Anda di halaman 1dari 9

A.

PEMBENTUKAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN adalah serangkaian proses perencanaan/penyusunan desain kawasan hutan yang didasarkan atas fungsi pokok dan peruntukannya yang bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.

DALAM HAL INI Untuk mewujudkan pengelolaan

hutan lestari, maka seluruh kawasan hutan terbagi ke dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dimana KPH menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan nasional, provinsi dan Kabupaten/kota.

AdapunPengelolaan Hutan PERMEN No 61 tahun 2010

adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta perlindungan hutan dan konservasi alam.

Untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari, maka

seluruh kawasan hutan terbagi ke dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dimana KPH menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan nasional, provinsi dan Kabupaten/kota. Tujuan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan adalah untuk menyediakan wadah bagi terselenggaranya kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari

Sasaran pembentukan wilayah pengelolaan hutan antara lain :


Memberikan kepastian areal kerja pengelolaan hutan

untuk menghindari open access; Memastikan wilayah tanggung jawab pengelolaan dari suatu organisasi pengelolaan tertentu; Memastikan satuan analisis dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan pengelolaan hutan; Menjadi dasar dalam penyusunan rencana pengembangan usaha; Meningkatnya legitimasi status sebagai salah satu sarana memperoleh kepastian hukum wilayah pengelolaan hutan; Terlaksananya penerapan kriteria dan standar pengelolaan hutan lestari;

Kriteria Pembentukan wilayah Pengelolaan Hutan dibentuk berdasarkan kriteria dan standar yang ditetapkan oleh Menteri, yang mempertimbangkan : 1. karakteristik lahan 2. tipe hutan; 3. fungsi hutan; 4. kondisi daerah aliran sungai; 5. kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat; 6. kelembagaan masyarakat setempat termasuk masyarakat hukum adat; 7. batas administrasi pemerintahan; 8. hamparan yang secara geografis merupakan satu kesatuan; 9. batas alam atau buatan yang bersifat permanen; 10. penguasaan lahan

Prinsip Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan antara lain : Prinsip transparansi, yaitu proses pembentukan KPH harus didasarkan pada azas keterbukaan sehingga seluruh stakeholders pengelolaan hutan mendapatkan informasi yang seluas-luasnya Prinsip pelibatan penuh seluruh pihak terkait, yaitu seluruh stakeholders harus dilibatkan dalam proses pembentukannya; dan Prinsip akuntabilitas, yaitu bahwa pembentukan KPH harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik; Prinsip ekosistem, yaitu bahwa pembentukan KPH harus memperhatikan batas-batas ekosistem.

Strategi Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan untuk mencapai pengelolaan hutan lestari antara lain : Manajemen kawasan meliputi : 1. Pernantapan Kawasan, 2. Penataan Kawasan, dan 3. Pengamanan Kawasan;

Anda mungkin juga menyukai