ANGGOTA KELOMPOK 3A
KELOMPOK 3A :
1. Nunun (A1J123017)
2. Revalina (A1J123019)
3. Sagita Putri (A1J123021)
4. Sri Winardi (A1J123023)
5. Wa Ode Cindy Claudia (A1J123089)
Bangsa 1 Psilophytales
Suku 1 Rhyniceae
Ciri-ciri : Terna ini mencapai tinggi sekitar 1/2 meter batang dalam tanah, tumbuhan
horizontal, tidak mempunyai akar melainkan hanya rizoid, organ momolog dengan rimpang
tumbuhan tinggi, batang dalam tanah membentuk cabang-cabang yang tumbuh tegak lurus ke
atas, bercabang-cabang menggarpu, tidak berdaun tapi mempunyai mulut kulit dan
mempunyai fungsi sebagai alat asmitasi.
Suku 2 Asteroxylaceae
Ciri-ciri : Dapat mencapai tinggi 1 m, batangnya mempunyai garus tengah 1 cm, mempunyai
penonjolan-penonjolan yang panjangnya hanya beberapa mm yang disebut mikrofil
Suku 3 Pseudosporochnaceae
Ciri-ciri : Dari ujung sumbu pokok yang tidak beruas muncul sejumlah dahan-dahan yang
hanya sedikit menggarpu, tetapi akhirnya menjadi ranting-ranting kecil yang menggarpu, dan
kadang-kadang melebar pada akhir percabangan itu. Pada ujungnya terdapat sporangium
yang menebal yang berbentuk gada.
Jenis : Pseudosporochnus krejcii
Bangsa 2 Psilotales
Suku 1 Psilotaceae
Ciri-ciri : Berupa terna kecil rendah, dan bercabang-cabang menggarpu, tumbuhan ini sama
sekali tidak memiliki akar, tapi hanya mempunyai tunas-tunas tanah dengan rizoid-rizoid, dan
pada batangnya terdapat mikrofil (daun-daun kecil) berbentuk sisik, tidak bertulang dan
tersusun jarang-jarang dalam garis spiral.
Bangsa 1 Lycopodiales
Suku 1 Lycopodiaceae
Ciri-ciri : Batang mempunyai berkas pengangkut yang masih sederhana, tumbuh tegak atau
berbaring dengan cabang-cabang yang menjulang ke atas. Daun-daun berambut, berbentuk
garis atau jarum, yang dianggap homolog dengan mikrofil Psilophytinae (Paku Purba) dab
hanya mempunyai satu tulang yang tidak bercabang. Mesofil masih sederhana, hanya
beberapa jenis saja yang telah memperlihatkan differensiasi dalam jaringan tiang dan jaringan
bunga karang. Akar biasanya bercabang-cabang menggarpu. Di atas bagian yang agak jarang
daunnya pada batang yang berdiri tegak, terdapat rangkaian sporofil. Sporofil berbentuk
segitiga sama sisi, mempunyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal, dan
menghasilkan isospora.Letak sporangium pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya.
Bangsa 2 Selaginellales
Suku 1 Selaginellaceae
Ciri-ciri : Sebagian mempunyai batang berbaring, dan sebagian juga mempunyai batang
yang berdiri tegak. Cabang menggarpu anisotom, tidak memperlihatkan pertumbuhan
menebal sekunder. Ada yang tumbuhnya berbentuk rumpun, ada yang memanjat, ada
tunasnya dapat mencapai panjang sampai beberapa meter. Pada batang terdapat daun-daun
kecil yang tersusun dalam garis spiral atau berhadapan dan tersusun dalam 4 baris. Dari 4
baris daun itu, 2 baris terdiri dari daun daun yang lebih besar dan tersusun kesamping, dan 2
baris lagi terdiri atas daun-daun yang lebih kecil dan terdapat pada sisi atas cabang-cabang
yang menghadap ke muka. Daun-daun itu hanya mempunyai satu tulang tengah yang tidak
bercabang, dan jarang-jarang memperlihatkan differensiasi dalam jaringan tiang dan jaringan
bunga karang. Akar-akar keluar dari bagian-bagian batang yang tidak berdaun dan dinamakan
pendukung akar. Pada bagian bawah sisi atas daun, terdapat suatu sisik yang dinamakan
lidah-lidah (ligula).
Bangsa 3 Lepidodendrales
Suku 1 Sigillariaceae
Ciri-ciri : Batangnya penuh dengan bekas -bekas daun yang berupa bantalan berbentuk segi
enam dan tersusun berderet-deret menurut poros bujur batang .Daun mencapai panjang
1m ,tetapi lebarnya hanya 1cm, mempunyai satu tulang daun ,tersusun pada ujung batang
yang bercabang -cabang menggarpu atau tidak lagi bercabang-cabang.
Suku 2 Lepidodendraceae
Ciri-ciri : Daun-daun panjangnya sampai beberapa dm, tersusun menurut garis spiral dan
duduk di atas bantalan-bantalan berbentuk belah ketupat, batangnya memperlihatkan lebih
banyak percabangan dikotom dan pada ujung cabang -cabang terdapat kerucut -kerucut
sporofil.
Bangsa 4 Isoetales
Suku 1 Isoetaceae
Ciri- ciri : Batang seperti umbi, jarang sekali bercabang menggarpu. Batang memperlihatkan
pertumbuhan membesar sekunder biasa. Dari batang keluar akar- akar yang bercabang
menggarpu
Suku 1 Equisetaceae
Ciri-ciri : Mempunyai semacam rimpang yang merayap dengan cabang yang berdiri tegak,
biasanya cabang yang berdiri tegak itu hanya mencapai umur 1 tahun, batang atau cabang
beralur dan terdiri atas ruas-ruas yang panjang, penampang melintang, batang kelihatan
mempunyai suatu lingkaran berkas-berkas pengangkut kolaterala, terdapat dua lingkaran
saluran-saluran atas sel, satu ruangan udara lisigen di pusat, dan berkas pengangkut sporofit
mempunyai susunan konsentris
Bangsa 2 Sphenophyllales
Suku 1 Sphenophyllum
Ciri- ciri : Tumbuhan bangsa ini hanya di kenal sebagai fosil dari zaman paleozoikum. Daun-
daunnya menggarpu atau berbentuk pasak dengan tulang- tulang yang bercabang
menggarpu ,tersusun berkarang,dan tiap karangnya biasanya terdiri atas enam daun.
Batangnya mencapai tebal sejari ,beruas-ruas panjang bercabang -cabang.Mempunyai satu
berkas pengangkut yang tidak berteras dan mempunyai kambium. Dalam bagian kayu
terdapat trakeidea noktah halaman dantrakeida jala
Bangsa 3 Protoarticulatales
Bangsa 1 Ophioglossales
Suku 1 Ophioglossaceae
Ciri-ciri : Mempunyai batang di dalam tanah yang pendek, bagian bawah masih mempunyai
protostele, tetapi ke atas mengadakan diferensiasi dalam berkas pengangkutnya. Daun
biasanya mempunyai bagian yang khusus untuk asimilasi dan bagian fertile yang
menghasilkan alat-alat reproduksi. Bagian daun fertil berbentuk malai atau bulir dan keluar
dari tangkai, pangkal, tengah, atau dari tepi daun yang steril.Sporangium besar, hamper bulat,
tidak mempunyai anulus, dindingnya kuat, membuka dengan suatu retak melintang atau
membujur. Bersifat isospor. Protalium berumah satu, tidak mengandung klorofil, di dalam
tanah, dan hidup sebagai sporofit denagn pertolongan cendawan mikoriza.
Bangsa 2 Marattiales
Suku 1 Marattiaceae
Ciri-ciri : Daun amat besar, menyirip ganda sampai beberapa kali. Sporangium pada sisi
bawah daun, mempunyai dinding yang tebal, tidak mempunyai cincin (anulus), membuka
dengan suatu celah atau liang. Dalam suatu sorus sporangium sering berlekatan menjadi
sinangium. Berupa paku tanah yang isospor. Protalium berumur panjang, mempunyai
mikoriza endofitik, tumbuh di atas tanah, berwarna hijau, bentuknya menyerupai talus lumut
hati yang terdiri atas beebrapa lapis sel.
Suku 1 Osmundaceae
Ciri-ciri: Sporangium tidak tersusun berkelompok, tidak bertangkai atau hamper tidak
bertangkai, tanpa anulus, tetapi mempunyai sekelompok sel berdinding tebal, jika telah
masak membuka dengan suatu retak di samping sebelah bawah ujung. Sporangium tersebar,
kadang-kadang menutupi sebagian besar permukaan daun. Indusium tidak ada, tidak terdapat
sisik-sisik, tetapi pada daun-daun yang mudaseringkali terdapat rambut-rambut yang
menghailkan lender.
Suku 2 Schizaeaceae
Ciri-ciri: Sporangium tidak bertangkai atau hamper tidak bertangkai, terpisah-pisah, waktu
masak membuka dengan suatu celah membujur. Anulus pendek, tetapi terang, letaknya
melintang dekat ujung sporangium. Bagian daun yang fertil mempunyai bentuk yang
berlainan dengan bagian yang steril. Terdapat rambut-rambut atau sisik-sisik.
Suku 3 Gleicheniaceae
Ciri-ciri: Sorus hanya mengandung sedikit sporangium tanpa tangkai dan membuka dengan
suatu celah membujur. Anulus melintang. Mempunyai sisik-sisik. Sorus tidak tertutup oleh
indusium.
Suku 4 Matoniaceae
Suku 5 Loxsomaceae
Suku 6 Hymenophyllaceae
Ciri-ciri: Berupa tumbuhan paku yang kecil, dan seringkali hanya terdiri atas satu lapis sel
saja. Sorus pada tepi daun, mempunyai indusium berbentuk piala atau bibir. Sporangium
tanpa tangkai dengan cincin yang sempurna dengan letak serong atau melintang. Protalium
berbentuk pita atau benang.
Suku 7 Dicksoniaceae
Ciri-ciri : Sorus pada tepi daun dengan indusium yang terdiri atas dua bagian. Sporangium
dengan anulus yang serong. Dalam suku ini termasuk antara lain Deicksonia, D.blumei,
D.antarctica, dan Cibotium.
Suku 8 Thyrsopteridaseae
Ciri-ciri : Daun dengan bagian-bagian khusus yang fertile. Indusium hamper bulat dengan
suatu lubang pada ujung.
Suku 9 Cyatheaceae
Ciri-ciri : Sorus banyak mengandung sporangium tidak pada tepi daun melainkan pada
permukaan bawah, bentuk bola. Indusium tidak ada, atau jika ada berbentuk bola, piala atau
mangkuk, seringkali amat kecil. Daun tersusun sebagai rozet batang, menyirip ganda. Yang
masih muda tegak atau serong, akhirnya mendatar dan yang telah kering bergantung.
Suku 10 Polypodiaceae
Ciri-ciri : Sorus bentuknya bermacam-macam. Letak sorus pada tepi atau dekat tepi daun,
dapat pula pda urat-urat, berbentuk garis, memanjang, bulat. Sporangium kadang-kadang
sampai menutupi seluruh permukaan bawah daun yang fertil. Sporangium bertangkai dengan
anulu vertical, tidak sempurna, jika masak, pecah dengan celah melintang. Indusium ada atau
tidak ada, melekat pada satu sisi saja kadang-kadang berbentuk ginjal atau perisai dengan tepi
rata atau bertoreh. Rimpang merayap atau berdiri, mempunyai ruas-ruas yang panjang, jarang
memperlihatkan batang yang nyata. Daun bermacam-macam, Tunggal atau majemuk, dengan
urat-urat yang bebas, atau saling berdekatan. Akar dan daun seringkali bersisik.
Suku 1 Salviniaceae
Ciri-ciri : Mengapung dengan bebas pada permukaan air, hanya sedikit bercabang-cabang.
Daun berkarang, pada tiap-tiap buku terdapat tiga daun. Sporangium terkumpul pada pangkal
daun yang berada dalam air, masing-masing berisi satu sorus dan mempunyai diding yang
homolog dengan indusium. Sporokarpium yang berisi satu sorus hanya mengandung mikro-
atau makrosporangium saja. Mikrosporangium bulat, mempunyai tangkai panjang, berisi 64
mikrospora. Makrosporangium lebih besar, bertangkai pendek dan dari 32 sel tetrade yang
dihasilkan hanya 1 yang menjadi makrospora yang sempurna.
Jenis : Azolla pinnata, Azolla caroliniana
Suku 2 Marsileaseae
Ciri-ciri : Hidup di paya-paya atau di air yang dangkal, berakar dalam tanah, jarang berupa
tumbuhan darat sejati. Batangnya menyerupai rimpang yang merayap ; ke atas membentuk
daun-daun, ke bawah akar-akar. Daun pada jenis-jenis tertentiu bersifat polimorf. Daun
mempunyai helaian yang berbelah 4 atau 2, jarang utuh, daun yang masih muda tergulung.
Sporangium pada pangkal tangkai daun, bertangkai atau tidak, bangun ginjal atau bulat
dengan dinding yang kuat, di dalamnya terkandung mikro-dan makro-(mega) sporangium.
Bentuk dan susunan sporokarpium bermacam-macam.