untuk (a) Perkirakan nilai konstanta kecepatan reaksinya!
mencapai konversi A sebesar 90%? (Tuliskan juga satuannya)
(b)Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? (b)Berapakah A yang terkonversi jika laju alir
(Jangan lupa, tuliskan juga satuannya) umpan diperbesar menjadi 3 liter/menit?

5
Soal Latihan Nomor 58 ** Example:
Tinjaulah sebuah reaksi homogen fase-cair dengan skema
kinetika berikut: Sebuah plug flow reactor (V = 2 m3) mereaksikan
A→B+C rB = k1 CA umpan berupa cairan (100 liter/menit) yang hanya
A+C→2D rD = 2 k2 CA CC mengandung reaktan A (CA0 = 100 mmol/liter).
Reaksi berlangsung dalam sebuah reaktor alir tangki Reaksi ini berlangsung reversibel: A ↔ R,
berpengaduk isotermal pada steady-state, dengan CA0 = 3 mol/L dengan:
dan tidak ada B, C, dan D di dalam umpan. Jika reaktor
dioperasikan pada waktu tinggal, τ, sebesar 10 menit, dan − rA = (0, 04 menit −1 ) C A − (0, 01 menit −1 ) CR
konsentrasi A dan B yang keluar reaktor masing-masing sebesar
CA = 1,25 mol/L dan CB = 1,50 mol/L, hitunglah: Tentukan nilai konversi kesetimbangan reaksi ini
(a) harga k1 dan k2 (beserta satuannya) (XAe), dan selanjutnya tentukan nilai konversi A
(b) CC dan CD keluar reaktor. aktual (XA) keluaran reaktor!

Anda mungkin juga menyukai