No
1
Nama Tokoh
Plato
Posisi Manusia
Deterministik, ditentukan oleh Sang Baik
Nilai Tertinggi
Ide, Sang Baik, Akal Budi
Hakekat Etika
Orang yang baik dan bahagia adalah orang yang dikuasai akal budi, mampu mencapai kesatuan total kebaikan objektif, cinta, dan Tuhan. Manusia mencapai kebahagiaan melalui pengembangan diri, realisasi kekuatan hakiki, dicapai melalui tindakan. Kebahagiaan adalah nikmat, yaitu kebebasan dari rasa sakit dan penderitaan, bukan sekedar puas. Perbuatan yang baik adalah menyesuaikan diri dengan hukum alam, membebaskan diri dari hawa nafsu. Kebahagiaan sebenarnya adalah menyatunya nilai objektif (cinta kasih) dengan nilai subjektif (Allah) Hukum kodrat menempatkan manusia sebagai orang yang baik.Manusia punya kebebasan untuk mengikuti kodratnya atau tidak, karena tujuan akhir manusia adalah Tuhan (kebahagiaan).
Aristoteles
Epikuros
Berkehendak, dipengaruhi kehendak Tertinggi (Intelektual Agens) Deterministik, Kehendak Manusia bebas, Manusia bukan Budak Takdir Deterministik dibatasi Takdir, kebebasan
Hidup yang Bermutu, Hidup yang Baik, Nilai sebagai tujuan Nikmat Rohani, Ketentraman Jiwa
Stoa
Illahi dan Alam satu kesatuan, Realitas Materil, Akal Budi Tuhan, Akal Budi
Augustinus
Individu
Thomas Aquinas
Tuhan
Individu
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Komunikasi UNPAD 2011, email : yen_rizal@yahoo.com. Disarikan dari Buku 13 Tokoh Etika, karangan Frans Magnis Suseno, Penerbit Kanisius, 1997
Spinoza
Kesetaraan
Joseph Butler
Suara Hati, Rasionalitas Kodrat Manusia Indrawi dan pengalaman manusia, Perasaan Moral
David Hume
10
Immanuel Kant
Bebas, Berkehendak
Kesadaran Moral
11
Schopenhauer
12
Stuart Mill
Kenikmatan
Kesetaraan
13
Nietszche
Kebaikan adalah Kenikmatan, Manusia harus mendorong Emosi Aktif dan melawan emosi pasif Moralitas adalah suara hati yang melakukan refleksi, mencapai cinta diri yang tenang Etika harus dicari dalam diri manusia, berdasarkan pengalaman, karena etika adalah perasaan moral Manusia adalah makluk yang bebas, dan sumber moralitas ada pada otonomi manusia untuk berkehendak sendiri atas dasar akal budi praktis murni. Hidup adalah sumber penderitaan. Etika adalah membebaskan diri dari penderitaan, penyangkalan hidup Setiap orang harus mengusahakan kenikmatan sebagai bentuk kebahagiaan, tapi bukan untuk diri sendiri. Kebahagiaan kita terakumulasi pada kebagiaan semua orang Hidup adalah kehendak untuk berkuasa. Manusia Super adalah manusia yang kuat, berani, berbudi luhur, berbudaya, estetik, bebas, tidak dihambat belas kasih yang lemah dan seperlunya bertindak kejam.