Anda di halaman 1dari 34

Pembimbing :

Dra. Esti Mumpuni, M.Si., Apt. Drs. Erizal

LATAR BELAKANG
HidrogelSuperabsorba n (HSA)

* Jenis lain bentuk hidrogel * Swelling 100-1000 kali berat kering * Aplikasi

Bahan Utama

Akrilamida (AAM) Asam Akrilat Kitosan

Penelitian sebelumnya :
Elfrida Bahan dasar Poli(akrilamida-ko-kalium akrilat) rasio swelling 427 x berat keringnya

Kombinasi AAM, KA, kitosan menghasilkan HSA dengan rasio swelling yang lebih tinggi & memiliki kemampuan menyerap ion logam Cu2+ dan Fe3+

Perumusan Masalah
1.Apakah hidrogel superabsorban dari poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)kitosan dapat disintesis dari campuran akrilamida, kalium akrilat, dan kitosan dengan teknik iradiasi gamma pada dosis 20 kGy. 2.Apakah variasi konsentrasi kitosan dapat berpengaruh pada penyerapan ion logam Cu2+ dan Fe3+.

Tujuan Penelitian
Mensintesis hidrogel superabsorban poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)kitosan dengan teknik radiasi gamma menggunakan variasi konsentrasi kitosan untuk mendapatkan kondisi maksimal dalam hal kemampuan menyerap ion logam Cu2+ dan Fe3+.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh hidrogel superabsorban yang dapat digunakan untuk penyerapan ion logam pada industri.

Hidrogel

Hidrogel Superabsorban
Hidrogel alami
Reaksi Kimia

Penggolongan hidrogel berdasarkan proses pembentukannya

Hidrogel sintetik

Mikrobiologi
Reaksi Fisika

Radiasi gamma

Keunggulan

Kerugian

Contoh Hidrogel Alami / Natural


Natural
Bahan alami

Crosslinking rendah

(fisika)
Swelling relatif tinggi

Sintesis enzimatis
Mudah terdegradasi

Contoh Hidrogel Sintetik


Sintetik
Monomer/polimer sintetik
Crosslinking relatif tinggi,

(kimia)
Swelling bervariasi Sintesis radiasi,kimia,

fisika
Relatif sukar didegradasi

1. Akrilamida
CH 2 HC C O NH 2

Nama IUPAC Rumus Molekul Bobot Molekul Berat Jenis Pemerian

: : : : :

2-Propenamida C3H5NO 71,08 gram/mol 1,13 gram/cm-1 Kristal bentuk serpihan/serbuk hablur, tidak berwarna, tidak berbau

Kegunaan : 1.Monomer reaktif dan senyawa kimia antara dalam produksi berbagai bahan organik seperti poliakrilamida 2.Pembentuk polimer dan kopolimer, fiber, lensa kontak, koagulan air (digunakan dalam pemrosesan air limbah) 3.Cross-linking agent

2. Asam Akrilat
Nama IUPAC : Asam propenoat
Nama Lain : Asam etilenkarboksilat, propena, asam vinilformat asam

Rumus Molekul : C3H4O2


Bobot Molekul : 72,06 gram/mol

Pemerian

: Berwarna putih, serbuk bersifat higroskopik dengan karakteristik bau yang lemah
: Larut dalam air, etanol 95% dan gliserin

Kelarutan

Kegunaan

: Bahan dasar pembuatan hidrogel superabsorban

Kalium akrilat dapat dibuat dari penetralan asam akrilat dengan kalium hidroksida (KOH)

3. Kitosan
OH O OH O OH O OH O OH O OH O

Polimer alam hasil produk deasetilasi kitin dari reaksi kimia menggunakan NaOH / enzim kitin deasetilasi n

NH 2

NH 2

NH 2

Nama lain

: Poli-(1,4)-2-amino-2-deoksiD-glukosa

Bobot molekul : 10.000-1.000.000


Pemerian Kelarutan : Serbuk / serpihan, putih / putih krem, tidak berbau : Tidak larut dlm air, praktis tidak larut dlm pelarut organik

Kegunaan

: - Bahan penyerap logam berat - Bahan pengental -Antimikroba / pengawet

Hidrogel superabsorban (HSA) adalah salah salah satu jenis hidrogel

yang mempunyai kemampuan menyerap air dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menahan cairannya walaupun berada di bawah tekanan. Asam akrilat adalah bahan baku hidrogel superabsorbant dan apabila diiradiasi akan menghasilkan CO2 dan H2O. Maka, untuk mencegah hal ini dapat dinetralkan dengan KOH. Sehingga kalium akrilat yang dihasilkan jika diiradiasi akan membentuk ikatan silang pada gugus rangkapnya. Untuk menaikkan sifat absorbent dari hidrogel maka dapat digabungkan akrilamida. Karena, akrilamida dalam bentuk polimernya dapat bersifat sebagai superabsorbant dan mempunyai ikatan rangkap yang dengan mudah menghasilkan radikal bebas jika diiradiasi sehingga mudah berikatan silang dengan Kalium akrilat. Kitosan bersifat sebagai pengkelat. Penggabungan antara akrilamida, kalium akrilat dan kitosan pada pembuatan hidrogel superabsorban Poli(AAM-ko-kalium akrilat)-kitosan dengan teknik iradiasi gamma pada dosis 20 kGy, diharapkan mempunyai sifat superabsorban yang besar dan mampu menyerap ion logam.

Prinsip Penelitian
Hidrogel superabsorban disintesis dari campuran kalium akrilat, akrilamida, dan kitosan dengan variasi konsentrasi kitosan. Kemudian campuran larutan tersebut dicetak. Hasil cetakan diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis radiasi 20 kGy dengan laju dosis 10 kGy/jam. Hidrogel superabsorban yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi sifat fisikokimianya.

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Biomaterial, Bidang Proses Radiasi. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Pasar Jumat, Jakarta Selatan

BAHAN

ALAT

Akrilamida (Merck) Asam akrilat (Merck) Kitosan KOH (Merck) Asam asetat (Merck) FeCl3.6H20 (Merck) CuSO4.5H2O (Merck) Aquadest

Timbangan analitik NJW 300 Oven Hereaus Instrumen Vacuterm Iradiator Co-60 (Iradiator karet) Alat-alat gelas (gelas ukur, erlenmeyer, gelas piala) Stopwatch Wadah cetakan hidrogel Spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) Shimadzu Prestige-21 Spektrofotometer Ultra violet-Visible (UV-VIS) Magnet stirer motor Heildolph

Skema Kerja Penelitian


15 mL asam akrilat
12,32 g KOH

10 g akrilamida
40 mL Aquadest

Larutan Kitosan konsentrasi 0,05; 0,1; 0,15; 0,2% dalam Asam asetat 1%

Kalium akrilat

Larutan Akrilamida

Campuran larutan Kalium akrilat, akrilamida dan kitosan 0,05; 0,1; 0,15;0,2%

Cetak dalam plastik dengan ketebalan yang sama


Iradiasi sinar (Co60) Dosis 20 kGy

Hidrogel Superabsorban

Uji karakteristik

Penampilan fisik

Fraksi gel

swelling

Rasio

Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Cu2+dan Fe3+

HSA terhadap pengaruh waktu

HSA terhadap EDS

HASIL PENELITIAN DAN TAMBAHAN

1. Penampilan fisik
2. Penetapan Fraksi Gel 3. Rasio swelling hidrogel superabsorban
A. Pengaruh waktu
B. EDS (Equilibrium Degree Swelling)

4. Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi Ion Cu2+

5. Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Fe3+

6. Uji Gugus Fungsi dengan FT-IR


A. Pemeriksaan Bahan baku

B. Mekanisme Reaksi Pembentukkan HSA PAAM ko- KA


C. Pemeriksaan Sampel Hasil Iradiasi

No.

Konsentrasi kitosan (%)


Blanko

Kering
Kekerasan +++ Warna + Bentuk gel +++

Basah
Warna +

1.

2.
3. 4.

0,05
0,10 0,15

+++
++ ++

+
++ +++

+++
++ +

+
+ +

5.

0,20

++++

Keterangan :
Kekerasan + Cukup keras dan lentur ++ Keras +++ Sangat keras dan tidak lentur Bentuk gel + Lunak dan mudah hancur ++ Kenyal +++ Kenyal dan kuat Warna + Tidak berwarna ++ Kuning pucat +++ Kuning ++++ Kuning kecoklatan

Konsentrasi kitosan Blanko 0,05%

Fraksi gel 94,9366% 94,0952%

0,10%
0,15% 0,20%
Fraksi gel
100 95

93,2396%
91,7134% 89,3597%

Fraksi gel

90
85 80 0 0.05 0.1 0.15 Konsentrasi kitosan (%) 0.2 0.25

Waktu (menit) 30 60 90

Rasio swelling Blanko 19,5794 30,6803 43,6659 Kitosan 0,05% 20,0664 31,1204 45,6668 Kitosan 0,10% 21,4404 32,4246 47,6594 Kitosan 0,15% 21,9804 34,7225 49,3968 Kitosan 0,20% 22,7031 35,5738 51,5850

120
150 180

53,5708
64,0128 72,7035

56,8333
68,1998 77,8349

58,4011
72,0954 82,2473

60,6796
74,4628 84,8784

62,2687
76,6926 87,1527

210

80,0605

89,9207

94,1630

96,7767

99,6329

Swelling rasio HSA terhadap pengaruh waktu dalam air


120 100 80 60 40 20 0 0 50 100 150 Waktu (menit) 200 250 Swelling rasio (g/g)

blanko kitosan 0.05%

kitosan 0.10% kitosan 0.15% kitosan 0,20%

EDS (Equilibrium Degree Swelling)


700 600 500 400 300 200 100 0 0 0.05 0.1 0.15 Konsentrasi Kitosan 0.2 0.25
Swelling rasio (g/g)

24 Jam 48 Jam 72 Jam

4. Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Cu2+


Kadar Ion Cu2+ yang terserap HSA
Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Cu
2+

Berat Hidrogel (gram)

Blanko 10 15 20 25 25,8036 29,6429 36,6964 40,5371

Kitosan 0,2%
Kadar Ion Cu2+ yang Terserap

30,5499 34,3177 42,0570 45,4175

30
35 40 45 50 75 100 150

47,5000
53,7500 56,3393 62, 7676 65,2679 73,3036 81,4286 88,9286

54,5825
59,1650 61,5071 67,8208 69,6538 78,6151 85,2342 92,0570

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 80 100 120 140 160 Berat Hidrogel (g) Blanko Kitosan 0.2%

dalam Hidrogel (%)

HSA Mengadsorpsi Ion Cu2+

Hidrogel kering setelah mengadsorpsi Cu2+

Hasil Adsorpsi HSA dalam larutan CuSO4

5. Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Fe3+

Berat Hidrogel (gram) 10 15 20 25 30 35

Kadar Ion Fe3+ yang terserap HSA Blanko 4,3836 13,242 18,0822 26,6667 33,8813 42,2831 Kitosan 0,2% 8,3249 18,1726 23,3503 30,9645 39,4924 51,6751
Kadar Ion Fe 3+ yang Terserap dalam Hidrogel (%)

Uji kemampuan hidrogel terhadap adsorpsi ion Fe


100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 80 100 120

3+

40
45 50 75 100 150

50,7763
55,3425 63,0170 69,7717 78,1735 86,2927

59,6954
63,6548 68,6294 75,1269 82,8426 90,9645

140

160

Berat hidrogel (g) Blanko Kitosan 0.2%

HSA Mengadsorpsi Ion Fe3+

Hidrogel kering setelah mengadsorpsi Fe3+

Hasil Adsorpsi HSA dalam larutan FeCl3

6. Uji Gugus Fungsi dengan FT-IR


Pemeriksaan Bahan baku
CH 2

1. Akrilamida

HC C O

NH 2

C-N NH 2 C=O

C=C

CH

Gugus fungsi pada Spektrum IR

Bilangan Gelombang (cm-1)

Bilangan Gelombang Pada Spektrum (cm-1)

a. NH2 b. CH c. C=O d. C=C e. C-N

3100 3500 1340 1470 1690 1760 1610 -1680 1180 1360

3425 1430 1690 1620 1290

2. Asam Akrilat

C-H
O-H C=O C=C

Gugus fungsi pada Spektrum IR a. b. c. d. CH C=O OH C=C

Bilangan Gelombang (cm-1) 2800 3300 1640 1820 3000 3700 1620 1680

Bilangan Gelombang Pada spektrum (cm-1) 2820 1727 3110 1680

OH

OH O O OH O O

OH O OH O

3. Kitosan
OH

NH 2

NH 2

NH 2

100 %T 97. 5

95

92. 5

90

87. 5

3587.60

3435.22

82. 5

80

3120.82 3070.68

2708.06

2530.61

2304.94

2142.91

85

2249.00

2044.54

1996.32

1919.17

2875.86

77. 5

1421.54 1377.17

75

72. 5

70

C-O-C
1064.71 1029.99 678.94 650.01
750

1151.50

943.19 898.83

852.54 815.89

N-H

CH

1315.45

C=O

1660.71

1263.37

O-H

1595.13 1554.63

67. 5

4000 k it os an 2

3750

3500

3250

3000

2750

2500

2250

2000

1750

1500

1250

1000

Gugus fungsi pada spektrum IR a. b. c. d. e. OH N-H CH C=O C-O-C

Bilangan gelombang (cm-1) 3000 3700 3100 3500 2800 3300 1640 1820 1050 1260

Bilangan Gelombang Pada spektrum (cm-1) 3427 3175 2874 1648 1126

582.50 545.85 514.99


500 1/ c m

Mekanisme Reaksi poli (AAM-ko-KA)


C o -6 0

OH

+ O O K O

O K O O N H 2

k a l iu m a k r il a t

+ O
O K

O N H

O K

a k r il a m i d a
O NH O O NH
2 2

O NH

O K

n
O O K

O K

p o l i( A A m - k o - k a l i u m a k r il a t )

Pemeriksaan Sampel Hasil Iradiasi

1. HSA poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)

Gugus fungsi pada Spektrum IR a. CH b. C=O c. NH2 d. C=O e. CH2

Bilangan Gelombang (cm-1) 2800 3300 1640 1820 3000 3700 1640 1820 1475 1300

BilanganGelombang Pada spektrum (cm-1) 2953.14 1682.71 3345.67 1682.71 1452.46

II. HSA poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)-kitosan

Gugus fungsi pada spektrum IR a. b. c. d. e. OH N-H CH C=O C-O-C

Bilangan gelombang (cm-1) 3000 3700 3100 3500 2800 3300 1640 1820 1050 1260

Bilangan Gelombang Pada spektrum (cm-1) 3346.5 3207.62 2850.79 1660.71 1166.93

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan 1. HSA poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)-kitosan dapat disintesis dengan menggunakan radiasi gamma. 2. Bentuk visual HSA semakin besar konsentrasi kitosan, semakin lunak dan tidak berwarna dalam keadaan basah. Pada keadaan kering, semakin besar konsentrasi kitosan maka semakin cukup keras dan lentur bentuk HSA semakin berwarna kuning kecoklatan. 3. Fraksi gel dengan naiknya konsentrasi kitosan hingga 0,20% relatif menurun hingga 89%. 4. Nilai EDS optimum adalah 624 kali berat keringnya yang dapat dicapai pada waktu 72 jam dengan konsentrasi kitosan 0,15%. 5. HSA poli(akrilamida-ko-kalium akrilat)-kitosan dapat mengadsorpsi ion logam Cu2+ dan Fe3+ sebagai fungsi berat basah hidrogel. B. Saran Perlu dilakukan analisis SEM (Scanning Electron Microscope) untuk mengetahui ukuran pori-pori dari hidrogel.

Hal hal yang menyebabkan HSA swelling


1 Ikatan silang antar rantai mencegah swelling tdk terbatas/terhingga 3 COOK+ CONH2 Rantai hidrofilik

COOCONH2

K+

COO-

COO-

K+

K+
COOH

COOH
2 Tolak menolak antar ion Meningkatkan swelling

4 Disosiasi ion K + karboksilat meningkatkan tekanan osmosa

COOH

Swelling akibat tekanan osmose

Difusi H2O Garam + H2O

H2O Garam + H2O

H2O

Membran semipermeabel

Anda mungkin juga menyukai