Anda di halaman 1dari 8

Nama : Awal Fajar (2) Ika Rustika (10) Kurniawan Suganda (13) Muhammad Farisy M.

(14) Kelas : XI TKJ A SMKN 1 Cimahi Hari/tanggal : Sabtu, 14 Jan 2012 I.

Pembimbing : Rudi Haryadi Antoni Budiman

DIAGNOSA LAN
STATIC ROUTING

TOPOLOGI JARINGAN 2 ROUTER

No. Eksperimen : Diagnosa LAN Nilai / paraf :

TUJUAN - Siswa dapat mengetahui perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing. - Siswa dapat memahami konsep Static Routing dan Dynamic Routing. - Siswa dapat mengetahui konfigurasi Router dengan Dynamic Routing. - Siswa dapat melakukan konfigurasi Static Routing. PENDAHULUAN Routing adalah proses menghubungkan atau menyampaikan data dari satu host ke host lainnya pada network yang berbeda. Routing ini terdapat pada Layer Network, itulah yang menjadi perbedaan antara Routing dengan Metode Akses. Walaupun pengertian dari Routing dan Metode Akses itu hampir sama namun perbedaan layer menjadi pembeda yang paling jelas untuk membedakan kedua hal tersebut. Kali ini kita akan membuat sebuah topologi jaringan menggunakan 2 Router, dan harus dikonfigurasi sehingga dapat terkoneksi satu sama lain. Dalam router terdapat tiga cara Konfigurasi entry routing, yaitu : Minimal Routing, Static Routing dan Dynamic Routing. Ketiga cara konfigurasi Entry Routing tersebut, memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, namun yang akan dibahas kali ini adalah Dynamic Routing Static Routing adalah Pengisian entry routing akan di inputkan secara manual
oleh Network Administrator. Jadi, bila ada perubahan topologi maka Network Administrator harus melakukan update pada konfigurasi Router tersebut.

II.

III.

ALAT DAN BAHAN - Software Packet Tracer - Sebuah Topologi Jaringan - PC /Laptop

IV.

GAMBAR KERJA

V.

LANGKAH KERJA 1. Siapkan Topologi Jaringan yang akan kita buat. 2. Buatlah Tabel Routing, agar mudah dalam hal pengkonfigurasian IP Address, Routing, dll. 3. Pertama Buka Software Packet Tracer, dengan cara : Klik Shortcut Cisco Packet Tracer pada Desktop

4. Kemudian Klik File New Untuk membuat File baru pada Cisco Packet Tracer

5. Inputkan 2 PC, dan 2 Router pada File yang telah kita buat.

Dengan cara : Pilih End User Device Pilih PC

Dan untuk Router kami menggunakan 1841

6. Kemudian, inputkan seperti gambar ini :

7. Setelah itu Hubungkan Router dan PC tersebut dengan menggunakan Kabel Cross Over, atau menggunakan Automatic agar lebih mudah.

8. Sekarang kita Setting IP Address di setiap PC seperti di atas, dengan cara : Klik PC Kemudian Pilih Desktop IP Configuration dan Masukkan Konfigurasi IP Address, Subnet dan Gateway. PC 2

PC 3

9. Konfigurasi IP Address dan Netmask pada setiap Router, dengan cara : Klik Router Pilih Config Pilih interface misalkan : Fastethernet 0/0 Inputkan IP Address dan Netmask. Jangan lupa ceklis ON Konfigurasi Router 1 :

Konfigurasi Router 2 :

10. Setelah selesai melakukan konfigurasi terhadap PC dan Router, sekarang kita konfigurasi Routernya agar dapat mengkomunikasikan setiap IP Address di PC dengan Network yang berbeda. Kali ini kita gunakan cara Staic Routing. Untuk Static Routing kita menggunakan Static dengan menginputkan IP Network, Subnet maskndan Next Hop (Gateway), caranya adalah : Klik Router Config Pilih Static dan Isikan IP, Mask, dan Next Hopnya yang akan di kenalkan pada Router Klik Add. Router 1 :

Router 2 :

VI.

11. Maka, prakteknya sudah berhasil. Tulis hasilnya di Laporan. HASIL KERJA Untuk mengecek apakah Koneksi Topologi Jaringannya berhasil atau tidak, terdapat 2 cara yaitu Ping dan Trace Route. 1. Ping Pertama buka salah satu PC : Klik PC Desktop Command Prompt dan Ketikkan Ping <ip address tujuan> Contoh : - Ping 10.10.10.2 ( Ping to Router ) Jika sudah tidak error maka, koneksi berjalan lancar.

- Ping 192.168.2.10 ( Ping to PC 3 )

Di atas terdapat Request Time out, itu terjadi dikarenakan device router melakukan proses reboot untuk mengaktifkan konfigurasi.

2. Trace Route

Pertama buka salah satu PC : Klik PC Desktop Command Prompt dan Ketikkan tracert <ip address tujuan> Ini berfungsi untuk melihat route jalur koneksi. Akan ditampilkan keterangan IP yang dilalui dan waktunya. Seperti gambar di bawah ini :

VII.

KETERANGAN Jadi dengan cara Static Routing maka entry routing akan di inputkan secara manual oleh Network Administrator. Jadi, bila ada perubahan topologi maka Network Administrator harus melakukan update pada konfigurasi Router tersebut.

Anda mungkin juga menyukai