ILMU
ILMU pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan bermasyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir.
PENGETAHUAN
Menurut kamus Webster New World Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan. PENGETAHUAN adalah berbagai gejala yang ditemui atau diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.
ILMU + PENGETAHUAN
Sejak awal sejarah, salah satu sifat dasar manusia adalah proses keingintahuan. Proses mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut pengetahuan. Jika proses keingintahuan itu memiliki ciriciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggungjawabkan, maka lahirlah ILMU PENGETAHUAN.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang : (1) disusun metodis, sistematis dan koheren (bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang (2) dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut.
FILSAFAT
FILSAFAT dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis dan filsafat praktis. Filsafat teoretis mencakup: (1) ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi, ilmu pertambangan, dan astronomi; (2) ilmu eksakta dan matematika; (3) ilmu tentang ketuhanan dan metafisika.
Filsafat praktis mencakup: (1) norma-norma (akhlak); (2) urusan rumah tangga; (3) sosial dan politik.
Plato (427348 SM) menyatakan filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli. Aristoteles (382322 SM) mendefenisikan filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Cicero (106043 SM) menyatakan filsafat ialah ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialah ilmu pengetahuan terluhur dan keinginan untuk mendapatkannya. Descartes (15961650), filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Immanuel Kant (17241804) berpendapat filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya 4 persoalan: Apakah yang dapat kita ketahui? Jawabannya termasuk dalam bidang metafisika. Apakah yang seharusnya kita kerjakan? Jawabannya termasuk dalam bidang etika. Sampai di manakah harapan kita? Jawabannya termasuk pada bidang agama. Apakah yang dinamakan manusia itu? Jawabannya termasuk pada bidang antropologi
FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berarti knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah
Dua ribu tahun sebelum Masehi, peradaban beberapa kerajaan pernah mencapai puncak penggalian pengetahuan. Penggalian pengetahuan ini pun tak terkendali meliputi masalah pengobatan dan pertabiban.
Sebagian besar isi Papirus Ebers adalah formula-formula obat, yang menguraikan lebih dari 800 formula. Selain itu disebutkan juga sekitar 700 obat-obatan yang berbeda. Obatobatan tersebut terutama berasal dari tumbuhan walupun tercatat juga obat-obatan yang berasal dari mineral dan hewan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sampai sekarang masih dipakai, antara lain seperti akasia, biji jarak, adas, disebut bersama-sama dengan yang berasal dari mineral, seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur.
Dalam mitologi Yunani yang dikenal sebagai dewa pengobatan adalah Apollo, kemudian digantikan oleh Asklepios (Aesculapius). Apollo mendapatkan pengetahuan obat dari Chiron, bangsa Centaur (manusia berbadan kuda, lambang bintang Sagitarius). Dalam melakukan tugasnya, Asklepios dibantu putrinya, Hygea dan Panacea. Mendirikan balai pengobatan atau Sanctuary untuk memuja Asklepios. Mereka yang telah lama mengalami penderitaan akibat penyakit pergi ke kuil dewa Asklepios, kemudian tidur dengan harapan akan dikunjungi oleh dewa atau putrinya Hygea yang membawa ular dan semangkuk obat dalam mimpinya. Ular dan mangkok tersebut kemudian menjadi simbol farmasi.
Phytagoras (580-489 SM) Phytagoras mengemukakan bahwa hubungan antara nada dan lamanya suatu akor (chord) bervibrasi dinyatakan dalam angka tertentu. Para pengikut sekte Phytagorean menghubungkannya dengan angka mistis 7 bangsa Babylonia-Assyria. Angka 7 (tangga nada do sampai si) dianggap penting karena menunjukkan hubungan antara 7 planet sebagai simbol 7 dewa dengan 7 logam. Diasumsikan dewa-dewa mempengaruhi kejadian di bumi termasuk sehat, sakit dan lain sebagainya melalui planet-planet. Pengaruh tersebut lebih mengacu kepada planet itu sendiri, dimana posisi planet tersebut berhubungan dengan pengaruhnya di bumi. Inilah awal berkembangnya ilmu astronomi dan astrologi. Dalam kefarmasian bangsa Mesopotamia awal, astrologi berpengaruh kepada kapan suatu tumbuhan (sebagai bahan obat) harus dipanen, dan bahkan kapan suatu obat harus diracik.
Hypocrates (460-370 SM) Hypocrates adalah seorang dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika pengetahuan kedokteran serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etika yang tinggi. Pemikirannya tentang etika dan ilmu kedokteran memenuhi tulisan-tulisan ilmu kedokteran. Konsep dari pandangannya disusun dalam sumpah Hypocrates, yang merupakan tata cara dan perilaku untuk profesi kedokteran. Sebagai pelopor dalam ilmu kedokteran dan ajarannya yang memberikan inspirasi serta falsafahnya yang sudah maju dan merupakan bagian dari ilmu kedokteran modern, Hypocrates diberi penghargaan yang tinggi dan disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Praktek Kefarmasian
Dikenal praktisi pengobatan yang terdidik yang disebut Sayadilah. Sayadilah mendapatkan ijin praktek khusus obat-obatan dari Muhtasib (penguasa setempat). Mereka memiliki toko untuk menjual simplisia obat (Apotek), kebun Materia Medika sebagai bahan baku simplisia obat serta laboratorium untuk meracik sediaan obat seperti halnya pil, plester atau sediaan galenika. Pada saat itu ilmu kefarmasian merupakan seni mengetahui Materia Medika dalam berbagai jenis dan bentuk. Sayadilah merupakan cikal bakal profesi farmasis (Apoteker) saat ini.