Mahi Burkumann

14320356

Dhani Anindya K

15320089

Aulia Maharani

15320194

Ari Jinu Purwanto

15320226

Isnatul Halimah

15320290

Affina Sekar P

15320260

Humam Alani

15320364

D
N
I
M

KELOMPOK 7

MIND
Manusia cenderung membagi kehidupan menjadi 2:
1. Material/ fisikal (physical):
Bersifat umum sesutau dan dapat dilihat kasat mata
mencangkup benda-benda organik atau anorganik.
2. Mental/ psikikal (psychical):
Mencangkup mind, image, sensation, dan keinginan.
Bersifat khusus.

MIND
Aristoteles mengemukakan istilah aku yang menjadi subjek
adalah aku sebgai mind atau aku yang berakal dan aku sebgai
objek adalah sebagai badan dan nyawa.
Unsur dari self :
1. Kognitif : Berpikir dan mengerti
2. Afektif: Perasaan dan emosi
3. Konotif : Keinginan dan usaha

PENGERTIAN MIND
mind adalah bagian dari unsur kognitif aku-nya manusia.
Aku-nya (self) manusia adalah sebagai fungsi organisasi, dimana
mindl-ah yang menjalankan fungsi tersebut.
mind merupakan pusat kendali dari self.

KENDALA MEMPELAJARI MIND

Studi tentang mind dan manusia kurang diperhatikan.
Perhatian manusia lebih terarah pada aspek kehidupan
manusia
yang berhubungan dengan binatang, benda-benda
kemajuan IPTEK dari pada mempelajari manusia itu sendiri.
Munculnya berbagai macam aliran dalam psikologi
Psikologi memunculkan banyak aliran-aliran pemikiran yang
bertentangan:
- Psikoanalisa
- Behaviorisme
- Psikologi Gestalt

 Dalam mempelajari mind, manusia sukar bersikap objektif

Karena objek penelitiannya adalah manusia itu sendiri, dan setiap
manusia memiliki akal yang berbeda-beda maka sulit untuk
bersikap objektif.

Teori Teori tentang MIND

1. Akal Adalah Substansi Non Material Plato Dan Descrates
2. Akal Adalah Prinsip Penataan Aristoteles dan Immanuel
Kant
3. Akal Adalah Kumpulan Dari Pengalaman David Hume
4. Akal Adalah Sebagai Bentuk Perilaku

Akal Adalah Substansi Non Material

Plato
Akal tak dapat dibagi dan tak dapat mati. Istilah substansi dipakai
dalam filsafat untuk menujukkan suatu realitas yang dalam dan yang
mengandung kualitas. Akal memiliki kualitas seperti dapat paham,
berpikir, mengingat, dan mengkhayalkan sesuatu.
Plato
Plato membagi watak manusia kedalam tiga bagian.
1. Bagian yang berpikir (rasional) yang berada di otak.
2. Bagian yang merasa, tempatnya di dada.
3. Unsur selera (keinginan) yang berada di perut.

Akal Adalah Substansi Non Material

Descrates

Descrates
Akal adalah substansi. Descrates keluar dengan suatu keyakinan
yang kuat bahwa aku itulah yang ada. Perkataan dalam bahasa latin
adalah cogito ergo sum , aku berpikir karena aku ada.
Descrates menemukan bahwa adanya sedikitnya satu akal, yakni
akalnya sendiri, tak dapat diragukan.
Terdapat dua substansi yaitu non material dan material.

Akal Adalah Prinsip Penataan

Aristoteles dan Immanuel Kant
Aristoteles
Menurut Aristoteles, form (bentuk) itu ada di dalam benda sebagai
prinsip yang aktif untuk peraturan.

Immanuel Kant
Menurut Kant, akal itu aktif. Akal bukannya suatu substansi mental
yang berdiri sendiri, akal adalah penataan dan kesatuan dari
pengalaman-pengalaman pribadi manusia. Pengaturan pengalaman
menjadi mungkin karena ada akal dan pemahaman yang berlaku
sebagai prinsip penataan.

Akal Adalah Kumpulan Dari Pengalaman

David Hume
Menurut Hume, akal dan kekuatan atau daya-dayanya serta
sifat-sifat kehidupan mental tidak lain adalah asosiasi ide-ide dan
pengalaman. Akal (mind) istilah untuk sejumlah pengalaman ide
dan keinginan yang menempati perhatian dan kehidupan
seseorang.

Akal Adalah Sebagai Bentuk Perilaku

Psikologikal Behaviorisme (B.F. Skinner)
Bagi sekelompok psikolog, akal adalah suatu bentuk tingkah laku.
Beberapa macam tingkah laku tertentu, mendorong kita untuk
mempercayai tetang adanya akal.
Instrumentalisme (John Dewey)
Akal terdiri atas operative meaninges. Akal dan berfikir menjadi
aspek fungsional dari interaksi kejadian kejadian alam. Dewey
menolak segala pandangan dualisme dan anggapan bahwa akal
adalah yang mengetahui (knower). Akal sebagai aktivitas yang
memecahkan persoalan, sebagai tanggapan seseorang terhadap
yang samar-samar dan yang tak menentu.