Anda di halaman 1dari 72

DRAFT

Bianglala LM3
Spiritualitas dan Agribisnis Bersama Membangun Bangsa

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Departemen Pertanian 2006

Kata Sambutan

alam rangka mempercepat laju pembangunan perekonomian, Indonesia perlu menempatkan pembangunan pertanian yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi sebagai motor penggerak utama pembangunan ekonomi nasional. Percepatan yang dilakukan melalui berbagai program pembangunan pertanian, tidak terlepas dari proses pemberdayaan masyarakat pelaku itu sendiri yang harus terus didayagunakan dan ditingkatkna kapasitasnya. Sehubungan dengan itu diperlukan strategi pemberdayaan yang tepat agar semua pelaku mampu mengatasi berbagai masalah dan menjawab tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian. Dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang pembangunan di sektor pertanian, Departemen Pertanian telah mengembangkan, strategi pembangunan pertanian pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) yakni lembaga mandiri yang tumbuh dan berkembang di masyarakat yang bertujuan untuk pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis, sekaliii Bianglala LM3

gus upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, berupa gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kekuatan LM3 seperti Pesantren, Paroki, Subak, Gereja dll adalah pada kelembagaan yg mengakar kuat di masyarakat, rasa kepemilikan dan tanggung jawab masyarakat yang sangat tinggi, mempunyai kemandirian, adaptif terhadap perubahan, memiliki jaringan kultural dan basis konstituen yang solid sebagai penjaga moral-etika bagi masyarakat, serta sebagai komunitas yang ikhlas, tulus, rela berkorban dan bertanggungjawab. Selain itu, peran tokoh keagamaan sebagai pemersatu merupakan kunci penggerak pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat berperan dalam menghadapi masyarakat yang sedang berubah, meskipun di sisi lain modernisasi kehidupan menuntut pola penganutan keagamaan yang lebih rasional dan fungsional. Berdasarkan kekuatan-kekuatan tersebut maka strategi pembangunan pertanian pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), merupakan alternatif
Bianglala LM3

yang tepat dalam memperkuat fondasi pembangunan pertanian yang berbasiskan gerakan moral dan spiritual. Harapan saya agar buku ini dapat dijadikan inspirasi bagi para pembaca yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap pengembangan kelembagaan yang memiliki akar kuat di masyarakat ini di dalam pembangunan pertanian. Jakarta, Desember 2006 Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian,

Dr. Ato Suprapto.

iii

Syair tentang sebuah Pesantren Pertanian Yang berumur 63 tahun di Tahun 1997 ini
Santri-santri Al-Ittifaq ini belajar langsung dari alam terkembang guru-guru cuma membantu Ciburial airnya gemericik alang-alang daunnya berdesir ternak berbunyi sunyi bukit dan pepohonan bergumam semua berzikir bersama santri bersama guru, bersama kyai pada gelap subuh pagi Dalam mesjid, di atas bukit santri alumni Al-Ittifaq ini ternyata memasuki hidup dengan berani di tangan ada ketrampilan di qalbu ada al Quran Dan peluh bercucuran tak putus diamalkan
iv

Desa jadilah rakhmat santri jadilah pintar alumni pimpinlah umat pemimpin jadilah amal amal jadilah peluh Alam endah jadilah kukuh kukuh jadilah niat niat jadilah ikhlas ikhlas jadilah jalan jalan jadilah mardhotillah Kurniakanlah kiranya perkenan Dikau Amin. Taufik Ismail, 1997

Bianglala LM3

Sekapur Sirih

tulah sepenggal puisi dari Taufik Ismail yang mengungkap kekaguman dan rasa bangga pada sebuah pondok pesantren. Senada dengan penyair itu, dalam buku ini juga ada cerita tentang para spiritual. Mereka yang menjalankan dakwah dengan berbagai cara. Tujuannya satu: mengajak umat menjalankan perintah Tuhan. Mereka menempuh jalan yang dekat dengan hati masyarakatnya. Jauh dari sorotan gemerlap lampu kamera. Menurut mereka, ajaran yang benar tak berhenti pada kerohanian saja, tapi pada kemanusiaan. Mereka ada dimana-mana, mereka seperti bianglala yang menjanjikan harapan di pelosok sudut bumi negeri ini. Pada Al-Ittifaq yang dikagumi penyair tadi, ada Kyai Haji Fuad Affandi, seorang lelaki bersarung yang menawarkan kerjasama tak biasa. Kerjasama dengan kaum dhuafa, kaum miskin kaum yang tak memiliki apa-apa. Bagaimana pun dia, dengan konsep kerjasama dhuafanya sudah meramaikan dunia agribisnis kita. Di Pesantren Salfiyah Jabal Rahmah, gaji guru dan karyawannya berasal dari pertanian. Di Pesantren Al-Kautsar Al-Gontori, pesantren dan agribisnis tumbuh bersama air. Di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 berlaku pemeo bahwa dakwah bukan sumBianglala LM3

ber nafkah. Karenanya para santrinya terampil mengolah bakat, bahkan tanah pertanian. ada pesantren IBNUL AMIN yang menyulap hutan menjadi lahan produktif. Ada Subak Wangaya Betan, yang merupakan warisan Abad XI, menyajikan rangkaian petak-petak sawah di sepanjang kawasan aliran sungai, yang melahirkan pemandangan yang sangat indah. Bak sebuah lukisan yang menggambarkan berbagai aktivitas kehidupan pertanian. Ada Zet Malelak, di gereja injil Bel el Uel, dialah yang berteriak nyaring bahwa ajaran yang benar seharusnya tak berhenti pada kerohanian saja, tapi pada kemanusiaan. Kembali ke desa, lelaki yang dijuluki dosen desa ini menemukan gairah hidup yang meluap-luap. Tujuan dan semangatnya cuma satu, bekerja keraslah dan belahlah bumi. Ada Kelompok Kamang pada Gereja Masehi Injil Minahasa yang membuktikan bahwa berkat Tuhan adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan usaha pertanian yang berlandaskan kekuatan iman. Tentunya mereka-mereka itu amat membanggakan. Mereka tidak hanya terjun memahami hati umat, mereka tidak hanya mengajar santri-santrinya untuk duduk diam
v

dalam doa, tetapi juga apa yang telah mereka lakukan itu, dengan segala keterbatasannya, memberikan inspirasi bahwa ajarannya dalam mengajak umat menjalankan perintah Tuhan, tidak berhenti pada kerohanian saja, tetapi pada kemanusiaan. Memerangi kemiskinan. Dan jalan beragribisnis adalah jalan setapak yang juga mereka tempuh. Lembaga yang memilih jalur ini barangkali tak merasa perlu memamerkan diri dalam media seperti ini, bukan karena merasa kurang atau merasa berlebihan, melainkan mungkin mereka risi dianggap cuma bisa bicara dan tidak berbuat. Bagi mereka, mengerjakan sesuatu yang nyata bagi sesama, terutama pada masa ekonomi yang sulit seperti sekarang ini merupakan pekerjaan mulia yang sungguh besar artinya bagi masyarakat yang umumnya hidup jauh dari kecukupan.

Untuk mengangkat derajat kehidupan umatnya, lembaga-lembaga ini bekerja secara nyata, memberikan sumbangan konkrit kepada masyarakatnya. Dan di tangan mereka, lilin-lilin dinyalakan menerangi umat yang telah lama berada dalam gelap jalan setapak. Buku ini menyajikan secara ringkas, profil beberapa LM3 yang telah memulai kiprah dengan semangat spritualnya, sehingga meramaikan dunia agribisnis kita. Selain itu, buku ini juga memuat direktori 160 LM3 terpilih Tahun 2006 yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Semoga bermanfaat. Sekretaris Badan Pengembangan SDM Pertanian

Ir. Harniati, M.Sc.

vi

Bianglala LM3

Daftar Isi
Syair tentang sebuah Pesantren Pertanian .................... ii Kata Sambutan ............................................................................. iii Sekapur Sirih ................................................................................... v Daftar Isi ..........................................................................................vii Tentang LM3 ................................................................................... 1 A. Dari Akar Religi menjadi Gerakan Agribisnis yang Mandiri dan Mengakar di Masyarakat .............. 1 B. Pemberdayaan Masyarakat ............................................. 2 C. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Usaha LM3.......................... 2 Mereka yang Telah Memulai.................................................... 7 Yayasan Al Ittifaq Membangun kerjasama tak biasa ................................ 9 LM 3 Al-Kautsar Al-Gontori Tumbuh Bersama Air .......................................................15 Pondok Pesantren Jabal Rahmah Saiyo Sakato Bersama Masyarakat..............................19 Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hikmah2 Budidaya Bernuansa Islami ...........................................23 Pondok Pesantren Ibnul Amin Menyulap Hutan Menjadi Lahan Produktif .............29 Subak Wangaya Betan Warisan Abad XI.................................................................33 Kelompok Agribisnis Mardika, Gereja Bet el uel Membangun Kemakmuran dengan Jagung...........35 Kelompok Jemaat Kamang GMIM Dalam Ibadah ada Hikmah bagi Umat .....................39 Direktori 160 LM3 Terpilih Tahun 2006, Badan Pengembangan SDM Pertanian ............................47

Bianglala LM3

vii

viii

Bianglala LM3

Tentang LM3
A. Dari Akar Religi menjadi Gerakan Agribisnis yang Mandiri dan Mengakar di Masyarakat
Dalam rangka memberdayakan masyarakat di bidang pembangunan sektor pertanian, Departemen Pertanian telah mengembangkan, salah satunya, adalah strategi pembangunan pertanian pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) yakni lembaga mandiri yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) ini adalah program yang bertujuan untuk pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis, sekaligus upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, dengan kegiatan meningkatkan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kekuatan LM3 ini (seperti Pesantren, Paroki, Subak, Gereja dll.) adalah sebagai Lembaga yg mengakar kuat di masBianglala LM3

yarakat, dengan rasa kepemilikan dan tanggung jawab masyarakat terhadap LM3 sangat tinggi, mempunyai kemandirian tinggi, sekaligus adaptif terhadap perubahan, jaringan kultural dan basis konstituen yang solid, penjaga moral-etik bagi masyarakat, serta sebagai komunitas yang ikhlas, tulus, rela berkorban dan bertanggungjawab. Selain itu, peran tokoh keagamaan diharapkan dalam menghadapi masyarakat yang sedang berubah, di sisi lain modernisasi kehidupan menuntut pola penganutan keagamaan yang lebih rasional dan fungsional. Disini, otoritas dan kapasitas tokoh keagamaan diuji dan harus berhadapan dengan aneka tuntutan masyarakat dan perikehidupan yang cenderung pragmatis. Sebagai tambahan, pembukaan akses terhadap sumber informasi, iptek dan manajemen membuka peluang dan kesempatan bagi LM3 untuk berkiprah sebagai pusat pengembangan ekonomis dan SDM Iptek di pedesaan, yang didukung dengan kekuatan internal LM3 dengan karakteristik sifat saling percaya dan rasa persaudaraan yang tinggi.
1

B. Pemberdayaan Masyarakat
Adalah menjadi kerinduan bersama bahwa pembangunan itu adalah milik rakyat, dan agenda pembangunan harus memihak rakyat, mewujudkan kesejahteraan mereka secara lestari. Hal ini berarti, yang menjadi tolok ukur bagi ketepatan strategi pembangunan pertanian adalah manfaatnya bagi rakyat, dan bukan dari segi kepentingan bisnis semata. Strategi pembangunan yang kita pilih harus merupakan cara yang kita tempuh untuk membangun bangsa. Strategi pemberdayaan masyarakat menekankan langkah nyata pembangunan yang demokratis, yang berindikasikan proses pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat yang berjalan dalam proses perubahan struktur yang benar. Rakyat dalam pemahaman seluruh warga Indonesia. Proses demikian ditujukan agar setiap warga negara yang menikmati pembangunan haruslah mereka yang menghasilkan, mereka yang menghasilkan haruslah yang menikmati. Pemberdayaan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan atau meningkatkan kemandirian masyarakat. Dalam kerangka pembangunan nasional, upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari beberapa sisi pandang. Pertama, menciptakan suasana atau iklim usaha yang memungkinkan masyarakat berkembang. Kedua, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membangun melalui berbagai pemberian bantuan dana, pelatihan,
2

pembangunan prasarana dan sarana baik fisik maupun sosial, serta pengembangan kelembagaan di daerah. Ketiga, melindungi melalui pemihakan kepada yang lemah unuk mencegah berlangsungnya persaingan yang tidak seimbang, namun sebaliknya diupayakan menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan. Strategi pemberdayaan masyarakat perlu dipahami dan menjadi komitmen segenap komponen bangsa dalam menyelenggarakan kebijaksanaan pembangunan melalui sistem perencanaan dan anggaran pembangunan, melalui upaya pemihakan kepada ekonomi rakyat yang masih tertinggal dan rawan kondisi kritis. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kerangka ini merupakan perwujudan paradigma pembangunan yang berorientasi pada manusia (people centered development). Yang berarti, kebijaksanaan pembangunan saat ini adalah harus meletakkan masyrarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan.

C. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Usaha LM3


Dinamika yang mendasari problem-problem utama pembangunan pertanian saat inikrisis pangan, impor beras, inflasi harga, banjir, kekeringan, kemiskinan, dan rusaknya sumberdaya alampada dasarnya satu dan sama. Semuanya merupakan residu peradaban yang tidak tereduksi oleh sistem yang kita kenal sebagai pembangunan. Di saat
Bianglala LM3

seluruh perangkat peradaban lama sudah menjadi usang dan tidak dapat lagi menggerakkan roda pembangunan, kita perlu visi baru tentang realitas. Sebuah visi yang memungkinkan munculnya daya yang mampu mendobrak kemacetan berpikir, dan mampu mentransmisikan dunia kita ke dalam aliran yang padu menjadi gerakan positif bagi perubahan sosial. Ada kecemasan yang luar biasa, bila merenungkan Indonesia yang sejak masa kolonial telah dikenal kaya akan sumberdaya alam tetapi sampai saat ini belum berhasil memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya, yang justru sebagian besar masih sangat tergantung pada kekayaan sumberdaya alam yang kondisinya semakin hari semakin menyusut. Adalah menjadi tantangan, bagaimana pembangunan dilaksanakan agar memberi peluang seluas-luasnya bagi penguatan ekonomi rakyat, yang memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya, pada peningkatan kualtas hidup sumberdaya manusianya. Krisis ekonomi, kemiskinan, dan atau mundurnya peradaban suatu masyarakat umumnya disebabkan oleh lemahnya mutu sumberdaya manusia. Jika mutu atau kompetensi sumberdaya manusia yang ada dalam kelompok rendah, maka hampir dapat dipastikan tingkat kemajuan pada masyrakat tadi, bukan saja di bidang ekonomi namun juga di bidang kehidupan lainnya juga rendah. Dalam konteks ini aspek sumberdaya manusia ditempatkan sebagai unit individu, yang terdiri dari aspek fisik dan
Bianglala LM3

non fisik. Sebagai individu, aspek sumberdaya manusia juga dapat dilihat sebagai suatu entitas sosial yaitu ketika dua atau lebih orang berkumpul dalam satu group akan dapat menimbulkan sinergi baru yang tak dapat diperoleh ketika ia hanya sebagai makhluk individual. Pembangunan perlu dirumuskan sejalan dengan paradigma tersebut, yaitu peningkatan kualitas dan profesionalitas sumberdaya manusia pertanian sebagai pelaku aktif pembangunan pertanian. Sumberdaya alam dan manusia patut menjadi dasar bagi pengembangan pembangunan ke depan. Dengan demikian, perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kemampuan dan profesionalitas masyarakat perdesaan untuk dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan lestari. Pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas lahan, pendapatan masyarakat, nilai tambah masyarakat, kesejahteraan masyarakat perdesaan dan menghapus kemiskinan, serta terciptanya lingkungan hidup dengan panorama pertanian yang indah. Untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia, pembangunan adalah sebuah keharusan. Pemerintah harus memprioritaskan investasi dan pembangunan sarana dan prasarana, serta memberikan teknologi dan kondisi pasar yang mendukung bagi berkembanganya usaha-usaha produktif, terutama usaha di sektor pertanian yang menjadi gantungan hidup sebagian besar rakyat ini.
3

Kesejahteraan masyarakat pertanian dan perdesaan akan mendorong bangsa ini pada proses kemajuan ekonomi pada fase berikutnya, sehingga bisa diharapkan suatu saat bangsa Indonesia bisa disejajarkan dengan bangsa lain. Untuk semua itu, diperlukan suatu visi, misi dan koordinasi yang kuat pada tingkat pelaksana di daerah untuk mengimplementasikan kebijaksanaan revitalisasi pertanian. Yang terpenting, tolok ukur keberhasilan dari kebijaksanaan ini adalah kesejahteraan masyarakat, baik yang hidup di sektor pertanian maupun non pertanian. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam menghadapi era globalisasi yang sangat kompetitif dan membutuhkan daya saing yang tinggi. Dengan sumberdaya manusia yang unggul dan berdayasaing, suatu organisasi/kelembagaan dapat memprediksi, mengantisipasi dan mengendalikan setiap perubahan ke arah yang berkesinambungan dan mengambil keuntungan daripadanya. Kualitas sumberdaya manusia pertanian terdiri atas kualitas fisik dan kualitas non fisik. Kualitas fisik menyangkut ciri kualitas yang bersifat lahiriah atau badaniah. Kualitas ini melekat pada diri/pribadi seseorang. Sedangkan kualitas non fisik menyangkut ciri kualitas yang bersifat batiniah dan kejiwaan. Kualitas non fisik tercermin dalam etos kerja, produktivitas, disiplin kerja, keswadayaan, keswakarsaan, dan berwawasan ke masa depan. Pembangunan pertanian jangka panjang hendaknya memperhatikan


upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas fisik dan non fisik sumberdaya manusia pertanian secara utuh. Perubahan utama yang terus terjadi dan perlu diperhatikan dalam perkembangan sumberdaya manusia pertanian adalah pesatnya perubahan sosial dan budaya. Perubahan tersebut akan berdampak pada perlunya penyesuaian diri dari berbagai kelembagaan dan organisasi baik kelembagaan pemerintah maupun masyarakat luas yang terkait dalam pembangunan pertanian. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan pertanian merupakan kegiatan utama untuk mengembangkan kualitas sumberdaya manusia pertanian. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Oleh karena itu, perlu dirancang secara sistematis pola pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan pertanian dan sistem advokasi dengan mensinergikan program-program pemerintah yang sudah ada terutama pada tingkat masyarakat akar rumput (grass root), utamanya peluang penciptaan lapangan kerja baru dengan sistem dan usaha agribisnis, pengentasan kemiskinan dan penumbuhan kelembagaan usaha agribisnis. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Usaha LM3 mencakup pemberdayaan pengelola LM3 dan masyarakat sekitarnya, yang diartikan pula sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam menjalankan dan mengembangkan usaha agribisnis secara mandiri dan berkelanjutan.
Bianglala LM3

Pemberdayaan ini dilakukan melalui serangkaian proses dalam mencapai kemandiriannya, dan difokuskan pada pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, kelembagaan, dan manajemen agribisnis. Sumberdaya Manusia menggambarkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja serta kesehatan yang baik secara bersama-sama membuatnya mampu melakukan strategi penghidupan yang berbeda dan meraih tujuan penghidupannya. SDM ini sendiri merupakan suatu aset penghidupan, sebagai pilar meraih capaian penghidupan. Kecukupan nilai SDM dapat juga menjadi suatu capaian sendiri. Banyak orang menganggap kurangnya nilai SDM merupakan dimensi inti dari kemiskinan. Oleh karena itu, selain merupakan sebuah nilai diri. SDM sangat diperlukan dan menjadi penting untuk meraih tujuan hidup yang lebih baik. SDM adalah hal pertama dan utama. Pemahaman mereka dan bagaimana mereka berusaha mengubah aset-aset yang dimilikinya menjadi capaian hidup yang lebih baik. Bagi SDM yang berkualitas, satu aset dapat menghasilkan beragam keuntungan. Misalnya, jika seseorang memiliki akses yang jelas terhadap lahan (sumberdaya alam), maka mereka yang cerdas bisa juga mendapatkan uang (sumberdaya finasial) karena bisa menggunakan lahannya tidak hanya untuk kegiatan produktif secara langsung tetapi juga sebagai agunan pinjaman. Demikian juga, ternak dapat merupakan sumberdaya sosial bagi pemiliknya,
Bianglala LM3

pada waktu bersamaaan dapat digunakan sebagai sumberdaya fisik yang produktif (misalnya membajak) dan ternak itu sendiri adalah sumberdaya alam. Untuk dapat mengembangkan pemahaman terhadap kompleksitas hubungan ini perlu dipersiapkan SDM yang tangguh. Dalam konteks Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis LM3, memberdayakan SDM menjadi SDM yang tangguh adalah salah satu tujuan utama dan menjadi langkah awal agar segala aset yang diberikan pada kelembagaan LM3 ini dapat dimanfaatkan dan menghasilkan capaian perikehidupan yang lebih baik bagi mereka itu sendiri dan bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Kegiatan utama pengembangan SDM dalam pemberdayaan kelembagaan LM3, adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas dan wawasan agar menjadi SDM pengelola usaha agribisnis yang berdaya saing melalui proses pembelajaran/pendidikan. Secara komprehensif, wawasan pengetahuan yang ditawarkan kepada peserta didik meliputi materi: Entrepreneurship, berisi materi yang memberi wawasan pengelola LM3 untuk menjadi pelaku agribisnis yang profesional. Administrasi dan manajemen, berisi materi yang meliputi aspek manajemen perencanaan, produksi, dan pemasaran, untuk menyiapkan SDM LM3 untuk menjadi pengelola lembaga agribisnis dan lembaga pelatihan agribisnis yang efektif dan efisien.


Teknis pertanian yaitu memberikan bekal bagi SDM pengelola LM3 dalam menjalankan teknis usaha agribisnis, baik on-farm maupun off- farm. Keseluruhan materi ini dikemas dalam kegiatan proses belajar dan mengajar, dalam bentuk kegiatan- Training of Trainers (TOT), pelatihan, magang, Sekolah lapang (SL), Studi Banding, dan pendampingan. Di sisi lain, Penguatan Kelembagaan Usaha Agribisnis di Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) dimaksudkan agar lembaga ini disamping berperan mencetak kader pemuka agama dan masyarakat, juga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian bagi para siswa/pengelola lembaga tersebut dan masyarakat dalam usaha ekonomi di bidang agribisnis. Penguatan kelembagaan dilakukan melalui inkubasi yang mengarah pada terbentuknya suatu organisasi ekonomi di bidang agribisnis yang formal dengan ciriciri antara lain (1) tujuan lebih berorientasi ekonomi daripada sosial, (2) pembagian tugas, peranan dan tanggungjawab berdasarkan kesepakatan yang dibuat secara tertulis, (3) mempunyai Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang jelas, (4) kepengurusan dipilih secara demokratis sesuai AD/ ART, (5) kegiatan organisasi lebih bersifat komersial yang dikelola dengan memperhatikan kaidah-kaidah manajemen, (6) kegiatan organisasi lebih diutamakan untuk mengembangkan usaha ekonomi khususnya di bidang agribisnis.
6

Selain itu, pengembangan LM3 Model merupakan upaya untuk mengembangkan kapasitas LM3 menjadi kelembagaan yang berdaya saing tinggi, dapat menjadi teladan (model) yang ideal serta menjadi Pusat Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis (Centre of excellence) bagi LM3 lainnya dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) memilih kelembagaan LM3 unggulan sebagai kelembagaan yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis (Centre of excellence) bagi LM3 lainnya dan masyarakat sekitar, (2) memberikan contoh kelembagaan LM3 unggulan sebagai kelembagaan teladan dalam pengembangan LM3 yang ideal di wilayah tersebut, dan (3) menumbuhkan motivasi bagi tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat lainnya menjadi lembaga usaha agribisnis. Kegiatan lainnya adalah pengembangan jejaring kerjasama untuk membangun kolaborasi dan atau integrasi usaha agribisnis baik antar sesama LM3, maupun LM3 dengan perusahaan swasta, LM3 dengan pemerintah, dan LM3 dengan pihak lainnya. Sehingga kelembagaan usaha agribisnis pada LM3 akan berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi. Secara detail tujuan kegiatan ini adalah(1) memperluas dan mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam mengembangkan hubungan secara horizontal dan vertikal, dan (2) membangun jejaring kerjasama LM3, seperti kerjasama dan kemitraan dengan pihak penyedia sarana produksi, lembaga keuangan perdesaan, maupun pihak prosesing hasil pertanian dan pemasarannya.
Bianglala LM3

Mereka yang Telah Memulai

Sejumlah LM3 membangun agribisnis dengan berbagai gaya yang unik. Pendekatan spriritual membuat mereka lebih lentur, menjadi lebih dekat dan lekat dengan hati masyarakat.

Bianglala LM3

Bianglala LM3

Yayasan Al Ittifaq
Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Ciburial Bandung Jawa Barat

Membangun kerjasama tak biasa


Adalah KH. Fuad Affandi, sosok lelaki bersarung yang menawarkan kerjasama tak biasa, kerjasama dengan kaum miskin, kaum yatim piatu yang kadang dianggap tidak memiliki apa-apa. Bagaimana pun Haji Fuad dengan konsep kerjasama ini sudah meramaikan dunia agribisnis kita. Perlu lebih dari 50 tahun, Al Ittifaq melepaskan selubung ketidakberdayaan. Selama itu, harkat pondok pesantren selalu diidentikkan dengan kekumuhan, ketidakberdayaan, serta keterbelakangan yang tak mengenal kemajuan jaman. Sejak 1992, citra semacam itu, pelan-pelan memudar. Di pesantren ini, mulai terlihat kesibukan para santri yang mengisi hari-harinya dengan kerja. Kerja mencangkul di ladang. Kerja mengairi tanaman. Kerja memberi makan ternak. Kerja apa saja termasuk yang paling dominan adalah kerja memilih, mengemas berbagai komoditi sayuran agar mempunyai nilai tambah ketika dijual di pasar. Kerja keras itu tak sia-sia. Kini, Pesantren Al-Ittifaq dikenal sebagai pesantren agribisnis dan aktif memasok sayuran ke beberapa supermarket di Bandung dan Jakarta. Tentu
Bianglala LM3

saja, semuanya tak lepas dari gelombang pasang surutnya perjuangan membangun kerjasama. Istimewanya, meski kesuksesan itu kini melebur dalam aura pesantren, Al-Ittifaq tetaplah sebuah pesantren. Ditengah kesibukan atmosfir kerja itu, manakala waktu sholat menjelang dan suara adzan bekumandang, maka bergegaslah para santri-santri itu meninggalkan pekerjaannya berlomba memenuhi panggilan Ilahi, memenuhi kewajibannya mendirikan sholat lima waktu sehari sebagai tiang agamanya. Ini akan selalu menjadi tata nilai para santri dan menjadi kesepakatan bersama, meski ketika itu mereka sedang tanggung kerja di ladang, atau sedang tanggung dalam pertemuan dengan pejabat, sedang tanggung mengemas barang, sedang tanggung menghadapi pembeli, maka semuanya akan ditinggalkan dan


memilih bergegas, berlomba memenuhi kewajibannya menjalankan perintah Tuhannya. Bagi mereka, tani ini untuk ngaji, dagang juga untuk ngaji, semua hal untuk ngaji, dan bukan sebaliknya. Tegasnya jika agribisnis merupakan godaan dan gangguan untuk kelancaran pesantren, maka Al-Ittifaq lebih memilih pesantren. Tetapi jika agribisnis justru malah melancarkan pesantren, maka keduanya dapat dijalankan. Dan tampaknya selama ini agribisnis melancarkan pesantren, sehingga keduanya dapat dijalankan untuk saling memperkuat. Terlebih lagi dalam kesemestaan nilai, berjuang membangun agribisnis juga adalah isinya tidak terlepas dari nilai sebuah ibadah. Ibadah di jalan Allah untuk memerangi kemiskinan karena ternyata di dunia pertanian, banyak petani miskin yang masih berdaya. Mereka menanam, mereka bekerja menghasilkan pangan bagi kita semua, tetapi kadang mereka diperlakukan tidak adil, apa yang mereka hasilkan harganya malah ditentukan bukan oleh mereka sendiri. Kadang mereka membeli benih dan sarana produksi lainnya dengan harga dollar, tetapi ketika panen, maka produksinya cuma dibeli dengan nilai rupiah. Kasihan mereka itu, padahal mereka itulah sebenarnya pahlawan pembela negeri ini, karena di tangan merekalah bumi Allah ini dihidup-hidupkan dengan menanam berbagai tanaman yang sangat berguna sebagai bahan pangan bagi berjuta mulut yang kelaparan. Petani sejak dulu kala, tak pernah berhenti menjalankan kewajiban10

nya ini hanya untuk kita. Mereka sungguh orang-orang yang sangat berjasa. Dorongan untuk memberdayakan petani sayur mayur itulah yang memberi lecutan bagi pesantren ini untuk membangun sebuah kerjasama. Sebab tanpa kerjasama, petani akan perang dengan sesama petani saudaranya sendiri. Para tengkulak tidak mau peduli dengan petani, yang mereka tahu cuma satu, yaitu tentang harga. Ketika sayuran sedang berlimpah, maka harganya akan jatuh, dan inilah yang bisa menjadi petani murka. Bila petani murka, maka tak heran jika ada petani yang merusak kubisnya di lahan mereka sendiri, ada perang lempar melempar tomat pada truk sayuran yang sedang lewat. Disini, petani sudah tidak menghargai lagi terhadap segala hasil kerja kerasnya. Waktu pertama kali memberdayakan petani setempat, golok pun pernah kami hadapi. Ihwalnya, saat itu kami menganjurkan masyarakat menanam tomat dan kubis. Tak disangka, pada saat panen, harga kedua komoditas itu jatuh sehingga membuat petani murka. Mereka mendatangi pondok pesantren. Untunglah kemarahan mereka dapat diredakan, tetapi kejadian ini sempat menekan, meski demikian gelombang seperti ini tak menyurutkan tekad kami untuk meningkatkan harkat dan derajat petani agar mampu berjuang membangun agribisnis. Gambaran-gambaran seperti inilah yang melatar belakangi, mengapa Pondok Pesantren Al-Ittifaq menjadi Pesantren Agribisnis.
Bianglala LM3

Membangun kerjasama memang tidak mudah. Baik yang dengan yang tidak mampu maupun dengan yang kaya raya dan fasilitas serba lengkap, prinsipnya sama saja. Pada keduanya harus ada kepentingan yang sama, kepentingan yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Kerjasama yang tidak timpang, tidak berat sebelah. Kerjasama yang memiliki kesejajaran dan saling melindungi. Tetapi itulah yang dilakukan oleh pesantren Al-Ittifaq ini. Bayangkan, ke dalam, pesantren ini membangun kerjasama dengan para santri-santri, yang sebagian besar mereka ini dari golongan yang tidak mampu dan juga yatim piatu. Di sisi lain, ke luar, pesantren ini membangun kerjasama dengan para konglomerat, orang-orang yang sangat mampu dengan fasilitas modern yang sangat lengkap. Ini semua menjadi tantangan yang amat menggairahkan bagi pesantren ini. Strategi yang pertama dilakukan adalah orientasi ke dalam, yaitu membangun kerjasama dengan para santri. Tujuannya adalah agar mereka yang pada awalnya merasa dari golongan yatim piatu dan merasa tidak memiliki apa-apa ini dibangun, pertama adalah kepercayaan dirinya sebagai potensi sumberdaya manusia yang handal, kemudian melatih mereka agar memiliki ketrampilan dan pengetahuan praktis agar dapat menghasilkan sesuatu. Langkah ini sangat penting, karena secara rasional jika mereka sendiri-sendiri berkeliaran di luar, maka sudah dapat dipastikan mereka tidak akan mampu bersaing.
Bianglala LM3

Malah yang sangat dikhawatirkan adalah mereka menjadi telantar, lebih parah lagi mereka dapat menjadi beban sosial yang meresahkan masyarakat. Dan ini tidak boleh pernah terjadi. Jadi disini, ada kepentingan yang sangat relevan dengan misi pesantren, yaitu untuk menolong yang miskin, lemah dan tak berdaya menjadi kuat dan berdayaguna. Orang lain mungkin akan mengira jika kita bekerjasama dengan orang yang tak mampu, maka kita akan ikut terseret menjadi tambah susah. Dan bagi orang lain, mungkin akan lebih baik tinggalkan saja si miskin itu, lalu jabat tangan orang yang punya harta berlebih dan itu akan sangat menguntungkan bagi kita. Al-Ittifaq mempunyai pengalaman lain yang menunjukan, bahwa bekerjasama dengan kaum kecil ternyata memiliki keindahan tersendiri. Mereka justru mampu menumbuhkan rasa kebersamaan yang sulit dibayangkan, kebersamaan yang hangat dan saling melindungi dan totalitas kerja hanya untuk kepentingan pesantren, karena bagi mereka pesantren ini tak ubahnya adalah diri mereka sendiri, bagi mereka membela pesantren adalah juga membela kepentingan mereka sendiri. Inilah kekuatan bekerjasama dengan mereka yang saling menguntungkan. Sedang dengan pihak luar, strategi yang diterapkan adalah membangun kepercayaan pihak luar, terutama mematuhi terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibangun. Berulang-ulang pesantren ini tersandung pada berbagai kegagalan secara terus-menerus. Ini terjadi karena kesala11

han teknis semata. Karena kebodohan dan ketidaktahuan yang tidak memenuhi bukan hanya standar kualitas belaka, tetapi juga kwantitas dan ketepatan waktupun menjadi prasyarat terciptanya kerjasama dengan pihak-pihak konglomerat itu. Kini, pesantren Al-Ittifaq menjadi salah satu penyalur buah dan sayur untuk pasar swalayan di Jakarta yaitu Hero, Makro dan Giant. Adapun di Bandung seluruh pasar swalayan menjadi langganannya, seperti Yogya, Matahari dan Superindo. Kapasitas produksinya sekitar 3.5 ton per hari, satu ton dari lahan pesantren dan sisanya dari lahan kurang lebih 400 orang warga sekitar. Jenis komoditas terdiri atas berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, seperti antara lain tomat, wortel, buncis, bawang daun dan selada. Ini semua dirintisnya dalam rentang waktu yang cukup lama, sejak tahun 1993. KH. Fuad Affandi mempunyai banyak pengalaman di bidang pertanian. Contohnya, antara lain: di tahun 1991 telah mengikuti Pelatihan Inkubator Agribisnis di Balai Diklat Lembang. Kemudian pada tahun 1993, beliau magang mengenai green house di Belanda selama 3 bulan. Pada tahun1995, beliau juga magang mengenai design produk/pengepakan di Jepang, dan di tahun 1996, beliau mengkuti pelatihan manajemen agribisnis di Bali. Dengan pengalaman pertanian tersebut KH. Fuad Affandi berhasil membina para santri dan masyarakat sekitarnya dalam berusaha agribisnis. Selanjutnya, dengan berdirinya Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang berdiri sejak Th 1997. Ponpes
12

membina 4 kelompok tani dengan jumlah anggota 8090 orang/kelompok. Yayasan menjunjung tinggi komitmen 3K yang disepakati dengan pasar meliputi : Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas. Dibantu seorang penyuluh yang membina 4 kelompoktani tersebut, telah diatur jadwal penanaman per musim yang tepat dan baik sehingga menghasilkan waktu panen yang berkelanjutan. Yayasan Al Ittifaq yang beralamat di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Ciburial Bandung Jawa Barat. Ponpes ini berdiri pada tahun 1934. KH. Fuad Affandi adalah pemimpin Al-Ittifaq generasi ketiga atau cucu dari sang pendiri KH Mansyur. Seperti sebuah pesantren pada umumnya, Al-Ittifaq merupakan pondok pesantren yang merupakan kelembagaan yang mantap dan menyatu dengan masyarakat di Desa Ciburial. Pada awalnya, pesantren ini pun menganut pola lama yang membatasi para santrinya untuk mengenal pengetahuan di luar ajaran agama yang dimiliki pesantren. Namun KH. Fuad Affandi berpikir, jika pola seperti itu terus dipertahankan, maka masyarakat setempat dan para santri tidak akan maju. Tekad mengangkat harkat dan martabat santri dan masyarakat petani sekitar membuat dia mengubah pemahaman tersebut. Inilah yang membedakan Pesantren Al-Ittifaq dengan yang lainnya adalah dengan dimulainya sistem pendidikan terpadu. Al-Ittifaq tidak sekedar mendidik santrisantrinya setiap hari menjalankan ibadah dan ibadah semata dengan hanya menghafalkan ayat-ayat suci tanpa tahu makna kandungan isi dari ayat-ayat tersebut. Al-ItBianglala LM3

tifaq tidak berhenti hanya pada mengajarkan ayat-ayat saja dan mengajarkan santri menjadi tukang doa semata. Tetapi menggali makna dibalik ayat-ayat yang kaya kandungan ilmu yang penuh petunjuk itu, lalu dijadikanlah amal yang harus dijalankan. Karena pada keyakinan, sesungguhnya pada ayat-ayat suci itu tersimpan kandungan ilmu yang akan mampu menuntun manusia untuk dapat hidup di dunia yang maha luas ini. Kemudian, ilmu cara bertanilah yang dipilh pesantren ini untuk lebih didalami, karena alangkah sayangnya alam desa Ciburial yang demikian subur, indah dengan air yang selalu mengalir gemericik tak pernah habis ini tidak dimanfaatkan sebagai anugerah Allah yang Maha Pengasih untuk disyukuri dan dimanfaatkan bagi kepentingan mereka sendiri dan kemanusiaan. Keinginan yang sangat kuat inilah yang mendorong pesantren Al-Ittifaq untuk mengembangkan cara-cara lama kepada caracara baru yang lebih dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pendidikan terpadu antara ilmu agama dan ilmu budidaya pertanian. Dengan masih memegang teguh ajaran agama, dengan artian jika cara-cara baru dalam pengembangan agribisnis ini mengganggu kekhusyukannya dalam menggali ilmu agama, maka pesantren ini akan kembali ke cara lama, meninggalkan agribisnis dan lebih memilih ilmu agama. Dengan semangat baru itulah, Yayasan Al Ittifaq memiliki visi dan misi yaitu selain berperan dalam mencetak kader pemuka agama dan mencerdaskan masyarakat juga
Bianglala LM3

menanamkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian bagi para santri dan pengelola. Dengan esensi misi yang paling mendasar yaitu membangun kerjasama yang saling memberi kehangatan, saling melindungi, saling memiliki yang berdampak pada saling menguntungkan pada semua pihak. Karena Al-Ittifaq itu sendiri berarti kerjasama. Kerjasama itu kata kunci. Sebab di dunia yang luas ini, mustahil orang hidup tanpa kerjasama. Jadi mau tidak mau, senang tidak senang setiap orang harus bekerjasama. Kerjasama tidak hanya dengan orang yang mampu tetapi kerjasama yang belum biasa dikerjakan orang adalah kerjasama dengan kaum miskin, kaum yang tidak berdaya. Senyatanyalah, lembaga ini dengan apa yang telah dilakukannya sungguh sangat berpotensi tidak hanya sebagai pelopor pembangunan masyarakat tetapi juga berpotensi untuk dapat berkembang dan dikembangkan sebagai pelaku ekonomi yang aktiv. Bagaimanapun, Al-Ittifaq dengan konsep kerjasamanya ini telah ikut meramai dunia agribisnis kita.

13

1

Bianglala LM3

LM 3 Al-Kautsar Al-Gontori
Desa Aiknyambuk Utara, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat

Tumbuh Bersama Air


Kini ada lebih dari 27 hektare tanah yang dikelola. Semuanya berasal dari 4 x 4 meter lahan sewaan di area Hutan Aiknyambuk. Sekitar 18 tahun lalu, area LM3 Al Kautsar Al-Gontory ini dihuni oleh komunitas kera penghuni hutan Aiknyambuk. Tumbuhan pun hanya pohon-pohon liar yang biasa tumbuh tak beraturan di hutan-hutan. Kini, area ini telah hidup. Aktivitas normal kehidupan sebuah komunitas terpotret setiap hari. Mulai dari kegiatan belajar mengajar, mengebulkan asap dapur, bahkan kegiatan kerohanian. Setiap saat suara merdu ayat suci Al Quran berkumandang di sudut-sudut huniannya. Para santri yang berseragam serta berkomunikasi dalam bahasa Arab atau Inggris menjadi pemandangan sehari-hari. Tak jauh dari hunian, terbentang lahan perkebunan yang luas. Di sana tumbuh aneka pepohonan produktif. Seperti pohon buah mangga dan melinjo. Juga tanaman palawija seperti tomat, bawang daun, seledri, kubis, wortel, cabe, terong, kol dan mentimun.
Bianglala LM3

Tak jauh dari lahan perkebunan itu, disediakan lahan khusus untuk peternakan dan perikanan. Ada unggas, kambing juga sapi, serta ikan nila dan karper. Adalah KH. Dr. (HC) Muhammad Noor, lulusan pondok pesantren modern Gontor Jawa Timur tahun 1987 yang dikenal sebagai pendiri dan yang membangun area ini. Tempatnya dikenal dengan Lembaga mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). Lokasinya sekitar 60 km dari kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Pondok pesantren ini cukup jauh dari keramaian kota. Tepatnya di desa Aiknyambuk Utara, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pondok Al-Gontori, berasal dari nama pondok pesantren tempatnya menuntut ilmu. Yaitu pondok pesantren modern Gontor di Jawa Timur. Gontor adalah nama dusun di Kabupaten Ponorogo. Cukup lama beliau menuntut ilmu disana, sepuluh tahun!
1

Setelah lulus dari Institut Darussalam Gontor, Muhammad Noor bermaksud melanjutkan studinya ke Islamabad Pakistan. Tetapi guru beliau tidak mengizinkan. Akhirnya Muhammad Noor dianjurkan pulang ke daerah asal pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Saya diminta terjun langsung ke masyarakat, ujarnya mengisahkan. Konon, sudah banyak lulusan Pondok Pesantren Gontor yang berkecimpung di perguruan tinggi, di bidang politik bahkan di dunia usaha. Sementara di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat belum ada yang merintis pesantren. Anjuran guru diikutinya. Karena menurut pak Kyai , Guru saya pasti lebih mengetahui tentang diri saya. Kemudian, pada 1988 mulailah Pak Kyai mencari tempat atau lokasi untuk mengembangkan pesanten. Tentunya dimulai dari daerah asalnya Pancor Lombok Timur. Langkah pertama adalah mencari sumber air. Konon, disiplin dan pengembangan pesantren sangat tergantung pada ketersediaan air. Bahkan menurut Muhammad Noor, ada ayat dalam Alquran yang menyatakan Segala sesuatu bisa tumbuh subur dengan air. Sekitar 12 lokasi diuji cobanya sebagai tempat tinggal. Saya lakukan sambil tafakur siang malam, ujarnya. Ternyata hutan Aiknyambuk-lah yang dirasakan cocok untuk pengembangan pesantrennya. Kegiatan belajar mengajarnya dimulai setelah bapak lima anak ini tinggal satu tahun di hutan ini. Awalnya, dimulai dengan mengajar dua orang murid di sebuah gubuk (bangunan gedhek) yang dibangun pada lahan pinjaman
16

4 x 4 m2. Bahan pelajarannya adalah mengaji, belajar bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Akhirnya pada bulan syawal 1408 atau bulan Juni 1988, bersama 10 orang santri dan beberapa orang masyarakat sekitar, diawali dengan takbir dan bismillah, didirikanlah Pondok Pesantren (PonPes) Al-Kautsar Al-Gontori. Tentunya usaha awal, jarang yang berjalan mulus. Terutama dalam hal promosi. Tapi putera Lombok ini tak putus asa. Kemampuannya berbahasa Arab dan Inggris digunakannya sebagai senjata ampuh. Muhammad Noor kemudian mengajar bahasa Arab dan Inggris murid serta guru di sekolah-sekolah menengah di Lombok. Usahanya tak sia-sia, lambat laun mulai banyak orang tua yang mempercayakan anak-anaknya untuk menuntut ilmu di Ponpes Al-Kautsar Al-Gontori. Tentu saja bukan sekedar nama besar dan kepiawaian dalam berbahasa. Lebih jauh, misi dan visi Ponpes ini juga menjadi pertimbangan para orang tua dalam memilih tempat di mana anaknyabisa belajar dengan baik. Ada empat hal yang dijadikan Ponpes ini dalam kegiatan belajar mengajar. Pertama adalah mendalami ilmu agama, dengan asumsi bahwa semua disiplin ilmu adalah ilmu agama. Kedua, mencetak manusia ilahi. Ketiga adalah tertanamnya suatu motto pendidikan, bahwa semua yang dilihat, didengar dan dikerjakan mengandung nilai pendidikan. Dan keempat adalah membentuk manusia yang berjiwa pemimpin menjadi perekat umat dengan
Bianglala LM3

wawasan keilmuan, dan dengan penguasaan cukup bahasa arab dan bahasa Inggris. Proses belajar mengajar di Ponpes ini dilakukan dengan penuh kedisiplinan. Antara lain dalam mempraktekkan bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam kehidupan seharihari. Insya Allah, dalam tiga bulan, para murid sudah bisa bercakap-cakap dalam dua bahasa tersebut, ujar Muhammad Noor. Dan begitulah faktanya. Para santri di pondok ini diwajibkan menggunakan bahasa asing tersebut. Dilakukan secara bergiliran, seminggu berhasa Arab, dan minggu berikutnya berhasa Inggris. Semua santri di sini cukup fasih berbahasa asing. Pantaslah ijasah Al-Kautsar Al-Gontori ini diakui di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Sehingga santri yang akan menutut ilmu di Universitas Al Azhar dapat masuk tanpa testing. Lulusan dari sini banyak juga yang menuntut ilmu di luar negeri seperti di Universitas Islamabad Pakistan, Universitas Islam International Malaysia, dan Jamiah Klamiah Medinah, ujar Muhammad Noor. Bahkan, sang istri Yuyun Minwaroh juga mendapat gelar penghargaan Doktor (Honoris Causa) dari American University. Tentu saja, semua prestasi yang diraih ini tak lepas dari hasil kerja keras para pimpinan, pengurus dan para guru. Walaupun selama menuntut ilmu para santri tidak dipungut biaya, demikian juga para gurunya tidak mendapat gaji. Tapi, semua dikerjakan secara ikhlas.
Bianglala LM3

Kedisiplinan yang diterapkan di Ponpes ini tak hanya berimbas positif di bidang pendidikan. Tapi juga di bidang usahanya. Setelah 18 tahun berlalu. Tanah sewaan seluas 4 x 4 meter persegi itu kini telah berkembang pesat. Areanya dibagi menjadi tiga bagian besar. Pertama ada di Aiknyambuk, Desa Aikmel Utara Kecamatan Aikmel seluas enam hektar. Lokasi ini adalah awal kegiatan pondok. Rencananya lokasi ini untuk santri putri. Lokasi kedua ada di Aik Lomak desa Aikmel Utara sekitar dua kilometer dari lokasi pertama seluas 6,5 hektar. Direncanakan lokasi ini untuk santri putra. Ketiga ada di Sampeti atau lembah Gunung Rinjani, Desa Aikmel Utara. Sekitar satu kilometer dari lokasi kedua. Lokasi ketiga yang berluas 14,5 hektare ini direncanakan khusus untuk anak yatim dan mereka yang berekonomi lemah. Di luar ketiga lokasi tersebut, ada juga lahan hutan masyarakat (HKM) Sempur di Desa Aikmel Utara seluas 225 hektar. Tapi lahan ini baru sebagian yang tergarap. Lahan yang sudah digarap digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler pondok dalam bidang pertanian. Di sini, tanaman yang sudah ada adalah pohon mangga dan pohon melinjo yang sudah berbuah. Ada juga sayuran yang terdiri dari tomat, bawang daun, seledari, kubis, wortel, cabe, terong, kol, dan ketimun. Hewan misalnya itik, kambing, dan sapi. Sedang perikanannya adalah pemeliharaan ikan nila dan karper. Semua kegiatan pertanian ini dikelola oleh 250 orang santri mulai dari penanaman sampai pemasarannya.
1

Selebihnya, lahan itu juga diisi oleh beberapa bangunan yang didirikan pada tahun 1990. Yaitu mesjid, asrama santri, guesthouse, dan sekretariat LM3. Pembangunan dilaksanakan setelah pertemuan Muhammad Noor dengan seorang donatur pembangunan mesjid dari Saudi Arabia di Jakarta. Keberadaan pondok pesantren Al-Kautsar Al-Gontori ini adalah wujud impian KH. Muhammad Noor, yang memimpikan sebuah pondok pesantren mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi, seperti umumnya di luar negeri. Masalahnya, kini bagaimana memelihara dan mengembangkan yang sudah mulai tumbuh. Dari para santrinya sendiri, tampaknya semangat sang pemimpin sudah menjadi jiwanya untuk terus berjuang. Contoh, dalam mengerjakan kegiatan ekstrakulernya. Salah seorang santri pernah berujar bahwa mereka sangat menyenangi pekerjaan menanam berbagai jenis tanaman dalam kelompok. Ini karena hasil penjualannya dicatat dan diumumkan pada suatu pertemuan. Siapa yang menghasilkan terbanyak dan mana yang menjadi ladang favorit. Dan jika menjadi juara akan mendapat tepuk tangan yang meriah., ujar mereka polos. Kami berlomba untuk itu. Semua dijalankan tanpa pamrih. Selebihnya, eksistensi lembaga Al-Kautsar Al-Gontori sebagai lembaga pendidikan semakin dikenal. Apalagi guru-gurunya pun sangat mendukung impian pendirinya. Bahkan salah seorang guru berkata Kepemimpinan KH Muhammad Noor sangat diperlukan untuk pengem1

bangan pendidikan di Lombok Timur, terutama masyarakat miskin, sehingga nantinya akan lahir pemimpin-pemimpin yang berasal dari Lombok Timur. Kepala Desa Aiknyambuk Utara pun (?) mengakui eksistensi Al-Kautsar Al-Gontori ini. Dikatakannya bahwa perkembangan desa ini menjadi sangat pesat, walaupun tanpa bantuan pemerintah. Kualitas pendidikannya pun tidak kalah dengan pendidikan pesantren lain, baik dalam agama maupun bidang studi lainnya, terutama kelancaran berbahasa asing. Keberadaan lembaga ini telah mengubah keadaan masyarakat dalam hal beragama menjadi lebih baik. Kebersamaan antara pondok pesantren serta masyarakat memang tak datang begitu saja. Dari awal, Muhammad Noor telah mengajak masyarakat sekitar untuk ikut beragribisnis. Yaitu, dengan mengajak masyrakat ikut memelihara itik dan kambing, Bibit dan kandangnya disediakan, dan hasilnya dibagi dua dengan lembaga. Otomatis, pendapatan lembaga dan masyarakat pun akan bertambah dan membaik dengan adanya usaha bersama ini. Semoga lembaga Al Kautsar Al Gontori ini berkembang terus, ujar sang kepala desa. Tentunya harapan kepala desa tersebut adalah harapan yang tidak mustahil dapat terjadi sehingga apa yang diimpikan dan dicita-citakan KH. Muhammad Noor terwujud, dan kompleks Al-Kautsar Al-Gontori jadi kampus terkemuka di Lombok, bahkan di Indonesia. Semoga.

Bianglala LM3

Pondok Pesantren Jabal Rahmah


Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

Saiyo Sakato Bersama Masyarakat


Hasil panen ternyata bisa membantu kehidupan pesantren, termasuk guru dan karyawan lainnya. Tanggal 27 Maret 2000, merupakan tanggal bersejarah bagi Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Karena pada saat itu telah didirikan pesantren yang diberi nama Jabal Rahmah. Kehadiran pesantren yang namanya diambil dari salah satu bukit tempat pertemuan Nabi Adam As, ini diharapkan bisa menjadi benteng dari derasnya arus globalisasi dunia yang semakin kuat mempengaruhi generasi muda Islam. Pesantren ini pun memiliki misi bisa meminimalisasi kurangnya pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dan kondisi ekonomi yang makin sulit sehingga banyaknya generasi muda Islam yang putus sekolah dan tak mampu melanjutkan ke sekolah tingkat yang lebih tinggi. Keinginan mendirikan pondok pesantren tersebut mendapat dukungan dari masyarakat Nagari Koto Baru yang merupakan salah satu Nagari di wilayah Kecamatan Sungai Tarab dengan luas 417 Hektare. Pesantren ini berBianglala LM3

ada di lereng Gunung Merapi atau sering disebut jorong Aia Manumbuak Batu (AMB) yang memiliki pemandangan indah. Adalah Abuya Tgk Yusuf Manani yang mendirikan Jabal Rahmah. Dibantu anak, menantu serta kerabat, serta masyarakat sekitarnya, mereka bersama mengelola dan terlibat dalam proses belajar dan mengajar di pondok pesantrennya. Sejak berdirinya pondok Jabal Rahmah ini, pimpinan beserta keluarga dan masyarakat menetapkan visinya selama 7 10 tahun ke depan. Yaitu dengan mengembangkan lembaga pendidikan islam yang mandiri, melahirkan lulusan berkualitas dan berkepribadian muslim yang menguasai dan memahami segala ajaran islam. Sementara itu, tujuan pesantren adalah membantu terciptanya kesejahteraan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang berlandaskan ajaran Islam dan adat istiadat yang bersandikan syara-syara Kitabullah.
1

Dalam mewujudkan visi, tujuan dari pesantren Jabal Rahmah tersebut, pimpinan menuangkan ke dalam tiga program kerja. Yaitu program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ada enam program kerja jangka pendek. Yaitu dispensasi bebas bayaran terhadap anak yatim piatu dan anak dari keluarga miskin, santunan makanan dan pangan terhadap anak yaitim dan fakir miskin, pendidikan khusus agama dan ilmu pengetahuan, keterampilan khusus bagi santri yang berbakat, menyelesaikan bangunan rumah sekolah, mushola, asrama dan air bersih melalui ledeng/ pipa yang diambil dari mata air, dan yang terakhir yaitu melaksanakan budidaya tanaman palawija, Ada beberapa pepatah dan pituah yang patut direnungkan. Petuah ini diucapkan pimpinan pondok pesantren atau sering disebut dengan abuya, dalam membina dan membimbing pesantren ini sehingga berkembang terus. Yaitu saiyo sakato = seiya sekata; bule aiy de pembuluh, bule kate de mupake = bulat air karena bambu, bulat kata karena mufakat, serta kemauan yang kuat dari pimpinan tunggal yang tinggi dan luas wawasanya dalam mewujudkan cita-citanya. Dimana ada kemauan, pasti ada jalan ado poa ado sarawa, ada paha ado celana. Jumlah santri tahun ini tercatat 231 orang yang terdiri dari tingkat MI sebanyak 94 orang, tingkat Mtsn sebanyak 111 orang dan tingkat MA sebanyak 25 orang.
20

Dalam mengembangkan pola pendidikannya, salah satu terobosan yang dilakukan adalah membiasakan para santri untuk melakukan praktek langsung. Dalam hal sosialisasi, misalnya, setiap santri yang belajar di pesantren ini selama tiga bulan pertama diwajibkan melakukan ceramah agama dengan bimbingan dari ustadz. Bersama masyarakat, para santri juga mengolah lahan pertanian baik dalam bentuk sewa maupun dipinjamkan masyarakat untuk diolah. Dalam pembangunan pesantren peran masyarakat memang sangat tinggi. Baik bersifat moril maupun material. Usaha tanaman pangan yang dilakukan, antara lain, mengolah tanaman padi pada lahan 1,5 Hektare. Kini sudah memasuki tiga periode tanam. Per tahun bisa panen dua kali, dengan rata-rata panen lima ton. Produksi lain ada tembakau, tanaman sayur yaitu buncis, cabe, tomat, dan jahe. Untuk cabe, rata-rata pertahun produksinya 3,4 ton dengan luas tanam 0,5 Hektare. Produksi tomat, pada 2006 ini sampai 60 ton, pada lahan 1,5 Hektare. Sedangkan untuk jahe, dengan rata-rata luas tanaman 0,5 Hektare, produksi rata-rata mencapai 10 ton pertahun. Di bidang peternakan, komoditinya juga terlihat ada perkembangan. Dari 1 ekor kambing sekarang menjadi 5 ekor. Secara nominal, pada tahun 2005 hasil panen tembakau mencapai Rp.9.900.000. Tanaman jahe sebesar
Bianglala LM3

Rp.17.500.000.- dan buncis sebesar Rp.5.700.000,- kemudian bulan Mei lalu mereka juga sudah panen tembakau sebesar Rp.4.500.000.- Tomat Rp,.1.625.000.- Dan buncis sebesar Rp.2.725.000-. Meski belum besar, tapi upaya-upaya itu membuat kehidupan pesantren ini sangat terbantu. Termasuk untuk membayar gaji guru dan karyawannya. Selama ini, jika mengandalkan bantuan pemerintah, kehidupan pesantren agak sulit apalagi untuk menutupi biaya operasional para guru dan kehidupan lainnya di pesantren. Sampai saat ini, baru sekitar Rp. 63 juta bantuan dari pemerintah. Yaitu, sebesar 10 juta dari Pemda Tanah Datar pada tahun 2004, Rp 20 juta pada 2005 dari Departemen Agama dan bantuan dana BOS. Sementara honor guru yang harus dibayarkan per tahun (2005) tercatat sebesar Rp 160.754.000.-. Terdiri dari honor kesejahteraan guru, operasional pendidikan, serta pembangunan dan pengembangan prasana lainnya. Disamping juga mereka juga memperoleh bantuan dari masyarakat lainnya baik dalam bentuk zakat maupun sumbangan lainnya dari para donatur.

Bianglala LM3

21

22

Bianglala LM3

Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hikmah 2


Desa Benda Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes Jawa Tengah

Budidaya Bernuansa Islami


Di sini berlaku pemeo bahwa dakwah bukan sumber nafkah. Karenanya para santrinya terampil mengolah bakat, bahkan tanah pertanian. Lokasinya berada di desa Benda Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Sekitar tujuh Kilometer dari kota Bumiayu. Atau kurang lebih 80 Kilometer dari Kota Tegal ke arah Selatan. Dari pertigaan Kaligadung, jalan antara Bumiayu Tegal, LM3 YPP Al-Hikmah 2 bisa dicapai dalam jarak tujuh kilometer. Memasuki lingkungan pondok pesantren (ponpes) yang terletak pada ketinggian 310 meter di atas permukaan laut ini, Anda akan merasakan nuansa pertanian yang kental. Mulai dari arah Simpang Kaligadung, di kedua sisi jalan terbentang persawahan. Sungguh nyaman dilihat, mungkin berbeda suasananya dengan saat ponpes itu baru dibuka. Konon, area persawahan itu dahulu hanyalah hutan belantara. Ponpes ini menempati tanah seluas 10 Hektare. Seluas lima Hektare digunakan untuk kegiatan LM3.
Bianglala LM3

Aktivitas di kawasan kaki Gunung Slamet yang berudara nyaman ini dimulai sejak pukul empat pagi. Semuanya ditandai dengan kesibukan persiapan shalat subuh. Para santri putra dan putri berbondong-bondong ke mesjid di kompleks Ponpes. Mesjid untuk putera dan puteri masing-masing dipisahkan. Sampai saat ini, di ponpes ini terdapat 1500 santri putri, dan 4700 santri putera. Setelah mengaji Al Quran sampai pukul enam pagi, kegiatan dilanjutkan dengan sarapan, kemudian belajar sampai pukul 12. Selanjutnya pukul dua siang ada kegiatan ekstrakurikuler (eskul). Istimewanya, pondok pesantren ini telah memasukkan pelajaran agribinis ke dalam kurikulum sejak 2003/2004. Dan bidang pertanian ini kemudian menjadi kegiatan ekstrakurikuler, yang dipilih 70 santri. Uniknya kebanyakan perempuan. Padahal kegiatan luar kelas ini lu23

mayan berat. Seperti mencangkul untuk mempersiapkan tempat pembuatan biogas, juga berkebun. Meski demikian, ada juga green house berukuran 32 x 12 meter persegi, berisi berbagai jenis anggrek. Seperti Dendrobium dan Phalaenopsis. Juga ada tanaman yang sedang in seperti Adenium dan Euphorbia. Di sini mereka bisa mempelajari teknik budidaya dalam pot. Di sisi lain ada kolam ikan berukuran 105 meter persegi. Tak ketinggalan juga peternakan sapi. Kotorannya dapat dimanfaatkan buat biogas. Sementara ini baru ada 12 ekor sapi yang akan digemukkan. Selain yang berminat pada bidang pertanian, para santri pun bisa memilih eskul lain seperti tata busana, perikanan, pengelasan, komputer atau bahasa inggris. Sarana untuk semua eskul tersebut cukup memadai. Setiap hari, kegiatannya berlangsung sekitar 2 3 jam, kecuali Jumat bisa sehari penuh. Konsep ponpes ini tak lepas dari sosok KH. M. Masruri Mughni yang akrab disapa Abah . Setelah lulus menimba ilmu di Jombang pada usia 19 tahun, Abah didaulat sang kakek, KH Kholil, untuk menjadi pimpinan pesantren. Selain ilmu agama, Abah juga ternyata sangat mencintai bidang pertanian. Dan yang penting lagi, sejak kecil sosok yang satu ini memiliki jiwa kepemimpinan dan selalu dituakan oleh lingkungannya di Kampung Benda. Abah, digambarkan sebagai penggerek, pembawaannya luwes, bijaksana, dan mampu mengatasi masalah.
2

Sosok Abah dimata santri adalah sebagai guru sekaligus bapak dan rekan. Sebagai guru, beliau memberikan ilmu Al Quran, kitab atau teknologi sesuai dengan tuntunan kedisiplinan ilmu. Sebagai rekan, beliau selalu memberi motivasi kepada para santrinya untuk maju, pantang menyerah dan selalu dijalan Allah. Karena mengerjakan apapun kalau dimulai dengan niat baik, tentu hasilnya akan baik. Dan sebagai rekan beliau menganggap para santrinya sebagai putra-putrinya sendiri. Dalam keseharian sosok yang satu ini selalu berusaha untuk mengimplementasikan budidaya secara Islami. Contohnya dalam setiap pengajian dan dakwahnya beliau sering menyelipkan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian. Semua tentu saja diambil dari Al Quran. Misalnya jangan merusak lingkungan. Dalam arti memulai itu harus dari niat yang baik, penanganan yang baik, mulai dari memilih jenis tanaman, pemeliharaan sampai dengan pemanfaatannya. Jadi kalau sudah panen, jelas mana bagian untuk diri sendiri, mana yang buat sedakah dan zakat. Sosok yang satu ini pun tidak canggung terjun ke sawah sendiri, membantu, mengatur pembagian air yang dulu sering menimbulkan perselisihan antar petani. Bahkan mengajarkan cara bercocok tanam yang benar juga cara mengatasi hama tikus yang sering menyerang pertaniannya. Hasilnya lumayan. Kini, tak ada lagi petani yang mencampurkan pupuk dengan garam. Hama tikus pun jarang lagi menyerang.
Bianglala LM3

Filosofi yang dikenal dari Abah sebetulnya cukup sederhana, tapi memiliki makna yang dalam. Air seni sapi itu baik untuk pupuk. Atau hidup kita ini dari pertanian. Istimewanya, sosok yang satu ini pun jeli menangkap kesempatan yang ada. Pada akhirnya program yang dijalankan dalam pesantren ini pun banyak mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekitar sesuai kemajuan jaman. Selain urusan mengolah lahan pertanian. Ponpes ini juga memiliki fasilitas budidaya sayuran, padi, peternakan dan perikanan. Bahkan, mengadakan pelatihan pengelolaan dan teknis budidaya ikan serta pertanian, bahkan pelatihan tata busana. Satu hal lagi, Ponpes ini pun dilengkapi laboratorium komputer dengan 36 unit komputer, laboratorium multi media serta editing film. Laboratorium terakhir ini dilengkapi dengan 32 unit komputer pentium 4, komputer server. Tak hanya itu, Ponpes ini pun dilengkapi dengan laboratorium bahasa dan koperasi pondok pesantren yang bergerak dalam pemasaran dan jasa. Sejak awal berdirinya, pondok pesantren ini memang tidak bisa terpisahkan dengan masyarakat sekitar. Abah sebagai panutan masyarakat dan pesantren membutuhkan masyarakat. Dengan adanya LM3 Al Hikmah 2 sekarang malah menjadi payung untuk meningkatkan keterampilan petani sekitar. Tampaknya, potensi ponpes ini memiliki prospek cerah. Hampir semua program yang dimilikinya banyak pemiBianglala LM3

natnya. Budidaya anggrek misalnya banyak menarik minat para santri putri. Juga penggemukan sapi. Program tanaman hias, pengeloilaan limbah organik banyak diminati ibu-ibu PKK. Pemasarannya pun sangat mudah karena dikelola secara profesional di ponpes tersebut. Pada tahap awal, seluruh pengurus LM3 Al Hikmah 2 bekerja sesuai koordinasi ketua LM3 dan ketua teknis untuk, misalnya, mensosialisasikan anggrek Dendrobium di LM3 Al Hikmah 2. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan, setiap unit usaha bekerja pada posnya masing-masing serta bekerja sesuai koordinasi ketua LM3 dan ketua teknis dalam memasarkan anggrek. Visi para pimpinan ponpes ini tampaknya bakal terwujud. Paling tidak, mengajarkan para santri untuk tidak menjual dakwahnya. Kini setiap santri telah memiliki keterampilan khusus sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Dengan demikian mereka bisa hidup sukses baik untuk dunia maupun akhirat. Ini tentu saja bukan sekedar teori, salah seorang alumnus Ponpes ini telah membuktikannya. Di Jambi, alumnus itu berhasil mengembangkan pesantren sekaligus menjadi pengusaha buah durian. Melihat apa yang telah dilakukan LM3 YPP Al Hikmah 2, besar harapan untuk berkembang bersama masyarakat sekitar, sehingga dapat mengangkat perekonomian dan kehidupan yang lebih baik. Tidak saja bagi kelangsungan hidup pondok pesantren dan santrinya yang kelak menjadi agen pembaharu, di daerahnya masing-masing.
2

Tetapi terlebih lagi bagi masyarakat sekitar. Sehingga diharapkan keberadaan LM3 Al Hikmah 2 ini benar-benar

mandiri, mengakar pada masyarakat dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Semoga.

Cikal Bakal Al Hikmah


Adalah KH. Kholil Mahali, pada tahun 1911, yang pertama merintis ponpes Al Hikmah. Beliau mengadakan pengajian dengan metoda bilhikmati wal mauadhotil hasanah dari rumah ke rumah, di surau-surau bahkan dikediamannya sendiri. Pada tahun 1922, menyusulah KH. Suhaemi bin Ghoni (putra kakak KH. Kholil) sepulang dari tanah suci, bergabung membantu mengubah keadaan masyarakat setempat. Terutama dalam hal pengetahuan maupun agamanya yang masih sangat terbelakang. Sebagai hafidz Al-Quran, KH. Suhaemi mendirikan 9 kamar untuk menampung santri. Inilah yang kemudian dikenal sebagai pondok pesantren Al Hikmah. Pada tahun 1930, mulai dirintis pendidikan klasikal formal dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah. Masa revolusi kemerdekaan, beberapa pengaruh pesantren gugur. Setelah keadaan kembali aman, KH. Kholil bersama KH. Suhaemi membenahi serta menata kembali pondok dan madrasah. Kedua perintis itu wafat. Didahului oleh KH. Kholil yang meninggal pada tahun 1955, menyusul kemudian KH. Suhaemi pada tahun 1964.
26

Sepeninggal para pendiri, pondok pesantren di lanjutkan KH. M. Masruri Mughni (Cucu KH. Kholil)dan KH. Shodik Suhaemi. Dibawah asuhan beliau berdua inilah pondok pesantren mengalami kemajuan pesat. Dapat terlihat dengan didirikannya Madrasah Tsanawilay (1964), Madrasah Diniyyah Awaliyah dan Wustho (1965), Madrasah Mualimin/mualimat (1966), Madrasah Aliyah I (1967), SMP dan TK Roudhotul Athfal (1978), MTS II, III (1986), SMA (1987), Perguruan Takhosus Qiroatul Kutub (1988). MAK (1994), Akademi Perawat (2002). Karena begitu banyaknya para santri yang menimba ilmu disini, maka dibuatlah pembagian tugas untuk menangani dan mengelola pesantren yang kemudian disebut Pondok Pesantren Al Hikmah 1 dan Al Hikmah 2. LM3 Al Hikmah 2 dipimpin oleh H. Sholahudin Masruri (putra KH M. Masruri Mughni) yang dikenal akrab dengan sapaan Gus Sholah. Dibantu oleh Yulianto A. Md, seorang sosok muda yang kepedulian pada bidang pertanian cukup tinggi sebagai wakil ketua. Sebuah kombinasi yang cukup bagus, saling melengkapi. Gus
Bianglala LM3

Sholah seorang putra mahkota KH. Kholil, lulusan pondok pesantren Bahrul Ulum, Jombang. Sedangkan Mas Yul alumni Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian Cianjur yang juga pernah kuliah di IPB. Pondok Pesantren Al Hikmah 2 tumbuh menjadi salah satu pesantren yang berupaya mengembangkan pola pendidikan ala pesantren (Salafi), menjadi pendidikan modern guna menjawab tantangan perubahan zaman. Lembaga ini ingin berkiprah dalam pendidikan nasional, terutama dalam pencetakan SDM yang terdidik, terampil dan berakhlakul karimah. Sebagai sebuah lembaga, tentu saja LM3 Al Hikmah 2 mempunyai sebuah visi mempersiapkan para santri yang berwawasan luas, optimis, kreatif dan berakhlakul karimah (berbudi pekerti luhur) Dalam dimensi filosofis, tujuan akhir Ponpes ini adalah untuk membentuk manusia muslim berahlak mulia, berilmu, terampil dan siap berjuang mengembangkan agama dan masyarakat sekitarnya. Dengan berpedoman

pada dimensi filosofis tadi, maka tujuan LM3 Al Hikmah 2 adalah :Meningkatkan perekonomian pesantren, Memantapkan pengetahuan yang berguna untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan dan masa depannya, Memantapkan sikap, perilaku dan nilai-nilai toleransi, kebanggaan terhadap hasil pekerjaannya, kemandirian dan bertanggung jawab sosial dan berbudi pekerti/berakhlak mulia , Mempunyai dan memantapkan kemampuan memecahkan masalah, berpikir logis, kritis dan kreatif. Membentuk keyakinan untuk mencapai yang lebih baik. Meningkatkan kecintaan kepada masyarakat sekitar pada khususnya serta bangsa Indonesia pada umumnya. Untuk mendukung hal ini, Ponpes Al Hikmah 2 telah berhasil membangun dan mengembangkan agribisnis pertanian dengan sistem dan usaha agribisnis. Dan pada tahun 2004, ponpes Al Hikmah 2 dipercaya oleh Departemen Pertanian untuk melakukan usaha-usaha peningkatan kemandirian masyarakat melalui Lembaga Mandiri yang mengakar di Masyarakat (LM3).

Bianglala LM3

2

2

Bianglala LM3

Pondok Pesantren Ibnul Amin


Desa Pamangkih, Kecamatan Labuan Amas Utara, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan

Menyulap Hutan Menjadi Lahan Produktif


Keberhasilan memadukan kegiatan bisnis dan rohani dibuktikan lagi di pesantren ini. Hingga saat ini luas lahan pertanian di pondok pesantren Ibnul Amin mencapai 60 Hektare dan hampir semua tergarap. Mengubah tradisi sungguh tak mudah. Di tanah Kalimantan, sistem pengajaran agama Islam selalu dilakukan di sebuah Langgar (musholla). Tradisi ini menurut KH Mahfudz Amin tidak efektif. Aktivitas ini berlangsung sampai tahun 1950-an. Pada 1957 akhirnya, sang Kyai mendidirikan Pondok Pesantren Ibnul Amin. Yang artinya Anak yang bisa dipercaya. Pondok pesantren ini terletak di desa Pamangkih, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Menempati areal pondok seluas 9,5 Hektare, Ponpes ini kini memiliki 2013 orang santri (1378 putera dan 635 puteri). Dan ada 103 pengajar yang terdiri dari 83 ustadz dan 20 ustadzah. Sampai saat ini, pesantren ini dipimpin oleh dua orang pengasuh. Yaitu KH Mahfudz Amin dan KH Mukhtar HS. Salah satu tujuan sang kyai dalam mendirikan lembaga pendidikan pondok pesantren ini adalah dapat mengBianglala LM3

hasilkan generasi muda (santri) yang memiliki IMTAQ dan berwawasan IPTEK. Mengubah sistem pengajaran cara-cara lama yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan IPTEK diperlukan keinginan yang kuat, juga dukungan sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Untuk itu, kini telah dibangun 33 ruang belajar, satu ruang khusus komputer, serta dua buah aula serbaguna. Tidak hanya itu dibangun pula sarana pembelajaran lainnya. Yaitu laboratorium bahasa dan perpustakaan. Fasilitas lain adalah koperasi, wartel, pemancar radio, dan lapangan olahraga. Upaya dalam pendidikan di ponpes ini terus dikembangkan. Misal dalam pendidikan umum kesetaraan. Contohnya, program paket C setara Madrasah Aliyah dilakukan kerjasama ponpes Ibnul Amin dengan Departemen Agama. Juga Program Paket C setara SMA kerjasama ponpes Ibnul Amin dan Diknas.
2

Pengembangan sumberdaya manusia, khususnya para santri di ponpes ini tidak hanya dalam pendidikan saja. Ponpes ini juga melakukan pengembangan wirausaha agar para santrinya memiliki sifat-sifat seorang wirausaha. Sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dirinya dalam memanfaatkan sumberdaya lokal. Bidang pengembangan wirausaha ini, meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Membangun kegiatan agribisnis di pondok pesantren Ibnul Amin merupakan wahana yang efektif dalam menumbuhkembangkan agribisnis di lingkungan pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya. Sebagaimana visinya mewujudkan pesantren modern berbasis pertanian. Langkah ini dituangkan dalam misi, yaitu : (a) melahirkan santri yang qurani dan berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian; (b) melahirkan santri yang berjiwa interpreneurship; dan (c) menciptakan pondok pesantren sebagai inti kawasan agribisnis dan pusat pelayanan penyuluhan pertanian swadaya. Tak berlebihan memang pondok pesantren Ibnul Amin memunculkan motto mencetak penyuluh-penyuluh santri yang memiliki ilmu agama dan pertanian. Berkembangnya kegiatan agribisnis di pondok pesantren Ibnul Amin tak terlepas dari pimpian pondok pesantren yang kharismatik KH. Mukhtar HS. Pimpinan Ponpes ini sangat komit terhadap pengembangan pertanian, khususnya di lingkungan pesantren. Beliau memang dibesarkan pada lingkungan keluarga yang cinta pertanian.
30

Pada tahun 1993, KH. Mukhtar HS membeli lahan seluas lebih kurang 50 Hektare. Lahan ini letaknya cukup strategis hanya dua kilometer dari pondok pesantren. Lahan yang dibeli bukan lahan tegalan dan juga bukan lahan sawah yang siap ditanam, melainkan hutan yang cukup lebat. Inilah sebuah tantangan yang dihadapi Ponpes Ibnul Amin untuk mewujudkan keinginannya bergerak di bidang pertanian. Konon, saat itu masyarakat menanggapinya secara pesimis dalam mewujudkan keinginan Ponpes tersebut. Semangat kerja keras dan kebersamaan pimpinan pondok pesantren, Ustadz dan santri saling bahu-membahu untuk membangun lahan pertanian yang masih berupa hutan yang lebat. Tahap demi tahap pembersihan dilakukan dan pada akhirnya tahun 1994 terwujud lahan pertanian yang cukup luas mulai dibuka. Mulanya lahan itu direncanakan untuk ditanami pohon rambutan dan sukun. Ternyata di kembangkan jenis usaha lain di lahan itu, seperti tanaman pangan, peternakan maupun perikanan. Sejak saat itu masyarakat melihat dan menyaksikan keunggulan pondok pesantren dengan menyulap hutan lebat menjadi lahan pertanian. Tak heran, jika kemudian muncul keinginan masyarakat untuk belajar ilmu-ilmu pertanian dan Ponpes ini. Sistem kerjasama yang dibangun oleh Ponpes ini melibatkan para penyuluh. Yaitu , orang yang ahli di bidang pertanian, serta dinas dari sub sektor yang terkait. Para santri
Bianglala LM3

bekerja langsung di lapangan untuk belajar keterampilan-keterampilan di bidang usahatani. Seiring dengan berkembangnya di bidang pertanian, perhatian pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap pengembangan pertanian di lahan pondok pesantren. Bantuan sarana dan prasarana ini sangat mendukung dalam kegiatan agribisnis, seperti pengaspalan jalan, percetakan sawah baru, alsintan, bibit dan modal usaha. Sebagai pimpinan pondok pesantren, KH Mukhtar HS terus berupaya agar pemanfaatan lahan dapat optimal melalui kegiatan budidaya pertanian. Pimpinan pondok pesantren menilai usaha di bidang pertanian cukup menjanjikan, maka sejak tahun 2001 kegiatan budidaya selalu memperhatikan aspek bisnis. Hingga saat ini luas lahan pertanian di pondok pesantren Ibnul Amin mencapai 60 Hektare dan hampir semua tergarap. Masyarakat sekitar jelas ikut terlibat dalam kesuksesan ini. Paling tidak 50 persen pekerjanya berasal dari masyarakat sekitar. Manfaat lain yang diusahakan masyarakat adalah dalam hal kemitraan saprodi dan sebagai tempat pemasaran. Semua itu telah menimbulkan perubahan pola pikir masyarakat yang positif terhadap aspek penerapan teknologi pertanian. Secara Organisasi, kegiatan agribisnis ini berada di luar struktur kelembagaan LM3 atau ponpes. Struktur organisasinya terdiri dari seorang manajer, bagian adminisBianglala LM3

trasi, bagian keuangan dan dibantu oleh lebih kurang 45 orang tenaga kerja yang berasal dari para santri dan merekrut tenaga dari luar. Disamping itu dalam mengelola usaha agribisnis ini didampingi oleh seorang tenaga pendamping. Banyak jenis usaha yang dikembangkan di LM3 ini, yakni tanaman pangan (padi, palawija, sayuran), hortikultura, peternakan, dan perikanan. Kegiatan agribisnis ini diusahakan baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Dalam mengelola agribisnis ini pondok pesantren Ibnul Amin dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana dan prasarana ini diperoleh dari bantuan dan swadaya pondok pesantren, seperti jalan usahatani, alat transportasi, alat mesin pertanian dan pengolahan hasil. Modal yang dikelola pondok pesantren untuk kegiatan agribisnis ini berasal dari bantuan pemerintah pusat, daerah, serta swadaya pesantren. Produk agribisnis yang dihasilkan pada umumnya memilih jangkauan pasar, meliputi pasar lokal, pasar kabupaten dan pasar luar kabupaten. Kini sedang dirintis untuk pemasaran antar provinsi (Kaltim dan Kalteng). Dalam menjalankan kegiatan agribisnis ini, pengelola selalu mengacu pada permintaan pasar, sehingga resiko usaha relatif bisa dikendalikan.

31

32

Bianglala LM3

Subak Wangaya Betan


Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

Warisan Abad XI
Rangkaian petak-petak sawah di sepanjang kawasan aliran sungai itu melahirkan pemandangan yang sangat indah. Bak sebuah lukisan yang menggambarkan berbagai aktivitas kehidupan pertanian di Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Semuanya ada di sini. Dari pengolahan lahan, tanam, panen maupun aktivitas ritualnya. Lukisan itu selalu mengundang minat wisatawan untuk selalu ingin menikmatinya. Itulah subak, warisan abad ke XI. Tidak ada catatan yang pasti tentang waktu dan proses terbentuknya subak di Bali. Namun, berdasarkan prasasti Pandak Bandung bertahun 993 Caka atau 1071 M, organisasi subak sudah dikenal di Bali. Sejak pertengahan abad XI Masehi. Subak sebagai suatu organisasi pemakai air di Bali selalu terkait dengan aspek pertanian, memiliki filosofi Tri Hita Karana (THK), yaitu jiwa kehidupan subak tersebut. Perkataan THK mengandung arti bahwa Tri berarti tiga, Hita berarti sejahtera, bahagia atau rahayu dan Karana berarti sumber penyebab. Jadi THK berarti tiga sumber penyebab kesejahteraan dan kebahagiaan atau kerahayuan dalam hidup dan kehidupan semua mahluk ciptaan Tuhan (Sudarma 1984; Yudiata 2001).
Bianglala LM3

Karena itulah, subak bukanlah sekedar hamparan sawah yang mempesona. Tapi, juga memiliki nilai-nilai manajemen, musyawarah, demokrasi, partisipasi, keuletan, keadilan dan ketebalan rasa kebersamaan. Dalam terminologi umum, biasa disebut gotong-royong dan ketaatan menjalankan ajaran agama Hindu terutama saradha dan bakti. Subak Wangaya Betan di Tabanan, Bali ini adalah salah satu contoh subak terbaik. Selain pemandangan indah tadi, lokasinya pun sangat strategis. Karena relatif dekat dengan daerah tujuan wisata alami Jati Luwuh, yang terkenal dengan teraseringnya. Subak ini terhampar di wilayah seluas 73 Hektare. Lahan sawahnya beririgasi teknis. Lokasinya dibagi ke dalam
33

tiga munduk. Yaitu Munduk Juukan, Munduk Desa dan Munduk Manggis. Dan memiliki 150 anggota, dengan tingkat kepemilikan lahan berkisar antara 0,35-0,50 ha. Pola tanam setahun padi-padi-palawija. Namun tanaman padi lokal, merupakan tanam wajib yang harus ditanam petani pada musim hujan. Terutama musim tanam bulan Desember-Januari, sedangkan pada musim tanam berikutnya, petani diperkenankan menanam padi varietas unggul. Dengan sistem pengolahan yang baik itu, produktivitas padi cukup memuaskan. Ini tergambar dari produksi yang dihasilkan. Produktivitas lahan sawah padi lokal, misalnya, rata-rata 3-3,5 ton padi kering panen per Hektare. Sementara padi varietas unggul lokal dapat mencapai 4-5 ton per Hektare. Dan padi varietas unggul lainnya dapat mencapai 8-9 ton per Hektare. Lahan lainnya juga ditanami palawija. Seperti ubi jalar, kacang tanah, jagung, berbagai jenis sayuran seperti kubis, kol, petsai, cabai, tomat dan lainnya. Sementara lahan keringnya ditanami berbagai jenis tanaman tahunan seperti kakao, kopi, kelapa, dan durian. Istimewanya, di daerah Desa Mengesta ini ternak pun merupakan komoditas andalan. Hampir setiap rumah tangga memiliki ternak, terutama, sapi, ayam dan babi. Juga ternak ayam ras petelur. Sekurang-kurang terdapat 25 orang peternak ayam ras petelur, dengan tingkat kepemilikan berkisar antara 7.000-30.000 ekor.
3

Kebijakan subak pun tercermin dalam pengelolaan ternak ini. Untuk diketahui, populasi ayam ras petelur yang dimiliki masyarakat akan menghasilkan limbah ayam, terutama kotoran dalam jumlah besar. Limbah yang dihasilkan dapat mencapai 35-150 ton per hari. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah tersebut akan menimbulkan berbagai masalah. Tak hanya polusi bau, tapi juga menyangkut masalah kesehatan secara umum. Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat yang tergabung dalam Pura Subak Wangaya Betan, mencoba mengolah kotoran ayam tersebut menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Karenanya, daerah tersebut memiliki potensi besar dalam mengembangkan pertanian organik. Bahkan, bersama dengan PT.Lembah Hijau Multifarm, Solo, desa ini mengembangkan pupuk organik Fine Compost. Pengelolaan yang sama juga berlaku pada kotoran sapi. Ada sekitar 500 ekor sapi yang ada di desa ini. Setiap ekor sapi dengan berat badan 300 Kilogram akan mampu menghasilkan kotoran segar tidak kurang dari 20 kilogram per hari. Pengolahannya menjadi pupuk organik menghasilkan pupuk sekitar 10 Kilogram per ekor per hari. Jadi, 500 ekor sapi akan mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5.000 Kilogram atau 5 ton pupuk organik setiap hari. Artinya, pupuk organik yang ada ini cukup untuk 2-3 hektare lahan sawah setiap musim tanam. Sayangnya, sebagian besar peternak baru menerapkan teknologi yang masih tradisional. Sehingga potensi yang ada pada sektor peternakan belum mampu dimanfaatkan dengan baik.

Bianglala LM3

Kelompok Agribisnis Mardika, Gereja Bet el uel


Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur

Membangun Kemakmuran dengan Jagung


Di sini, jagung layaknya sebuah tambang emas. Jika dikelola dengan baik, akan mampu mengaliri seluruh kehidupan di sekitarnya. Tangannya tampak sibuk memipil jagung. Ada sekitar tiga ton siap dikirim pada pemesannya. Sementara tak jauh dari pekarangan rumahnya yang luas, tempat memipil jagung itu, tampak lahan jagung yang sedang dipanen. Hanya kerja keras seperti inilah kita bisa bangkit dari kemiskinan,ujar Zet Malelak, Ketua Kelompok Agribisnis Mardika di wilayah jemaat Bet El Uel Klasis, Kupang Timur. Siang itu, meski cuaca panas, sang pendeta tampak tak peduli. Tangannya terus memipil jagung. Tanaman palawija yang satu ini sungguh membius putera Kupang yang berhasil menggaet gelar MSi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ini. Filosofinya sederhana. Jagung bisa tumbuh pada lahan kering, tanpa air mengalir, bahkan di saat hujan tak tuBianglala LM3

run. Karena itulah, jagung bisa diandalkan sebagai sumber penghasilan di saat sulit. Begitu istimewanya jagung, sehingga sosok Zet Malelak, menyebutkan bahwa jagung memiliki banyak hal. Salah satunya, adalah spritiualitas yang mengajak seluruh jemaat untuk bekerja keras, membelah bumi. Dan ajaran ini tak berhenti pada kerohanian saja, tetapi pada kemanusiaan. Tapi menghadirkan jagung di daerahnya itu ternyata tak mudah. Ada romantika yang patut diambil hikmahnya. Zet Malelak ini dikenal sebagai dosen desa. Pasalnya, karena kebiasaannya berjalan dari kampung ke kampung di pelosok desa menggelar pengajaran. Mengajak jemaatnya untuk membebaskan diri dari kemiskinan. Kemiskinan inilah yang mendorongnya berjalan tanpa lelah dari kampung ke kampung, mengajak jemaatnya bangun dari
3

tidurnya, membuka selimut dirinya dan berjalan mencari kerja. Hanya kerja keraslah yang akan membebaskan mereka dari kemiskinan, katanya menegaskan. Pada awalnya, Desa Nunkurus ini adalah daerah kering tanpa air mengalir. Musim kemarau sangat panjang, tak ada hujan sampai berbulan-bulan. Bayangkanlah, bagaimana tanaman bisa tumbuh dalam kondisi lahan seperti itu? Bagaimana manusia bisa hidup? Ujar Zet Malelak mengenang. Sementara, belum banyak program yang dikucurkan di agrosistem lahan kering. Perhatian pemerintah di tahun-tahun yang lalu lebih banyak bermain di lahan basah. Tapi, kondisi itu tak membuat sosok yang bersuara lantang patah arang. Zet Malelak, melihat sisi lain sebagai faktor pendukung. Yaitu air tanah yang biasa muncul pada tempat-tempat tertentu di lahan kering. Faktor potensial ini merupakan kekuatan lahan kering yang harus diefektif kan, tambahnya. Tapi, untuk menyedot dan mengalirkan air tanah, butuh pompa, dan pompa ini butuh bahan bakar. Sementara, untuk menghadirkan bahan bakar dari Kupang ke desa ini ada romantikanya tersendiri. Bukan persoalan yang gampang. Ada aturan yang tidak membenarkan membeli bahan bakar dengan jerigen. Konon, berkali-kali mereka dicegat polisi, hanya karena membawa bahan bakar untuk menghidupkan pompa, untuk mengalirkan air bagi tanaman, untuk produksi jagung. Ironis, dengan segala kesulitan itu, haga bahan bakar jadi melambung Rp.1000,36

lebih mahal per liter. Belum lagi untuk membeli satu jerigen bahan bakar ini diperlukan surat dari kecamatan agar tidak berkelahi dengan polisi. Perjuangan itu hanya untuk air tanah. Yaitu sumberdaya alam yang penting di lahan kering. Sehingga di sana bisa tumbuh jagung, kacang hijau, dan lain sebagainya. Diversifikasi usaha. Jagung sebagai tanaman utama, dan menjadi nilai tambah serta memberikan efek ganda. Karena kambing, sapi, ayam dan perikanan ikan bandeng tambak ikut berkembang bersama jagung. Untuk mempermudah kegiatan operasional itulah, maka pada 2001, dibentuklah kelompok Agribisnis Mardika Gereja Bet El Uel. Kini memiliki pengurus inti 20 orang. Kehadirannya diharapkan bisa menghadapi berbagai persoalan, seperti yang disebutkan tadi. Sehingga petani dalam perjuangannya menghasilkan pangan, dapat lebih memperoleh kemudahan dan pelayanan. Dalam kegiatannya kelompok melibatkan seluruh masyarakat tani di wilayah ini. Pada tahun-tahun pertama kegiatan kelompok hanya melayani kegiatan petani setempat. Namun, tak lama kemudian, usaha ini juga melayani permintaan bantuan masyarakat di wilayah lain. Sekitar 99 persen jemaat di Gereja Bet el uel pendapatan ekonominya bersumber dari kegiatan usaha tani. Untuk tujuan inilah mengapa Zet Malelak menjadi orang yang dijuluki dosen desa. Tujuannya satu bertemu dengan mereka yang melangkah dalam gelapnya jalan setapak, sambil menyalakan lilin spriritulitas, Yang diletakan pada awal. Dan melayani semua hal yang mereka butuhkan.
Bianglala LM3

Kegiatan yang dilakukan kelompok, antara lain pembuatan batako, simpan pinjam, kredit pupuk, obat-obatan dan benih, pertambakan ikan bandeng di lahan kering, budidaya jagung, padi, kacang hijau dan sayur-sayuran, penggilingan padi, dan bengkel kerja. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan, pola yang dipakai ada berbagai pola pinjam sarana pengembalian bentuk natura hasil produksi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dengan pola seperti itu, kelompok mampu mengembalikan kredit UKM Depkop. Secara keseluruhan SDM jemaat Gereja Bet el uel terdiri dari 354 orang. Sekitar 80% SD, 20% SMP dan SMA. Sebagian besar jemaat ini pernah mengikuti kursus pertanian, peternakan, dan perikanan. Kondisi ini, jelas merupakan modal yang sangat luar biasa untuk meningkatkan produktivitas usaha-usaha pertanian. Tetapi untuk penguatan kelembagaan usaha agribisnis yang berdaya saing, mereka tampaknya masih sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan. Contohnya, pelatihan khusus manajemen usaha, peningkatan pelayanan di sarana produksi, koperasi simpan pinjam, dan kepemimpinan. Intinya adalah memahami apa sebernarnya yang dibutuhkan. Petani sebagai petani yang sudah sejak dahulu kala secara naluri telah menjalankan kewajiban alamiahnya yaitu mengolah tanah, memanfaatkan air, bekerjasama dengan alam untuk menghasilkan barang-barang yang diperlukan, utamanya adalah bahan makanan. Pekerjaanpekerjaan yang dikerjakan ini, sejak dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti.
Bianglala LM3

Kini, jagung telah tumbuh. Di lahan kering ini, mereka punya mimpi jagung tumbuh dimana-mana. Bagi mereka, tanpa LM3 pun sudah dan akan tetap tumbuh terus. Diharapkan program ini dapat menjadi inspirasi dan menjadi energi pendobrak kemacetan berpikir ketika menghadapi kendala yang tidak dapat dipecahkan. Contohnya, alat mesin pertanian, dana bantuan dan lainlainl dari program LM3, ini akan memperkuat kelembagaan agribisnis Indonesia karena sangat dibutuhkan masyarakat. Pada lahan yang sulit ini, dibutuhkan kekuatan, juga spriritualitas. Terus terang saja, faktor kemiskinan sangat berpengaruh pada kehidupan. jika kemiskinan terbelenggu, tidak tersalurkan, maka dia akan meledak menjadi persoalan-persoalan sosial. Orang miskin dan lapar tidak bisa menunggu. Mereka bisa menjadi apa saja, menjadi pencuri, menjadi wanita tuna susila, atau kesesatan-kesesatan lainnya yang tak pernah dibayangkan oleh kita sebagai manusia. Jagung ini kini punya bargaining power! Apalagi jika bukitbukit ini penuh dengan penuh jagung yang di dalamnya ada kehidupan lain. Karena dibalik jagung, ada kacang hijau, ada rumput, ada sapi, ada kambing, ada pupuk dan masih banyak lagi. Satu contoh saja, dalam 1 ha jagung punya nilai tambah. Yaitu 1,8 ton rumput yang dapat menjadi makanan ternak. Dengan semua itu, tak ada lagi kemiskinan. Prasyaratnya cuma satu. Bekerja keraslah, dan belahlah bumi.
3

Perjuangan Tak Pernah Usai


Sudah 4 tahun kelompok kerja ini mempersiapkan tata nilai masyarakat agar siap membangun wilayah ini. Ke depan, ada beberapa sosok fisik yang masih menjadi mimpi untuk dibangun. Seperti sekolah, rumah sakit dan sebagainya. Langkah pertama yang diambil, untuk tujan saat ini adalah membangun 100 rumahtangga yang mempunyai lingkungan bersih dan indah. Mengapa lingkungan dan keindahan menjadi prioritas pertama. Ingat Cleopatra, mengapa dia diperebutkan banyak orang. Karena keindahan. Karena estetika. Itu tujuan ideal yang ingin dicapai, keindahan lingkungan dengan panorama alam pertanian yang indah. Kedua adalah pendapatan dan nilai tambah. Dengan jagung sebagai komoditas unggulan tujuan ini menjadi sangat rasional untuk dicapai. Dan ketiga yang juga sangat penting, adalah pemerataan sosial. Untuk tujuan ini, Gereja mempunyai aturan, 10 % pendapatan tiap orang adalah untuk membangun bidang sosial ini. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak ada gejolak sosial dan masyarakat yang kelaparan lagi. Sekarang keadaannya sudah banyak berubah. Sudah delapan tahun berjalan dengan pola yang sudah mapan, terutama tanaman jagung. Produknya sudah ada dimana3

mana. Ada yang sudah dipetik, sudah dikarung, diolah, dipipil, dan lain-lain. Di bidang non pertanian pun, mereka membuka bengkel, sehingga jika ada mesin yang rusak bisa diatasi. Ada juga usaha batako, yang pekerjanya adalah masyarakat di sekitar gereja. Diharapkan dalam dua tahun lagi, desa ini menjadi Pusat Agribinis Jagung dan komoditas-komoditas unggulan lainnya. Itulah model yang kami tawarkan kepada masyarakat, yaitu diversifikasi usaha. Jagung sebagai tanaman utama, jagung menjadi andalan, kedua kacang ijo. Varitas jagung yang digunakan adalah pioner, bisi 2. Untuk pangan komposit srikandi putih atau lamuru. Jagung lokal hasilnya bagus sekali, 7 ton per hektar. Selain itu disela-sela jagung tumbuh juga kacang ijo 3 kali siram, jagung 8 kali siram dan menjadi nilai tambah. Peternakan kambing, sapi, ayam dan perikanan ikan bandeng tambak tumbuh dan berkembang bersama jagung. Tentu, usahanya ini bisa dijadikan teladan. Kelak jika kembali ke tanah pasti Malelak akan memerlukan energi lebih banyak untuk memipil jagungnya. Jagung nya yang semakin hari semakin cerah usahanya.
Bianglala LM3

Kelompok Jemaat Kamang GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa)


Desa Kamanga, Kecamatan Tompaso. Kabupaten Minahasa. Provinsi Sulawesi Utara

Dalam Ibadah ada Hikmah bagi Umat


Ibadah adalah kunci dari setiap langkah, berjalan dalam nama Tuhan akan membuat semua upaya menjadi berkat itulah mengapa kelompok ini diberi nama Kamang yang dalam bahasa Minahasa berarti diberkati oleh Tuhan, dan ternyata perjalanan kelompok ini telah membuktikan bahwa berkat Tuhan adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan usaha pertanian yang berlandaskan kekuatan iman. Memasuki Desa Kamanga suasana desa pegunungan mulai menyergap, bau tanah yang baru terperciki hujan, udara sejuk dengan saputan kabut dengan perumahan penduduk berjajar rapi di sepanjang jalan yang sesekali diselingi kebun sayuran yang menghijau, Di beberapa tempat terlihat para petani yang sedang mengolah lahan bahkan ada yang sedang asyik memanen tomat dengan suka cita barangkali di benaknya terbayang berapa rupiah yang bisa diterima dari hasil panennya apalagi beberapa minggu lagi natal mendekat pasti akan banyak pengeluaran yang diperlukan untuk merayakan hari yang kudus itu. Di salah satu rumah putih yang diapit oleh kebun dan gedung gereja , tampaklah sosok seorang laki-laki yang penuh integritas dan dedikasi untuk memajukan maBianglala LM3

syarakat yang mau mengubah nasibnya. Dialah Walan Jenny Posumah, S.TN, pendeta di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) desa Kamanga Kecamatan Tompaso. Kabupaten Minahasa. Sulawesi Utara. Pendeta kelahiran Tondano, 27 Juni 1966 sebenarnya baru bertugas di Desa Kamanga mulai Bulan Mei 2004 setelah sebelumnya selama 7 tahun bertugas di Desa Mahembang, Kecamatan Kakas dataran rendah dekat dengan pantai masih di Kabupaten Minahasa. Menjadi pendeta merupakan cita-cita hidupnya, meskipun dalam perjalanan untuk menjadi pelayan umat, Pendeta Posumah melaluinya dahulu dengan berbagai profesi, menjadi pedagang bahkan menjadi pengemudi pernah dijalaninya yang jelas bergelut di bidang pertani3

an memang baru dilakukannya setelah menjadi pendeta. Hal ini dipelajarinya setelah Pendeta Posumah menyadari betul bahwa sebagian besar jemaatnya adalah para petani, sehingga ia berkeyakinan bahwa melalui pertanianlah titik masuk untuk bisa mendekati jemaatnya. Belajar dan belajar adalah kunci Pendeta Posumah, setelah panggilan Tuhan membawanya untuk menjadi pelayan umat, dan menyadari bahwa sebagian besar jemaatnya bekerja di bidang pertanian, maka ia mulai bertanya pada para petani atau penyuluh , mencari buku-buku tentang pertanian dan yang terpenting adalah mencoba untuk berusaha sama layaknya dengan petani yang berada di sekitarnya. Kadang ia gagal namun dari kegagalan itulah ia temukan butir-butir pembelajaran yang berharga untuk mengembangkan strategi melayani sekaligus meningkatkan kualitas usaha pertanian.

desa Kamanga yang berada di dataran tinggi Gunung Lokon. Pada awalnya, para petani yang ada di Desa Kamanga berusaha pertanian secara sendiri-sendiri, mereka memisahkan antara kegiatan usaha yang sifatnya duniawi dengan peribadatan yang mereka yakini di gereja. Pembinaan bagi para petani pun biasa dilakukan oleh penyuluh pertanian. Sampai dengan tahun 2003 telah ditumbuhkan 4 kelompok tani dengan kelas madya. Setelah Pendeta Posumah bertugas untuk melayani jemaat di Desa Kamanga, bersama dengan penyuluh pertanian dan hukum Tua atau Kepala Desa maka tumbuhlah 4 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Kamang beranggotakan 30 orang, Kelompok Tani Efrata dengan anggota 23 orang, Kelompok Tani Imanuel dengan anggota 30 orang dan Kelompok Tani Maksaan yang beranggotakan 22 orang. Inilah yang menjadi penggerak kegiatan LM3 di desa tersebut. Kegiatan kelompok tani yang ditumbuhkan gereja pada awalnya masih dirasa asing oleh masyarakat di desa itu pada umumnya, apalagi gereja juga terjun langsung untuk melakukan kegiatan pembinaan kelompok tani dan bergiat di usaha pertanian. Namun dengan pendekatan dan memberi pemahaman yang terus menerus bahwa dunia pertanian ataupun dunia bisnis adalah juga dunia pelayanan maka sedikit demi sedikit masyarakat mulai bisa menerima bahkan sekarang mereka justru menempatkan kegiatan usaha pertanian menjadi pembicaraan
Bianglala LM3

Dunia Pertanian Atau Dunia Bisnis Adalah Juga Dunia Pelayanan


Masyarakat Kamanga memang merupakan masyarakat yang religius, dari 673 KK yang ada di desa itu 531 KK merupakan jemaat yang selalu hadir dalam peribadatan di gereja. Kegiatan kerohanian memang mewarnai perikehidupan di desa tersebut. Luas lahan yang dijadikan sebagai lahan usaha pertanian sekitar 320 hektar dengan komoditi utama hortikultura seperti bawang daun, tomat, cabe, kubis dll, hal ini sesuai dengan kondisi agroklimat
0

dalam setiap ibadah yang dilaksanakan gereja. Bukan itu saja, pemahaman bahwa pertanian juga menjadi bagian dari dunia pelayanan juga diterima oleh para pemuda yang ada di desa tersebut. Sebagaimana layaknya para pemuda, dahulu mereka sangat suka berkumpul di warung-warung yang kadangkadang melakukan hal-hal yang kurang produktif seperti mengobrol sambil minum-minum, pendekatan dilakukan Pendeta Posumah kepada mereka dengan cara persuasif dan hasilnya sekarang sekitar 40-50% pemuda yang ada di Desa Kamanga mulai terjun untuk mengelola usaha pertanian. Sehingga Pendeta Posumah menjamin kalau di desanya sekarang akan sulit mencari pemuda mabuk karena mereka mabuk kerja di kebun. Inilah inti dari dunia pelayanan, menurut Pendeta Posumah, saat ini bukan zamannya lagi pelayanan kepada jemaat hanya berputar pada hal-hal yang bersifat keakhiratan saja, tetapi justru tantangannya adalah bagaimana melakukan pelayanan pada hal-hal yang sifatnya membangun umat untuk bangkit dan menjadi manusia terhormat terlepas dari kefakiran. Bagaimana jemaat bisa datang khusyuk berdoa di gereja kalau kemiskinan masih melilit mereka, kalau jemaat sudah memperoleh penghidupan yang layak maka mereka pasti tidak akan malu untuk datang ke gereja dan itu juga menjadi salah satu tanggung jawab gereja kepada jemaatnya. Kuncinya hanya dengan melakukan hal-hal yang nyata maka kesemua ini akan bisa terwujud.
Bianglala LM3

Sebagaimana yang dilakukan Pendeta Posumah yang meramu pelayanan kepada jemaatnya sedemikian rupa sehingga dalam setiap kegiatan kelompok tani pasti diawali dengan ibadah dan diakhiri dengan ucap syukur akan segala kemurahan yang telah Tuhan berikan, sehingga apapun masalah yang dihadapi jemaat baik dalam berusaha ataupun dalam menjalani kehidupannya semuanya merupakan tantangan dalam menjalankan pelayanan.

LM3, Merekatkan Jemaat dalam Kesatuan Langkah Duniawi dan Spiritual


Pengembangan kegiatan pertanian yang dinaungi oleh gereja sebenarnya telah dilakukan sejak lama, namun biasanya kegiatan-kegiatannya lebih banyak bersifat memotivasi petani sebagai pendukung dalam acara peribadatan di gereja, namun sejak adanya kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan LM3, semangat masyarakat Desa Kamanga dalam berusaha semakin meningkat, mereka yang tadinya ragu-ragu atau canggung membicarakan pertanian dalam pertemuan di gereja, sekarang justru mereka dengan semangat bercerita tentang usahanya diantara kupasan dan pendalaman ayat-ayat alkitab. Kelompok Jemaat Kamang, menjadi LM3 pada Tahun 2006, ini merupakan pengembangan dari kelompok jemaat yang juga merupakan kelompok tani yang telah berdiri sejak Tahun 1996. Kelompok ini tadinya merupakan kelompok persekutuan doa bapak-bapak yang secara
1

rutin bertemu untuk membahas dan mendalami pemahaman terhadap alkitab, di sela-sela pertemuan rutin keagamaan biasanya para anggota juga bercerita tentang keadaan dan masalah yang dihadapi dalam usahanya, kebetulan sebagian besar anggota kelompok adalah petani, sehingga dikembangkanlah kelompok jemaat ini menjadi kelompok tani, dan kemudian dikembangkan lagi menjadi LM3. Mekanisme kegiatan kelompok LM3 ini, melekat dengan kegiatan di gereja, Pendeta Walan Jenny Posumah, S.TN sebagai ketuanya, dan dibantu oleh Badan Pekerja yang secara operasional melaksanakan roda LM3. Pertemuan anggota dilakukan secara rutin sebulan sekali untuk membahas keadaan, perkembangan maupun masalah yang dihadapi oleh lembaga atau anggota. Badan Pekerja melakukan pertemuan dua minggu sekali hal ini dilakukan karena Badan Pekerja merupakan inti dari kelembagaan. Untuk mengawasi agar jalannya LM3, maka Badan Pengawas Gereja juga bertindak menjadi pengawas kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini. Pengawasan dilakukan setiap tiga bulan sekali, dengan melaksanakan pemeriksaan baik keuangan maupun kegiatan. Mekanisme kerja seperti ini dibuat dan dilaksanakan dengan tujuan agar Kelompok Jemaat Kamang mulai menerapkan sistem kerja organisasi modern dan juga untuk mengembangkan kejujuran, kepercayaan dan transparansi bagi setiap pelaku. Kegiatan demi kegiatan pengembangan usaha pertanian melalui LM3 dilaksanakan sesuai
2

dengan urutan kegiatan yang telah dirumuskan dalam perencanaan, Ini juga merupakan hal yang cukup menantang karena pada awalnya anggota belum terbiasa untuk bekerja dalam suatu sistem kerja modern. Dalam setiap pertemuan baik peribadatan maupun pertemuan anggota LM3 tidak bosan-bosannya Pendeta Posumah mengingatkan jemaatnya bahwa ibadah dan usaha adalah dua sisi mata uang yang harus seimbang dijalankan. Perjalanan LM3 Kelompok Jemaat Kamang ternyata telah berhasil merekatkan semangat para petani khususnya warga Desa Kamanga untuk terus berkiprah dan berusaha untuk menjadi yang terdepan di sektor pertanian. Kerjasama dalam pengembangan pertanian melalui LM3 Kelompok Jemaat Kamang telah mulai dirintis dengan beberapa pihak diantaranya dengan perusahaan-perusahaan pupuk dan benih. Kerjasama yang dilakukan adalah uji coba, demonstrasi, studi petani yang hasilnya selain gereja mendapatkan hasil dari penjualan produksi tetapi yang terpenting adalah proses pembelajaran secara nyata yang didapatkan oleh para pelaku untuk disebarluaskan lagi kepada masyarakat di desa tersebut. Kerjasama dengan mengembangkan pembelajaran nyata ternyata telah menarik perhatian banyak pihak maka sekarang telah mulai banyak petani-petani yang ingin belajar tentang usaha hortikultura, bah-kan juga dari kelompok jemaat gereja lain beserta pendetanya juga ingin mengembangkan kelembagaan LM3 seperti yang telah dikembangkan di Kelompok Jemaat Kamang.
Bianglala LM3

Ruang gereja sekarang dirasa sudah terlalu sempit untuk menampung jemaat yang ingin belajar berusahatani dengan lebih baik, maka dengan dana stimulan dari LM3 ditambah dengan swadaya jemaat maka saat ini sedang dibangun gedung Pusat pelatihan yang akan dijadikan sebagai Balai Pelatihan Pertanian Swadaya dimana nantinya para petani dapat belajar, berdiskusi dan menggali ilmu bersama.

sehingga biasanya mereka tidak mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan curahan kerjanya. Melihat kondisi seperti maka gereja mencoba untuk menawarkan model bagi hasil baru memberi peluang para petani yang tidak memiliki lahan untuk mendapatkan pendapatan yang layak. Ada 3 komponen yang terlibat dalam sistem bagi hasil Tumoyo Sistem Kamang yaitu ; (1) pemilik lahan, (2) pemilik modal dan (3) petani pengolah. Dalam sistem ini diatur oleh gereja porsi pembagian hasilnya yaitu bagi pemilik lahan untuk satu waleleng atau lahan berukuran 10 x 35 m akan mendapatkan hasil setara 5 gantang padi atau sekitar Rp 150.000, dengan minimal lahan yang diusahakan adalah 3 waleleng atau pemilik lahan akan menerima hasil dalam satu musim tanam minimal Rp. 450.000. Pemilik modal apabila ia berinvestasi untuk budidaya dengan sistem ini harus menyediakan sarana produksi dan 3 orang tenaga kerja awal dan pada saat panen setelah dikurangi dengan biaya produksi maka ia akan mendapatkan hasil sebesar Rp. 800.000 Rp. 1.200.000. Sedangkan bagi petani pengolah akan mendapatkan hasil Rp 750.000/musim tanam Apabila terjadi keuntungan, maka keuntungan itu akan dibagi dua diantara pemilik modal dan petani pengelola, sedangkan bagi pemilik lahan diberikan bagian keuntungan yang dirundingkan besarannya oleh pemilik modal dan petani pengelola. pembagian hasil dengan model Tumoyo Sistem Kamang hingga saat ini tidak pernah
3

Tumoyo Sistem Kamang Mengangkat Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Usaha Pertanian
Masyarakat Minahasa dikenal dengan sifat kegotong royongannya, Mapalus atau gotong royong adalah salah satu tradisi yang hingga kini masih mengakar, begitu pula dalam Ada suatu sistem yang dikembangkan dari kearifan lokal masyarakat Minahasa yaitu tradisi bagi hasil pertanian, apabila di Jawa dikenal sistem bagi hasil dengan sistem Bawon maka di Desa Kamanga khususnya di Kelompok Kamang dikembangkan suatu sistem yang disebut dengan Tumoyo Sistem Kamang. Sistem bagi hasil sebenarnya telah lama dilakukan oleh para pengelola usaha pertanian, namun dalam kenyataannya seringkali sistem bagi hasil ini tidak memberi keadilan terutama bagi petani pengolah yang posisinya lemah
Bianglala LM3

merugikan salah satu pihak karena dalam pelaksanaannya juga difasilitasi oleh gereja. Akar dari sistem ini adalah pemberdayaan dengan saling membantu diantara para jemaat sehingga yang memiliki kelebihan akan bisa bekerjasama dengan saling menguntungkan dengan si lemah dan pengaturan serta pengawasan gereja akan melatih kejujuran dan moralitas warga sehingga setidaknya akan mengurangi ketimpangan ekonomi.

manga cukup besar, namun secara kualitas masih banyak produk-produk yang kurang memenuhi standar sehingga berpengaruh terhadap harga jual. Dahulu banyak produk pertanian yang membusuk karena para petani menanam jenis tanaman yang kurang tahan disimpan lama seringkali dijumpai tumpukan tomat atau kubis membusuk di pojok kebun, akhirnya meski produksi melimpah tetapi tetap saja pendapatan petani tidak meningkat. Kondisi semacam ini membuat beberapa petani maju mulai mencari cara upaya-upaya perbaikan baik perbaikan dalam budidaya maupun terobosan di bidang pemasaran. Perbaikan teknologi budidaya hortikultura ternyata bisa dilakukan oleh para petani maju di Desa Kamanga, mereka mulai mengganti varietas tanamannya ke varietas yang lebih banyak produksinya dan juga proses penyimpanan agar tahan lama untuk disimpan, sehingga sekarang ini teknologi budidaya hortikultura tidak lagi menjadi masalah utama yang masih menjadi masalah pada para petani adalah pemasaran yang seringkali masih merugikan petani karena harga produk yang masih rendah. Untuk memotivasi para petani dalam mengelola usaha pertaniannya, maka dimunculkan Barito, kalau Sungai Barito letaknya di Pulau Kalimantan tetapi Barito yang ada di Desa Kamanga merupakan kepanjangan dari Bawang, Rica dan Tomat. Pertimbangan pemilihan komoditi ini diantaranya karena ke tiga komoditi ini memiliki nilai jual yang cukup menguntungkan, pemeliharaannya
Bianglala LM3

Barito Membawa Kamang Menggeliat Menjadi Sentra Hortikultura di Minahasa


Desa Kamanga merupakan desa pegunungan yang subur, hamparan kebun sayuran merupakan pemandangan yang menyejukan sekaligus menjanjikan lembaran rupiah bagi para pemiliknya. Secara turun temurun para petani menanam komoditi hortikultura seperti cabe, tomat, kubis, bawang dll. Produksi hortikultura dari Desa Kamanga telah dipasarkan ke Menado, Tondano,Tomohon serta kota-kota lainnya di Sulawesi Utara. Pada musim kemarau lalu, produksi tomat yang keluar dari Desa Kamanga mencapai lebih dari 10 ton, belum lagi cabe merah dan cabe rawit atau lazim disebut rica setiap harinya bisa mencapai 250 kg yang dipasarkan melalui pedagang pengumpul di desa. Meskipun secara kuantitatif jumlah produk hortikultura yang diproduksi Desa Ka

telah dikuasai petani dan cocok dengan agroklimat Desa Kamanga. Istilah Barito dicetuskan oleh Pendeta Posumah untuk kegiatan yang dikembangkan di LM3 Kelompok Jemaat Kamang, Barito ini pula yang dijadikan komoditi yang dikembangkan dalam proposal LM3 yang diajukan oleh Kelompok Kamang. Gereja merasa bahwa semua petani harus memiliki kesempatan untuk memajukan usaha pertaniannya, kalau bagi para petani yang sudah memiliki modal maupun lahan pengembangan Barito ini tidak masalah, tetapi bagi para petani yang memiliki lahan terbatas atau mungkin juga tidak memiliki lahan, maka dengan keberadaan LM3 ini akan memberikan peluang bagi mereka untuk bisa menikmati peningkatan pendapatannya dengan membudidayakan barito. Pengembangan Baritoselain memberi identitas baru bagi para petani di Desa Kamanga, juga telah menjadi gerakan di masyarakat petani yang menempatkan ke tiga komoditi sebagai komoditi unggulan wilayah, kebetulan Desa Kamanga juga termasuk dalam kawasan Agropolitan sehingga tidak salah kalau identitas ini menjadi kebanggaan para petani di desa tersebut. sehingga bila bicara Barito maka otomatis akan teringat Desa Kamanga. Diharapkan melalui pengembangan Barito, maka Desa Kamang akan menjadi sentra pengembangan bawang, rica dan tomat yang berkualitas, dengan Kelompok Jemaat

Kamang yang merupakan kelompok LM3 yang menjadi penggeraknya. Sehingga nantinya Desa Kamanga akan menjelma menjadi sentra agribisnis hortikultura terdepan di Minahasa.

Bianglala LM3



6

Bianglala LM3

Direktori 160 LM3 Terpilih Tahun 2006, Badan Pengembangan SDM Pertanian

Bianglala LM3





Bianglala LM3

NO

NAMA LM3 I. BBDATPO KETINDAN

NAMA PIMPINAN

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS

Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Pondok Pesantren Ash-Shidiqiyah Pondok Pesantren Ushuludin. Pondok Pesantren Al Furqon Pondok Pesantren AlHikmah. Pondok Pesantren Darussalam. Pondok Pesantren An Nur. Pondok Pesantren Mambaul Ulum. Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Pondok Pesantren Hasbunallah Pondok Pesantren Modern Gontor. Pondok Pesantren Nurul Dholam. Pondok Pesantren Darussalam Pondok Pesantren Abu Hurairah.

Prof. Dr. Wardini Ahmad

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

KH.Bakarudin KH. Muhamad Mansyur Chadziq KH.Abdul Basyir, MA KH. Masruri Abd Gani KH.Murodi KH.Hasibudin KH.Asad Abu Hasan Drs.H.Asmuni, M.Si KH.Drs.Syakhul Gunawan KH.Imam Badri KH. Imam Fahrurozi Abdul Karim KH.Ahmad Hambali

Jl. Raya Baturaja - Prabumulih Km. 18 Kab. Ogan Komering Ulu Induk, Provinsi Sumatera Selatan, Hp.085267417999 Desa Rantau Kasih, Kec. Babat Toman, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Ds. Ngadirejo, Kec. Salaman, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Tlp (0293) 335184 / 08122765279 Ngupasan III No.29 Pangen Jurutengah Purworejo Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah Dusun Benda RT.02 RW.01 Kecamatan Sirampo Brebes Provinsi Jawa Tengah Jl. Sech Penanggalan, Gebugan, Bergas, Semarang Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Jl.Sunan Giri, Sumber Aman, Kraksaan, Probolinggo, Provinsi Jawa Timur Jl.Ponpes Mambaul Ulum, Paiton, Probolinggo Suruhan Lor, Bandung, Kab. Tulung Agung, Provinsi Jawa Timur Desa Ketindan, Lawang, Malang, Provinsi Tawa Tengah Ds. Gontor Kec. Melarak. Kab. Ponorogo Jatim, Provinsi Jawa Timur Sidomulyo, Kebon Agung, Pacitan, Provinsi Jawa Timur Dusun Kedung, Desa Giripurno, Kec. Bumi aji, Batu, Prov. Jawa Timur Sepeken, Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur

Perkebunan Karet

Budidaya Padi, Pengadaan Alsintan Budidaya Jagung, semangka, tanaman obat Penggemukan Sapi Penggemukan sapi, Tanaman hias Screen House Budidaya Padi, Penggemukan Sapi Budidaya Anggur Tanaman hias, Penggemukan Sapi Budidaya Melon, Penggemukan Sapi Buah Mangga, Budidaya Padi screen house Budidaya Cabe, Penggemukan Sapi Budidaya Jahe, Penggemukan Sapi Penggemukan Sapi Kios Tani

Bianglala LM3



NO 15 16 17 18 19

NAMA LM3 Pondok Pesantren Al Qomar Pondok Pesantren Darus Salam Pondok Pesantren Al Mahali Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Pondok Pesantren Agropolitan Nurul Maarif Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Yayasan Gereja Mardika Bethel Uel Yayasan Gereja Bantara Sabda Timor Lembaga Ekonomi Keuskupan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Lembaga Ekonomi Keuskupan Mudika Kalvari Lembaga Sosial Keagamaan Komisi Keadilan, Perdamaian dan keutuhan Ciptaan (KPKC)

NAMA PIMPINAN H.Qomar Syaifullah Anwar Mahmud, S.ag Hj.Nadhiroh Mudjab Ahmad Hambali.Lc Muhamad Ghozali

ALAMAT Desa Pakunces, Pakian Rowo, Nganjuk, Provinsi Jawa Timur Jl. Jayawijaya Kel.Dusun Besar Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu Brajan, Wonokromo, Plered Kabupaten Bantul DI Yogyakarta Jl.Malindo Teluk Karang RT.2/RW 1 No.67 Sedau Singkawang, Prov. Kalimantan Barat Jl. Sintang Pontianak Km.10 Nenak Sei.Tebalian Sintang, Prov. Kalimantan Barat Jl. Raya Pulau Bendu Ngabang Landak 78357, Prov. Kalimantan Barat Desa Nunkurus Kec. Kupang Timur, Prov. Nusa Tenggara Timur Desa Nalkase Kec.Talsfeto, Provinsi Nusa Tenggara Timur Kel.Weri, Kec.Larantuka, Nusa Tenggara Timur

KEGIATAN AGRIBISNIS Budidaya Jahe, Pengadaan Mesin Jamu Budidaya Padi Jagung, Sapi Penggemukan Sapi Budidaya Jagung, Ayam Potong Budidaya jagung, Hortikultura, Penggemukan Sapi Hortikultura; Penggemukan Sapi Agribisnis Tanaman Pangan Agribisnis Ternak Sapi dan Babi Agribisnis Sapi Potong, Hortikultura,Ayamburas, Kambing Domba Agribisnis ayam potong,buras,tanaman kakao,wortel Agribisnis Kopi,Kakao, Jagung

20

Mursidi HA.Samad

II. BDATPTLK NO ELBAKI NTT 21 22 23 Pdt.Adriana Tandela P.David Amfotis S.Pd MA Rm.Yansee Raring,Pr

24

Thomas Kuremas

Desa Tilang, Kec.Nita Nusa Tenggara Timur

25

P.Alex Ganggu,SVD

Biara St.Yoseph, Ende Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

0

Bianglala LM3

NO 26

NAMA LM3 Lembaga Sosial Keagamaan Kelembagaan Yayasan Yohanes Berkhmans Perkumpulan PSE, Keuskupan Ruteng Yayasan Sosial Keagamaan Citra Hidup Pura Subak Wongaya Betan Lembaga Pura Tua Subak Abian Baktiyase Pura Lempuyang Madya Subak Abian Gunung Renge Pondok Pesantren Nurul Hakim Pondok Pesantren Qomarul Huda Pondok Pesantren Al Kautsar Al Gontory Pondok Pesantren Al Ikhlas Pondok Pesantren Hidayatullah

NAMA PIMPINAN Rm.Benediktus Dachi Pr

ALAMAT RT 06/RW06 Desa/Kel Mataloko. Kec. Golewa. Kab. Ngada Jl. Trans Flores km.15 kode Pos 86461, Provinsi Nusa Tenggara Timur Jl. Pelita No. 2 Kec. Watu. Kec. Langke rembung. Kab. Manggarai, Prov. Nusa Tenggara Timur Jl. Jend.Sudirman No.180 Kalabahi Kab. Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur Desa Mangesata Kec.Penebel Kab. Tabanan Prov. Bali Desa Tua Kec.Marga Kab. Tabanan Prov. Bali Desa Pengejaran Kec.Kintamani Kab. Bangli Prov. Bali Desa Tista Kec.Abang Kab. Karang Asem Prov. Bali Desa Tista Kec.Busung Biu Kab. Buleleng Prov. Bali Jl. Taruna No.5 Kediri Kab. Lombok Barat Prov. Nusa Tenggara Barat Desa Begu Kec.Pringgarata Kab. Lombok Tengah Prov. Nusa Tenggara Barat Desa Aiknyambuk Kec.Aikmel Kab. Lombok Timur Prov. Nusa Tenggara Barat Desa Menala Kec.Taliwang Kab. Sumbawa Barat Prov. Nusa Tenggara Barat Jl.Trans Sulawesi Desa Ulukalo, Kec Wolo Kab. Kolaka Prov. Sulawesi Tenggara

KEGIATAN AGRIBISNIS Agribisnis Jagung BISI,cengkeh,Kopi

27 28

Rm.Simon Nama,Pr 0386 21729 Yustus Yermias Maro 0386 2222192 I Nyoman Ngadri 081558150283 I Wayan Suwitanaya 036821618 I Wayan Jaman 08155790119 I Gede P Gunadi,SH I Wayan Tika Adnyana 081338579305 TGH Shafwan Hakim 0370 672063 Drs.H.Lalu Ashari KH.Muhamad Nur 081339178797 KH.Zulkifli Muhadli,SH 0372 81400 Drs.Muatamin

Agribisnis Sapi dan Hortikultura Agribisnis budidaya jagung dan kubis Pengadaan bibit sapi potong Pengadaan bibit sapi potong Pengadaan kopi Glondong Pengadaan Bibit Sapi Jantan Pengadaan kopi Glondong Agribisnis Kambing dan Hortikultura Agribisnis Sapi Potong Agribisnis Itik,Perikanan Kolam Air Tawar, Hortikultura Agribisnis sapi potong, kambing, tanaman pangan dan hortikultura Agribisnis Penggemukan Sapi

29 30 31 32 33 34 35 36 37

38

Bianglala LM3

1

NO 39 40

NAMA LM3 Pondok Pesantren Annur Azubaidi Pondok Pesantren Al Amanah III. BDAPTLR JAMBI Pondok Pesantren YPI Al Mahad Al Ashriy Al Muslimun Pondok Pesantren Darul Falah Yayasan Pondok Pesantren Kampar Madani Pondok Pesantren Al Huda Pondok Pesantren Tunas Harapan Pondok Pesantren As Islahiyah Pondok Pesantren Darul Furqan Pondok Pesantren Darussalam Pondok Pesantren Dr. M. Natsir

NAMA PIMPINAN Ust.Anang Z A

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS Agribisnis Penggemukan Sapi Agribisnis Penggemukan Sapi

Desa Larowlu,Kec Meluhu Kab. Konawe Prov. Sulawesi Tenggara KH.M.Syahrudin Saleh,MA Jl.Poros Liabuku Bumi Kab. Bau Bau Prov. Sulawesi Tenggara H. Taufik Ismail Djohan

41

Jln Banda Aceh-Medan Km 307 Desa Munye Lhoksukon Kelapa Sawit - Aceh Utara 24382 Ulee Glee, Kab. Pidie, Prov. Aceh Jl. Raya Bangkinang Lipat Kain, Desa Ridan Permai Kec. Bangkinan Kab. Kampar, Prov. Riau Hp 081365333760 Jl. Hayam Wuruk No. 3, Desa Buluh Kasab Kec. Dumai Timur Kota Dumai Prov. Riau Jl. Pendidikan 14 Hilir RT 16 RW 06, Desa Tembilahan Hilir Kec. Tembilahan Hilir Kab. Indragiri Hilir Prov. Riau Jl. Negara Desa Pancur, Desa Pancur Kec. Keriting Kab. Indragiri Hilir, Prov. Riau Hp. 081364431212; T. 0768 - 21830 Jl. Pendidikan Sawang Laut RT 01 RW 02 Desa Sawang Laut Kec. Kundur Barat Kab. Karimun Prov. Kepulauan Riau Telp (0779) 21348 Jl. Simpang Empat Talu Km.10 Desa Pinaga Kec. Aua Kuning Kab. Pasaman Barat Prov. Sumatera Barat HP 081374210230 Jl. Raya Batu Bagiriek, Desa Batu Bagiriek Kec. Alahan Panjang Kab. Solok Prov. Sumatera Barat Telp (0755) 60135/08197580426 Kelapa Sawit, padi, coklat, pinang Hortikultura, ternak ayam, kelapa sawit, perikanan Nanas, ternak ayam/sapi, kelapa sawit, lidah buaya Padi,Hortikultura, Perikanan

42 43

Tgk. Jamaludin Latif Ir.H.Basri Rasyid,MM.MT

44 45

Drs. Harizal Djas Drs. KH.Jamin.HJ

46

Abdul Basri, S. Pdi, Dipl. KPP H Abd. Manan Asngari

Kelapa sawit

47

Hortikultura, Perkebunan

48

H.Munir

Kelapa sawit, kakao, perikanan, ternak sapi Ternak sapi,kerbau,kambing, kebun markisa, hortikultura, pembuatan selai, toko pertanian Bianglala LM3

49

Darman, BA

2

NO 50 51 52

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN

ALAMAT Pal 10, Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru Kota Jambi Prov. Jambi Jl. Pasar Semurup, Desa Air Tenang, Kec. Air Hangat, Semurup Kab. Kerinci Prov. Jambi Jl. Bangko - Kerinci Km. 35 Talang Seluang, Simpang Tigo, Muaro Panco, Sungai Manau Kab. Merangin Prov. Jambi 37361 Jl. Pendidikan RT 10 Dusun Iia Desa Payo Lebar Kec. Pelawan Singkut Kab. Sarolangun Prov. Jambi Desa Sungai Buluh, Kec Muara Bulian Kab. Batang Hari Prov. Jambi Jl. Pesantren Rt. 12, Desa Kasang Pudak, Kec. Kumpeh Ulu Kab. Muara Jambi Prov. Jambi Jl. Laksamana, Rimbo Bujang Kab. Tebo Prov. Jambi Jl. Lintas Timur Km. 112 RT/RW 04/02, Desa Rantau Badak Kec. Merlung Kab. Tanjung Jabung Barat Prov. Jambi Jl. Simpang Sindur, Desa Cambai, Kec. Cambai Kab. Prabumulih, Prov. Sumatera Selatan Hp. 0818650036/08127836537 Jl. Lintas Timur Km. 35, Desa Sakatiga Kec. Indralaya Kab. Ogan Komering Ilir, Prov. Sumatera Selatan Hp 08127120080 Desa Sumedang Sari Sumber Mulyo, Kec. Buay Madang Kab. OKU Timur, Prov. Sumatera Selatan Hp 081335052365

KEGIATAN AGRIBISNIS Palawija, Karet Budidaya sutra, Perikanan Karet,Kelapa sawit, Perikanan, Hortikultura Dodol Ubi jalar, kripik tempe, dodol tape, dodol nanas Kelapa sawit, Karet, Ternak kambing/sapi Tanaman pangan, hortikultura, perikanan Karet Kelapa sawit, Karet

Pondok Pesantren PKP H. Zayadi, SH Al Hidayah Pondok Pesantren Buya Darul Ulum Nurul Haq YPI Pondok Pesantren Drs. A.Kadir.N Azzakhariyah Pondok Pesantren Al Fatah Pondok Pesantren Darul Aufa Pondok Pesantren Al Faqih Pondok Pesantren Al Inayah Pondok Pesantren Al Mustofa Tsani Pondok Pesantren Darussalam Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Pondok Pesantren Darussalam Sayuti Latif, S.Pd Drs. KH. Zuhdy Al-Mijri H. Taufiq Alwi Haddad M. Rifai Abdullah H. Sanusi HS

53 54 55 56 57

58

Drs. H. Junial Komar, MM, MSi KH. A. Karim Umar

Jeruk

59

Hortikultura, Karet, kelapa sawit, perikanan, ternak sapi Karet

60

KH.Ahmad Muarif

Bianglala LM3

3

NO

NAMA LM3 IV. BBDMP BATANGKALUKU

NAMA PIMPINAN

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS

61 62 63 64 65 66

67 68

Pondok Pesantren Manahilil Ulum Pondok Pesantren Darul Istiqomah Pondok Pesantren Darul Ulum Pondok Pesantren Al Iman Pondok Pesantren Al Uswatul Wudsqa Pondok Pesantren Darul Istiqomah Cabang Pucee Pondok Pesantren Darul Ihsan Pondok Pesantren AlQuran Babussalam

Drs. KH. Abubakar Paka. 0811466501 H.M.Ilyas Supriatna. 0411 887336 Drs. H. Muhammad Yusuf. 041321140 H.Moh. Said Saad, LC. 081342781608 H. Imran Muin, LC M.Hi. 042194840 Ahmad A. Hafiezh 081524269332 Mustakim NM

Jl. Pesantren Kelurahan Romang Polong Kec. Somba Opu Prov. Sulawesi Selatan Kanreapia Malino Kabupaten Gowa Prov. Sulawesi Selatan Jl. Raya Panaikang No.29 Kelurahan Bonto Manai Kec. Bissappu Kab. Bantaeng Prov. Sulawesi Selatan Jl. Poros Rapang, Pare, Kel. Ulu Ale, Kec. Watang Pulu Kab. Sidrap Prov. Sulawesi Selatan Jl.KH. Abd Muin Yusuf Kel. Banteng, Kec. Baranti Kab. Sidrap Prov. Sulawesi Selatan Jl. Poros Babara - Palangka, Kel. Sangiasseri, Kec. Sinjai Selatan 92661,

Penggemukan Sapi 30 ekor Sayur sayuran Pengembangan Bisnis Ternak Penggemukan Sapi Ayam Petelur Penggemukan Sapi

69 70 71 72 73

Jl. Gunung Rinjani No. 3 Kel. Bongki Kec. Sinjai Utara Prov. Sulawesi Selatan H.Dadi Hermawan Rasyid Jl. Poros Bandara Aroepala Km 5 Matalalang Lc Kel. Bonto Bangun Kec. Bontoharu Selayar Kab. Selayar Prov. Sulawesi Selatan Yayasan Pondok Drs.Muh Said Jl. Dato Tiro No.69 Kel. Kalumeme Kec. Ujung Bulu Pesantren Babul Khaer Kab. Bulukumba Prov. Sulawesi Selatan Gereja Toraja Badan Pdt. Soleman Batti. M.Th Jl. Ahmad Yani No. 45 Rantepao 91831 Kab. Tana Toraja Pekerja Sinode Prov. Sulawesi Selatan Yayasan Amal Saleh Drs.Muh.Yunus Mualla, Ds.Assorajang, Kec. Sajoanging Kab. Wajo Akkajeng (YASKA) Prov. Sulawesi Selatan Pondok Pesantren H.Johan SH MH. Ds.Lapajung Orai Kel. Lapajung Kec. Lalabata Yasrib 08124252963 Kabupaten Soppeng Prov. Sulawesi Selatan Pondok Pesantren Drs.K.H.M. Thahir Syarkawi Jl. Poros Pinrang Polman Km.15 Kaballangen Manahilil Ulum DDI Kec. Duampanua Kab. Pinrang Prov. Sulawesi Selatan Kaballangan

Penggemukan Sapi Peng.Ayam Petelur

Penggemukan Sapi 30 ekor Peternakan Babi 88 ekor Ternak Sapi 30 ekor Peng.Ayam Petelur Penggemukan Sapi



Bianglala LM3

NO 74 75 76 77 78

NAMA LM3 Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pondok Pesantren Al Khairaat Gereja Sinode GMIM P3MPEWG Gereja Centrum Agraris (PLPM) Gereja Masehi Injil (GMIM) Jemaat Kamang Kamanga Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Pondok Pesantren Al Ikhlas V. BBDA BATU Ponpes An-Nadwa Islamic Centre Ponpes Madarizul Ulum Yayasan Pondok Pesantren Modern Ulama Zuma Khusnul Khotimah

NAMA PIMPINAN Dra.Djasmania Djufri 085242868447 H.S. Saggaf Al-Jufri, MA

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS Peternakan Kambing dan Budidaya Kakao Penggemukan Sapi Agribisnis Jahe Penggemukan Babi Budidaya Tomat

Jl. Tinawang Salumbua Suli Kab. Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Palu - Kulawi, Desa Kotarindau, Kec. Dolo Kab. Donggala Prov. Sulawesi Tengah Tlp. 0451 - 482534 Pdt. Jefrey R. Umboh, STh Palete Tomohon Kabupaten Tomohon Prov. Sulawesi Tengah Pastor John Karundeng Pr. Jl.Imam Bonjol Lota Kineleng Kab.Menado 081340170780 Prov. Sulawesi Tengah Pdt. Wailan Yanne JL. Raya Kamanga Desa Kamanga Kec.Minahasa Posumah, S. Th Prov. Sulawesi Tengah KH. Abd Ghofir Nawawi Drs. Rudi Tarenre Desa Banguroja Kec. Randangan Jl. Poros Majene KM. 27 Desa Lampoko, Campalagiang 91353 Kab. Polman Prov. Sulawesi Barat Jl, Tengku Umar No. 89 Po. Box 124 Ds. Nangka Kec. Binjai Utara Kota Bijai Prov. Sumatera Utara Telp. 061-8823508 Fax. 061-8825308 Kampung Sawah Rt. 04 RW II Desa Ciherang Kec. Talang Padang Kab. Tanggamus. Prov. Lampung HP 08136915336/ 0828 7013717 Jl. Syakh Burhanudin Ds. Marungi Kec. Pariaman Selatan Kota Pariaman Kab. Padang Prov. Sumatera Barat HP. 081363088899 JL..Manis Kidul, Ds Mianis Kidul, Kec, Jalaksana Kab. Kuningan Jabar Telp. 0232-633808 Fax. 0232633808 email husnul@indosat.net.id Gulunan RT. 01/RW 01 Ds. Kaliboto Kec. Mojogedang Kab Karanganyar Provinsi Jawa Tengah Telp. 0273-7075778

79 80

Hortikultura, Peternakan, Industri Pasca Panen Kakao dan UPJA

81

Kh. Thosin Burhani

82

M. Yuski Hamas

Kelapa Sawit, Karet, Padi, Sapi Potog, Kambing/domba, Lele/Udang Padi, Kambing, Kelapa, Kakao 100 kg Sapi Potong

83

H. Asman Yahya

84

Khadin Noor, MA

Pembibitan cabe

85

Pondok Pesantren Darul Ulum

KH. M. Abdullah

Padi, jagung, sapi potong, jual beli sapi

Bianglala LM3



NO 86

NAMA LM3 Pondok Pesantren Salafiyyah Al Iklas Yayasan Amalul Muzakki Pesantren Usaha Agribisnis Abdurrahman Bin AUF Pondok Pesantren AtTauhid Al Islamy Pondok Pesantren Darussaadah Mahad Nurul Haramian Yayang Darus Sholihin Ponpes Alfalah Ponpes Al amanah

NAMA PIMPINAN KH. Toha Asfari

ALAMAT Dawar RT 02/Rw 03 Kec. Mojosongo Kab Boyolali Provinsi Jawa Tengah Telp. 0276-320590 HP. 081329595334 Ds. Bulan RT 03/RW 02 Wonosari Kab Klaten, Prov Jawa Tengah Telp. 0272-55103 Fax 08122607057

KEGIATAN AGRIBISNIS Ayam, Itik, Sapi

87

Agus Sugianto, SH

Ayam Broiler

88

KH. Abdul Aziz A BA

89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

K. Topik Mubarok KH. Ihya Ulumudin H. Muchamad Rijai H. Abdulah Irfan Komarudin

Ponpes Guntur III Darul H.Achmad Suharto Maripat Panti Buana Sari I. Gede Piara subak abian Darut Dawah Irsad H. Burhanuddin Al Badar Ponpes Hidayatullah Prof. DR.KH Abdul Muiz K Ust.Riyadi Poniman

Jl. Blabak - Boyolali Km 12 RT 01/01 Desa Kapuhan, Kec. Sawangan Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah Telp. 0293 5527984 HP. 8882741156 Rt 03/Rw 02 Desa Gunung Lurah Keca. Cilongok Kab. Banyumas Prov. Jawa Tengah HP. 081327040106 Jl, Brigjen Abdul Manan Wijaya NO. 14 Rt.19/RW.9. Ds. Ngroto Kec Pujon Kab. Malang Jatim Jl. Suropati No. 139 Batu Kabupaten Batu Prov. Jawa Timur Telp. 0841-7688394 Kabupaten Tulung Agung Prov. Jawa Timur Supondokan Kec. Trenggalek Kab Trenggalek, Prov. Jawa Timur Ds. Sumbercangkung Kec. Gurah Kab. Kediri Prov Jawa Timur Tlp. 0354-545115 Kab. Buleleng Prov. Bali Kab. Enrenkang Prov.Sulawesi Selatan Desa Bilalang Kota Pare-pare Sulawesi Selatan RT. 01. RW. 01 Kel. Kulumata Kec. Ternate, Prov. Maluku Utara

Ikan, Lele, Sapi perah

Manggis, Kambing, Sapi perah, Perikanan Burung Walet, Hortikultura Apel, Penggemukan kambing Jeruk, Sapi Perah, Perikanan Perikanan, Peternakan dan Tanaman pangan Padi, Cabe Rawit, Tebu, Peternakan Kambing Perah, Kakao, Kopi, Cengkek, Kepala Peternakan, Produk Olahan Susu (Dame) Mangga, Nangka, Sapi, Peternkan, Perkebunan Jeruk Manis, Sawi, Kambing

6

Bianglala LM3

NO 99

NAMA LM3 Paroki St. Yohanes PengInjil Masohi

NAMA PIMPINAN Julianus Sangura SP

ALAMAT Jl. Abdullah Saulissa RT. 04 RW 04 Kel.Namaelo Kota Masohi Kab. Maluku Tengah, Prov. Maluku Utara Telp 0941-21054 HP. 081343063684 Dsn Oli Baru Ds. Hitu Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah, Prov. Maluku Utara HP 081343307442

KEGIATAN AGRIBISNIS Kelapa, Jeruk, Kakao, Pala, Cengkeh, Vanili dan ternak Sampi Tomat, Sawi, Bayam

100 Suffah Hizbullah VI. BDA BINUANG 101 Pondok Pesantren Ibnul Amin 102 Yayasan Pondok Pesantren Ushuluddin 103 Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Misbahul Munir

Ir. Novirzal S.Pd

KH. Muchtar HS

KH.M. Juchran Efendi

Ustad Ahmad Z

Jl. KH. Mahfud Amin Ds. Pamangkih, Kec. Labuhan Amas Utara Kab Hulu Sungai Tengah Prov. Kalimantan Selatan Jl.Ahmad Yani Km 65 Ds. Tambak Anyar, Ilir Kec. Martapura Kab. Banjar Prov. Kalimantan Selatan Telp. 0511-4720864 Jl. Golf RT 21 Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru Kab. Kota Banjarbaru Prov. Kelimantan Selatan Telp. 0551-4742252

Penangkaran benih padi, Penangkaran kacang Hijau Pembibitan Karet Polybag, Pembelian Gabah Budidaya Lombok Merah, Jagung Manis, Timun, Penggemukan Sapi, Pengolahan Kompos, Waserda Agribisnis, Simpan Pinjam, Sewa sarana prasarana produk Pembelian kebun karet siap sadap, Pembukaan lahan baru perk. Karet, Penanaman padi gogo disela tanaman karet Jasa pemasaran Agribisnis, Agribisnis jeruk, Agribisnis karet, Kegiatan Kelembagaan Budidaya Padi, Produksi Beras

104 Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidia

Drs.H. Normansyah H

Jl. Pakeniran Kec.Ani Utara Kab. Hulu Sungai Utara Prov. Kalimantan Selatan

105 Yayasan Pondok Pesantren Izzul Hasan

Hasanatul Azizah

Jl. 2 Desa Pualan Sari Kejuang Kab. Tapin Prov. Kalimantan Selatan Ds. Leba No.2 RT3 Kel. Utara Kab. Hulu Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan

106 Yayasan Pondok Ustad Muh Idris Pesantren Darul Amien

Bianglala LM3



NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN Drs. Kh Asqalani, LC

ALAMAT Jl. Sudirman, Kab.Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Rasyadin 25 Desa Kab. Kota Waringin Timur Prov. Kalimantan Selatan

KEGIATAN AGRIBISNIS Agribisnis Jeruk, Usaha lumbung padi, Usaha waserda Usaha Agribisnis jagung manis, kacang merah, Penanaman HMT, Penggemukan sapi, Ternak Sapi potong, administrasi dokumentasi Ternak Sapi Potong, Penggemukan sapi, Pengembangan HMT Industri Kopi Bubuk, Waserda, Penyediaan Sapi Modal Administrasi, Perlengkapan, Pemasaran Kelapa, Koperasi Penggemukan sapi, Peng. Koperasi/Warseda, Perd. Kulit Sapi, Peternakan Ayam, Waserda

107 Pondok Pesantren AlMujahiddin 108 Yayasan Al- Mubarak

Supratman Ibrahim

109 Yayasan Dewan Paroki Harry Frans Santo Juan Don Bosco Sampit 110 Yayasan Pondok KH. Ahmad Rofik Nasir Pesantren Raudatul Jannah 111 Yayasan Pondok Drs. H.Khairil Anwar Pesantren Hidayatullah 112 Yayasan Pondok Pesantren Babusalam 113 Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Sabilararsyad 114 Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Ulum 115 Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al Masyhuriyah  KH. Masdarul Khair

Jl. Yos Sudarso Ds. Mentawa Baru Huto Kec. Mentawa Daru Kelapang Kab. Kota Waringin Timur, Prov. Kamimantan Tengah Telp. 0831-21174/22878 Jl. Surung Raya No.1 Desa Sabaru Kec. Sebangau, Prov. Kamimantan Tengah Jl. Ayir Pasar Bahaur Kab. Pulang Pisau Kab. Pulang Pisau Jl. Patih Rumbih Bo. 22 RT 45 Rw 04 Kel Selat Tangah, Kab Kapuas Kalimantan Tengah Jl. M. Said Kel Loa Bahu Kec. Sungai Kunjang Kota Samarinda Prov. Kalimantan Timur

KH. Asmuni Marhanang

Drs, Masdar Amin

Drs. Sudiyanto, M.Pd

Jl Samarinda No. 194 Sungai Meriam Kec, Anggana, Kab. Kutai Kertanegara Prov. Kalimantan Timur Telp. 682456 Jl. Kauman No. 2 Desa Bukit Raya Kec. Tenggarong Seberang Kutai Kertanegara, Prov. Kalimantan Timur

Waserda, Agribisnis

Hortikultura, Koperasi

Bianglala LM3

NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN Prof. Dr. KH A Syarwan Zuhri KH. M Ali Cholil

ALAMAT Jl. Soekarno Hatta KM 19 Ds. Karang Joang Kec. Balikpapan, Prov. Kalimantan Timur HP. 08125345331 Jl. Mulawarman Gang Arjuna RT. 21 Sepinggang Balikpapan, Prov. Kalimantan Timur HP.0811598189 (0542)763673

KEGIATAN AGRIBISNIS Pembuatan Roti, Koperasi dan penggemukan Sapi Waserda, Usahatani Tomat, UT. Kacang panjang, UT Bayam Cabut, UT. Kangkung Cabut, Kebun Kelapa Sawit, Pengem. Karet Tumpangsari Jarak Tomat, Lombok Kriting, Pare, Jagung Manis, Pepaya, Timun, Buncis, Ayam Buras, Saprodi Waserda, Penguatan Modal, Usahatani padi, dan Jagung Manis Usaha perk. Kelapa, Waserda, Operasional Usaha

116 Pondok Pesantren Muh Arsyad Albenjari 117 Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Syaichoma Cholil

118 Yayasan Islam Terpadu Pondok Pesantren Al Izzah 119 Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Binaul Muhajirin 120 Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al Ihsan VII. BBDA CINAGARA 121 Yayasan Pendidikan Advent, Papua Sentani Jajapura 122 Yayasan As-Salam, Cabang Mimika Papua 123 Pondok Pesantren Hidayatullah Jayapura 124 Pondok Pesantren Nurul Yapin Sorong

Drs. Ery Supardi

Jl. Soekarno Hatta KM 15 Ds. Karang Joang Kec. Balikpapan Utara, Prov. Kalimantan Timur HP. 081346574418 Jl. Rawa Pelita Kec. Rawa Mulia Babulu. Kab Panajam Paser Utara Prov. Kalimantan Timur HP 081347191846 Jl. Senaken Ds. Jone Kota Tanah Grogot Kab Pasir , Prov. Kalimantan Timur Telp. 21758723825

H. Syarief

Ust. Komarudin U.

Adot Waramory, MA

Po.BOX 208 Sentani Jayapura 99352 Prov. Papua Telp. 0967-592206 Jl. Seru Mekar No. 48 D Mimika Prov. Papua HP. 08124871818 Jl. Hanurata Kamp.Hotekmp.Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Prov. Papua Jl. Selat Makasar No. 19 Remu Selatan Distrik Sorong Timur-Kota Sorong, Prov. Irian, Jaya Barat Telp/Fax 0951-325543, HP.083144077641

Penggemukan sapi potong

Drh. Widi Nugroho Muh. Hirwn Efendy Drs. M. Sammas

Penggemukan Kambing Penggemukan sapi Bali Penggemukan sapi Bali

Bianglala LM3



NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN Herry A. Janis

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS

125 Yayasan Forum Komunikasi Salawat Sorong 126 Pondok Pesantren Darussalam Manukwari 127 Yayasan Pondok Pesantren AlMuhajirin Banglka Tengah 128 Panti Asuhan AdhDhuhaa, Pangkal Pinang 129 Yayaswan Pondok Pesantren Bahrul Huda Bangka Tengah 130 Pondok Pesantren AlKhoer Karawang 131 Pondok Pesantren Al-Kahfi Cigombong Bogor 132 Pondok Pesantren Daruttakwien 133 Pondok Pesantren Darul Fallah Ciampea Bogor 134 Pondok Pesantren Al-Musri CiranjangCianjur Prov. Jawa Barat

Jl. Poros No.1 SP III, Makbusun Salawat, Kode Pos 98451 Penggemukan sapi Bali Sorong, Prov. Irian Jaya Barat HP. 081344081328 Jl. Gunung Semeru Jalur 4, Kampung Almasi SPIII Prafi Manukwari, Prov. Irian Jaya Barat Telp. 0986-811191 Jl. Simpang Perlang Kec. Koba, Kab. Bangka Tengah, Prov. Bangka Belitung Penggemukan sapi Bali

KH. Abdul Bachir DZ

Amaluddin, A. Ma

Penggemukan sapi potong

Edduar Setiawan

Jl. Melati No.257, Taman Bunga, Pangkalpinang, Prov. Bangka Belitung, Telp. 0717-432700, 432932 Jl. Raya Sungai Selan No. 127 Sarang MandiSungai Selan-Bangka, Prov. Bangka Belitung, Telp.081367609490 Desa Wargasentra Kec. Tegalwaru, Kab. Karawang, 224625 Fax. 224624, Telp.021-9131671, HP. 085210808824 Jl. SPN Lido Desa Srogol, Kec. Cigombong Kab. Bogor. Prov. Jawa Barat, Telp. 0251-224521, 0251-224625 Fax. 0251-224624 Kp. Ceger Desa Sukadarma Sukatani, kab. Bekasi, Prov. Jawa Barat Telp. 021-89161257, 021-89160874 Lemahduhur, Benteng, Ciampea, Bogor, Prov. Jawa Barat Po.Box 100 Bogor 16001, Telp/Fax (0251) 622278-622303 Kp. Cilendog RT.03 RW.07, Desa Kartajaya Kec. Ciranjang, Kab. Cianjur. Prov. Jawa Barat Po. Box. 13, Telp. 0263-322904, 325535

Budidaya Tanaman Hias

H. Ayatulloh Mirza Kurnia

Pembibitan Sawit dan Hortikultura Penggemukan Sapi Potong

Ujang Muslihat

KH. Ajid Muslim, Lc.

Budidaya kambing Perah & Hasil Penggemukan Domba Pengolahan Susu Sapi

Subki Fauzi KH. Abdul Hanan Abbas

KH. Saeful Uyun, Lc

Penggemukan Sapi Potong

60

Bianglala LM3

NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN H. Sundusi Mamun

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS

135 Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory Tangerang 136 Yayasan Pesantren Nurul Fikri 137 Pondok Pesantren Mathlaul Huda Pandeglang 138 Pdk Pesantren Manahijussadat 139 Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Barat 140 Pondok Pesantren Modern Al-Mustaqiin VIII. BBDA LEMBANG 141 Pondok Pesantren Salafiyah Mahad Al Ikhlas 142 Pondok Pesantren Jabal Rahmah

Jl. Taman Makam Bahagia ABRI Parigi Baru Pondok Aren Penggemukan Sapi Tangerang, Prov. Banten Telp./Fax.021-74862163 Kp. Ciledug, Desa Bantarwaru, Kec. Cinangka Kab. Serang, Prov. Banten, Telp/HP. 0817863290 Desa Dalembalar Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang, Prov. Banten, Jl. TBH. Ghozali Pandeglang Banten, Telp/HP. 08128965734 Kp. Serdang Desa Pasar Keong Kec. Cibadak, Kab. Lebak Telp. 0252-5501356 Kel. Kedoya Utara. Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Prov. DKI Jakarta, Jl. Panjang No.6 C, Telp. 021-5512708, HP. 081514370007 Jl. Mabes TNI No. 1 Munjul Jakarta Timur, Prov. DKI Jakarta, Telp. 021-8452774/081808534081 Jln Gardu PLTD Simpang Empat, Kec. Pasaman, Kab.Pasaman Barat, Prov. Sumatera Barat, Tlp. ( 0753) 4660501 Ngarai Kota Baru, Kec.Sungai Tarab, Kab. Tanah Datar, Prov. Sumatera Barat, HP. 08526397824 Pengolahan Biodiesel Budidaya Ayam Kampung

Hendratno, SP.MM Haerudin S. Ag

Aan Subhan Aziz KH. Nur Muhammad ISK

Penggemukan Domba Penggemukan Kambing Domba Budidaya, Ayam Broiler

Ust. A. Safar Shidiq

Suharman Lubis

Agribisnis peternakan sapi

T. Yusup Manani

143 Pondok Pesantren Nurul Hidayah 144 Yayasan Pondok Pesantren Al Muhtohar 145 Pondok Pesantren Nurul Hidayah

H.S. Giono, BA. H. Sadulloh AS,S.Pdi

KH. Khodamul Qudus

Usahatani tembakau, Usahatani Tomat, Usahatani Jahe, Usahatani Padi, Usaha penggemukan, sapi potong Ds. Bobaneigo Kec.Jailolo Timur, Kab. Halmahera Barat, Usahatani tan. nilam Prov. Maluku Utara Kp. Legok RT. 01/01, Palinggihan, Plered, Usahatani cabe, Kab. Purwakarta, Prov. Jawa Barat, Penggemukan sapi HP. 81386062993, Telp. (0264) 270053 Sadeng, Kec. Leuwisadeng, Kab. Bogor, Usahatani jamur tiram, Prov. Jawa Barat Ternak ayam broiler

Bianglala LM3

61

NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN Drs. MT. Saefudin, Mag. K. Syafei

ALAMAT

KEGIATAN AGRIBISNIS

146 Pondok Pesantren Raudhatul Ulum 147 Pondok Pesantren Al Anwar 148 Pondok Pesantren An Nawawiyah 149 Pondok Pesantren Miftahul Mutaalimin 150 Pondok Pesantren Al Muflihin Al Islami 151 Pondok Pesantren Daarul Ulum 152 Pondok Pesantren Al Ittifaq

KH. Z.A. Hasbari

KH. Syarif Hud Yahya M. Rohmat R, S.Ag. KH. Drs. Deden A.H.

KH. Fuad Affandi

153 Yayasan Insan Sejahtera PP. Baitul Muslimin 154 Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Huda 155 Yayasan Pemberdayaan Umat Sajadah Panjang 156 Pondok Pesantren Annidhom

Ahmad Zaky, ST

Drs. H.A.M. Djuan Tarigan Drs. H. Moh. Husein Tarigan Rahman Sukarya

Kel. Sukamulya, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Penggemukan domba Prov. Jawa Barat, Telp. (0232) 8880362, HP. 0817134082 Ds. Kadugede, RT. 01/01, Kec. Kadugede, Kab.Kuningan, Pengolahan simplisia & Prov. Jawa Barat HP. 081320550749 powder tan. Jahe dan Temulawak Ds. Kawunggirang, RT. 1/2, Kec./Kab. Majalengka, Usahatani jambu batu merah, Prov. Jawa Barat, Telp. (0233) 282493 HP. 085224053469 pengolahan emping melinjo dan penggemukan sapi Jln. KH. Moh. Amin No. 52, Ds. Babakan, Kec. Ciwaringin, Usahatani cabe merah, Kab. Cirebon, Prov. Jawa Barat, Telp. (0231) 342188 Penggemukan kambing Ds. Gebang Ilir, Kec. Gebang, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Usahatani tan. Jarak HP. 081564715346, Telp. (0231) 381907 Kp. Sukaraja, Desa Jatisari, Kec. Karangpawitan, Penggilingan padi, Kab.Garut, Prov. Jawa Barat, Telp.(0262) 2448640, Pengolahan Kedelai HP.08122289537 (Pembuatan Tahu) Kp.Ciburial, RT.03/10, Ds. Alam Endah,Kec.Ranca Bali, Usahatani wortel, Usahatani Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat, Telp. (022) 5928320, tomat, Usahatani bawang HP. 81563251824 daun, Usahatani bawang daun Ds. Sukareja, Kec. Pamanukan, Kab. Subang, Agribisnis padi Prov. Jawa Barat, HP. 081324891032, Telp. (0260) 553184 Jln Mesjid No. 44, Tiga Binanga, Kab. Karo, Agribisnis jagung Prov. Sumatera Utara Tiga Binanga, Jln. Perarih No. 10, Kab. Karo, Ternak sapi, Ternak kambing/ Prov. Sumatera Utara domba, Usahatani jagung Buludua Gonting, Jln. Huristak, Kab. Tapanuli Selatan, Prov. Sumatera Utara, Hp 081376683488 Usahatani cabe merah, Usahatani jagung, Usahatani kedelai, Penggemukan sapi perah.

62

Bianglala LM3

NO

NAMA LM3

NAMA PIMPINAN Abdul Kholik Fajuani

ALAMAT Jln Gatot Subroto Km. 4,5 PO. BOX 1099, Kab.Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara, Telp.(061) 8471983, HP. 081370902012 Ds. Balung Lor, Kec. Balung, Kab. Jember, Prov. Jawa Timur

KEGIATAN AGRIBISNIS Ternak sapi potong

157 Yayasan Prof. DR.H. Kadirun Yahya 158 Pondok Pesantren Tandzibul Fuad

KH. Bisri Musthofa

159 Pondok Pesantren Badridduja 160 Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung

Ach. Hilmy Imama Hj. Khomsatul Faridah

Jln. Sunan Kudus No. 02, Kab.Probolinggo, Prov. Jawa Timur , HP. 81555683318, Tlp . (0335) 841664 Pucang Anom, Kebonsari, Kab. Madiun, Prov. Jawa Timur, Tlp. (0351) 367770, HP. 085645851685

Usahatani padi, Usahatani jagung, Usaha benih cabe, Penggemukan sapi, Usahatani kedelai, Pembuatan pupuk organik Penggemukan sapi, Usahatani padi Usahatani bawang merah, Usahatani cabe, Usahatani melon, Usahatani tomat, Penggemukan sapi

Bianglala LM3

63

6

Bianglala LM3

Anda mungkin juga menyukai