Anda di halaman 1dari 16

STUDI KOMPARASI

LOBI SPA SENTER DAN LOBI HOTEL

Karya tulis untuk memenuhi tugas harian MK. Kritik Desain Dosen pengampu: Prof. Sudarsono

OLEH: AINUN MAJID 09150113

FAKULTAS SENI RUPA & DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

2012
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Hotel dan Spa Senter merupakan bangunan publik yang menyediakan layanan jasa. Dalam pelayanannya, jenis usaha ini memiliki kesamaan, yakni dilakukan dalam ruang-ruang tertentu dan perlu melakukan reservasi atau registrasi sebelumnya. Oleh karena jenis usaha ini melakukan pelayanan untuk umum, dalam arti orang banyak, maka perlu adanya satu ruang untuk mewadahi aktifitas reservasi. Ruang tersebut adalah lobi, dimana ruang tersebut berisi beberapa aktivitas, diantaranya reservasi, menunggu, penjualan produk, dan lai-lain. Lobi layaknya jantung bagi sebuah bangunan publik. Identitas dan tema sebuah perusahaan selalu dimunculkan dan diperkuat di area ini. hal ini bertujuan untuk meninggalkan kesan pagi pengunjung. Namun dalam prakteknya, lobi pada hotel dan spa senter memiliki pebedaan, baik dari bentuk maupun estetikanya. Mungkin yang memperngaruhi hal tersebut adalah pangsa pasar dan jasa pelayanan yang berbeda. Hal ini lah yang menarik penulis untuk melakukan studi perbandingan antara Lobi Hotel dan Lobi Spa Senter.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana keberadaan Lobi di Hotel dan Spa Senter?

2. Bagaimana karakteristik Lobi di Hotel dan Spa Senter ditinjau dari segi bentuk dan estetika? Tujuan 1. Mengetahui bagaimana keberadaan Lobi di Hotel dan Spa Senter? 2. Mengetahui bagaimana karakteristik Lobi di Hotel dan Spa Senter ditinjau dari segi bentuk dan estetika?

Manfaat 1. Bagi Institusi, menambah kebendaharaan pengetahuan melalui hasil cetak tugas ini. 2. Bagi dosen, mengetahui kreatifitas mahasiswa dalam bidang kritisi desain interior. 3. Bagi Mahasiswa, memperoleh pengetahuan baru tentang

perbedaan lobi hotel dan spa senter.

BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN LOBI Lobi adalah ruang teras di dekat pintu masuk hotel (bioskop dsb), yg dilengkapi dengan perangkat meja kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu.1 Pengertian lain juga menyebutkan bahwa Lobby, adalah ruangan yang dipergunakan oleh tamu untuk melakukan aktivitas sementara pada waktu kedatangan dan/ataupun keberangkatan, atau sambil menunggu/relax. Dari pengertian tersebut berarti suatu lobi harus mempunyai setidaknya meja dan kursi untuk mewadahi aktifitas sementara. Lobi juga menjadi persyaratan fasilitas pokok yang harus dimiliki oleh usaha perhotelan.2 Pada hotel berbintang, lobi merupakan syarat wajib. 3 Oleh karena itu kehadirannya sangat penting di pada beberapa usaha, seperti jasa akomodasi dan perawatan tubuh yang berskala menengah.

2. LOBI HOTEL Secara umum, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL.

1 2

Kamus Besar Bahasa Indonesia Dikutip dari Tugas Akhir, Perencanaan Kuala Namu Transit Hotel, USU. 3 Kep Dirjen Pariwisata no 14 /U/II/88 tgl 25 Februari 1988

Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamutamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf s pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Hotel merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagaian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.4

SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87

Lobi Best Western Premier Solo Hotel

a. Deskripsi Lobi pada Best Western Premier Solo Hotel di atas memiliki suasana tema tradisi Jawa dan Yunani. Pada dasarnya memang hotel ini pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor Hotel Berinterior Kebudayaan Jawa Dengan Nuansa Motif Batik.

Dilihat dari fasilitasnya, lobi di sekitar lobi terdapat Restaurant dan Art Center. Kemudian di area lobi tersebut masih terbagi menjadi

beberapa area, yakni; area tunggu, area cake outlet, area santap untuk cake outlet, area reception, dan area pajang gamelan.

Terdapat motif batik Sidoasih pada area reception. Pada bagian depan meja reception terdapat motif truntum. Sedangkan pada bagian belakang reception menggunakan gebyok sebagai pemisah ruang lobi dan yang berada di belakangnya. Terlihat juga sebuah patung bergaya Yunani yang dibalut kain batik. Selain itu terdapat beberapa sofa dan kursi yang bebas diduduki oleh pengunjung.

Area lobi tidak menggunakan dinding cor. Pemisah antara lobi dan restoran menggunakan kaca frame kayu. Mengarah ke luar, pemisah antara area luar dan dalam hotel menggunakan kaca. Pemisah antara lobi dengan Art Center juga menggunakan Kaca.

Pada ceiling bagian pinggir menggunakan sistem flat gypsum, kemudian di tengah terdapat general lamp menggunakan up seiling system, dengan ornamentasi pola truntum.

Lantai pada lobi ini menggunakan material marmer berwarna black pearl dengan motif berwarna putih. Pada area kursi, lantai ditutup menggunakan karpet dengan motif flora. b. Analisis Formal dari deskripsi di atas dapat ditarik beberapa analisis dilihat dari segi bentuk (lantai, dinding, ceiling, elemen pengisi dan dekoratif ruang) dan segi esetetika bentuk.

Banyaknya terdapat ornamentasi berupa batik pada lobi tersebut mungkin merupakan bentuk dari penguatan tema Batik yang diterapkan. Adanya identitas warna coklat dan cenderung gelap pada motif-motif batiknya dapat dikatakan bahwa batik yang diambil adalah batik Surakarta. Kemudian adanya gamelan dan warnawarna coklat kayu merupakan cerminan budaya Jawa. Hal ini dimungkinkan karena hotel ini terletak di sentra kota Surakarta yang berdekatan dengan Keraton, dan Istana Mangkunegaran. Maka tema disingkronkan untuk menarik wisatawan yang

berkunjung ke Solo agar menginap di hotel tersebut.

Adanya beberapa patung Dewa Yunani dimungkinkan bahwa hotel ini memang mengambil dual tema. Satu tema tentang kebudayaan setempat dan satu lagi tentang kebudayaan bertaraf internasional. Faktanya Hotel best western premier merupakan hotel berjaringan internasional.

Ceiling yang tinggi dan besaran ruang yang luas, serta letaknya yang terbuka (pemisah antara ruang dalam dan luar menggunakan kaca) merupakan bentuk dari sifat ruang ini yang umum (public). Semua orang boleh memasuki ruang dan duduk-duduk di sini.

Adanya beberapa fasilitas pendukung berupa restoran, cake outlet dan art center bertujuan untuk memudahkan pengunjung

melakukan aktifitas lain ketika menunggu pelayanan registrasi/ reservasi.

c. Persepsi Lobi pada hotel ini cukup megah dan kuat dengan suasana tradisi setempat dan internasional yang pasti akan meninggalkan kesan tertentu bagi pengunjung. Selain itu, dari bentuk elemen pembentuk ruangnya, tergambar suasana terbuka atau publik. Dengan kata lain, orang-orang yang berada di lobi ini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang akan atau pun sedang menginap.

3. LOBI SPA SENTER Spa berasal dari bahasa latin dan diambil dari istilah sante par aqua yang artinya sehat melalui terapi air. Dengan begitu, semua tempat yang disebut spa harus memiliki fasilitas hidroterapi. cara ini sudah dikenal jauh sejak delapan ribu tahun sebelum masehi. Dan cerita legendanya pertama ditemukan oleh Bladut yang kemudian didokumentasikan oleh Geoffrey of Monmouth dalam bukunya History of The Kings of Britain di tahun 1136. Dan kini jumlah tempat mandi yang dilengkapi dengan pemijatan, relaksasi dengan gaya modern tidak terhitung jumlahnya di seantero jagat ini.

Objek dari komparasi ini diambil dari ESPA International SPA yang tidak terletak di Indonesia. Pengambilan objek ini bukan tanpa alasan, namun karena ingin menyetarakan dengan objek hotel yang berskala

internasional. SPA ini sudah taraf internasional layaknya Best Western Premier Solo Hotel.

They have completed designed a spa design called the ESPA. ESPA Spa is a salon and spa which designed on the 116th and 118th floors of the Ritz-Carlton which is based in Hongkong. ESPA Spa adalah salon dan spa yang terletak di lantai 116 dan 116 Hotel Ritz-Carlton Hongkong. Desain dari interior ESPA Spa ini didesain oleh designer Hirsch Bedner Associates (HBA). Karnea terletak di lantai yang tinggi, ide utama dari desain interior ESPA ini adalah pemandangan langit dan sinar-sinar lampu kota yang dikenal sebagai Mahkota Hongkong.

a. Deskripsi Ada beberapa macam fungsi lobi pada Espa di atas. Yang pertama ialah pelayanan reservasi di area reseption. Area ini digunakan oleh customer untuk melakukan reservasi, bertanya atau pun membayar. Yang kedua adalah area tunggu. Area ini digunakan customer untuk menunggu jadwal pelayanan yang sebelumnya telah direservasi. Hanya terdapat 4 (sedikit) kursi singel dan tiga meja. Terakhir, adalah outlet produk yang berisi produk-produk perawatan.

Sekilas, banyak terdapat permaianan warna pada lobi Espa. Lantai menggunakan material marmer cream pada area reception dan parqet coklat tua pada area tunggu. Dinding menggunakan material kayu dengan finishing warna sama dengan lantai. Ceiling menggunakan material gypsum sistem leveling dengan finishing warna putih. Ketinggian ceiling tidak terlalu tinggi

Pada elemen pengisi ruang pun masih menggunakan permainan kontras. Pada kursi terdapat bantal berwarna orange, sedangkan finishing dari kursi tersebut adalah warna cream. Kemudian, meja reception menggunakan marmer dengan motif cracked yang sangat kontras dengan suasana unsur-unsur ruang disekitarnya yang cenderung polos dan flat.

b. Analisis Formal Dari permainan warna dan bentuk yang deometris dan sederhana, dapat dirasakan adanya unsur tema modern di sini. Kemudian adanya kursi yang hanya sedikit memungkinkan bahwa yang menunggu di sini adalah orang yang hanya ingin mendapatkan pelayanan jasa Spa. Ceilingnya yang rendah dan besaran ruang yang sempit menimbulkan kesan bahwa lobi Espa bersifat semi private, dalam arti fasilitas lobi ini tidak diperuntukan bagi khalayak umum.

c. Persepsi Lobi pada Espa Spa mempunyai tema modern dengan permainan kontras baik dari warna, pattern, maupun tekstur dari material. Suasana yang tergambar dari foto tersebut adalah ruang semi private.

BAB III KESIMPULAN

Lobi merupakan ruang yang berada di paling depan pada sebuah hotel dan spa atau mengkin juga bangunan dengan usaha jasa lain. Ruang ini difungsikan untuk mewadahi aktifitas pengguna jasa layanan tersebut ketika menunggu proses reservasi ataupun menunggu tibanya jam yang sudah direservasi sebelumnya (pada Spa). Namun ada perbedaan antara lobi hotel dan spa senter. Lobi pada hotel lebih bersifat publik, hal ini memungkinkan orang yang bukan penginap atau bahkan tidak ingin menginap pun tidak segan untuk duduk-duduk di area tersebut. Sedangkan pada lobi Spa senter, lebih bersifat semi private. Hanya orang-orang yang ingin melakukan perawatan atau orang yang berhubungan yang berada di area tunggu. Besaran ruang pun jauh lebih sempit di bandingkan dengan lobi hotel.

DAFTAR PUSTAKA Kamus Besar Bahasa Indonesia Tugas Akhir, Perencanaan Kuala Namu Transit Hotel, USU. Kep Dirjen Pariwisata no 14 /U/II/88 tgl 25 Februari 1988 SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87

KARYA LAIN

Anda mungkin juga menyukai