Anda di halaman 1dari 2

Hati ini telah lama sunyi.. Hanya segompal daging tak bermakna. Mengusung rindu dan do'a..

Terlahirlah seribu harapan. Derai tua yang telah lama terkurung dalam rimba. Saat gerimis yang sunyi, aku terbangun dari dari mimpi. Menegakkan pucuk kerinduan, dipangkuan semi padang illahi. Gerimis pun turun lagi menuliskan gemuruh rindunya pada senja. Tinggalkan kenangan masa lalu, raih cita cita menuju ridho illahi. Semakin aku terbawa lamunan, ingatkan kenangan daku pada-Nya. Yang telah menghiasi hati ini, dengan sejuknya air telaga kautsar. Mungkinkah semua kan kudapati, sebersih cahaya kasihMU Tuhan? Namun aku yakin hanya engkaulah, yang maha pengasih dan penyayang. (Putih Nada-Anugerah illahi)
***** Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi). ***** Tiga minggu yang lalu, saya sangat-istilahnya-galau berat. Dunia terasa begitu sempit, sumpek, suram, menyebalkan, menyedihkan. Tiada semangat jalani hari, tiada tekad tunaikan mimpi. Padahal saat itu masih awal awal bulan Ramadhan. Dalam kegalauan itu, saya ketik sms tanpa tahu akan mengirimnya pada siapa.. Beberapa jam setelahnya, saya sudah berada didepan rumah salah satu sahabat terbaik.. "Assalamualaikum..." Sebuah suara akrab dan hangat menyapa, obrolan pun berlanjut dan terus berlanjut. Hari hari kedapan, kebimbangan dan kegalauan masih sering muncul.. Dan subhanallah, sahabat sahabat terbaik saya masih senantiasa setia mendengar keluh kesah ini, memberikan masukan, nasehat juga motivasi untuk tetap menstabilkan kadar keimanan dalam diri. Alhamdulillah..!!! Seperti ada suntikan kesegaran yang luar biasa, semangat saya bangkit. Percakapan yang mengalir begitu saja telah mengubah dunia yang tadinya abu-abu suram menjadi penuh warna. Sahabat sahabat saya, meskipun jarang bertemu, saya yakin, ada ikatan yang amat dalam lebih dari ikatan semu. Yaitu ikatan cinta antar hamba Allah yang saling mengingatkan akan kebaikan, ikatan erat cinta ukhuwah islamiyyah. Ah, Cinta Saya selalu terpana dengan cinta. Membuat pikiran ini dengan susah payah membayangkan seorang Abu Bakar yang tibatiba berlari kesana kemari, kadang ke depan, ke samping, lantas tiba-tiba ke belakang rasulullah. Saat itu mereka sedang dalam perjalanan hijrah menuju Madinah. Di belakang, orang-orang kafir Quraisy mengejar, bermaksud membunuh Muhammad SAW. Tentu saja sang nabi terheran-heran. Beliau pun bertanya dan dijawab oleh Abu Bakar, bahwa ketika ia melihat musuh ada di belakang, maka Abu Bakar berlari ke belakang. Jika musuh di depan, Abu Bakar lari ke depan, dan seterusnya. Abu Bakar siap menjadi tameng buat rasulullah. Agar jika ada musuh menyerang, ia lah yang lebih dulu menerimanya.

"Cinta...? Ada Energi disana" (Izzatul Jannah) ******

Terima kasih kuhaturkan padamu, sahabat sahabatku. Yang telah setia, bersabar, menemani dan menasehati.. Menyadarkanku atas tindak tanduk bodohku. Membuatku kembail, bertekad meraih ridho illahi.. Semoga Allah swt membalas kalian dengan kebaikan yang terbaik. Ya Allah.. Syukur dan segala puji kupanjatkan padaMU. Atas limpahan kasihMU, atas HidayahMU.. Atas semua nikmat yang telah kau berikan padaku. Ridhoilah aku, untuk setiap langkahku di bumiMU ini. Ampuni aku, atas khilaf khilaf dan dosa dosaku. Jangan campakkan aku ya rabb!! Aku ingin mencintaiMU dengan seutuhnya, dalam setiap denyutan kehidupan yang dialirkan jantung anugerahmu, dalam tiap tarikan nafas pemberianMu.

Bogor,, Menjelang malam Idul Fitri yang agung. Ditemani celoteh celoteh dunia, tentang cinta! "taqoballahu minna waminkum!" Irham Nur Akbar.

Anda mungkin juga menyukai