Prarancangan Pabrik Gliserol Dari Crude Palm Oil (Cpo) Dan Air Dengan Proses Continuous Fat Splitting Kapasitas 44.000 Ton/Tahun
Prarancangan Pabrik Gliserol Dari Crude Palm Oil (Cpo) Dan Air Dengan Proses Continuous Fat Splitting Kapasitas 44.000 Ton/Tahun
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
A
=
2 1 0
1 1 ) (
T T R
Gr
K Ln
K Ln
A
Keterangan:
Gr = Energi Gibbs (kal/mol)
K
0
= Konstanta kesetimbangan pada suhu referensi
K
1
= Konstanta kesetimbangan pada suhu operasi
T
1
= Temperatur operasi
T
2
= Temperatur referensi
R = Tetapan gas (1,987 kal/mol.K)
AG
f
C
3
H
5
(COOR)
3
= - 84,842 kal/gmol
AG
f
H
2
O = - 59,690 kal/gmol
AG
f
RCOOH = - 90,098 kal/gmol
AG
f
C
3
H
5
(OH)
3
= -113,650 kmol/gmol
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
26
k
1
k
2
AGr = [3(AG
f
RCOOH) + 1(AG
f
C
3
H
5
(OH)
3
)] - [1(AG
f
C
3
H
5
(COOR)
3
)
+ 3(AG
f
H
2
O)]
AGr = [3(- 90,098) + 1(- 113,650)] - [1(- 84,842) + 3(- 59,690)]
AGr = -120,032 kal/gmol
AGr = -RT.ln K
-120,032 kal/gmol = -1,987 kal/gmol K. (298 K). ln K
ln K = -0,2027
K = 1,2247
Pada T = T
operasi
ref
ref
298
operasi
T x T
T T
x
R
G
K
K
ln
=
298,15 x 563,15
298,15 563,15
x
1,987
120,032 -
1,2247
K
ln
operasi
=
K
operasi
= 1,03199
Dari persamaan reaksi hidrolisis minyak di atas, terlihat bahwa
reaksi tersebut merupakan reaksi yang reversibel, sehingga agar reaksi
tetap berjalan ke kanan dapat dilakukan dengan menggunakan kemurnian
reaktan yang tinggi atau memperbesar jumlah reaktan yang bereaksi dalam
hal ini air dibuat berlebihan (excess) sehingga kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
2.6.4. Tinjauan Kinetika
Persamaan reaksi hidrolisis minyak di atas disederhanakan menjadi :
A + B C + D
Reaksi hidrolisis minyak merupakan reaksi reversibel namun karena
kecepatan reaksi ke kanan jauh lebih besar daripada kecepatan reaksi ke
kiri maka pada proses hidrolisis minyak selalu dianggap bahwa reaksinya
meruapakan reaksi irreversibel (Kirk Othmer, 1985).
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
27
Ditinjau dari segi kinetika, kecepatan reaksi proses hidrolisa
pembentukan gliserol dapat ditulis dalam persamaan:
(-r
a
) = k
1
C
a
C
b
k
2
CcC
d
K =
2
1
k
k
Maka jika kedua persamaan tersebut digabung menjadi:
(-r
a
) = k
1
[C
a
C
b
-
K
1
C
c
C
d
]
Untuk harga K yang besar maka
K
1
C
c
C
d
mendekati nol dan dapat
diabaikan, sehingga persamaan menjadi:
(-r
a
) = k
1
C
a
C
b
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Khairat, Syamsu
Herman diperoleh harga:
= 1,3828-1,4147 (rata-rata 1,4)
= 0,5897-0,6274 (rata-rata 0,6)
Dari persamaan di atas, diperoleh konstanta kecepatan reaksi:
RT E
e A k
/
.
=
Dengan, k = Konstanta kecepatan reksi
E = Energi aktivasi
R = Tetapan gas murni
T = Suhu
A = Frekuensi tumbukan
k = 9,295 x 10
7
e
(-10834,94/T)
(Khairat, 2004)
Saat T = 523 K, berarti dari persamaan konstanta kecepatan reaksi
(k) di atas, diperoleh k = 0,0935.
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
28
2.3. Langkah Proses
Pada perancangan ini yang digunakan adalah proses Continuous Splitting.
Kondisi operasi proses adalah pada temperatur 260
o
C dan tekanan 55 bar.
Proses pengolahan sampai produk akhir yang berupa Fliserol, melewati
beberapa tahapan utama yaitu:
A. Persiapan Bahan Baku
B. Proses Continuous Fat Splitting
C. Pemurnian Gliserol
2.6.2. Tahap Persiapan Bahan Baku
Bahan baku berupa CPO (Crude Palm Oil) diperoleh dari
PT. Salim Ifo Mas Pratama, Rokan Hilir, Riau menggunakan pipa.
Untuk mengatur kestabilan laju alir CPO (Crude Palm Oil) yang
masuk ke dalam Fat Splitting Column, maka aliran dari pipa
dimasukkan ke dalam tangki penampung sementara yang
berbentuk silinder vertikal dengan flat bottom conical roof (T-01)
dengan waktu penyimpanan selama 24 jam. Bahan baku CPO
(Crude Palm Oil) dipompa sampai tekanan 55 bar dan dinaikkan
suhunya dengan Heat Exchanger Shell and Tube dengan media
pemanas saturated steam pada suhu 275,54
o
C sehingga suhunya
naik menjadi 260
o
C.
Bahan baku berupa air diperoleh dari Sungai Ogan
Komering, Rokan Hilir, Riau melalui pipa, dengan terlebih dahulu
diproses di Unit Utilitas, untuk menghilangkan kandungan-
kandungan pengotor maupun logam di dalamnya.Bahan baku alir
dialirkan melalui pipa. Sebelum masuk ke Fat Splitting Column,
air dipompa sampai tekana 55 bar dan dinaikkan suhunya dengan
Heat Exchanger Shell and Tube dengan media pemanas saturated
steam pada suhu 275,54
o
C sehingga suhunya naik menjadi 260
o
C.
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
29
2.6.3. Proses Continuous Fat Splitting
Reaksi antara CPO (Crude Palm Oil) dengan air
berlangsung dalam reaktor yang disebut sebagai Fat Splitting
Column, yaitu berupa reaktor menara lawan arah yang beroperasi
pada suhu 260
o
C dan tekanan 55 bar. Reaksi yang terjadi terjadi
adalah reaksi endotermis, sehingga diperlukan pemanas berupa
steam dalam Fat Splitting Column.
Produk atas Fat Splitting Column berupa Asam Lemak
dengan kadar 88% dimanfaatkan sebagai penghasil steam dengan
memanfaatkan panasnya dalam Waste Heat Boiler (WHB-01),
kemudian diturunkan tekanannya menjadi 1 atm dengan Expansion
Valve (E-03). Produk Gliserol diambil dari bawah menara, dan
selanjutnya masuk ke unit pemurnian produk.
2.6.4. Pemurnian Gliserol
Produk Fat Splitting Column bagian bawah berupa Sweet
Water (Gliserol dengan kadar 12%) masuk ke Evaporator mullti-
efek (EV-01, EV-02, EV-03) untuk diuapkan sebagian air yang
terkandung di dalamnya, sehingga kadarnya naik menjadi 75%.
Gliserol yang keluar dari Evaporator selanjutnya masuk ke dalam
Tangki Berpengaduk (TB-01) untuk ditambahkan NaOH 0,5%.
Penambahan NaOH 0,5% ini bertujuan untuk menyabunkan Asam
Lemak yang terkandung dalam larutan gliserol tersebut, sehingga
output dari Tangki Berpengaduk (TB-01) ini sudah tidak
mengandung pengotor berupa Asam Lemak lagi.
Selanjutnya, output dari Tangki Berpengaduk (TB-01) ini
masuk ke Menara Distilasi Packing (MD-01) untuk memisahkan
gliserol dengan sabun, sekaligus untuk memurnikan gliserol
sehingga diperoleh kadar 99%.
Gliserol output dari Menara Distilasi (MD-01) berupa
Gliserol 99% selanjutnya masuk ke Bleaching Tank (BT-01) yang
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
30
berupa tangki berpengaduk untuk dijernihkan warnanya dengan
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated
Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01)
sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan ke
Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
31
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas
2.6.1. Neraca Massa
A. Neraca Massa Total
Tabel 2.1. Neraca Massa Total
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 7 Arus 11 Arus 3 Arus 6 Arus 9 Arus 12 Arus 14 Arus 15
1 CPO 54910,62 - - - 1647,32 - - - - -
2 Air 1120,62 44824,99 16969,55 - 5084,17 35534,08 18882,22 - - 55,56
3 Asam Palmitat - - - - 21021,97 - - - - -
4 Asam Stearat - - - - 2121,81 - - - - -
5 Asam Oleat - - - - 21594,43 - - - - -
6 Asam Linoleat - - - - 4706,41 - - - - -
7 Asam Miristat - - - - 851,67 - - - - -
8 Gliserol - - - - - - 289,47 - - 5500,00
9 NaOH - - 85,27 - - - - - - -
10 Sabun - - - - - - 621,95 - - -
11 Activated Charcoal - - - 83,33 - - - 83,29 0,04 -
Sub Total 56031,21 44824,99 17054,82 83,33 57027,77 35534,08 19793,64 83,29 0,04 5555,56
TOTAL 117994,39 117994,39
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
32
B. Neraca Massa Alat
1. Fat Splitting Column (R-01)
Tabel 2.2. Neraca Massa Fat Splitting Column
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 4
1. CPO 54910,62 - 1647,32 -
2. Air 1120,62 44824,99 5084,17 37463,91
3. Asam Palmitat - - 21021,97 240,36
4. Asam Stearat - - 2121,81 24,26
5. Asam Oleat - - 21594,43 246,91
6. Asam Linoleat - - 4706,41 53,81
7. Asam Miristat - - 851,67 9,74
8. Gliserol - - - 5789,47
Sub Total 56031,24 44824,99 57027,77 43828,46
TOTAL 100856,23 100856,23
2. Evaporator (EV-01)
Tabel 2.3. Neraca Massa Evaporator
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 4 Arus 5 Arus 6
1. Asam Palmitat 240,36 - 240,36
2. Asam Stearat 24,26 - 24,26
3. Asam Oleat 246,91 - 246,91
4. Asam Linoleat 53,81 - 53,81
5. Asam Miristat 9,74 - 9,74
6. Air 37463,91 35534,08 1929,82
7. Gliserol 5789,47 - 5789,47
Sub Total 43828,46 35534,08 8294,38
Total 43828,46 43828,46
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
33
3. Tangki Berpengaduk (TB-01)
Tabel 2.4. Neraca Massa Tangki Berpengaduk
4. Menara Distilasi (MD-01)
Tabel 2.5. Neraca Massa Menara Distilasi
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 8 Arus 9 Arus 10
1. Air 18937,78 18882,22 55,56
2. Gliserol 5789,47 289,47 5500,00
3. Sabun 621,95 621,95 -
Sub Total 25349,19 19793,64 5555,56
Total 25349,19 25349,19
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 6 Arus 7 Arus 8
1. Asam Palmitat 240,36 - -
2. Asam Stearat 24,26 - -
3. Asam Oleat 246,91 - -
4. Asam Linoleat 53,81 - -
5. Asam Miristat 9,74 - -
6. Air 1929,83 - 38,41
7. Gliserol 5789,47 - 5789,47
8. NaOH - 85,27 -
9. Air pada NaOH 0.5% - 16969,55 16969,55
10. Air Umpan Wash Column - - 1929,83
11. Sabun - - 621,95
Sub Total 8294,38 17054,82 25349,20
Total 25349,20 25349,20
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
34
5. Bleaching Tank (BT-01)
Tabel 2.6. Neraca Massa Bleaching Tank
6. Filter (F-01)
Tabel 2.7. Neraca Massa Filter
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 13 Arus 14 Arus 15
1. Air 55,56 - 55,56
2. Gliserol 5500,00 - 5500,00
3. Karbon Aktif 0,04 0,04 -
Sub Total 5555,60 0,04 5555,56
Total 5555,60 5555,60
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
No Komponen
Arus 10 Arus 11 Arus 12 Arus 13
1. Air 55,56 - - 55,56
2. Gliserol 5500,00 - - 5500,00
3. Karbon Aktif - 83,33 83,29 0,04
Sub Total 5555,56 83,33 83,29 5555,60
Total 5638,89 5638,89
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
35
2.6.2. Neraca Panas
Satuan : kJ/jam
Suhu Referensi : 298,15 K
1. Heater-01 (HE-01)
Tabel 2.8. Neraca Panas Heater-01
No Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
1. Air 939245,36 46473929,56
Beban Panas 45534684,20 -
Total 46473929,56 46473929,56
2. Heater-02 (HE-02)
Tabel 2.9. Neraca Panas Heater-02
No Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
1. CPO 45287,91 66298,69
2. Air 90850,59 1161848,24
Beban Panas 1092008,43 -
Total 1128146,93 1128146,93
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
36
3. Fat Splitting Column (R-01)
Tabel 2.10. Neraca Panas Fat Splitting Column
Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
No Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 4
1. CPO
69279,87 - 2078,39 -
2. Asam Palmitat
- - 13984359,30 159895,62
3. Asam Stearat
- - 1336088,86 15276,69
4. Asam Oleat
- - 13539069,69 154804,23
5. Asam Linoleat
- - 2640477,68 30190,93
6. Asam Miristat
- - 510619,14 5838,36
7. Air
1161848,24 46473929,56 5271195,68 38842057,95
8. Gliserol
- - - 4122717,42
Sub Total
1231128,11 46473929,56 37283888,75 43330781,21
9. Panas Reaksi
- - 98856266,56 -
10. Beban
Pemanas
131765878,85 - - -
Sub Total
132997006,96 46473929,56 136140155,31 43330781,21
Total 179470936,51 179470936,51
4. Waste Heat Boiler (WHB)
Tabel 2.11. Neraca Panas Waste Heat Boiler
No Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
1. CPO
2078,39 1339,58
2. Asam Palmitat
11835011,64 534557,66
3. Asam Stearat
1131321,49 51079,32
4. Asam Oleat
11467577,33 525481,97
5. Asam Linoleat
2233170,25 101897,80
6. Asam Miristat
432024,32 19562,73
7. Air
4443492,86 212918,88
Sub Total 31544676,29 1446837,95
8. Beban Panas
-
30097838,34
Total 31544676,29 31544676,29
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
37
5. Evaporator (EV-01)
Tabel 2.13. Neraca Panas Evaporator-01
Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
No Komponen
Arus 4 Arus 5 Arus 6
1. Asam Palmitat 83371,39 - 83371,39
2. Asam Stearat 7972,81 - 7972,81
3. Asam Oleat 81027,59 - 81027,59
4. Asam Linoleat 15741.,09 - 15741,09
5. Asam Miristat 3043,99 - 3043,99
6. Air 20276273,87 19231811,23 1044462,64
7. Gliserol 2184456,07 - 2184456,07
Sub Total 22460729,94 19231811,23 3228918,71
8. Panas Penguapan 81044877,94 - -
9. Beban Pemanas - - 81044877,94
Sub Total 103505607,88 19231811,23 84273796,65
Total 103505607,88 103505607,88
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
38
6. Tangki Berpengaduk (TB-01)
Tabel 2.14. Neraca Panas Tangki Berpengaduk-01
Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
No Komponen
Arus 7 Arus 8 Arus 9
1. Asam Palmitat 40912,98 - -
2. Asam Stearat 3911,44 - -
3. Asam Oleat 39953,99 - -
4. Asam Linoleat 7752,15 - -
5. Asam Miristat 1495,23 - -
6. Air 523692,70 4604992,13 5139107,53
7. Gliserol 1085643,24 - 1085643,24
8. Sabun - - 1015,03
9. NaOH - 8054,61 -
Sub Total 1703361,75 4613046,74 6225765,79
Total 6316408,49 6225765,79
10. Panas Reaksi - 3485357,26 -
11. Beban Pendingin - - 3575999,96
Total 9801765.76 9801765.76
7. Menara Distilasi (EV-01)
Tabel 2.15. Neraca Panas Menara Distilasi
Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
No Komponen
Umpan Distilat Bottom
1. Gliserol
1010532,24
48964,85 4016860,59
2. Air
4788933,22
4629551,33 59176,31
3. Sabun
1005,22
1001,81
-
Sub Total
5800470,68 4679517,99 4076036,90
Beban Kondensor -
169543,99
-
Panas Reboiler
3124628,22
- -
Total
8925098,89 8925098,89
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
39
8. Cooler-02
Tabel 2.16. Neraca Panas Cooler-02
No Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
1. Air
59176,29 15076,00
2. Gliserol
4016859,76 1031361,08
Beban Panas
- 3029598,97
Total
4076036,05
4076036,05
9. Heat Exchanger-01
Tabel 2.17. Neraca Panas Heat Exchanger-01
No Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
1. Air
15076,00 3487,75
2. Gliserol
1031361,08 234683,02
Beban Panas
- 808266,31
Total
1046437,08
1046437,08
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang
terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
gliserol dilewatkan pada Filter (F-01) sebagai langkah terakhir Activated
Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan Activated Charcoal yang terikut,
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
40
2.5. Diagram Alir Proses dan Material
Gambar 2.1. Diagram Alir Kualitatif Proses
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
41
Gambar 2.1. Diagram Alir Kuantitatif Proses
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
42
2.6. Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.6.1. Tata Letak Pabrik
Lay Out pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik
yang meliputi tempat bekerjanya karyawan, tempat peralatan, dan tempat
penyimpanan bahan, baik bahan baku maupun produk. Ditinjau dari segi
hubungan satu dengan yang lain, tata letak pabrik harus dirancang
sedemikian rupa sehingga penggunaan area pabrik dapat efisien dan
kelancaran proses produksi dapat terjamin.
Dalam penentuan tata letak pabrik harus diperkirakan penempatan
alat-alat produksi sedemikikan rupa sehingga keamanan, keselamatan dan
kenyamanan bagi karyawan dapat dipenuhi. Selain peralatan yang tercantum
dalam flow sheet proses, beberapa bangunan fisik lain seperti kantor,
bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin, pos penjagaan dan sebagainya
hendaknya ditempatkan pada bagian yang tidak menganggu, ditinjau dari
segi lalu lintas barang, kontrol dan keamanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik
adalah:
Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan.
Perluasan pabrik harus sudah masuk dalam perhitungan sejak awal,
supaya masalah kebutuhan tempat tidak timbul di masa yang akan datang.
Sejumlah area khusus sudah disiapkan untuk dapat dipakai sebagai
perluasan pabrik, penambahan peralatan untuk menambah kapasitas pabrik
ataupun mengolah produknya sendiri ke produk yang lain.
Keamanan
Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran,
ledakan, asap/gas beracun harus benar-benar diperhatikan di dalam
penentuan tata letak pabrik. Untuk itu harus dilakukan penempatan alat-
alat pengamanan seperti hydrant, penampung air yang cukup, penahan
ledakan. Tangki penyimpan bahan atau produk berbahaya harus diletakkan
di area yang khusus serta perlu adanya jarak antara bangunan yang satu
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
43
dengan yang lain guna memberikan pertolongan dan menyediakan jalan
bagi karyawan untuk menyelamatkan diri.
Luas area yang tersedia
Kemampuan penyediaan area umumnya terbatas karena harga
tanah. Pemakaian tempat disesuaikan dengan area yang tersedia. Jika
harga tanah amat tinggi, maka diperlukan efisiensi dalam pemakaian
ruangan, sehingga peralatan tertentu diletakkan di atas peralatan yang lain
ataupun lantai ruangan diatur sedemikian rupa agar dapat menghemat
tempat.
Instalasi dan utilitas
Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam dan
listrik akan menyebabkan kemudahan kerja dan perawatannya. Tempat
proses ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah
dicapai oleh petugas, kelancaran operasi terjamin dan mudah
perawatannya.
2.6.2. Tata Letak Peralatan Proses
Lay Out Peralatan Proses adalah tempat kedudukan alat-alat yang
digunakan dalam proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang
sedemikian rupa sehingga kelancaran produksi dapat terjamin, penggunaan
luas lantai dapat lebih efektif, keselamatan dan kenyamanan kerja karyawan
dapat ditingkatkan, biaya penanganan material menjadi rendah dan turunnya
atau terhindarnya pengeluaran untuk kapital yang tidak penting. Jika lay out
peralatan proses disusun sedemikian rupa sehingga urut-urutan proses
produksi lancar, maka alat angkut yang biayanya mahal tidak perlu dibeli
oleh perusahaan.
Dalam perencanaan lay out peralatan proses pada pabrik ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Aliran bahan baku dan produk
Kelancaran dan keamanan produksi, serta keuntungan ekonomis
yang besar dapat dicapai dengan adanya aliran bahan baku dan produk
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
44
yang tepat. Yang perlu juga diperhatikan adalah elevasi pipa, untuk pipa
diatas tanah perlu dipasang pada ketinggian 3 m atau lebih, sedangkan
untuk pemipaan pada permukaan tanah diatur sedemikian rupa sehingga
lalu lintas pekerja tidak terganggu oleh hal tersebut.
Lalu lintas manusia
Hendaknya diperhatikan jarak antar alat dan lebar jalan agar
seluruh alat proses dapat dicapai oleh pekerja dengan cepat dan mudah
supaya jika terjadi gangguan alat proses dapat segera diperbaiki. Selain itu
keamanan pekerja selama tugas perlu diprioritaskan.
Jarak antar alat proses
Untuk alat proses dengan tekanan dan suhu operasi tinggi
sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya.
Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
supaya lancar . Hal ini bertujuan untuk menghindari stagnasi udara pada
suatu tempat yang dapat mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang
berbahaya , sehingga dapat membahayakan keselamatan pekerja.
Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai pada tempat-tempat
proses yang berbahaya atau berisiko tinggi.
Tata letak alat proses
Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar
dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan
produksi pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi.
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pa
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
45
Gambar 2.3. Tata Letak Pabrik
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewat
11
15
14
2 8
12
3 9 13
17
4
17
5
10
6
17
16
17
7
J
a
l
a
n
R
a
y
a
1
1
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
46
Tabel 2.17. Keterangan Gambar dan Perincian Luas Pabrik
No Lokasi Ukuran (m) Luas (m
2
)
1 Pos Keamanan a. (5 x 5) 25
b. (5 x 5) 25
2 Ruang control (14 x 28) 392
3 Gudang (27 x 27) 729
4 Kantor (34 x 86) 2.924
5 Tempat ibadah (20 x 20) 400
6 Kantin (20 x 13) 260
7 Poliklinik (20 x 20) 400
8 Laboratorium (37 x 13) 481
9 Bengkel (15 x 27) 405
10 Perpustakaan (14 x 20) 280
11 Daerah proses (70 x 112) 7.840
12 Daerah utilitas (40 x 27) 1.080
13 K3 dan fire hidran (13 x 27) 351
14 Unit pengolahan limbah (18 x 26) 468
15 Daerah pengembangan (17 x 103) 1.751
16 Area Parkir (20 x 27) 540
17 Taman - -
18 Luas Bangunan (No.1 s/d 16) 18.351
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Prarancangan Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air
dengan Proses Continuous Fat Splitting
Kapasitas 44.000 ton/tahun
Deskripsi Proses
M a h a n i
D 500 040 051
Teknik Kimia UMS
47
Gambar 2.4. Tata Letak Alat Proses (Skala 1 : 300)
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filter (F-
01) sebagai langkah terakhir proses. Selanjutnya Gliserol dialirkan
ke Tangki Penyimpan Produk (T-02).
Activated Charcoal. Selanjutnya untuk menghilangkan
Activated Charcoal yang terikut, gliserol dilewatkan pada Filt