Anda di halaman 1dari 34

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun laporan Bahasa Indonesia ini. Laporan Bahasa Indonesia ini merupakan isi materi pelajaran kelas XII. Yang menjelaskan tentang pengajaran BAB III. Laporan Bahasa Indonesia ini disusun berdasarkan standar isi yang sesuai dengan pengajaran kurikulum zaman ini. Keistimewaan laporan ini mengulas tentang pengajaran Bahasa Indonesia untuk kalangan SMA kelas XII dengan menggunakan kata-kata serta bahasa yang mudah dimengerti. Dengan berbagai keunggulan yang ada, sasaran laporan akhir ini adalah mendorong siswa agar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada temanteman yang mampu bekerja sama dalam menyusun laporan ini dan kami berterima kasih kepada guru Bahasa Indonesia atas bimbingannya. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan dalam proses kegiatan belajar mengajar, telutama mata pelajalan Bahasa Indonesia. Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan laporan ini.

Bogor, Oktober 2011

Penyusun

Daftar Isi

Biografi Abdul Moeis Abdul Muis adalah sastrawan terkemuka Indonesia juga seorang jurnalis, aktivis partai politik dan pejuang kemerdekaan yang berperan besar dalam menumbuhkan nasionalisme rakyat Indonesia melalui karyakarya, tulisan-tulisan di media massa serta sepak terjangnya dalam organisasi pergerakan nasional

Nama Tanggal Lahir Tempat Lahir Pendidikan Wafat Gelar Pahlawan

Makam Karir

Abdoel Moeis 3 Juli 1883 Sungai Suar Bukit Tinggi Sumatera Barat Stovia (sekolah kedokteran) Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 Pahlawan nasional oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959 (Sk Presiden No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959) TMP Cikutra - Bandung Bekerja sebagai klerk di Departemen Buderwijs en Eredienst

Wartawan surat kabar Preanger Bode Wartawan surat kabar Neraca Pemimpin Redaksi Kaoem Moeda Mendirikan surat kabar Kaoem Kita Anggota Volksraad Centraal Sarekat Islam

Organisasi

Persatuan Perjuangan Priangan

Aktifitas perjuangan

Mengkritik Belanda melalui tulisannya di harian De Express Memprotes Belanda dalam perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan melalui Komite Bumiputerabersama dengan Ki Hadjar Dewantara tahun 1913, Memimpin kaum buruh di daerah Yogyakarta dalam pemogokan Mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda dalam pendirian Technische Hooge School - Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1922 Novel Salah Asuhan (diterbitkan tahun 1928) Novel Pertemuan Jodoh (1933) Novel Surapati (1950)

Karya Sastra

TEMA 3
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas

PETA KONSEP

Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas

Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

Mendengarkan pembacaan penggalan novel

Menyampaikan intisari buku biografi

Membacakan puisi karya sendiri

Menulis surat dinas

Menjelaskan unsurunsur intrinsik novel

A.

Mendengarkan Pembacaan Penggalan Novel

1. Menanggapi Pembacaan Penggalan Novel


Kognitif Produk:

Membaca penggalan novel Menanggapi pembacaan novel oleh teman Mendengarkan pembacaan novel oleh sastrawan Mendiskusikan pembacaan novel Menyimpulkan hasil pembelajaran Proses:

Membaca penggalan novel Mencatat Mempresentasikan Menuliskan Menganalisis Mengkritik Menilai Menyimpulkan

Psikomotor Membaca Mendengarkan Menilai, memberi kritik, dan saran

Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan

Afektif Karakter : Rasa ingin tahu, berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun Keterampilan sosial : Bekerjasama, menyampaikan menjadi pendengar yang baik. Contoh Penggalan Novel : pendapat,

Hanafi, laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Bahkan ia cenderung memandang rendah bangsanya sendiri. Dari kecil Hanafi berteman dengan Corrie du Bussee, gadis Indo-Belanda yang amat cantik parasnya. Karena selalu bersama-sama mereka pun saling mencintai. Tapi cinta mereka tidak dapat disatukan karena perbadaan bangsa. Jika orang Bumiputera menikah dengan keturunan Belanda maka mereka akan dijauhi oleh para sahabatnya dan orang lain. Untuk itu Corrie pun meninggalkan Minangkabau dan pergi ke Betawi. Perpindahan itu sengaja ia lakukan untuk menghindar dari Hanafi dan sekaligus untuk meneruskan sekolahnya. Akhirnya ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah. Rapiah adalah sepupu Hanafi, gadis Minangkabau sederhana yang berperangai halus, taat pada tradisi dan adatnya. Ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah yaitu untuk membalas budi pada ayah Rapiah yang telah membantu membiayai sekolah Hanafi. Awalnya Hanafi tidak mau karena cintanya hanya untuk Corrie saja. Tapi dengan bujukan ibunya walaupun terpaksa ia menikah juga dengan Rapiah. Karena Hanafi tidak mencintai Rapiah, di rumah Rapiah hanya diperlakukan seperti babu, mungkin Hanafi menganggap bahwa Rapiah itu seperti tidak ada apabila banyak temannya orang Belanda yang datang ke rumahnya. Hanafi dan Rapiah dikarunia seorang anak laki-laki yaitu Syafei. Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat ke Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan kembali dengan Corrie. Disana, Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia menceraikan Rapiah. Ibu

Hanafi dan Rapiah pun sangat sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun sakit hati dan pergi dari rumah menujuSemarang. Corrie sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya dan menemui ibunya, disna Hanafi hanya diam saja. Seakan-akan hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Hanafi sakit, kata dokter ia minum sublimat (racun) untuk mengakiri hidupnya, dan akhirnya dia meninggal dunia. Analisis Unsur Intrinsik Tema Adapun tema yang terkandung dalam novel Salah Asuhan adalah perbedaan adat istiadat. Alur Alur yang digunakan dalam novel Salah Asuhan adalah alur maju karna pengarang menceritakan kisahnya kemasa selanjutnya. Pusat Pengisahan/Sudut Pandang Dalam novel Salah Asuhan, pengarang bertindak sebagai orang ketiga yaitu menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel. Latar/setting Lapangan tennis. Tempat bermain tennis, yang dilindungi oleh pohon-pohon kelepa disekitarnya, masih sunyi (hal.1, paragraf 1) Minangkabau Sesungguhnya ibunya orang kampung, dan selamanya tinggal di kampung saja, tapi sebab kasihan kepada anak,

ditinggalkannyalah rumah gedang di Koto Anau, dan tinggallah ia bersama-sama dengan Hanafi di Solok. (halaman 23, paragraf 3)

Maka tiadalah ia segan-segan mengeluarkan uang buat mengisi rumah sewaan di Solok itu secara yang dikehendaki oleh anaknya. (halaman 23, paragraf 4) Betawi Dari kecil Hanafi sudah di sekolahkan di Betawi(hal.23, paragraph 1) Sekarang kita ambil jalan Gunung Sari, Jembatan Merah Jakarta, Corrie! (halaman 103, Paragraf 2) Semarang Pada keesokan harinya Hanafi sudah dating pula ke rumah tumpangan itu, dan bukan buatan sedih hatinya, demikian mendengar bahwa Corrie sudah berangkat. Seketika itu ia berkata hendak menurutkan keSemarang. (halaman 186,

paragraf 8) Surabaya Di Surabaya mereka menumpang semalam di suatu pension kecil,mengaku nama Tuan dan Nona Han. (halaman 144, paragraf 1)

Tokoh 1) a) Hanafi, wataknya keras kepala, kasar Keras kapala Memang.kasihan! Ah ibukuaku pengecut tapi hidupku kosonghabis paragraf 8) b) Kasar Hai Buyung! Antarkan anak itu dahulu kebelakang! kata Hanafi dengan suara bengis dari jauh. (halaman 80, paragraf 2) cita-cita baikenyah!. Halaman 259,

2) a)

Corrie, wataknya baik, mudah bergaul Baik O, sigaret tante boleh habiskan satu dos. Sudah tentu enak, ayoh coba! (halaman 164, paragraf 8) b) Mudah bergaul

Oh, ruangan di jantung tuan Hanafi amat luas, kata Corrie sambil tertawa, buat dua tuga orang perempuan saja masih berlapang-lapang. (halaman 7, paragraf 2) 3) Rapiah, wataknya sabar, baik

a) Sabar Rapiah tunduk, tidak menyahut, airmatanya saja

berhamburan. Syafei, dalam dukungan ibunya yang tadinya menangis keras, lalu mengganti tangisnya dengan beribaiba. Seakan-akan tahulah anak kecil itu, bahwa ibunya yang tdak berdaya, sedang menempuh azab dunia dan

menanggung aib di muka-muka orang. (halaman 83, paragraf 4) b) Baik Apakah ayahmu orang baik? Uah sungguh-sungguh orang baik. Kata ibuku tidak adalah orang yang sebaik ayahku itu. (halaman 238, paragraf 5)

4)

Ibu Hanafi, wataknya sabar dan baik

a) Sabar Astagfirullah, Hanafi! Turutilah ibumu mengucap menyebut nama Allah bagimu dan tidak akan bertutur lagi dengan sejauh itu tersesatnya (halaman 85, paragraf 4) b) Baik

Sekarang sudah setengah tujuh, sudah jauh terlampau waktu berbuka, Piah! Sebaik-baiknya hendaklah engkau pergi makan dahulu. (halaman 119, paragraf 4) 5) Tapi Tuan Du Busse, wataknya tegas Corrie mesti bersekolah yang sepatut-patutnya

(halaman 10, paragraf 5) 6) Si Buyung, wataknya penurut

Kau kugaji buat kesenanganku dan bukan buat bermalasmalas. Hamba disuruh kejalan.Diam! Bawa anak itu ke belakang. Angkat teh ke dapurl alu menceritakan apa yang diperintahkan kepadanya. Oleh karena gula habis terpaksalah ia disuruh ke toko yang tidak berapa jauh letaknya dari rumah. (halaman 80, paragraf 2) 7) Syafei, wataknya berani

Itulah yang kusukai, bu. Sekian musuh nanti kusembelih dengan pedangku. (halaman 196, paragraf 8)

Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalan novel Salah Asuhan ini cukup sulit untuk diartikan. Karna novel ini adalah novel lama dan dilamnya juga terdapat bahasa Belanda. Pada novel ini juga terdapat : a) Peribahasa saat ini, air mukamu jerni, keningmu licin, bolehkah ibu menuturkan niatku itu, supaya tidak menjadi duri dalam daging (halaman 25, paragraf 3) b) Majas perbandingan (perumpamaan)

Sesungguhnya tiadalah berdusta apabila ia berkata sakit kepala, karna sebenarnyalah kepalanya bagai dipalu (halaman 47, paragraf 2) Amanat Adapun amanat yang terkandung dalam novel Salah

Asuhan adalah : 1) Janganlah melupakan adat istiadat negeri sendiri, jikalau ada adat istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus pandai memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri kita. 2) Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkan oleh pengantin tersebut, karena akhirnya akan saling menyiksa keduanya. Diksi Pemilihan kata pada novel Salah Asuhan ini cukup sulit untuk dimengerti karena banyak terdapat bahasa Belanda.

Analisis Unsur Ekstrinsik 1) Latar belakang penciptaan karya sastra Berasal dari luar diri pengarang, karena pada novel ini pengarang hanya sebagai sudut pandang orang ketiga. 2) Sejarah dan latar belakang pengarang Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 wafat di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia),Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga

pernah menjadi anggota Volksraad yang didirikan pada tahun 1916 oleh pemerintah penjajahan Belanda. 3) Kondisi masyarakat saat karya sastra diciptakan. Pengarang menciptakan novel ini karena berdasarkan kehidupan sosial masyarakat pada masa itu yang menceritakan seseorang yang melupakan adat istiadatnya.

Relevansi dengan zaman sekarang. Dalam novel Salah Asuhan ini, banyak menceritakan tentang

kedurhakaan seorang anak pada ibunya. Yang mana pada zaman sekarang ini juga banyak anak yang durhaka pada ibunya. Bahkan sampai-sampai anak tersebut disumpahi oleh ibunya. Disini juga dijelaskan bahwa adanya orang yang melupakan adat istiadatnya sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa remaja saat ini juga bersikap demikian.

2. Memberikan Saran yang Bijak kepada Pembaca Tanggapan yang baik adalah tangggapan yang bersifat membangun dan cara mengungkapkannya dengan santun.

B.

Menyampaikan Intisari Buku Biografi Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara

biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu. Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu. Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi. Macam-macam Biografi : 1) Berdasarkan sisi penulis a) Autobiografi. Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya b) Biografi. Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisan dibagi atas :

Authorized biography, yaitu biografi yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya Unauthorized biography, yaitu ditulis seseorang tanpa

sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah wafat) 2) Berdasarkan Isinya
a) Biografi b)

Perjalanan Hidup, Isinya berupa perjalanan hidup

lengkap atau sebagian paling berkesan. Biografi Perjalanan Karir, Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu.

3) Berdasarkan persoalan yang dibahas Biografi politik. yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya.

Intelektual biografi yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkanpenulisnya dalam gaya penulisan ilmiah. Biografi jurnalistik ataupun biografi sastra yaitu materi penulisan biasanya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena Cuma keterampilan dan wawancara. 4) Berdasarkan penerbitannya Buku Sendiri.

Penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, danpemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian publik. Buku Subdisi Ongkos pembuatan buku jenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau.

5) Beberapa masalah dengan autobiografi adalah :

Kecenderungan

untuk

melebih-lebihkan

jika

berbicara

mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta.

Tidak dapat dipastikan. Jika satu-satunya sumber dari suatu

fakta mengenai salah seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri, maka pembaca tidak dapat memastikannya. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak dipublikasikan.

Orang sering memasukkan informasi ke dalam otobiografi

yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya. (Sebagai contoh: Kecuali jika ukuran sepatu Anda, untuk suatu alasan yang luar biasa, telah menjadi pengetahuan publik, memasukkan ukuran sepatu Anda ke dalam artikel mengenai diri Anda adalah riset orisinal, karena untuk memastikan hal itu mengharuskan pembaca untuk datang kepada Anda dan mengukur kaki Anda sendiri.).

Pelaksanaan Penulisan Biografi: TAHAP I : Diadakan pertemuan dengan klien untuk membicarakan rencana penulisan. Klien akan diberi penjelasan lebih jauh tentang sistem penulisan biografi yang kami terapkan serta hal-hal lain yang perlu diketahui klien. Klien kemudian menetapkan bentuk dan jenis biografi yang diinginkan. TAHAP II : Keinginan klien akan kami bawa dalam pertemuan dengan sesama anggota kreatifnet untuk didiskusikan dan direncanakan. Setelah itu kami akan menghubungi klien untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. Bila semuanya oke, akan diadakan penandatanganan kontrak penulisan. TAHAP V: Hasil penyusunan dalam bentuk naskah tertulis akan diserahkan kepada klien untuk dikoreksi. Lama pengoreksian oleh klien maksimal satu minggu. Setelah itu, naskah dikembalikan lagi kepada kami. TAHAP VI: Perbaikan serta pemrosesan akhir kami lakukan. Bila ada yang kurang jelas, klien akan kami hubungi lagi. TAHAP VII: Tahap penulisan dianggap selesai. Hasil akhir berupa naskah jadi dalam bentuk print-out dan CD kami serahkan kepada klien. Untuk memperbanyak dalam bentuk buku atau CD akan diadakan pembicaraan lanjutan antara kami dan klien. Saat menulis biografi, seorang penulis berupaya menyajikan perjalanan kehidupan seorang tokoh. Biasanya, ungkapan ekspresi waktu yang bervariasi dapat menjadikan tulisan lebih menarik dan tidak menonton. Selain itu Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain:

Pilih seseorang yang menarik perhatian Anda. Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut. Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu.

Pikirkan, apa lagi yang perlu Anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak Anda tuliskan. Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan misalnya: 1. Apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik? 2. Dampak apa yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain? 3. Kata sifat apa yang mungkin akan sering Anda gunakan untuk menggambarkan orang ini? 4. Contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut? 5. Kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang itu? 6. Apakah ia mampu mengatasi rintangan tersebut? Apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko? Atau dengan keberuntungan? 7. Apakah dunia akan menjadi lebih baik atau lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup? Bagaimana bisa dan mengapa? 8. Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari perpustakaan atau internet untuk membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas serta supaya cerita Anda lebih menarik.

Berikut ini ungkapan ekspresi waktu yang dapat digunakan :

Kemudian,lalu,berikutnya,sesudahitu,setelahini, setelah/peristiwa/kejadian ini Akhirnya Untuk menunjukkan satu waktu Pada (usia/umur) 12, saat berusia 12 (tahun) Tahun lalu, tahun ini, tahun mendatang, tahun berikutnya, hari berikutnya setahun yang lalu Untuk menunjukkan periode waktu yang terus berlanjut. Selama masa remaja, waktu saya remaja, selama tiga tahun, untuk waktu yang lama. Sejak (awal periode yang terus berlanjut) Preposisi

Di (nama tempat, arah), pada (tanggal/bulan/tahun)

Mengenal Buku Biografi

Biografi berisi riwayat hidup seseorang, biasanya seorang tokoh yang terkenal. Dalam buku biografi ini berisi pandangan hidup, perjuangan, keberhasilan/prestasi, dan kesulitan yang dihadapi sang tokoh. Buku biografi ini biasanya ditulis orang lain, sedangkan yang ditulis sendiri oleh sang tokoh disebut autobiografi. Menyampaikan Hal-hal yang menarik dari Kehidupan Tokoh a) Berdasarkan catatan tentang hal yang menarik dari kehidupan tokoh Contoh : Sugeng ndalu P Johan, nuwunsewu menggangu sebentar, tertarik dengan postingan bp mengenai lima langkah menulis saya punya embah sudah sepuh, mantan prajurit pelopor dan mata berdirinya brimod di pwt dan punya daya ingat luar saya buku. saksi basa,

setiap sy sowan beliau pasti akan cerita a s.d z pengalaman beliu jd prajurit. setelah sy tertarik menulis kisah2nya tapi sy sering bingung memulainya, mohon saran dan pendapat dari P Johan, langkahnya supaya bias nantinya jadi tulisan yang menarik, syukur bisa jadi buku, nuwun (Sumber: Singgih Swasono). Kutipan di atas merupakan pesan yang masuk ke inbox semalam. Pada intinya, Pak Singgih ingin menulis buku biografi tentang perjalanan tokoh pejuang kemerdekaan. Namun, beliau mengalami kesulitan memulainya. Membaca tulisan itu, tentu saya merasa tersanjung mendapatkan pertanyaan itu. Tersanjung karena saya dianggap Pak Singgih dapat menjawab pertanyaan. Namun, tentu pula saya akan mencoba menjawab pertanyaan itu berdasarkan pengalamanku ketika menyusun buku otobiografiku. Tulisan pagiku: Tips Menulis Buku Biografi. Buku biografi adalah buku yang berisikan perjalanan hidup tokoh atau ditokohkan yang ditulis orang lain. Jika ditulis sendiri, buku itu disebut otobiografi. Untuk menulis buku biografi, penulis perlu menyusun kerangka atau mind set buku. Itu menjadi penting agar buku tersusun secara sistematis. Kerangka buku biografi perjuangan seperti yang ditanyakan Pak Singgih dapat disusun menjadi lima bagian. Kelimanya adalah masa kecil, mengenal bedil, peristiwa berkesan, romantika keluarga, dan

menikmati kemerdekaan. Apa saja yang perlu dituliskan dalam setiap bagian? Berikut kupasannya. Bagian 1: Masa Kecil Bagian ini berisi kisah masa kecil hingga remaja. Penulis perlu mengorek keterangan tentang keluarga tokohnya. Siapa nama orang tua, kapan dilahirkan, bagaimana proses kelahiran, berapa jumlah saudara, bagaimana kehidupan masa kecilnya, jenis-jenis permainan yang pernah digunakan untuk dolanan dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan itu perlu disampaikan kepada narasumber. Bagian 2: Mengenal Bedil Karena buku ini berisi perjalanan sejarah, penulis perlu menanyakan sejarah keterlibatan tokoh dalam perjuangan melawan penjajah. Saya menggunakan ungkapan: tokoh mulai mengenal bedil (senjata). Narasumber perlu ditanyai posisinya dalam kepangkatan kemiliteran, siapa atasannya, bagaimana proses perlawanan kepada penjajah dan lain-lain. Bagian 3: Peristiwa Berkesan Setiap peristiwa pasti mempunyai kesan baik dan buruk. Keduanya disebut peristiwa berkesan. Oleh karena itu, penulis dapat menanyakannya kepada narasumber tentang semua kisah atau pengalamannya yang begitu berkesan. Apa saja jenis peristiwanya dan bagaimana dampak terhadapnya? Galilah informasi sebanyakbanyaknya dan sedalam-dalamnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang eksploratif: bagaimana dan mengapa. Bagian 4: Romantika Keluarga Perjalanan keluarganya pun perlu dikisahkan. Siapa istrinya/ suaminya, sejak kapan mengenal dan menikahinya/ dinikahi, berapa anaknya, kapan anak-anak itu dilahirkan, dan bagaimana kehidupan keluarganya sekarang.Semua pertanyaan itu perlu diajukan kepada narasumber. Berikanlah ruang seluas-luasnya kepada narasumber untuk bercerita tentang kehidupan keluarganya. Bagian 5: Menikmati Kemerdekaan Bagian ini merupakan bagian akhir. Tentunya penulis bertanya tentang tanggapan narasumber terhadap kehidupan kemerdekaan sekarang. Bagaimana sikap generasi sekarang dan makna kemerdekaan baginya. Pertanyaan itu perlu disampaikan sebagai bukti bahwa narasumber diakui sebagai pejuang kemerdekaan. Berikanlah pertanyaan yang mengarah kepada happy ending.

Begitulah jawabanku, Pak Singgih dan kawan-kawan yang ingin menulis buku biografi. Semua bisa berubah karena situasional. Ingat baik-baik, semua perlu disesuaikan karena ini adalah buku perjalanan hidup. Tidak harus selesai sehari. Semua informasi dapat berubah. Maka, saya menyarankan agar penulis selalu melakukan kroscek atau konfirmasi. Dalam bahasa penelitian, peneliti perlu melakukan triangulasi data. Sudahkah data itu sesuai dengan kondisi sebenarnya?

C.

Membacakan Puisi Karya Sendiri Membaca puisi berarti menikmati melalui penghayatan, penikmat akan merasa ada getaran halus yang disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan membaca, pikiran kita akan tergetak untuk menelusuri imajinasi penyair, memberikan kebebasan bagi kita untuk menafsirkan puisi itu sendiri. Untuk membaca puisi yang baik, perlu Anda perhatikan hal-hal berikut : Teknik membaca Puisi yang memikat a) b) c) d) e) Vokal / Lafal Intonasi / Tekanan Penghayatan Gerak / Mimik dan Ekspresi Latihan Pernapasan

Menulis Puisi Karya Sendiri dengan Tema Bebas Untuk dapat membacakan puisi dengan menarik dan mampu menampilkan keindahan puisi, pembaca harus melewati beberapa tahapan. Secara umum ada dua tahapan, yaitu tahapan ke dalam dan ke luar. Untuk dapat membacakan puisi dengan menarik dan mampu menampilkan keindahan puisi, pembaca harus melewati beberapa tahapan. Secara umum ada dua tahapan, yaitu tahapan ke dalam dan ke luar. Pada tahapan ke dalam, calon pembaca puisi melakukan proses interpretasi dan internalisasi (peresapan). Sebelum membacakan, pembaca harus benar-benar memahami isi puisi yang dibawakan. Untuk

itu, pembaca harus menginterpretasikan atau menafsirkan maksud setiap kata, larik, dan bait puisi sehingga dapat dipahami makna puisi secara totalitas atau keseluruhan. Interpretasi dapat ditempuh dengan cara memparafrasekan puisi. Setelah isi puisi dipahami dan dihafal secara benar, selanjutnya pembaca meresapkan isi puisi ini ke dalam hati sehingga seakan-akan puisi itu karyanya sendiri. Kepiluan, kepedihan, kegalauan, kebahagiaan, keberbunga-bungaan, yang dirasakan penyair diempati dan dirasakan juga oleh pembacanya. Pembaca harus bisa nmenjadi perantara yang hidup antara penyair dan penikmat puisinva. Pada tahapan ke luar, pembaca mengekpresikan hasil pemahaman dan peresapannya kepada pendengar. Pembaca menghidangkan puisi dengan membacakannya sebaik mungkin. Untuk dapat menghidangkan sebuah puisi dengan baik sehingga bisa dinikmati keindahannya secara optimal, pembaca harus membacakan puisi dengan artikulasi, intonasi, mimik, dan kinesik atau gerakan tubuh yang tepat dan proporsional. Intonasi atau lagu kalimat berkaitan dengan ketepatan dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi dan artikulasi sangat berkaitan dengan irama. Irama merupakan unsur sangat penting dan jiwa dari sebuah puisi. Irama adalah totalitas dari tinggi rendah, keras lembut, dan panjang pendek suara. Irama puisi tercipta dengan melakukan intonasi.

Ada 3 jenis intonasi dalam penbacaan puisi, yaitu sebagai berikut: a) lntonasi dinamik, yaitu tekanan pada kata-kata yang dianggap penting. b) Intonasi nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjub, dan lain sebagainya Sementara, suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa, dan lain sebagainya. c) Intonasi tempo, yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata. D. Menulis Surat Dinas 1. Surat Dinas

Surat dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau instansi untuk diberikan kepada lembaga atau instansi lain dan perseorangan. Tidak bias dipungkiri bahwa setiap hari, suatu lembaga atau instansi pasti bergelut dengan surat-menyurat atau korespondensi Bagian-bagian surat dinas dituliskan dibawah ini : a. Kepala surat b. Tanggal surat c. Identitas surat (nomor, lampiran, dan hal.) d. Alamat yang dituju e. Salam pembuka f. Tubuh surat 1) pembuka surat 2) isi 3) penutup surat g. Salam penutup h. Pengirim (tanda tangan dan nama terang) 2. Isi Surat Dinas

No 1 2

Bagian-bagian Surat Kepala surat Tanggal surat

Hal yang Ditulis Logo/lambing, nama instansi, alamat, kode pos, dan seterus. Tanggal ditulis dengan angka, bulan dengan huruf dan diawali dengan huruf capital, dan seterusnya

3.

Bahasa Surat Dinas

Ragam bahasa yang digunakan dalam surat dinas adalah ragam bahasa formal atau baku. Berbeda dengan surat peribadi yang menggunakan ragam bahasa nonformal atau ragam bahasa santai. Hal ini dilakukan untuk menghormati lembaga atau seseorang yang

menerima surat. Selain itu, penulisnya harus memperhatikan ejaan yang disempurnakan.

4.

Format Baku Surat Dinas

Format baku yang paling sering digunakan untuk menulis surat dinas adalah format setengah lurus sebagaimana contoh surat di atas. Selain itu, ada format lurus. Akan tetapi format lurus jarang dipakai dalam menulis surat dinas. Menulis Surat Dinas Berdasarkan Isi, Bahasa, dan Format yang Baku Meskipun teknologi sudah berkembang sangat pesat dan berbagai alat komunikasi canggih telah diciptakan, kedudukan surat sebagai sarana komunikasi belum sepenuhnya tergantikan. Apalagi, dalam urusan kedinasan yang bersifat resmi, surat menyurat masih sangat di butuhkan. Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai dokumen, arsip, atau bukti yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh instansi/lembaga/ organisasi/badan/institusi (terutama pemerintahan) kepada seseorang atau instansi lain. Surat dinas berisi berbagai hal yang berhubungan dengan Kepentingan administrasi pemerintahan. Beberapa jenis surat yang termasuk surat dinas adalah sebagai berikut.

Surat Permohonan Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi, Permohonan izin, Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu.

Surat permohonan lazimnya dikirimkan kepada instansi yang secara structural organisasi lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai surat permintaan atau penugasan Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai berikut. Identitas pemohon. Isi permohonan. Tujuan dan alasan memohon. Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan. Pernyataan kesungguhan dalam memohon.

Surat Pemberitahuan Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut. a) Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat b)Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah pokok yang akan diberitahukan. c) Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaikan.

Surat Keterangan Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan

pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang vang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus disebutkan: a) data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan; b) data pribadi pihak vang diterangkan; c) isi keterangan; d) keterangan tanggal berlakunya surat; dan e) pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.

Memo dan Nota Dinas Memo merupakan singkatan dari kata memorandum, yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan. Istilah nota berasal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antar pejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo pribadi. Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal orang yang dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.

Contoh Surat Permohonan :

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No.Telepon (021) 5711144 (hunting)

13 April 2007 Nomor : 015315/A1/LL/Vl/2007 Lampiran Hal Kepada Yth. Kepala SD, SMP, SMA, SMKpar Santa Laurensia di Serpong, Banten : 1 lembar berisi susunan acara : Pagelaran Gamelan Bali dalam Rangka Hardiknas 2007

Dengan hormat,

Kami sampaikan bahwa dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2007 akan diadakan acara penyerahan Arsip Depdiknas kepada Kantor Arsip Nasional bertempat di Kantor Pusat Departemen Pendidikan Nasional Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, dilanjutkan dengan acar pagelaran kesenian. Berkenaan dengan acara tersebut, kami mengharapkan peran serta pada acara kesenian dimaksud dengan menampilkan gamelan Bali. Geladi belsih akan diadakan pada Senin, 30 Mei 2007, pukul 08.30 WIB.

Demiikianlah kami sampaikan. Atas partisipasi Bapak/lbu. Kami mengucapkan terima kasih

Ketua Seksi Upacara Bendera, Protokol dan Ziarah Hardiknas 2007 I Dewa Gde oka I Dewa Gde Oka Wiwaha, SH

Contoh surat keterangan:

PT Sinar Gemilang Kinerja Jln. Kepatihan VII NO. aB Yogyakarta

SURAT KETERANGAN PENGAI-AMAN BEKERJA No. 105/KODE. B/IVIII/2007 6 Agustus 2007 Yang berlanda tangan di bawah ini: Nama : Ir. Cosmas Supriyatna Jabatan : Direktur PT Sinar Gemilang Kinerja alamat : Jl. Kepatihan VII NO.28 Yogyakarta

Menerangkan dengan sesungguhnva bahwa: Nama Alamat : Andika Putra Surnantri : Jl. Pakubuwono VII Sleman Yogyakarta 12120

Benar telah bekerja pada perusahaan yang kami pimpin sejak tanggal 17 juli 200 1sampai dengan 17 Juni 1997 dengan jabatan terakhir Asisten Manajer Marketing. Selama menjadi karyawan pada perusahaan kami, Saudara Andika Putra Sumantri telah rmenunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan. Ia mengundurkan diri atas kemauannya sendiri. Demikian surat keterangan ini kami buat agar pihak yang berkepentingan memakluminya. Direktur Cosmas Ir. Cosmas Supriytna

Contoh Memo: PT JASA MANDIRI Kcpada : Kabag Pemasaran Dari : Direktur Pemasaran Hal : Promosi Sesuai dengan undangan seminar dari panitia pameran buku IKAPI, kami minta agar Saudara mempersiapkan rnakalah dan brosur yang akan dibagikan. Terirna kasih Jakarta. 3 Februari 2005 Joko Sumbogo

E.

Menjelaskan Unsur-unsur Intrinsik Novel

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang dalam karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri, yaitu sebagai berikut : a. Tema, yaitu sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Plot atau alur cerita, yaitu jalan cerita yang dibuat oleh pengarang dalam menjalin kejadian secara beruntun dengan memperhatikan sebab-akibat sehingga merupakan satu kesatuan yang bulat. Latar atau setting, yaitu tempat, situasi, dan waktu terjadinya peristiwa yang ada dalam cerita itu. Sudut pandang, cara pandang seorang pengarang dalam cerita tersebut sebagai orang pertama (pelaku), orang kedua, atau orang ketiga (pengamat cerita). Penokohan atau perwatakanm yakni pengenalan watak dari tiaptiap pelaku yang akan memudahkan pembaca dalam memahami isi cerita. Konflik cerita, yaitu pokok permasalahan yang terjadi dalam cerita atau karya sastra. Pesan atau amanat, yakni maksud yang terkandung dalam suatu cerita. Amanat sangat erat hubungannya dengan tema.

b.

c. d.

e.

f. g.

Salah satu unsur intrinsik yang sangat penting adalah karakter tokoh dan latar cerita. Kedua unsur ini berhubungan erat. Karakter tokoh sangat di pengaruhi oleh lata, terutama latar tempat dan latar suasana social budaya.Tokoh yang digambarkan secara dinamis akan berubah-ubah tergantung situasi, waktu, tempat, dan sosial budaya lingkungan yang dimasukinya. Karakteristik atau perwatakan adalah penampilan keseluruhan ciri-ciri atau tipe dari seorang tokoh pelaku atau bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita rekaan atau fiksi. Ada dua macam cara untuk memperkenalkan tokoh dan karakteristik tokoh dalam fiksi, yaitu sebagai berikut: 1. Secara analitik (langsung): pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan

bahwa seorang tokoh keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya. 2. Secara dramatik (tak langsung): penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui (a) pilihan nama tokoh, (b) penggambaran fisik atau postur tubuh, (c) cara berpakaian, (d) tingkah laku tokoh, (e) keadaan lingkungannya, (f) dialog tokoh dengan dirinya atau dengan tokoh lainnya, dan (g) pola pikir saat menghadapi masalah.

Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut: 1. Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah ubah dari awal sampai akhir cerita. 2. Perwatakan dinamis, yaitu watak sang tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya. 3. Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja. 4. Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek dan meliputi semua dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan social seperti yang terdapat pada tokoh nyata dalam hidup sehari-hari.

Latar adalah penggambaran ruang, waktu, dan segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak, atau mengalami berbagai peristiwa. Latar tidak hanya terbatas pada aspek geografis waktu dan tempat, tetapi juga menyangkut aspek social budaya dan emosional. Aspek ini mencangkup pengertian suatu cerita itu terjadi pada zaman apa, dalam masyarakat bagaimana, dalam nuansa emosional, bagaimana serta kondisi alamiah seperti apa. Jadi,

kalau ingin mengungkap latar suatu cerita, semua aspek itu harus dianalisis, yaitu latar waktu, Iatar tempat, latar suasana alamiah, latar suasana batiniah, dan latar suasana social budaya

Penutup

Alhamdulillah, penjelasan-penjelasan yang kami bahas di dalam laporan ini telah selesai kami berharap laporan dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dikalangan pelajar SMA kelas XII. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua. Terima kasih atas kerjasamanya kepada teman-teman dalam proses penyusunan laporan Bahasa Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai