Periode reIrakter menjamin perambatan potensial aksi ke satu arah, dan
membatasi Irekuensi potensial aksi. Gambar 5.8 menjelaskan bahwa sekali potensial aksi telah ditimbulkan pada daerah baru di sebelahnya (daerah aktiI baru), dan daerah yang semula aktiI telah kembali ke istirahat (daerah inaktiI baru), maka muatan berlawanan yang berada dekat dengan daerah ini (aktiI baru) mendukung terjadinya aliran arus lokal pada arah belakang dan arah depan. Bila aliran arus balik seperti ini mampu membangkitkan daerah inaktiI ke ambang, maka potensial aksi akan terjadi dan dirambatkan ke daerah depan dan belakang. Hal semacam ini akan menciptakan situasi yang kacau. Untungnya sel saraI diselamatkan dari keadaan tersebut oleh adanya periode reIrakter. Periode reIrakter juga bertanggung jawab untuk mengatur batas atas Irekuensi potensial aksi, sehingga ia menentukan jumlah maksimum potensial aksi baru yang dapat dimulai dan dirambatkan sepanjang saraI dalam periode waktu yang disediakan. Tempat asal potensial aksi harus menyembuhkan diri dari periode reIrakternya dulu sebelum impuls baru dapat dipicu untuk mengikuti impuls pertama. Panjang periode reIrakter berbeda-beda untuk tipe sel saraI yang berbeda. Makin panjang periode reIrakternya, makin besar penundaan sebelum potensial aksi yang baru dapat dimulai, dan makin rendah Irekuensi sel saraI untuk merespon stimulus baru. 1. Periode Refrakter Absolut Pada periode itu sepetak tertentu membran akson yang sedang mengalami potensial aksi, tidak mampu memulai potensial aksi baru, tidak peduli berapapun kekuatan stimulus (Gambar 5.10). Keadaan ini disebut keadaan reIraktor absolut. Periode ini berlangsung sejak pintu Na
pertama kali dibuka dan kemudian tertutup
dan inaktiI. 2. Periode Refrakter Relatif Mengikuti periode reIrakter absolut adalah periode reIrakter relatiI, yaitu periode dimana suatu potensial aksi kedua dapat dihasilkan hanya dengan suatu stimulus yang lebih kuat daripada stimulus yang biasa diperlukan. Periode ini adalah periode yang dimulai dari terbukanya pintu K
(pada puncak potensial aksi untuk menghasilkan repolarisasi) sampai tertutup (pada akhir repolarisasi). Hanya bila semua saluran telah diperbaiki ke keadaan istirahatnya, petak membran yang semula mengalami potensial aksi siap merespon stimulus lagi seperti keadaan normal. Sementara itu impuls telah diteruskan merambat dengan cepat ke arah depan. Pada saat itu keadaan semula telah diperbaiki dari periode reIrakternya dan mampu distimulus, sedangkan potensial aksi sudah merambat jauh sehingga ia tidak dapat lagi mempengaruhi daerah asalnya. Jadi periode reIrakter menjamin perambatan potensial aksi pada akson ke satu arah menjauhi tempat semula yang diaktivasi.