Anda di halaman 1dari 3

Pembuatan gas hidrogen dan identifikasi senyawa hidrogen Sepucuk spatula serbuk kalsium ( Ca ) diletakkan di dalam cawan porselin

dan disiram dengan air . Setelah itu terbentuk gelembung gas dan sebagian serbuk kalsium larut dalam air. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut. Ca (s) + 2H2O Ca(OH)2 (aq) + H2(g) Larutan diperiksa menggunakan kertas lakmus merah. Setelah kertas lakmus merah dicelupkan pada larutan, warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Ini menandakan bahwa larutan bersifat basa [ Ca(OH)2 (aq) ]. Dan adanya gelembung pada larutan adalah gelembung dari gas hidrogen.

2. Pembuatan gas hidrogen dan identifikasi senyawa hidrogen Cawan porselin yang berisi air suling ditambah sedikit serbuk magnesium. Kemudian pada larutan terdapat gelembung gas yang diketahui adalah gas hidrogen. Mg (s) + 2H2O Mg(OH)2 + H2 Larutan diperiksa dengan indikator fenoftalin. Setelah ditetesi dengan PP, warna larutan yang semula jernih menjadi merah muda. Warna merah muda ini menandakan adanya Mg(OH) 2 yang bersifat basa pada larutan.

3. Pembuatan dan identifikasi gas hidrogen. Pada tabung reaksi diisi dengan bahan bahan yang disusun sebagai berikut : Kapas kaca sedikit basah kapas kaca kering serbuk seng kapas kaca kering. Dipanaskan pada bagian serbuk seng dan sesekali pada bagaian kapas kaca basah. Serbuk seng akan bereaksi dengan uap air yang berasal dari kapas basah yang dipanaskan. Proses ini menghasilkan gas hidrogen. Untuk mengetahui apakah benar gas hidrogen dapat terbentuk maka dilakukan uji nyala setelah proses pemanasan dilakukan. Ketika bara api dimasukkan pada tabung reaksi yang berisi gas hidrogen, bara api membesar. Yang artinya terdapat gas hidrogen pada tabung reaksi setelah dilakukan proses pemanasan di atas. Persamaan reaksi : Zn (s) + 2H2O Zn(OH)2 + H2 4. Pembuatan dan identifikasi gas hidrogen

Logam seng ( Zn ) ditetesi dengan HCl pekat dalam tabung reaksi. Serbuk seng dan asam klorida dapat bereaksi menghasilkan gas hidrogen. Tabung reaksi segera ditutup agar gas hidrogen yang terbentuk tidak menguap ke udara. Gas hidrogen dialirkan pada gelas ukur untuk mengetahui berapa besar volum gas hidrogen yang dihasilkan. Zn (s) + 2HCl ZnCl2 + H2 Setelah beberapa saat, volume gas terkumpul sebesar 12 mL. Kemudian dilakukan uji nyala pada gas hidrogen. Ketika nyala api dimasukkan pada gelas ukur yang berisi gas hidrogen, nyala api semakin membesar.

5. Pembuatan gas hidrogen Pada tabung reaksi dicampurkan 5 tetes H2O2 3 % + 1 mL KI + amilum Pada reaksi ini amilum tidak ikut bereaksi melainkan hanya sebagai indikator adanya iod dalam larutan. Iod terbentuk perlahan lahan dan larutan akan berangsur angsur menjadi ungu yaitu menandakan adanya iod. Selain warna ungu, adanya gelembung pada larutan menandakan adanya gas hidrogen. 2KI + H2O2 2KOH + I2 + H2

6. Pembuatan dan identifikasi gas oksigen Memanaskan campuran kalium klorat dan serbuk batu kawi. Reaksi ini dapat menghasilkan gas oksigen. Gas yang terbentuk ditampung dalam gelas ukur untuk mengetahui volume gas oksigen yang terbentuk. KClO3 + MnO2- 2KCl + 3O2 Warna campuran setelah dipanaskan berubah menjadi hitam. Volume gas oksigen yang terbentuk setelah 10 menit adalah 7 mL. Setelah itu melakukan uji nyala terhadap oksigen. Ketika nyala api dimasukkan gelas ukur, nyala api membesar. Sehingga dapat dipastikan bahwa pada gelas ukur terdapat gas oksigen.

7. Pembuatan dan identifikasi gas oksigen 0,5 gram permanganat ditetesi H2O2 4,5 % yang akan menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen yang terbentuk dikumpulkan dalam gelas ukur untuk mengetahui besar volum yang diperoleh. 2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ Mn2+ + 2H2O + 5O2 Warna larutan menjadi ungu kehitaman dan timbul asap putih. Volume oksigen yang terbentuk sebesar 4 mL. Volume oksigen yang terbentuk pada percobaan 7 lebih kecil dari percobaan 6 karena pada percobaan 6 dilakukan dengan cara pemanasan yang bisa mempercepat reaksi.

Gas oksigen dalam gelas ukur duji nyala dan hasilnya adalah bara api semakin membesar ketika dimasukkan dalam gelas ukur yang berisi gas oksigen.

F. DISKUSI Pada pembuatan gas oksigen, percobaan ketujuh menghasilkan oksigen yang lebih sedikit daripada pada percobaan keenam. Hal ini dikarenakan pada percobaan 6 proses pembuatan gas oksigen dilakukan dengan cara pemanasan yang bisa mempersepat reaksi. Sedangkan pada percobaan ketujuh tidak ada proses pemanasan.

G. KESIMPULAN 1. Pembuatan Gas hidrogen dalam laboratorium dapat dilakukan dengan cara : - Mencampur serbuk kalsium dan air - Mencampur serbuk magnesium dan air - Memanaskan serbuk seng bersamaan dengan memanaskan kapas kaca basah - Mencampur serbuk seng dan asam klorida - Mencampur kalium iodida dan hidrogen peroksida 2. Hidrogen memilik densitas atau rapatan paling rendah, bersenyawa dengan hampir setiap unsur lain yang reaktif membentuk senyawa hidrida. 3. Pembuatan gas oksigen di laboratorium - Memanaskan kalium klorat yang dicampur batu kawi - Mencampur hidrogen peroksida dan serbuk permanganat 4. Gas hidrogen dan oksigen bisa diidentifikasi dengan uji nyala. Jika nyala api dimasukkan dalam gas hidrogen atau gas oksigen, maka nyalanya akan semakin membesar. 5. Senyawa dari hidrogen bersifat basa sehingga dapat diidentifikasi dengan kertas lakmus dan indikator PP

Anda mungkin juga menyukai