Standar Perencanaan Irigasi
Standar Perencanaan Irigasi
1. PENDAHULUAN
Laporan Kriteria Perencanaan Standar Pengambaran merupakan bagian dari Standar Kriteria Perencanaan Irigasi dari Direktorat Jenderal Pengairan. Laporan Kriteria Perencanaan terdiri dari bagian-bagian berikut KP - 01 KP - 02. KP - 03 KP - 04. KP - 05. KP - 06. KP - 07. Perencanaan Jaringan Irigasi Bangunan Utama (Headworks) Saluran Bangunan Parameter Bangunan Petak Tersier Standar Penggambaran
Laporan-laporan tersebut dilengkapi dengan: Buku Petunjuk Perencanaan Gambar-gambar Standar dan Tipe Persyaratan Teknis untuk Pengukuran; Penyelidikan dan Perencanaan
Bagian Kriteria Perencanaan mengenai Standar Penggambaran ini dimaksudkan sebagai panduan dalam pembuatan gambar-gambar teknis untuk pekerjaan irigasi Gambar-gambar teknis ini bisa meliputi : Peta topografi Peta tata letak Peta geologi Gambar potongan memanjang dan melintang untuk pembuang, saluran atau tanggul Gambar untuk bangunan-bangunan di saluran atau pembuang.
Sebelum suatu jaringan irigasi baru dimulai, atau rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah ada di lapangan selesai, banyak tenaga teknik terlibat
dalam pembuatan semua jenis gambar. Tanpa adanya gambar-gambar tersebut baik perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan itu tidak akan pernah bisa dilakukan. Para tenaga teknik yang menggunakan gambar dalam bidang
pekerjaannya antara lain adalah : Ahli topografi membuat peta-peta topografi Ahli geologi, yang melakukan pekerjaan penyelidikan geologi Perencana, yang bertugas merencanakan pekerjaan Juru gambar, yang membuat gambar-gambar Pengawas di lapangan, dan Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan.
Agar supaya semua orang ini bisa saling mengerti, maka dibuatlah suatu standar untuk semua tampakan (feature) yang diperlukan pada gambargambar tersebut. Setelah rnenyelesaikan pekerjaan lapangannya yang terdiri dari
penyipatan datar (levelling) dan pengukuran, ahli topografi harus mencantumkan semua hasilnya pada peta. Semua harus diusahakan selengkap mungkin. Peta yang ia buat menggunakan skala tertentu, dan pada skala itu ia tidak mungkin untuk menggambarkan segala sesuatu persis seperti apa yang ia temui di lapangan. Itulah sebabnya maka ia harus menggunakan simbol-simbol, garis dan arsiran. Misalnya, sebuah sungai yang lebar dapat digambar dengan dua garis yang menunjukkan tepian sungai, tetapi sebuah sungai cukup digambar dengan satu garis. Kadang-kadang sebuah bangunan dapat digambar lengkap pada peta berskala besar. Tetapi pada peta berskala kecil, bangunan itu hanya akan ditunjukkan dengan sebuah titik. Selanjutnya ahli topografi akan menggunakan simbol untuk menunjukkan bangunan itu. Ia juga. dapat menunjukan relief yang a jumpai di
lapangan, yang terdiri dari perbukitan dan pegunungan, cekungan atau tanggul-tanggul. Semua ini ditunjukkan dengan garis-garis tinggi/kontur. Arsiran dipakai untuk menunjukkan rawa-rawa, hutan, persawahan dan sebagainya. Demikian juga ahli geologi mempunyai simbol-simbol dan arsiran khusus untuk menunjukkan tampakan-tampakan yang ia temukan selama penyelidikan di lapangan. Perencana diharapkan bisa mengerti simbol-simbol dan arsiran-arsiran ini dan bisa menginterpretasikannya. Ia mampu memutuskan bangunan (pondasi), saluran (diberi pasangan atau tidak), pembuang dan tanggul macam apa yang harus dibuat. Ia juga mempunyai simbol-simbol, tipetipe garis dan arsiran untuk menunjukkan rencananya serta bahan-bahan yang ingin ia pakai pada gambar-gambar. Juru gambar bertugas untuk, antara lain, membuat gambar-gambar yang akan dipakai di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. Ia harus membuat gambar-gambar yang jelas, yang bisa dipahami baik oleh kontraktor maupun pengawas. Setiap bagian dan saluran atau bangunan harus tampak dan detailnya ditunjukkan. seperlunya. Petunjuk-petunjuk yang diberikan pada gambar-gambar itu akan memperjelas hal-hal yang bisa menimbulkan salah pengertian. Gambar-gambar harus dibuat dengan skala, walaupun mengukur dan gambar tidak pernah diperbolehkan. Dimensi-dimensi diberikan dalam meter, sentimeter atau milimeter, tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar. Dalam. Bagian Kriteria Perencanaan ini akan dibicarakan mengenai ukuran gambar, tata letak gambar untuk berbagai bagian pekerjaan, simbol-simbol, tebal garis dan arsiran yang akan digunakan agar bisa membantu mereka yang berkecimpung dalam penggambaran pekerjaan irigasi.
Sebagai aturan, semua pekerjaan penggambaran akan memakai ukuranukuran kertas gambar berikut. (w) A0 A1 A2 A3 A4 841 594 420 297 210 (l) 1189 841 594 420 297 Antara (l) dan (w) adalah tetap dengan perbandingan
2 :1
Sedapat mungkin penggunaan kertas ukuran A0 hendaknya dihindari. Sebagai lembar standar dipakai kertas ukuran A1 Garis-garis tepi (marginal) akan ditempatkan sebagai berikut :
3. BLOK JUDUL
BIok-blok judul seperti ditunjukkan pada Gambar 2 akan dipakai dalam semua gambar dan Ietaknya di sudut kanan bawah tiap-tiap gambar. Gambar 3 adalah contoh bagaimana blok judul itu harus diisi.
4. PENOMORAN GAMBAR
Penomoran gambar-gambar akan diatur sedemikian sehingga tipe gambar akan mudah dikenali. Demikian juga sistem penomoran akan
mempermudah pengarsipan/penyimpanan gambar-gambar itu. Sistem penornoran dibatasi untuk satu jaringan irigasi/pembuang saja. Jariganjaringan yang lain bisa ditandai dengan membubuhkan singkatan nama jaringan itu atau dengan membubuhkan sebuah huruf di depan nomor gambar. Nomor gambar dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor gambar akan disusun seperti berikut :
Tipe gambar Pengelompokan gambar Pembagian butir (item) Nomor urutan ABBCCDD
A. Menunjukkan tipe gambar, misalnya 0. Gambar-gambar pengukuran - dan penyelidikan 1. Gambar-gambar pelaksanaan 2. Gambar-gambar pabrikan 3. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings)
BB menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya : 1. Tata letak (skala 1:25.000, 1:5.000, 1 :2000) 2. Bangunan Utama dan bangunan-bangunan pelengkap
3. Saluran irigasi 4. Bangunan irigasi 5. Gambar standar (pintu, skala, dan sebagainya) 6. Saluran pembuang 7. Bangunan pembuang 8. Tanggul 9. Bangunan bantu 10. Jembatan 11. Bangunan pelengkap 12. Petak tersier
Bangunan Utama dan bangunan pelengkap : 1-02-01 Bangunan pengelak (diversion structure) dengan pembilas 1-02-02 Pengambilan utama 1-02-03 Kantong lumpur 1-02-04 Bangunan pengambilan saluran primer 1-02-05 Pembilas dan saluran pembilas 1-02-06 Tanggul penutup 1-02-07 Pekerjaan lindungan sungai
Saluran irigasi 1-03-01 Saluran primer X 1-03-02 Saluran sekunder A 1-03-03 Saluran sekunder B 1-03-04
Saluran pembuang 1-06-01 Saluran pembuang primer 1-06-02 Saluran pembuang sekunder 1-06-03 Saluran pembuang sekunder 1-06-04
Petak tersier 1-12-01 Tata letak 1-12-02 Saluran irigasi 1-12-03 Bangunan irigasi 1-12-04 Saluran pembuang 1-12-05 Bangunan pembuang
Bangunan-bangunan di saluran irigasi tertentu akan diberi nomor - CC pada gambar saluran irigasi. Gambar-gambar untuk tiap butir yang disebutkan di dalam CC akan diberi nomor urut. Tiap butir dimulai dengan 01 Contoh :
Sebagian dari gambar-gambar konstruksi dan pengukuran di pakai sebagai Gambar-gambar Tender. Gambar-gambar tender ini terdiri dari pilihan gambar-gambar kontrak.
Semua gambar yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi lagi menjadi gambar purnalaksana, setelah itu nomor pertama akan diubah menjadi nomor 3. Contoh: 1-04-03-02 menjadi 3-04-03-02.
5. PENGECILAN GAMBAR
Garnbar hendaknya tidak diperkecil sampai melebihi setengah dari ukran kertas gambar aslinya. Pengecilan maksimum adalah sampai ukuran kertas A. Di antara berbagai ukuran gambar standar, ada perbandingan tetap yaitu 1: 2 . Pengecilan maksimum adalah :
A0 A1
A2 A3
Semua gambar harus diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm. Jika kriteria yang dibicarakan dalam bagian ini diikuti, maka perlu dibuat suatu persyaratan agar gambar-gambar mudah dicari sewaktu diperlukan dan agar gambar-gambar itu tetap bisa dibaca setelah diperbesar lagi. Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pada waktu rnembuat gambar-gambar yang akan diperkecil :
Tinggi huruf dan angka tidak boleh kurang dari 3 mm; Tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dan tingginya; tebal garis untuk pekerjaan menggambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm;
Untuk arsiran, tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,18 mm dan jarak antar garis tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dari 2 mm untuk gambar-gambar pekerjaan baja (arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya).
Pada peta-peta topografi dan peta-peta situasi, arah utara akan ditunjukkan ke arah atas gambar. Data mengenai jaringan grid (gridnet), kalau ada, akan ditulis di sepanjang garis-garis tepi/marginal kertas gambar. Peta-peta situasi sungai dan peta-peta situasi untuk trase saluran atau pembuang akan digambar sedemikian sehingga arah aliran adalah ke arah kanan gambar. Potongan memanjang sungai, saluran, pembuang atau tanggul akan digambar langsung di bawah peta situasi. Juga, dalam potongan memanjang arah aliran adalah ke kanan gambar. Peta situasi dan potongan memanjang yang muncul dalam satu gambar, akan menunjukkan bentang sungai, saluran, pembuang atau tanggul yang sama. Kalau sungai, saluran atau pembuang dilihat ke arah hilir, maka tanggul di sebelah kanan disebut tangul kanan dan yang kiri disebut tanggul kiri. Potongan melintang akan digambar dengan tanggul-kiri sebelah kiri dan tanggul-kanan sebelah kanan. Untuk gambar-gambar bangunan di saluran atau pembuang, denah akan dicantumkan di sebelah kiri atas gambar, sedemikian rupa sehingga arah aliran saluran atau pembuang adalah ke arah kanan gambar. Tepat di bawah denah, akan digambar potongan yang paralel terhadap arah aliran. Untuk bangunan-bangunan besar atau bagian-bagiannya akan digambar
sedemikian rupa sehingga arah aliran sungai atau saluran adalah ke kanan atau ke sebelah bawah gambar. Semua gambar akan dapat dibaca dan sudut kanan bawah.
Skala gambar bergantung kepada apa yang harus ditunjukkan oleh gambar itu atau seberapa detail gambar itu harus dibuat. Dalam pekerjaan gambar dipakai bermacam-macam tebal garis dan huruf atau tinggi angka agar gambar lebih mudah dibaca. Tebal garis dan tinggi angka akan berbeda-beda menurut skala gambar. Dalam Tabel 1 diberikan skala, tebal garis dan tinggi huruf atau angka untuk berbagai tipe gambar. Untuk tebal huruf dan angka dianjurkan untuk memakai 1/10 dan tinggi huruf/angka. Juga, dianjurkan agar untuk gambar-gambar peta dipakai tebal garis seperti yang diberikan dalam daftar, dengan simbol-simbol peta pada Tabel 3 serta tebal garis untuk gambar-gambar bangunan seperti yang disajikan pada Gambar 4. Penunjuk skala (scale bar) akan menunjukkan dimensi sebagaimana diberikan pada gambar, dalam meter atau sentimeter dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter. Kalau ukuran gambar diperkecil, maka skala semula akan ditunjukkan dengan angka, demikian pula skala yang baru (sesudah pengecilan) dengan menggunakan penunjuk skala. Gambar 5 memperlihatkan penunjuk skala untuk berbagai skala. Penunjuk skala akan memperlihatkan dimensi-dimensi yang diberikan pada gambar, dalam meter atau sentimeter, dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter.
Potongan Memanjang
hor
vert
Potongan melintang hor dan vert Gambar-gambar Bangunan Denah Umum Denah
Potongan
Detail
Untuk garis-garis ukuran dan garis-garis bantu (auxiliary line), akan digunakan tebal garis 0,25 mm sebagamana ditunjukkan pada Gambar 4. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai bagaimana dan di mana menempatkan garis-garis ukuran, garis bantu dan indikasinya, lihat Gambar 6 Ketinggian (level) selalu ditunjukkan dalam meter di atas ketinggian yang sudah ditetapkan. Semua ukuran gambar bangunan dapat diberikan dalam meter atau sentimeter, kecuali gambar-gambar pekerjaan baja yang selalu diberikan dalam milimeter.
Garis-garis ukuran digambar dekat dan paralel dengan bagian yang dimensinya akan ditunjukkan. tegak Garis-garis terhadap bantu garis
digambar
lurus
Garis-garis konstruksi dan garis-garis bantu yang berpotongan digambar sedikit ke luar titik potong.
Garis-garis tengah dan garis-garis batas tidak akan pcrnah di pakai sebagai garis ukuran. Akan tetapi, garis ukuran bisa ditempatkan langsung di antara garis-garis batas, di antara garis-garis tengah dan antara garis batas dan garis tengah. Garis-garis ukuran dan garis-garis bantu scbaiknya tidak memotong garis-garis lain, kalau mungkin. Garis-garis ukuran tidak boleh terpotong oleh garis ukuran lainnya atau oleh garis bantu yang termasuk garis ukuran lainnya. Tiap ujung garis. ukuran akan ditandai dengan ujung panah secara jelas yang rnenunjukkan batas garis ukuran. Biasanya ujung panah akan digambar di dalam batas garis ukuran. Bila tidak
tersedia ruang untuk ini, ujung panah boleh digambar di luar batas ini, mengarah ke belakang. Ujung-ujung panah yang saling berhadapan boleh diganti dengan titik yang jelas. Bila suatu bagian mempunyai dua dimensi atau lebih, maka jumlah itu juga akan ditunjukkan pada garis dimensi terpisah.
sebuah titik, untuk garis penunjuk yang berada di dalam garis batas suatu bagian
ujung panah, untuk garis penunjuk yang menunjuk ke garis batas suatu bagian.
Jika ruang di atas garis ukuran terbatas, ukuran boleh ditulis di atas garis yang ditarik panjang, kalau mungkin di sebelah kanan. Ukuran bagian yang tidak di tuIis ke skala akan diberi garis bawah.
Untuk ukuran atau pnunjuk yang tidak bisa ditempatkan di luar potongan, harus disediakan ruang di dalam arsiran.
Kalau dari gambar tidak jelas bahwa suatu ukuran menunjuk pada, jari-jari atau
potongan segi empat, maka di muka ukuran akan ditulis simbol-simbol berikut - 0/ di muka ukuran - huruf (besar) R di muka jari-jari / di muka potongan segi empat..
Tabel 2 menyajikan singkatan-singkatan yang sering dipakai pada gambar. Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5 secara berturut-turut menyajikan simbol-simbol dan tipe-tipe arsiran dan yang paling sering sampai yang kurang sering dipakai. Simbol-simbol peta pada Tabel 3 dibagi menjadi Simbol Peta Topografi dan Simbol Peta Situasi. Tabel 4 adalah pengarsiran untuk gambar-gambar konstruksi. Tabel 5 adalah simbol-simbol serta pengarsiran geologi dan geologi teknik. Tabel 3, 4 dan 5 dapat dilihat di bagian belakang buku ini.
Tabel 2. (lanjutan)
(sisi) kanan (sisi) kiri kilometer kilometer persegi liter panjang lengkungan (m) elevasi muka air elevasi muka tanah meter kemiringan talud (1 tegak: m datar) kemiringan talud sebelah dalam milimeter milimeter persegi kemiringan talud sebelah luar meter persegi meter kubik potongan melintang potongan memanjang panjang tangen (m) debit (m /dt)
3
side left side kilometer square kilometer liter (m3/1000 or dm3) length of curve (m) water level groundlevel meter side slopc of a channel (1 vertical : m horizontal) side slope landside millimeter square millimeter side slope riverside Square meter Cubic meter Cross-section Longitudinal section Tangent length (m) Discharge (m3/s) Discharge with 5% porbability of non exceedence Discharge per unit lngth Radius (m) End point of curve Start point of curve Intersection point Center Upstream Velocity (m/s) Freeboard Coordinategridnet(m) Coordinate gridnet(m) Radial angle (0) Curve tothe left Curvetothe right
debit per satuan lebar jari-jari (m) titik akhir lengkung titik mulai lengkung titik potong tengah udik kecepatan (m/dt) tinggi jagaan absis ordinat sudut jari-jari ( ) belok ke kiri belok ke kanan
0
q R TA TM TP tg ud/us v w/F X Y
UNTUK
SALURAN,
PEMBUANG
DAN
Pada gambar-gambar 7, 8 dan blok gambar untuk potongan memanjang saluran, pembuang dan tanggul, sedangkan gambar 10 menunjukkan beberapa tipe tata letak gambar a. untuk gambar pelaksanaan, dan b. untuk gambar potongan memanjang saluran, pembuang atau tanggul Di sebelah atas potongan memanjang disediakan ruang untuk sebagian tata letak saluran, pembuang atau tanggul tersebut, sebagaimana ditunjukkan dalam potongan memanjang.
Gambar 11, 12 dan 13 menyajikan penjelasan serupa untuk gambargambar potongan melintang.
Gambar 10. Tipe tata letak gambar pelaksanaan dan gambar potongan memanjang
Potongan-potongan melintang sungai, saluran, pembuang atau tanggul selalu digambar dalam suatu urutan mulai dan sudut kiri atas gambar ke bawah, sesudah itu deretan tengah dan deretan kanan dipakai dan atas ke bawah. Dalam satu gambar potongan melintang hanya akan ditunjukkan untuk satu saluran, pembuang atau tanggul saja. Kalau mungkin garis-garis tengah saluran, pembuang atau tanggul akan berada dalam satu garis Lurus vertikal. Ketinggian akan ditunjukkan dalam semua potongan melintang (dalam meter) di atas ketinggian nol (zero level) tertentu yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya, dimensi dan kemiringan juga akan diberikan di setiap potongan melintang. Walaupun demikian, apabila dalam satu deretan potongan melintang tidak mengalami perubahan dalam dirnensi dan
kemiringan, maka hal ini akan ditunjukkan di bagian atas dan bawah potongan saja. Kalau ada perubahan potongan melintang dalam suatu deret, maka potongan terakhir bagian sebelumnya bersama-sama dengan potongan pertama dan bagian yang diubah, akan digambar lengkap.
Data-data berikutnya yang berkenaan dengan masing-masing potongan melintang akan dicantumkan dalam lembar (lembar) terpisah dalam album gambar.
a b c
: : :
nama saluran, pembuang atau tanggul nomor potongan melintang urut dari PL 1 luas kupasan (stripping) yang diukur dan potongan melintang (luas ini sering bisa dihitung biasanya potongan diketemukan dengan planimeter)
d e
: :
luas timbunan, termasuk luas kupasan luas timbunan, tidak termasuk luas pasangan batu, lapisan batu, lining beton, beronjong - kalau ada
bentang saluran secara keseluruhan, yaitu sama dengan panjang saluran di dalam gambar potongan memanjang jumlah volume dalam m3 untuk kupasan jumlah volume dalam m3 untuk timbunan jumlah volume dalam m3 untuk galian.
h j k
: : :
Butir-butir h, j dan k akan muncul dalam Rincian Volume dan Biaya, Harga Satuan dan Harga.
Warna-warna standar akan dipakai untuk memperjelas garnbar-gambar tata letak jaringan irigasi dan pembuang, serta gambar-gambar tata letak jaringan tersier. Empat eksemplar dan peta-peta tata letak ini harus seluruhnya diberi nama, sedangkan empat eksemplar yang terakhir akan diberi warna hanya di sepanjang batas-batas petak saja. Lebar warna sepanjarig perbatasan ini adalah 1 sentimeter. Warna-warna yang akan dipakai adalah:
biru untuk jaringan irigasi, garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada dan garis putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana
merah untuk sungai dan jaringan pembuang garis penuh untuk jaringan yang sudah ada dan garis putus-putus untuk Jaringan yang sedang direncana;
coklat untuk jaringan jalan; kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa) hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung merah untuk tata nama bangunan; hitam untuk jalan kereta api; warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder, batas-batas petak tersier akan diarsir dengan warna yang lebih muda dan warna yang sama.
blok judul terlihat di luar, dan pelipatan dilakukan secara saling silang, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 14.
Garis-garis lipat akan dibuat di luar garis-garis tepi lihat Gambar 1 dan 14.
1: Cetakan gambar siap dilipat. (jangan sekali-kaIi melipat gambar asli) 2a dan 2b Lipatan vertikal dibuat secara saling silang (zig-zag) 3: Gambar dan tahap 2b dilipat sedemikian, sehingga blok judulnya tampak.
13.1. Pada Penggambaran dengan menggunakan komputer, semua persyaratan penggambaran cara manual tentang bentuk gambar, tebal garis, warna garis, ukuran huruf, bentuk huruf dan angka sama dengan cara menggambar dengan komputer.
13.2. Tentang pengecilan gambar pada Bab 5, kalau gambar cara manual harus bisa diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm, sehingga perlu persyaratan persyaratan, antara lain : - tinggi huruf dan angka tidak kurang dari 3 mm. - tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dari tingginya. - tebal garis untuk pengerjaan gambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm. - Untuk arsiran tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,8 mm dan jarak antara garis tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dan 2 mm untuk gambargambar baja (arsiran potongan baja dan perunggu, karet, dsb) Untuk gambar dengan komputer, cukup disimpan soft copy skala 1 : 1
13.3.
Tentang pengesahan gambar, printout/hasil cetak penggambaran dengan komputer dilegalisir dengan cap basah dan
ditandatangani. Untuk menjaga keamanan gambar maka dibuat statement pada gambar yang mengatakan : Gambar berlaku apabila ada stempel legalisir.
13.4.
Semua gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi menjadi gambar purna laksana (As build drawing) yang sebelumnya adalah gambar kerja / gambar detail pelaksanaan (As Plan Drawing).
Gambar kerja digambar oleh kontraktor dengan persetujuan direksi. Bentuk Gambar purna laksana (aturan gambar) sama dengan gambar perencanaan, hanya penomeran gambar yang berubah, contoh : 1 04 03 03 menjadi 03 04 03 02
14.
MENCETAK GAMBAR
Gambar-gambar hasil perencanaan dengan komputer atau manual dicetak minimum 8 eksemplar (dengan cap basah dan ditandatangani), untuk disampaikan kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Arsip Nasional / Perencanaan Teknis Irigasi Instansi yang bertanggung jawab Sat Ker ( Satuan Kerja ) P.P.K ( Pejabat Pembuat Komitmen ) Unit Perencana Unit Pengelola Operasi dan Pemeliharaan Keperluan tender ( Copy ? )
Gambargambar dengan cap basah dan tanda tangan tersebut sebagai arsip dan dipakai untuk pedoman melegalisir dan memperbanyak gambar setelah selang waktu adanya pergantian pejabat.
Gambargambar
hasil
pelaksanaan
(As
build
drawing)
sebagai
persyaratan pembayaran hasil pembangunan yang dilaksanakan, dicetak dengan computer atau manual minimum 8 eksemplar (dengan cap basah dan ditandatangani), untuk disampaikan kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Arsip Nasional / Pembinaan Pelaksanaan Irigasi Instansi yang bertanggung jawab Sat Ker (Satuan Kerja) P.P.K (Pejabat Pembuat Komitmen) Unit Perencana Unit Pengelola Operasi Pemeliharaan Keperluan lain.
(a)*
(b)*
Sungai
0.35
0.25
River
Aliran
0.35
0.25
Flowdirection
0.35
0.25
Intermittent stream
Tanggul
Dike
Jalan propinsi
0.35
0.35
Jalan sekunder
0.35
0.35
Jalan petani
0.35
0.25
Jalan setapak
0.35
0.25
Footpath
Jalan keretaapi
Railway
Jalan lori
0.35
0.25
Narrowguage railway
Tranches pembagi
0.35
0.25
Regular contour
(a) (b)
Tranches pertolongan
Intermediate contour
Tranches perkiraan
Approximatecountour
Dataran Tinggi
High ground
Dataran Rendah
Depression contour
Benchmark
Titik poligon
Traverse point
Triangulasi
Triangulation station
Penunjukan ketinggian dari lapangan Penunjuk ketinggian dari interpolasi Jalur pengukuran
Spot elevation measured in the field Spot elevation from interpol Surveyed alinement
Persilangan grid
Grid erros
Penanda grid
Tabel 3.
Sawah
Ladang
Alang-alang
Meadow
Rumput
Grass
Pohon kelapa
Coconut trees
Hortuculture
Mixed agrivulture (maize, sugar, tobacoo, fuit etc) Plantation (rubber,coffe,tea,etc) Primary forest
Hutan belukar
Hutan belantara
Secondary forest
Rawa-rawa
Marshorswamps
Kolam ikan
Tabel 3.
Tambak ikan
Tambak garam
Salt pan
Rumah panggung
Kantor pemerintahan
Sekolah
Rumah Sakit
Hospital
Kantor pengadilan
Court house
Kantor pos
Post office
Kantor polisi
Police office
Tempat keramat
Shrine
Graves/Cemetery
Factory Pabrik
Pasar
Market
Pompa air
Waterpump
Kawat listrik tegangan tinggi Saluran irigasi telah ada Saluran pembuang yang telah ada Desa yang telah ada
High voltage Line Existing irrigation canal Existing drainage channel Existing village
Batas propinsi
Batas kabupaten
Kabupaten Boundary
Tabel 3.
Batas kecamatan
Kecamatan boundary
Batas desa
Village bounda1
Pagar
Fence line
Arah utara
North indicaci
Tabel 3.
LAYOUT SYMBOLS Layout Project boundary Boundary Tertiary Unit Boundary Quarternary Unit
Bersih (ha)
Rencana
Pengambilan pompa
Pump intake
Pengambilan bebas
Free intake
Dung permanen
Permanent weir
Tabel 3.
Bendung gerak
Barrage
Bendung bronjong
Gabion weir
Saluran sekunder
Secondary canal
Saluran tersier
Tertiary canal
Saluran kuarter
Quaternary canal
Saluran pasangan
Lined canal
Tunnel or closed canal Closed canal Irrigation structures Cheek structure Division structure
Tabel 3.
Bangunan
Boks tersier
Tertiary box
Gorong-gorong
Culvert
Talang
Sipon
Inverted syphon
Got miring
Chute structure
Side spiliway
Bangunan pembuang
Wasteway
Tabel 3.
Bangunan pembawa
Suppletion intake
Saluran Pembuang (Merah) Saluran pembuang Primer Saluran pembuang Sekunder Saluran pembuang tersier Sauran pembuang Kuarter
Drainage channels (Red) Primary drainage channel Secondary drainage Channel Thrtiary drain Tersier age channel Quaternary drainage chann
Gorong-gorong silang
Alur pembuang
Bangunan terjun
Drop structure
Tabel 3.
Bendungan
Dam
Bangunan Pelengkap
Auxiliary structures
Jalan inspeksi
Inspection road
Jalan petani
Farm road
Jembatan
Bridge
Jembatan orang
Foot bridge
Tempat cuci
Washing place
Tabel 3.
Waduk lapangan
Field reservoir
Patok hektometer
Hectometer stone
Dangau
Operating facility
Telepon
Telephone
ARSIRAN
HATCHINGS
Keterangan
Legend
Tanah dll
Soils etc.
Batu kali
Boulders
Kerikil
Gravel
Pasir
Sand
Lempung
Clay
Konstruksi
Constructions
Beton bertulang
Beton siklop
Pasangan batu kali lpc: 4ps Pasangan batu kali lpc : 2ps Pasangan batu Bata Pasangan batu kosong Bronjong
Stone-pitching
Gabion
Batu candi
Aspal
Kayu
Wood
Besi
Steel
Perunggu
Bronze
Aluminium
Aluminium
Karet
Rubber
Bituminnus filler
Uruan dengan Kemiringan Galian. dengan Kemiringan Pcrmukaan tanah (potongan) Kemiringan pasangan batu kali Kemiringan pasangan beton Petunjuk potongan
Ground surface (section) Sloping masonry Lining Sloping concrete Lining Indication of section
Tabel 5. Simbol-simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah Symbol for Geotechnical and Soil Mechanical Investigation
Deskripsi Rencana Design Selesai dikerjakan Accomplished Description
Bor Intl Bor Intl (diameter besar) Bor Inti (Pemboran miring)
Drill Hole Drill Hole (large diameter Drill Hole (inclined driLL hole) Auger Hole Auger Hole (large diameter) Test Pit Test Shaft Test Trench Vertical electrical resistivity Sounding
Bor Tangan Bor Tangan (diameter besar) Sumuran Uji Test Shaft Paritan Titik duga Geolistrik Titik Sondir
Tabel 5. (Lanjutan)
Berangkal (bongkah)
Cobbles (boulders)
Kerakal
Gravels
Pasir
Sand
Lanau
Silt
Lernpung
Clay
Talus
Thalus
Gambut
Peat
Tanah lepas.
Loess
Tabel 5. (Lanjutan)
Batuan endap Breksi volkanik dan tufa
Breksi
Konglomerat
Conglomerate
Bedded sandstone
Tabel 5. (Lanjutan)
Batu endap Batu pasir berstruktur silang siur Batu pasir dengan sisipan serpih Lensa-lensa serpih pada batu pasir
Serpih
Shale
Serpih gamping
Calcareouse shale
Batu gamping
Massive limestone
Bedded limestone
Domolit
Domolite
Sandy limestone
Oolitie limestone
Shelly limestone
Tabel 5. (Lanjutan)
Batuan endap Batu gamping rijang
Gipsum
Gypsum
Anhidri
Anhydrite
Garam
Salt
Batuan beku
Ignous rocks
Lava basal (struktur aliran) Lava (struktur aliran) Batuan beku porfirit
Basaltic lava (flow structure) Lava (flow Structure) Porphyritic igneous rock
Granit
Granite
Serpe
Serpentine
Batuan beku
Tabel 5. (Lanjutan)
Batuan metamorfosis Sekis
Genes
Gneiss
Marmer
Marble
Kuarsit
Quartzite
Batu sabak
Slate
Permukaan tanah
Ground surface
Merah Red
Ignouse rock/Gang
Coklat Brown
Voleanie product
Batu Gamping
Biru Blue
Limestone
Alluvial deposit/Terrace
Kuning Yellow
Sandstone/sedimentary rock
Lempung /Serpih
Hijau Green
Clay /Shale
Contact, located approximately (give limits) Contact, located very approximately Gradational contact Fault, showing dips
Kontak, lokasi tidak Pasti Kontak gradasi Sesar, dengan arah Kemiringan
Sesar diperkirakan
Sesar sangat diragukan Sesar yang diproyeksikan dibawah peta Kemungkinan adanya sesar (interpretasi photo udara) Sesar, memperlihatkan arah dan penunjaman (D: turun, Umaik)
Fault, existence uncertain Fault projected beneath ma?ped uni Possible fault (as located from, aerial photographs)
Fault showing trend plunge of linear features (Dxlown thi side; U:upthrown sid
Sesar mendatar
Tabel 5. (Lanjutan) Simbol-simbol untuk Peta Geologi Symbols for Geologic Maps
Sesar naik
Thrust faults,T or sawteeth in upper plate Fault zones, showing average dips Normal fault/hachures on downthrown side Anticlinc (top) and syncline, showing trace of axial plane and plunge of axis , dashed where located approximately Anticline (cxistence uncertain) Anticline projected beneath mapped units
Zona sesar dengan kemiringan rata-rata Sesar Normal/sesar Turun Antiklin dan sinklin
Antiklin (kemungkinan
Antiklin yang diproyeksikan di bawah sat. Peta Antiklin tidak Simetris Antiklin membalik (atas) dan siklin dengan arah dan sumbu penunjaman
Asymmetric anticline; steeperlimb to south Overturned anticline (top) and syncline, showing trend and plunge of axis
Antiklin membalik Antiklin dengan dua arah penunjarnan, dengan kulminasa Antiklin dengan penunjaman tegak
Overturned anticline. showing dip of axial plane Doubly plunging anticline, showing culmnntion
Tabel 5. (Lanjutan) Simbol-simbol untuk Peta Geologi Symbols for Geologic Maps
Antiklin membalik Untuk sama Monoklin Inverted (synforma; Anticline Monoclineor flexu in hotnocline
Axial trend of fold are too small to plo individually, patter show generaL shapt folds in profile
Jurus dan kemiringan Pelapisan Jurus dan kemiringan lapisan (membalik) Kemiringan perlapisan Tegak Perlapisan mendatar
Strike and dip of over turned beddir Strike of vertical bedding, stratigrap tops to north Horizontal bcddin
Undulasi (perlapisan menggelombang) Jurus dan kemiringan Pelapisan (diperkirakan) Jurus dan perlapisan dan kemiringan diperkirakan
Strike and dip of bedding uncertain Strike of bedding certain but dipsuncertain
Tabel 5. (Lanjutan) Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol For Geologic Maps
Jurus dan kemiringan foliasi Jurus dan foliasi tegak Strike and dip of foliations
Foliasi mendatar
Horizontal foliation
Jurus dan kemiringan di rnana lapisan sejajar foliasi .Jurus dan kemiringan Cleavage Jurus dan cleavage tegak
Strike and dip where bedding parallels foliation Strike and dip of cleavage
Jurus dan kekar tegak Kekar mendatar Arah dan penunjaman dan liniasi Liniasi tegak
Strike of vertical joint Horizontal joint Trend and plunge of lineation Vertical lineation
Tabel 5. (Lanjutan) Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol For Geologic Maps
Arah cleavage yang saling memotong dan perlapisan Dua cleavage yang berpotongan Arah liniasi yang terletak pada bidang foliasi
Trends of intersection: of two cleavages Trends of lineations lying in planes of of foliations Trends of horizontal lincations lying in planes of foliations Vertical lineation and foliation
Arah Liniasi mendatar terletak pada bidang follasi Liniasi tegak dan foliasi
Tabel 5. (Lanjutan) Symbol-simbol Tambahan untuk Peta dengan Skala Kecil Accessory Symbol For Small Scale Maps
Shaft, tegak (kiri) dan miring Adit, terbuka (kiri) Dan tertutup Shaft, vertical (left) and inclined Adit, open (left) and inaccessible
Pasir, kerakal dan lubang lempung Sumur minyak (kiri) dan sumur gas
Sumur penghasil minyak (kiri) dan Gas Sumur minyak/gas ditinggalkan) Lubang air, ada aliran (kiri), tak mengalir dan kering (kanan) Mata air panas tanah labil (longsor)
Wells with shows of oil (left) and gas Oil or gas well. abandoned (left) and gas Water wells flowing (left). Nonflowing and dry (right)
Tabel 5. (Lanjutan) Symbol- Simbol Tambahan Untuk Peta Dengan Skala Besar Accessory Symbol For Large Scale Maps
Tambang terbuka atau cadangan (qarry) Portal dan terowongan atau Adit Smalt dipermukaan, tegak (kiri) dan miring
Shaft diperluas keatas (kiri) dan dasar shaft Shaft miring dengan titik chevron kebawah Lobang bor mendatar (kiri) dan miring 300
Vertically extended shaft (left) and shaft bottom Inclined shaft with chevron point downwards Horizontal (left) and inclined 30 bore hole