GERAKAN GESTALT
Latar Belakang di Jerman Lahirnya Psikologi Gestalt Prinsip-prinsip Dasar Psikologi Gestalt Implikasi Psikologi Gestalt
Sebagai Gerakan Eropa Sebagai Gerakan Amerika Teori Lapangan Max Wertheimer Wolfgang Kohler Kurt Koffka Warisan Wurzburg Fenomenologi Jerman
GERAKAN GESTALT
Gestalt menunjukkan premis dasar dari sistem psikologi yang mengkonseptualisasi
berbagai peristiwa psikologis sebagai fenomena yang terorganisasi, utuh, dan logis. Para Gestaltis berpendapat bahwa upaya untuk mereduksi peristiwa psikologis menjadi komponen-komponen fisiologis mengakibatkan hilangnya peristiwa psikologis tersebut.
Contohnya, jika pembelajaran dianggap sebagai aktivitas psikologis, maka menurut para Contohnya, psikologis, psikolog Gestalt, pembelajaran tidak dapat direduksi menjadi mekanisme fisiologis pengkondisian. pengkondisian.
Psikologi Gestalt adalah gerakan Jerman yang secara langsung menantang psikologi
struktural Wundt. Para Gestaltis mewarisi tradisi psikologi aksi dari Brentano dan Stumpf, serta akademi Wurzburg, yang berupaya mengembangkan alternatif bagi model psikologi yang diajukan oleh model ilmu pengetahuan alam yang reduksionistik dan analitik dari Wundt.
Tujuan psikologi Gestalt adalah menyelidiki organisasi aktivitas mental dan mengetahui
Gerakan Gestalt lebih konsisten dengan tema utama dalam filosofi Jerman yakni aktivitas mental daripada sistem Wundt, mengikuti tradisi Kant; yakni, yang mendasari psikologi Gestalt Wundt, yakni, adalah teori nativistik bahwa organisasi aktivitas mental membuat individu berinteraksi dengan lingkungan dengan cara-cara khas. carakhas.
secara tepat karakteristik interaksi manusia-lingkungan. Hingga tahun 1930, gerakan Gestalt telah sangat berhasil menggantikan model Wundtian dalam psikologi Jerman. Meski demikian, keberhasilan gerakan tersebut tidak berlangsung lama karena munculnya Hitlerisme, yang disertai sterilitas intelektual dan barbarisme fisik. Para pemimpin gerakan tersebut hijrah ke Amerika, namun di sana psikologi Gestalt tidak pernah memperoleh dominasi yang diperolehnya di Jerman.
Fenomenologi Jerman
Fenomenologi adalah studi tentang fenomena. Suatu fenomenon adalah yang benar-benar muncul. Namun dalam konteks
fenomenologi, fenomena diterima sebagai peristiwa-peristiwa yang dipelajari untuk fenomena itu sendiri, tanpa mempedulikan kausalitas atau kesimpulan yang mendasarinya. Bagi psikologi, pendekatan fenomenologis secara umum menekankan pengalaman sesuai penerimaan individu. Pendekatan ini sangat berbeda dengan bentuk analisis yang memilah-milah peristiwa psikologis menjadi berbagai elemen atau mereduksi suatu peristiwa ke berbagai level penjelasan lainnya.
Melalui ajaran dan pertemuan pribadinya dengan para psikolog Amerika, ia berusaha
memperluas lingkup prinsip-prinsip Gestalt dari masalah-masalah perseptual ke proses-proses berpikir. Ide-ide terakhirnya tentang psikologi kognitif dalam perspektif Gestalt tercakup dalam Productive Thinking, yang dipublikasikan pada tahun 1945 setelah kematiannya. Di dalamnya ia menyampaikan panduan-panduan untuk memfasilitasi pengembangan berbagai strategi kreatif dalam penyelesaian masalah. Terlepas dari berbagai kesulitan yang dihadapi untuk hidup di negara baru dan harus menguasai bahasa asing, ia menjadi kekuatan inspirasional bagi gerakan Gestalt di Amerika Serikat.
Buku Kohler penting dalam sejarah gerakan ini karena memberikan contoh-contoh spesifik tentang banyak prinsip contohorganisasi mental yang mendasari psikologi Gestalt. Kohler kembali ke Jerman pada tahun 1920 dan mengajar di Gottingen selama setahun sebelum terpilih untuk menggantikan Stumpf di Berlin pada tahun 1922. Jabatan prestisius tersebut terutama merupakan hasil dari karya intelektual dan cerdas yang dipublikasikan pada tahun 1920, Die Physischen Gestalten in Ruhe und im stationarem Zustand (Gestalt Fisik Statis dan Tanpa Gerak). Dari tahun 1934 hingga 1935, Kohler mengajar di Harvard, dan pada tahun 1935 akhirnya meninggalkan Jerman untuk menjadi anggota staf Swarthmore College hingga mencapai masa pensiun. Ia beradaptasi dengan Amerika pensiun. lebih baik dari Wertheimer, menjadi juru bicara utama gerakan Gestalt, dan terus menjadi editor jurnal utama Gestalt, Psychologische Forschung (Riset Psikologis). Jurnal ini, yang didirikan di Jerman oleh para pendiri ini, gerakan Gestalt, terbit sebanyak 22 volume sebelum ditutup pada tahun 1938. Akhirnya pada tahun 1959 Kohler terpilih menjadi presiden Asosiasi Psikologi Amerika, yang menjadi semacam Amerika, kesaksian atas penelitian kreatif dan tulisan intelektual sepanjang hidupnya. hidupnya.
Kurt Koffka
Seperti halnya Kohler, Kurt Koffka (1886-1941) meraih gelar doktornya di bawah
bimbingan Stumpf pada tahun 1909 di universitas di Berlin, kota kelahiran Koffka. Setelah bekerja bersama Wertheimer dan Kohler di Frankfurt, Koffka bergabung dengan Universitas Giessen, dekat Frankfurt, di mana ia tinggal hingga tahun 1924. Ia melakukan perjalanan di Amerika Serikat ketika menjadi profesor tamu di beberapa universitas di Amerika, dan menjadi staf pengajar tetap di Smith College pada tahun 1927 hingga meninggalnya. Koffka memperkenalkan psikologi Gestalt kepada publik Amerika melalui tulisannya pada tahun 1922 yang berjudul "Perception: An Introduction ti the Gestalt Theorie" dalam Psychological Bulletin. Selain itu, Koffka menulis buku tentang psikologi perkembangan anak, The Growth of the Mind (1921) yang mendapat pujian luas di Amerika dan Jerman. Meski demikian, tujuan utamanyamenulis karya definitif tentang gerakan Gestalttidak tercapai dalam bukunya Principles of Gestalt Psychology (1935), yang sekarang ini utamanya dikenang sebagai buku yang sangat sulit. Koffka mungkin merupakan penulis yang paling produktif di antara ketiga pendiri, namun kurang memiliki kualitas inspirasional yang dimiliki Wertheimer dan kapasitas penuh pemikiran dan sistematik yang dimiliki Kohler. Meski demikian, ia berhasil menyebarkan ajaran-ajaran gerakan Gestalt kepada sejumlah besar psikolog, terutama di Amerika Serikat.
Organisasi yang menuntun pada makna adalah kunci struktur perseptual kita. kita. Figur yang baik adalah yang lengkap, cenderung pada simetri, keseimbangan, dan proporsi. lengkap, simetri, keseimbangan, proporsi. Prinsip-prinsip organisasi: Prinsiporganisasi:
Ketertutupan (closure) kemiripan (proximity) kesamaan (similarity).
Figur-figur terorganisasi bersifat stabil dan cenderung mempertahankan stabilitasnya sebagai Figurkeutuhan struktural terlepas dari perubahan-perubahan dalam karakteristik stimulus; para Gestaltis perubahanmenyebutnya kemantapan objek. Dimensi penting dalam perbandingan antara figur atau objek di lingkungan, menurut para Gestaltis, lingkungan, Gestaltis, adalah hubungan antara bagian-bagian dari suatu figur, bukan karakteristik bagian-bagian tersebut. bagianfigur, bagiantersebut. Jika aspek-aspek tertentu dari stimuli berubah, namun bukan hubungannya, maka persepsinya tetap aspekberubah, hubungannya, sama. sama. Adanya konsep isomorfisme sulit dijelaskan
Adanya "pengalaman otak," - bidang perseptual dilandasi oleh bidang perangsangan dalam otak yang otak," berhubungan dengan bidang perseptual dalam suatu urutan, namun tidak selalu dalam bentuk pasti. Karena urutan, pasti. itulah mereka menggunakan istilah isomorfik, yang berasal dari kata Yunani iso (sama) dan morphic (bentuk). sama) bentuk). Wujud isomorfik diartikan sebagai proses-proses paralel antara tingkat-tingkat perseptual dan fisiologis. prosestingkatfisiologis. Pengalaman perseptual dan pengalaman otak tidak berhubungan satu lawan satu, namun berhubungan dalam satu, bentuk relasi. Prinsip ini menghubungkan bidang perseptual dengan bidang otak. Bidang perseptual dihasilkan relasi. otak. oleh aktivitas stimulus, sedangkan bidang otak berisi aktivitas elektrokimiawi. elektrokimiawi.
dengan proses-proses mental yang lebih tinggi berupa pengalaman termediasi dapat mempertahankan kerangka kerja ilmiah empiris. Dalam peralihan dari penelitian awal mereka tentang proses-proses perseptual ke psikologi komprehensif, para Gestaltis menekankan bahwa kesadaran dan perilaku tidak boleh dipandang secara terpisah namun harus dipertimbangkan bersama. Gerakan Gestalt di Eropa berusaha mengintegrasikan berbagai perkembangan positif psikologi Eropa untuk memasukkan seluruh kompleksitas aktivitas manusia.
Ketika para pemuka Gestalt meninggalkan Jerman dan hijrah ke Amerika, sistem yang dominan di Amerika, Amerika Serikat bukan psikologi struktural namun behaviorisme. Lebih jauh, behaviorisme behaviorisme. jauh, Amerika telah keluar dari periode fungsional di masa awal psikologi Amerika yang berciri utilitarian, berlawanan dengan orientasi Eropa yang memaknai pikiran sebagai pikiran itu sendiri dan kurang mempedulikan fungsi-fungsinya. Karena itu gerakan Gestalt tidak sesuai dengan fungsi-fungsinya. perkembangan yang sedang terjadi dalam psikologi Amerika. Amerika. Meskipun tidak mampu bersaing dengan behaviorisme, gerakan Gestalt berperan penting dalam behaviorisme, mengartikan ulang behaviorisme. behaviorisme. Behavioris besar yang menunjukkan kecenderungan pertama terhadap teori Gestalt adalah Edward C. Tolman. Beberapa bidang penelitian Tolman dipicu oleh pemikiran-pemikiran Gestalt. Tolman. pemikiran
Mungkin studi Gestalt yang paling penting tentang proses-proses pembelajaran berasal dari prosespenelitian-penelitian tersebut, diawali dengan laporan-laporan Kohler tentang proses-proses penelitiantersebut, laporanprosesbelajar yang lebih tinggi pada simpanse, menyangkut penyelesaian masalah dan pencerahan. simpanse, pencerahan.
Tolman melakukan berbagai penelitian penting tentang pembelajaran terpendam dan menunjukkan bahwa respon-respon yang dipelajari dapat diperoleh tanpa perwujudan nyata dalam performa yang teramati. responteramati. Perbedaan antara pembelajaran versus performa ini tidak dapat dijelaskan dengan mudah oleh teori reduksionistik stimulus-respon (S-R) namun dijelaskan melalui pandangan Gestalt tentang bidang perilaku stimulus(Sterorganisasi atau, dalam istilah Tolman, pembelajaran kognitif. Sama dengan itu, pembelajaran atau, Tolman, kognitif. itu, transposisional dalam penguasaan masalah pembedaan suksesif ditemukan pada beragam spesies dan tidak dapat diakomodasikan dengan mudah oleh formulasi-formulasi S-R. formulasi-
Model-model pembelajaran tradisional S-R didasarkan pada deduksi logis (contohnya, perbaikan respon Modelcontohnya, melalui penghapusan pilihan secara coba-dan-salah) atau asosiasi (seperti prinsip-prinsip pengkondisian). coba-dan- salah) prinsippengkondisian). Apa yang ditunjukkan para Gestaltis terkait pencerahan, solusi cepat, dan kreativitas membuka pencerahan, cepat, pembahasan tentang proses-proses pembelajaran dalam psikologi ke spektrum kemungkinan-kemungkinan proseskemungkinanyang lebih luas. Seluruh bidang penelitian diajukan, mulai dari pemulihan memori yang jauh di masa lalu luas. diajukan, hingga studi tentang pemahaman. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, karya Wertheimer Productive pemahaman. sebelumnya, Thinking menawarkan suatu perspektif baru tentang fasilitasi berbagai strategi potensial dalam penyelesaian masalah. masalah.
Lebih jauh, individu dipandang dalam kaitan dengan ruang kehidupan individual, yang tidak hanya jauh, berisi ruang hodologis dominan yang sudah ada sebelumnya dengan jalur gerakan yang diarahkan secara psikologis, namun juga representasi pengalaman masa lalu dan ekspektasi masa depan. psikologis, depan. Dinamika ruang kehidupan diatur oleh struktur motivasional yang terdiri dari beberapa komponen. komponen.
Kebutuhan individu dapat ditimbulkan melalui kondisi psikologis, objek lingkungan yang diinginkan, atau tujuan psikologis, diinginkan, yang diinternalisasi. Kebutuhan semacam itu menimbulkan ketegangan, atau kondisi emosional, yang harus diinternalisasi. ketegangan, emosional, dikurangi. dikurangi. Objek lingkungan yang berhubungan dengan kebutuhan memiliki nilai daya tarik atau daya tolak, dan nilai ini tolak, disebut valensi. valensi. Tindakan yang diarahkan menuju atau menjauh dari objek disebut vektor; dua vektor yang berlawanan disebut konflik. Terdapat hambatan-hambatan lingkungan yang dapat berasal dari objek lain, manusia, atau kode moral, dan hambatanmanusia, aktivitas pencegah. pencegah.