Anda di halaman 1dari 15

Adiantum capillus - veneris

(Paku Suplir )

Lygodium scandens
( Paku Kawat )

Nataya Maretha Dewi Kelas : X-6

Rizki Risma Yana Kelas : X-6

Adiantum capillus veneris


( Paku Suplir )

Edi Guntoro X-4

Khasiat bekatul Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Gangguan jantung, kelenjar gondok, darah tinggi, dan sejumlah penyakit lain pun bisa diatasi. Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat. Padahal, senyawa yang juga disebut pangamic acid ini memiliki banyak khasiat. Struktur kimia vitamin B15 adalah Glucono-dimethy-laminoacetic-acid, ditemukan oleh Dr. Krebs Junior, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat, pada tahun 1952. Meski temuan tersebut ditentang Food & Drug Administration (FDA) AS, Dr Krebs dan temanteman berhasil mengembangkannya secara diam-diam di Uni Soviet, selama lebih dari 10 tahun. Di Uni Soviet, saat itu vitamin B15 dikonsumsi secara luas dan untuk mengobati penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Penyakit yang diobati dengan vitamin B15, diantaranya diabetes melitus (DM), hipertensi, kolesterol tinggi, serta arteriosklerosis (perkapuran pembuluh darah). Vitamin B15 juga dimanfaatkan untuk mengatasi serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung, gangguan aliran pembuluh darah jantung, asma (bengek) dan penyakit hati (sirosis). Penyakit Kota Tertarik oleh data pharmaco physiologic effect vitamin B15, saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan dalam mengobati penyakit tertentu. Pertimbangan utamanya, vitamin B15 terdapat dalam jumlah melimpah di Indonesia dan murah harganya. Bekatul sejak dulu telah dikenal luas, terutama oleh masyarakat di pedesaan yang terbiasa mengonsumsi beras tumbuk, yang masih mengandung 50 persen bekatul. Bahkan, bekatul sering dikonsumsi sebagai makanan tambahan yang sehat karena mengandung banyak vitamin. Dulu, masyarakat di pedesaan yang telah berumur 60-70 tahun pun masih kuat mencangkul. Jarang ada penyakit DM, kolesterol, darah tinggi, atau jantung, yang biasa disebut penyakit orang kota. Sekarang? Penyakit tersebut telah merambah hingga di desa-desa. Menurut keyakinan saya, penyebab utamanya modernisasi telah masuk ke pelosok desa, sehingga penggilingan padi mini tersebar di mana-mana. Tentang penyebaran penggilingan padi mini ini, saya pernah melontarkan kritik kepada pemerintah dalam tulisan di sebuah harian di Bandung pada tahun 1977. Apakah modernisasi tidak akan membawa akibat buruk kepada rakyat desa di kemudian hari? Saya yakin hal itu telah terjadi. Mencoba Sendiri Semula saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan selama satu bulan dengan dosis 30

gram atau 2 sendok makan penuh, setiap hari. Manfaat yang saya rasakan, buang air besar (BAB) lancar, badan lebih fit, dan tidak lekas lelah saat berolahraga. Di tahun 1976 itu saya masih aktif sebagai dokter militer di Sekolah Calon Perwira (Secapa). Dengan seizin komandan Secapa, saya diperbolehkan memberikan makanan tambahan itu kepada para siswa. Hasilnya, mereka lebih sehat saat proses seleksi. Jumlah siswa Secapa waktu itu kurang lebih 200 orang. Namun, saya hanya memberi makanan tambahan, dengan dosis 30 gram, kepada 1 pleton siswa (30 orang) untuk uji coba. Kesehatan ke-30 siswa itu diawasi oleh Dr. Kuswaji dibantu oleh stafnya, Dr. Alfred Tan dan Dr. Darsono, dad bagian biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Sebelum diberi makanan tambahan, tekanan darah sistolis mereka antara 100-170 mmHg, dengan angka rata-rata 100-130 (sistolis). Setelah tiga bulan, lebih dad 50 persen siswa menunjukkan penurunan sampai 20 (sistolis dan diastolis) angka. Lebih dari 25 persen di antaranya turun sampai 90/60, tetapi tidak ada yang mengeluh pusing, malahan mereka merasa lebih fit. Melihat hasil tersebut, pemberian makanan tambahan dilanjutkan sampai 8 bulan. Hasilnya, tekanan darah sistolis tertinggi adalah 125. Pada 1979, Dr. Muchsin Doewes dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo meminta bekatul dari saya untuk diujicobakan pada tikus. Judul percobannya The Preventive Action of Rice Brand ini Experimental Fatty Infiltration of the Liver, dengan hasil yang sangat mendukung konsumsi bekatul untuk kesehatan hati. Dr. Muchsin menyatakan bahwa bekatul lebih baik dari vitamin B15 sintetis. Hal ini mungkin disebabkan masih ada zat-zat lain dalam bekatul yang menghasilkan efek lebih baik dalam percobaannya. Bekatul mengandung karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B15) dan dietary fiber (serat pencernaan). Konsentrasi vitamin B15 per 100 gram bahan: rice bran (beras) 200 mg, jagung 150 mg, haverout 100 mg, wheat bran (dedak gandum) 30 mg. Dari berbagai penjelasan ilmiah tentang vitamin B15, yang paling penting cara bekerjanya, yaitu menyempurnakan metabolisme di dalam tubuh. DM, Basedov (gondok), kolesterol tinggi, merupakan penyakit akibat terganggunya proses metabolisme tubuh. Pada DM yang tergantung insulin, pemberian bekatul tidak berpengaruh. Namun, ada 2 kasus dengan reaksi positif, yaitu insulin yang dipakai tiap hari berkurang, dari 40 jadi hanya 20 unit. Saya yakin, bekatul dapat merangsang sel-sel Langerhans di dalam panrkeas untuk membentuk insulin. Di mana kita bisa mendapatkan vitamin B15? Dr. Krebs, telah mengisolasinya dalam rice brand (The Merck Index Seventh Edition hal 1.099). Di Rusia, jerman, Perancis, Jepang, Spanyol, dan Yugoslavia, ekstrak vitamin B15 itu telah beradar. Umumnya dalam bentuk garam sebagai kalsium (obat paten produksi pabrik farmasi) dengan harga mahal.

Vitamin B15 itu memang tidak beredar di Indonesia, tetapi mudah dijumpai di seluruh pelosok di Indonesia dalam jumlah berlimpah, yaitu dalam rice brand atau dedak halus alias bekatul. Cara pemakaian Berikut ini cara pemakaian bekatul berdasar pengalaman penulis selama lebih dari 25 tahun pengonsumsinya: 1. Untuk menjaga kesehatan atau stamina: 30 gram sehari (15 gram di pagi dan sore hari) atau sekaligus 30 gram pagi. Campur dengan 1 gelas air minum, rebus sampai mendidih. Agar lebih enak, tambahkan gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita DM), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermut, mi instan, santan kelapa, dan lain-lain. 2. Untuk mengobati penyakit, dosis yang dianjurkan 2x1 sdm tiap pagi dan sore. Bila perlu dosis dapat ditambah 3x1 sdm tiap pagi, siang dan sore atau 2x2 sdm tiap pagi dan sore, atau 3x2 sdm tiap pagi, siang dan sore. Saya mengonsumsi 2x 2 sdm untuk kesehatan. Ingat, obat-obatan dari dokter harap terus diasup, Setelah 1-2 minggu, konsultasikan dengan dokter. 3. Vitamin B15 yang diproduksi oleh pabrik farmasi, 50 mg per tablet. Dosis vitamin B15 untuk pengobatan berkisar 100-300 mg per hari. Pengalaman Mengobati 1. Penyakit Asma (Bengek) Dalam menangani penyakit asma, saya meresepkan obat-obatan yang umum diresepkan oleh rekan sejawat sambil menambahkan bekatul. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka yang mengonsumsi bekatul secara teratur, penyakit asmanya tidak pernah kambuh atau bila kambuh hanya ringan saja. 2. Penyakit basedov/hipertiroid Seorang ibu datang berobat lima tahun lalu karen penyakit gondok (basedov) yang dideritanya. Kelenjar tiroidnya sangat besar. saya konsultasikan dengan internis, yang memberikan pengobatan Propil Thio Uracil (PTU) dan Neomercasol. Nyatanya, sudah 2 bulan pengobatan, tumornya tetap saja besar. Meski disarankan untuk operasi, pasien menolak karena takut. Untunglah ia mau mengasup bekatul selama beberapa bulan. Ternyata tumornya hilang total. Ternyata tumornya hilang total. Internis tersebut terperanjat saat melihat tumor si pasien hilang total. Setelah kejadian yang membuat saya terheran-heran itu, saya mengobati 2-3 pasien penyakit basedov (T3-T4 tinggi) dengan bekatul dan PTU (obat murah), Lambat laun tumor mereka makin kecil dan hilang. 3. Diabetes melitus Seorang pasien pria datang dengan berat badan turun drastis dan kadar gula darah swaktu 400 mg%/. Dia juga sudah tidak sanggup berhubungan seks. Saya meresepkan Glibenclamid 1 tablet

sehari ditambah bekatul 3x1 sdm, disertai diet, Syukurlah kadar gulanya berangsur-angsur turun. Dia pun sanggup kembali berhubungan seks. 4. Obesitas. Bekatul berkalori rendah dan berserat tinggi, Untuk mengurangi obesitas, ikuti petunjuk berikut ini. Makan bekatul 3x1 sdm penuh per hari,. Setelah Anda bisa menyesuaikan diri, dosis boleh ditingkatkan. Pagi 3 sdm penuh, Anda sudah akan merasa kenyang.. Siang makan nasi sedikit saja, Kalau masih lapar, konsumsi buah-buahan dan sayur-mayur, boleh juga ditambahkan 2 sdm bekatul. Malam hari jangan makan nasi, makan saja buah-buahan atau ditambahkan 2 sdm bekatul. 5. Anda yang menderita kista ovarium sambil menunggu operasi dan mendpat obat dari dokter kandungan, boleh mencoba bekatul 3x1 sdm. Ada beberapa penderita kista (masih kecil, sebesar bola pingpong), setelah makan bekatul hilang total dalam beberapa minggum termasuk anak saya yang kemudian bisa hamil. Efek Samping 1. Kadang 2. 3. 4. 5. 6. -kadang terjadi diare pada permulaan konsumso bekatul, tetapi selanjutnya akan biasa lagi. Kalau masih diare, kurangi dosisnya, misalnya setengah sdm tiap sore untuk penyesuaian. 7. Kadang-kadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi), Disarankan makan pepaya atau campur bekatul dengan agar-agar. 8. Kadang-kadang muncul rasa mual pada penderita maag. Kepada mereka disarankan mengasup bekatul yang lebih enceer dan jangan sekaligus, misalnya 1 sdm dicampur dengan 1 gelas air minum atau agar-agar. Dengan cara ini sakit maag akan berkurang, bahkan berangsur-angsur menyembuh.

NATA DE COCO DARI AIR CUCIAN BERAS


HUMAS FMIPA UNY - 06 Juli 2009

Nata merupakan jenis makanan yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat. Pada saat ini nata yang paling banyak beredar di pasaran adalah nata yang berbahan baku air kelapa yang dikenal dengan nata de coco. Masyarakat yang selama ini mengenal nata de coco sekarang diberikan alternatif baru yaitu nata yang dibuat dari air cucian beras (leri). Hal ini diteliti oleh mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Rizky Stiyabudi mahasiswa jurusan fisika, Anggiyani Ratnaningtyas mahasiswa pendidikan kimia dan mahasiswa pendidikan tata boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Nuky Hanggara yang memanfatkan air cucian beras yang terbuang sia-sia ternyata masih bernilai ekonomis dan berpotensi mendatangkan keuntungan. Hal ini didasari pemikiran bahwa air cucian beras memenuhi syarat untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum, yaitu terdapat kandungan gula dan karbohidrat. Prinsip utama suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai dalam bahan tersebut. Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum. Serat yang ada di dalam nata sangat dibutuhkan dalam proses fisiologi bahkan dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh. Oleh karenanya produk ini dapat dipakai sebagai sumber makanan berkalori rendah untuk keperluan diet. Nata de Leri hampir sama bentuk dan rasanya dengan nata de coco yang merupakan hasil pengolahan air kelapa dan nata de soya yang merupakan hasil pengolahan limbah cair industri tahu. Bentuknya seperti agaragar tetapi lebih kenyal dan biasa dipakai sebagai campuran fruit cocktail, ice cream, es teller dan yogurt. Sebagai bahan makanan pokok di Indonesia, beras menyumbang sedikitnya 45% protein dalam komposisi gizi masyarakat. Beras memenuhi syarat menjadi makanan pokok jika dilihat dari zat gizi yang dikandungnya. Karbohidrat adalah komposisi zat gizi yang dominan yang terdapat pada beras dan beberapa makanan pokok lainnya. Pada beras pecah kulit, kandungan itu mencapai 76% sedangkan kandungan proteinnya mencapai 8%. Kebiasaan para ibu rumah tangga mencuci beras dengan tujuan membersihkan beras dari kotoran. Namun yang mengejutkan adalah pencucian tersebut dilakukan sampai benar-benar "bersih" dimana pencucian dilakukan sampai air cucian beras berwarna putih susu, hal itu berarti bahwa protein dan vitamin B yang banyak terdapat juga ikut terkikis. Vitamin B1 atau Thiamin berguna dalam pertumbuhan juga diperlukan dalam pembakaran karbohidrat untuk mendapat kalori, semakin banyak kebutuhan kalori semakin banyak pula kebutuhan vitamin B1. Vitamin B1 membantu dalam penggunaan zat makanan oleh tubuh dan mengatur pembentukan butir-butir darah. Vitamin B1 juga membantu pencegahan

penyakit beriberi. Thiamin adalah satu vitamin larut air, kehilangan Thiamin selama pengolahan, biasanya terjadi pada saat proses pengolahan beras menjadi nasi, pada saat pencucian beras yang terlalu digosok-gosok dan pencucian berulang kali dan terlalu lama akan menyebabkan berkurangnya kandungan Thiamin yang terkandung didalam lapisan beras tersebut. Sehingga vitamin B1 atau Thiamin pada beras sebagian larut dalam air cucian beras tersebut. Sedangkan pada umumnya air cucian beras tersebut dibuang begitu saja. Cara pembuatan nata de leri cukup sederhana yaitu air cucian beras disaring kemudian rebus dalam panci sampai mendidih lalu ditambahkan gula pasir, ZA, dan asam asetat. Tuang dalam bak fermentasi sebanyak 1,5 liter. Kemudian tutup dengan kertas koran dan ikat pinggir bak fermentasi dengan tali. Setelah 12-24 jam tuang bakteri Acetobacter xylinum (1 botol untuk 5 bak fermentasi) dan difermentasikan selama 8-10 hari. Setelah 8-10 hari akan terbentuk seperti gel menandakan bahwa nata de lerry siap panen. Lembaran nata setelah dipanen, potong kecil lalu dicuci dengan air mengalir sambil diremas-remas. Kemudian nata direbus dua kali untuk menetralkan rasanya. Pada rebusan yang ketiga, tambahkan dengan gula, asam sitrat, natrium benzoat dan essence leci, dan direbus kembali sampai gula meresap. Setelah itu nata siap dikonsumsi

Mengenal Bekatul Bekatul adalah hasil samping penggilingan padi. Setelah beras dipisahkan dari sekam (kulit luar gabah), kemudian dilakukan penyosohan. Proses penyosohan dilakukan dua kali, penyosohanpertama menghasilkan dedak (seratnya masih kasar), sedangkan penyosohan kedua menghasilkan bekatul (rice bran) yang bertekstur halus. Namun seringkali di penggilingan antara dedak dan bekatul tidak dipisahkan dan difungsikan hanya sebagai pakan ternak. Untuk istilah dedak dan bekatul ini dibedakan oleh FAO. Yang dimaksud dengan dedak adalah hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar dari butiran padi dengan sejulah lembaga biji. Sementara bekatul adalah adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Dari segi gizi, kandungan gizi beras putih sebenarnya sudah sangat sedikit, sebab kandungan utamanya adalah karbohidrat. Kandungan gizi di luar karbohidrat seperti serat, vitamin B kompleks, protein, tiamin, niasin serta tokoferol dan aneka zat gizi lain justru ada di bekatul.

Sayangnya bekatul saat ini justru dikenal sebagai pakan ternak, sementara manusia hanya mengkonsumsi beras putih. Tak heran bila sekarang banyak terserang aneka penyakit seperti konstipasi, kanker kolon, hipertensi, hiperkolesterol, diabetes mellitus dll karena zat sehat dalam menu sehari-hari sangat minim. Kandungan Gizi Bekatul Komposisi kimia bekatul menunjukkan kandungan yang kaya akan serat pangan, mineral, minyak, protein dan khususnya Vitamin B. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Perbandingan komposisi kimia dedak, bekatul padi dan bekatul serelia lainnya Keterangan Protein, %N x 6,25 Lemak % Serat kasar, % Karbohidrat, % Abu, % Kalsium, mg/g Magnesium, mg/g Fosfor, mg/g Fitin fosfor, mg/g Silika, mg/g Seng, mg/g Tiamin (B1) Qg/g Riboflavin(B2)Qg/g Niasin, Qg/g Dedak Padi 12,0 15,6 15,0 19,7 7,0 11,4 34,1- 52,3 6,6 6,9 0,3 1,2 5 - 13 11 - 25 9 - 22 6 - 11 43 - 528 12 - 24 1,8 4,3 267 - 499 Bekatul Padi 11,8 13,0 10,1 12,4 2,3 3,2 51,1 55,0 5,2 7,3 0,5 0,7 6-7 10 - 22 12 - 17 2-3 17 3 -19 1,7- 2,4 224 - 389 Bekatul Gandum 14,5 15,7 2,9 4,3 6,8 10,4 50,7 59,2 4,0 6,5 1,2 -1,3 5,6 9 - 13 10 2 105 5,4 7,0 2,4 8,0 181 - 550 Bekatul Rye 14,6 2,6 6,6 58,0 4,2 0,9 1,2 7,2 10,5 6,9 56 2,5 0,2 22,6

Sumber : Luh, Barber dan Barber, 1991

Rahasia Bekatul Untuk Kesehatan Manfaat bekatul bagi kesehatan tidak hanya disesbabkan oleh kandungan vitamin B nya saja, tetapi juga karena kandungan zat gizi lainnya. Dari segi zat gizi, bekatul mengandung asam amino lisin yang lebih tinggi dibandingkan beras. Protein bekatul memang nilai gizinya lebih rendah dibandingkan telur dan protein hewani, tetapi lebih tinggi dari kedelai, biji kapas, jagung dan terigu. Bekatul juga merupakan sumber asam lemak tak jenuh esensial dan bermacammacam vitamin (B1, B2, B3, B5, B6 dan tokoferol), pangamic acid (Vit. B15), serat pangan, serta mineral. Natrium, Kalium, dan Khlor yang terkandung dalam bekatul mudah diserap dan dikeluarkan. Bekatul juga kaya akan serat pangan (dietary fiber). Disamping zat gizi, bekatul juga mengandung komponen bioaktif pangan atau pangan fungsional. Komponen bioaktif tersebut adalah antioksidan tokoferol (vitamin E), tokotrienol, oryzanol dan pangamic acid (vit. B15). Senyawa tersebut merupakan bagian dari lemak bekatul dan merupakan senyawa yang berharga untuk menjaga kesehatan manusia, antara lain sebagai zat yang dapat menurunkan kadar kolestero darah, mencegah terjadinya kanker dan memperlancar sekresi hormonal. Secara lebih spesifik manfaat bekatul diantaranya : 1. Serat pangan untuk melancarkan pencernaan Menurut Dr. David Reuben, serat pangan yang dimaksud dalam makanan sehari-hari dapat berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan dan yang terpenting adalah serat pangan yang berasal dari rice bran (bekatul). Serat pada biji-bijian yang tidak dapat dicerna enzyme yang disekresikan oleh manusia, secara tidak langsung penting untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan serat mempengaruhi status fisik isi saluran pencernaan, bahan makanan, waktu transit usus, variasi kapasitas absorbs, serta pengenceran asam-asam atau garam-garam empedu, sterol dan beberapa zat makanan. Serat tidk larut meningkatkan berat dan frekuensi feses serta melembutkannya, serta menurunkan waktu transit di usus. 2. Sebagai antioksidan, Mencegah Pembentukan radikal bebas dan StresOksidatif Antioksidan adalah komponen berberat molekul kecil yang bereaksi dengan oksidan sehingga menghambat oksidasi. Sehingga tidak hanya mempunyai system perlindungan melawan radikal bebas, tetapi juga system perbaikan yang melindungi akumulasi molekul yang rusak secara oksidatif. Bekatul padi mengandung vitamin E, vitamin B15, dan oryzanol beragam yang berfungsi sebagai antioksidan. Komponen ini memiliki sifat memicu pertumbuhan manusia, membantu sirkulasi darah dan memicu sekresi hormone.

3. Ampuhnya Pangamic Acid untuk mengobati berbagai penyakit

Vitamin B15 atau pangamic acid terutama berfungsi sebagai donor metal, yang membantu di dalam pembentukan asam amino tertentu seperti metionin. Zat ini berperan dalam oksidasi glukosa, respirasi sel sehingga berfungsi mengurangi hipoksia (kekurangan oksigen) di otot jantung serta otot lain. Seperti vitamin E, pangamic acid juga membantu memperpanjang umursel melalui perlindungan terhadap oksidasi. Pangamic acid memberikan stimulasi ringan ke endokrin dan system saraf serta meningkatkan fungsi hati yang berperan dalam proses detoksifikasi (pembuangan racun tubuh).. Penyakit yang dapat diobati dengan VitaminB 15 diantaranya :
y y y y y y y y

Diabetes Mellitus (kencing manis) Hipertensi (tekanan darah tinggi) Hiperkolesterolaemi (kadar kolesterol darah meninggi) Atherosclerosis (pengapuran pembuluh darah) Heart infarct (serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung) Coronair insufficiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung) Asma bronchiale (bengek) Sirosis hepatitis (penyakit hati) dengan maksud untuk memperbaiki fungsi hati

Petunjuk Praktis Pemakaian Bekatul


y y y

y y

Untuk menjaga kesehatan/stamina, konsumsi 30 gram sehari (15 gram/1 sendok makan pagi dan 15 gram sore atau 30 gram sekaligus pagi. Setiap 1 sendok makan (1 sdm) munjung (15 gram), dicampur dengan 1 gelas airminum, direbus sampai mendidih. Bekatul dapat dimakan dengan pisang, roti, atau diminum dengan cara dingin atau hangat-hangat kuku, misalnya the manis, kopi manis, susu, air kaldu, gulamerah, gula putih, gula obat (bagi penderita diabetes mellitus), cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermout, mie instan, santan kelapa, dan lain-lain. Khusus penderita diabetes mellitus, hendaknya jangan memakai cairan yang mengandung gula. Dalam rangka pengobatan penyakit, disarankan untuk memberikan tambahanmakanan bekatul. Obat-obatan dari dokter tetap terus dipakai. Konsultasikan ke dokter setelah 2-4 minggu untuk menilai khasiat bekatul sebagai makanan tambahan. Bilaperlu dosis bekatul dapat ditingkatkan, misalnya 3x 25 gram, 3x30 gram,dst. Untuk mengobati penyakit, dosis yang dianjurkan 2x1 sdm (30 gram) pagi hari dan 1 sdm sore hari. Bila perlu, dosis dapat ditambah 3x1 sdm (45 gram) pagi, siang dan sore 1 sdm; atau 2x2 sdm (60 gram) sehari, pagi 2 sdm,sore 2 sdm; atau 3x2sdm (90 gram). Untuk menjagakesehatan dapat mengkonsumsi 2x2 sdm setiap hari. Bila Anda menderita kista ovarium, sambilmenunggu operasi dan mendapat obat-obat dari dokter kandungan bolehmencoba makan bekatul 3x1 sdm. Dari beberapa kasus penderita kista (masih kecil, sebesar bola ping-pong), setelah makan bekatulhilang total dalam beberapa minggu.

Penyakit yang tidak berbahaya sama sekali, tetapi sangat mengganggu kegiatanseharihari seperti telapak tangan dan kaki yang sangat mudah/sering berkeringat dapat pula mengonsumsi bekatul. Bagi mereka yang tidak dapat makan bekatul sekaligus sejumlah 20 gram (misalnya penderita maag), sebaiknya dosis untuk sehari dihabiskan bertahap dari pagi sampai malam. Bagi mereka yang tidak dapat makan bekatul, dianjurkan untukmenggunakancara lain. Campurkan bekatul dengan airhangat-hangat kuku, diaduk, lalu dibiarkan sampai ampasnyamengendap. Ambillah cairannya, dimana sudahterlarut vitamin-vitamin B kompleks, termasuk vitamin B15 yang sangat mudah larut dalamair.

Efek Samping Mengonsumsi Bekatul 1. Pada permulaan pemakaianbekatul terkadang menimbulkan diare,tetapi selanjutnya akanbiasa lagi. Bilamasih diare, dosisnya dikurangi, misalnya pagi 1/2 sdm, sore/malam 1/2 sdm (untuk penyesuaian). 2. Terkadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi). Jika hal ini terjadi, disarankan untuk banyak makan sayuran, papaya, atau dicampur agar-agar. 3. Terkadang memberikan rasa mual bagi penderita maag. Disarankan memakan bekatul lebih encer dan jangan dimakan sekaligus (misalnya 1 sdm dicampur dengan 1 gelas air minum) atau memakannya dicampur dengan agar-agar. Dengan cara ini, sakit maag yang timbul akan berkurang, bahkan sembuh.

Anda mungkin juga menyukai