Anda di halaman 1dari 12

Licopodium

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi :Pterydophyta

Class :Lycopodinae

Ordo :Lycopodiales

Famili : Licopodiaceae

Genus :Lycopodium (Mader,2001:565)

Lycopodinae di dalam zaman karbon telah berkembang lebih luas dari pada pada
zaman sekarang, bahkan di zaman itu ada yang telah berkembang menjadi tumbuhan
berbiji, yaitu Lepidospermae. Mungkin karrena tidak sempurnanya alat-alat penyerap
dan pengangkut air, maka tumbuhan tumbuhan yang telah berupa pohon itu kemidian
punah menjelang akhir akhir zaman Palaezoikum, karena iklim di bumi kita ini
bertambah kering.Kelas Lycopodinae terbagi atas 4 bangsa, yakni bangsa Lycopodiales,
bangsa Selaginellales, bangsa Lepidodendrales, dan bangsa Isoetales. Namun disini
hanya akan dibahas 2 bangsa dari kelas Lycopodinae, yakni bangsa Lycopodiales (paku
kawat) dan bangsa Selaginellales (paku rane). Hal tersebut dikarenakan hanya spesies
dari kedua bengsa itulah yang masih aa hingga saat ini. Bangsa ini terdiri lebih atas 200
jenis tumbuhan yang hampir semua tergolong dalam suku Lycopodiaceae dari marga
Lycoodium

2. Morfologi Licopodium
1) Akar
 Akar bercabang menggarpu, terletak di sepanjang bagian bawah dari
rimpang.
2) Batang

 Batang berupa rimpang


 Tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang menjulang ke atas
 Cabang-cabang tertutup oleh daun
 Memilki bekas pengangkut yang masih sederhana
3) Daun
 Berukuran kecil (isofil)
 Berbentuk garis atau jarum dan permukaanya berjarum
 Tidak bertangkai (bertulaang satu) atau mikrofil tak bercabang
 Tersusun secara spiral ataua karangan yang padat (tidak teratur)
 Panjangnya hanya 2-10 mm, ada beberapa yang dapat mencapai 2-3 cm
3. Sistem reproduksi
Lycopodium termasuk ke dalam puku homospora. Ciri-ciri spora Lycopodium
adalah :
 Sporofil terbentuk pada bagian atas ( strobilus), berbentuk segi tiga sama
sisi
 Mempumyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal
 Sporangium terletak pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya
 Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam
terdapat sel-sel tapetum, yang karena isinya habis terpakai pada
pembentukan spora lalu berkeriput
 Spora tersususun atas tetradehingga waktu masak
 Eksosporiumnya mempnyai rigi-rigi penebalan yang berbentuk jala
 Spora bersifat isospora
 Spora berkecambah dalam waktu 6 atau 7 tahun dan menghasilkan badan
yang terdiri atas 5 sel yang mendapat makanan dari cadangan di dalam
spora
4. Siklus hidup

Spora yang telah berkecambah dan menghasilkan badan yang terdiri atas 5 sel akan
mengalami waktu istirahat. Setelah itu jika dalam sel-selnya yang sebelah bawah dimasuki
hifa cendawan yang berkelakuan sebagai mikoriza maka akan terbentuklah protalium.

Protalium hdup di dalam tanah, berbentuk seperti umbi kecil, keputih-putihan


dan bersifat saprofit. Bentuk protalium bermacam-macam, mempunyai rizoid-rizoid
dan di samping itu di dalam lapissan sel-sel di periferi terdapat cendawan yang seperti
mikiriza memainkan peranan penting dalam soal penyerapan zat-zat makanan. Baru
sesudah 12-15 tahun, alat-alat kelaminnya menjadi masak, sehingga umur protalium itu
dapat sampai 20 tahun. Jika protelium muncul di atas tanah, lalu membentuk kloroplas
dan warnanya menjadi hijau.

Protalium itu berumah satu, alat-alat kelaminnya terdapat padda bagian apikal.
Anteridium terbenam dalam jaringan protalium dan terdiri atas banyak sel. Tiap sel
anteridium (selain dindingnya) menghasilkan spermatozoid berbentuk jorong, masing-
masing mempunyai bulu cambuk. Arkegonium mempunyai banyak sel-sel saluran leher
yang sering tereduksi sampai hanya tinggal saut saja. Sel dindingnya yang paling atas
pada waktu masaknya arkegonium lalu di lepas.
Setelah dihasilkan sel spermatozoa dan sel telur dari mmasing-masing alat kelamin
maka akan terjadi fertilisasi sehingg terbentuklah zigot. Zigogt mula-mula dengan satu
dinding dasar yang melintang membelah menjaadi dua sel. Yang bawah mula-mula
membagi diri menjadi 4 kuadran kemudian menjadi oktan dan selanjutnya menjadi
embrio, sedang sel-sel yang menghadap leher arkegonium menjadi pendukung embro atau
suspensor. Jadi embrio itu tidak menghadap ke arah leher arkegonium. Letak embrio yang
demikian itu disebut endoskopik. Suspensor mendesak embrio ke dalam jaringan
protalium. Untuk dapa keluar dari jaringan protalium itu, embrio lalu membelok ke atas,
dan bagian yang cembung pada belokan itu lalu berfungsi sebagai haustorium. Daun yang
pertama terbentuk berupa suatu sisik dan terdapat pada ujung tunas. Kemudian pada
bagian batang yang berdekatan dengan suspensor terbentuk akar-akar ke samping.
Pertumbuhan berjalan terus karena kegiatan titik tumbuh yang tidak mempunyai sel ujung
sebagai pemulanya.

5. Kunci identifikasi

1.kerucut tidak berbeda;sporophylls tidak lebih kecil daripada daun steril


daun bergerigi di marjin
2. seluruh daun pada marjin
3. batang kurang dari 3 mm; daun adpressed subpatent
4. batang berdiameter 2-3 mm; daun sekitar 1,3 mm luas; vena tidak jelas
4. batang diameter 1-1,5 mm; daun 2-5 luas; vena lebih atau kurang jelas di bawah
3. batang lebih dari 5 mm, daun paten dan squarrose
1. kerucut yang berbeda; sporophylls jauh lebih kecil daripada tropophyll
5. kerucut tegak
6.tanaman epifit,tanaman gantung
7. daun bulat telur subdeltoid linier, acuminate untuk menunjuk puncak
Linier 8.leaves, untuk 1,5 luas
8. daun lonjong-bulat telur lanset untuk subdeltoid 1-1,15 cm, lebar 4-7 mm
7. daun bulat telur sampai suborbicular, bulat untuk setiap monderately akut di
puncak
6. tanaman terestial; batang merambat, bantalan tegak cabang batang
5. concs gantung1. kerucut tidak berbeda; sporophylls tidak lebih kecil daripada daun

steril
2. daun bergerigi di marjin
2. seluruh daun pada marjin
3. batang kurang dari 3 mm; daun adpressed subpatent
4. batang berdiameter 2-3 mm; daun sekitar 1,3 mm luas; vena tidak jelas
4. batang diameter 1-1,5 mm; daun 2-5 luas; vena lebih atau kurang jelas di bawah
3. batang lebih dari 5 mm, daun paten dan squarrose
1. kerucut yang berbeda; sporophylls jauh lebih kecil daripada tropophyll
5. kerucut tegak
6. ephiphytic tanaman, tanaman gantung
7. daun bulat telur subdeltoid linier, acuminate untuk menunjuk puncak
Linier 8.leaves, untuk 1,5 luas
8. daun lonjong-bulat telur lanset untuk subdeltoid 1-1,15 cm, lebar 4-7 mm
7. daun bulat telur sampai suborbicular, bulat untuk setiap monderately akut di
puncak
6. tanaman terestial; batang merambat, bantalan tegak cabang batang
5. concs gantung
6. Deskripsi spesies lycopodium

a. Licopodium serratum
Tumbuhan ini banyak di temukan di daerah hutan tropis dan sub tropis.
Lycopodium serratum ini tumbuh menempel di pohon (epifit), namun ada pula yang
hidup bebas di tanah, pada bebatuan, dan tebing sungai. Batang naik atau agak
menjalar di dasar, dengan tegak bercabang cabang dicotomously beberapa kali
bagian atas beberapa kali bantalan gemmae dekat apex.leaves eliptic untuk sempit,
acuminate di puncak, petiolate, irregullarly bergerigi di urat margin yang berbeda,
dibesarkan di atas; chartaceous twexture tipis, dalam hijau. sporophylls lanset, kecil,
3-5 mm panjang, konstan pada bagian atas tanaman, tetapi tidak membentuk kerucut
yang berbeda

b. Licopodium squarrosum

Jenis ini termasuk dalam suku Lycopodiaceae.Mempunyai sinonim Huperzia


squarrosa (G. Forster)Trevisan dan Phlegmaria squarrosus (G. Forster) Löve
&Löve. Biasa disebut dengan rock tassel fern, water tassel
fern atau ikur-ikur biang. Tumbuhan ini merupakan jenis epifit, berukuran sedang,
berumpun, menjuntai atau tegak.Batang panjang mencapai 1,5 m, lebar 1,5-2,5 cm,
selalu hijau, beberapa kali bercabang dan percabangannya khasyaitu setiap cabang
bercabang dua lagi. Daun steril bundar telur menyempit sampai memanjang
menggaris, panjang 1,5-2 cm, mirip kawat tetapi tidak kaku, tersusun rapat, tersebar
kecuali di bagian ujung batang. Daun fertil mirip dengan daun steril. Strobili terdapat
di ujung cabang, tidak bercabang, panjang mencapai 20 cm. Strobili ini mudah
dibedakan dengan batang yang berdaun karena ukurannya lebih kecil. L. squarrosum
biasanya tumbuh epifit di pohon-pohon besar dan menempel pada humus yang tebal.
Jenis ini umumnya terdapat di tempat yang agak ternaung sampai terbuka, pada
ketinggian 1.440 m dpl. Jenis ini tersebar di Afrika, Asia, New Guinea, Australia,
dan Polinesia. Perawakannya yang menawan menjadikan jenis ini berpotensi sebagai
tanaman hias. Masyarakat Karo di Sumatera Utara memanfaatkannya untuk angin-
angin (mengusir setan atau membebaskan diri dari pengaruhsantet) (Jones, 1987).
c. Licopedium cernuum L.

Umbuhan paku ini

d.

Morfologi

Morfologi dari Lycopodium serratum adalah (Raven,1993:240):

4) Akar
 Akar bercabang menggarpu, terletak di sepanjang bagian bawah dari
rimpang.
5) Batang

 Batang berupa rimpang


 Cabang-cabang tertutup oleh daun
 Memilki bekas pengangkut yang masih sederhana
 Batang tumbuh mendatar
 Batang licopodium tidak memiliki kambium.Stele pada dasarnya bertipe
bertipeAktinostele (jari-jariDaun
 Berukuran kecil (isofil)
 Berbentuk garis atau jarum dan permukaanya berjarum
 Tidak bertangkai (bertulaang satu) atau mikrofil tak bercabang
 Tersusun secara spiral ataua karangan yang padat (tidak teratur)
 Panjangnya hanya 2-10 mm, ada beberapa yang dapat mencapai 2-3 cm
e. Spora
Lycopodium termasuk ke dalam puku homospora. Ciri-ciri spora Lycopodium
adalah :
 Sporofil terbentuk pada bagian atas ( strobilus), berbentuk segi tiga sama
sisi
 Mempumyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal
 Sporangium terletak pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya
 Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam
terdapat sel-sel tapetum, yang karena isinya habis terpakai pada
pembentukan spora lalu berkeriput
 Spora tersususun atas tetradehingga waktu masak
 Eksosporiumnya mempnyai rigi-rigi penebalan yang berbentuk jala
 Spora bersifat isospora
 Spora berkecambah dalam waktu 6 atau 7 tahun dan menghasilkan badan
yang terdiri atas 5 sel yang mendapat makanan dari cadangan di dalam
spora

Reproduksi
Gametofit memiliki kloroplas, hidup di bawah tanah, berbentuk silindris atau

oval. Bagian pangkal tumbuh rizoid, sedang di bagian atas terdapat lobus-
lobus tidak beraturan seperti daun. Gametangium terdapat pada pangkal lobus
berwarna hijau

1. Licopodium carinatum
 Klasifikasi

Habitat

Pada umumnya Lycopodium banyak hidup di tanah atau epifit

Morfologi

1. Akar

Lycopodium carinatum
lycopodium
hamiltonii

l.squarrosus
l.plagmeria
L. piscium L . nummularifolium

L . clavatum l .cernum

Jones, D.L.1987. Encyclopaedia of Ferns. London: British Museum of


Natural History.

Anda mungkin juga menyukai