00 WIB DUSUN I DESA SUNGAI RAMBUTAN A. Latar Belakang Seorang remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami siklus menstruasi setiap bulannya (Riyanto, 2001). Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus menstruasi), timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesterone. Secara fisiologis menstruasi menandakan telah terbuangnya sel telur yang sudah matang. Pengeluaran menstruasi terdiri dari sebagian besar darah, sekitar 2/3. Sisanya 1/3 adalah lendir, pecahan-pecahan lapisan uterus, dan sel-sel dari lapisan vagina (Bobak, 2004). Siklus menstruasi akan menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen (Junizar, dkk., 2001). Nyeri menstruasi (Dysmenorrhoea) yang dirasakan bersifat subjektif. Berdasarkan penyebabnya Dysmenorrhoea dibagi menjadi Dysmenorrhoea primer dan
Dysmenorrhoea sekunder. Dysmenorrhoea yang sering terjadi pada remaja adalah Dysmenorrhoea primer. Dysmenorrhoea primer adalah suatu nyeri haid yang tidak terhubungan dengan kelainan ginekologik (Simanjuntak, 2008). Remaja putri akan lebih sering merasakan sakit akibat Dysmenorrhoea primer karena siklus hormonal yang dialami belum stabil, dan kontraksi uterus yang dialami tidak sesering seperti pada wanita dewasa. Dysmenorrhoea primer ini akan sangat mengganggu konsentrasi dan aktivitas mereka (Junizar, dkk., 2001). Dari hasil forum komunitas, masyarakat desa mengatakan bahwa masalah yang paling banyak dialami remaja putri adalah dysmenorrhea. Dari hasil wawancara pada FGD Remaja yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2012 didapatkan bahwa sebagian besar remaja putri belum mengenal dan belum mengetahui lebih dalam mengenai dysmenorrhea. Berdasarkan hasil angket yang disebar sebanyak 100 %
remaja putri belum mengetahui tentang penyebab dysmenorrheal, 100% remaja putri tidak tahu obat tradisional untuk mengobati nyeri haid, dan 4 dari 9 tidak melakukan tindakan untuk mengatasi nyeri haid. Berdasarkan data diatas, perlu kiranya dilakukan tindakan promotif dan preventif yaitu pemberian informasi (penyuluhan) kepada masyarakat (khususnya remaja putri) tentang dysmenorrhea (nyeri haid).
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang dysmenorrhea (nyeri haid), diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang dysmenorrhea dan cara mengatasinya.
2.
a. b. c. d. f. g.
Tujuan Khusus Menyebutkan definisi dysmenorrhea Menjelaskan mekanisme dysmenorrhea Menyebutkan penyebab dysmenorrhea Menyebutkan tanda dan gejala dysmenorrhea Menyebutkan dan menjelaskan cara mengatasi dysmenorrhea Mendemonstrasikan cara mengatasi dysmenorrhea
1. 2. 3. 4.
Nama Kegiatan
Metode yang digunakan ialah ceramah, tanya jawab, demonstrasi Media dan alat Alat tulis Flip chart
5.
Leaflet Laptop Waktu dan tempat Hari / Tanggal : Sabtu / 7 Januari 2012 Waktu Tempat : 10.00 wib : Rumah Tira
6.
a.
F B A I G G H G H G H G H G H G H H G H G H G C D E
Keterangan:
A. Penanggung jawab
B. Penyaji Materi C. Pembawa acara (MC) D. Moderator E. Notulen F. Observer G. Fasilitator H. Peserta
I. b.
Perwakilan Pokjakes Remaja Susunan Acara Fase Orientasi (5 Menit) Pembukaan oleh Pembawa acara Penjelasan susunan acara Penyampaian tujuan pertemuan
- Definisi dysmenorrhea - Mekanisme dysmenorrhea - Penyebab dysmenorrhea - Tanda dan gejala dysmenorrhea
- Tingkat nyeri haid
Natalia, S.Kep
Penanggung Jawab Kegiatan: Regina Menyusun laporan pendahuluan Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Menyampaikan tujuan pelaksanaan penyuluhan dan Menyusun laporan kegiatan Penyaji : Mayang Sari Unantika, S. Kep
alkohol
kegiatan dan membacakan hasil Pembawa Acara: Rasmita C. Handika, S.Kep susunan acara ketepatan waktu Menutup acara Mengatur Membuka acara Menyampaikan
Observer: Mastrionita Saragih, S.Kep. Mengobservasi jalannya acara Mengingatkan moderator dan fasilitator jika ada
penyimpangan
Memberikan masukan atau laporan dari kegiatan diskusi Membuat catatan penting yang terjadi selama acara
7.
Rencana Evaluasi a. Evaluasi Struktur Semua petugas menjalankan tugas sesuai dengan uraian tugas masingmasing. b. Evaluasi Proses 1) Evaluasi struktur a) 80% peserta hadir
a) Peserta aktif dalam pertemuan b) Alat/media berfungsi dengan baik c) Waktu sesuai dengan alokasi d) Mahasiswa terlihat aktif sesuai perannya 3) Evaluasi Hasil