Anda di halaman 1dari 42

PENGENALAN OPT

HAMA TANAMAN PADI


Oleh :

H. SUDARJAT

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

2007

Hama adalah : makhluk hidup yang bersaing dengan manusia untuk mendapatkan makanan, serat dan tempat perlindungan Hama adalah mahluk hidup yang karena kebiasaan makan dan hidupnya dapat merugikan secara ekonomis.

PERBEDAAN HAMA & PENYAKIT


Hama

Penyakit
Penyebabnya hewan yang umumnya kelihatan Menyebabkan kerusakan fisik Penyebabnya tidak kelihatan, yang tampak hanya gejalanya Gangguan pada fungsi fisiologis tanaman

 Serangga (Insekta)  Tungau (Acarina)  Siput (Molusca)  Vertebrata Hama (tikus, burung, babi hutan,

dll)

Ordo-Ordo Serangga yang Penting sebagai Hama Tanaman


Metamorfosa gradual Orthoptera
Kepik

Hemiptera Homoptera Thysanoptera Metamorfosa lengkap

Belalang

Lalat

Diptera Lepidoptera Coleoptera

Wereng & kutu

Kupu, Ngengat

Kumbang

Thrips

Serangga (Insekta)
Tubuh terdiri atas 3 bagian: kepala; dada dan perut Serangga dewasa berkaki 6 Mempunyai antena Banyak serangga memiliki sayap Alat mulut: bervariasi Serangga hama tanaman merusak dengan berbagai cara berbeda

Bagian-Bagian Tubuh Serangga

antena kepala dada (thorax) kaki

perut (abdomen) sayap

Siklus Hidup Sempurna


TELUR

DEWASA KEPOMPONG

ULAT

Contoh: Klaper (kupu); Kumbang, Lalat

Siklus Hidup Sederhana


telur Larva (disebut nimfa; mikung) dewasa

Contoh: Wereng; Kutu daun; Belalang; Thrips

Perbedaan perkembangan kumbang, kupu/klaper dan lalat


telur Uret Kepompong Kumbang

telur Ulat Kepompong Klaper/kupu

telur Singgat (belatung) Kepompong Lalat

ALAT MULUT SERANGGA


Menusuk Menghisap : - Hemiptera (Nimfa & imago) - Homoptera (Nimfa & imago) - Tysanoptera (nimfa & imago) Mengginggit Mengunyah : - Orthoptera (Nimfa & imago) - Lepidoptera (Larva) - Coleoptera (Larva & imago) - Diptera (Larva)

Tungau (akarina, mite)


Tubuh terdiri atas 2 bagian: kepala+dada dan perut Berkaki 8 Tidak mempunyai antena, kaki depan berfungsi sebagai organ peraba Alat mulut: pencucuk penghisap Akarina hama tanaman mengisap cairan tanaman dari sel-sel daun, menyebabkan daun mengerut dan meninggalkan bekas keperakan

Bagian-Bagian Tubuh Tungau

kaki chepalothorax

abdomen kaki

Siklus Hidup Akarina

A E B

A B C D E

Telur Nimfa instar I Nimfa instar II Nimfa instar III Tungau dewasa (betina)

D C

Lalat Bibit (Hydrellia philippina)

Thrips, (a) imago, (b) nimfa, (c) gejala kerusakan

b Chilo suppressalis, (a) Imago, (b) larva; (c) Imago S. incertulas

Orselia oryzae

Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)

Wereng punggung putih (Sogatella furcifera Horv.)

Wereng kecil (Laodelphax striatellus

Wereng hijau (Nephotettix spp.)

Wereng zig zag (Recilia dorsalis)

Hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)

Hama putih (Nymphula depunctalis)

Walang sangit (Leptocorisa acuta)

Kepik/Lembing hijau (Nezara viridula)

Kepinding Tanah (Scotinophara spp.)

Ulat grayak (Mythimna separata)

Ulat tanah (Spodoptera litura)

Ulat tanduk hijau (Melanitis leda ismene)

Ulat jengkal-palsu hijau (Naranga aenescens)

Kupu peloncat padi (Pelopidas mathias)

Belalang bersungut pendek (Oxya spp.)

Kutu tepung (Brevennia rehi)

Hispa (Dicladispa armigera)

Orong-orong (Gryllotalpa orientalis)

Keong mas (Pomacea canaliculata)

Tikus

PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN


UNDANG-UNDANG NO.12 TAHUN 1992 : Tentang Sistem Budidaya Tanaman PENGENDALIAN HARUS DENGAN PHT

KASUS-KASUS LINGKUNGAN

Tujuan SLPHT
Melatih petani agar mampu: Menganalisis sistem usahataninya dan mengidentifikasi kendala utama yangdihadapinya Menguji coba berbagai cara pemecahan masalah yang dihadapi dalam usahataninya melalui kajian-kajian sederhana Mengambil keputusan sendiri

Melalui SLPHT petani diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip PHT


1. Budidaya tanaman sehat 2. Melestarikan musuh alami 3. Melakukan pengamatan secara teratur 4. PHT oleh petani AHLI

Anda mungkin juga menyukai