Anda di halaman 1dari 3

tanya tentang Nabi dan Rasul

> Saya ingin tanyakan tentang pendapat sebagian orang yang menyatakan bahwa Rasul > itu adalah konsep lembaga, bukan konsep orang, siapa saja bisa menjadi Rasul. > Mereka berdalil dengan Al-Qur'an, diantaranya: > Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti > (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat > kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan > iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, > kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang > lurus,... [QS 49:7] > kemudian > Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang > mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka > kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. [QS 4:164] > (Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi > peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah > diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. > [QS 4:165] > Bahkan ada yang memahami bahwa telah diutus Nabi terakhir tapi tidak dengan > Rasul ??? > Namun tampaknya mereka tidak mau memahami makna Rasul dan Nabi dengan Hadits. > Benarkah pemahaman yang demikian ? Saya pernah membaca di buku "Aliran dan Paham Sesat di Indonesia" oleh Ustadz. Hartono Ahmad Jaiz bahwa ini adalah > pahamnya Lembaga Kerasulan, namun uraiannya sedikit (kurang lengkap) > Mungkin ada yang bisa menyampaikan tafsiran ayat tersebut di atas dengan Ayat > Al-Qur'an yang lain ataupun Hadits Sahih. > Wassalamu'alaikum Itu memang paham dari suatu golongan yang menyabut diri mereka dgn Lembaga Kerasulan(???), mereka memahami bahwa rasul harus ada disetiap zaman hingga

saat ini untuk menegakkan risalah, dan setiap orang yg menegakkan risalah adalah Rasul. Mereka juga memahami bahwa nabi sudah berakhir tapi rasul tetap ada sampai saat ini karena menurut mereka setiap nabi adalah rasul tetapi tidak setiap rasul mesti seorang nabi. Paham mereka ini adalah sesat dan menyesatkan. Memang benar menurut bahasa rasul artinya adalah utusan tapi rasul yang dimaksud dalam islam adalah manusia pilihan Allah yg menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya, jadi bukan sembarang orang dapat mengaku sebagai Rasul. Rasulullah saw bersabda :"Akan terus ada sekelompok orang dari umatku, yang menegakkan urusan/perintah Allah(pada riwayat lain : menang diatas kebenaran), orang-orang yang tidak menolong mereka dan yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka. Mereka tetap diatas nya(menegakkan urusan/perintah Allah; diatas kebenaran) sampai datang perintah Allah(datangnya angin yang akan mematikan mereka sebelum datangnya hari kiamat)" [HR.Bukhari no:3641, dan lainnya, hadits ini mutawatir] Menurut para ulama bahwa yang dimaksud sekelompok orang yang menegakkan urusan/perintah Allah dan terus-menerus diatas kebenaran itu adalah para ulama Ahli Hadits(Lihat Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, karya Syeikh Salim Al Hilali, hal:58-59).*) Jadi yg meneruskan risalah Nabi Muhammad saw adalah para ulama Ahli Hadits, bukannya suatu lembaga atau apapun namanya!!! Dalil bahwa kerasulan telah terputus adalah hadits dari Anas bin Malik ra, Rasulullah (saw) bersabda: "Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus, maka tidak ada Rasul dan tidak ada Nabi setelah aku." Maka hal itu terasa berat bagi manusia(para shahabat), lalu Beliau(saw) bersabda: "Kecuali al Mubasysyiraat(perkara-perkara yang memberikan kabar gembira)." Mereka(para shahabat) bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah al Mubasysyiraat itu?" Beliau(saw) menjawab : "Mimpi seorang muslim, itu satubagian dari bagian-bagian kenabian." [HR.Ahmad III/267; Tirmidzi no:2272; dan Al Hakim. Dishahihkan oleh Al-Albani didalam Irwa'ul Ghalil no.2473, dan Shahih Al Jami'ush Shaghir no:1631]**) Jika Rasulullah saja telah menyatakan bahwa kerasulan telah terputus lalu buat apa diada-adakan Lembaga Kerasulan??? Dan setiap Rasul adalah nabi tapi tidak semua nabi mesti seorang Rasul, dalilnya adalah hadits dari Abu Dzar Al-Ghifari ra, dia berkata : "Aku berkata: Wahai Rasulullah, berapa jumlah seluruh nabi? (Rasulullah) menjawab:"124.000(seratus duapuluh empat ribu), sedangkan dari jumlah itu para Rasul sebanyak 315(tiga ratus lima belas)"

[HR. Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban dan lainnya. Dishahihkan oleh Ibnu Katsir; dan Al-Albani di dalam Misykatul Mashaabiih III/122]***) Hadits ini jelas bertentangan dgn keyakinan mereka yg meyakini bahwa setiap nabi adalah rasul tetapi tidak setiap rasul mesti seorang nabi. Pembahasan tentang Lembaga Kerasulan ini dibahas pada Majalah AsSunnah edisi:11/V1422H-2001M dan edisi:12/V1422H-2002M dengan judul "Tanggapan Terhadap Faham Lembaga Kerasulan" oleh ust.Abu Isma'il Muslim Al Atsary. Maaf tidak dapat disalinkan disini karena pembahasannya cukup panjang(sampai 6 halaman). *) **) dikutip dari Majalah AsSunnah edisi:11/V1422H-2001M ***) dikutip dari Majalah AsSunnah edisi:12/V1422H-2001M

Anda mungkin juga menyukai