Anda di halaman 1dari 12

Biografi Kahlil Gibran (1883-1931)

Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomenafenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901. Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab. Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu. Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, Spirits Rebellious ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat. Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC. Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudarasaudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan s Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal. Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya. Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis. Sebelum tahun 1912 Broken Wings telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya. Pengaruh Broken Wings terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama Broken Wings ini dipersembahkan untuk Mary Haskell. Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat. Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, The Madman , His Parables and Poems . Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam The Madman . Setelah The Madman , buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah Twenty Drawing , 1919; The Forerunne , 1920; dan Sang Nabi pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922. Sebelum terbitnya Sang Nabi , hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis. Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca Sang Nabi . Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran. Gibran menyelesaikan Sand and Foam tahun 1926, dan Jesus the Son of Man pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, Lazarus pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan The Earth Gods pada tahun 1931. Karyanya yang lain The Wanderer , yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain The Garden of the Propeth . Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent s Hospital di Greenwich Village. Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran. Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah. Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku.

Biografi Abraham Lincoln


"Tak pernah sekali pun saya berusaha untuk dikenang dunia, hidupku ini kubaktikan pada peristiwa-peristiwa di sekitar, bagi generasi dan jamanku, semata-mata agar diriku terjalin dengan sesuatu yang penting bagi sesamaku". Itulah kata-kata Abraham Lincoln saat ia berusia 32 tahun. Kekecewaan yang datang beruntun membawanya ke suatu titik dimana ia ingin mengakhiri hidupnya. Lincoln menulis kata-kata di atas saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, ia menjadi salah satu Presiden Amerika yang paling dikenal dan dicintai masyarakat. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai seorang yang mengakhiri Perbudakan di Amerika. Lincoln lahir di Kentucky, AS, di mana ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Ia telah kehilangan ibunya sejak usia dini, kemudian ayahnya menikah lagi. Namun Lincoln dan saudara perempuannya sangat mencintai ibu tirinya itu. Lincoln cilik tumbuh menjadi pemuda jangkung dan tegap. Pakaiannya selalu tak pernah tampak pas. Lengan bajunya selalu terasa pendek dan celananya selalu menggantung diatas mata kaki. Bila diamati, sepertinya ia tak pantas menjadi orang besar di kemudian hari, yang ternyata terwujud. Pertama kali Lincoln menyaksikan Perbudakan, adalah ketika ia menyewa kapal angkut untuk membawa muatan menuju New Orleans di tahun 1828. Kemudian, ketika ia mengunjungi kota itu untuk ke dua kalinya, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia harus menghapus praktik perbudakan ini. Lincoln tidak mengikuti pendidikan seperti pada umumnya, namun ia giat belajar membaca dan menulis sampai berhasil menjadi seorang pengacara. Meskipun kadang-kadang dia dianggap sebagai seorang homo oleh para tetangga karena tingkah dan cara berpakaiannya, namun ia cukup supel kepada warga sekitar. Ini semata-mata karena ia memiliki rasa humor yang menonjol dan selalu membuat orang lain gembira. Cinta pertamanya jatuh pada seorang wanita bernama Anne Rutledge, anak tetangga pemilik losmen di mana ia tinggal. Ayah Anne-lah yang menyarankan agar Lincoln terjun ke dunia politik. Di awal karir, Lincoln terpilih menjadi anggota DPRD untuk wilayah Illinois pada tahun 1834. Kemudian terpilih kembali pada tahun 1838 dan tahun 1840. Ketika itu, ia bertemu seorang bernama Stephen Douglas, yang kemudian menjadi saingan baik dalam soal cinta maupun urusan politik. Mary Todd, perempuan yang mereka perebutkan, berasal dari Kentucky, lebih memilih Lincoln sebagai suami, namun pernikahn mereka tidak bahagia. Pada tahun 1842, setelah setahun pernikahan mereka, Lincoln membuka biro hukum dengan seorang teman bernama William H. Herndon. Persahabatan kedua orang ini ternyata terus bertahan hingga akhir hayat Lincoln. Di kemudian hari, Herndon-lah yang menulis biografi Abraham Lincoln. Pada tahun 1846, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres. Namun keanggotaannya tidak diperpanjang karena ia mengusulkan undang-undang untuk meng-akhiri perbudakan di distrik Columbia. Karena kecewa, ia kembali mengaktifkan biro hukumnya. Ia menghentikan kegiatan politiknya untuk beberapa waktu, namun kemudian ia lebih dikenal oleh masyarakat sebagai pengacara yang jujur. Nyatanya, Lincoln tak bisa berhenti terlalu lama dari dunia politik. Pada tahun 1854, isu perbudakan membuatnya terjun kembali ke dunia politik. Taampaknya ia harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah Selatan Amerika yang mendukung perbudakan, sementara wilayah Utara menentangnya. Lincoln tak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakan ketika separuh saudara sebangsanya menentang. Ia berfikir, tak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Lincoln terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam memperebutkan kursi Senat AS. Meski kali ini ia kalah, pada bulan Mei 1860, Lincoln terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik. Sementara itu, Partai Demokrat menyerangnya habis-habisan, dan mereka menyebutnya sebagai 'pengacara kacangan', 'tak becus berbahasa Inggris' dan sebagainya. Namun akhirnya, ia ternyata terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Empat hari setelah ia menjadi Presiden, negara bagian Selatan itu keluar dari Federasi Amerika Serikat. Negaranegara Selatan itu kemudian membentuk sebuah Konfederasi sendiri. Lincoln merasa sedih karenanya, dan berusaha mengupayakan diakhirinya pemisahan tersebut. Tetapi, konflik antara Utara dan Selatan itu malah semakin memuncak dan menjadi Perang Sipil. Lincoln terus berusaha menghentikan konflik tersebut sekuat tenaga meskipun tak berhasil. Untuk memahami latar belakang politik terjadinya Perang Sipil Amerika, perlu dijelaskan bagaimana asal mula Amerika terbentuk. Pada abad ke 17, para pendatang dari Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda dan Jerman dating ke Amerika Utara, yang mereka anggap sebagai negeri tak berpenghuni yang baru mereka temukan. Mereka datang demi mencari kemakmuran, mendapatkan kebebasan beragama, serta untuk memperluas kekuasaan negeri asal mereka dan membangun imperium baru. Kerajaan Inggris kemudian menerapkan Undang-Undangnya di situ, sehingga negeri yang baru itu mereka sebut sebagai New England. Seusai perang kemerdekaan Amerika, wilayahwilayah bebas itu kemudian membentuk federasi yang kemudian mereka sebut Amerika Serikat. Masing-masing Federasi baru ini sepakat untuk tetap mengurusi pemerintahannya sendiri-sendiri, meskipun mereka juga harus

mengurusi kepentingan bersama. Karena, hal-hal seperti Pertahanan tetap menjadi urusan bersama. Bagian selatan Amerika yang bergabung dalam federasi, mengembangkan pertaniannya yang bergantung pada tenaga perbudakan. Bagian utara lebih banyak bergantung pada perdagangan dan industri, meskipun tetap menganggap penting pertanian. Karena itu tak ada perbudakan di utara. Sementara, soal perbudakan menjadi isu panas bagi wilayah yang baru bergabung ke dalam Perserikatan, sedangkan rakyat di negara-negara bagian ini belum betul-betul siap dengan soal perbudakan itu. Sementara undang-undang Amerika menyatakan semua manusia sama-sama berhak atas 'kehidupan dan kebebasan untuk memperoleh kebahagiaan', namun juga melindungi hak milik pribadi. Budak adalah milik pribadi. Pendapat bahwa budak merupakan milik pribadi sangat bertentangan dengan pendapat lain bahwa para budak adalah menusia yang juga memiliki hak atas kemerdekaannya. Inilah yang menjadi dasar persoalan bagi orang-orang di seluruh wilayah AS itu. Sebenarnya banyak segi yang bisa dilihat dari isu ini. Pertama, apakah memperbudak manusia juga adalah sebuah hak? Saat ini, perbudakan sudah tidak dibenarkan di banyak negeri lain di seluruh dunia. Semua orang setuju bahwa jelas tidak dibenarkan mengekang kebebasan orang lain. Namun orang-orang Selatan telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli budak-budak. Kehidupan social, ekonomi, dan politik mereka berjalan di atas dasar kepemilikan budak-budak. Jadi, sesungguhnya tak sulit memahami betapa pentingnya praktik perbudakan bagi mereka. Ada pula sisi politisnya dalam problem kepemilikan budak bagi negeri-negeri Selatan. Bagaimana menjalankan sebuah 'Union States' bila beberapa wilayah terdiri dari 'orang-bebas' sementara lainnya adalah 'budak'? Meski, memang ini yang diinginkan pesaing Lincoln, Douglas. Jelas negeri-negeri Selatan khawatir bila semakin banyak wilayah Federasi yang 'jadi-bebas', maka perbudakan akan jadi benar-benar dihapuskan. Mereka pikir bila ini terjadi, mereka akan bangkrut, baik secara sosial maupun politik. Jalan satu-satunya mungkin harus membentuk dua federal yang terpisah. Tetapi ini pun ternyata tak mungkin. Segera setelah Lincoln terpilih sebagai Presiden, wilayah Selatan mundur dari federasi. Pada 12 April 1861, wilayah Selatan menyerang wilayah Utara di kota Fort Sunter. Perang Sipil atau 'Perang antara negara-negara bagian federasi' telah dimulai. Ada perbedaan-perbedaan yang besar antara Utara dan Selatan. Di wilayah Utara lebih banyak populasi kulit putihnya. Mereka lebih maju dalam bidang produksi barang sementara Selatan lebih baik dalam pertanian. Dalam banyak hal, Utara melebihi Selatan, meski militer wilayah Selatan amat terampil, nyatanya perang lebih banyak terjadi di Selatan. Meski mereka lebih baik dalam hal bertempur. Peperangan tidak mudah mereka menangkan. Seperti kita ketahui, setelah beberapa penyerangan, wilayah Utara memenangkan peperangan. Ketika perang berlangsung, Lincoln, tetap mendesak diadakannya pemilihan lagi di akhir masa ia menjabat sebagai Presiden, dan ternyata ia terpilih kembali untuk periode berikutnya. Pada bulan November 1863, dalam pertempuran Gettysburg, Lincoln menyampaikan pidato, yang dikenang sepanjang sejarah. Ia mengatakan lahir sebuah bangsa baru, yang didirikan berdasarkan kebebasan yang menjunjung tinggi pengakuan bahwa semua manusia diciptakan sederajat. Kata-kata Lincoln di Gettysburg ini memberi dua prinsip kebebasan dan kesamaan yang menjadi dasar didirikannya negara Amerika. Lincoln meninggal dengan cara yang tak disangka-sangka. Saat sedang menyaksikan teater bersama istrinya, ia ditembak oleh seorang bernama John Wilkes Booth. Kematian menjemputnya tatkala perdamaian telah sampai bagi Amerika. Mungkin itu merupakan puncak peristiwa yang harus terjadi sebagai tumbal berakhirnya perbudakan di Amerika. Setelah kematiannya, Lincoln dikenal sebagai orang besar, dan cita-cita yang telah ditegakkannya terus dipertahankan oleh seluruh warga Amerika.

Biografi Alfred Bernhard Nobel (1833-1896)


Alfred Nobel dilahirkan di Stockholm tanggal 21 Oktober 1833 dari pasangan Immanuel Nobel dan Andriette Ahlsell. Sang ayah adalah seorang insinyur dan pebisnis dalam bidang konstruksi yang juga suka melakukan eksperimen, terutama dalam hal penghancuran bangunan dan batu yang sangat berkaitan dengan profesinya. Kelak, jalur bisnis inilah yang mendorong Alfred Nobel untuk menemukan dinamit sebagai bahan peledak. Ketika Alfred lahir, bisnis Immanuel mengalami keterpurukan. Hal ini mendorongnya untuk pindah ke negara lain, yaitu Finlandia dan Rusia. Keluarganya pun ditinggal di Stockholm. Meskipun berasal dari keluarga yang kaya-raya, Andriette memiliki keuletan dan kemampuan untuk bekerja keras yang mengagumkan. Guna menyambung hidup keluarganya, dia membuka toko grosir di Stockholm dan menuai harta yang tidak sedikit. Tahun 1842 keluarga Immanuel Nobel berkumpul kembali di Rusia. Bisnis Immanuel yang baru, yaitu bidang mesin sedang naik daun dan sukses karena adanya kontrak dengan militer Rusia sebagai penyedia peralatan-peralatan yang digunakan dalam Perang Krim melawan Inggris. Perusahaannya juga membuat ranjau darat dan laut yang diperlukan untuk pemerintah Rusia. Keluarga Nobel menetap di Saint Petersburg dan hidup sederhana walaupun sebenarnya dapat berkecimpung dalam kemewahan. Immanuel menginvestasikan kekayaannya pada pendidikan anak-anaknya. Alfred dan semua saudaranya tidak menjalani pendidikan formal di sekolah. Mereka menjalani pendidikan privat di dalam rumah di bawah didikan guru-guru yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Hasil didikan semacam itu sangat tampak dalam diri Alfred. Di bawah bimbingan gurunya yang berkebangsaan Swedia, Lars Santesson, dia akhirnya memiliki minat yang sangat mendalam dalam bidang sastra dan filsafat. Ivan Peterov mengajari anak-anak Immanuel matematika, fisika, dan juga kimia. Semua anak Immanuel fasih berbahasa Swedia, Rusia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Alfred sendiri menguasai bahasa tersebut pada usianya yang ke17. Walau basis pendidikan yang diterima sama, Alfred memilih jalur yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Ludvig dan Robert berkecimpung dalam bidang teknik, sedangkan Alfred memilih untuk mendalami ilmu kimia. Profesor Nikolai N. Zinin, sang guru kimia, adalah orang yang memperkenalkan Alfred dan Immanuel akan nitrogliserin di kemudian hari. Belajar teknik kimia Alfred Nobel muda sangat tertarik akan sastra, fisika, dan kimia. Dia juga tergolong pribadi yang melankolis karena sangat suka membuat puisi. Sepeninggalnya, dia tercatat memiliki perpustakaan pribadi yang terdiri dari 1.500 buku mulai dari bidang sains, filsafat, hingga teologi dan sejarah. Karya-karya Lord Byron, sastrawan dari Inggris, sangatlah dia gemari. Filsafat turut mengisi masa mudanya. Hanya karena ingin menguji kemampuan berbahasanya (dan tentu saja intelektualnya pula), Alfred Nobel menerjemahkan karya Voltaire dari bahasa Prancis ke bahasa Swedia dan menulisnya ulang dalam bahasa Prancis. Pemikiran Locke, Alexander von Humboldt, dan Benedict Spinoza pun dilahapnya dengan mudah. Rupanya, Immanuel tidak setuju dengan kegemaran Alfred. Dia berharap agar Alfred bergabung dalam perusahaan keluarganya, terutama sebagai insinyur. Upaya Immanuel untuk mengalihkan perhatian Alfred dari dunia sastra diwujudkan dengan mengirimkan Alfred ke luar negeri. Immanuel ingin agar anaknya yang pendiam dan sedikit introvert itu mendalami ilmu teknik kimia dan membuka wawasannya. Alfred pun mulai melanglang buana sejak tahun 1850 hingga 1852. Negara pertama yang dikunjunginya adalah Amerika Serikat. Di sana dia mempelajari teknologi-teknologi terbaru. Pendidikannya pun berlanjut di Paris, Prancis. Profesor T.J. Pelouze menerimanya untuk bekerja di laboratorium pribadi miliknya atas rekomendasi yang diberikan oleh Profesor Zinin, bekas guru kimianya. Zinin sendiri adalah murid dari Pelouze. Pelouze adalah profesor di Coll ge de France dan juga teman dekat Berzelius, ahli kimia berkebangsaan Swedia. Apa yang terjadi di Paris ternyata berbuntut panjang pada bisnis Alfred Nobel nantinya. Kota itu pula yang membuat Alfred berkenalan dengan ahli kimia muda murid Pelouze yang berasal dari Italia, Ascanio Sobrero. Sobrero tiga tahun sebelumnya, pada 1847, menemukan bahan kimia cair yang dinamakan dengan pyroglicerine (kini dinamakan dengan nitrogliserin). Ia menjelaskan pada Alfred, bahan ini memiliki daya ledak yang tinggi, namun dia tidak mengetahui bagaimana cara mengendalikan ledakan yang dihasilkan. Nitrogliserin dihasilkan dari pencampuran gliserin dengan asam nitrat dan sulfur atau proses nitrasi gliserol. Bahan ini sangatlah berbahaya karena mudah meledak. Meskipun daya hancur yang dimilikinya melebihi bubuk mesiu (gunpowder), tetapi cairan ini dapat dengan mudah meledak jika mengalami tekanan dan pertambahan

temperatur. Alfred Nobel pun tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang nitrogliserin dan ingin melibatkan penggunaannya dalam bisnis konstruksi. Bangkrut Pada tahun 1852 bisnis Immanuel Nobel mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan makin parahnya Perang Krim. Pesanan Pemerintah Rusia akan peralatan perang bertambah. Immanuel pun menyuruh Alfred untuk pulang ke Rusia guna membantu bisnis keluarganya. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama di Paris, Alfred dan ayahnya melakukan serangkaian percobaan untuk memproduksi nitrogliserin dalam jumlah besar dan dapat digunakan dalam keperluan komersial. Ide akan penelitian tentang nitrogliserin datang pula dari Profesor Zinin yang mengadakan demonstrasi akan penggunaan nitrogliserin untuk keperluan militer. Pada demonstrasi itu, Zinin menuangkan beberapa tetes nitrogliserin yang kemudian dipukul menimbulkan ledakan keras. Meskipun demikian, ternyata cairan yang bereaksi hanyalah yang mengalami kontak dengan tekanan, sisanya tetap ada. Immanuel pun mencoba melibatkannya dalam Perang Krim, namun semuanya gagal dan tidak berfungsi. Menurut Alfred di kemudian hari, eksperimen ayahnya yang dilakukan dengan mencampurkan nitrogliserin dengan bubuk mesiu hanya dilakukan dalam skala kecil. Perang Krim pun akhirnya usai setelah ditandatanganinya Treaty of Paris pada 30 Maret 1856. Peristiwa ini mengakibatkan kebangkrutan kedua bagi Immanuel dan memaksanya meninggalkan Rusia dan kembali ke Swedia. Robert dan Ludvig menetap di Rusia dan mengembangkan bisnis mesin yang di kemudian hari akan mendirikan perusahaan minyak Rusia yang bernama Brothers Nobel atau Branobel. Kieselguhr Sekira tahun 1860, Alfred mengadakan serangkaian eksperimen pribadi. Akhirnya dia mulai berhasil memproduksi nitrogliserin tanpa ada permasalahan yang berarti. Keberhasilannya ini merupakan keunggulan pertamanya atas Sobrero. Alfred kemudian mencampurkan nitrogliserin dengan bubuk mesiu dan membakarnya dengan bantuan sumbu. Sang ayah yang melakukan percobaan serupa cukup geram. Dia menganggap, hal itu merupakan idenya. Alfred pun menjelaskan apa saja yang dilakukannya, sehingga kemarahan Immanuel pun mereda. Hasil karya Alfred Nobel akan cairan yang disebut dengan blasting oil ini pun tertuang dalam paten pada Oktober 1863, di usianya yang ke-30. Setelah itu, bayang-bayang kesuksesan Alferd Nobel mulai terlihat secara bertahap. Pada musim semi dan panas berikutnya, dia kembali penelitian dan akhirnya mengetahui mekanisme produksi nitrogliserin yang lebih sederhana dan mengenalkan penggunaan detonator dalam peledakan. Kedua penemuannya ini dipatenkan pula akhirnya. Meskipun tergolong melankolis, Alfred Nobel bukanlah orang yang lambat pulih dari kesedihan. Pada September 1864, pabrik Alfred di Stockholm meledak dan memakan korban adiknya, Emil Nobel. Satu bulan berikutnya, dia menyertakan perusahaannya dalam pasar saham. Sukses besar pun diraihnya. Pabriknya pun semakin bertebaran di penjuru dunia. Dia membeli sebidang tanah di Hamburg, Jerman, dan mendirikan pabriknya di sana. Pabriknya di Amerika Serikat dibangun pada 1866 setelah melawan berbagai hambatan birokrasi dan praktik bisnis yang serupa. Keberhasilan demi keberhasilan tidak menyurutkan perhatian Alfred pada bidang yang sangat digemarinya, yakni meneliti. Dia akhirnya mengetahui, nitrogliserin haruslah dapat diserap oleh material yang berpori sehingga memiliki bentuk yang sifatnya portable, dapat dibawa ke mana saja, dan aman. Saat menetap di Jerman, dia akhirnya menemukan materi tersebut. Materi ini dikenal dengan nama Kieselguhr, yang merupakan pasir pengabsorb berbahan dasar silika yang berasal dari cangkang ganggang diatomae. Kieselguhr membuat nitrogliserin memiliki bentuk, karena mampu mengabsorb bahan kimia cair itu. Dengan demikian, campuran ini dapat dengan mudah diletakkan di sasaran peledakan dan dibawa ke mana saja tanpa khawatir akan terjadinya ledakan. Dari sinilah dinamit berasal. Dinamit sendiri berasal dari kata Yunani dynamis, yang memiliki arti tenaga atau daya. Tahun 1867 juga merupakan masa keemasan bagi Alfred Nobel karena paten dinamitnya memperoleh persetujuan di berbagai negara seperti Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. Dinamit sendiri ditemukan pada saat mesin pengebor pneumatic dan intan digunakan untuk keperluan yang sama. Tidaklah mengherankan jika keterlibatan dinamit sangat mengurangi waktu, tenaga, dan biaya dalam projek-projek konstruksi.

Pada 1868 Alfred Nobel dan ayahnya memperoleh penghargaan Letterstedt Prize dari Royal Swedish Academy of Sciences. Penghargaan ini diberikan pada siapa saja yang menghasilkan penemuan yang berharga bagi umat manusia. Ide penghargaan Nobel berasal pula dari penghargaan yang diterima oleh Alfred Nobel di Swedia. Kesibukan bisnis dan seringnya dia bepergian ke luar negeri hanya menyisakan waktu yang sedikit bagi kehidupan pribadinya. Pada usia ke-43 dia sangat merasa kesepian. Hal ini mendorongnya untuk mencari teman di rumah dan juga sekretaris pribadi dengan cara mengiklankan di surat kabar. Pendaftar pun berdatangan. Namun pilihan pun akhirnya jatuh pada Countess Bertha Kinsky, seorang wanita bangsawan Austria. Perkenalannya dengan sang Countess tidak berlangsung lama karena Countess Bertha Kinsky harus menikah dengan Count Arthur von Suttner. Meskipun demikian, mereka tetap berhubungan lewat surat. Bertha von Suttner ternyata bukan wanita sembarangan. Dia tergolong seorang pemikir dan aktivis perdamaian dunia yang di kemudian hari menghasilkan sebuah buku berjudul Lay Down Your Arms . Banyak pihak yang tidak meragukan pengaruh Bertha von Suttner dalam membentuk ide Alfred Nobel untuk memberikan hartanya dalam bentuk hadiah bagi pihak-pihak yang sangat mendukung perdamaian dunia. Bertha von Suttner sendiri menerima hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1905. Kelebihan Alfred Nobel yang sangat menonjol adalah kemampuannya untuk menggabungkan gaya berpikirnya yang mendalam ala filsuf dan ilmuwan dengan pandangannya yang jauh ke depan dan dinamis yang kerap dimiliki oleh seorang industrialis. Dia juga tertarik dalam isu-isu sosial dan tidak jarang pula melontarkan pemikiranpemikiran yang tergolong radikal untuk saat itu. Sastra dan penulisan puisi juga digelutinya. Kekayaan yang melimpah dan tidak adanya keturunan membuat dia bingung hendak diberikan kepada siapa harta yang dimilikinya. Pada 27 November 1895 dia menuliskan wasiatnya di hadapan Swedish-Norwegian Club di Paris. Pada 1891 di pindah dari Paris menuju ke San Remo, Italia di mana dia meninggal akibat pendarahan otak pada 10 Desember 1896. Dia menghasilkan 355 paten selama hidupnya.

Biografi Zinedine Zidane Zinedine Yazid Zidane (lahir di Marseille, Perancis, 23 Juni 1972), dengan nama panggilan Zizou adalah seorang pemain sepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang. Ia memulai karir sebagai pemain di klub AS Cannes dan kemudian bermain di Girondins Bordeaux, Juventus, dan terakhir di Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006.

Setelah penampilan Zidane di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, tidak sedikit publik sepak bola yang menganggapnya sebagai pemain terbaik di dunia. Kelebihan dan keahliannya melakukan dribbling dan penguasaan bola, mempersulit pemain lawan untuk merebut bola darinya. Zidane memiliki empat anak, hasil pernikahannya dengan Vronique Zidane (kelahiran Lentisco), seorang mantan pedansa Perancis dan model Spanyol. Zizou dilahirkan di Marseille dan dibesarkan di La Castellane. Walaupun lahir di Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk Olympique de Marseille. Karir Zizou dimulai pada usia 14 tahun, bakat anak imigran Aljazair ini ditemukan oleh seorang pencari bakat dan mendapat tempat di Akademi AS Cannes. Selama di liga Prancis, Zizou bermain untuk AS Cannes dan Girondins Bordeaux, sebelum dibeli oleh Juventus sebesar 3 juta. Pada tahun 2001, Zizou ditransfer dari klub Italia, Juventus F.C. ke Real Madrid untuk kontrak selama 4 tahun dengan biaya transfer sebesar 66 juta, membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final Champions League di Glasgow di Hampden Park. Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane memutuskan untuk pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional dan memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia 2006 berakhir. Pada tanggal 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Pada tanggal 7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabu. Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertuliskan Zidane 2001-2006 tertulis di bawah logo klub. Pertandingan ini melawan Villarreal CF dengan hasil akhir seri 3-3. Pada dua pertandingan awal Piala Dunia 2006, ia tampil buruk dan bahkan harus absen pada pertandingan ketiga akibat akumulasi kartu kuning. Zidane kemudian menunjukkan permainan terbaiknya di babak berikutnya. Namun, karir Zidane harus berakhir buruk saat ia dikartu merah oleh wasit Horacio Elizondo pada pertandingan final piala dunia akibat menanduk bek Italia, Marco Materazzi di bagian dada. Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2006 versi FIFA dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin, kapten Italia Fabio Cannavaro di posisi dua dengan 1977 poin dan pemain Italia lainnya, Andrea Pirlo di posisi tiga dengan 715 poin. Alasan ia dipilih menjadi pemain terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Perancis hingga ke babak final. Gelar yang telah Zidane persembahkan kepada Perancis dan klubnya selama ini, antara lain : Piala Dunia (1998), Piala Eropa (2000), Liga Champions (2001/2002), Piala Toyota (1996 dan 2002), Seri A (1996/1997 dan 1997/1998), La Liga (2002/2003), dan Runner Up Piala Dunia (2006)

Zidane pernah tiga kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, 2003) dan sekali menjadi Pemain Terbaik Eropa (1998), serta sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia (2006). BIODATA Nama lengkap : Zinedine Yazid Zidane Nama Panggilan : Zizou Lahir : Marseille, Perancis, 23 Juni 1972 Posisi : Gelandang Menyerang Karir Profesional : * AS Cannes, 6 gol dari 65 kali main (1988-1992) * Girondins Bordeaux, 32 gol dari 157 kali main, (1992-1996) * Juventus F.C., 29 gol dari 190 kali main (1996-2001) * Real Madrid, 46 gol dari 202 kali main (2001-2006) * Tim Nasional Perancis, 31 gol dari 108 kali main, (1994-2006) Penghargaan : * Pemain Terbaik Eropa (1998) * Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, dan 2003) * Pemain Terbaik Piala Dunia (2006)

Biografi Umar bin Khtttab Umar bin Khtttab adalah salah seorang sahabat nabi dan khalifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar AsSidiq. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran Islam sangat besar hingga Michael H. Heart menempatkannya sebagai orang paling berpengaruh nomor 51 sedunia sepanjang masa. Beliau lahir di Mekah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Wataknya yang keras membuatnya mendapat julukan Singa Padang Pasir . Ia juga amat keras dalam membela agama tradisional bangsa Arab yang menyembah berhala serta menjaga adat-istiadat mereka. Bahkan putrinya dikubur hidup-hidup demi menjaga kehormatan Umar. Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar berketetapan untuk membunuh Muhammad SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nu aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya. Di rumah Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat-ayat Al Qur an (surat Thoha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al Qur an tersebut dan kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga. Sebagai seorang petinggi militer dan ahli siasat yang baik, Umar sering mengikuti berbagai peperangan yang dihadapi umat Islam bersama Rasullullah Saw. Ia ikut terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Setelah wafatnya Rasullullah Saw., beliau merupakan salah satu shabat yang sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ia bahkan pernah mencegah dimakamkannya Rasullullah karena yakin bahwa nabi tidaklah wafat, melainkan hanya sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktuwaktu. Namun setelah dinasehati oleh Abu Bakar, Umar kemudian sadar dan ikut memakamkan Rasullullah. Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Kemudian setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, atas wasiat Abu Bakar Umar ditunjuk menggantikannya dan disetujui oleh seluruh perwakilan muslim saat itu. Selama masa jabatannya, khalifah Umar amat disegani dan ditakuti negara-negara lain. Kekuatan Islam maju pesat, mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di jaman itu, ia tetap hidup sebagaimana saat para pemeluk Islam masih miskin dan dianiaya. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun keempat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. Umar syahid setelah ditikam oleh Abu Lukluk, seorang budak asal Persia yang dendam atas kekalahan Persia terhadap Islam pada suatu subuh saat Umar sedang mengerjakan shalat. Umar meninggal pada 25 Dzulhijjah 23 H dan selanjutnya digantikan oleh Utsman bin Affan.

Steven George Gerrard Steven Gerrard dilahirkan di Whiston, Merseyside dan membesar di Huyton, Merseyside. Beliau bersekolah di Cardinal Heenan Catholic High School di West Derby, Liverpool. Beliau meminati dan menyokong Liverpool dari sejak kecil lagi. Semasa kecil Steven Gerrard pergi membuat tinjauan pasukan-pasukan lawan pasukan bola sepak sekolahnya. Dalam tahun 1994, Steven dipilih menyertai Skim Latihan Remaja dan hampir dapat menyertai pasukan bola sepak Sekolah-Sekolah England (England Schoolboys). Sepupu Steven, Anthony Gerrard adalah bekas pemain Everton yang kini bermain untuk Wallsall. Steven Gerrard bertunang dengan Alex Curran dan mereka mempunyai dua orang anak perempuan LilyElla (lahir 23 Februari 2004) and Lexie (lahir 9 Mei 2006). Steven Gerrard menyertai The Academy, pusat kecemerlangan pemain muda Liverpool, dalam tahun 1989 dan menunjukkan kemajuan pesat sehingga dapat menyertai pasukan utama Liverpool. Dengan itu, beliau bersama-sama Robbie Fowler, Michael Owen, Jamie Carragher dan Steve McManaman menjadi antara produk The Academy yang berjaya di peringkat tertinggi sebagai profesional bolas sepak. Steven Gerrard pertama kali beraksi untuk Liverpool pada 30 November 1998 apabila beliau menggantikan Vegard Heggem dalam perlawanan menentang Blackburn Rovers. Beliau pertama kali dipilih dalam kesebelasan bermula dalam perlawanan Piala UEFA menentang Celta Vigo. Liverpool tewas dalam perlawanan tersebut tetapi Steven menunjukkan permainan yang mendapat pujian ramai. Steven menjaringkan gol pertama beliau dalam perlawanan menentang Sheffield Wednesday pada 5 Disember 1999, bila mana pemain-pemain muda Liverpool menunjukkan prestasi yang baik apabila ramai pemain senior terpaksa direhatkan disebabkan kecederaan. Pada musim tersebut, Steven Gerrard memulakan kesemua tiga perlawanan akhir Liverpool (Piala Liga, Piala FA. dan Piala UEFA) dan diberikan anugerah Pemain Muda Terbaik (PFA Young Player of the Year) oleh Persatuan Pemain Profesional. Semasa musim panas tahun 2004, Chelsea memujuk Steven untuk menyertai pasukan itu, tetapi beliau enggan meninggalkan Liverpool. Pada mulanya, Steven cenderung untuk menyertai Chelsea tetapi dipujuk oleh keluarga dan rakan-rakan. Ketibaan Rafael Bentez sebagai pengurus baru Liverpool juga menjadi pendorong untuk Steven Gerrard kekal di Liverpool. [sunting] Liverpool F.C. Rafael Bentez melantik Steven menjadi kapten Liverpool menggantikan Sami Hyppia. Rafa melihat Steven sebagai ketua yang boleh mendorong dan memberi inspirasi kepada rakan sepasukannya. Rafa juga mahukan tanggungjawab sebagai kapten akan memperbaiki rekod disiplin Steven. Rafa berjaya, kerana dalam musim 2003 04, Steven hanya dilayangkan 2 kad kuning. Kecederaan semasa menentang Manchester United pada 20 September 2005 memaksa beliau berehat sehinga lewat bulan November 2004. Steve kembali beraksi semasa perlawanan terakhir kumpulan kelayakan Liga Juara-Juara menentang Olympiakos. Liverpool perlu menang dengan kelebihan dua gol untuk melayakkan diri ke peringkat seterusnya. Malangnya, Liverpool ketinggalan apabila Rivaldo menjaring gol Olympiakos dari satu sepakan percuma. Liverpool kembali melawan dan menjaidkan kedudukan 2-1, amsih belum mencukupi kerana perlu mendapatkan kelebihan 2 gol. Steve menjaringkan gol ketiga Liverpool dari jarak 25 meter. Steve kemudiannya menyatakan jaringan itu sebagai jaringan gol paling penting beliau untuk Liverpool. Semangat enggan mengalah beliau terserlah semasa perlawanan akhir Piala Eropah di Istanbul menentang A.C. Milan. Liverpoolketinggalan 3-0 semasa separuh masa pertama. Dengan kemasukan Dietmar Hamann di barisan tengah midfield, Steven Gerrard berperanan bermain lebih menyerang, dan menanduk masuk gol pertama Liverpool. Gol ini menyemarakkan semangat Liverpool, dan Vladimir Smicer mendapatkan gol kedua. Steven Gerrard dijatuhkan oleh Gennaro Ivan Gattuso dalam kotak penalti, dan Xabi Alonso menjaringkan gol ketiga untuk menyamakan kedudukan 3-3. Setelah menang melalaui sepak penalti, Steven Gerrard berkata "How can I leave after a night like this?"[2] dan membayangkan hasratnya untuk terus kekal di Liverpool Dalam bulan Julai 2005, perundingan untuk memperbaharui kontrak tidak mencapai kesefahaman. Laporan akhbar menyatakan Steven Gerrard kesal dengan Liverpool kerana lewat mencapai persetujuan. Chelsea sekali lagi mempelawa Steven Gerrard ke kelab itu, dan satu tawaran membeli Steven Gerrard pada harga 32 juta ditolak oleh Liverpool. Liverpool bertegas bahawa mereka mahu

Steven Gerrard kekal di Anfield. Rafael Benitez memberitahu akhbar beliau mahukan Steven Gerarrd menggantikan belaiu sebagai pengurus Liverpool. Pada 5 Julai 2004, Steven Gerrard secara terbuka menyatakan hasrat untuk meninggalkan Liverpool. [3] Ini menimbulkan perasaan terkejut di kalangan peminat Liverpool. Ada yang marah sehingga membakar jersi nombor 17 yang dipakai Steven Gerrard. Keesokan paginya, Rick Parry Ketua Eksekutif Liverpool mengumumkan bahawa Steven Gerrard telah menghubungi beliau pada pagi tersebut dan menyatakan hasrat untuk terus berada di Liverpool. [4] Pada 8 Julai 2004, Steven Gerrard, bersama-sama sahabat baik Jamie Carragher menandatangani perlanjutan kontrak mereka dengan Liverpool. Dalam tahun itu, Steven Gerrard dinamakan sebagai Pemain Paling Ternilai UEFA (Most Valuable Player) untuk pertandingan Piala Eropah bagi musim 2004-2005. pada akhir musim 2005-2006, Steven Gerrard diberikan anugerah PFA Player of the Year, pemain Liverpool pertama menerima anugerah tersebut sejak John Barnes. Walaupun berpuas hati di Liverpool, Steven Gerrard terus menjadi buruan. Benito Floro, pengarah Real Madrid F.C. menyatakan secara terbuka "I've recommended (to club president Fernando Martin) as priority signings a powerful central striker like Adriano, and a top midfielder in case Zinedine Zidane leaves. Gerrard is the football player that I included on the list, a player that the club has already wanted to sign in previous seasons" [5]. Steven Gerrard terus menyangkal dakwaan tersebut, dan menyatakan belaiu tidak akan ke mana-mana dan gembira berada di Liverpool. "I'm not going to get involved in all that kind of speculation again, I'm settled and happy at Liverpool, and I'm not going to go through another summer like the last two. "I'll be staying here until the day someone tells me they don't want me."[6] Steven Gerrard mengakhiri mjusim terbaik beliau [7] dengan mengetuai pasukannya menjulang Piala F.A. setelah mengalahkan West Ham United. Steven Gerrard menjaringkan gol penyamaan Liverpool dalam minit-minit terakhir perlawanan. Jaringan dari jarak 35 meter melepasi Shaka Hislop dikatakan antara gol terbaik di dalam perlawanan akhir Piala F.A. Gol tersebut dipilih oleh Match of the Day sebagai Goal of the Season musim 2005-2006. Kiraan dibuat menunjukkan bahawa dalam masa satu saat yang diambil bola tersebut dari saat disepak hingga sampai ke jaring gol, Steven Gerrard telah menyepak bola tersebut bergerak pada kelajuan 109 km sejam apabila ia disepak. [8] Kini Steven Gerrard telah menjaringkan gol di dalam 4 perlawanan akhir, Piala F.A. (2006 mln West Ham), Piala Liga (2003 mln Manchester United), Piala UEFA (2001 mln Alaves), dan Piala Eropah (2005 mln AC Milan).

Anda mungkin juga menyukai