Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP ) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Waktu Pertemua Pertemuan Ke : Keperawatan Anak : Bb 0501/SKS

: 1x2x50 menit : 1

A. KOMPETENSI 1. KU : Mahasiswa dapat Asuhan Menerapkan konsep dan penanggulangan masalah-masalah Keperawatan Diare

2. KP

: Menjelaskan konsep KeperawatanDiare

B. METODE PEMBELAJARAN Metode perkulihan ini merupakan gabuungan dari beberapa metode yang ada. Metode yang di gunakan pada satuan acara pembelajaran ini adalah Tanya jawab dan pertanyaan yang digunakan untuk pokok bahasan yang menurut mahasiswa diselingi dengan diskusi.

C. POKOK PEMBAHASAN 1. Menjelaskan pengertian penyakit Diare 2. Menjelaskan penyebab penyakit Diare 3. Gejala-gejala diare 4. Bahaya Diare 5. Pencegahan Diare 6. penatalaksanaan Diare

D. No

RENCANA PELAKSANAAN Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa LCD Proyect or White bord

Kegiatan Tahap Pendahulan

1. Menguraikan

tujuan

manfaat 1. Memahami uraian dosen dan menanyakan hal hal terkait dengan yang

mata kuliah serta kompetensi akhir yang akan dicapai oleh mahasiswa pada akhir yang akan dicapai oleh mahasiswa pada akhir prose pembelajaran

pemberian

materi tentang : pengertian penyakitDiare). Penyebab

tanda dan gejala Diaredan juga perawatan pada anak-anaknya dengan penyakit Diare

2. Memahami 2. Memahami pembahasan dan pokok sub

dengan

secara

seksama uraian pokok bahasan dan sub pokok bahasan kuliah hari ini menanyakan hal hal yang terkait dengan pemberian materi tentang : pengertian penyakit Diare. Penyebab

pembahasan kuliah hari ini yaitu : pengertian penyakit Diare,Penyebab gejala Diare tanda dan dan juga

penatalaksanaan Diare

tanda dan gejala Diare dan juga perawatan pada anakanaknya Diare dengan penyakit

1. Memahami mengatasi tentang : pengertian penyakit Diare.

1. Mempersentasekan tentang : pengertian penyakit Diare

Penyebab, tanda dan gejala Diare 2 Penyajian Diare dan penatalaksanaan

Penyebab tanda dan gejala Diare dan juga perawatan,

serta penatalaksanaannya 2. Mendiskusikan tentang : materi

2. Membimbing

dalam

proses

Pengertian

penyakit

Diare

diskusi materi tentang asuhan keperawatan Diare

Penyebab tanda dan gejala Diaredan juga perawatan

pada anak-anaknya dengan penyakit Diare

3. Memahami dan 3. Menjelskan pengertian tentang Askep Diare menyimpulkan materi tentang : pengertian penyakit Diare Penyebab tanda dan gejala Diare dan juga perawatan pada anak-anaknya dengan penyakit Diare

4. Menjelaskan AskepDiare

prinsip

dasar 4. Memahami

dan

menyimpulkan prinsip dasar : penyakit DiarePenyebab tanda dan gejala Diaredan juga perawatan pada anakanaknya dengan penyakit Diare

5. menanyakan kembali hal-hal

yang belum dipahami dn perlu 5. Memberi tanggapan di diskusikan

1. bersama-sama 3 Penutup menyimpulkan

mahasiswa dan

mendiskusikan materi tentang asuhan keperawatan Diare

1. memberikan komentar dan LCD Proyec sumbang saran tentang : tor penyakit Diare Penyebab White tanda dan gejala Diare dan bord juga perawatan pada anakanaknya dengan penyakit Diare.

2. menugskan

mahasiswa

2. Membaca dan memahami materi kuliah yang akan datang.

mempelajari materi kuliah yang akan datang tentang trise aspek medis Diare

E. EVLUASI Evaluasi dilakukan dengan mangajukan pertanyaan dalam bentuk lisan mengenai konsep dasar keperawatan DemamDiare contoh soal : sebutkan pengertian asuhan keperawatan Diare?

Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare adalah buang air besar yang tidak normal (meningkat) dengan konsistensi tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu akut dan kronik (Suharyono, 1991). Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992).

B. Penyebab Diare Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991), sebagai berikut: a. Faktor instrinsik Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri. b. Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat

mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan kekebalan Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Genetik 2. Minum air tidak dimasak 3. Makan jajanan kurang bersih 4. Makan dengan tangan yang kotor 5. Berak disembarang tempat 6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari 7. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran 8. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun 9. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan

C. Gejala-gejala diare Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992). Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi

dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990). Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain :
1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan

berkurang.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam 5. Badan lemah dan lesu 6.

Muntah-muntah

7. Rasa haus 8. Menurunnya nafsu makan

D. Bahaya Diare
1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh 2. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar 3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh 4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas 5. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak 6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan kematian

E. Pencegahan Diare Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu dengan cara:
1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan

sehari-hari.
2. Membuang hajat pada jamban. 3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi. 5. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari

kuman.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun anjuran yang dispesifikasikan adalah


1. Berikan hanya ASI selama 4 6 bulan pertama dan teruskan menyusui

paling kurang selama tahun pertama..


2. Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 6 bulan. 3. Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air

bersih.
4. Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum

makan, sebelum menyiapkan makanan dan setelah berak.


5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus.

F. Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG) 1. Bahan dan alat yang diperlukan
a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung b. Garam dapur yang halus sebanyak (seperempat) sendok teh c. Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu)

gelas
d. Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.

2. Cara membuat larutan gula garam (LGG)


a. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu) gelas c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah

ditentukan
d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua e. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang

sama.

3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur : Umur < 1 tahun 1 - 4 tahun 5 12 tahun Dewasa Setiap Mencret / gelas 1 gelas 1 / gelas 3 gelas Jumlah oralit yang disediakan di rumah 400 ml/hari (2 bungkus) 600-800 ml/hari (3-4 bungkus) 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus) 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan2 hari.

DAFTAR PUSTAKA

FKUI. 2007. ILMU KESEHATAN ANAK. Jakarta : Infomedika Jakarta http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html

Anda mungkin juga menyukai