Anda di halaman 1dari 7

Jenis jenis paragraph

1. PARAGRAF NARASI Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologisnya.
Contoh : Kekalahan Inter Milan oleh Barcelona tidak membuat inter milan tersingkir dari liga Champion. Dikarenakan jumlah gol yang dicetak oleh inter milan ke gawang Barcelona lebih banyak dibandingkan gol yang dimasukan Barcelona ke gawang inter milan. Di leg pertama, Inter memasukan 3 gol,dan hanya kemasukan 1 gol. Lalu di leg ke 2, Barcelona hanya memasukan 1 gol sehimgga jumlah gol Barcelona hanya 2, sedangkan Inter 3.

2. PARAGRAF DESKRIPSI Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata kata yang merangsang indra realistis.
Contoh : Hand Phone BlackBerry Curve 8310, merupakan salah satu hp terlaris tahun ini. karna memiliki fitur yang lengkap guna mempermudah sipengguna hp untuk mengakses data dari internet. Memiliki camera 2 MP, memory internal 1Gb untuk menyimpan beberapa data seperti sms, video, mp3 dll. Menggunakan Full qwerty keyboard dan track ball navigation seperti computer. Ada juga maps untuk melihat peta dan jalan kalau sedang dalam perjalanan.

3. PARAGRAF EKSPOSISI Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang menguraikan suatu kejadian sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti.
Contoh : Kecelakaan bus yang terjadi di jalur pantura itu disebabkan oleh kelalaian si pengemudi bus yang tidak mengecek keadaan bus sebelum berangkat. Kecelakaan ini terjadi pukul 03.15 WIB. Bus yang melaju kencang tiba tiba oleng karena ban depan sebelah kiri bocor sehingga bus terpental kesebelah kiri lalu menabrak pembatas jalan. Kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa, hanya saja beberapa penumpang mengalami luka ringan. Para korban sudah dibawa kerumah sakit untuk menjalani pengobatan. Supir bus pun sudah diamankan petugas.

4. PARAGRAF ARGUMENTASI Paragraf Argumentsi adalah suatu paragraf yang isinya membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data dan fakta sebagai bukti.
Contoh : Perdagangan Global mendorong terbentuknya jaringan distribusi dan pasti penjualan yang kian tersebar terjadi dalam jaringan yang kuat , hidup dan bersistem dalam bisnis di Indonesia tambahannya perekonomian serta tekhnologi informasi dan saluran distribusi.

5. PARAGRAF PERSUASI Paragraf Persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan kepada pembaca agar melakukan sesuatu yang diajukan sepenulis. Contoh : Hadirilah!!!!!! senam pagi yang akan dilaksanakan di depan lobby ITC Cempaka Mas pada pukul 06.00 selesai. Dengan intruktur senam profesional. Diharpkan menggunakan pakaian olah raga.

Contoh Paragraf Induktif-Deduktif-Campuran


Contoh Paragraf Deduktif (umum-khusus):
Tanaman perlu perawatan. Merawat tanaman dapat dilakukan dengan cara memberi pupuk, menyiram setiap hari, dan menyiangi rumput yang mengganggu pertumbuhannya. Apalagi perawatan tanaman dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tanaman akan tumbuh dengan baik dan berkualitas tinggi sehingga dapat dinikmati dengan puas. Tanaman yang baik tentunya akan membuat halaman rumah kita akan terasa lebih nyaman. Dan tanaman yang bersih, dapat berpengaruh positif untuk kesehatan kita.

Contoh Paragraf Induktif (khusus-umum):


Hari ini dirinya terlihat bijaksana sekali. Dengan berpakaian jas berwarna hitam, celana panjang berwarna hitam, kemeja berwarna putih, serta dasi yang dikenakannya. Tidak lupa sepatu berwarna hitamnya dan Tas kesayangannya yang ia jinjing. Saat ia pergi, yang terbayang di benak saya adalah bagaimana cara dia bekerja keras untuk menghidupi kami. Bila ia sedang tidak ada, kami merasa kehilangan canda tawanya. Setelah ia pulang, terlihat lelah di wajahnya, namun semua itu ia lakukan dengan sangat ikhlas. Dialah ayah saya yang saya sangat cintai.

Contoh Paragraf Campuran:


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Dimanapun kita berada, dan aktivitas apapun yang kita lakukan pastinya membutuhkan manusia lainnya. Contohnya, dalam hal perdagangan, pembeli membutuhkan penjual, dan penjual membutuhkan pembeli. Dan di dalam hal pendidikan, kita mencari ilmu dengan perantara / bantuan manusia lainnya. Bayangkan? Bila kita hidup secara individualis, apa yang akan terjadi? Tentu saja kita tidak dapat menjalankan segala aktivitas. Oleh karena itu, kehadiran manusia di samping manusia yang lainnya merupakan hal yang sangat penting.

Kalimat Sumbang
kalimat sumbang artinya kalimat yang tidak padu dalam sebuah paragraf. (jadi kalimat sumbang=kalimat tidak padu) misalnya paragrafnya seperti ini: Google Tanya Jawab adalah forum tanya jawab buatan google dalam bahasa Indonesia(1). Produk google ini masih dalam tahap pengembangan dan mungkin akan segera difinilalkan(2). Google tanya jawab memiliki sistem penilaian yang agak berbeda dengan forum tanya jawab lain(3). Banyak orang yang suka fesbukan(4). di Google tanya jawab kita dapat berkontribusi sebagai penjawab atau sebagai penanya(5). Nah, kalimat (4) bisa dikatakan kalimat sumbang karna gak nyambung sama paragrafnya.

Kalimat tidak logis: "Waktu dan tempat kami persilakan" (Kaidah Bahasa)
Mungkin Anda pernah mendengar kalimat berikut dalam sebuah diskusi atau pertemuan. Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia. Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat waktu dan tempat kami persilakan termasuk kalimat yang tidak logis karena kalimat ini tidak dapat diterima akal yang sehat. Padahal, yang harus memberikan sambutan adalah ketua panitia. Apakah betul waktu dan tempat dapat memberikan sambutan? Dalam kalimat sebelumnya, jelas bahwa yang akan memberikan sambutan adalah sang ketua panitia, bukan waktu dan tempat. Akan tetapi, dalam kalimat selanjutnya jalan pikiran pembawa acara tergelincir, yakni dengan mempersilakan waktu dan tempat. Dalam hal ini, seolah-olah yang diundangkan untuk datang ke mimbar pertemuan itu adalah waktu dan tempat. Kalimat yang bernalar dari ucapan pembawa acara adalah sebagai berikut. Acara selanjutnya adalah sambutan dari ketua panitia; ketua panitia kami persilakan.

MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SERTA NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA 1. UNSUR INTRINSIK
Unsur intrinsic adalah unsure dalam yang membentuk sebuah karya sastra. Unsure intrinsic karya sastra terdiri atas : A. Alur cerita/plot Sebuah cerita dapat disajikam dengan alur maju(mengalir dari sekarang menuju masa yang akan datang), mundur (mengingat masa lalu) atau campuran (maju mundur). B. Latar Cerita Adalah keterangan mengenai waktu,ruang/tempat,dan suasana yang terjadi dalam cerita. C. Perwatakan Adalah karakter atau sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran dalam tingkah laku tokoh dalam cerita. D. Sudut pandang pengarang Adalah cara pengarang mengisahkan cerita. Sudut pandnag dibagi menjadi orang pertama,orang ketiga,serta campuran pertama dan ketiga. E. Amanat Adalah pesan yang ingin disampaikam oleh pengarang melalui isi cerita yang disampaikan tersurat (langsung disebutkan dalam dialog antartokoh) atau tersirat. 2. UNSUR EKSTRINSIK a) Latar belakang pengarang Karya sastra dapat berkaitan dengan latar belakang pengarangnya walaupun itu tidak terlalu dominan. Latar belakang pengarang diantaranya meliputi pendidikan,suku bangsa dan pola pemikiran. b) Semangat zaman Proses kreatif dapat pula seiring dengan perubahan iklim social sehingga memunculkan berbagai cirri karya sastra dengan zamannya. c) Nilai-nilai karya sastra prosa Melalui pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra,proses pembacaan karya sastra dapat lebih bermakna. Kita pun dapat membiasakan diri mengasah intusisi sehingga menjadi lebih peka dan peduli terhadap keadaan sekitar. Nilai social, budaya, moral, agama, sejarah, politik dan pendidikan

Macam-Macam Majas dan Contohnya


1. Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam 2. Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi 3. Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk batuk 4. Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk 5. Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba 6. Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan 7. Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai sampai tidak bisa dibaca 8. Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah ) 9. Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal 10. Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis 11. Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang 12. Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945 13. Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14. Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi ) 15. Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia 16. Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan 17. Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa 18. Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek 19. Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui dan tidak memerlukan jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ? 20. Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ? 21. Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah 22. Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku 23. Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu 24. Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya 25. Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat 26. Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo 27. Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was was dengannya

Anda mungkin juga menyukai