Manajemen Keuangan
Adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi organisasi, meliputi:
kegiatan planning, analisis dan pengendalian
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO BIDANG KEUANGAN Penerapan manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan terhadap rumah sakit dimasa mendatang, yang dapat menimbulkan dampak terhadap pasien, pengunjung, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya yang relevan. Selain itu juga untuk melindungi pedayagunaan sarana dan prasarana rumah sakit.
Tujuan Khusus. Penerapan manajemen risiko dalam penata-usahaan keuangan RSJPDHK tujuannya agar manajemen: a. Mampu mengidentifikasi setiap risiko yang muncul dalam kegiatan tata kelola rumah sakit yang disebabkan karena faktor keuangan seperti: risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko inflasi, risiko likwiditas, risiko kredit. b. Mematuhi semua persyaratan hukum dan peraturan yang relevan. c. Menetapkan program kerja dan prosedur pengelolaan risiko keuangan yang tepat sasaran. d. Mendokumentasikan dan menyelidiki kerugian yang terjadi. e. Menentukan keseimbangan biaya yang paling efektif dari risiko pembiayaan dari berbagai fasilitas kamar operasi.
h.
Konteks Eksternal
Meliputi: 1. Lingkungan budaya. 2. Sosial, politik, 3. Hukum regulasi, 4. Keuangan, 5. Teknologi, 6. Ekonomi, 7. Lingkungan persaingan baik internasional. Nasional, regional atau lokal, 8. Faktor kunci penggerak dan kecenderungan yang berdampak pada tujuan organisasi.
Kondisi
1. Tuntutan GAKIN Tinggi. 2. Pasien Jamkesmas s/d VIP. 3. Peraturan Keuangan Negara. 4. Cost Recovery < 100% 5. Semi komputerisasi. 6. Harga Obat Masih Tinggi 7. Sangat Tinggi. 8. Pt.ASKES, Perusahaan, Jamkesmas/ Jamkseda.
Konteks Internal
Meliputi: 1. Tata Kelola 2. Struktur Organisasi 3. Peranan & Tanggung Jawab 4. Kebijakan/Tujuan / Stratejik yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. 5. Kemampuan Sumber Daya Internal 6. Sistem Informasi, aliran informasi dan proses pengambilan keputusan (formal dan informal). 7. Persepsi dan nilai pemangku kepentingan internal (Dokter, Perawat, Karyawan). 8. Budaya organisasi, 9. Standar-standar, panduan dan model-model yang diadopsi oleh organisasi, dan 10. Bentuk dan luasnya hubungan yang diperjanjikan (contractual relationships).
Kondisi
1. Konvensional 2. Sedang proses Revisi. 3. Belum pernah di Reviu. 4. Belum pernah di Reviu. 5. Memadai. 6. Analisis Internal Belum Terstruktur. 7. Memandang Sistem Keuangan belum Transparan. 8. Budaya PNS/Birokrat, belum memnuhi budaya Enterpreunership 9. Belum di Reviu (masih pola konvensional). 10.KSO baru sebatas tingkat operasional.
Jenis Kegiatan
1. 2. Memeriksa Berkas Tagihan yang telah diterima. Mempersiapkan Berkas SPM (Surat Permintaan Pembayaran) atau Voucher Bukti Kas/Bank Pengeluaran. Membubuhkan Paraf tanda telah di Verifikasi. Mencatat/membukukan sesuai prosedur akuntansi.
3. 4.
Mempersiapkan Berkas SPM (Surat Permintaan Pembayaran) atau Voucher Bukti Kas/Bank Pengeluaran:
Mememnuhi media persetujuan pembayaran oleh pejabat yang berwenang.
3. 4.