Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sejarah

SISTEM POLITIK KERTANEGARA

Oleh:

Fajar Nurrohman (08)


Kelas XI Akselerasi

SMA N 1 KLATEN
TAHUN AJARAN 2010/2011
SISTEM POLITIK KERTANEGARA

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singasari (1268
- 1292). Ia menerapkan dua macam sistem politik, politik dalam negeri dan politik luar
negeri.

Politik dalam negerinya berkaitan dengan wilayah kerajaannya (Kerajaan


Singasari) sedangkan politik luar negerinya berkaitan dengan kerajaan-kerajaan lainnya,
bukan hanya kerajaan-kerajaan di Nusantara tetapi juga kerajaan-kerajaan di
mancanegara.

Dibandingkan dengan sistem politik dalam negerinya, sistem politik luar negeri
yang diterapkan oleh Kertanegara lebih terfokus untuk memperluas wilayah kerajaan
Singasari .Meskipun demikian kedua macam sistem politik tersebut, yaitu sistem politik
dalam negeri dan sistem politik luar negeri, keduanya bertujuan untuk menyejahterakan
rakyatnya kerajaannya.

Meskipun masanya sudah berlalu, tidak ada salahnya kita kembali melihat
sistem politik yang diterapkan oleh raja termahsyur Singasari tersebut.

• Politik Dalam Negeri


1. Penggantian Pejabat Kerajaan
Bertujuan untuk menggalang pemerintahan yang kompak.
2. Memelihara Keamanan
Bertujuan untuk menciptakan kerukunan, sehingga raknyatnya menjadi lebih
sejahtera.
3. Melakukan Politik Perkawinan
Bertujuan untuk menciptakan situasi politik yang stabil, juga untuk memperkuat
kedudukannya sebagai raja.
• Politik Luar Negeri
1. Menggalang persatuan 'Nusantara' dengan mengutus ekspedisi tentara Pamalayu ke
Kerajaan Melayu (Jambi)
Bertujuan untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi
ekspansi bangsa Mongol.

Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan
Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya
bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua
negara.

2. Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang


Bertujuan untuk menundukan wilayah tersebut dan memperluas wilayah Singsari.
3. Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain
Contohnya menjalin persekutuan dengan kerajaan Campa

Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, di satu sisi Kertanegara


berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi yang
lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari.
Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol
karena Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-
khan yaitu Meng-chi.
Dari dalam adanya serangan dari Jayakatwang (Kadiri) tahun 1292 yang bekerja
sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep yang tidak diduga sebelumnya. Kertanegara
terbunuh, maka jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan Jayakatwang dari

Anda mungkin juga menyukai