Anda di halaman 1dari 10

MANUSIA, JIWA

DAN KEMATIAN
Presentation By

Fadhilatunnisa | Fitri Reski Ananda| Heru prakasa


Apa itu Manusia, Jiwa dan
Kematian ??
• Manusia
Merupakan makhluk yang luar biasa kompleks, paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak
tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
• Jiwa
Dari bahasa sanskerta yang artinya benih kehidupan,dalam bahasa
inggris disebut "soul". Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa
adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang.
Biasanya jiwa dipercaya mencakup pikiran dan kepribadian dan
sinonim dengan roh, akal, atau awak diri.
• Kematian
Akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen.
Definisi Manusia dari para Ahli
• NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah
jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang.
• OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk
yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
• ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang
berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana“.
• UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,
pikiran, dan prana atau badan fisik.
Hakikat Manusia Dalam Perspektif Islam

• Hakikat manusia menurut al-Qur’an ialah bahwa


manusia itu terdiri dari unsur jasmani, unsur akal, dan
unsur ruhani. Ketiga unsur tersebut sama pentingnya
untuk di kembangkan. Sehingga konsekuensinya
pendidikan harus di desain untuk mengembangkan
jasmani, akal, dan ruhani manusia.
• Dalam hal ini muhammad Quthub menyimpulkan bahwa
eksistensi manusia adalah jasmani, akal, dan ruh, yang
mana ketiganya menyusun manusia menjadi satu
kesatuan.
Hakikat Jiwa Dalam Perspektif Barat

• Menurut Aristoteles jiwa dan badan dipandang


sebagai dua aspek dari satu substansi. Badan
adalah materi dan jiwa dalam bentuk dan
masing-masing berperan sebagai potensi dan
aktus. Pada manusia, jiwa dan tumbuh
merupakan dua aspek dari substansi yang sama
yakni manusia. Anggapan ini mempunyai
konsekuensi bahwa jiwa tidak kekal karena jiwa
tidak dapat hidup tanpa materi.
Sambungan…
• Menurut Plato realitas terbagi menjadi dua yaitu inderawi
yang selalu berubah dan dunia idea yang tidak pernah
berubah. Idea merupakan sesuatu yang obyektif, tidak
diciptakan oleh pikiran dan justru sebaliknya pikiran
tergantung pada idea-idea tersebut. Menurutnya, Idea
dan Jiwa memiliki kesamaan. Lebih lanjut ia mengatakan
bahwa jiwa sudah ada sebelum hidup di bumi. Sebelum
bersatu dengan badan, jiwa sudah mengalami pra
eksistensi dimana ia memandang idea-idea.
sebagaimana manusia, jagat raya juga memiliki jiwa dan
jiwa dunia diciptakan sebelum jiwa-jiwa manusia.
Hakikat Jiwa Dalam Perspektif Islam

• Filsafat al-nafs (jiwa) al-kindi


jiwa merupakan substansi yang berasal dari
tuhan. Tidak tersusun, mempunyai arti penting,
sempurna dan mulia. Substansi yang sangat
halus, bertabiat mulia dan substansinya adalah
sebagian dari substansi Allah. Jiwa selalu
menentang kekuatan syahwat dan kemarahan,
serta selalu mengatur kedua kekuatan tersebut
dalam batas – batasnya dan tidak dibenarkan
melampaui kekuatan jiwa itu sendiri. Selain itu
jiwa bersifat spritual, ilahiah, terpisah dan
berbeda dengan jisim.
Sambungan…
• AL-GHAZALI DAN JIWA MANUSIA
Al-Ghazali memandang eksistensi jiwa adalah suatu
yang utuh. Ia mendukung doktrin-doktrin yang
menyatakan bahwa pusat pengalaman manusia
tertumpu pada jiwanya yang merupakan substansi yang
berdiri sendiri karena jiwa itu mempunyai fungsi dan
fakultas-fakultas. Jiwa manusia tidak terkotak secara
terpisah, melainkan menyebar ke seluruh organ tubuh.
Jiwa manusia terdiri atas substansi yang mempunyai
dimensi dan kemampuan merasa untuk bergerak
dengan yakin berupa potensi dasar yang dimiliki jiwa.
Definisi Kematian
• Secara Biologis, kematian di definisikan sebagai
berhentinya semua fungsi vital tubuh meliputi detak
jantung, aktivitas otak, serta pernapasan.
• Dalam kitab Lisanul Arab dikatakan “Mati adalah
kebalikan dari hidup.”
Jadi selama arti mati adalah kebalikan dari hidup, maka
tanda-tanda kematian berarti merupakan kebalikan dari
tanda-tanda kehidupan, yang nampak dengan hilangnya
kesadaran dan kehendak, tiadanya penginderaan,
gerak, dan pernapasan, serta berhentinya pertumbuhan
dan kebutuhan akan makanan.
Kesimpulan
Bahwasannya dalam perspektif teori-teori
filsafat menitik berat kan pada teori barat.
Sementara pada perspektif islam
bersumber pada Al-Quran.

Anda mungkin juga menyukai