Anda di halaman 1dari 5

Refleksi Pastoral ditengah umat sebagai bentuk upaya

untuk memberdayakan perEKONOMIan UMAT dalam

mengelola lahan DI

STASI SANTO YOSEF PEKERJA JAMAn

mila krisnawati

Ik 2021 008

Sekolah tinggi pastoral tahasak danum pambelum keuskupan palangkaraya

2022

ABSTRAK

Gereja diutus kedalam dunia untuk bersaksi tentang kehendak Tuhan dalam realitas
kehidupan mereka, dan Gereja ditugaskan untuk menjaga dan melindungi kehidupan
manusia agar dapat mengalami hidup yang berkecukupan sebagaimana yang terungkap
dalam doa Bapa Kami(Mat. 6 : 11). Berkaitan dengan tugas pengutusan ini maka Gereja
perlu melaksanakannya baik dalam bentuk pemberitaan, pendidikan dan pelayanan pastoral.
Pelayanan pastoral sebagai salah satu bentuk pelayanan pribadi maupun persekutuan dalam
rangka menolong warga gereja atau jemaat untuk berhadapan dengan persoalan hidupnya.
Kesungguhan dalam pelayanannya perlu diperlihatkan melalui kesetiaannya melaksanakan
pelayanan pastoral sebagai utusan Allah.

Keyword : Pastoral, umat, katekis

PENDAHULUAN
Memberdayakan ekonomi Merupakan suatu kegiatan nyata yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengembangkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk
dapat mengelola sumber daya alam yang tersedia. Dengan adanya kegiatan
tersebut, maka ekonomi masyarakat dapat stabil. Maka, Tujuan saya mengambil
tema Memberdayakan ekonomi umat untuk mensejahterakan kehidupan umat,
terutama di bidang ekonomi. Karena saat ini, dindonesia banyak terjadi krisis,
salah satunya dibidang ekonomi.

Ancaman Krisis ekonomi ini membuat masyarakat terutama yang berada


dipelosok desa menjadi sangat menderita. Kondisi ini mendorong kenaikan
harga bahan bakar minyak dan pangan. Tidak hanya itu saja, harga karet saat ini
juga menjadi turun drastis. Salah satunya dikampun saya, harga karet semakin
turun dan cuaca yang sering tidak mendukung untuk bekerja. Maka, Sebagai
Seorang Katekis yang hidup ditengah umat, saya perlu mengambil tindakan
untuk mengatasi adanya krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

Ada banyak hal yang bisa dillakukan untuk mengatasi krisis ekonomi umat,
salah satunya dengan mengajak umat untuk mulai bercocok tanam baik sayur-
sayuran maupun bertanam padi dan hasil dari tanaman tersebut dapat dijual
kepasar atau kedesa tetangga. Karena sekarang ini, cuaca didaerah Kalimantan
terkhususnya dikampung saya sering hujan bahkan hampir tiap hari. Maka,
bercocok tanam adalah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan saat ini.

Karena saat ini, banyak orang dikampung saya yang membakar lahan untuk
dijadikan tempat bertanam sayur dan padi, untuk mengatasi adanya krisis
ekonomi yang semakin membuat masyarakat menderita. Hal tersebut yang
menginspirasi saya untuk mengambil tema memberdayakan ekonomi umat.
Karena dengan adanya kegiatan bercocok tanam, umat dapat terpenuhi
kebutuhan pokoknya dan tidak lagi mengeluh. Maka, Harapan saya dengan
adanya kegiatan bercocok tanam tersebut, umat dapat mengelola lahan yang
dimiliki dengan sebaik mungkin sebagai tempat untuk bercocok tanam.

KAJIAN TEORI

Secara etimologis, Pastoral berasal dari bahasa Latin pastor yang berarti
Gembala. Dalam Perspektif Gereja Katolik, karya Pastoral bukan hanya untuk
kaum klerus atau pastor, tetapi untuk semua orang yang telah dibaptis dalam
Gereja katolik. Karena setiap orang yang telah dibaptis secara sah dalam Gereja
Katolik, Dipanggil untuk ikut berpartisipasi dalam tugas pewartaan.
Definisi Pastoral ini mengungkapkan Dua hal : Pertama, karya kegembalaan itu
adalah Allah sendiri. Allah telah menunjukkan secara nyata cinta
kegembalaanNya dalam sejarah hidup manusia didunia. Kedua, karya pastoral
yang dijalankan oleh umat beriman kristiani merupakan suatu bentuk partisipasi
dalam karya kegembalaan Allah. Dengan adanya seorang Gembala ditengah
umat, diharapkan adanya perubahan dalam hidup umat baik dari segi Rohani
maupun jasmani. Karena seorang Gembala mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam hidup umat yang dia layani.
Maka, sebagai Seorang Pewarta Sabda saya pun harus memberikan Pelayanan
terbaik kepada umat yang ada diStasi saya baik secara jasmani maupun rohani.
Karena dengan adanya seorang katekis distasi saya, mindset umat dapat
berubah. Oleh sebab itulah, saya mengambil tema Memberdayakan
Perekonomian umat dengan cara bercocok tanam dilahan yang telah tersedia.
Jika umat hanya bisa membeli sayur-sayuran yang jual oleh tukang sayur, tentu
yang kaya bukan umat, tetapi pejual sayur itu.
Maka, dari itulah saya ingin umat dapat mengelola lahan yang dimilikinya
dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan berbagai macam sayur-
sayuran tanpa harus membeli lagi Dan hasil panen sayur tersebut juga dapat
dijual ke pasar terdekat.
KESIMPULAN

Keterbatasan saya dalam menulis artikel ini, sangat banyak terutama saat
mencari referensi yang memadai dan sesuai dengan konteks tema yang saya
pilih serta dalam menulis artikel ini, saya seringkali tidak punya banyak waktu
untuk mengerjakannya, dikarenakan tugas saya yang lain masih banyak yang
menumpuk dan belum dikerjakan, meskipun demikian saya tetap berusaha
untuk mengerjakan artikel ini dan meluangkan waktu sebaik mungkin agar
artikel ini dapat selesai dengan sebaik mungkin. Dan apabila ada kata-kata atau
kalimat saya yang masih belum tepat, saya memohon maaf, karena setiap
manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan masing-masing. Semoga
dengan adanya artikel ini, Pembaca dapat memahami bagaiman kondisi umat
distasi saya, Sekian dan Terimakasih.
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai