Anda di halaman 1dari 141

PENGEMBANGAN SILABUS D A N RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHAS A INDONESIA KELAS XII

PROGR A M IA/IS (Disusun dengan pengintregasian PBKL dan Buku Rileks Kelas XII Semester 1 dan 2)

Disusun Oleh: N el i F or i Kar lia na, S. P d. NIP 196607191989032007

SMA NEGERI 2 PANDEGLANG TAHUN 2009

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :1 :Mendengarkan :Pertanian (PBKL) :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 1. Memahami informasi dari berbagai laporan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan. Indikator 1. 2. 3. Mencatat pokok-pokok isi laporan atau berita. Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat). Menentukan kalimat yang berupa fakta. 4. Menentukan kalimat yang berupa opini. Tujuan Pembelajaran 1. Memisahkan pokok-pokok isi laporan atau berita ke dalam dua kelompok, yaitu: fakta dan opini. 2. Menanggapi isi berita atau laporan.

Materi Ajar Laporan atau Berita  berita dari koran atau majalah  laporan kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sekolah  laporan perjalanan studi tur ke museum biologi Yogyakarta Laporan penelitian yang terpasang pada blog

http://ww4.yuwie.com/blog/?Id=656349 yaitu sebagai berikut:

JAMBU BIJI MENYETOP DIARE Ket ika mus i m hujan t iba dan banjir mel anda, bias anya muncul wabah diar e. P end er i t a j a di gel i s a h, da n s eb ent a r - seb ent a r ke ka ma r kec i l . T et a pi ya ng l ebi h mengkhawatirkan, banyak cairan ikut terbuang bersama hajat besar itu. Apalagi kalau insiden ini berlangsung lama, bisa-bisa penderita mengalami kekurangan cairan tubuh at au da mpa k la i n ya ng l ebi h fat al. M enur ut cat at a n, s et ia p t ahun t er ja di kemat ia n akibat diar e sekurang- kurangnya pada 135.000 anak balita dan 40.000 kematian dari kelompok umur di atas lima tahun, termasuk dewasa. Diar e mer upakan gejala saluran pencer naan yang ditandai denga n bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya, dis ertai perubahan bentuk dan kosistensi fes es . P ada kea daa n s ehat, buang air bes ar tapi keci l ini ma ks i ma l t i ga kali denga n j uml a h f es es ber ki s ar 100 -300 gr a m p er har i. Bila ju ml a hnya l ebi h dar i it u a ki bat banyaknya air dalam tinja, itu tandanya diare terjadi. Diar e yang tak ber kes udahan bisa menyebabkan pender ita

kehilangan cairan dan

el ektr olit dalam t ubuh.

Akibat nya, t er jadi

dehi dr as i, bahkan t idak sadar kan diri bila penurunan bobot badannya lebih dari 15%.Untuk menanggulanginya dikenal dua bentuk pengobat an, ya kni s pes if i k da n nons pes ifi k. P engobat an s pes if i k di la kuka n denga n memb er i ka n a nt i bi ot i k s pes if i k s et ela h di ket a hui penyeba bnya l ewat pemer i ks aa n taboratorium. S edangkan pengobatan nonspesifik dit empuh dengan memberikan cairan dan elektrolit. Mengi ngat har ga obat -obat an ya ng s elangit, pengobat an juga bis a dila kuka n mengguna ka n t ana ma n t ert ent u. T er cat at ada 11 7 tana ma n ya ng di guna ka n mas yara kat, t er ut a ma di pedes aan, unt u k menyet o diar e. Na mun, ha nya 21 ta nama n ya ng t ela h dit elit i daya ant i diar enya, 33 ta na ma n dit elit i da ya a nt iba kt er inya, da n 29 t ana ma n telah diteliti pengaruhnya terhadap usus. Has il nya, t a na ma n -t a na ma n it u ber k has i at da n a ma n. S eba gia n di a nt r a nya adalah ja mbu biji, daun salam, l empuya ng gajah, dan daun kat u. Beber apa zat akt i f yang ma mpu menghent ikan diar e dit emukan di dala mnya. Di ntaranya mi nyak ats iri, al kal oi d, da n pekt i n. Zat a kt if it u

ber pera n s eba gai a nt ibakt er i, penet ral racun, da n melapisi dinding mukosa usus, dan kontraksi usus. Dari keempat tana ma n tadi, ja mbu biji at au ja mbu bat u (Ps i di um guaj ava L.) ter masuk yang mudah didapat. Selain buahnya sebagai sumber vitamin C, hampir semua bagian ta naman ini, t er utama daun dan bua h muda, dapat mengobati mencr et lant aran s ifat mengelat yang

di mili ki nya. Bahkan bagian akar di katakan ma mpu s ebagai obat ampuh untuk disentri awal stadium dua. Hasil penelitian in vitro terhadap kontraksi usus dengan menggunakan usus marmut menunjukkan, rebusan 5%, 10%, dan 20% dapat mengurangi kontraksi usus. Sedangkan p e n e l i t i a n t er h a d a p k e ma m p u a n r e b u s a n d a u n j a mb u b i j i d a l a m m e n g h a m b a t pertumbuhan bakt er i Es cheri a colli dan St ahyl ococcus aur eus menunjukkan, kadar terendah 2% dapat menghambat pertumbuhan Stahylococcus aureus dan dalam kadar 10% bisa menghambat pertumbuhan E. colli. Hasil penelitian itu bisa digunakan sebagai dasar penggunaan daun jambu biji sebagai obat diare akibat infeksi. Zat aktif dalam daun jambu biji yang dapat mengobati diare adala h tanin. Dalam penelit ian t er hadap daun kering ja mbu biji yang dig ili ng halus diketahui, kandungan taninnya sampai 17,4%. Makin halus serbuk daunnya, makin tinggi kandungan taninnya. Senyawa itu bekerja melapisi mukosa usus, khusus nya usus besar. Tanin juga menjadi penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein. U nt u k me ma nf a a t ka n j a mb u bi j i s eba ga i oba t di a r e da pa t di l a ku ka n de nga n merebus 15-30 gram daun kering jambu biji dalam air sebanyak 150-300 mL. Perebusan dilakukan s elama 15 menit set elah air mendidih. Hasil rebusan disaring dan siap untuk di mi nu m s eb a ga i oba t di a r e. B i l a i ngi n me ma nf a a t ka n n ya da l a m b e nt u k s e ga r , diperlukan 12 lembar daun segar, dicuci bersih, ditumbuk halus, ditambah 1/2 cangkir air masak dan garam s ecukupnya. Hasil tumbukan diperas, disaring, lalu diminum. Supaya terasa enak, bisa ditambahkan madu. *Intisari/ November 1998

Metode Pengajaran Diskusi, Ceramah, dan Penugasan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menunjukkan atau membacakan teks berita atau laporan dari Surat kabar atau majalah. Kegiatan Inti 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Membacakan teks berita atau laporan tentang perekonomian. Mendengarkan sambil mencatat pokok-pokok isi berita. Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan KIR sekolah dan laporan perjalanan. Mencatat pokok-pokok isi laporan. Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat). Menentukan kalimat yang berupa fakta. Menentukan kalimat yang berupa opini.

Kegiatan Akhir 1. Memberikan Refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan tentang suatu berita yang berbentuk fakta dan pendapat. 2. Bersama-sama siswa membuat ringkasan dari materi yang telah disampaikan pada hari tersebut. 3. Memberikan tugas kelmpok untuk mencari berita terkini yang diambil dari Koran atau internet yang berupa fakta dan opini untuk dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.

Sumber Belajar     teks laporan dari media cetak/ elektronik laporan kegiatan ekstrakurikuler sekolah setempat internet Rileks Kelas XII semester 1

Penilaian: Jenis Tagihan   tugas kelompok laporan berupa file yang dikumpulkan ke milis Bahasa Indonesia SMAN 2 Pandeglang Bentuk Instrumen    laporan uraian bebas pilihan ganda

Instrumen Kunjungilah web: http://ww4.yuwie.com/blog/?id=656349 dan lihat blog berupa laporan penetitian yang berjudul "Jambu Biji Menyetop Diare". Bedakan pernyataan dalam laporan tersebut yang berupa fakta atau opini. N o. 1. 2. dst Buatlah catatan penting atas berita radio dengan format sebagai berikut: MENYIMAK BERITA RADIO Nama Siswa Kelas Nomor absen siswa Na ma acara Waktu tayang Nama stasiun radio Nama penyiar Sumber Berita Topik berita No. Pertanyaan 1. Apa 2. Siapa : : : : : : : : : Isi Berita F AKT A OP INI

3. Di mana 4. Kapan 5. Mengapa 6. Bagaimana

Bedakan pernyataan dalam laporan tersebut yang berupa fakta atau opini. N o. 1. 2. dst F AKT A OP INI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :2 :Berbicara :Pertanian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi Kompetensi Dasar 2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi. Indikator 1. 2. 3. Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis. Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis. Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat. 4. Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara. Tujuan Pembelajaran 1. Menanggapi suatu berita atau informasi. 2. Merumuskan gagasan hasil penelitian. 3. Menyampaikan gagasan secara jelas dengan memberikan contoh.

Materi Ajar Gagasan hasil pengamatan atau penelitian. RINGKASAN MATERI Dalam diskusi, sikap peserta, moderator, serta penyaji harus terbuka, tidak saling mencurigai, objektif, jujur, dan tidak mempunyai prasangka yang negatif pada pembicara lain. Suasana seperti ini dapat membangkitkan rasa persahabatan, kerja sama, serta loyalitas yang tinggi di antara para peserta. Dengan demikian, diskusi dapat berlangsung dengan luwes, tidak kaku, dan dapat memberi motivasi kepada

peserta untuk berperan lebih aktif Menyampaikan Pendapat : Para peserta hendaknya bersedia menyampaikan pendapatnya secara terbuka dan sesuai dengan persoalan yang didiskusikan. Pendapat harus dikemukakan secara objektif dan menjunjung tinggi nilai kebenaran. Teknik Bertanya : Pertanyaan yang bai k tidak bersifat mencari informasi, melainkan pertanyaan yang dapat memecahkan persoalan dan menuntut

pertimbangan yang rasional. Mengemukakan Penolakan : Penolakan atas usulan atau pendapat dalam diskusi hendaknya dilakukan dengan penuh sopan santun; menyelamatkan orang dari rasa malu di depan umum, tidak membuat orang marah atau sakit hati dan tidak membuat orang lain merasa diserang. Menyusun Alasan : Penolakan atau persetujuan terhadap pendapat dalam diskusi, perlu alasan yang memadai. Alasan harus logis dan benar-benar terkait dengan masalah yang diusulkan. Metode Pengajaran Ceramah, Diskusi, Penugasan, Demonstrasi Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. 2. Membacakan informasi yang berkaitan dengan berita berupa fakta atau opini dari koran atau internet. Siswa menanggapi berita/ informasi yang dibacakan oleh guru tersebut.

Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan berita/ informasi yang diperoleh siswa dari tugas pertemuan terdahulu. Masing-masing kelompok diskusi mempresentasikan berita tersebut. Sedangkan kelompok lainnya mendengarkan clan menanggapi presentasi kelompok lain. 2. 3. Guru melakukan observasi dan penilaian selama berlangsungnya diskusi. Guru Menjelaskan kembali langkah-langkah menyampaikan gagasan dan tanggapan terhadap suatu berita/ informasi baik berupa fakta atau opini. 4. 5. 6. Menentukan tim penyaji dan moderator. Melaksanakan diskusi kelas. Mencatat siapa yang berbicara dan pokok pembicaraan.

7. 8.

Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis. Mengemukakan persetujuan atau penolakan pendapat dalam diskusi dengan alasan yang logis.

9.

Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara.

Kegiatan Akhir 1. Memberikan refleksi dengan menanyakan kembali tentang langkah-langkah dan syarat dalam menyampaikan gagasan dan menanggapi berita atau informasi. 2. 3. Menyimpulkan materi pembelajaran yang disampaikan pada pertemuan pada hari itu. Memberikan tugas kelompok untuk mencari berita baik berupa fakta ataupun opini dari koran atau Internet untuk dibahas pada pertemuan berikutnya. Sumber Belajar 1. 2. buku yang terkait dengan tema diskusi Rileks Kelas XII semester 1

Penilaian: Jenis Tagihan 1. 2. praktik tugas individu

Bentuk Instrumen 1. 2. unjuk kerja format pengamatan

Instrumen No. Nama Siswa 1. 2. dst Menyampaikan pendapat Aktivitas Mengemukakan Bertanya Penolakan Menyusun Alasan

Skor Penilaian: 60-100 untuk setiap aktivitas diskusi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi 3. Memahami artikel dan teks pidato Kompetensi Dasar 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif Indikator 1. 2. 3. 4. 5. Menemukan ide pokok tiap paragraf Menemukan kalimat pendukung ide pokok. Menemukan masalah dalam artikel. Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat. Mengidentifikasi kalimat majemuk. :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :3 :Membaca :Pertanian :2 x 45 menit

Tujuan Pembelajaran 1. 2. Menemukan gagasan utama tiap paragraf Mengungkapkan ciri-ciri artikel.

Materi Ajar Memahami penggunaan konjungsi antarkalimat. RINGKASAN MATERI Artikel merupakan karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel sering kita temukan dalam surat kabar, majalah, dan jurnal. Artikel merupakan salah satu bentuk karangan yang berisi opini penulis. Artikel pada umumnya mengandung gagasan yang baru dan penting untuk diketahui, karena isinya sesuai dengan permasalahan yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu membaca artikel. Membaca artikel atau buku dapat menggunakan cara yang disebut point (purpose,

overview, interpret, notes, test). P (purpose atau tujuan), maksudnya pada langkah awal pembaca harus menentukan tujuan membaca. 0 (overview atau membaca s ekilas), maksudnya lakukan peninjauan awal terhadap keseluruhan artikel secara sekilas untuk melihat garis besar isinya dan memutuskan apakah perlu membaca artikel itu lebih lanjut atau tidak. I (interpret atau menafsirkan), maksudnya membaca buku, kemudian

menginterpretasikan maknanya. , N (note atau mencatat), maksudnya membuat catatan penting untuk diingat selamanya. T (test atau menguji), maksudnya menguji diri sendiri tentang pemahaman artikel atau buku.

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Membaca artikel yang diperoleh dari surat kabar, majalah, atau Internet.

Kegiatan Inti

1. 2. 3. 4. 5.

Menemukan ide pokok tiap paragraf Merangkum isi seluruh artikel Mencari permasalahan dalam artikel. Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat. Mengidentifikasi kalimat majemuk.

Kegiatan Akhir 1. 2. Menyimpulkan isi artikel. Memberikan refleksi berupa tes pemahaman bacaan.

Sumber Belajar  tuturan langsung artikel ilmiah dari media cetak/ elektronik  buku-buku penunjang

Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu TUGAS INDIVIDUAL (Nomor Tugas:3) 1. Berikut ini adalah contoh artikel yang diambil dari sebuah koran: Teti Suryati, Guru yang Mengurusi Sampah Oleh Ester Lince Napitupulu Keengganan warga mengolah sampah rumah tangga dijawab Teti dengan menciptakan alat pembuat kompos atau komposter sederhana. Komposter buatan Teti berbahan kaleng bekas cat berukuran 25 kilogram, yang diberi alat pemutar pad a bagian samping atau tutup kaleng. Semua ini berawal saat Teti terpilih sebagai kader kebersihan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta, enam tahun lalu. Sebagai kader, dia mendapat banyak informasi tentang pengolahan sampah menjadi kompos. Pengetahuan itu tak dibiarkannya begitu saja. Tetapi dia

mengembangkannya dengan menciptakan komposter. Untuk memenuhi selera masyarakat, Teti telah mengembangkan 13 tipe komposter dengan bahan baku kaleng dan alat pemutar. Tahun lalu, dia mengembangkan komposter gantung yang dibuat dari tempayan air, untuk mengajari warga membuat kompos cair. "Setiap kali saya ceramah soal pengolahan sampah ruma h tangga, warga malah bertanya ngapain susah-susah ngurus sampah?' Mereka merasa sudah membayar retribusi kebersihan, jadi nggak perlu pusing mikirin sampah," cerita Teti. Ketika ia meminta warga belajar bikin kompos, "Sebagian warga menjawab untuk apa? Beli saja, kompos kan harganya murah, cuma Rp 1.000 per kilogram," ujarnya. Sikap apatis warga ya ng dia datangi lewat kelompok ar isan, pengajian, PKK, warga perumahan, guru, maupun karyawan itu tetap tak menyurutkan semangat Teti untuk berbagi dan mengubah paradigma berpikir masyarakat soal sampah. Keluhan itu justru membuat dia kreatif dengan menciptakan komposter untuk mengurangi sampah di rumah. Umumnya warga kota malas berurusan dengan sampah organik atau basah yang mudah berbau busuk. Mereka enggan membuka tempat pembuangan

sampah, lalu mengaduknya agar tak bau dan berbelatung. "Dari situlah saya terpikir harus membuat alat pengaduk sehingga tempat sampah organik tak harus sering dibuka. Saya lalu ke tukang las, minta kaleng bekas cat itu dilubangi sisi kiri dan kanannya, lalu dipasangi seperti jeruji yang memudahkan perputaran sampah di dalamnya," tuturnya. Komposter ala Teti bahkan bisa disimpan di ruang tam u, tanpa orang sadar bahwa isinya adalah sampah basah. Adapun komposter gantung dari tempayan air cocok dipasang di rumah yang tak punya halaman. Keterlibatan Teti mengajak warga memilah dan mengolah sampah semakin intens ketika suaminya terpilih menjadi Wakil Ketua RW 15, Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, tahun 2004. Teti, yang saat itu. aktif sebagai instruktur pendidikan lingkungan hidup bagi guru-guru DKI Jakarta, merasa harus mendukung tugas suami. Ketika itu ada lomba RW bersih dan sehat tingkat kelurahan. Saya ikut terlibat di PKK dan harus menggerakkan semua warga agar berpartisipasi. Kenangnya. Kondisi lingkungan tempat tinggal yang kumuh dan sempit menginspirasi dia untuk mengajak warga mengubahnya menjadi lingkungan yang bersih dan hijau. Ia minta setiap rumah menanam dua pohon. "Ini menimbulkan pro-kontra." Warga yang umumnya masyarakat menengah-bawah keberatan harus membeli tanaman dan pot. Teti pun menyarankan kaleng bekas sebagai ganti pot. Selain itu, setiap pukul 16.00 salah satu penghuni rumah harus membersihkan halaman masing-masing. Bagi warga yang tak bersedia, ada denda menyediakan dua pohon di depan rumah. "Cara itu efektif untuk membangkitkan kesadaran warga. Mereka ikut aktif menciptakan kebersihan lingkungan. Setelah tampak hasilnya, warga jadi gemar bertanam," kata Teti. Hasilnya? RW 15 ditunjuk sebagai RW percontohan di Jakarta Timur. Namun, kecintaan warga menanam itu menimbulkan persoalan lain. Mereka sulit menemukan media tanam. Dan Teti lalu memperkenalkan kompos sebagai media tanam. Pembuatan kompos menuntut warga punya kebiasaan memilah sampah di rumah. Sampah organik warga RW itu dikumpulkan di enam posko, sedangkan sampah nonorganik seperti kertas, plastik, dan kayu dijual atau dibuat kerajinan

tangan. Petugas kebersihan hanya mengangkut sampah yang sama sekali tak bisa didaur ulang. Dalam kurun waktu 2004-2006, RW 15 'hanya' mendapat juara ketiga RW bersih dan sehat tingkat provinsi DKI Jakarta. Tetapi, kebiasaan mengelola sampah rumah dan mengelolanya menjadi kompos telah menjadi pola hidup warga. Mereka cinta lingkungan bukan karena ada lomba. Baru pada 2007, RW 15 menjadi juara nasional RW Bersih yang diselenagarakan Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Sejak itu, kawasan ini sering didatangi masyarakat dan pejabat yang ingin tahu bagaimana warga setempat mengelola sampah rumah tangga. "Kalau semua orang mau sedikit saja susah, memilah sampah dan mengolahnya, bayangkan, betapa nikmatnya lingkungan hidup ini. Akibat global warming pun bisa diminimalkan," ujarnya lebih lanjut. Tahun 2006 Teti menggagas muatan lokal lingkungan hidup seba gai materi pelajaran di sekolah tempatnya mengajar. Pengolahan sampah termasuk salah satu materi yang diajarkan. Ia membuat semacam kurikulum, siswa diajak praktik di rumah dan di sekolah. Apa yang dia lakukan membuahkan hasil. Sekolah tempatnya mengajar SMAN 12 Jakarta, terpilih sebagai sekolah berwawasan lingkungan tingkat nasional. Dalam lomba pemanfaatan sampah oleh pelajar yang digelar World Wildlife Fund, SMAN 12 Jakarta meraih juara kedua. Siswa mengolah sampah plastik menjadi aksesori. Kiprah Teti yang gencar memperkenalkan pengolahan sampah skala ruamah tangga dan sekolah ini menarik perhatian berbagai pihak yang peduli lingkungan hidup. Dia semakin sering diminta menjadi pembicara ke berbagai kota, seperti Balik Papan, Pontianak, dan Bandar Lampung. Ia muncul dalam talkshow di radio dan televisi. Teti semakin sibuk sebagai pembicara soal pengolahan sampah dan pemberdayaan warga untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan hijau. Namun, dia tak mengabaikan tugasnya sebagai guru. Kompas, Jumat, 14 Maret 2008 Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan artikel di atas. Apakah tema artikel tersebut? Tunjukkan paragraf yang berfungsi sebagai pendahuluan, isi, dan penutup! Manakah pernyataan (paragraf) yang memuat pendapat orang banyak?

Manakah pernyataan (paragraf) yang memuat pendapat penulis sendiri?

2. Bacalah sebuah artikel dari blog http://ww4.yuwie.com/blog/?id=656349 tentang lingkungan hijau, tempelkan pada bagian belakang halaman ini. Berikan tanggapan terhadap artikel tersebut dalam satu paragraph. Kemudian tentukan gagasan utama setiap paragraf, gagasan pendukung setiap gagasan utama, sesuai dengan format berikut.

Bentuk Instrumen Uraian bebas Berikut format menentukan gagasan utama clan gagasan pendukung :

Paragraf 1 Gagasan Utama: Pendukung Paragraf 2 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 3 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 4 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 6 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 7 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 8 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 9 Gagasan Utama : Pendukung Paragraf 10 Gagasan Utama : Pendukung : : : : : : : :

Instrumen No. Nama Siswa 1. 2. dst Pemahaman Tema Aktivitas Tanggapan Pemahaman Terhadap artikel Gagasan Ketepatan Pengumpulan

Skor Penilaian: 60-100 untuk setiap aktivitas diskusi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :4 :Menulis :Pertanian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi Kompetensi Dasar 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur. Indikator 1. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan. 2. Menyusun surat lamaran pekerjaan. 3. Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, penggunaan EYD. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi struktur surat lamaran pekerjaan (kalimat pembuka isi, dan penutup). 2. Menyusun Surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan dengan menggunakan bahasa baku dan pilihan kata yang tepat. Materi Ajar Contoh surat lamaran  unsur-unsur surat lamaran pekerjaan  struktur surat lamaran pekerjaan  pengganaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan  penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjaan Metode Pengajaran Presentasi powerpoint, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Awal

Kegiatan

Pembelajaran

(Surat

Lamaran

Pekerjaan):

Mencari contoh surat lamaran pekerjaan. Kegiatan Inti 1. Membaca contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri. 2. 3. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan. Menyusun surat lamaran pekerjaan berdasarkan ikllan atau inisiatif sendiri.

Kegiatan Akhir 1. Menyempurnakan kekurangan surat lamaran pekerjaan dari segi struktur, diksi, bahasa, dan EYD. 2. Menyimpulkan hal-hal pokok yang harus diperlihatkan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. 3. Memberikan refleksi pembelajaran dengan membahas soal-soal pada Buku Rileks Kelas XII semester 1. 4. Memberikan tugas individu untuk membuat surat lamaran pekerjaan bidang pertanian dari iklan yang ada di surat kabar. Tugas dikumpulkan di milis.

Sumber Belajar  Buku surat-menyurat  Rileks kelas XII semester I Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan  praktik Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda

Instrumen

No. Nama Siswa 1. 2. dst Unsur-unsur Surat Lamaran Pekerjaan

Penilaian Penggunaan bahasa (diksi)

Kejelasan kalimat

Penggunaan EYD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :5 :Menulis :Pertanian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi Kompetensi Dasar 4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku. Indikator  Mengidentifikasi struktur surat dinas (undangan rapat).  Menentukan komponen-komponen surat undangan rapat.  Menulis surat undangan.  Menyunting surat undangan rapat dengan memperhatikan EYD, diksi, dan bahasa. Tujuan Pembelajaran 1. Mendaftar ciri-ciri surat dinas. 2. Menunjukkan bagian-bagian surat dinas. 3. Menulis surat dinas.

Materi Ajar Contoh surat dinas  unsur-unsur surat dinas  struktur surat dinas  penggunaan EYD dalam penulisan surat dinas Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Awal Mencari contoh surat dinas. Kegiatan Inti 1. Membaca contoh surat dinas. 2. Mengidentifikasi struktur surat dinas (undangan rapat). 3. Menulis surat undangan rapat kedinasan. 4. Menyunting surat undangan rapat dengan memperhatikan EYD, diksi, dan bahasa. Kegiatan Akhir Menyunting surat dinas tulisan sendiri dan teman. Sumber Belajar    buku surat-menyurat Rileks Kelas XII semester 1 Internet Kegiatan Pembelajaran (Surat Lamaran Pekerjaan):

Penilaian: Jenis Tagihan:

 Tugas individu  ulangan  praktik Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda Instrumen No. Nama Siswa 1. 2. dst Unsur-unsur Surat Dinas Penilaian Surat Lamaran Pekerjaan Penggunaan Kejelasan bahasa (diksi) kalimat

Penggunaan EyD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia HEINLANA rELA"A.NAAIN FEMBEILAJAIKAIN Kelas/ Semester :XII/ Ganjil Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi 1. Memahami informasi dari berbagai laporan Kompetensi Dasar 1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran. Indikator Mengemukakan kritik isi laporan secara logis. Memberikan saran untuk perbaikan laporan. Tujuan Pembelajaran 1. 2. Mengungkapkan konjungsi yang terdapat dalam kalimat. Membuat kalimat dengan menggunakan konjungsi antarkalimat dengan tepat. :6 :Mendengarkan :Teladan :2 x 45 menit

Materi Ajar laporan kegiatan ekstrakurikuler Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. 2. Membaca contoh kalimat. Mengulas kembali pengetahuan siswa tentang konjungsi antarkalimat.

Kegiatan Inti 1. 2. 3. Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Mengemukakan kritik isi laporan secara logis. Memberikan saran untuk perbaikan laporan.

Kegiatan Akhir Menulis paragraf dengan menggunakan konjungsi antarkalimat dengan tepat. Sumber Belajar  teks laporan dari media cetak/ elektronik  laporan kegiatan ekstrakurikuler sekolah setempat  internet  Rileks Kelas XII Penilaian: Jenis Tagihan Tugas individu Bentuk Instrumen  uraian bebas  pillhan ganda jawaban singkat Instrumen 1. Simaklah berita yang disiarkan televisi dengan topik pembicaraan

perkembangan perpolitikan di Indonesia! 2. Buatlah catatan penting tentang enam unsur berita! 3. Berikan tanggapan berupa kritik dan saran secara lisan terhadap isi berita tersebut. 4. Ubahlah berita yang telah kalian dengar menjadi teks tertulis. 5. Bacakan teks tersebut di depan kelas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi 2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi Kompetensi Dasar 2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi. Indikator  Mencatat hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku nonfiksi.  Menyampaikan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh.  Memberikan komentar terhadap isi penyampaian. teman. Tujuan Pembelajaran 1. 2. Mencatat intisari buku biografi tokoh. Menyampaikan intisari buku biografi tokoh dengan bahasa sendiri. :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :7 :Berbicara :Teladan :2 x 45 menit

Materi Ajar Buku nonfiksi  intisari buku  penggunaan kalimat efektif dalam diskusi  hal-hal menarik dalam buku  memberikan komentar

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Membaca buku biografi. Kegiatan Inti 1. 2. 3. 4. 5. Mengunjungi perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum daerah Pandeglang. Memilih buku nonfiksi yang diminati. Menulis intisari buku. Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan bahasa yang efektif. Memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman.

Kegiatan Akhir Menyampaikan intisari tokoh tersebut dengan bahasa sendiri dan menyampaikan tanggapan jika siswa tersebut menjadi tokoh yang dipilihnya. Sumber Belajar  intisari buku  penggunaan kalimat efektif dalam diskusi  hal-hal menarik dalam buku  memberilan komentar Penilaian : Jenis tagihan  tugas individu(pengumpulan di milis)

Bentuk Instrumen  keaktifan di mills  performansi  format pengamatan Instrumen No. Nama Siswa 1. 2. dst Skor Penilaian: 60-100 untuk setiap aktivitas diskusi. Pemahaman Tema Aktivitas Tanggapan Pemahaman Terhadap artikel Gagasan

Ketepatan Pengumpulan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :8 :Membaca :Teladan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 3. Memahami artikel dan teks pidato Kompetensi Dasar 3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat. Indikator  Menandai bagian-bagian informasi penting.  Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung.  Membacakan teks pidato dengan pemakaian intonasi dan ekspresi yang tepat.  Menanggapi pembacaan teks pidato yang dilakukan teman. Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti teks pidato yang merupakan bagian penting. 2. Membaca pidato dengan nyaring disertai dengan pemakaian intonasi dan ekspresi yang tepat. Materi Ajar Naskah pidato cara membacakan naskah pidato

 cara menanggapi pembacaan teks pidato Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. Mencari contoh teks pidato. 2. Mencoba memahami teks pidato tesebut. Kegiatan Inti 1. 2. 3. Menandai bagian-bagian informasi penting dan bagian informasi pendukung. Membacakan teks pidato dengan pemakaian intonasi dan ekspresi yang tepat. Menanggapi pembacaan teks pidato yang dilakukan teman.

Kegiatan Akhir Merangkum dan mengevaluasi seluruh kegiatan siswa. Sumber Belajar  teks pidato dari internet/ media cetak  buku-buku penunjang Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu

Bentuk Instrumen  unjuk kerja  format pengamatan  pilihan ganda  uraian bebas Instrumen 1. Carilah contoh naskah pidato yang bertemakan kepeminipinan pada majalah, koran, atau internet. 2. Berlatihlah membacakannya dengan ketentuan yang telah kalian pahami. 3. Bacakan naskah pidato tersebut di depan kelas. 4. Siswa lain memberikan penilaian dengan kriteria yang telah ditentukan oleh guru.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :9 :Menulis :Teladan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi Kompetensi Dasar 4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir. Indikator  Mengidentifikasi unsur-unsur laporan hasil diskusi. Menyusun laporan hasil diskusi (kelas atau seminar).  Melengkapi laporan dengan lampiran. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami bentuk laporan diskusi. 2. Menyusun laporan hasil diskusi yang dilengkapi dengan lampiran. Materi Ajar Contoh laporan diskusi  unsur-unsur laporan diskusi

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. Melakukan kegiatan diskusi. 2. Mencatat hal-hal yang teriadi selama berlangsungnya diskusi. Kegiatan Inti 1. Membaca contoh laporan diskusi. 2. Mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam laporan hasil diskusi. 3. Menyusun laporan hasil diskusi (kelas atau seminar). 4. Melengkapi laporan dengan lampiran (notulen, dan daftar hadir peserta). 5. Mendiskusikan laporan diskusi. Kegiatan Akhir Mengumpulkan laporan hasil diskusi yang telah dilengkapi dengan lampiran. Sumber Belajar  laporan diskusi  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian : Jenis Tagihan:  tugas individu  tugas kelompok  te s tertulis

Bentuk Instrumen Instrumen

Format Laporan Diskusi 1. Tema/Judul Diskusi 2. Hari/tanggal : : : : : : : : :

3. Tempat 4. Pukul 5. Pembicara 6. Moderator 7. Sekretaris 8. Jumlah Peserta 9. Rangkuman Isi makalah

Catatan jalannya diskusi :


10. 11. 12.

Peserta yang Menyanggah Peserta yang Menyetujui Peserta yang Bertanya

: : : Notulis,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :10 :Menulis :Teladan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk Surat dinas, laporan, resensi

Kompetensi Dasar 4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku. Indikator  Mencatat identitas buku.  Mendaftar pokok-pokok isi.  Mencatat keunggulan dari isi buku.  Mencatat kekurangan dari isi buku.  Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi.  Mendiskusikan resensi yang telah dibuat. Tujuan Pembelajaran Menyusun resensi buku pengetahuan berdasakan format baku, Materi Ajar Resensi buku pengetahuan, unsur-unsr resensi antara lain:  identitas buku  isi yang penting/menarik  bahasa pengarang  keunggulan

 kelemahan  simpulan Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mencari buku pengetahuan yang dianggap menarik di perpustakaan sekolah ataupun di perpustaan umum. Kegiatan Inti 1. Membaca buku (yang dimiliki sekolah atau siswa itu sendiri) yang akan diresensi dan menulis intinya (dikerjakan di rumah). 2. Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi antara lain:       3. identitas buku isi yang penting/menarik bahasa pengarang keunggulan kelemahan simpulan Mendiskusikan kelengkapan unsur-unsur resensi yang ditulis teman.

Kegiatan akhir Mengumpulkan resensi buku pengetahuan yang telah dipilih dilengkapi dengan fotokopi halaman muka/bagian sampul dengan buku tersebut.

$umber Belajar buku yang terkait dengan resensi  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen 1. Carilah di perpustakaan buku nonfiksi yang berkaitan seputar masalah kepemimpinan clan perpolitikan di Indonesia! 2. Bacalah keseluruhan isi buku tersebut! 3. Buatlah resensinya! 4. Kerjakan pada kertas A4 diketik dengan huruf Times New Roman 12 spasi 1,5! Lengkapi dengan gambar halaman depan yang telah difoto/ discan. 5. Kumpulkan di mills.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :11 :Mendengarkan :Pergaulan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 5. Memahami Pembacaan Novel Kompetensi Dasar 5.1 Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan Indikator  Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan. Tujuan Pembelajaran 1. Mendengarkan pembacaan penggalan novel yang dilakukan oleh teman secara cermat. 2. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi dan pengahavatan. Materi Ajar Penggalan novel  penanggapan segi vokal  intonasi

 penghayatan Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Masing-masing membaca penggalan novel yang tersedia. Kegiatan Inti 1. 2. Mendengarkan pembacaan penggalan novel. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan. Kegiatan Akhir Menilai pembacaan penggalan novel yang dilakukan oleh teman dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan. Sumber Belajar  buku novel  media setempat  buku-buku penunjang  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  tugas kelompok  Mangan  praktik

Bentuk Instrumen  performansi  format pengamatan TUGAS KELAS/KELOMPOK 1. Suruhlah salah satu temanmu membaca penggalan novel "Neraka Dunia" berikut dengan terlebih dahulu mempelajarinya! "Sabar, Lam," katanya. Tetapi hanya dua patah perkataan itu saja yang keluar dari mulutnya, sebab ia tak kuasa menahan duka hatinya. Dan A. Salam pun tidak menjawab sepatah kata jua. Tetapi pada air mukanya yang suram, pada pandangannya yang kuyu, tampak kepada Tabrani, bahwa ia menanggung sesal tak putus di dalam hatinya. Muka. Rus li, wajah Rusliah, Suryati, dan Hayati clan lain -lain tak terlihat, tak terpandangi olehnya, karena malu, walau mereka itu tak tahu sekalipun akan halnya, akan penyakitnya yang telah mengutuki rumah tangganya itu! Dengan cepat mayat kanak-kanak itu dikerjakan dan dibawa ke kubur, sedang Aisyah dijaga orang baik-baik di dalam kamar. Petang hari orang sudah lengang di rumah Aisyah, tinggal lagi kaum keluarganya. Mereka itu duduk di dalam kamar Aisyah, sambil menjaga dia dengan hati-hati supaya jangan sampai melakukan perbuatan yang tidak baik, sebab akalnya nyata telah berubah. Dokter datang melihatinya sebentar. Sesudah Aisyah disuntiknya, ia pun dipersilakan. A. Salam duduk ke serambi muka. "Kalau. Tuan tak berkeberatan, saya hendak bercakap dengan Tuan sedikit," katanya dengan bahasa Belanda, dengan perlahan-lahan. "Baik," sahut dokter, "Dan saya pun berniat sedemikian pula, hendak berunding dengan Tuan, bukan sebagai dokter saja, tetapi terutama sebagai sahabat Tuan dan sesama manusia dengan Tuan. Boleh?" "Dengan segala senang hati, Tuan. Tetapi lebih dahulu hendak saya bertanya kepada Tuan, apa sebab maka semalang ini benar nasib saya? Tempo hari telah saya jawab pertanyaan Tuan dengan terus terang. Saya kawin sebab saya sudah sehat benar rasanya. Dan hal itu nyata benar pada diri istri saya; sesudah kawin,

bertambah sehat badannya." Dokter tersenyum sedikit, tetapi hatinya sedih melihat keadaan anak muda itu. "Tuan tak pernah membaca buku-buku tentang penyakit itu?" "Ada jua, tetapi pikiran saya bimbang akan isinya, sebab saya tak berasa apa-apa dan istri saya pun bertambah sehat daripacla semasa ia gadis. Hanya kemudian saja....... "Tuan," kata dokter dengan sabar, "Lebih dahulu hendak saya terangkan tentang hal istri Tuan bertambah sehat sesudah kawin itu. Ya, itu karena kehendak alam, Tuan. Karena istri tuan masih muda, masih kuat, jadi jamak sedemikian. Selagi kekuatannya itu dapat melawan dan mengalahkan benih penyakit yang ada di dalam tubuhnya, penyakit itu takkan pernah member bekas dan tak kelihatan. Tetapi alam lebih kuat daripada kita, tak dapat dikalahkan oleh manusia. Tandanya sudah kelihaan pada diri istri Tuan itu: Lama-kelamaan ia kalah juga, kekuatannya sudah habis. Jadi tak heran jika la `roboh' ketika mendengar kematian ayahnya. Hal itu pun Cuma akan jadi sebab kelahiran anak Tuan, lahir tak sampai bulan itu. Tentang diri Tuan sendiri. Niscaya Tuan takkan mar ah, jika saya berkata dengan berterus terang, bahwa hal kecelakaan dan kemalangan itu berasal daripada Tuan semata-mata. Tuan sudah tahu, bahwa penyakit Tuan tak lain daripada penyakit yang berbahaya itu, sudah tahu akibatnya, mengapa Tuan percaya saja apa yang dikatakan dukun? Mengapa tidak Tuan suruh periksa badan Tuan dahulu kepada dokter, sebelum Tuan kawin?" "Sebab saya tidak berasa sakit apa -apa lagi," kata A. Salam dengan perlahan-lahan, "Dan terutama pula karena saya malu... !" "Karena itu hal yang akhir itulah yang sangat berbahaya, Tuan Salam," kata dokter pula. "Maaf, - melakukan perbuatan hina itu, artinya mencari penyakit itu, Tuan tidak malu, tetapi setelah Tuan mendapat penyakit itu, baru malu! Dan tak terasa lagi, kata Tuan? Memang penyakit sipilis itu ganjil. Masuknya ke dalam tubuh hampir tak diketahui orang, dan tampaknya di luar badan pun baru sesudah ia ada dalam darah dua tiga pekan lamanya. Demikian pula sembuhnya. Tak nyata juga. Kadang-kadang sesudah tampak beberapa pekan, la pun sembuh sendiri saja rupanya." "Ya, Dokter?" tanya A. Salam dengan terperanjat. "Sungguh demikian keadaanya," sahut dokter dengan tenang. "Jadi kalau saya

katakan bahwa pertolongan dukun yang Tuan percayai itu tidak benar, palsu, tak salah saya rasanya. Bukan obatnya yang mujarab, melainkan penyakit Tuan itu sudah hilang dengan sendirinya saja; saya ulangi sekali lagi: rupanya, sebab ia kemudian timbul pula! Walau tidak timbul sekalipun, tidak kelihatan, tetapi penyakit itu tidak hilang benar-benar, Tuan. Mungkin bertahun-tahun, bahkan terus -menerus la meroyak jua di dalam tubuh, d engan tak mengganggu rasanya; tetapi kepada orang lain, Tuan, penyakit itu berbahaya juga. Oleh sebab itu tiap-tiap lelaki yang pernah berpenyakit perempuan, apa jua pun macamnya: kencing bernanah dan lain-lain, la wajib minta tolong kepada dokter, akan me meriksa badannya apabila ia hendak kawin. Sebab hanya orang yang ahli tentang penyakit itu saja yang dapat menentukan sesorang sakit atau tidak. Kalau kata dokter kita masih sakit, hendaklah berobat dengan sesungguh-sungguhnya. Apabila dokter mengatakan kita sudah sembuh betul dari penyakit itu, barulah berhenti berobat. Kalau tidak demikian, akibatnya seperti terjadi pada diri Tuan ini: anak lahir tak selamat dan istri Tuan..." "Tetapi dokter," kata A. Salam memutuskan perkataanya dengan cemas, "Bagaimana hal istri saya itu? Benarkah berubah akalnya?" itu belum dapat saya katakana dengan pasti. Mudah-mudahan tidak. Tetapi jangan lupa, menurut pemeriksaaan yang teratur dalam rumah sakit gila sudah diketahui orang, bahwa hampir seperempat dari orang yang sakit pikirannya disebabkan oleh sakit raja singa itu!" Muka A. Salam bertambah pucat dan hatinya bertambah terharu la teringat akan nasib sahabatnya yang mati dalam rumah sakit gila di Lawang dahulu itu. "Dan lebih separuh dari sekalian ibu yang melahirkan anak yang lembek pikirannya sejak bermula lahir, karena sipilis, walau pada badan ibu itu tidak kelihatan sekalipun tanda-tanda penyakit itu. Pada diri istri Tuan sudah nyata benar akibatnya: badannya lemah dan akalnya... " "Wahai, Dokter," kata A. Salam dengan terperanjat, "Tolong dokter, tolong benar istri saya. la tidak bersalah, la teraniaya karena saya yang terkutuk ini." "Jangan disumpahi diri," kata dokter dengan belas kasihan. "Tidak baik, Melainkan pohonkan kepada Tuhan, mudah-mudahan saya dapat menolong dia. Sebab bukannya tak dapat penyakit itu diobati! Dapat, dan si sakit itu mungkin sembuh. Tentu saja lebih benar harapan akan sembuh sama sekali dengan lekas,

kalau si sakit diobati sejak bermula penyakit itu terasa olehnya." "Tolong benar istri saya, dokter, kami serahkan nasib kami berdua kepada dokter. Tak guna kami hidup lagi, jika menanggung sebagai ini." "Jadi Tuan hendak juga berobat?" kata dokter dengan minatnya. "Bagaimana pikiran dokter?" "Sebaik-baiknya demikian. Besok boleh Tuan datang ke klinik saya, boleh saya periksa. Dan istri Tuan, juga baik-baik, turut segala nasihat yang telah saya katakan di kamar tadi. Sabar, mudah-mudahan... Dan saya tegaskan sekali lagi: Untung, dengan cara pengobatan modern sekarang ini, tak ada lagi penyakit perempuan: sakit kencing bernanah, sipilis dan sebagainya, yang tak dapat disembuhkan, meski penyakit itu sudah lama sekalipun bersarang di dalam tubuh. Akan tetapi si sakit betul-betul mau sembuh atau senang, sungguh-sungguh mau mempergunakan obat dan nasihat dokter. Kebalikannya, dokter pun benar-benar hendak menolong peri kemanusiaan, benar-benar hendak melepaskan si sakit dari kongkongan kesengasaraan. Dengan demikian baru penyakit itu mungkin sembuh, sesembuh-sembuhnya, sehingga masyarakat terhindar dari malapetaka,... neraka dunia." ... (Neraka Dunia, Nur St. Iskandar) 2. 3. Teman-teman yang lain mendengarkan dengan saksama. Kemudian setiap siswa memberikan penilaiannya dari segi vokal, intonasi, dan. penghayatan. Gunakan format berikut. LEMBAR PENELITIAN TEMAN No 1 2 3 Aspek yang Dinilai Vokal Intonasi Penghayatan Jumlah Skor Skor yang Diperoleh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :12 :Berbicara :Pergaulan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi Kompetensi Dasar 6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat Indikator  Mendeklamasikan/ membacakan puisi lama (berbalas pantun) di depan temanteman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.  Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.  Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Materi Ajar  puisi lama (pantun)  penanggapan pembacaan puisi dari segi lafal, intonasi, dan ekspresi.

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Memahami maksud puisi yang telah dipilih. Kegiatan Inti Mendeklamasikan/ membacakan puisi lama (berbalas pantun) di depan temanteman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.  Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.  Memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan dari teman atau guru. Kegiatan Akhir Membacakan kembali puisi tersebut dengan perbaikan. Sumber Belajar  buku kumpulan puisi lama Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan;  tugas individu

Bentuk Instrumen  Unjuk kerja  Format pengamatan Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL 1. Buatlah sebuah pantun tentang persahabatan, kemudian, sampaikan di depan kelas. 2. Berikan tanggapan terhadap penyampaian pantun oleh temanmu! LATIHAN KELOMPOK 1. Berkelompoklah dengan temanmu sebanyak 2-3 orang. 2. Masing-masing kelompok membuat sebuah pantun, kemudian pantun tersebut tujukan kepada salah satu kelompok. Kelompok yang dituju memberikan jawaban atau balasan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :13 :Membaca :Pergaulan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen Kompetensi Dasar 7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai. Indikator  Menandai jeda puisi karya sendiri.  Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan: lafal danintonasi, penghayatan, mimi/gerak dan ekspresi yang sesuai.  Menentukan makna puisi karya teman.  Mengomentari puisi karya teman. Tujuan Pembelajaran Membaca puisi dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai. Materi Ajar Puisi karya sendiri:  tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah  cara pembacaan puisi (lafal, intonasi, penghayatan, gerak-gerik, ekspresi)  makna puisi

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Merencanakan pembuatan puisi di rumah. Kegiatan Inti 1. Menulis puisi dengan tema yang telah disepakati sebelumnya (di rumah). 2. Menandai jeda puisi karya sendiri. 3. Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan: lafal danintonasi, penghayatan, mimi/gerak dan ekspresi yang sesuai. 4. Menentukan makna puisi karya teman. 5. Mengomentari puisi karya teman. Kegiatan Akhir Mengevaluasi seluruh kegiatan siswa. Sumber Belajar puisi karya sendiri Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu Bentuk Instrumen  Unjuk kerja  Format pengamatan

Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL (Nomor Tugas: 9) 1. 2. Buatlah sebuah puisi yang bertemakan pergaulan! Bacakanlah puisi buatanmu di depan kelas dengan memperhatikan lafal dan

intonasi, penghayatan, mimik/gerak, dan ekspresi yang sesuai! 3. Kemukakan amanat atau makna puisi yang kalian buat!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :14 :Menulis :Pergaulan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen. Kompetensi Dasar 8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi. Indikator  Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi.  Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen. Tujuan Pembelajaran Memahami dan menulis resensi buku kumpulan cerpen. Materi Ajar  buku kumpulan cerpen  unsur-unsur resensi  identitas buku  kepengarangan

 kekurangan dan kelebihan isi buku bahasa pengarang Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mencari buku kumpulan cerpen yang akan diresensi di sekitar lingkungan sekolah. Kegiatan Inti  Membaca buku kumpulan cerpen (yang ada di lingkungan. sekitar).  Menulis resensi buku (Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi: identitas buku, kepengarangan, kekurangan dan kelebihan isi buku, bahasa pengarang, dll.  Mendiskusikan resensi yang telah dibuat. Kegiatan Akhir Mengumpulkan hasil resensi di milis. Sumber Belajar  buku kumpulan cerpen  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan

Bentuk Instrumen  Uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL (Nomor Tugas: 10)

1. Carilah salah satu buku kumpulan cerpen di perpustakaan sekolah! 2. Tuliskan identitas buku tersebut! 3. Jelaskan isi buku kumpulan cerpen tersebut berdasarkan kelebihan dan kekurangannya dengan alasan! 4. Buatlah resensi buku kumpulan cerpen tersebut dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi, seperti identitas buku, kepengarangan, kekurangan dan kelebihan isi buku, bahasa pengarang, dan lain-lain! Kerjakan pada kertas A4 diketik rapi dengan huruf Times New Roman 12 spasi 1,5! Kumpulkan di milis.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi 5. Memahami Pembacaan Novel Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel. Indikator  Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam penggalan novel yang dibacakan teman. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel. Materi Ajar Penggalan novel Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas kembali unsur-unsur intrinsik suatu karya sastra. :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :15 :Mendengarkan :Sosial :2 x 45 menit

Kegiatan Inti  Menjelaskan unsur-unsur pembangun sastra (tema, latar, penokohan, alur, pesan atau sudut pandang dan konflik) dalam penggalan novel yang dibacakan teman.  Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik penggalan novel. Kegiatan Akhir Mengevaluasi unsur-unsur intrinsik yang telah ditentukan siswa. Sumber Belajar  buku novel  media setempat  buku-buku penunjang  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  tugas kelompok  ulangan  praktik Bentuk Instrumen  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen LATIHAN KELOMPOK (Nomor Tugas: 11) 1. Suruhlah salah satu teman untuk membacakan penggalan novel berikut.

Ladang Perminus oleh Ramadhan K.H. Sudah beberapa kali Hidayat bertemu dengan Ita di pesawat udara dalam perjalanan ke luar negeri. Sudah beberapa kali pula ia bertemu dan berjalan-jalan dengan pramugari itu di Singapura. Hidayat merasa senang mempunyai teman bicara yang mengasyikkan dalam mengisi waktu senggang. Malahan ia pernah sempat memberikan kenang-kenangan yang dirasakannya tid ak seberapa harganya, tetapi nyatanya diterima oleh Ita dengan perasaan yang membuat dirinya gundah gulana. Yang tumbuh pada diri Hidayat kian lama kian jelas, rasa kasihan kepadanya. Sementara itu ia merasa kian bertambah menyala rasa cinta pramugari itu kepadanya. Ita mabuk, betul-betul mabuk dibuatnya. Sering kali ia tidak bisa tidur jika sudah memikirkan laki-laki yang pernah memberinya sepatu di Singapura, tas yang bagus dari perjalanan Hidayat ke Tokyo dan sejumlah kenangkenangan yang dipajang Ita di lemari kaca di tempat tidurnya. "Tapi mengapa ia tak pernah mengajak aku ke tempatnya, ke hotelnya sekali pun?" pikirnya. Tadi malam la melamun lagi. Gelisah tak menentu. Ia punya perasaan, semestinya la menjadi pasangan laki -laki yang dicintainya itu. "Siapa tahu pula, barangkali dia pun seperasaan denganku," pikirnya. "Bukankah tatapannya itu selalu mengandung arti? Bukankah ucapan-ucapannya itu selalu mengandung tantangan dan ajakan? Bukankah dia pernah menyebutkan juga, bahwa dia pun suka kepadaku?" "Ucapan-ucapannya itu! Waw! Itu kurasakan sangat mengelus hatiku. Aku menemukan kesenangan bercakap dengannya," pikirnya. Lalu ia memukul mukul kepalanya seperti ingin membuang khayalannya sendiri. Sekarang la sudah membuat janji lagi dengan laki-laki yang dirasakannya memanjakannya itu. Mereka akan bertemu. Sejak ia meninggalkan pesawat udara Ita sudah gelisah. Segalanya ia lakukan cepat-cepat. Ia membereskan barangnya dengan tergesa-gesa pula di kamarnya di Hotel Agung. Ia cepat keluar, lalu menelepon. Bersemangat, bergairah. Hidayat baru saja merebahkan badannya di tempat tidur. Telepon mendering. Ia mengangkatnya. "Halo," kata Hidayat dengan santai. "Ini Pak Hidayat?" suara perempuan dari jauh. "Ita?" tanya Hidayat berbalik dengan nada gembira. "Ya, Kang Dayat," suaranya halus, gembira pula. "Ya, sayang. Di mana Ita sekarang?" tanya Hidayat.

"Masih di hotel." "Bagaimana kita ketemu, yah?" "Ya, bagaimana. Apa ... ?' Ita tidak meneruskan. Ingin sekali ia mendengar ajakan Hidayat. Tetapi Hidayat tak punya pikiran untuk mengajaknya datang ke hotelnya. Ia masih pikir-pikir. "Bagaimana, yah?" "Apa..." Ita tidak mampu menahan desakan hatinya. "Apa saya datang saja ke hotel Akang? Di Raffles, kan?" ia mengharapkan kepastian. Hidayat berpikir sejenak. Sebentar ia ragu, ia mau menolaknya. Tetapi ia takut itu menyebabkan kesenangan yang di ambang pintu menghilang, Ia takut Ita tersinggung. "Ya... boleh, bisa. Benar, di Hotel Raffles," jawabnya kemudian. "Baik, saya datang," kata Ita, lalu meletakkan tangkai telepon. Selang beberapa waktu Ita sudah ada di kamar Hidayat. Ia merasa betul-betul dimanja oleh pacarnya. Ia merasa, dirinya memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pasangan laki-laki yang ada di dekatnya. Kalaupun tidak sebagai isteri, ia bersedia melakukan apa saja yang diinginkan oleh hidayat sebagai lelaki. Sepasang manusia dewasa yang dihanyut oleh rasa hubungan dekat bicara dengan lancar tentang hal-hal yang tidak penting, tetapi mereka merasa nikmat. Lebih-lebih Ita. Ia dialun asmara dengan khayal yang mengawang. 2. Tentukan unsur-unsur intrinsiknya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :16 :Berbicara :Sosial :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi Kompetensi Dasar 6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Indikator  Mendeklamasikan/ membacakan puisi baru di depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.  Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Tujuan Pembelajaran Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Materi Ajar  puisi baru  penanggapan pembacaan puisi dari segi lafal, intonasi, dan ekspresi. Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Memilih puisi yang akan dibacakan. Kegiatan Inti 1. Membaca dan menandai jeda pada puisi yang akan dideklamasikan. 2. Mendeklamasikan/ membacakan puisi baru di depan teman -teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai. 3. Memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan dari teman atau guru. 4. Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Kegiatan Akhir Merefleksikan bersama kegiatan pembacaan dan pemaknaan puisi tersebut. Sumber Belajar  buku kumpulan puisi baru/ media cetak/ elektronik  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu Bentuk Instrumen  unjuk kerja  format pengamatan Instrumen Latihan Individual 1. Berikut terdapat beberapa contoh puisi baru. Bayangkanlah pelafalan, intonasi, aksentuasi, dan ekspresi yang akan ditampilkan! Jika perlu, berlatihlah terlebih

dahulu! KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI Tidak ada pilihan lain. Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran "Demi Tuanku?" Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus Berialan terus Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta tahun yang hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus Berjalan terus. Taufik Ismail, 1966 KARANGAN BUNGA Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka

Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi.' Taufik Ismail, 1966 SAJAK SIKAT GIGI Seorang lupa menggosok giginya sebelum tidur Di dalam tidurnya ia bermimpi Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka Ketika ia bangun pagi hari Sikat giginya tinggal sepotong Sepotong yang hilang itu agaknya Tersesat dalam mimpinya dan tak bisa kembali Dan la berpendapat bahwa kejadian itu Terlalu berlebihan Yudhistira Ardi Nugraha 2. Pilihlah salah satu puisi diatas atau puisi lainnya! 3. Bacalah di depan kelas puisi yang telah kalian pilih! 4. Berikan penilaian atau masukan kepada temanmu yang membacakan puisi itu!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :17 :Membaca :Sosial :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen Kompetensi Dasar 7.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen. Indikator  Menceritakan kembali isi cerpen.  Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen. Materi Ajar  cerpen  unsur-unsur intrinsik cerpen: tema, latar, alur, penokohan, pesan Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas kembali unsur-unsur intrinsik pembangun cerpen. Kegiatan Inti  Membaca cerpen.  Menceritakan kembali isi cerpen.  Menjelaskan unsur-unsur pembangun sastra (misalnya tema, latar, alur, penokohan, atau pesan) dengan data yang mendukung.  Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik cerpen. Kegiatan Akhir Melakukan refleksi terhadap isi cerpen. Sumber Belajar  kumpulan cerpen  media cetak  internet  tape/kaset Penilaian: Jenis Tagihan  tugas kelompok  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  Uraian bebas  pilihan ganda

 jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Berikut ini adalah contoh penggalan cerpen Matahari Belum Tenggelam. karya Daniera Erka Wilarka (Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pandeglang) yang memenangkan Juara I pada Lomba Menulis Cerpen Remaja Islami Tingkat SMA Kabupaten Pandeglang Tahun 2005. Dua minggu berlalu dengan cepat, setelah pembicaraan antara Aryo dan Dian di ruang rapat itu. Dua minggu juga telah berlalu dengan perasaan yang bahagia, baik bagi Aryo maupun Dian. Tiba saatnya juga Dian dan Aryo dalam tim survey untuk mengadakan pemantauan ke lokasi yang direncanakan. Tim survey itu terdiri dari enam orang, tiga orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Mereka akan mendaki gunung, baru setelah itu mengadakan pemantauan lokasi. Berangkatlah tim survey itu, tentunya Aryo tidak ingin jauh dari Dian. Setelah sampai di kaki gunung, tim survey menyiapkan segala perbekalan. Saat itu, Dian merasakan ada sesuatu yang membuatnya merasa gelisah. Wajah Dian yang tadinya menunjukkan keceriahan, berubah menunjukkan kegelisahan. "Ada apa cinta?" Kok dari tadi murang, mikirin apa?". "Ah, ngga ada kok, cuma perasaan aku aja yang nggak enak". Mendengar itu, Aryo berusaha untuk menenangkan Dian, "Dian, aku Sudah berjanji kepada orang tuamu untuk melindungimu, oleh karena itu, aku berharap agar kau merasa aman berada di sampingku", kata Aryo lembu t, Dian hanya menganggukan kepala, dan berusaha untuk mengusir rasa gelisahnya. Kemudian, tim survey mulai mendaki gunung, dan sebelumnya mereka semua berdoa. Di tengah pendakian, mereka sempat berhenti sebentar untuk beristirahat, karena udara saat itu terasa sangat panss. "Aku merasakan sesuatu yang tidak enak lagi", bisik Dian kepada Aryo. "Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Yang penting, kita berdoa saja dan aku berjanji akan melindungimu apapun yang akan terjadi". Tim survey juga menyiapkan segala sesuatunya unt uk mendokumentasi lokasi, kemudian mereka melanjutkan pendakian. Terasa gemuruh di kaki Dian, yang semakin lama semakin kencang. Dian merasa tak sanggup lagi untuk menahan tubuhnya. Tiba -tiba terasa sesuatu

yang hangat yang mendekapnya erat dan menahan tubuhnya. Dian tak sadarkan diri, yang dia rasakan adalah ada sesuatu yang dapat melindunginya. "Apa tidak bisa disambung, Dok?", "Sudah tidak bisa, mungkin akan selamanya seperti itu, kecuali dengan usaha maksimal dan keajaiban dari Allah swt." Itulah suara yang terdengar di telinga Dian, selain itu, Dian juga mendengar seperti ada suara tangisan mamanya. Ingin Dian membuka matanya, tetapi sakit yang la rasakan. Ingin Dian bangun dari mimpinya, mimpi yang terasa sangat panjang ia alami, tetapi seolah sulit untuk mengakhiri mimpi buruk itu. la berusaha keras untuk membuka, matanya, dan akhirnya ia berhasil. Yang pertama la lihat, adalah mamanya yang sedang menangis, duduk di sampingnya. Tak ada yang bisa ia lihat lagi selain warna sekelilingnya yang serba putih. Tak kuat Dian melihat pemandangan itu, kemudian la tutup kembali matanya, dan kembali ia merasakan perih di matanya. "Mam, Dian dimana, Mam?", suara Dian terdengar sangat pelan setelah terbangun dari mimpi buruknya. "Dian, kamu ... ", mamanya tak dapat melanjutkan. "Di mana, Mam? Trus, di mana Aryo, Mam?". "Sudah, lebih baik kamu istirahat dulu sayang, kamu jangan terlalu banyak bergerak, karena... Dian sekarang berada di rumah sakit". "Tapi, kenapa Dian sampai ada di sini, Mam?", "Ito... itu karena ... pada saat pemantauan, gunung yang kalian daki,

mengeluarkan lava cairnya, dan disertai dengan gempa, sehingga kau harus dirawat di sini". "Tapi, bagaimana dengan Aryo, Mam? Bagaimana. keadaannya, Mam?", "Dia... ", mamanya tidak melanjutkan. "Aryo, Aryo kenapa, Mam? Sekarang dia di mana, Mam?", pertanyaan panjang dari Dian karena dia sangat mengkhawatirkan keadaan Aryo. Aryo, Aryomu.....mamanya tiba-tiba mengeluarkan air mata, Pada saat kejadian, Aryo melindungimu dengan memelukmu, sehingga kau terhindar dari lava cair, tetapi akibat gempa, kau dan Aryo jatuh ke kaki gunung." "Lalu?", "Lalu kau selamat, tetapi kakimu pata h, dan... ", "Dan bagaimana dengan Aryo, Mam?", "Aryomu... ", mamanya tak berani melanjutkan. "Ada apa dengan Aryo, Mam?", "Aryomu... telah tiada... ", ibunya kemudian menangis sambil memeluk Dian. Tak sanggup Dian membuka matanya lebih lama lagi, ia memejamkan matanya, dan terasa oleh pipinya suatu aliran yang keluar dari matanya. Dian merasakan semua badannya sakit dan tidak berdaya.

Seminggu setelah Dian dirawat, Dian harus menghabiskan waktunya dengan kursi roda. Sisa waktu yang ia habiskan sebelum lulus, terasa hampa. Dian merasa hidupnya bagaikan terambang yang tidak mempunyai arah dan tujuan. Terkadang Dian menatap foto Aryo, mengelusnya, dan sampai akhimya ia menjatuhkan air matanya. Begitulah keseharian Dian setelah ditinggal Aryo yang selama ini memberikan tambahan semangat hidupnya, tetapi sekarang, seolah semangat hidupnya hilang bersamaan dengan kepergian Aryo. Bahkan Dian seolah menyalahi takdirnya, seolah Dian menyalahkan semua yang telah ia lakukan selama ini. Dian merasa menjadi orang yang paling menderita, sehingga ia melupakan salah satu tugasnya yang utama, yaitu tugasnya sebagai seorang muslim. Dian lupa bahwa masih ada Sang Khalik yang membuatnya hidup sampai sekarang. Dian melupakan semua kegiatan yang berbau agama, karena ia hanya berpikir bahwa takdirlah yang membuatnya seperti sekarang. Bagaikan hidup tanpa tujuan, dan Dian berpikir bahwa Allah telah berbuat tidak adil dengan mengambil Aryo yang selama ini memberikannya semangat hidup.

Suruhlah salah seorang teman kalian untuk membacakannya dan tentukan hal-hal berikut: 1. peristiwa yang diceritakan 2. tempat dan waktu terjadinya peristiwa 3. pelaku dalam cerita 4. sudut pandang pengarang 5. watak pelaku 6. amanat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :18 :Menulis :Sosial :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen Kompetensi Dasar 8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar).' Indikator  Mencatat/ mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat).  Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen.  Menanggapi cerpen yang ditulis teman. Tujuan Pembelajaran Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar) Materi Ajar  topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan kondisi lingkungan sekitar sekolah)  unsur-unsur cerpen (konflik, penokohan, latar, sudut pandang, alur dan gaya

bahasa) Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Membahas langkah-langkah menulis cerpen. Kegiatan Inti  Menentukan topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi daerah setempat).  Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen (penokohan, konflik, latar, sudut pandang, alur, dan gaya bahasa).  Menanggapi cerpen yang ditulis teman. Kegiatan Akhir Mengumpulkan cerpen yang telah selesai ditulis dan diperbaiki sesuai masukan dari teman dan guru. Sumber Belajar  buku yang terkait dengan menulis cerpen  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan

Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL (Nomor Tugas: 12)

1. Buatlah cerpen dengan tema yang sesuai dengan social remaja, berdasarkan pengalaman pengarang (dengan orang lain). Susunlah dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan. Kumpulkan dengan diketik rapi, sesuai petunjuk guru kalian! 2. Tuliskan kerangkanya seperti berikut: Setelah selesai membuat kerangka, tulislah menjadi cerpen utuh dan Tema: Tujuan:

Perwatakan:

Latar atau setting:

Alur atau plot:

Sudut pandang:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :19 :Mendengarkan :Lingkungan Alam :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 9. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan Kompetensi Dasar 9.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung. Indikator  Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung.  Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara.  Menulis ringkasan isi informasi. Tujuan Pembelajaran Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung. Materi Ajar Informasi secara, langsung  pokok-pokok isi informasi  cara mengajukan saran  ringkasan isi informasi Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas pokok-pokok yang terdapat dalam informasi. Kegiatan Inti 1. 2. 3. Mendengarkan informasi secara langsung. Mengajukan saran perbaikan kepada. pembicara. Menulis ringkasan isi informasi.

Kegiatan Akhir Mengumpulkan hasil ringkasan informasi yang disampaikan. Sumber Belajar  informasi secara langsung  Rileks Kelas XII semester 2 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan Bentuk Instrume n  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Ber i kut dis a ji ka n cont oh i nf or mas i mengenai li ngkunga n a la m,

s ur uhla h t ema nmu membacakannya! Pendudukan Penyu Ribuan penyu (Lepidochelys olivacea) mendarat di Pantai Ostional, Santa Cruz, Costa Rica, pada Minggu, awal November 2003 untuk bertelur. Kota kecil di Pantai Pasifik ini berjarak sekitar 560 km di utara lbukota San Jose. Selama masa bertelur lima hari itu, lebih dari 100 juta telur dihasilkan. Sekitar satu persennya diambil penduduk untuk dijual ke seluruh negeri. Ostional memang satu dari sedikit pantai di dunia yang menjadi tujuan penyu untuk datang secara massal dan bertelur. Bak pamer kekuatan. Perilaku penyu itu sangat berlainan dengan penyu di Indonesia, yang biasa datang di tengah malam, dalam jumlah tak terlalu banyak, dan mengurungkan niat bertelur bila suasananya bising. Petugas PHPA di Pantai Sukamade, Meru Betiri, Jawa Timur, menyatakan, dari 100 tukik (anak penyu) yang berhasil ditetaskan dari telur-telur yang bisa diselamatkan, kalau ada satu saja yang bisa hidup sampai dewasa, sudah bagus. Tingkat perkembangbiakannya sungguh lambat. Apalagi kalau manusia tergoda, untuk menyantap telurnya demi alasan "makanan eksotis". Setelah selesai menyimak informasi tersebut, berilah pandangan dan tanggapanmu berupa saran terhadap masalah yang terkait dengan masalah yang dibahas!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :20 :Berbicara :Lingkungan Alam :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 10. Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/ proposal dan pidato tanpa teks Kompetensi Dasar 10.1 Mempresentasikan program kegiatan/ proposal. Indikator  Mengemukakan program kegiatan/ proposal secara rinci untuk mendapatkan tanggapan.  Mengemukakan informasi tambahan yang dapat mendukung program kegiatan/ proposal.

 Memperbaiki program kegiatan/ proposal berdasarkan berbagai masukan Tujuan Pembelajaran Mempresentasikan program kegiatan/ proposal organisasi sekolah yang telah disusun sebelumnya dengan memperhatikan unsur-unsur proposal. Materi Ajar Program kegiatan/ proposal  Berpresentasi  diskusi dengan santun berdiskusi Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menentukan kerangka proposal yang akan disusun dan dipresentasikan. Kegiatan Inti 1 Menyusun program kegiatan/ proposal (di rumah). 2 Mengemukakan program kegiatan/ proposal secara rinci untuk mendapatkan tanggapan. 3 Mendiskusikan program kegiatan/ proposal yang disampaikan. 4 Memperbaiki program kegiatan/ proposal berdasarkan berbagai masukan. Kegiatan Akhir Mengumpulkan proposal kegiatan yang telah diperbaiki berdasarkan presentasi.

Sumber Belajar  buku yang terkait dengan proposal.  Rileks Kelas XII semester 2 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrumen  unjuk kerja  format pengamatan Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Buatlah rancangan presentasi yang akan disampaikan ke khalayakl Kemudian sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan singkat!

No. Nama Siswa Menyampaikan Pendapat

Aktivitas Mengemukakan Bertanya Penolakan

Menyusun Alasan

1. 2. dst Skor Penilaian: 60-100 untuk setiap aktivitas diskusi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :21 :Membaca :Lingkungan Alam :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Kompetensi Dasar 11.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-350 kata per menit. Indikator  Menemukan ide pokok.  Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia. Tujuan Pembelajaran Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-350 kata, per menit. Materi Ajar Teks (900-950 kata)  teknik membaca cepat  rumus membaca cepat Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas macam-macam cara membaca. Kegiatan Inti 1. 2. 3. Membaca teks. Menemukan ide pokok. Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia.

Kegiatan Akhir Mengevaluasi seluruh kegiatan secara bersama. Sumber Belajar artikel/berita dari media cetak/ elektronik Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat

Instrumen KULKAS PUN BERINTERNET Penulis: Christantiowati Kulkas itu salah satU keajaiban modern yang mengubah gay a hidup. Kita jadi bisa menikmati es krim di musim panas. Pangan awetan pun tak hanya berupa manisan, acar, asinan, daging asap, atau pangan yang diragi macam tahu, tempe, keju. Bahkan, di era ini, kulkas sudah sampai dilengkapi dengan fasilitas internet. Seperti perangkat elektronik lain, teknologi lemari es, peti sejak, kulkas, refrigerator apa pun sebutannya juga berkembang cepat. Tiap pabrik menawarkan keunggulan dengan istilah yang mengernyitkan dahi orang awam. Ada plasma cluster deodorizer, bioshield, icebeam door cooling, sampai magic crisper. "Aduh, apa pula itu Bang!" kata Togar sambil garuk-garuk kepala. Jangan pusing dulu. Yang penting, kenali cara kerja, ragam ukuran, susunan tempat penyimpanan, maupun kelengkapan khususnya macam ice maker. Jika sudah, baru putuskan untuk membelinya sesuai kebutuhan dan anggaran. Istilah njlimet memang ada maksudnya, tapi percayalah, itu hanya kiat produsen agar barang bikinannya laku. Soalnya, sejak dari thermoelectric temuan dokter berkebangsaan Jerman, Seeback (1821), sampai kulkas zaman kiwari, alasan utama punya kulkas, ya untuk menjaga pangan tetap dingin dan lebih tahan lama. Iya toh! Ada sejumlah hal yang mesti dipertimbangkan saat memilih kulkas; harga, ukuran, warna, dispenser air/es, rak bongkar pasang, laci berpenutup, laci dengan pengatur kelembaban, pembuat es, dan rak botol minuman di pintu dalam. Soal ukuran, ada kulkas ukuran kecil, sedang, dan besar. Makin besar ukurannya, biasanya makin mahal. Di kelas sedang, banyak pabrik "bermain" di pintu. Di kelas 200-an 1, biasanya dibikin dua pintu, masing-masing untuk ruang pembeku (atas) dan pendingin. Harganya Rp 2 jutaan. Di kelompok kulkas berukuran 300-400 1 biasanya terdapat tiga pintu. Harganya dibandrol Rp 3-4 jutaan. Sementara, kelas besar, slide by slide, melambungkan harga hingga Rp 9-20 jutaan. Harga tadi bisa digoyang oleh jenis warna dan "pakaian" kulkas. Misalnya, titanium, trim kit, marble pattern, atau metallic color. Yang penting diingat, makin

besar ukuran, konsumsi listrik pun makin besar. Kelas kecil mengonsumsi tak sampai 100 W, sedang 115-165 W, dan kelas besar bisa mencapai 350 W. Pilihlah kulkas yang memiliki rak bisa dibongkar pasang. Dengan begitu ruang pendingin bisa diatur besarnya sesuai keperluan. Ini juga akan memudahkan kala kita membersihkan bagian dalam kulkas secara berkala . Refrigerator bin (laci dingin berpenutup) biasanya berpengatur suhu khusus yang memungkinkan kita menyimpan makanan (berbau) khusus tanpa mencemari " yang lain. la serupa dengan humiditycontrolled bins (laci berpengatur kelembaban) yang bisa mengatur kelembaban tinggi untuk sayuran dan kelembaban rendah untuk buah agar keduanya segar lebih lama. Karena merupakan lemari khusus penyimpan makanan dan minuman, soal keamanan dan kesehatannya tentu penting, bukan asal dingin. Samsung, misalnya, mengembangkan teknologi yang disebut bio. Menurut sumber Samsung, bio vegetable bin mencegah hilangnya vitamin C pada buah dan sayuran, bio deodorizer menjaga aroma masing-masing makanan. Sementara Sharp menamai plasmacluster sebagai pemurni udara, membasmi bakteri yang masuk saat pintu kulkas dibuka. Sistem pendinginan yang lebih merata dan cepat juga dikedepankan. LG mengembangkan icebeam door cooling. Udara dingin tak hanya berhembus dari belakang, tapi juga dari lubang di sisi pintu kanan dan kiri. Dengan teknologi ini udara dingin berhembus ke seluruh sudut ruangan dalam. Samsung mengenalkan Twin Cooling System dan I-cool berkonsep serupa. Kulkas berpengatur suhu udara khusus memungkinkan kita mengatur suhu per ruangan, laci berpenutup 3-5C, dan di pembeku maksimal 15-18C di bawah nol. Yang lebih hebat lagi, sejak akhir 1990-an, sejumlah pabrik mengembangkan kulkas yang bisa nyambung ke dunia maya. Ini didasari pemikiran, bahwa kulkas adalah satu-satunya perangkat menyala 24 jam. Kerap jadi tujuan pertama begitu bangun pagi dan persinggahan terakhir sebelum tidur. Karena umumnya diletakkan di dapur atau ruang keluarga, dan dipakai bersama semua anggota keluarga, kulkas jadi semacam pusat kegiatan dan "pesta" keluarga. Juga lalulintas komunikasi. Pesan untuk anggota keluarga, bahkan nomor telepon penting, kerap ditempel dipintunya.

LG pada 1 Oktober 2002 meluncurkan kulkas berinternet dengan layar sentuh 15,1 inci, Windows 98, pentium 111, 128 MB RAM, dan 20 GB hard drive. Kulkas yang dikembangkan selama tiga tahun dan menghabiskan AS$12 juta ini dilengkapi TV, pemutar MP3, video conferencing, stereo speaker, kamera CCD, serta mikrofon untuk hiburan, komunikasi, dan pengirim pesan. Masih ada lagi kalender elektronik untuk mengingatkan tanggal penting, file kecukupan gizi elektronik untuk tips dan informasi pangan yang dibeli, serta memeriksa kesegaran clan batas waktu kadaluwarsa.

Ideal sekali `kan? Dengan fasilitas itu, komunikasi begini, "Hai Dina, ibu tidak bisa pulang makan siang, tapi salad kesukaanmu sudah siap. Sampai ketemu nanti malam," lewat pesan elektronik bervideo, tak perlu lagi nempel kertas bermagnet lagi. Tapi, kondisi ideal ini masih terus diupayakan. Bahkan di luar negeri sekalipun. Tujuan penyematan internet adalah untuk menunjang gaya hidup. Dengan home network, ke jaringan toko atau pasar swalayan, pengelola toko atau pasar swalayan diingatkan bahwa persediaan makanan di rumah kita sudah menipis clan ia langsung memasok. Jadi, tak perlu kelaparan tengah malam di rumah karena lupa mengisi persediaan. Jaringan kerja sama dengan para toko itulah yang mesti dikembangkan. Soal harga, juga harus ditilik benar. Kulkas berinternet ini harganya Rp 80 jutaan. Seimbangkah dengan manfaatnya? Sumber:Intisari, Maret 2004 Berusahalah menyimpulkan isi bacaan tersebut setelah usai membacanya!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :22 :Menulis : Lingkungan Alam :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola Kompetensi Dasar 12.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif Indikator Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka. Menyunting karangan berpola deduktif dan induktif Tujuan Pembelajaran Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif. Materi Ajar Menulis karangan berpola deduktif dan induktif dengan memperhatikan:  ciri-ciri  kalimat simpulan  letak kalimat simpulan

 penggunaan bahasa Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. 2. 3. Menjelaskanjenis-jenis karangan berpola deduktif. Menjelaskan jenis-jenis karangan berpola induktif Memberikan contoh untuk setiap jenis pola deduktif dan induktif.

Kegiatan Inti 1. Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka (di luar kelas). 2. Menyunting karangan berpola deduktif dan induktif Kegiatan Akhir Memperbaiki karangan berpola deduktif dan induktif setelah melalui tahap penyuntingan. Sumber Belajar  teks dari media cetak/ elektronik  Rileks Kelas XII semester 2 Penilailn: Jenis Tagihan  tugas kelompok  ulangan

Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL

1. Buatlah masing-masing sebuah paragraf induktif dengan penalaran: generalisasi, analogi, dan hubungan sebab akibat! 2. Buatlah satu bush paragraf yang dikembangkan dengan pola

deduktif, dengan menggunakan penalaran contoh! Induktif Generalisasi: ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... Induktif Analogi: ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... Induktif Hubungan sebab-akibat: ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ........................................................................................................................

Deduktif contoh: ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ......................................................................................................................... ............................ ............................................................................................. ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :23 :Mendengarkan :Pustakaloka :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 9. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan. Kompetensi Dasar 9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi Indikator  Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi.  Mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan.  Menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman informasi. Tujuan Pembelajaran Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio,` televisi. Materi Ajar Rekaman informasi  pokok-pokok sisi informasi  cara mengajukan saran  ringkasan isi informasi

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menenukan siaran radio/ televisi yang menyiarkan informasi sesuai terra yang ditentukan. Kegiatan Inti 1. 2. 3. Mendengarkan informasi melalui radio/ televisi. Mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan. Menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman informasi. Kegiatan Akhir Merefleksikan ringkasan isi informasi oleh setiap siswa. Sumber Belajar  teks laporan dari media cetak/ elektronik  laporan kegiatan ekstrakurikuler sekolah setempat  internet  Rileks Kelas XII Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu

Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat

Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Dengarlah informasi dari radio, kemudian catat hal-hal penting. Berilah saran mengenai informasi yang disampaikan tersebut. Stasiun Radio: Nama acara: ................................ ................................ .............................. Pukul Pukul :...................................................................................................... :...................................................................................................

Pembawa acara:....................... ...................................................................... Hal-hal penting:............................................................................................................................. ............................................ .............................................................................................. ............................................................................................................................. ............. ........................ .................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............ Saran:............................................................................................................................. ... ............................................................................................................................. ............. ............................................................................................................................. ............. ........................................................................................................... ..............................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :24 : Berbicara : Pustakaloka :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 10. Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/ proposal dan pidato tanpa teks Kompetensi Dasar 10.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat Indikator  Menulis teks pidato dengan tema tertentu. Membawakan pidat o dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat. Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman. Memperbalki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman. Tujuan Pembelajaran Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat. Materi Ajar  Ide pidato dengan tema tertentu  cara berpidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal 1. Menentukan tema pidato, yang akan disampaikan. Kegiatan Inti 1. Menulis teks pidato dengan tema tertentu. 2. Membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat. 3. Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman. 4. Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman. Kegiatan Akhir Mengevaluasi seluruh kegiatan siswa. Sumber Belajar buku yang terkait dengan pidato, Penilaian: Jenis Tagihan  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrumen  unjuk kerja  format pengamatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :25 : Membaca : Pustakaloka :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Kompetensi Dasar 11.2 Menemukan kalimat simpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca. Indikator  Menemukan paragraf yang berpola induktif  Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif.  Menemukan paragraf yang berpola deduktif.  Mengidentifikasi ciri-ciri paragraf yang berpola deduktif.  Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung. Tujuan Pembelajaran Menemukan kalimat simpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca. Materi Ajar  Teks yang berpola induktif dan deduktif  ciri-ciri paragraf induktif dan deduktif  kalimat simpulan

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas kembali jenis-jenis paragraf (generalisasi, analogi, sebab-akibat). Kegiatan Inti Menemukan kalimat simpulan isi teks berdasarkan hal-hal (generalisasi, analogi, sebab-akibat) yang disajikan dalam tulisan/ artikel. Kegiatan Akhir Menarik simpulan setiap paragraf yang dibaca. Sumber Belajar teks dari media cetak/ elektronik Penilaian: Jenis lagihan  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda jawaban singkat

Instrumen Bacalah wacana berikut, tentukan pola pengembangan setiap paragraf kemudian temukan kalimat simpulan (ide pokok) pada setiap paragrafnya!

MEMBURU PENULIS DI MEDAN SAYEMBARA Hari ini, Sabtu, 16 Juli 2005, buku terbaru serial petualangan Harry Potter karangan JK Rowling secara serentak diluncurkan ke pasar dunia. Novel yang kehadirannya sudah ditunggu-tunggu oleh jutaan anak dan remaja di seluruh dunia ini berjudul Harry Potter and The Half-Blood Prince. Memang, tak bisa dimungkiri pasar anak dan remaja selalu menjadi primadona bagi dunia perbukuan, khususnya penerbitan buku fiksi di mana pun. Pasar anak dan remaja tidak hanya menjadi primadona bagi penerbit di luar negeri, di dalam negeri pun menjadi lahan yang empuk buat penerbit untuk dibidik. Tengok fenomena novel cerita remaja Lupus karangan Hilman Hariwijaya di tahun 1980-an. Suatu jumlah Yang sangat mungkin tidak bisa tersaingi oleh buku lokal mana pun di Indonesia. Setelah booming Lupus berlalu, saat ini pasar remaja di dalam negeri dibanjiri, dengan novel-novel remaja serial teenlit. Bedanya, jika Lupus isinya lebih banyak mengisahkan kehidupan remaja laki-laki, buku-buku teenlit justru bertutur sebaliknya, yaknii seputar kehidupan remaja perempuan. Novel yang merupakan turunan dari novel chichi untuk remaja ini tak pelak lagi dua tahun terakhir mendominasi bacaan remaja di Tanah Air. Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang memelopori penerbitan teenlit pun mendulang sukses. Novel-novel teenlit terbitannya, seperti Fairish, Aku vs Sepatu Hak tinggi, dan novel-novel sejenisnya masuk dalam kategori best seller karena terjual puluhan ribu eksemplar. Bahkan, saat ini novel-novel tersebut sebagian mulai bermigrasi ke dunia perfilman dan sinetron di beberapa televisi swasta. Sayembara Novel Hal yang menarik dari fenomena kemunculan novel-novel remaja saat ini adalah penulisnya tergolong penulis pemula atau belum punya "na ma". Selain pemula, usia mereka pun relatif masih sangat muda. Lebih menarik lagi, sekalipun tergolong pemula dan berusia muda, toh konsurnen menyambutnya dengan antusias. "Sambutan konsumen itu tidak pandang apakah penulis itu sudah jadi atau tidak. Lihat, ternyata teenlit menjadi booming," ungkap Anastasia Mustika salah seorang redaktur fiksi GPU. Faktor ini pula yang mendorong beberapa penerbit belakangan ini gencar mengadakan lomba atau sayembara penulisan novel remaja

yang tujuannya, antara lain, menjaring penulis-penulis cerita remaja. Adalah penerbit DAR! Mizan yang telah memulai terlebih dahulu mengadakan lomba penulisan novel remaja. Upaya ini tidak bisa terlepas dari respons terhadap suksesnya novel-novel remaja islami atau. nori (novel remaja islami) yang diterbitkan DAR! di pasar sebelum era teenlit. "Tujuannya pertama mencari penulis baru yang yang potensial yang berserakan di mana-mana. Kedua, adalah pengayaan tema. Terbukti, pemenangnya itu temanya berbeda sekali dari tema yang selama ini kita keluarkan," kata Ali Muakhir, editor DAR! Mizan. Hingga tahun 2005 ini, DAR! sudah kedua kalinya mengadakan sayembara penulisan novel remaja. Pada penyelenggaraan pertama tahun 2003, kategori yang diperlombakan hanya satu, yaitu kategori novel remaja islami. Sementara pada penyelenggaraan kedua. tahun 2005 ini menjadi tiga kategori, yakni novel anak islami, novel remaja islami, dan kategori novel populer yang pesertanya khusus untuk pelajar. Dapat ditebak, sayembara novel DAR! ini mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat dari tahun ke tahun. Jika tahun 2003 pesertanya sekitar 120 orang, pada tahun ini pesertanya meningkat tiga kali lipat menjadi 361 penulis. Dewan juri terdiri tujuh orang. Selain melibatkan pra editor DAR!, penyelenggaraan sayembara ini juga melibatkan juri dari luar, di antaranya adalah Boim Lebon, Helvy Tiana Rosa, Bung Smas, dan Maman S. Mahayana. Hadiah bagi para pemenangnyapun meningkat. Jika tahun 2003 hadiah untuk pemenang pertama hanya sebesar Rp. 3 juta, tahun ini meningkat menjadi Rp. 4 juta untuk kategori Novel Anak Islami, sementara untuk kategori Novel Populer dan Novel Remaja Islami hadiahnya sebesar Rp 5 juta. Di samping itu, seluruh karya pemenangnya mulai juara I hingga juara harapan III akan diterbitkan oleh DAR!, sementara pada penyelenggaraan sebelumnya karya yang diterbitkan hanya sampai juara harapan I. Jika DAR! membuat sayembara penulisan novel mengikuti kesuksesan novel remaja islaminya, maka penerbit GPU membuat lomba penulisan novel setelah mereka sukses dengan novel teenlit-nya. "Kami baru mulai tahun 2004. Tujuannya mencari bibit (penulis) baru. Dulu kita kita ambil dari majalah Anita atau Gadis, yang bagus -bagus kami ambil. Waktu itu masih zamannya Hilman pengarang Lupus," kata Anas. Selain mencari bibit penulis baru, lomba itu juga digunakan untuk meningkatkan pemasaran. "Jadi, syarat ikut lomba harus mengirimkan dua kupon yang ada di setiap judul novel teenlit. Dengan begitu, pesertanya harus

baca dan beli teenlit kami, otomatis pemasaran ikut terangkat," kata Anas. Dengan syarat itu, peserta juga diharapkan dapat mengirim karyanya dengan lebih selektif "Buat kami biar lebih mudah, karena naskah yang datang ke sini modelnya mirip-mirip dengan teenlit kami," ujar Anas. Kendati baru sekali diadakan, sayembara penulisan novel GPU mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat. Tak kurang 400 peserta ikut dalam sayembara itu. Berbeda dengan DAR! yang jurinya Selain para editor juga melibatkan juri dari luar, juri lomba novel teenlit GPU hanya para editomya, tanpa melibatkan juri dari luar. "Kenapa? Karena kami dianggap sudah tahu mana yang bagus dan mana yang sempurna," tegas salah seorang editor fiksi GPU yang juga menjadi juri dalam lomba tersebut. Lomba teenlit GPU tak hanya sukses dalam menjaring peserta, tetapi juga sukses melahirkan penulis-penulis yang karyanya laku di pasar. "Semua karya pemenang yang diterbitkan dicetak ulang. Cetakan pertama 12.000 eksemplar, cetakan keduanya lima sampai tujuh ribu. Padahal kami baru terbit bulan April 2005, jadi baru dua bulan sudah cetak ulang," kata Anas. Kesuksesan ini, menurut Anas, banyak dipengaruhi oleh waktu yang tepat, yakni di saat respons masyarakat terhadap novel remaja lokal terbitan GPU sedang tinggi sekali. Bila novel terjemahan hanya sampai cetakan ketiga, novel remaja lokal justru dicetak ulang hingga belasan kali. Selain itu, ada satu terobosan baru yang dilakukan GPU dalam memasarkan novel novel pemenang lombanya, yakni keberanian mereka mencantumkan label pemenang di sampul novel pemenang, sesuatu hal yang belum lazim di Indonesia, kendati sebenarnya sudah berlaku umum di negara-negara lain. Langkah yang telah dilakukan GPU dan DAR! dengan membuat lomba menulis novel remaja ini kemudian diikuti oleh penerbit lain, salah satunya adalah penerbit Grasindo. Bekerja sama dengan Ranesi (Radio Netherland Seksi Indonesia) Grasindo saat ini juga sedang menggelar lomba menulis novel remaja. Hadiahnya pun cukup besar, pemenang pertamanya akan mendapat Rp 15 juta dan hanya akan memperlombakan satu kategori saja. "Sekarang masanya pengarang sedang di atas. Jadi penerbit yang mencari pengarang. Beda dengan 10 tahun lalu, penulis yang mencari penerbit. Sekarang kenyataannya berbeda," papar Ario Bimo Nusantoro, Editor Grasindo. Oleh karena itu, menurut Ario Bimo salah satu cara untuk mendapatkan penulis dengan lebih mudah adalah dengan mengadakan lomba menulis.

Sumber: Kompas, Sabtu, 16 Juli 2005

Paragraf 1 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok :

Paragraf 2 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide pokok : Paragraf 3 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok :

Paragraf 4 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok :

Paragraf 5 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok :

Paragraf 6 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok:

Paragraf 7 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok:

Paragraf 8 Pola: ................................ ................................ ................................ ........... Ide Pokok:

Paragraf 9 Pola: ................................ ................................ ................................ .......... Ide Pokok:

Sekarang, bandingkanlah dengan wacana yang merupakan ulasan sebuah buku berikut. Tentukan pola yang digunakan dan ide pokok pada setiap paragrafnya! BUKAN PERSELINGKUHAN BIASA Pantalon komprang selutut dan jas Black Forest sederhana khas petani dengan pinggiran lebar dan sebuah kerah semimiliter membungkus tubuh seorang lelaki. Ia bertubuh mungil, bermata sendu, rambutnya hitam jelaga, dan kulit kecoklatan. Oleh: Rieke Diah Pitaloka

SELINGKUH DUA PEMIKIR RAKSASA HANNAH ARENDT-MARTIN HEIDEGGER Judul Asli: Hannah Arendt-Martin Heidegger Penulis: Elzbieta Ettinger Penerjemah: P. Hasudungan Sirait dan Rin Hindrayati P. Penerbit: Penerbit Nalar, Juli 2005 Tebal: xxxvii+173 halaman Sepintas orang tak akan menduga bahwa la punya kekuatan luar biasa, apalagi jika bercakap-cakap selalu tampak canggung dan berhati -hati. Namun semua kesan "biasa" dalam dirinya akan menguap saat la memberikan kuliah di depan kelas. Caranya dan membangun struktur gagasan kepada yang para kompleks, mahasiswa membongkarnya menghadapkannya

menghasilkan teka-teki yang penuh pesona. Banyak yang terbius, satu orang bunuh diri setelah tiga tahun tak berhasil memecahkan teka-tekinya. Lelaki ini dijuluki "pesulap kecil dari Messkrich". Dikagumi sekaligus dibenci karena ia memilih berafiliasi pada Nazi. Ia adalah Martin Heidegger, seorang filsuf dunia. Tahun 1926 seorang mahasiswi berusia 18 tahun di Universitas Marburg Jerman, "tersihir" si tukang sulap berusia 35 tahun, yang sudah beristri dan mempunyai dua anak. Ini bukan perselingkuhan biasa karena mahasiswi tersebut kemudian juga dikenal sebagai seorang filsuf terkemuka. Hannah Arendt, namanya. Hubungan keduanya merenggang setelah Heidegger "menyingkirkannya". Heidegger menjadi salah satu pemikir penting Nazi, diangkat sebagai rektor Universitas Freiburg pada tahun 1933. Sementara Arendt yang berdarah Yahudi menjadi musafir tanpa warga negara (stateless person). Namun Arendt memiliki rasa optimis untuk bangkit karena baginya hanya ada dua pilihan: go home and turn on the gas or make use of skyscraper in quite an unexpected way. Ada beberapa penulis yang mengungkap kisah percintaan Arendt-Heidegger, tetapi biasanya hanya sebagai pelengkap dari tulisan mengenai p emikiran mereka. Perselingkuhan keduanya menjadi pengetahuan publik setelah Elisabeth Young-Bruehl menulis biografi Arendt yang berjudul Hannah Arendt -For Love of The World (1984). Tulisan i ni tidak terlalu mendalam jika dibandingkan dengan hasil penelitian Elzbieta Ettinger yang diterbitkan tahun 1995 dengan judul

Hannah Arendt-Martin Heidegger. Ettinger memiliki kelebihan karena data yang diperolehnya langsung dari arsip Hannah Arendt di New York dan arsip Heidegger di Marbach am Neckar, Jerman, yang sebetulnya merupakan arsip tertutup. Terlepas dari berbagai kritik yang ditujukan pada Ettinger, lewat karyanya penikmat pemikiran kedua filsuf besar tersebut dapat menyoroti konsistensi pemikiran dan tindakan Arendt pada Heidegger. Tulisan akan melihat Arendt mengenai nurani dan manifestasinya pada hubungan keduanya. Bagi Arendt, nurani bukan cahaya kodrati (Lumen Naturale), yang menentukan mana yang harus dilakukan atau tidak, bukan pula suatu perenungan setelah melakukan tindakan kejahatan. Nurani hanya membantu manusia untuk memahami suatu hal melalui pengujian, memenuhi diri manusia dengan berbagai rintangan. Yang membuat seseorang takut pada nurani adalah kehadiran seorang saksi yang akan terus-menerus mempertanyakan dan meminta tanggung jawab dari tindakannya. Apabila seseorang tidak pernah melakukan dialog kehadirannya, yang disebut berpikir kritis, ia tidak akan pernah menguji berbagai hal. Ia juga tidak akan menyadari dampak dari tindakannya terhadap orang lain (Arendt, 1995 & 2003). Arendt tertarik menggali nurani setelah ia menyaksikan persidangan Adolf Eichmann (salah satu arsitek pembantaian Yahudi). Eichmann merasa tidak bersalah t er hadap apa yang dilakukannya. Pertanyaan tentang nurani Eichmann membawa Arendt pada konsep banalitas kejahatan. Seseorang menjadi banal, bersedia terlibat berbagai tindak kejahatan ekstrem, bukan karena ia tidak mempunyai nurani. Nurani si pelaku tidak berfungsi secara wajar. Kemandulan nurani ini memunculkan berbagai motif yang memicu seseorang menjadi pelaku genosida. Motif-motif yang muncul bukan karena si pelaku bodoh secara intelektual, tetapi berupa ketidakmampuan berpikir dan menilai secara kritis. Suatu latar belakang tindakan yang h adir akibat kepatuhan terhadap perintah, tekanan psikologis dan mental, serta prospek kenaikan pangkat. Hal ini menjadi sebab seseorang jadi "bebal", memosisikan segala sesuatu dengan hanya berorientasi pada kepentingan diri sendiri. Dengan mendalami karya Ettinger pembaca dapat melihat hal serupa terjadi pada Heidegger. Heidegger bukan orang anti-Yahudi, bukan pula seorang antisemit fanatik. Hal ini bukan berarti ia tidak berusaha menyingkirkan orang-orang Yahudi yang ada di sekitarnya. Rasa terancam posisi akibat kedekatan dengan orang

Yahudi, tidak hanya membuat Heidegger "membuang" Arendt. Perlakuan serupa juga terjadi pula pada Edmund Husserl, sahabat sekaligus orang yang sebetulnya paling berpengaruh pada jabatan akademisnya. Demi ambisi jabatan, Heidegger tega meninggalkan Husserl. Ia juga mengkhianati Karl Jaspers, menjegal karier akademis Baumgarten, mahasiswa doktoralnya dan asisten yang ia tunjuk sendiri. Berbagai t er mas uk cara ditempuh S urat Heidegger untuk mengha ncur ka n 1929 yang mer eka, ber is i

menulis

"J udaisas i"

tahun

kekhawatirannya melihat banyaknya mahasiswa kedokteran berdarah Yahudi. Jaspers menyebut Heidegger sebagai orang yang berusaha menjadi pemimpin spiritual Nasionalis Sosialis. Sementara Arendt menilai Heidegger sebagai intelektual yang mengalami penyimpangan nurani. Surat-surat Arendt-Heidegger yang menjadi penelitian Ettinger juga memperlihatkan bagaimana Arendt mengajarkan tentang pentingnya "pengampunan" dalam mengobati luka sejarah. Arendt mencoba mempraktikkan konsep yang dipaparkannya dalam The Human Condition (1959): tindakan manusia tidak bisa dikembalikan pada titik nol dan untuk mengoba ti hal itu, obatnya adalah pengampunan. Pengampunan yang dimaksud adalah berupa sikap memaafkan dari si korban pada pelaku kejahatan. Tetapi, bukan berarti si pelaku mendapatkan impunity. Mengampuni seseorang bukan berarti melepaskan si pelaku dari jerat sanksi hukum. Sikap memaafkan harus dilihat dari dua. sisi. Pertama, sebagai terapi trauma masa lalu bagi korban untuk menghilangkan ganjalan akibat kebencian. Di sisi lain memberikan kesempatan pada pelaku untuk memperbaiki diri dan memulai sesuatu yang baru. Relasi antara Arendt-Heidegger pasca-Perang Dunia II menjadi salah satu topik menarik dalam tulisan Ettinger. Ketika Nazi jatuh, kehidupan pun terbalik. Arendt semakin memperkokoh kariernya di dunia filsafat dan memperoleh pengakuan internasional dalam bidang filsafat politik. Sementara Heidegger mendapat kecaman dan kehilangan jabatannya. Meski demikian, ia tak pernah mengakui kesalahannya, tak menyesal, mencabut perkataannya, tak pernah mengecam Nazi di depan umum, atau secara pribadi meminta maaf kepada Arendt dan Jaspers. Jaspers menuduh Heidegger keras kepala dan tak mampu menggapai kedalaman dan kegagalannya sebagai manusia. Jaspers-Heidegger tak pernah kembali bersahabat sampai maut memisahkan mereka. Berbeda dengan yang dilakukan Arendt. la memaa fkan Heidegger dan membantunya memulai lembaran baru dalam hidup. Arendt adalah orang pertama

yang mengunjungi Heidegger di pengasingan. Atas jasa Arendt pula beberapa karya penting Heidegger diterbitkan. Di awal "rekonsiliasi", sikap Heidegger terhadap Arendt lebih terlihat sebagai upaya menyelamatkan diri dan

memanfaatkan popularitasnya. Namun Arendt tetap bersabar, selalu mendukungnya, dan memperlihatkan sikap bersahabat. Pada akhimya Arendt dapat membuktikan teorinya bahwa sikap memaafkan dapat menjadi suatu bentuk penyadaran bagi pelaku kejahatan. Dua tahun terakhir dalam kehidupan mereka sikap Heidegger berubah. la menjadi pria yang penuh perhatian, mengakui keberhasilan Arendt, bahkan membaca karya-karya Arendt secara teliti. Surat-surat terakhir keduanya memperlihatkan Heidegger telah menjadi manusia yang menyenangkan, dan menghargai orang lain. RIEKE DIAH PITALOKA Lulusan Program S2 Filsafat UI dengan Fokus Kajian Hannah Arendt Sumber: Kompas, Sabtu, 16 Juli 2005 Sub Pustakaloka Paragraf 1 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok:

Paragraf 2 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok:

Paragraf 3 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok:

Paragraf 4 Pola: ................................ ................................ ................................ ........

Ide Pokok:

Paragraf 5 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok:

Paragraf 6 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok:

Paragraf 7 Pola: ................................ ................................ ................................ ........ Ide Pokok;

Paragraf 8 Pola: ............................................................................................................ Ide Pokok;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :26 : Menulis : Pustakaloka :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola Kompetensi Dasar 12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup. Indikator  Menentukan topik untuk menulis esai.  Menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.  Menyusun paragraf pembukaan.  Menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf  Menyusun paragraf penutup.  Memperbaiki esai (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca). Tujuan Pembelajaran Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.

Materi Ajar esai Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mencari contoh esai di perpustakaan sekolah. Kegiatan Inti  Membaca contob. esai.  Mengidentifikasi ciri-ciri esai.  Menulis esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.  Memperbaiki esai (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca). Kegiatan Akhir Mengevaluasi esai yang telah dibuat oleh siswa. Sumber Belajar  contoh esai dari media cetak/ elektronik  buku EYD  Rileks Kelas XII semester 1 Penilaian: Jenis Tagihan  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas

Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Buatlah sebuah esai dengan tema "Tingkat minat baca siswa Indonesia" sesuai dengan langkah -langkah penyusunan esai. Buatlah pembatasan dan kerangka karangannya. Kembangkanlah kerangka karangan tersebut menjadi sebuah esai dengan panjang tiga sampai enam paragraf. Tema: ................................ ................................ ................................ .......... Judul Esai:.............................. ............................................................................................... Kerangka karangan:.......................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ............................................................................................................................. ............ Esai:............................................................................................................................. ..... ......................................................................................................................... ................. ............................................................................................................................. .............

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :27 :Mendengarkan :Kesenian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 13. Memahami pembacaan teks drama Kompetensi Dasar 13.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan. Indikator Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar. Tujuan Pembelajaran Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan. Materi Ajar Teks drama unsur-unsur intrinsik (terra, penokohan, Tatar, alur, amanat) Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas kembali unsur-unsur intrinsik pembangun drama. Kegiatan Inti 1. 2. Mendengarkan pembacaan teks drama. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan.

3. 4.

Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar. Melaporkan hasil diskusi.

Kegiatan Akhir Merefleksikan seluruh kegiatan siswa. S u mb er B el aj ar buku kumpulan drama Penilaian: Jenis Tagihan  tugas kelompok  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda jawaban singkat Suruhlah temamnu membaca teks drama berikut. SANG TEATERWAN (Dulrokhim) SEORANG PEMUDA BERTELANJANG DADA DENGAN TATAPAN KOSONG D I BE L E N G G U O L E H S U AS A N A Y A N G M E N G E R I K A N . DI SEKELILING HANYALAH GELAP SEMATA. DART ATAS

KEPALANYA MENYOROT WARNA MERAH MENYALA. DARI TUBUHNYA MENYERUAK TANGAN-TANGAN. T A N G A N-T AN G A N IT U S E M UL A ME N G US AP , M E M BE L AI , M ER EM AS , KEMUDIAN MENGIRIS DAN MENGHUJAM. PEMUDA BERTELANJANG DADA MERINTIH KESAKITAN, TERJATUH,'I'ERTATIH-TATIH, DAN MENGGELEPAR. DI ANTARA

KEPEDIHAN IA MASIH SEMPAT MERINTIH......

PEMUDA

:Pisau itu menatapku tajam setelah sekian lama tergeletak memandangku dengan matanya yang nanar

Pisau itu menari liar entah ada berapa juta rasa yang ada padanya kilap tajam matanya mengiris lukaku yang kian menganga Biarlah kenikmatan ini kureguk aku tahu ini siksamu yang menawan biarlah aku sendiri dalam tawa dukaku

Kulempar pisau dan menancap tepat di cintamu kesejukan mangalir menjalar dalam ruhku. MUNCUL IBU IBU :Eee... Siang-siang begini kok berdeklamasi. Sudah berhenti dulu. Bagaimana ujianmu? Lulus? PEMUDA IBU :Berkat doa Ibu, aku lulus terbaik. :Syukurlah. Ibu ikut senang. Setelah lulus rencanamu akan kemana? PEMUDA :Sesuai bakat dan minat cita-citaku, aku ingin melanjutkan studiku ke Asdrafi jurusan seni teater. IBU PEMUDA IBU :Oo man jadi seniman teater to? Aktor teater? :Ya Bu. :Ibu hanya mendoakan semoga kamu berhasil meraih citacitamu. PEMUDA IBU PEMUDA IBU :Terima kasih Bu. :Sudah kau pikirkan masak-masak? :Aku sudah mantap. Aku mohon doa restu Ibu. :Ibu hanya mendoakan semoga kamu berhasil meraih cita-citamu

PEMUDA

:Terimakasih Bu.

SI PEMUDA KEMUDIAN TERPRANGAH. IA SEOLAH MELIHAT MATAHARI, BULAN, DAN ANGIN MENGKOYAK PIKIRANNYA. IA KALANG KABUT. PEMUDA :Oh matahari meleleh menyirami tubuhku. Rembulan

membuncah p er ci ka nnya memb ut a ka n mat a ku. A ngi n me na mpa r ku da n menghempaskanku. PEMUDA TERJATUH. MENGERANG KESAKITAN DAN PINGSAN. IBU KALANG K ABUT. IBU KEMUDI AN LARI MEM AN GGIL BAP AK . TERNYAT A YAN G DILAKUKAN PEMUDA HANYALAH MERUPAKAN UNGKAPAN KEGEMBIRAAN. PEMUDA BANGUN DAN TERSENYUM MELIHAT IBUNYA KALANG KABUT. PEMUDA MERASA AKTINGNYA BERHASIL. PEMUDA IBU PEMUDA IBU :(TERSENYUM) Bu...... :Loh? :Aku hanya akting kok. :Wah, hebat. Hebat! Cocok sudah kalau kamu jadi seniman teater. Bapakmu pasti setuju. BAPAK MUNCUL. MUKANYA MASAM DAN MARAH. BAPAK :Aku tidak setuju! Aku tidak menghendaki anakku jadi seniman teater. Aku tidak mau anakku jadi gembel ataupun seniman gombal. IBU BAPAK :Pak, putramu itu lulusan terbaik lho di sekolahnya. :Aku tidak peduli. Pokoknya aku tidak mau anakku jadi seniman. PEMUDA :Pak, menjadi seniman teater adalah panggilan jiwaku, citacitaku sejak aku kecil. BAPAK :Aku tidak menghendaki kamu jadi gembel. Aku

menghendaki kamu jadi insinyur atau dokter. PEMUDA BAPAK :Aku tidak akan menjadi seniman gembel Pak. :Alah, semua seniman itu gembel. Apalagi seniman teater, tiap hari teriak-teriak seperti orang gendheng. PEMUDA :Aku tidak akan seperti itu Pak.

BAPAK PEMUDA

:Lalu akan seperti apa? :Aku akan menjadi manusia mandiri, menghormati sesama, berperasaan halus, dan berbudi pekerti luhur.

B AP AK

: H a nya it u? Ha ? K a mu s el a ma nya a ka n menj a di ma nus i a ker e. L i hat kakakmu insinyur Yanto. Dia

sekarang sudah bisa beli rumah gedong sendiri. Lalu kakakmu Sartika yang sekarang jadi dokter. Dia punya rumah sendiri dan punya mobil dua. Kemudian si Sardjono Sarjana Hukum. Ia juga punya mobil. Mereka semua dapat hidup enak dan sukses menjadi manusia. Dan ingat, mereka bukan seniman dan tidak akan pernah jadi seniman, seperti kamu! PEMUDA BAPAK PEMUDA BAPAK PEMUDA BAPAK PEMUDA BAPAK PEMUDA :Aku bukan mereka Pak. Biarlah aku menempuh jal;an hidupku sendiri. :Kamu harus jadi insinyur! :Aku ingin jadi seniman teater! :Jadi insinyur! :Jadi seniman! :Insinyur! :Seniman! :Jangan membantah! :Aku tidak mau dipaksa!

TIBA-TIBA "PEAK". SI PEMUDA DITAMPAR BAPAK. IBU MENJERIT. PEMUDA : (MELANGKAH MUNDUR) Baik. Baik. Akan aku buktikan. P EM UD A BER BAL IK. L ARI . S I IB U MEN AN GIS . TERMANGU. BAPAK IBU :Anak tidak tahu diri, huh! (KELUAR PENTAS) :(KELUAR PENTAS) Oh... Anakku! II BEBERAPA ORANG BERTELANJANG DADA BERJALAN TEGAP DENGAN SOROT PANDANGAN TAJAM. TANGAN MEREKA MENGEPAL. MEREKA MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG SANGAT ANEH TETAPI BAP AK T ERT EG UN DAN

ARTISTIK. KEMUDIAN DARI MULUT MEREKA TERDENGAR SUARA

MENGGEMA KES AKITAN

BERBAU DAN

MAGIS.

TIBA-TIBA

MEREKA

MENGADUH REBA H

KEJ ANG-KEJ ANG.

LALU

MEREKA

T ANP A GERAK. DARI ARAH BERLAWAN AN MUNCUL S AN G AN AK AREN A BERJ AL AN S ANG P ERS IS S EP ERTI MEREK A. DI T EN G A H

AN AK

BERHENTI.

KEMUDIAN

MELAKUK AN

GERAKAN LEMBUT SEPERTI KAP AS YANG T ERT I UP AN GIN . TIBA-T IBA MENG HENT IK AN GER AK AN N YA D AN TERTAWA

TERBAHAK-BAHAK. DIAM SEKETIKA. ANAK/PEMUDA : Aaaaaaaaaaaaaaa, ... ! MEREKA YANG REBAH T AK BERGERAK KEMUDIAN BANG UN PERLAHAN-LAHAN. MEREKA MEMANDANG MARAH KEPADA

SANG ANAK. MENGEPUNG SANG ANAK, SANG ANAK KEMUDIAN DIANGKAT TINGGI OLEH MEREKA. IA MERONT A-RONT A D AN

MENJ ERIT. SANG AN AK DIBAWA BERKELILING. SETELAH SATU PUTARAN, SANG ANAK BERTERIAK.

PEMUDA

:Cut!Oke, Latihan kita hari ini cukup, jangan lupa kalian jaga kondisi tubuh agar kita besok bisa dapat tampil sebaik mungkin. Mari kita akhiri latihan ini dengan doa bersama. (BERDOA) Amin.

KEM UDI AN MEREK A KEL UAR P AN GG UNG, T ET AP DENG A N KE AD AAN BERAKTING PERSIS SEPERTI AWALNYA.

III

SEORANG

GADIS

GILA

MUNCUL.

PAKAIANNYA

AMBURADUL.

TATAPANNYA KOSONG. TIBA-TIBA TERTAWA TERBAHAK-BAHAK. DIAM SEKETIKA. GADIS : Aaaaaaaaaaaaaaaa... !

SI GADIS TERDUDUK LEMAS. IA MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN ANEH. IA KEM UDI AN S IBUK DENG AN KEGIL AANN YA. S AN G PEM UD A MUNC UL. MENGAMATI SI GADIS DENGAN PENUH

PENGHAYATAN. GADIS PEMUDA GADIS PEMUDA :Wow... ! Kece ni ye! (TERTAWA) Ngapain lu lihat-lihat gue! Kowe sopo cah gemblung?! :Saya? :Kowe cah gemblung! :Woo saya to. Saya mahasiswa, Asdrafi Mbak, jurusan seni teater semester keenam. GADIS PEMUDA GADIS PEMUDA GADIS PEMUDA GADIS PEM UDA :Nggak tanya! Jenengmu sopo? Namamu, namamu siapa he! :Saya sang teaterwan Mbak! :Mbak gundulmu! Ngapain kamu di sini? :Lho, kan menemani dirimu. :Apa? Menemani diriku? :Hiya, menemani dirimu. :Jangan ah. :Ya sudah kalau Mbak tidak mau saya temani. Saya pergi dari tempat ini. Permisi. GADIS PEMUDA GADIS :Eit, tunggu! :Jadi Mbak mau saya temani? :Ya ya yaaa... (SI GADIS KEMUDIAN DUDUK. MALUMALU.)

PEMUDA GADIS PEMUDA GADIS

:Nama saya Sanib Kartopawiro. Mahasaiswa Asdrafi. Sang teaterwan. Mbak namanya siapa? :Apalah arti sebuah nama. :Mbak ini aneh. :Kamulah yang aneh. Sejak tadi kamu mengamat-amati aku terus.

P EM UD A

:Maaf Mba k. S a ya s eda ng mel a kuka n obs er vas i. S aya a ka n ber mai n drama dan berperan sebagai orang gila. Mbak saat ini sedang saya observasi sebagai seseorang yang ....

GADIS PEMUDA

:Gila...!(TERTAWA) :Mbak ini dimata saya semakin aneh, wujud seperti fisik persis orang gila. Tetapi bicara Mbak bukan seperti orang gila. Dari sikap dan pembicaraan Mbak, saya dapat menyimpulkan, bahwa sebetulnya Mbak ini tidak gila.

GADIS PEMUDA

:Lho kok tahu? :Mbak ini seorang gadis yang pat ah hati, yang telah jadi korban Lelaki, dan telah dikecewakan oleh bekas kekasih Mbak.

GADIS PEMUDA

:Lho kok tahu juga? :Lalu Mbak tidak kuat menahan derita yang Mbak tanggung. Kemudian Mbak merasa putus asa, frustasi, dan memilih hidup menggelandang.

SI GADIS DIAM. MAT ANYA MENERAWANG KOSONG, SEDIH KEMUDIAN MATANYA MEMBASAH. IATERTUNDUK. PEMUDA :Maafkan saya Mbak. Saya hanya mengira -ngira. Tapi mungkin dugaan s a ya t epat . S aya j uga mender it a. S aya mi nggat dar i r u ma h. Menggelandang. Saya berusaha bertahan hidup dengan berjualan koran, membecak, dan bermain teater. Orang tua saya cukup kaya. Kalau hanya membiayai sekolah sampai di man a dan ke manapun

pasti mampu. Saya dipaksa jadi insinyur atau dokter seperti kakak-kakak saya yang telah dibiayai mereka. Huh, saya hanya ingin membuktikan, bahwa tanpa bantuan mereka, saya dapat meraih hidup sukses. Saya kuliah dengan biaya sendiri. Dari penderitaan itulah saya menemukan suatu kebahagiaan. Saya menggelandang dari satu tempat ke tempat lainnya. Tapi yang saya lakukan positif Demi cita-cita saya, demi kebahagiaan saya. Saya menyarankan kepada Mbak, agar .... GADIS PEMUDA :(MEMOTONG) Jangan menggurui! Teaterwan gombal! :Yah, saya memang teaterwan gombal, tetapi gombal dari sutera, emas. Bukan gombal amoh. GADIS PEMUDA :Nyindir .... :Oh, tidak Mbak, sungguh. Sudikah Mbak menceritakan kisah hidup Mbak? GADIS PEMUDA GADIS :(DIAM SEBENTAR) Lelaki semuanya binatang! :Tidak termasuk saya kan Mbak? : Or a ur usan! (P AUS E ). L el a ki it u binata ng.

M e r a y u , m e n e r k a m, memangsa aku dalam caka rnya. Bertukar tangkap dan dilepas. Kemudian setelah puas, setelah mendapatkan segalanya, mereka lari, lari, dan terus berlari. Meninggalkan pedih perih. Tanpa jejak, tanpa bekas. Hilang. Musnah. Hampa. Hampa....(BERTERIAK DAN

MENANGIS)lelaki PENTAS).

setaaaaaaan.!(BERLARI

KELUAR

PEMUDA

:Tidak s emua laki -laki setan. (MENIRUKAN GADIS SAMBIL KELUAR PENTAS) Lelaki setaaan... !

BAPAK DAN IBU MASUK PENTAS. KELIHATAN KURUS DAN BATUKBATUK. DARI WAJAHNYA TERPANCAR KESEDIHAN YANG MENDALAM. IBU :P a k, s uda h ena m t a hu n a na k ki t a t i da k pul a ng pul a ng. A ku s uda h sangat rindu. Rindu dengan

kenyentrikannya yang menggemaskan. Akh Sanip anakku yang

kusayang. Di mana dirimu sekarang? BAPAK IBU :Jangan dipikir terus bu. Jangan membuka luka lama. : A ku t i da k t er l u ka . A ku r i n du. A pa b a pa k t i da k r i ndu. I ns i nyu r Y a nt o Kartopawiro anak kita yang tertua kini masuk bui. Dituduh korupsi. Aku tidak percaya kalau anak kita Yanto korupsi. Rumah ini kok jadi sepi. BAPAK IBU :Jangan menambah luka di atas luka Bu. : L a l u a na k ki t a ya n g k e du a , d o kt er S a r t i ka . K i n i i a s u da h t i da k b ol e h praktik lagi lantaran salah suntik. Kok ya bisa-bisanya salah suntik. Apa dulu di bangku kuliah tidak diajari nyuntik. Aku tak habis pikir. (DIAM SEBENTAR). Kemudian Sardjono si Sarjana Hukum anak kita yang nomor tiga. Sekarang ia pergi entah tak tahu rimbanya. Pergi dengan seorang perempuan yang bukan istrinya. Kok ya. tega-teganya. Lha wong sudah punya istri satu kok masih kurang. Rumah ini jadi tambah sepi. BAPAK :Sudah, mbok jangan dipikir! Lukaku semakin menganga Bu, kalau engkau berbicara semua itu. I BU :La lu s i S a ni p a na k kit a ya ng pa l i ng keci l ya n g a neh, ya ng nyent r i k kat a bapak. Yang bercita-cita jadi teaterwan. Entah nasibnya sekarang bagaimana. BAPAK :Sudah to! Jangan bicara soal itu lagi. Kesedihan kita nanti akan semakin menumpuk. SI BAPAK LALU KESAL MEMBISU SAMBIL MEMBACA SURAT KABAR YANG BAPAK MASIH BARU DAN SEJAK TADI DIGENGGAMNYA. MEMBACA. MEMBOLAK-BALIK. TERKEJUT. TERPANA. :(RIANG) Lho, Bu. Lihat Bu! Si Sanip Kartopawiro anak kita masuk koran. IBU BAPAK IBU BAPAK :Apa iya? Mana Pak? (MELIHAT SURAT KABAR. MEMBACA. WAJAH MEREKA CERAH.) :(MEMBACA) Sanip Kartopawiro pentas teater di Amerika. :Wah, pentas di Amerika Pak. Sanip anak kita :Kartopawiro itu namaku. Ia pasti anakku

IBU BAPAK IBU

:Bukan anakmu to! Anak kita Pak. :Hiya, Sanip anak kita. :Kita baca bersama Pak. (MEMBACA) Sanip Kartopawiro dari Purworejo, seorang teaterwan mandiri jebolan Asdrafi akan pentas di The Ohio State University, Amerika tanggal.... (DAN SETERUSNYA).

DARI

SUATU

SUDUT

KEGELAPAN

MUNCUL

PEMUDA/SANIP

KERTOPAWIRO MEMERHATIKAN IBU DAN BAPAK DENGAN SENYUM RIANG. PEMUDA ITU BERTELANJ ANG DADA. DARI ATAS MENYOROT LAMPU WARNA MERAH MENIMPA KEPALA DAN TUBUH PEMUDA. SEMUA PANGGUNG GELAP. HANYA PADA PEMUDA LAMPU MENYALA. PEMUDA IBU :Bu... (IBU MENOLEH, BERTERIAK KEGIRANGAN.) :Oalah Sanip anakku....

SI BAPAK HANYA MENATAP SEBENTAR, BERPALING. PURA-PURA MEMBENCI PADAHAL HATINYA RINDU SETENGAH MATI. PEMUDA IBU PEMUDA :Bu, aku mohon do'a restu. Aku akan pentas teater di Amerika. :Iya, nak. Ibu do'akan semoga berhasil dan sukses. :(KEPADA BAP AK) Pak, aku sudah kembali. (BAP AK MASIH TETAP DIAM). Aku mohon do'a restu bapak. BAPAK IBU BAPAK PEMUDA BAPAK PEMUD A :Aku tidak kenal dirimu! :Pak! Dia Sanip Kartopawiro anakmu. Anak kita. :Jangan percaya begitu saja Bu. Jangan Jangan dia hanya akan menipu dan merampas harta kita. Dilihat dulu KTP-nya. :Bapak tidak mengenal aku lagi? :Aku tidak punya anak seperti kamu. Aku tidak kenal dirimu. : Ya, kar ena aku s uda h bera da di dun ia lain. Bapa k t ida k mengenal k u lagi. Dunia yang tidak terjangkau oleh alam pikiran manusia. Dunia keheningan. Dunia sukma. (PAUSE). Oooh... Bu aku kedinginan. IBU PEMUDA BAPAK :Apa kamu tidak pakai baju dan celana? :Ho'oh. :Ada yang seksi nggak?

IBU PEMUD A

:Hussh! Ngawur kamu pakne. :Di s i ni s emua nya t ela nja ng. Ka mi di s i ni menunggu. M enunggu da n terus menunggu. Sampai

rembulan memboncah, matahari meleleh, dan bumi merekah. Aku kembali ke duniaku.... (LAMPU WARNA MERAH MATI, DAN SANIP MENGHILANG.)

IBU

: (MENJERIT )Sanip anakku.!!(MENCARI-CARI KE SETIAP SUDUT)

BAP AK

:S abar bu s abar .... Hat i mu dit ena ngka n. P i kir a nmu dis a dar ka n. S emua hanya bayang -bayang, hanya ilusi. Kelihatannya Sanip pulang, tapi ngapusi. Sabar bu....

MEREKA KEMBALI DIAM MENUNGGU. BAP AK :Sudah bu, mari kita menunggu lagi. Kita tunjukka n kes et iaan kita. Kita tunjukkan rasa cinta kasih kita pada anak-anak kita. Kita akan ceritakan nanti bahwa kekasaran kita, kemarahan kita, adalah bunga cinta yang harus ada agar semerbak harum. Agar kasih cinta kita abadi. Kita, akan terus menunggu dan menunggu. IBU BAP AK :Sudah sepuluh tahun kita menunggu.... :Tadi ena m tahun. S ekarang s epuluh tahun. Jadi sudah enam belas tahun kita menunggu. Kok seperti Waiting for Godot, menunggu dan terus menunggu. Kita, tambah kerut di kening kita bu, mari sini (BAPAK KEMUDIAN MENAMBAH KERUT DI DAHI IBU). IBU :Kamu juga pak (MENAMBAH KERUT DI KENING BAPAK). Wah semakin tua kita pak. BAP AK :Bu, s udah ena m belas ta hun anak kita, t ida k pulang pulang aku sangat rindu. Rindu dengan kenyentrikan yang menggemaskan. Ach, Sanip anakku yang kusayang. Di mana dirimu sekarang?

IBU BAP AK

:Jangan dipikir terus pak. Jangan membuka luka lama. :La lu a na k kit a ya ng kedua, dokt er S ar t i ka. K i ni la s uda h t i da k bol eh praktik lagi lantaran salah suntik. Kok ya bisa-bisanya salah suntik. Apa dulu di bangku kuliah tidak diajari nyuntik. Aku tak habis pikir. (DIAM SEBENTAR). Kemudian Sardjono si Sarjana Hukum anak kita, yang nomor tiga. Sekarang la pergi entah tak tahu rimbanya. Pergi dengan seorang perempuan yang bukan istrinya. Kok ya tega teganya. Lha wong sudah punya istri satu kok masih kurang. Rumah ini jadi tambah sepi.

IBU

:Sudah, mbok jangan dipikir!! Lukaku semakin menganga kalau engkau berbicara semua itu.

BAP AK

:Lalu si Sanip anak kita, yang paling kecil, yang aneh, yang nyleneh kata Ibu. Yang bercita-cita jadi "aktor teater. Entah nasibnya sekarang bagaimana.

IBU BAPAK

:Sudah to pakne, jangan bicara soal itu lagi. Kesedihan kita nanti akan semakin menumpuk. :Aku tidak sedih. Aku rindu. Rindu sama si Sanip Kartopawiro.

DARI KEGELAPAN TERDENGAR SUARA MEMANGGIL BAPAK DAN IBU. MEREK MENDENGAR SUARA SANIP. IBU DAN BAPAK KAGET, GEMBIRA, TAPI TIDAK MENEMUKAN APA-APA. B AP AK+I B U :Ayo kita car i .... (MENC AR I- C AR I KEM UD I AN P AN G G UN G KE

S ET I AP

S UDUT , S ES AAT

KEL UA R KOSONG,

P ANG G UN G, SEPI).

PEMUDA/SANIP : (HANYA GEMA SUARA) Bapak,... Ibu,... I Love You... SELESAI

Tentukan unsur intrinsik teks drama tersebut! Tema:.............................. ..................................................................................................

Alur:............................................................................................................................. ....

Penokohan:................................................................................................................... ...

Latar:....................................................................................................................... .........

Amanat:...................................................................................................................... ......

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :28 : Berbicara : Kesenian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama Kompetensi Dasar 14.1 Membahas ciri-ciri clan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam. Indikator     Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam. Membacakan gurindam. Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai dalam gurindam yang didengar. Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.

Tujuan Pembelajaran Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam. Materi Ajar Teks gurindam  ciri-ciri gurindam  nilai-nilai (budaya, agama, estetika, moral) Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas kembali pengertian gurindam dan sejarahnya. Kegiatan Inti 1. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam.

2. 3. 4.

Membacakan gurindam. Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai dalam gurindam yang didengar. Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam yang didengar.

Kegiatan Akhir Merefleksikan pesan-pesan dalam gurindam dengan kehidupan sehari-hari. Sumber Belajar buku yang terkait dengan puisi lama Penilaian: Jenis Tagihan:  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrument  unjuk kerja  format pengamatan Contoh gurindam Barang siapa tidak sembahyang Ibarat rumah tak bertiang. Dengan bapa jangan durhaka Supaya ayah tidak murka. Di antara buku-buku yang berisi gurindam, salah satu yang sangat terkenal adalah buku Gurindam Duabelas, karangan pujangga lama Raja Ali Haji (1847). Semuanya terdiri atas 12 pasal. Sebagai contoh, di bawah ini akan dikutip semua pasal tersebut masing-masing satu bait. Pasal 1 Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah. Pasal 2 Barang siapa meninggalkan sembahyang Bagai rumah tidak bertiang.

Pasal 3 Apabila terpelihara kuping Kabar yang jahat tiada damping. Pasal 4 Barang siapa meninggalkan zakat Tidaklah hartanya boleh berkat. Pasal 5 Jika hendak mengenal orang yang berbangsa Lihat kepada budi dan bahasa. Pasal 6 Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang setiawan. Pasal 7 Apabila anak tidak dilatih Jika besar bapanya lebih. Pasal 8 Keaiban orang jangan dibuka Keaiban sendiri hendaklah sangka. Pasal 9 Kebanyakan orang muda-muda Di situlah tempat setan menggoda. Pasal 10 Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat Pasal 11 Hendaklah berjasa Kepada yang berbangsa.

Pasal 12 Betul hati kepada raja Tanda jadi sebarang kerja. (Gurindam Duabelas) Jenis gurindam yang lain adalah Gurindam Berangkai, dengan ciri kata pertama pada baris pertama dari tiap-tiap gurindam sama. Contoh: Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi Kadang-kadang suku gurindam yang satu seakan-akan bertali dengan suku yang lain. Contoh: Sebelum bekerja pikir dahulu Supaya pekerjaan selamat selalu Kalau bekerja terburu-buru Tentulah kerja banyak keliru Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap cuplikan contoh gurindam di atas. ............................................................................................................................. ............. ...................................................................................................................... .................... ............................................................................................................................. ............. .................................................................................................. ............................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :29 : Membaca : Kesenian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra, yang dianggap penting pada tiap periode Kompetensi Dasar 15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer. Indikator Mengidentifikasi tema puisi kontemporer.  Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer.  Menjelaskan maksud isi puisi. Tujuan Pembelajaran Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode Materi Ajar Kumpulan puisi kontemporer  ciri-ciri puisi kontemporer  tema puisi kontemporer  bentuk puisi kontemporer  diksi

Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mencari buku kumpulan puisi kontemporer di perpustakaan sekolah. Kegiatan Inti 1. Membaca kumpulan puisi kontemporer (misalnya: Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufik Ismail) 2. Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer. 3. Menjelaskan maksud isi puisi. 4. Mendiskusikan tema dan ciri-ciri puisi. Kegiatan Akhir Merefleksikan tema puisi dengan keseharian. Sumber Belajar buku yang terkait dengan puisi kontemporer Penilaian: Jenis Tagihan:  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrument  uraian bebas  pilihan ganda jawaban singkat

Instrumen POT pot apa pot itu pot kaukah pot aku pot pot pot yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku pot pot pot pot apa pot itu pot kaukah pot aku (Sutardji Calzoum Bachri, 1970)

SHANG HAI ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? Bilang ping mau mau bilang pong mau ping? Bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong kutak punya ping kutak punya pong pinggir ping kumau pong tak tak bilang ping pinggir pong kumau ping tak tak bilang pong sembilu jarak-Mu merancap nyaring (Sutardji Calzoum Bachri, 1973)

Navvin kawin kawin kawin


ka

win ka win ka win ka ka win winka winka winka sihka sihka sihka sih ka sih ka sih ka sih ka ka si sih sih sih sih sih sih ka Ku (Sutardji Calzoum Bachri, 1970) Identifikasikan tema puisi Shang Hai, Pot, Berta Tragedi Winks dan Sihka!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :30 : Menulis : Kesenian :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 16.Mengungkapkan pendapat dalam bentuk kritik dan esai Kompetensi Dasar 16.1 Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai. Indikator  Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra. Tujuan Pembelajaran Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai. Materi Ajar Kritik dan esai  ciri-ciri kritik dan esai  prinsip penulisan kritik dan esai Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mencari contoh kritik dan esai pada majalah sastra yang terdapat di perpustakaan sekolah. Kegiatan Inti 1. 2. Membaca kritik dan esai. Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra.

3.

Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra.

Kegiatan Akhir Mengevaluasi hasil penulisan kritik dan esai yang dilakukan setiap siswa. Sumber Belajar buku yang terkait dengan kritik dan esai Penilaian: Jenis Tagihan: tugas individu  ulangan Bentuk Instrument  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat

Instrument Carilah contoh kritik sastra lainnya pada majalah sastra, misalnya majalah Horison diperpustakaan Samakta! Kemukakan hal yang dibahas dalam kritik tersebut! Judul Kritik: ................................ ................................ ................................ .. Kritikus:..................................................... ........................................................ Hal-hal yang dibahas:............................................................................................................................. ..................................................... ..................................................................................... ............................................................................................................................. ............

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :31 :Mendengarkan :Kesusastraan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 13. Memahami pembacaan teks drama Kompetensi Dasar 13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama. Indikator  Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks. Menyampaikan simpulan isi teks drama yang telah disampaikan. Tujuan Pembelajaran Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama. Materi Ajar Teks drama simpulan isi drama Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menunjuk salah beberapa teman untuk membacakan naskah drama yang tersedia. Kegiatan Inti 1. 2. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks. Mendiskusikan simpulan isi teks drama.

Kegiatan Akhir Menyerahkan hasil diskusi mengenai simpulan teks drama.

S u mb e r B e l aj a r buku kumpulan drama Penilaian: Jenis Tagihan:  tugas kelompok  ulangan Bentuk Instrumen  uraian bebas  pilihan ganda jawaban singkat Instrumen LATIHAN INDIVIDUAL Pada pemelajaran sebelumnya, kalian telah menentukan unsur -unsur intrinsik dari sebuah teks drama yang dibacakan. Sekarang, simpulkanlah isi drama yang berjudul SANG TEATERWAN karya Dulrokhim! ............................................................................................................................. ............. ...................................................................................................................... .................... ............................................................................................................................. ............. .................................................................................................. ........................................ ............................................................................................................................. ............. .............................................................................. .....................................................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :32 : Berbicara :kesusastraan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama Kompetensi Dasar 14.2 Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-sehari. Indikator Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini. Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-sehari. Materi Ajar Teks gurindam pengaitan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Mengulas macam-macam gurindam dan maknanya. Kegiatan Inti 1. 2. Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini. Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.

Kegiatan Akhir Mengaitkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam dengan kehidupan seharihari. Sumber Belajar buku yang terkait dengan puisi lama Penilaian: Jenis Tagihan:  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrument  unjuk kerja  format pengamatan Instrument LATIHAN INDIVIDUAL Sebagai contoh, dibawah ini akan dikutip semua pasal tersebut masing-masing satu

bait. Pasal 1 Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah. Pasal 2 Barang siapa meninggalkan sembahyang Bagai rumah tidak bertiang. Pasal 3 Apabila terpelihara, kuping Kabar yang jahat tiada damping. Pasal 4 Barang siapa meninggalkan zakat Tidaklah hartanya boleh berkat. Pasal 5 Jika hendak mengenal orang yang berbangsa Lihat kepada budi dan bahasa. Pasal 6 Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang setiawan. Pasal 7 Apabila anak tidak dilatih Jika besar bapanya lebih. Pasal 8 Keaiban orang j angan dibuka Keaiban sendiri hendaklah sangka. Pasal 9 Kebanyakan orang muda-muda Di situlah tempat setan menggoda. Pasal 10 Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat.

P a s a l

1 1

Hendaklah berjasa Kepada yang berbangsa. Pasal 12 Betul hati kepada raja Tanda jadi sebarang kera. (Gurindam Duabelas) Kemukakanlah di depan kelas mengenai keterkaitan antara kutipan 12 pasal Gurindam Duabelas dengan keseharian kita!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :33 : Membaca :Kesusastraan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode Kompetensi Dasar 15.2 Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melali membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode. Indikator  Menentukan hash-hash karya sastra penting pada tiap periode.  Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode.  Menemukan perbedaan karakteristik tiap periode.  Mendiskusikan karya-karya pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, d1l), Tujuan Pembelajaran Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melali membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode.

Materi Ajar Karya sastra berdasarkan periodisasi  karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode  perbedaan karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menentukan judul-judul karya sastra yang dianggap penting di setiap periode. Kegiatan Inti 1. Membaca karya sastra dari tiap periode. 2. Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode. 3. Menemukan perbedaan karakteristik tiap periode. 4. Mendiskusikan karya-karya pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, d1l), Kegiatan Akhir Merefleksikan karya-karya, yang telah dibaca. Sumber Belajar  Rileks Kelas XII semester 1  karya sastra setiap periode Penilaian: Jenis tagihan:  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrumen:  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat

Instrumen Angk. 1. 2. 3. Ciri-ciri Masih menggunakan bahasa Melayu. Unsur takhayul masih kuat. Masih mementingkan bentuk dariada isi. Menyukai pantun dan syair. Balai Pustaka (BP)20 4. Kebanyakan bertema adat istiadat dan kawin paksa. 5. Sangat dipengaruhi tradisi dan sastra daerah. 6. 7. Kebanyakan beraliran romantisme. Apa Dayaku Dibandingkan dengan kesastraan sebelumnya, hanya berubah sedikit sekali. 1. Telah menggunakan bahasa Indonesia. 2. Unsur takhayul mulai berkurang. 3. Bentuk dan isi dianggap sama-sama penting, lebih menyukai bentuk soneta. Pujangga Baru (PB)30 4. Temanya telah meluas tentang kehidupan masyarakat. 5. Mulai dipengaruhi budaya barat (Eropa). 6. Beraliran idealisme. 7. Dibandingkan dengan sastra, sebelumnya proses perkembangannya bersifat meramu bentuk-bentuk lama menjadi baru. 1. 2. 3. 4. Mencerminkan kekaguman zaman Jepang Keragu-raguan terhadap Jepang Timbul rasa benci terhadap Jepang Sikap tawakal terhadap Tuhan atas Maria Amin Usmar Ismail Nur Syamsu Kita Berjuang Membayar Utang Kapal Udara, Kota Harmon Armijn Pane Sanusi Pane Pancaran Cinta (1926) SutanTakdir Alisyahbana Amir Hamzah Nur Sutan Iskandar Karena Aku Perempuan (1922) Tale Putus Dirundung Malang (1920) Nyanyi Sunyi (1937) Abdul Muis Marah Rusli Sastrawan Merari Siregar Karyanya Azab dan Sengsara (Novel 1920) Siti Nurbaya (1922) Salah Asuhan (1922)

Jiwa Berjiwa (1939)

5.

kekejaman Jepang Sikap orang berkepala dua seperti bunglon demi kepentingan sendiri.

Idrus Rosihan Anwar nwar

(cerpen) Seruan Lepas

Angkatan Zaman Jepang

6.

Tumbuhnya rasa kebangsaan yang kuat

7. Bersifat simbolik 1. Menggunakan bahasa Indonesia 2. Gaya-gaya klise ditinggalkan 3. Isi lebih penting daripada bentuk, bahasanya bebas, prosa berkurang, dan puisi berkembang. 4. Kebanyakan bertema perjuangan Angkatan45 melawan penjajah.

Chairil Anwar Idrus Usmar Ismail Rosihan Anwar

Aku Aki Mekar Melati India dari Dekat

Tiga Menguak Takdir Asrul Sani

5. Sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat mulai menonjol 6. Dipengaruhi sastrawan atau pujangga dunia 7. Beraliran realisme. 8. Bersifat membentuk sesuatu yang baru atas reruntuhan yang lama. W.S. Rendra 1. Terikat oleh kesatuan tempat dan waktu. 2. Tumbuh dari pengaruh kesastraan sendiri. Nh. Dini Subagio Sastrowardoyo Toto Suclarto Bahtiar Suara

Orang-orang di Tikungan Jalan

Dua Dunia Kejantanan di Sumbing

Angkatan50 3. Memberi nilai baru terhadap arti daerah sumber ilham dan tempat berpijak secara budaya.

Nugroho Notosusanto

Hujan Kepagian

A.A. Navis 1. Menggunakan bahasa Indonesia Ajip Rosidi

Robohnya Surau kami Pesta la Sudah Bertualang Bianglala Ny. Tatis La Barka

2. Isi dianggap lebih penting daripadaW.S.Rendra Angkatan66 bentuk, dan bahasanya bebas. 3. Kebanyakan bertema perlawanan A.A. Navis melawan tirani dan kekejaman. Budi Dharma 4. Dipengruhi pejangga dunia, tetapi tetapNh. Dini mempertahankan jatidiri bangsa. 5. Beraliran idealisme. 6. Menciptakan karya dengan sengguhdan sejujur-jujurnya. Iwan Simatupang Angkatan 70/80 W. S. Rendra 1. Memiliki ciri estetika tersendiri lain darpada yang lain. 2. Semakin ekspresif Sutardji Calzoum Bachri Danarto Putu Wijaya Afrizal Maina Seno Gumira Aji Darma Ayu Utami Sapardi Djoko Da mono

Sihir Hujan

Kering (1972)

Blues untuk Bonnie (1971)

0 (1973) Godlob Telegram(1972) Yang Berdiam Dalam Mikrofon Penembak Misterius Saman Matahari yang Mengalir

Ditandai oleh lahirnya wawasan estetis baru pada tahun 90-an (misalnya: tidak o lagi mengembalikan realitas fiktif ke Angkatan 2000 antara wacana prosa dan wacana puisi, adanya teknik-teknik dalam

pengembangan sastra khusus novel/prosa) Dorothea Rosa Herliany

Carilah karya sastra, yang dianggap penting dalam setiap angkatan, bacalah kemudian bandingkan berdasarkan karakteristiknya!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan Aspek Tema Alokasi Waktu :Bahasa Indonesia :XII/ Ganjil :34 :Menulis :Kesustraan :2 x 45 menit

Standar Kompetensi 16.Mengungkapkan pendapat dalam bentuk kritik dan esai Kompetensi Dasar 16.2 Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra. Indikator  Menulis kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai.  Menyunting tulisan kritik dan esai sastra. Tujuan Pembelajaran Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra.

Materi Ajar

Kritik esai Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan Awal Menentukan karya sastra yang akan diberi kritik dan esai.

Kegiatan Inti 1. Menulis kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai. 2. Menyunting tulisan kritik dan esai sastra. Kegiatan Akhir Mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Sumber Belajar  buku yang terkait dengan kritik dan esai  buku EYD Penilaian: Jenis Tagihan:  tugas kelompok  tugas individu Bentuk Instrument  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Instrument Soal pilihan Ganda di Rileks Kelas XII Semester 2.

Anda mungkin juga menyukai