Anda di halaman 1dari 2

Persamaan dan Perbedaan 13 Tokoh Etika Oleh : Yenrizal1

No
1

Nama Tokoh
Plato

Posisi Manusia
Deterministik, ditentukan oleh Sang Baik

Nilai Tertinggi
Ide, Sang Baik, Akal Budi

Persamaan dan Perbedaan Kebahagiaan Hub Sesama Manusia


Hidup yang Bermutu Hubungan Sosial

Hakekat Etika
Orang yang baik dan bahagia adalah orang yang dikuasai akal budi, mampu mencapai kesatuan total kebaikan objektif, cinta, dan Tuhan. Manusia mencapai kebahagiaan melalui pengembangan diri, realisasi kekuatan hakiki, dicapai melalui tindakan. Kebahagiaan adalah nikmat, yaitu kebebasan dari rasa sakit dan penderitaan, bukan sekedar puas. Perbuatan yang baik adalah menyesuaikan diri dengan hukum alam, membebaskan diri dari hawa nafsu. Kebahagiaan sebenarnya adalah menyatunya nilai objektif (cinta kasih) dengan nilai subjektif (Allah) Hukum kodrat menempatkan manusia sebagai orang yang baik.Manusia punya kebebasan untuk mengikuti kodratnya atau tidak, karena tujuan akhir manusia adalah Tuhan (kebahagiaan).

Aristoteles

Epikuros

Berkehendak, dipengaruhi kehendak Tertinggi (Intelektual Agens) Deterministik, Kehendak Manusia bebas, Manusia bukan Budak Takdir Deterministik dibatasi Takdir, kebebasan

Kehendak, Akal Budi

Hidup yang Bermutu, Hidup yang Baik, Nilai sebagai tujuan Nikmat Rohani, Ketentraman Jiwa

Praxis (bertindak membuat lebih baik)

Kenikmatan secara rohani

Persahabatan dan Invidu

Stoa

Illahi dan Alam satu kesatuan, Realitas Materil, Akal Budi Tuhan, Akal Budi

Penyesuaian diri dengan Hukum Alam, kebebasan Transedensi dengan Tuhan.

Sederajat, berbuat baik terhadap setiap orang

Augustinus

Manusia bebas, Deterministik

Individu

Thomas Aquinas

Manusia bebas, tidak pernah puas, deterministik

Tuhan

Diperoleh setelah mati

Individu

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Komunikasi UNPAD 2011, email : yen_rizal@yahoo.com. Disarikan dari Buku 13 Tokoh Etika, karangan Frans Magnis Suseno, Penerbit Kanisius, 1997

Spinoza

Manusia tidak bebas, Manusia berkesadaran

Tuhan sama dengan Alam, Kenikmatan

Penyatuan dengan Tuhan, Kenikmatan

Kesetaraan

Joseph Butler

Manusia berefleksi, bebas Manusia tidak bebas, hanya spontanitas

Suara Hati, Rasionalitas Kodrat Manusia Indrawi dan pengalaman manusia, Perasaan Moral

Cinta Diri yang Tenang

Kesetaraan dan kedamaian Kesetaraan, juga individu

David Hume

Kenikmatan dan manfaat

10

Immanuel Kant

Bebas, Berkehendak

Otonomi kehendak dan Akal Budi praktis

Kesadaran Moral

Kesetaraan dan kebersamaan

11

Schopenhauer

Manusia bebas, tapi terperangkap oleh fenomena

Kehendak transendental manusia (noumena)

Pembebasan dari penderitaan

Kesetaraan dan Belas Kasih

12

Stuart Mill

Manusia bertindak dan bebas

Kenikmatan

Kesenangan dan kebebasan dari rasa sakit

Kesetaraan

13

Nietszche

Manusia berkehendak, Berkuasa (moralitas Tuan)

Kehendak (moralitas Tuan)

Kehendak untuk berkuasa

Kesetaraan, harus menjadi manusia super

Kebaikan adalah Kenikmatan, Manusia harus mendorong Emosi Aktif dan melawan emosi pasif Moralitas adalah suara hati yang melakukan refleksi, mencapai cinta diri yang tenang Etika harus dicari dalam diri manusia, berdasarkan pengalaman, karena etika adalah perasaan moral Manusia adalah makluk yang bebas, dan sumber moralitas ada pada otonomi manusia untuk berkehendak sendiri atas dasar akal budi praktis murni. Hidup adalah sumber penderitaan. Etika adalah membebaskan diri dari penderitaan, penyangkalan hidup Setiap orang harus mengusahakan kenikmatan sebagai bentuk kebahagiaan, tapi bukan untuk diri sendiri. Kebahagiaan kita terakumulasi pada kebagiaan semua orang Hidup adalah kehendak untuk berkuasa. Manusia Super adalah manusia yang kuat, berani, berbudi luhur, berbudaya, estetik, bebas, tidak dihambat belas kasih yang lemah dan seperlunya bertindak kejam.

Anda mungkin juga menyukai