Anda di halaman 1dari 7

 Daftar Isi

 Artikel
 Makalah
 IT
 Pendidikan
 Teknologi
 Sejarah
 Ekonomi
 Psikologi
 Filsafat
 Download
 SKI
 Word 2003
 Berita
 Fenomena
 Serba Aneh
 Facebook
 Twitter
 Akuntansi
Browse » Home » artikel , contoh artikel , contoh karya ilmiah , contoh makalah , contoh skripsi ,karya
ilmiah , makalah , skripsi » CONTOH MAKALAH : Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah

CONTOH MAKALAH : Peradaban Islam Pada Masa Daulah


Abbasiyah
CONTOH MAKALAH : Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah
sebelumnya | Tsunami Jepang Video 2

PERADABAN ISLAM PADA MASA


 DAULAH BANI ABBASIYAH
Makalah Ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah dan
Kebudayaan Islam
Dosen Pengampu Siti Maimunah, M.Ag
Disusun oleh:
1.     Asy’ari
2.     Kurni Aryanto
3.     Arif Nur Rohman
4.     Noviatun Salamah
5.     Alifa Nur Hudayati
6.     Sulistya Resfi R.A.K
7.     Muhammad Abdul Ghofur
8.     Fardian Imam Muttaqin
9.     Hidayati Maysyaroh
10. Dhevi Nur’aini
11. Anita Kurniasih
12. Siti Tursilawati

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2007

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Peradaban
Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah” dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim
kelompok 1 yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai 3 sub pokok yaitu: Kemunculan daulah Abbasiyah, Masa kejayaan daulah
Abbasiyah dan runtuhnya daulah Abbasiyah. Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh semua
mahasiswa pada umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman sejarah kebudayaan
islam di masa lampau.
            Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca yang budiman
pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Yogyakarta, 17 November 2007


                                                        
Tim Penulis

DAFTAR ISI
 HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Kelahiran Daulah Abbasiyah........................................................................ 2
B. Kejayaan Daulah Abbasiyah........................................................................ 3
C. Runtuhnya Daulah Abbasiyah...................................................................... 5
BAB III. PENUTUP...............................................................................................6
A.    Kesimpulan................................................................................................. 6
B.    Saran.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah tak ubahnya kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di
masa mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kita para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk tidak
hanya sekedar paham sains tapi juga paham akan sejarah kebudayaan islam di masa lalu untuk
menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi. Seperti yang kita ketahui
setelah tumbangnya kepemimpinan masa khulafaurrasyidin maka berganti pula sistem pemerintahan
Islam pada masa itu menjadi masa daulah, dan dalam makalah ini akan disajikan sedikit tentang
masa daulah Abbasiyah.
Dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan dijabarkan satu
persatu secara rinci, tapi akan dibahas inti dari masa daulah Abbasiyah pada waktu itu, yaitu
mengenai sub pokok bahasan seperti yang telah tertuang dalam kata pengantar, meliputi:
1. Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah, dimana akan diuraikan
bagaimana peralihan dari masa daulah Umayyah ke masa daulah.
2. Masa kejayaaan daulah Abbasiyah, yaitu membahas mengenai pada masa
khalifah siapakah masa kejayaan itu terjadi dan prestasi apa saja yang pernah
diraih.
3. Runtuhnya daulah Abbasiyah, yaitu menjelaskan sebab-sebab mengapa
daulah umayyah runtuh.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi makalah ini yang tim penulis buat dengan metode
literatur kaji pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat. 

BAB II
PEMBAHASAN

Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka keberadaan Daulah Bani Abbasiyah
mendapatkan tempat penerangan dalam masa kekhalifahan Islam saat itu, dimana daulah Abbasiyah
in sebelumnya telah menyusun dan menata kekuatan yang begitu rapid an terencana. Dan dalam
makalah ini akan diurakan sesikit menganaiberdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, masa kejayaan
dan prestasi apa saja yang pernah diraih serta apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah.

A.     Kelahiran Daulah Abbasiyah


1. Pemerintahan As-Saffah
Khalifah abbasiyah yang pertama adalah Abu Abbas, dialah yang diberi kepercayaan kepada
pamannya Abdullah dalam perang melawan Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah. Hingga akhir
khalifah Abbas memberi kepercayaan kepada SalihBin Ali untuk membunuhMarwan, yang kemudian
kepala marwan dikirim ke khalifah Abbas.
Saffah kemudian dipindah ke Anbar, dia menggunakan sebagian besar dari masa
pemerintahannya untuk memeragi pemimpin-pemimpin arab yang membantu Umayyah. Dia mengusir
mereka kecuali Abdurrahman yang tidak berapa lama kemudian mendirikan dinasti Umayyah di
Spayol. Saffah juga memutuskan untuk menghabisi nyawa beberapa orang pembantu bani Umayyah.
Ia membunuh Abu Salama, dikenal sebagai menteri (Wadi’) dari keluarga Nabi Muhammad, seperti
halnya dia membunuh Abu Hubayra, salahsatu dari pemimpin bani Umayyah zaman Marwan II
setelah memberi kebebasan kepadanya.
Kekhalifahan Saffah bertahan selama 4 tahun sembulan bulan. Dia wafat pada tahun 136 H
di Anbar, satu kota yang telah dijadikan sebagai tmpat kedudukan pemerinyahannya.
2. Sistem Kekhalifahan Abbasiyah
Khalifah Abbasiyah kedua mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan dasar-dasar
pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang sebagai system politik.
Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orangPersia yang merasa bosan terhadap bani Umayyah di
dalam masalah sosial ddan pilitik diskriminas. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai
gelar”Imam” pemimpinmasyarakat muslim untuk menekankan artikeagamaan kekhalifahan.
Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyahdi dalam mengumumkanlebih dari satu putra mahkota raja.
Mansur dianggap sebagaipendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa
pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi ibukota DinastiAbbasiyah danmerupakan pusat
perdaganganserta kebudayaan. Hingga Baghdad dianggap sebagai kota terpenting di dunia pada
saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian. Hingga beberapa dekade kemudian dinasti
Abbasiyah mencapai masa kejayaan.

B.     Kejayaan Daulah Abbasiyah


1.      Gerakan penerjemahan
Meski kegiatan penerjemahan sudah dimulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk
menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam
bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah
Bizantium untuk mencari naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan
kedokteran. Sedangkan perburuan manuskrip di daerah timur seperti Persia adalah terutama dalam
bidang tata Negara dan sastra.
Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah
Al-Mansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yang
diterjemahkan terutama dalambidang astrologi, kimia dan kedokteran. Kemudiannaskah-
naskahfilsafat karya Aristoteles dan Plato juga diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang
banyak diterjemahkan tentang ilmu-ilmu pramatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan
matematika juga diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen dan sejarah jarang
diterjemakan karena bidang ini dianggap kurang bermanfa’at dan dalam hal bahasa,arab sendiri
perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju.
-   Baitul hikmah
Baitul hikmah merupakan perpustakaan yangberfungsi sebagai pusat pengembagan ilmu
pengetahuan.
-   Pada masa harun ar-rasyid
Institusi ini bernama Khizanahal-Hikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai
perpustakaan dan pusat penelitian.
-   Pada masa al-ma’mun
Lembaga ini dikembangkan sejak tahun 815 M dan diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah,
yang dipergunakan secara lebihmaju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-buku kuno yang didapat
dari Persia, Bizantium, dan bahkan dariEthiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang
nasionalisPersia dan ahli pahlewi, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Ma’mun, lembaga ini
sebagai perpustakaan juga sebagai pusat kegiatan study dan riset astronomi dan matematika.
2.      Dalam bidang filasafat
Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti logika,
geometri, astronomi, dan musik yang dipergunakan untuk menjelaskan pemikiran abstrak, garis dan
gambar, gerak dan su ibn Ishaq al-Kinemasa abbasiyah seperti Ya’kub ibn Ishaq al-Kinl-Farabi,Ibn
Bajah, Ibnu Tufaildan Ibn Rushd menjelaskan pemikiran-pemikirannya dengan menggunakan contoh,
metamor, analogi, dan gambaranimajinatif.
3.      Dalam bidang hukum Islam
Karya pertama yang diketahui adalah Majmu’ al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang
berisi tentang fiqh Syi’ah Zaidiyah. Hakimagung yang pertama adalah Abu Hanifah
(w.150/767).meskidiangap sebagai pendiri madzhab hanafi,karya-karyanya sendiri tidakada yang
terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh alAkbar (terutama berisi artikel tentang keyakinan)
dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiran-pemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para
muridnya.
4.      Perkembangan Ekonomi
Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai
macamindustri sepertikain linen di mesir, sutra darisyiria dan irak, kertas dari samarkand, serta
berbagai produk pertanian sepertigandum dari mesir dan kurma dari iraq. Hasil-hasil industri dan
pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain.
Karena industralisasi yang muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi.
Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan
Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah.
Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting. Secara
bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak
kejayaan sehingga hubungan erdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan
perdagangan dunia.
5.      Dalam bidang Peradaban
Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah
secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskah-
naskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk kemudian diterjemahkan, diadaptasi
dan diterapkan di dunai Islam. Para ulama’ muslim yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik
agama maupun non agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga
didukung oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat.
Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga menjadi pemicu
kemajuan peradaban Islam

C.     Runtuhnya Daulah Abbasiyah


Sebab –sebab keruntuhan daulah Abbasyiah
A. Keruntuhan dari segi internal ( dari dalam )
      Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas
dan kewajiban mereka terhadap negara.
      Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit
dilakukuan.
      Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh
kecemburuan atas posisi mereka.
      Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
      Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama.
      Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.

B. Keruntuhan dari segi eksternal (dari luar )


      Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
      Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad.
Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menanndai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul:
Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan
al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad
ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas.
Pada periode pertama pemerintahan bani Abbas mencapai masa keemasannya.Secara
politis, khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama
sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil
menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah
periode ini berakhir pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik meskipun filsafat
dan ilmu ilmu pengetahuan terus berkembang.
Pada mulanya ibu kota negera adalah al-Hasyimiyah dekat kufah. Namun untuk lebih
memantapkan dan menjaga setabilitas Negara al-Mansyur memindahkan ibu kota Negara
ke Bagdad.
Dengan demikian pusat pemerintahan dinasti Abasiyah berada di tengah-tengah
bangsa Persia. Al-Mansyur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya. Dia mengangkat
sejumlah personal untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif. Dia menciptakan
tradisi baru dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator departemen, dia juga menbentuk protokol
Negara, sekertaris, dan kepolisian Negara disamping membenahi angkatan bersenjata. Jawatan pos
yang sudah ada ditingkatkan peranannya dari mengatar surat sampai menghimpun seluruh informasi
di daerah-daerah sehingga administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar.
Puncak perkembangan dinasti Abbasiyah tidak seluruhnya berawal dari kreatifitas penguasa
Bani Abbasiyah sendiri. Sebagian diantaranya sudah dimulai sejak awal kebangkitan Islam. Dalam
bidang pendidikan misalnya di awal Islam, lembaga pendidikan sudah mulai berkembang. Namun
lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan Bani Abas dengan berdirinya
perpustakaan dan akademi.
Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat antara lain al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd.
Al-Farabi menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika, dan interpretasi terhadap
filsafat Aristoteles. Ibnu Sina juga banyak mengarang buku tentang filsafat diantaranya adalah As-
Syifa'.

B.     Saran
Dari penjelasan di atas kita sebagai umat Islam dapat mengambil pelajaran. Sebuah sistem
yang teratur akan menghasilkan pencapaian tujuan yang maksimal, seperti kisah pendirian dinasti
Abbasiyah. Mereka bisa mendirikan dinasti di dalam sebuah negara yang dikuasai suatu dinasti yang
menomorduakan mereka. Selain itu dari sejarah kekuasaan dinasti Abbasiyah ini kita juga bisa
mengambil manfaat yang bisa kita rasakan sampai saat ini, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan.
Seharusnya kita yang hidup pada zaman modern bisa meneruskan perjuangan para ilmuwan zaman
daulah Abbasiyah dahulu.
Sebaliknya, kita juga dapat belajar dari kekurangan-kekurangan yang ada pada dinasti besar
ini agar tidak sampai terjadi pada diri kita dan anak cucu kita. Mereka telah dibutakan oleh
kekuasaan, sehingga mereka tega membantai hampir seluruh keluarga dinasti Umayyah yang
notabene adalah sesama umat Islam. Selain itu kecerobohan yang terjadi pada masa dinasti
Umayyah terulang lagi pada masa dinasti Abbasiyah yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan
dinasti Abbasiyah. Kebiasaan penguasa berfoya-foya menyebabkan runtuhnya kekuasaan yang telah
susah payah mereka dirikan.  

DAFTAR PUSTAKA

Hassan, Hassan Ibrahim.1989. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta.


Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2. Jakarta: Pustaka Alhusna.

Anda mungkin juga menyukai