Anda di halaman 1dari 8

Makalah Ekonomi Makro

Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah, anugrah dan karunia yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pengantar ekonomi 2 ATA 2010. Dalam makalah ini, kami membahas tentang perkembangan teori ekonomi mikro-makro. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengarang buku maupun artikel yang telah membantu kami dengan tulisannya, dosen pengantar ekonomi yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini,orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil, serta teman- teman yang selalu memotifasi kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sebagai penyusun makalah ini, dengan kerendahan hati mohon dibukakan pintu maaf, apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekhilafan yang disengaja maupun tidak disengaja. Sebagai penutup, izinkanlah penyusun meminjam perkataan Ludwig Wittgenstein dalam menyampaikan makalah yang tidak seberapa ini. apa yang tak bisa kita katakan, kita harus biarkan tetap membisu dan perkataan Beethoven : Dari lubuk yang paling dalam semoga pun menyentuh lubuk hati tuan-tuan !. Demikianlah makalah ini kami susun, dengan harapan dapat berguna bagi pembaca, khususnya untuk teman- teman yang sedang belajar mata kuliah ini. Depok, Februari 2010 Penyusun Kelompok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan ekonomi pun semakin berkembang. Dulu kegiatan ekonomi dilakukan dengan sangat sederhana. Seperti contohnya adanya sistem barter yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Akan tetapi dengan berkembangnya kegiatan ekonomi, tujuan kegiatan ekonomi pun berubah, yang semula diliakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari, kini kegiatan ekonomi dilakukan untuk memperoleh keuntungan (profit). Perkembangan ekonomi yang semakin maju menjadikan masalah- masalah dalam perekonomian pun menjadi semakin kompleks. Sehingga teori- teori sebelumnya tidak bisa digunakan untuk menjelaskan beberapa masalah perekonomian yang terjadi. Hal ini akhirnya mengakibatkan banyak para ahli ekonomi yang mencoba untuk menjawab pertanyaan dari beberapa masalah perekonomian yang belum bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Oleh karena itu dalam makalah ini, kami akan membahas tentang perkembangan teori ekonomi mikro-makro. Bagaimana teori ekonomi klasik (Adam Smith) dan teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) menjelaskan tentang beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian serta kami akan membandingkan kedua teori tersebut dalam menjelaskan beberapa masalah dalam perekonomian.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perkembangan Teori Ekonomi

Teori ekonomi mikro sebagai teori ekonomi klasik Telah dijelaskan bahwa titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (17301790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquirl Into The Nature and Causes Of The Wealth Of Nations yang kemudian dikenal sebagai Wealth Of Nations (1776). Sebab didalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejalagejala ekonomi seperti kenaikkan harga barang dan pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan sistem ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan. Menurut Adam Smith, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustmen), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat. Dalam bahasa sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. Untuk memperdalam pengertian teori ekonomi klasik ada 2 asumsi penting yang harus ditambahkan, 1. Proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga 2. Fungsi uang semata-mata sebagai alat transaksi Asumsi-asumsi klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya, fokus pembahasan klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika setiap individu dalam perekonomian secara total mencapai keseimbangan, itulah sebabnya teori klasik identik dengan teori ekonomi mikro. Revolusi Keynes : Lahirnya teori ekonomi makro Dalam tahun 1929-1933 terjadi kelesuan perekonomian yang dikenal sebagai depresi besar (Great Depression). Sehingga peristiwa tersebut memunculkan teori baru, dengan lahirnya pendapat dari John Maynard Keyness yang membawa pembaharuan radikal dalam ilmu ekonomi, yaitu :

1. Mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian, ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi makro. 2. Dimasukkannya peran pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi yang telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan 3. Dengan dirasa perlu analisis kebijakan, maka dirasakan perlu studi-studi empiris. 2.2 Pasar Barang

Pengertian

Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor rill. Adapun perincian perbedaan antara teori Klasik dan teori Keyness adalah sebagai berikut : Aliran Klasik Keynessian

Jenis pasar Persaingan sempurna Monopolistik

Informasi Sempurna

Bentuk Simetris

Barang

Harga

Homogen Seimbang Tidak seimb

Tidak Asimetris Heterogen sempurna

Keseimbangan di Pasar Barang

Keseimbangan di pasar barang merupakan pertemuan antara kurva IS. Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan antara suku bunga (i atau r) dengan pendapatan nasional (Y) yang menunjukan tingkat keseimbangan pada pasar barang. Pasar Uang Keseimbangan di pasar barang terjadi jika I = S, maka: Io + ai = -Co + (1-b) Y (1-b) Y = Io + Co + ai, maka: IS atau Y = [ {Co + Io / (1-b)} + { a / (1-b)}i Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva IS

Untuk Kurva IS tanpa campurtangan pemerintah, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya:

1. Besarnya angka pengganda (k) = 1/(1-b) 2. Kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian 3. Kepekaan pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga (a)

Kepercayaan Masyarakat dan Pengusaha pada Perekonomian

2.3 Pasar Uang

Pengertian

Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. 1. Ciri-ciri Pasar Uang

Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek; Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana; Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal. Fungsi Pasar Uang

Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangkan pendek; Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek; Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi; Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.

1. Manfaat Pasar Uang


Memacu suksesnya pembangunan ekonomi; Menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang semakin berkualitas; Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan, seperti bahan dasar, bahan pembantu untuk kelancaran proses produksinya; Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa bagi masyarakat yang semakin berkualitas.

1. Macam-Macam Transaksi yang Terdapat di Pasar Uang Call Money Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Surat Berharga PasarUang (SBPU) Sertifikat Deposito Bankers Acceptance 1. Peserta Pasar Uang

Bank Yayasan Dana pension perusahaan Asuransi Lembaga Pemerintah Perusahaan perusahaan besar Lembaga Keuangan lainnya

(Koperasi & Rumah Gadai)

Individu masyarakat

1. Pasar Uang dan Kurva LM LM berasal dari Liquidity Preference dan Money. Kurva LM menunjukkan hubungan antara suku bunga dengan pendapatan pada pasar uang. Hubungan ini dapat dilihat dengan teori suku bunga sederhana yaitu Theory of Liquidity Preference. Kurva LM menunjukan kombinasi suku bunga dan tingkat output dimana permintaan uang sama dengan permintaan uang. Kurva LM dihasilkan melalui 2 langkah. Pertama, permintaan uang tergantung dari suku bunga, pendapatan, menekanakan pentingnya daya beli uang bagi masyarakat, permintaan uang adalah teori permintaan rill alih-alih nominal. Kedua, Penyamaan permintaan uang dengan penawaran uang yang ditentukan bank sentral dan menemukan kombinasi pendapatan dan suku bunga yang menjaga pasar uang berada pada kondisi ekuilibrium. 2.4 Teori Permintaan Uang Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga- jaga dan tujuan spekulasi. Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu: 1) Tujuan- tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan ) uang; 2) Faktor- faktor yang menentukan tingkat bunga; 3) Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara. Teori yang akan ditinjau disini berhubungan dengan tiga tujuan (motif) memegang uang yang terkenal dari Keynes dalam buku the General Theory of Employment, Interest and Money, yaitu:

1. Permintaan Uang untuk Transaksi 2. Permintaan uang meningkat dalam bentuk penggunaan pembayaran sehari- hari atau membeli kebutuhan kebutuhnanya seperti makanan, pakaian dan pengeluaran lainnya. 3. Permintaan Uang untuk Berjaga- jaga. Uang yang disisihkan untuk tujuan berjaga- jaga dan kebutuhan mendadak. Contoh untuk pengobatan apabila ada keluarga yang sakit. 4. Permintaan Uang untuk Spekulasi.Permintaan uang untuk spekulasi timbul akibat ketidakpastian mengenai nilai uang dari aset lain yang dimiliki individu. Misalnya masyarakat menyimpan atau menggunakan uang mereka untuk membeli surat- surat berharga seperti obligasi pemerintah dan saham perusahaan. Adapun perbedaan perincian teori Klasik dan teori Keynes adalah sebagai berikut : Aliran Klasik Keyness Fungsi Alat transaksi Penyimpan nilai Pengaruh Variable-variabel moneter Variable-variabel rill Kebijakan Pemerintah Tidak diperlukan Perlu

2.5 Pasar Tenaga Kerja 1. Pengertian Pasar tenaga kerja merupakan sarana pertemuan antara kualifikasi yang dimiliki pencari kerja dengan pemberi kerja melalui mekanisme pasar (suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja ). 1. Fungsi Pasar Tenaga Kerja

Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

1. Manfaat adanya pasar tenaga kerja


Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.

1. Penyelenggaraan Pasar Tenaga Kerja Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja dapat melapor ke Depnaker dengan menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta

persyaratannya. Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umumnya tentang adanya permintaan tenaga kerja tersebut. Sementara itu, para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja) dapat mendaftarkan dirinya kepada Depnaker dengan menyampaikan keteranganketerangan tentang dirinya. Keterangan tentang diri pribadi si pencari kerja ini sangat penting untuk dasar penyesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja dari orang-orang atau lembaga-lembaga yang bersangkutan. Apabila ada kesesuaian, Depnaker akan mempertemukan si pencari kerja dengan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja tersebut untuk transaksi lebih lanjut. Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa tenaga kerja swasta yang biasa disebut Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja. Perusahaan swasta yang berusaha mengumpulkan dan menampung pencari kerja, kemudian menyalurkan kepada orang-orang atau lembaga lembaga yang membutuhkan tenaga kerja, baik didalam maupun diluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Arab Saudi. Sebelum diadakan penyaluran, perusahaan ini juga sering menyelenggarakan pelatihan kepada para pencari kerja yang ditampungya. Apabila ada kesesuaian antara pencari kerja dengan orang atau lembaga yang membutuhkan, dapat dilakukan transaksi. Atas jasanya menyalurkan tenaga kerja ini, perusahaan tersebut akan mendapatkan komisi. 2.6 Pasar Luar Negeri 1. Karakteristik Pasar Luar Negeri

Penjualan antar negara. Jarak jauh, bahkan melalui negara transit. Adanya soverigen power dari penguasa setempat. Dapat mengubah aturan sewaktuwaktu. Persaingan yang kompleks dibandingkan dengan pasar dalam negeri Adanya proteksi. Buyers Market/Single Transaction. Persaingan dari Perusahaan Sejenis

1. Syarat Mengembangkan Usaha Ekspor Impor Syarat Internal: Persiapan pribadi, antara lain:
o o o

Adanya kesadaran dan pengertian ekspor & impor. Sikap wirausaha. Jeli untuk menemukan jenis barang dan target pasar.

Syarat Eksternal:

Adanya permintaan, rangsangan dan bantuan dari Pemerintah, Lembaga-lembaga yang dapat menunjang upaya peningkatan ekspor-impor. Tersedianya berbagai sumber informasi. Tersedianya pembiayaan dan perlindungan. Adanya Sinergi antara pengusaha, perbankan dan berbagai lembaga penunjang lainnya (Depperindag, BPEN, DPE, Asuransi, dsb.)

Rencana Pemasaran Ekspor Pengetahuan tentang pasar tujuan ekspor. Menguasai Strategi Pemasaran sesuai dengan potensi pasar. Kemampuan menguasai (mengontrol) dan mengembangkan pasar. Pengetahuan tentang international trade practice dan law/regulation. Kemampuan teknis dan analisis tentang Product Life Cycle Kemampuan Keuangan Perusahaan dalam hal: Pembiayaan export marketing plan, Pembiayaan pra dan pasca pengapalan, Adaptasi / Modifikasi terhadap barang, Adaptasi/Modifikasi dalam Ketentuan Pembayaran. 2.7 Mutiplier Multiplier adalah angka pengganda dari suatu variabel untuk menghasilkan besarnya perubahan variabel pendapatan nasional (permintaan agregat). Karena 0 < MPC < 1, maka 1 / 1-MPC > 1. jadi I akhirnya mengakibatkan Z > I. Contoh: MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi (I) = Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat (Z ) sebesar. 2.8 Pengeluaran Pemerintah Dari referensi buku yang kami baca, ada yang memberi peringatan terhadap penggunaan kata- kata tertentu dalam hubungannya dengan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah pada barang dan jasa sebagai belanja barang dan jasa. Sebagai tambahan, pemerintah melakukan pembayaran transfer (transfer payments), yaitu pembayaran yang dibuat kepada masyarakat tanpa masyarakat memberikan barang dan jasa dalam pertukaran. Contoh umum dari transfer payments adalah dana perlindungan sosial dan subsidi untuk pengangguran. Transfer payments tidak dihitung sebagai bagian dari PBD; ini untuk menghindari penghitungan ganda di C atau I. Definisi dari transfer plus belanja sebagai pengeluaran pemerintah. Anggaran pemerintah federal, yang senilai $ 1.700 miliar ($ 1,7 triliun), mengacu pada pengeluaran pemerintah federal. Kurang dari sepertiga jumlah tersebut digunakan pemerintah federal untuk belanja barang dan jasa, sebagian besar pengeluaran digunakan untuk transfer. 2.9 Kritik Keynes terhadap Teori Klasik Pendekatan baru dalam menelaah

Pola kegiatan ekonomi masyarakat Bagaimana tingkat ekonomi dan tingkat produksi nasional yang dicapai ditentukan

Di dalam usahanya ini antara lain Keynes menunjukkan beberapa kelemahan dari pandangan ahli ekonomi klasik yang telah diterangkan sebelum ini. Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori klasik, yaitu bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes berpendapat penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang menjadi dalam perekonomian. Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes dengan ahli-ahli ekonomi klasik ini bersumber dari perbedaan pendapat mereka dalam dua persoalan berikut : 1. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan suku bunga dalam perekonomian. 2. Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh para pengusaha. Uraian dalam bagian ini akan menerangkan empat isu berikut : 1. Pandangan Keynes mengenai tingkat tabungan dan investasi 2. Perbandingan pandangan klasik dan Keynes mengenai faktor utama yang menentukan tabungan 3. Pandangan Keynes mengenai penentu-penentu suku bunga 4. Pandangan Keynes menenai penentuan tingkat upah

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, kami mengambil kesimpulan bahwa perkembangan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan masalah- masalah dalam perekonomian pun semakin kompleks. Sehingga teori yang ada sebelumnya tidak dapat mejelaskan beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian. Seperti teori ekonomi klasik yang tidak bisa menjawab beberapa masalah dalam perekonomian karena teori ini mempunyai fokus pembahasan terhadap analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya teori ini identik dengan teori ekonomi mikro. Akibatnya banyak para ahli ekonomi yang membuat teori baru untuk mencoba menjelaskan tentang beberapa masalah perekonomian yang tidak bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Salah satunya munculnya teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) yang mencoba menjawab pertanyaan tentang beberapa masalah dalam perekonomian yang tidak bisa dijelaskan dalam teori sebelumnya (teori ekonomi klasik).

Anda mungkin juga menyukai