0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan 10 tahapan pembuatan slide preparat tumbuhan, yaitu: (1) pengambilan sampel, (2) fiksasi untuk mematikan dan mengawetkan isi sel, (3) aspirasi untuk mengeluarkan udara, (4) dehidrasi untuk menarik air, (5) clearing untuk membuat bahan bening, (6) infiltrasi untuk memasukkan parafin, (7) embedding untuk menanamkan sampel ke dalam blok parafin, (8
Dokumen tersebut menjelaskan 10 tahapan pembuatan slide preparat tumbuhan, yaitu: (1) pengambilan sampel, (2) fiksasi untuk mematikan dan mengawetkan isi sel, (3) aspirasi untuk mengeluarkan udara, (4) dehidrasi untuk menarik air, (5) clearing untuk membuat bahan bening, (6) infiltrasi untuk memasukkan parafin, (7) embedding untuk menanamkan sampel ke dalam blok parafin, (8
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut menjelaskan 10 tahapan pembuatan slide preparat tumbuhan, yaitu: (1) pengambilan sampel, (2) fiksasi untuk mematikan dan mengawetkan isi sel, (3) aspirasi untuk mengeluarkan udara, (4) dehidrasi untuk menarik air, (5) clearing untuk membuat bahan bening, (6) infiltrasi untuk memasukkan parafin, (7) embedding untuk menanamkan sampel ke dalam blok parafin, (8
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Tahapan ini dimaksudkan adalah untuk menentukan sampel apa yang akan kita jadikan slide preparat, misalnya organ akar, batang, ataupun daun. Gambar proses seperti ini. 2. Fiksasi Fiksasi dilakukan pada larutan FAA (Iormalin, alcohol, asam aceta glacial) selama lebih kurang 24 jam. Tujuan Iiksasi adalah mematikan (penghentian proses-proses hidup secara tiba-tiba dan kekal (permanen) serta mengawetkan semua isi sel dalam ukuran serta posisi semula dalam sel atau hamper sama dengan pada waktu masih hidup . Akan tetapi bila ditangani secara kasar, bahan akan rusak sebelum dimasukkan ke dalam larutan pengawet. Proses Iiksasi seperti pada gambar ini atau pada gambar ini. 3. Aspirasi Setelah bahan dimasukkan ke dalam larutan Iiksasi, udara dalam jaringan tumbuhan dikeluarkan agar penetrasi dari larutan tersebut tidak terhalang. Alat yang digunakan seperti ini dan prosesnya seperti ini. 4. Dehidrasi Tahap ini bertujuan menarik air dari jaringan tumbuhan agar kemudian dapat dikenakan larutan yang dapat bercampur atau larut dalam paraIin yang digunakan sebagai alat dimana bahan akan ditanam. Dehidrasi seringkali dilakukan dengan seri alcohol-xylol atau lakohol TBA. Tahapan dehidrasi seperti ini. 5. Clearing Adalah tahapan setelah dehidrasi ini disebut juga pembeningan atau penjernihan, karena dengan proses tersebut menyebabkan bahan menjadi bening atau jernih. Proses clearing seperti ini. 6. Infiltrasi Disebut inIiltrasi, karena pada tahap ini paraIIin lunak sedikit-demi sedikit mulai dimasukan ke dalam jaringan tumbuhan dengan belum beberapa tahapan masih bercampur dengan xilol. Proses inIiltrasi seperti ini. 7. Embedding (Penanaman) Pada tahapan ini harus disediakan cetakan untuk memblok paraIin yang akan ditanami oleh sampel preparat. Prosesnya seperti ini 8. Penyayatan Blok Parafin Potonglah balok paraIIin menjadi balok-balok kecil yang masing-masing mengandung sebuah bahan. Balok paraIIin tersebut ditempelkan pada balok kayu menurut arah sayatan yang dikehendaki. Proses seperti ini. 9. Penempelan Kaca objek yang hendak digunakan untuk menempelkan pita paraIIin haruslah bersih kimiawi, sebab jika tidak demikian, sayatan-sayatan akan lepas. Bersihkan kaca objek dengan lap bersih dan kering. Sebagai bahan perekat digunakan larutan Haupt`s. Proses seperti ini. 10. Pewarnaan Untuk memudahkan pengertiannya, proses pewarnaan diungkapkan dalam suatu bagan yang memuat urutan terjadwal. Pewarnaan yang paling sederhana adalah pewarnaan progresiI dimana intensitas warna dalam jaringan berbanding lurus dengan lama waktu perendaman dalam zat warna tersebut.