Anda di halaman 1dari 31

KONSTRUKSI BENTUK AKUNTANSI KELUARGA (PENDEKATAN HIPNOMETODOLOGI) Vitriyan Espa Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Iwan Triyuwono dan

Unti Ludigdo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRACT This study aims to uncover the accounting practices of families that exist in t he family accountant (educators and practitioners) and then construct a family of ac counting forms are easy to apply in everyday life. Hypnometodogy use as a research method to capture, collect, interpret, analyze, criticize, and then report the results of research with a straightforward and clear. From the results of research can be concl uded that the accounting practices of the family had the motive and purpose, namel y (a) to establish the behavior of family members, (2) to strengthen the love relation ship (husbandwife) and (c) as a responsibility to God regarding the obligation of za kat. Accounting practices shape the family can be classified into 2 (two), namely: (a) Written, i.e. there is a physical record and accompanied by supporting evidence to r ecord receipts and expenditures of the family; (b) No writing, i.e. there is no physical record (only in mind and then communicated to other family members). The values r eflected in the family accounting practices, namely: (a) Tanggung jawab, (b) Amana h (c) Kejujuran, (4) Disiplin, (5) Ikhlas (6) Rajin, and to help us understand, this value can be shortened to a word, namely: TAKDIR. These are the values that would later become a reference for every accountant in daily life. Keywords: Family Accounting, hypnomethodology, Accounting practice

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik akuntansi keluarga yang ada pada keluarga akuntan (pendidik dan praktisi) dan selanjutnya mengkonstruksi bentuk akuntansi keluarga yang mudah diterapkan dalam kehidupan seharihari. Hi pnometodogi digunakan peneliti sebagai metode penelitian untuk menangkap, men gumpulkan, menginterpretasi, menganalisis, mengkritisi, dan selanjutnya melaporka n hasil penelitian dengan lugas dan jelas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ba hwa praktik akuntansi keluarga memiliki motif dan tujuan, yakni (a) untuk membent uk perilaku anggota keluarga; (2) untuk mempererat jalinan cinta (suamiistri) dan (c) sebagai pertanggungjawaban kepada Allah SWT mengenai kewajiban zakat. Bent uk praktik akuntansi keluarga dapat diklasifikasi menjadi 2 (dua), yakni : (a) Tertulis, yakni terdapat catatan fisik dan disertai buktibukti pendukung untuk mencatat pe nerimaan dan pengeluaran keluarga; (b) Tidak tertulis, yakni tidak terdapat catatan f isik (hanya dalam pikiran saja dan selanjutnya dikomunikasikan kepada anggota kel uarga lainnya). Nilainilai yang tercermin dari praktik akuntansi keluarga, yakni : (a ) Tanggung Jawab; (b) Amanah; (c) Kejujuran; (4) Disiplin; (5) Ikhlas (6) Rajin; dan u ntuk memudahkan kita memahaminya, nilainilai ini dapat disingkat menjadi sebu ah kata, yakni: TAKDIR. Nilainilai inilah kelak yang akan menjadi sebuah referensi bagi setiap akuntan dalam kehidupan sehariharinya. Kata Kunci: Akuntansi keluarga, hipnometodologi, praktik akuntansi

PENDAHULUAN

Latar Belakang Akuntansi saat ini telah mengalami perubahan besar melalui paradigma paradigma yang melingkupi dalam riset akuntansi. Bicara mengenai paradigma buk an semata menilai benar atau salah. Namun yang lebih penting adalah apakah atau manakah yang paling tepat demi menjawab permasalahan atau pertanyaan riset. Kit a mengenal dua arus utama yang digunakan dalam riset yakni kuantitatif/mainstrea m/positivistik dan kualitatif/nonmainstream/non positivistik. Secara ontologi, parad igma positivistik memandang sebuah realitas adalah tunggal, objektif, teramati dan bukan bagian dari peneliti. Paradigma nonpositivistik memandang realitas sebagai realitas jamak, subjektif, dinamis, dan membutuhkan partisipasi aktif peneliti. Kajian akuntansi dari paradigma non positivistik sangat berguna untuk mengemb angkan akuntansi baik dari segi konsep maupun praktik. Hal ini karena paradigma n on positivistik melihat dengan pandangan mata birds eyes yang holistik, sedangkan paradigma positivistik menggunakan pedestrians eyes yang jarak pandangnya terb atas. Oleh karena itu, hadirnya paradigma nonpositivistik sangat membantu untuk mengembangkan akuntansi, khususnya di Indonesia (Triyuwono, 2000:xxx). Maraknya penelitian kualititatif dalam bidang akuntansi telah memberikan warna yang berbeda bagi perkembangan ilmu akuntansi baik secara teori maupun secara p raksis. Hal ini tentu saja membawa insan yang bergelut dalam bidang akuntansi unt uk terus berusaha memberikan pengaruhnya kepada lingkungan sekitar sehingga ak untansi menjadi ikon penting dalam masyarakat untuk merajut peradaban dunia yan g terus berkembang. Namun di satu sisi para insan tersebut juga bisa tergulung oleh derasnya arus pengaruh lingkungan yang terbentuk dari interaksi sosial. Dalam konteks ilmu akuntansi modern, Roslender sebagaimana dikutip oleh Sukoha rsono (1998) mengatakan: modern accountancy is a highly relevant subject for study at the present time. Having designated it as an institution In this way accountancy is being seen as th e equivalent of the other major social institutions such as the family, religion, work, education, art and literature, and science and technology Akuntansi merupakan kajian yang sangat relevan untuk mempelajari fenomena yan g terjadi saat ini, sehingga akuntansi dapat disejajarkan dengan institusi sosial lainn nya seperti keluarga, agama, pekerjaan, pendidikan, seni dan literatur serta pengeta huan dan teknologi. Dengan demikian akuntansi diharapkan dapat menjadi sebuah b idang ilmu pengetahuan yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan sosial ya ng terjadi di masyarakat saat ini. Dalam sebuah institusi sosial masyarakat, keluarga (family) merupakan bagian penti ng dalam rangka membentuk karakter suatu bangsa. Jika keluarga yang merupakan fondasi masyarakat lemah, maka masyarakat pun akan lemah. Oleh karena itu, para sosiolog meyakini bahwa berbagai masalah masyarakat seperti krisis moral, kejahat an seksual dan kekerasan yang merajalela, serta segala macam kebobrokan di masy arakat merupakan akibat dari lemahnya institusi keluarga (Megawangi, 2003). Akuntansi sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang syarat nilai tentuny a dapat dijadikan sebuah upaya untuk mengokohkan institusi masyarakat dalam ra ngka pengelolaan keuangan keluarga/rumah tangga sehingga akuntabilitas individu dalam kehidupan seharihari dapat diwujudkan.

Penelitian akuntansi dalam sebuah keluarga atau rumah tangga telah menjadi so rotan sejak permulaan tahun 1990an (Walker & Llewllyn, 2000; Komori & Humpre y, 2000; Piorkowsky, 2000; Northcott & Doolin, 2000). Walker, (2000:426) menyebu tkan bahwa since the early nineteenth century there has been an enermous output of didacric literature on accounting in the home [family]. Yet, the accounting practic es predescribed there in are accorded little significance in the production of knowled ge in academic accounting. Dengan demikian, adanya riset akuntansi yang menyoro ti keluarga atau rumah tangga setidaknya dapat memperkaya kajian akademis dala m bidang akuntansi untuk diterapkan dalam kehidupan seharihari. Di Indonesia, penelitian mengenai akuntansi keluarga memang masih belum ada . Sehingga peneliti dengan segenap kemampuan berusaha untuk mengeksplorasi pe nelitian terkait, namun belum mendapatkannya. Dengan menyandarkan pada fenom ena yang ada di sekitar peneliti, maka secara refleksif dapat dikatakan bahwa akunt ansi rumah tangga menjadi isu yang menarik dalam sebuah riset akuntansi. Sebagai mana diungkapkan oleh Komori & Humphrey (2000: 450), accounting at home has b ecome a very topical and lively research issue. However, it is an issue which, to date , has tended to be studied from an AngloSaxon context and there remains a clear absence of studies from other cultural contexts. Di Indonesia, para akuntan (akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajem en) tentu saja telah memahami teori dan praktek ilmu akuntansi namun hanya sebat as di depan kelas dan di hadapan klien. Belum ada atau masih sedikit sekali seoran g akuntan yang membuat laporan keuangan keluarganya secara rutin tiap bulannya. Padahal disadari bahwa akuntansi sangat berguna dalam menumbuhkan sikap jujur, tanggung jawab, independen, kerapian administrasi keuangan, kontrol dan monitor atas catatan historis keuangan serta melatih diri sebelum menghadap Sang pencipta untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatan yang telah dilakukan selama hid up di dunia. Sangat mengkhawatirkan jika kita membayangkan apa yang telah diperbuat selama ini. Sebagai akuntan kita telah banyak mempelajari dan memahami tentang ilmu ak untansi namun tidak bisa memberikan contoh yang baik bagi mahasiswa, klien mau pun masyarakat sekitar. Mungkin saja permasalahan yang mendera profesi akuntan selama ini baik di Indonesia maupun di dunia terjadi akibat perilakuperilaku kita ya ng tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Sebenarnya fenomena ini menjadi peluang bagi profesi akuntan sekaligus tantangan untuk merekomendasikan kebijakan publik berkenaan dengan pencatatan keuangan keluarga bagi masyarakat luas. Hal ini harus dimulai dari para akuntan untuk mempr oklamirkan diri bahwa akuntan telah memiliki sistem pencatatan akuntansi untuk kel uarga, sehingga ini menjadi contoh teladan bagi masyarakat luas. Upaya pemberantasan korupsi disadari tidak serta merta pada action mengoba ti tetapi yang lebih baik adalah mencegah sehingga ide untuk meneliti akuntansi keluarga menjadi persoalan pokok, dengan menyoroti para akuntan sebagai aktor ut ama. Peneliti menyadari bahwa tidak adanya praktek akuntansi dalam keluarga seb enarnya bukan masalah mampu atau tidak mampu melainkan permasalahan mental block yang menyebabkan para akuntan tidak mengamalkan ilmu akuntansi yang tel ah digelutinya.

Dengan landasan pemikiran di atas terbesit dalam pemikiran peneliti untuk men gangkat hipnometodologi sebagai jalan untuk mengeksplorasi fenomena realitas da lam bidang akuntansi (akuntansi keluarga) dan selanjutnya menjadikan suatu cara u ntuk memecahkan permasalahan seharihari. Munculnya pemikiran hipnometodologi didasari oleh refleksi yang ditangkap pen eliti dalam kehidupan seharihari terutama akuntan yang menjadi aktor utama dala m perkembangan akuntansi. Hal ini senada dengan profesi lainnya seperti insiyur, d okter, advokat, dan pengacara. Orangorang ini menjadi setter dalam membangu n nama baik ilmu pengetahuan yang digeluti oleh profesi ini dalam tataran praksis. Setidaknya dalam kehidupan seharihari prilaku mereka mencerminkan realitas pengetahuan yang telah merasuk di hati (baca: subconcious mind). Misalnya seoran g dokter senantiasa mempraktekkan pola hidup sehat sesuai pengetahuan yang dim ilikinya melebihi orang awam, selanjutnya seorang insinyur ternama tentulah memili ki desain interior dan eksterior rumah pribadi yang lebih elegant dibanding masyara kat kebanyakan. Begitu juga seorang akuntan setidaknya memiliki kehandalan dan c ontoh teladan terhadap sistem pencatatan keuangan di keluarganya. Berdasarkan pengamatan dan dialog informal dengan para akuntan, peneliti me ndapati bahwa selama ini para akuntan belum membuat catatan keuangan di keluar ga mereka. Kata mereka Mana sempat untuk mencatat pengeluaran keluarga sehar ihari, terlalu sibuk dengan aktivitas seharihari. Adapula yang mengatakan bahw a Akuntansi bagaikan penjara sehingga saya tidak mampu untuk mencatat semua mengenai keuangan keluarga, jadi saya hanya membebaskan pikiran dan melaksan akan pencatatan akuntansi di pikiran saya saja. Cuplikan kalimatkalimat di atas b isa jadi juga terbesit dalam pikiran kita semua jika kita diberi pertanyaan Apakah B apak/Ibu/Saudara telah mengamalkan pengetahuan akuntansi yang dimiliki sehingg a membuat pencatatan akuntansi dalam kehidupan seharihari?. Pertanyaan inilah yang mendasari peneliti untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai akuntansi kel uarga terutama berkaitan dengan para akuntan (akuntan pendidik dan akuntan pu blik) sehingga terkuaklah misteri mengapa akuntan sendiri tidak mengamalkan ilmu akuntansi dalam keluarganya. Untuk mencari jawaban atas fenomena ini diperlukan sebuah prosedur (langkah kerj a) agar nantinya tujuan yang akan dicapai dapat terwujud. Salahsatu pilihan peneliti adalah menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Selanjutnya muncullah pemiki ran untuk melahirkan Hipnometodologi sebagai metode penelitian untuk menangka p, mengumpulkan, menginterpretasi, menganalisis, mengkritisi, dan selanjutnya mel aporkan hasil penelitian dengan lugas dan jelas. Permasalahan Penelitian Dengan disampaikannya uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dala m penelitian ini adalah bagaimana akuntan menerapkan ilmu akuntansi dalam kelu arga? Serta bagaimana bentuk akuntansi keluarga yang dapat dengan mudah ditera pkan dalam kehidupan seharihari ?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: Mengungkap praktik akuntansi yang dilakuka n akuntan dalam keluarganya dan menemukan bentuk akuntansi keluarga yang dapat de ngan mudah diterapkan dalam kehidupan seharihari.

Motivasi Penelitian Tidak ada orang yang dapat menanamkan ajar budi sebelum ia sendiri terjaga di a ltar fajar pengetahuan. Seorang guru yang berjalan diantara muridmurid di keted uhan padepokan bukanlah orang yang mampu memindahkan pengetahuan, melain kan sekadar menyemaikan keyakinan dan kasih sayang. Bagi orang yang berilmu ti dak akan pernah meminta kalian memasuki gudang perbendaharaan pengetahuan itu, melainkan sekadar membimbing ke depan pintu gerbang penalaran. (Kahlil Gi bran, Sang Nabi) Memperkenalkan Hipnometodologi untuk penelitian akuntansi merupakan motif das ar penelitian ini dan belum adanya penelitian di Indonesia yang mengangkat topik a kuntansi keluarga telah menghypnosis peneliti untuk tetap rileks dan menikmati pro ses pelaksanaan penelitian.

LANDASAN TEORI

Potensi Luar Biasa Manusia Kreativitas manusia telah membawa peradaban dunia senantiasa dinamis sehing ga dengan izin Allah SWT dan kemampuan berpikir yang mendalam manusia mamp u menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam keh idupan seharihari. Riset adalah sesuatu yang tumbuh dari kreativitas manusia, kei ngintahuannya akan suatu hal, kepekaan personal atau minatnya terhadap suatu bi dang, demikian menurut Audifax (2008, xii). Ketertarikan pada bidang akuntansi, teknologi informasi, dan psikologi telah men ginspirasikan peneliti untuk melahirkan Hipnometodologi menjadi sebuah metodolo gi penelitian yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian Akuntansi. Hipnometodologi sebenarnya merupakan suatu set pengetahuan menge nai pikiran bawah sadar manusia dan bagaimana upaya untuk mengoptimalkannya s ehingga dapat menjadi metode dalam melakukan penelitian (akuntansi). Sebuah bu ku psikologi populer bahkan menyebutkan bahwa kontribusi pikiran bawah sadar ter hadap perilaku kita adalah sebesar 88%,dan sisanya sebesar 12% adalah kontribusi pikiran sadar (Nurindra, 2008a: 3). Metodologi menurut Suriasumantri (2007: 328) adalah pengetahuan tentang berbag ai metode, sedangkan metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian. Setiap penelitian pada hakikatnya me mpunyai metode penelitian masingmasing dan metode penelitian tersebut ditetap kan berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan menurut Muhadjir (2000: 5), metodol ogi penelitian secara filosofis merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memp elajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Secara sadar kita mengetahui bahwa praktek akuntansi dalam kehidupan sehari hari sangat dibutuhkan untuk keperluan budgeting keuangan keluarga, pencatata n transaksi keuangan keluarga, perencanaan keuangan jangka panjang serta fungsi controlling. Namun, pengetahuan dan pemahaman yang kita miliki tentang akuntans i tidak serta merta diwujudkan dalam perilaku seharihari. Hal ini membuktikan bah wa perilaku manusia bukan secara kuat dipengaruhi pikiran sadar, namun lebih dipe ngaruhi oleh pikiran bawah sadar.

Penelitian Akuntansi Keluarga Terdahulu Jacobs dan Walker (2004) melakukan studi mengenai hubungan antara akuntansi dan praktik religius di sebuah masyarakat Kristen yang berafiliasi dengan Gereja Sko tlandia, yaitu Masyarakat Iona. Pendekatan Interpretif digunakan Jacobs dan Walker (2004) dengan metode analisis historis. Data diperoleh dengan melakukan wawanca ra santai yang tidak terstruktur dan wawancara semistructured kepada para pemim pin dan anggota dari Komunitas Iona. Penelitian ini juga melibatkan keikutsertaan/ o bservasi secara langsung dengan berkumpul bersama anggota komunitas dan masy arakat Iona. Selain itu Jacobs dan Walker (2004) juga menyelidiki dokumen dokumen relevan dan mengolah data dari hasil wawancara dan sumber yang tidak d iterbitkan berhubungan dengan Komunitas Iona. Hasilnya bahwa akuntansi pada masyarakat Iona telah menghasilkan sebuah pe mahaman baru terhadap akuntansi dan akuntabilitas, khususnya mengenai perbeda an antara akuntabilitas individual dan akuntabilitas sosial. Jacobs dan Walker (2004) berhasil mengungkap sebuah gerakan yang memiliki sistem akuntansi dan akunta bilitas sebagai bagian dari ketaatan dari anggota komunitas terhadap aturan (rule) masyarakat Iona serta sebagai bagian integral dari agama Kristen. Komori dan Humprey (2000) berhasil mengeksplorasi perkembangan praktik akunta nsi rumah tangga pasca perang dunia kedua di Jepang melalui investigasi kepada pe menang annual accounting prize yang diselenggarakan oleh The Central Council fo r Saving Information (CCSI). Hasil penelitian tersebut telah menemukan konteks ber beda atas pemahaman akuntansi yang dibawa oleh AngloSaxon yang kini mendo minasi di seluruh kurikulum akademis dan praktis. Perbedaan konteks tersebut dipe ngaruhi oleh kebijakan pemerintah Jepang untuk meningkatkan tabungan rakyatnya melalui program Saving Promotion Movement yang diharapkan dapat mengatasi k eterpurukan ekonomi pasca jaman perang sehingga bentuk akuntansi rumah tangga memiliki keunikan yang berbeda dari akuntansi yang kita kenal. Piorkowsky (2000) juga melakukan penelitian berkaitan dengan household accounti ng di Jerman dengan fokus pada perkembangan sistem pencatatan akuntansi dalam praktik akuntansi rumah tangga. Intinya penelitian ini mengharapkan konsen yang l ebih serius oleh peneliti lain untuk mengembangkan sistem baru dalam rangka mem perbaiki keterbatasan literatur dan kemampuan numerik masyarakat sehingga akun tansi dapat mudah diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. Penelitian akuntansi keluarga di Jerman juga didasarkan atas motif dan tujuan un tuk mencegah kemiskinan dan untuk memperbaiki tata kelola dan manajemen keua ngan keluarga terutama berkaitan dengan hutang. Sehingga para pemerintah jerma n menstimulasi para ilmuan untuk membuat aplikasiaplikasi yang berkaitan denga n manajemen keuangan keluarga sehingga praktik akuntansi dapat dengan mudah dipraktikkan.

Nortcott & Doolin (2000) melakukan wawancara semiterstruktur kepada beber apa akuntan mengenai praktik akuntansi keluarga. Sehingga mendapatkan pemaha man yang komperehensif mengenai akuntansi yang selama ini digunakan dalam seb uah bisnis, ternyata dapat juga dipraktikkan dalam kehidupan seharihari. Temuan dalam penelitian Nortcott dan Doolin (2000) adalah bagaimana akuntansi pada umu mnya dipraktikkan oleh para akuntan dalam sebuah keluarga. Secara umum akunta nsi dipraktikkan untuk keperluan budgeting, recordkeeping, decision making dan l ongterm financial planning. Dari penelitianpenelitian terdahulu di atas terlihat bahwa terdapat variasi dari kont eks dan fokus penelitian akuntansi keluarga sehingga hasil dari penelitian juga berb edabeda. Dengan adanya penelitian sejenis setidaknya dapat memperkaya kajian mengenai keilmuan akuntansi sehingga dapat dengan mudah dipraktikkan dalam ke hidupan seharihari.

HIPNOMETODOLOGI SEBAGAI METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini termasuk jenis penelitian kualitat if, dan obyek dalam penelitian adalah manusia dimana manusia dianggap mampu m embentuk dunianya melalui interaksiinteraksi yang dilakukan. Penelitian ini lebih mengarah kepada pendekatan subyektifis yang memberikan penekanan bahwa pen getahuan (knowledge) dikatakan sangat subyektif, spiritual, atau bersifat transedent al yang didasarkan atas pengalaman dan pandangan manusia (Khomsiyah dan Indri antoro, 2000: 90). Selanjutnya Miles dan Hubberman (1994: 6) menyebutkan bahwa metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam in dividu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan seharihari se cara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini melibatkan manusia sebagai pelaku yang mampu membentuk duni anya lewat simbolsimbol yang telah diberi makna, mengingat manusia memiliki bu daya yang tidak lepas dari dirinya sebagai orang yang tinggal dalam suatu komunita s. Manusia adalah mahkluk yang aktif yang mampu menciptakan realitas sosial atau dunianya melalui pemberian sistem makna. Sebagai manusia yang aktif, memiliki fr eewill, manusia tidak melakukan pengukuranpengukuran atas realitas sosial yan g sudah given, tapi ia berusaha memberi makna atas realitas yang diciptakannya se ndiri dengan masyarakat melalui interaksi sosial (Triyuwono, 2000: 45). Jadi penel itian ini berusaha untuk memahami suatu realitas yang telah ada yang dibangun ole h masyarakat dari interaksiinteraksi sosialnya. Selanjutnya hipnometodologi digunakan dalam penelitian ini untuk menggali potens i yang ada pada diri manusia dengan pengoptimalan pikiran bawah sadar sehingga database pada komputer manusia dapat dieksplorasi lebih dalam. Sumber Data Sumber data utama diperoleh dari informan penelitian yang terdiri akuntan pen didik dan praktisi. Selain itu juga peneliti juga menelaah literaturliteratur dan artik elartikel mengenai hipnosis, akuntansi keluarga/rumah tangga, komunikasi keluar ga, psikologi komunikasi, dan lainlain yang mendukung dalam penelitian ini. Peneli ti juga menghimpun data dari masyarakat yang menerapkan akuntansi dalam keluar ganya, pakar dan praktisi hypnosis, pakar psikologi keluarga, ahli metafisika, serta p ihak lain yang dianggap mendukung dalam proses penelitian ini.

Informan Penelitian Proses awal yang dilakukan peneliti untuk menentukan informan penelitian adala h dengan melakukan wawancara informal kepada para akuntan (pendidik dan prakti si). Selanjutnya dari hasil wawancara tersebut, peneliti mengetahui siapa saja yang mempraktikkan akuntansi keluarga dalam kehidupan seharihari. Ada juga bebera pa informan yang dipilih adalah atas rekomendasi dari salah satu informan lainnya. No Selama perjalanan melakukan penelitian ini, peneliti telah berhasil menemukan infor Informan* man yang semuanya adalah akuntan (pendidik dan praktisi) dengan kriteria: pertam JK a, informan adalah seseorang yang telah menikah dan memiliki anak. Kedua, penelit Pekerjaan, Pendidikan i telah mengenal baik informan sehingga komunikasi dan interaksi dapat berjalan le Informan bih rileks. Ketiga, Informan bersedia mempelajari teknikteknik hipnosis. Kode 1 Cantik Segara P Tabel 1 Akuntan Pendidik / S2 Informan Penelitian CS 2 Cinta Kasih sebenarnya Sumber: Peneliti (2010); * informan bukan nama P Akuntan Pendidik / S3 CK Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, terdapat 2 (dua) ora 3 ng informan perempuan dan 6 Pratamaorang lakilaki. Selanjutnya pekerjaan inform Arif (enam) an sebagai Akuntan Pendidik berjumlah 5 (lima) orang dan sebagai Akuntan Praktisi L (Auditor) sebanyak 2 (dua)Akuntan Pendidik / S3 orang dan 1 (satu) orang sebagai Akuntan Pendidik seka ligus juga trainer pengembangan diri dan pernah menjadi Auditor selama kurang le AP bih 6 (enam) tahun. 4 Selanjutnya dari informan tersebut dapat ditelusuri bahwa pasangan mereka bervari Ahmad Slamet asi tingkat pendidikan dan L pekerjaan. Selain itu juga informan telah dikarunia anak y ang masih tinggal serumah dan masih ditanggung biaya hidupnya. Untuk beberapa i Akuntan Pendidik / S3 nforman (CS, AH dan AB) peneliti juga mengeksplorasi informasi dari pasangan mere AS ka. 5 Agus Happy L Akuntan Pendidik / Trainer / Eks. Auditor / S3 AH 6 Anta Wibawa L Akuntan Praktisi (Auditor) / S1 AW 7 Anto Bijak L Akuntan Praktisi (Auditor) / S2 AB 8 Asep Ganteng L Akuntan Pendidik / S3 AG

No Informan*

Istri / Suami Informan Jumlah Anak Kode 1 Cantik Segara Akuntan Pendidik / S2 2 CS+ 2 Cinta Kasih Swasta (Konsultan) / S2 2 CK+ Tabel 2 Pekerjaan, Pendidikan 3 Suami (+)/Istri ( ) dan Arif Pratama Jumlah Anak Informan Penelitian Swasta / S1 4 APSumber: Peneliti (2010); * informan bukan nama sebenarnya 4 Ahmad Slamet PNS / S2 Teknik Pengumpulan dan 3 Analisis Data ASLazimnya dalam sebuah penelitian kualitatif digunakan teknik pengumpulan data 5 melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan data bersumber dari d Agus Happy ata primer dan sekunder. Teknik Informal hypnosis digunakan untuk pengumpulan Ibu rumah tangga / S1 data melalui wawancara dengan informan. Sedangkan self hypnosis dilakukan peneli 3 ti untuk mendefrag data dan informasi setelah melakukan wawancara, observasi d AHan dokumentasi. 6 Setiap wawancara tentunya memiliki maksud untuk mendapatkan informasi yan Anta Wibawa g sebanyakbanyaknya dari informan. Dengan wawancara konvensional biasanya i Ibu rumah tangga / S1 nforman hanya menyampaikan informasi yang terbatas. Terbatasnya informasi yang 1 diberikan karena kondisi informan belum begitu rileks dan nyaman sehingga informa AWsi yang diberikan hanya sebatas yang diingat di pikiran sadar saja. Kita ketahui bah 7 wa pikiran sadar memiliki kapasitas yang terbatas dalam penyimpanan memori diba Anto Bijak ndingkan dengan pikiran bawah sadar. Namun, dengan teknik informal hypnosis me Akuntan Pendidik / S2 mungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang tidak terbatas dan sangat s 2 pesifik berkenaan dengan tujuan penelitian. ABPikiran bawah sadar adalah seperangkat komputer, dan komputer ini menyimpan 8 semua yang kita alami melalui lima indra kita. Ini menjelaskan bagaimana kita dap Asep Ganteng at meningkatkan kekuatan otak kita dengan memanfaatkan kondisi hypnosis. Kare Ibu rumah tangga / S1 na hypnosis membuka jalan menuju pikiran bawah sadar kita. Ingat, hypnosis tidak 3 berbahaya dan bukan sebuah bentuk pengendalian pikiran (Goldberg, 2007: 7) AGLangkahlangkah yang dilakukan peneliti untuk menuntun informan memasuki kon disi hipnosis dengan teknik informal hypnosis adalah: (1) Melakukan pre induksi, yakni proses menggali informasi submodality dari informan apakah berti pe visualauditorikinestetikGustatoryOlfactory (VAKGO) dengan melakukan be berapa tes sugestibilitas secara alamiah sembari melakukan wawancara. Tes sug estibilitas ini penting sekali karena untuk menilai informan termasuk ke dalam ti ngkat sugestibilitas mudah, moderat atau sulit. Jika sudah diketahui tingkat suge stibilitas informan dan diketahui informasi mengenai submodalitynya, maka lang kah selanjutnya adalah memilih kata dan kalimat yang tepat untuk menuntun inf orman masuk ke dalam kondisi hipnosis dengan memulai wawancara kepada hal hal yang berkaitan dengan fokus, minat, bakat dan hobby. (2) Setelah diketahui submodality dominan dari informan dan peneliti mengetahui fo kus, minat, bakat, hobby, dan halhal yang membuat informan rileks dan bahag ia, maka peneliti menggunakan teknik misdirection dan mulai menyusun kata da n kalimat yang sesuai sehingga informan merasa nyaman berdialog dengan pen eliti. Proses ini disebut juga dengan induksi. Proses induksi ini terus dilakukan pe neliti agar informan terus merasakan wawancara menjadi lebih rileks dan nyama n sehingga terbangun connected antara pikiran bawah sadar peneliti dengan piki ran bawah sadar informan. (3) Selanjutnya setelah informan merasa nyaman dan wawancara berjalan kondusif, langkah selanjutnya adalah melakukan eksplorasi lebih dalam lagi (deepening) s ehingga pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh peneliti berkaitan dengan t ujuan penelitian dapat dijawab oleh informan dengan lugas, jelas dan bebas.

(4)

Proses terakhir adalah melakukan termination yakni proses mengakhiri wawanc ara dengan pemilihan kata dan kalimat yang tepat sesuai submodality, minat, ba kat dan hobby informan sehingga proses diskusi dapat berakhir dengan perasaa n senang dan bahagia.

Setelah mendapatkan data dengan melakukan wawancara informal hypnosis dan peneliti juga mendapatkan dokumendokumen pribadi informan yang berkaitan de ngan penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan teknik dokumentasi data dengan m enuliskan halhal yang penting dari hasil wawancara tersebut ke dalam sebuah cat atan lapangan (tulis tangan) dan juga mengumpulkan filefile data (xls, doc, txt) ya ng telah diperoleh dari informan. Untuk mempermudah peneliti dalam hal analisis da ta langkah selanjutnya adalah memindahkan catatan lapangan ke dalam komputer d engan format document microsoft word. Dalam proses pemindahan catatan lapangan tersebut peneliti melakukan self hypno sis sehingga catatan yang dimasukkan dalam komputer menjadi lebih sistematis da n mudah untuk dianalisis. Langkahlangkah self hypnosis yang peneliti lakukan dal am proses pengumpulan data adalah : (1) Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan self hypnosis seper ti: komputer, headphone, dan file mp3 self hypnosis yang diperoleh saat mengik uti workshop hypnotherapy pada Yan Nurindra School of Hipnotism. (2) Duduk rileks di depan komputer dan memasang headphone, kemudian mendeng arkan file mp3 self hypnosis. File tersebut berdurasi kurang lebih 26 menit. Dala m file tersebut kita dipandu untuk melakukan progresive relaxation ke seluruh tu buh dan pikiran. (3) Setelah seluruh tubuh dan pikiran rileks selanjutnya kita dituntun untuk memasu kkan program ke dalam diri sesuai dengan tujuan melakukan self hypnosis yakni mengkompilasi semua datadata dan informasi. Pada tahap ini pikiran bawah sa dar dengan sendirinya dapat menyusun dan mengelompokkan datadata yang diperoleh dari wawancara dengan informan dan dokumen penelitian yang diperol eh. (4) Langkah terakhir adalah mengakhiri proses self hpnosis dan langsung mengetikk an hasilnya ke dalam komputer.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari be rbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan/ disimpan dalam catatan lapangan, alat perekam, dokumen pribadi informan, foto, dan sebagai nya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya adalah mengadaka n reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Tahap akhir dari a nalisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai taha p ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi t eori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu (Moleong, 2004: 24 7). Setidaknya langkahlangkah di atas secara formal juga dilakukan oleh peneliti, namun ditambah dengan teknik self hypnosis oleh peneliti dalam hal menginterpret asi, mengkritisi dan selanjutnya mendekonstruksi datadata yang telah diamati pan ca indera dan telah disimpan dalam file komputer. Self hypnosis yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan agar analisis yang dilakukan terhadap data yang diamati dan didokumentasi dalam komputer menjadi lebih kompleks dan cermat sehingga lapora n yang dituliskan dapat menjelajahi semua data yang telah dikumpulkan. Kapasitas kreativitas tidak terbatas, seperti halnya tidak ada batasan untuk self hy pnosis. Otak kanan bisa digunakan untuk pemecahan masalah, penilaian intuitif, p enulisan, berkreasi, penciptaan sesuatu yang baru dan sebagainya. Proses kreatif te rdiri dari tahaptahap sebagai berikut : [1] motivasi, yakni keinginan untuk mencip takan sesuatu yang baru adalah mutlak, [2] persiapan, yakni memperoleh informas i melalui penelitian, pengalaman atau percobaan, [3] manipulasi, yakni metode tri alanderror menggunakan data untuk menggabungkan semua unsur menjadi par adigma baru, [4] Inkubasi, yakni semua ide memerlukan waktu untuk matang didal am pikiran bawah sadar, [5] Pencerahan, yakni jawaban yang dipahami secara tiba tiba. Ekspresi seperti eureka atau aha, [6] pembuktian, solusi yang muncul d iuji, dipelajari dan disempurnakan (Goldberg, 2007:108). Adapun langkahlangkah self hypnosis yang peneliti lakukan dalam proses analisis data adalah kurang lebih sama dengan proses self hypnosis saat pengumpulan data. Sejalan dengan proses latihan yang secara terusmenerus peneliti lakukan dalam k ehidupan seharihari, akhirnya peneliti insyaAllah setiap saat dapat melakukan self hypnosis dengan cepat dan mudah, kapanpun dan dimanapun jika peneliti inginkan. Hal ini dikarenakan peneliti telah mengikuti workshop meditasi avatar yang diberik an oleh Yan Nurindra. Pada workshop tersebut peserta akan dilatih untuk melakukan self hypnosis dengan cepat, mudah dan nyaman. Teknik yang digunakan adalah tek nik switching yakni bagaimana kita dapat dengan mudah pindah dari kondisi sadar ( normal) ke kondisi hypnosis dalam hitungan detik. Teknik ini dapat dengan mudah di kuasai apabila kita sering melakukan self hypnosis formal seperti yang telah dijelask an sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Temuan Hasil Penelitian Akuntansi Keluarga Berbeda dengan penelitipeneliti sebelumnya, penelitian ini berangkat dari kek osongan terhadap teori dan konsep mengenai akuntansi. Jadi peneliti hanya menga mati bagaimana ilmu pengetahuan akuntansi dipraktikkan oleh para informan (akun tan pendidik dan praktisi). Dipilihnya akuntan sebagai informan karena para akuntan tersebut telah memiliki pengertian dan pemahaman mengenai akuntansi dan tentun ya sadar akan manfaat dan kegunaan dari praktik akuntansi. Dengan tidak memberi kan penilaian benar atau salah dari praktik yang dilakukan informan, maka tersibakl ah variasivariasi praktik akuntansi yang dilakukan dalam keluarga akuntan. Hipnometodologi digunakan sebagai metode penelitian oleh peneliti untuk meng gali informasi dari informan karena halhal yang berkaitan dengan informasi keuan gan keluarga tentu saja menjadi sebuah hal yang tabu dan rahasia untuk disampai kan kepada orang lain. Dengan menggunakan teknik informal hypnosis setidaknya i nforman dapat dengan nyaman dan rileks untuk menyampaikan realitas yang terjadi dalam keluarganya mengenai praktikpraktik akuntansi. Penelitian ini akhirnya dap at mengeksplorasi lebih bebas mengenai motif dan tujuan praktik akuntansi, bentuk dan teknik pencatatan akuntansi serta nilainilai moral yang tercermin dari praktik akuntansi keluarga. Manusia sebagai Khalifatullah fil Ard dan Abdillah yang senantiasa tunduk dan ta at pada hukum Tuhan (Allah SWT), sehingga dalam aktivitas kehidupan seharihari disandarkan pada keyakinan bahwa akan mempertanggungjawabkan segala amal p erbuatan kepada Sang Pemilik Alam Semesta yang telah menganugerahkan segala nikmat dalam kehidupan ini sehingga perlu untuk dijaga, dipelihara, dibina dan dike lola. Praktik akuntansi keluarga sebagai salahsatu aktivitas kehidupan seharihari, meru pakan sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh seorang ibu (istri) dalam rangka mend okumentasi buktibukti pengeluaran, penerimaan, menganggarkan kebutuhan kelu arga, selanjutnya mencatatnya dan kemudian menunjukkan (melaporkan) kepada su ami sebagai pemberi amanah atas penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarg a. Akuntansi keluarga diterapkan atas dasar kesadaran dan bersifat fleksibel karena tidak ada aturan maupun ketentuan yang mengaturnya. Berbeda halnya dengan aku ntansi yang diterapkan oleh unit bisnis dan organisasi pemerintah yang memiliki sta ndar dalam pencatatan maupun dalam pelaporan. Dari hasil penelusuran pikiran bawah sadar informan dan hasil self hypnosis yang pe neliti lakukan, ternyata praktik akuntansi keluarga memiliki motif dan tujuan tertent u, di antaranya: (a) untuk membentuk perilaku anggota keluarga; (2) untuk memper erat jalinan cinta (suamiistri) dan (c) sebagai pertanggungjawaban kepada Allah S WT mengenai kewajiban zakat. Bentuk praktik akuntansi keluarga yang dilakukan informan dapat diklasifikasi menja di 2 (dua), yakni: (a) Tertulis, yakni terdapat catatan fisik dan disertai buktibukti p endukung untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran keluarga; (b) Tidak tertulis, yakni tidak terdapat catatan fisik (hanya dalam pikiran saja dan selanjutnya dikomu nikasikan kepada anggota keluarga lainnya).

Dari praktik akuntansi yang dilakukan oleh Informan, peneliti menemukan nilai nilai yang tercermin dari praktik akuntansi keluarga tersebut, yakni: (a) Tanggung Jawab; (b) Amanah; (c) Kejujuran; (4) Disiplin; (5) Ikhlas (6) Rajin; dan untuk memud ahkan kita memahaminya, nilainilai ini dapat disingkat menjadi sebuah kata, yakn i: TAKDIR. Nilainilai inilah kelak yang akan menjadi sebuah referensi bagi setiap ak untan dalam kehidupan sehariharinya untuk dapat eksis menjadi Khalifatullah fil A rdh dan Abdillah sehingga kita bukan sekedar bercitacita untuk hidup di dunia dan bahagia. Namun, yang lebih penting dan ultimate adalah menjadi manusia yang ba hagia dan sejahtera hidup di dunia dan di akhirat. Insya Allah. Berikut gambar Model hasil penelitian akuntansi keluarga yang dapat peneliti simpul kan dalam proses perjalanan penelitian yang melibatkan informan sejumlah 8 (delap an) orang yang terdiri dari Akuntan pendidik dan Akuntan Publik (Praktisi):

Gambar 1 Model Hasil Penelitian Akuntansi Keluarga

ffd8ffe000104a46494600010201005300530000ffe20c584943435f50524f46494 c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce0002 0009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200000000 00000000000000000000f6d6000100000000d32d485020200000000000000000 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c 77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a000002180 00000146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646d6e640 000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c000000867 6696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c00 00002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c6754524300 00043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726 9676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d 70616e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d 322e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d322e31 000000000000000000000000000000000000000000000000000000

Sumber: Data olahan (2010)

Konsep Akuntansi Keluarga Muslih (2004, 89) mengungkapkan bahwa David Hume berpendapat bahwa sel uruh isi pemikiran berasal dari pengalaman, yang ia sebut dengan istilah persepsi. Menurut Hume persepsi itu terdiri dari dua macam tingkatan, yaitu kesankesan (impresions) dan gagasan (ideas). Kesan adalah persepsi yang masuk melalui akal b udi, secara langsung, sifatnya kuat dan hidup. Sedangkan gagasan adalah persepsi yang berisi gambaran kabur tentang kesankesan. Yang pertama bisa disebut pen galaman indrawi dan yang kedua merupakan konsep atau makna. Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciriciri um um sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff (dalam Amin, 198 7), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempu rna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif ya ng berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objekobjek atau be ndabenda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/be nda). Pada tingkat kongkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman denga n objek atau kejadian tertentu. Demikian pula halnya dengan pengalaman yang pen eliti alami selama melakukan penelitian akuntansi keluarga pada keluarga akuntan. Setidaknya dari proses yang dilalui tersebut dapat memunculkan konsep mengenai akuntansi keluarga. Akuntansi keluarga merupakan aktivitas fisik dan non fisik yang dilakukan oleh s ebuah keluarga berkenaan dengan pengelolaan keuangan keluarga. Pengelolaan ke uangan keluarga tersebut didasarkan atas pertanggungjawaban kepada Allah SWT s ebagai pemberi amanah bagi manusia sebagai wakilNya dimuka bumi (Khalifatulla h fil Ardh) dan sekaligus menjadi abdiNya (Abdullah). Dengan bersandarkan atas k eyakinan itu setidaknya dalam melakukan praktik akuntansi keluarga senantiasa me megang nilainilai moral terutama kejujuran disamping nilainilai lainnya (tanggun gjawab, amanah, disiplin, ikhlas dan rajin). Nilainilai tersebut diresapi dan senantia sa diamalkan dalam praktik tersebut sehingga dapat membentuk belief system d an selanjutnya kokoh menjadi value yang senantiasa dipegang teguh oleh setiap a nggota keluarga (ayah, ibu dan anak). Setelah dapat diresapi dan diamalkan, nilai nilai tersebut juga akan terpancar kepada lingkungan sekitar karena setiap anggota keluarga akan berinteraksi dengan lingkungan luar di sekitarnya. Dalam tataran fisik akuntansi dapat berupa catatancatatan yang dituliskan dalam sebuah buku khusus ataupun sekedar mengumpulkan buktibukti penerimaan dan pengeluaran keluarga. Dalam tataran non fisik, akuntansi dapat dikomunikasikan da n dipikirkan saja dengan penuh kejujuran dan saling percaya antar anggota keluarga sehingga berakuntansi tidak serta merta dengan catatan fisik saja yang membuat diri kita menjadi terbebani atas aktivitas tersebut. Dengan demikian proses dokume ntasi akuntansi keluarga berorientasi pada proses yang mementingkan kejujuran da n apa adanya yang terjadi dengan media fisik maupun non fisik. Pelaporan dalam akuntansi keluarga juga tidak harus memiliki sebuah format ya ng baku seperti format laporan keuangan konvensional. Pelaporan akuntansi keluarg a bersifat fleksibel dan bersifat sukarela. Fleksibel dan sukarela dimaksudkan agar k onsep akuntansi keluarga tidak memaksa bagi pelakunya untuk terjebak pada ben tuk tertentu, namun pada substansi dari aktivitas praktik akuntansi berdasarkan mot if dan tujuan setiap keluarga. Hal ini tentu saja sesuai dengan prinsip substance ove r form. Substansi dari pelaporan akuntansi keluarga adalah untuk memberikan infor masi bagi anggota keluarga (secara internal) dan bukan untuk diketahui oleh anggot a keluarga lain maupun khalayak ramai.

Bentuk Akuntansi Keluarga yang Mudah Diterapkan dalam Kehidupan Sehari hari

Setelah memahami konsep akuntansi keluarga seperti yang diuraikan pada bagi an sebelum ini, maka selanjutnya peneliti akan mengkonstruksi bentuk akuntansi ke luarga yang dapat dengan mudah diterapkan dalam kehidupanseharihari. Denga n memperhatikan dan mengamati praktik akuntansi yang dilakukan oleh informan, maka peneliti dapat menyajikan bentuk akuntansi keluarga yang disajikan pada gam bar berikut:

Gambar 2 Bentuk Akuntansi Keluarga (Model 1)

ffd8ffe000104a46494600010201004c004c0000ffe20c584943435f50524f46494c450001 0100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310 000616373704d534654000000004945432073524742000000000000000000000000000 0f6d6000100000000d32d48502020000000000000000000000000000000000000000000 0000000000000000000000000000000000000000000000000000116370727400000150 0000003364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b70740000020 4000000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002 4000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000 034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d656173000 0040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c6754524300 00043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687 4202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e790000 646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000 000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000000000000000 000000000000000000000000000000

Dari gambar di atas, dapat dijelaska n bahwa bentuk akuntansi (model 1) ad alah bentuk akuntansi keluarga yang p aling sederhana, yakni: hanya dengan mencatat pengeluaran keluarga setiap bulan yang menggunakan media penca tatan berupa amplop yang disertai den gan buktibukti transaksi (di binder ja di satu) dan kemudian dilaporkan (ditu njukkan) kepada suami. Hal ini dimaksu dkan agar suami mengetahui alokasi pe ngeluaran keluarga setiap bulan dan se bagai pertanggungjawaban atas pengh asilan suami yang dikelola oleh istri. Selanjutnya model 2, yakni: bentuk aku

ntansi keluarga yang mencatat hanya p enerimaan saja yang dilakukan oleh kel uarga AS. Pencatatan akuntansi pada k eluarga AS dilakukan berdasarkan motif dan tujuan untuk menghitung berapa ju mlah kewajiban ZIS yang dibayarkan da lam setahun. Dengan mencatat segala penerimaan yang didapat dari suami da n istri ke dalam file format microsoft ex cel maka dengan mudah AS untuk men distribusikan ZIS yang harus dikeluarka n kepada para muzakki. Bentuk akunta nsi keluarga yang dilakukan AS dapat t erlihat pada gambar berikut:

Gambar 3 Bentuk Akuntansi Keluarga (Model 2) ffd8ffe000104a46494600010201004e004e0000ffe20c584943435f50524f464 94c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce0 0020009000600310000616373704d5346540000000049454320735247420000 000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840 000006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a 00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001 4646d6e640000025400000070646d6464000002c40000008876756564000003 4c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d656 1730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000 080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c74657874000 00000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061 636b61726420436f6d70616e790000646573630000000000000012735247422 049454336313936362d322e3100000000000000000000001273524742204945 4336313936362d322e310000000000000000000000000000000000000000000 00000000000

Berbeda halnya dengan pencatatan akuntansi keluarga yang dilakukan oleh CK, yakni dengan melakukan pencatatan akuntansi pada buku khusus yang dipersiapka n dan disertai dengan kolomkolom seperti jurnal umum. Jurnal umum yang dilakuk an CK hanya mencatat pospos pengeluaran saja dengan klasifikasi: pengeluaran u ntuk belanja harian, kebutuhan anakanak, pengeluaran suami (rokok), ZIS dan hut ang kepada tukang sayur. Untuk memudahkan CK mengetahui berapa jumlah saldo pengeluaran, maka ia menambahkan kolom akumulasi setelah kolom jumlah. Selanjutnya pada akhir bulan CK melakukan posting dengan merekap itemitem pada jurnal umum ke dalam sebuah tabel sesuai klasifikasi pengeluaran dan menju mlahkannya sebagai total pengeluaran 1 (satu) bulan. Setelah melakukan rekapitula si selanjutnya CK membuat laporan ringkas mengenai total penerimaan (dalam pikir an dan dingatingat saja) dan total pengeluaran. Selisih antara total penerimaan di kurangi total pengeluaran sebagian ada yang ditabung (saving). Selain melakukan h al di atas, CK juga mempunyai catatan mengenai saldo tabungan di Bank. Saldo tab ungan dirinci berdasarkan nama bank dimana uang tersebut disimpan. Setelah membuat laporan ringkas mengenai akuntansi keluarga bisanya CK menunj ukkan catatan tersebut kepada suaminya, terutama berkenaan dengan pengeluaran untuk rokok. Hal ini dilakukan agar dapat mengubah perilaku merokok yang dilakuka n oleh suaminya. Selain itu juga CK mengontrol pengeluaranpengeluaran untuk an ak sehingga ia bisa memantau telah berapa banyak jumlah yang dikeluarkan untuk anak. Hal ini dilakukan untuk mendidik anakanaknya sehingga lebih berhatihati dan bertanggungjawab dalam mengalokasikan dana yang telah diberikan.

Gambar 4 Bentuk Akuntansi Keluarga (Model 3)

Gambar 5 Bentuk ffd8ffe000104a46494600010201005a005a0000ffe20c584943435f505 Ak unta ffd8ffe000104a46494600010201004e004e0000ffe20c584943435f50524f464 24f46494c4500010100000c484c696e6f021000006d6e7472524742205 nsi K 94c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce 8595a2007ce00020009000600310000616373704d5346540000000049 eluar 00020009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200 454320735247420000000000000000000000000000f6d600010000000 ga 00000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000 0d32d485020200000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000000011637 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 07274000001500000003364657363000001840000006c77747074000 00000000000000000000000011637072740000015000000033646573630000 001f000000014626b707400000204000000147258595a000002180000 01840000006c77747074000001f000000014626b7074000002040000001472 00146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646d6 58595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a00000240 e640000025400000070646d6464000002c4000000887675656400000 00000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565 34c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000 640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f800000 146d6561730000040c0000002474656368000004300000000c7254524 0146d6561730000040c0000002474656368000004300000000c72545243000 30000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c 0043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c74 0000080c7465787400000000436f70797269676874202863292031393 65787400000000436f70797269676874202863292031393938204865776c657 938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064 4742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000000001 6573630000000000000012735247422049454336313936362d322e31 2735247422049454336313936362d322e31000000000000000000000012735 000000000000000000000012735247422049454336313936362d322e 247422049454336313936362d322e310000000000000000000000000000000 31000000000000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000 (Model 4)

Gambar 8.5 (Model 4) di atas merupakan bentuk akuntansi keluarga yang diadop si dari praktik akuntansi oleh keluarga AB. AB melakukan pencatatan akuntansi pad a sebuah buku agenda yang digaris berdasarkan kolomkolom seperti tampak pada gambar di atas dan kemudian menyertakan buktibukti kuitansi, slip setoran bank, slip penarikan ATM, bon pengeluaran dan struk belanja ke dalam sebuah kantong pl astik trasnparan dan selanjutnya distapples lalu disimpan dalam buku agenda terseb ut. Dalam 1 (satu) bulan AB mengumpulkan banyak sekali buktibukti (kuitansi, slip

setoran bank, slip penarikan ATM, bon pengeluaran dan struk belanja) sehingga terli hat bahwa buku agenda untuk mencatat dan menyimpan buktibukti tersebut menj adi gemuk. Jika halaman buku agenda tersebut telah penuh, maka AB mengganti dengan buku agenda yang baru. Hal ini dilakukan AB sejak awal menikah dan ini ia l akukan dengan tulus ikhlas dan senang hati karena hobinya yang senang catat mencatat. Selanjutnya model terakhir dari bentuk akuntansi keluarga yang dapat peneliti sajika n adalah bentuk akuntansi keluarga yang tanpa catatan fisik (hanya dalam pikiran d an dikomunikasikan saja). Model ini peneliti adopsi dari praktik akuntansi yang dilak ukan oleh CS, AP dan AW.

Gambar 6 Bentuk Akuntansi Keluarga ffd8ffe000104a46494600010201004800480000ffe20c584943435f50524f46 494c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007 ce00020009000600310000616373704d53465400000000494543207352474 20000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485020200000 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 0000000000000000000000000000011637072740000015000000033646573 63000001840000006c77747074000001f000000014626b707400000204000 000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a 0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000 088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d6900 0003f8000000146d6561730000040c0000002474656368000004300000000 c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000 043c0000080c7465787400000000436f70797269676874202863292031393 938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e790000646573 630000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000 000000000000012735247422049454336313936362d322e31000000000000 000000000000000000000000000000000000000000 (Model 5)

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PENELTIAN

Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktik akuntansi keluarga pada k eluarga akuntan (pendidik dan praktisi) memiliki motif dan tujuan, yakni (a) untuk m embentuk perilaku anggota keluarga; (2) untuk mempererat jalinan cinta (suami istri) dan (c) sebagai pertanggungjawaban kepada Allah SWT mengenai kewajiban z akat. Bentuk praktik akuntansi keluarga dapat diklasifikasi menjadi 2 (dua), yakni : (a) Tertulis, yakni terdapat catatan fisik dan disertai buktibukti pendukung untuk men catat penerimaan dan pengeluaran keluarga; (b) Tidak tertulis, yakni tidak terdapat catatan fisik (hanya dalam pikiran saja dan selanjutnya dikomunikasikan kepada ang gota keluarga lainnya). Dari praktik akuntansi yang dilakukan oleh Informan, peneliti menemukan nilai

nilai yang tercermin dari praktik akuntansi keluarga, yakni : (a) Tanggung Jawab; (b) Amanah; (c) Kejujuran; (4) Disiplin; (5) Ikhlas (6) Rajin; dan untuk memudahkan kita memahaminya, nilainilai ini dapat disingkat menjadi sebuah kata, yakni: TAKDIR. Nilainilai inilah kelak yang akan menjadi sebuah referensi bagi setiap akuntan dala m kehidupan sehariharinya. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan y ang tentunya akan menjadi sebuah pijakan peneliti untuk mengeksplorasi lebih dala m lagi mengenai esensi dari penelitian Akuntansi Keluarga. Ada beberapa hal keterb atasan dalam penelitian ini:

Pertama, belum adanya literatur yang mendukung peneliti untuk membandingka n penelitian mengenai akuntansi keluarga di Indoensia sehingga peneliti membutuh kan waktu yang cukup lama untuk merenungi, memahami dan menginterpretasi dat adata yang diperoleh dari penuturan informan dan hasil pengamatatan yang dilak ukan peneliti. Kedua, peneliti menggunakan Hipnometodologi dalam mengeksplorasi data data yang diperoleh dari informan sehingga membutuhkan sebuah kesabaran dan p endekatan yang intens untuk dapat menggambarkan secara utuh praktik akuntansi yang dilakukan dalam keluarga akuntan, sehingga memungkinkan ada beberapa ha sil interpretasi peneliti yang tidak memuaskan bagi pembaca. Untuk itu peneliti men ganggap ini sebagai sebuah keterbatasan sehingga diharapkan kelak akan ada pene litian selanjutnya yang lebih baik dari segi metode penelitian maupun dukungan liter atur yang lebih komprehensif. Implikasi Penelitian Selayaknya sebuah penelitian yang telah dipersiapkan dengan sepenuh hati, ten tu saja diharapkan dapat memberikan dampak atau implikasi hasil penelitian kepada bagi pihakpihak lain maupun diri sendiri. Pertama, berkaitan dengan implikasi prak tis bagi sebuah keluarga. Dengan adanya konsep dan bentuk akuntansi keluarga ya ng mudah diterapkan dalam kehidupan seharihari, maka setiap keluarga akan terg ugah untuk dapat segera mempraktikkan akuntansi keluarga sehingga tujuan yang i ngin dicapai yakni mengubah perilaku anggota keluarga, mempererat jalinan cinta ( suamiistri) dan pertanggungjawaban kepada Allah SWT dapat terwujud. Kedua, implikasi bagi para akuntan pendidik dan akuntan praktisi (profesional). Dari hasil penelitian ini setidaknya lebih menghayati lebih dalam makna dari berakuntan si sehingga nilainilai yang tercermin dalam praktik akuntansi keluarga dapat dia malkan dalam kehidupan seharihari. Alangkah indahnya jika setiap aktivitas para akuntan (pendidik dan praktisi) dapat mengamalkan nilainilai tanggung jawab, am anah, kejujuran, disiplin, ikhlas dan rajin (TAKDIR). Ketiga, implikasi bagi penelitian selanjutnya. Dari keterbatasan dan hasil penelitian yang hanya menyoroti dari praktik akuntansi dari keluarga akuntan, maka peneliti la in dapat mengembangkan penelitian akuntansi keluarga (rumahtangga) dengan car a meneliti domaindomain lain seperti: Ibuibu kelompok pengajian, Ibuibu PKK, lingkungan pesantren, wanita karir, masyarakat nelayan, masyarakat buruh tani, ma syarakat buruh kebun dan lainlain. Keempat, implikasi bagi diri peneliti. Dari hasil penelitian ini tentu saja membawa d ampak yang sangat besar bagi perkembangan spiritual, mental, emosional dan intel ektual. Proses penelitian yang berjalan cukup lama dengan pendekatan hipnometod ologi ternyata telah memberikan hikmah dan hidayah dari Allah SWT tentang makna sebuah keyakinan akan kuasaNya, sehingga peneliti akan senantiasa menghunjam kan keyakinan bahwa atas izinNya saja semua hal dapat dan akan terjadi. Dengan semangat inilah yang menghantarkan peneliti sehingga dapat menyelesaikan peneli tian mengenai akuntansi keluarga.

DAFTAR PUSTAKA Agustian., Ary Ginanjar. 2003. ESQ Power Sebuah Inner Hourney Melalui AlIhsan, Penerbit Arga, Yogyakarta. Anonim. 2005. Sejarah Akuntansi di Negara Islam, Islamic Ebook, BAZ Collection, S umber Tazkia.com diakses tanggal 13 Februari 2009 melalui http://dimel2002.mult iply.com/journal /item/10/Sejarah_Akuntansi_Islam. Anonim. 2011. Cara Berkomunikasi Tepat Guna di Keluarga. Pondok Hikmat, diakses tanggal 13 April 2011 melalui http://pondokhikmat.tripod.com/komunikasi_keluarg a_efektif.htm Audifax., 2008. Research: Sebuah Pengantar untuk Mencari Ulang Metode Peneli tian dalam Psikologi, Penerbit Jalasutra, Yogyakarta. Basrowi dan Sukidin., 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro (Grounded Theory, Fenomenologi, Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi Refleksi), Penerbi t Insan Cendikia, Surabaya. Berger, Peter L. And Thomas Luckman. 1990, Tafsir Sosial atas Kenyataan, terjemah an. Hasan Basari dari The Sosial Construction of Reality: A Treatise in the sociology of knowledge, LP3S, Jakarta. Bungin, B., 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metod ologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakar ta. Burrell, G. dan G. Morgan. 1979. Sociological Paradigms and Organizational Analysis, Elemen of the sociology of corporate life, Athenaeum press, Newcastle upon Tyne. (Terjemahan) Calvin S. Hall., 1954. A Primer of Freudian Psychology. Published by The New Amer ican Library of World Literature, Inc. 501 Madison Avenue, New York 22, New York The World Publishing Company. Capra, Fritjof. 2002. Jaringjaring Kehidupan: Visi Baru Epistemologi dan Kehidupa n, Terjemahan (Pasaribu), Penerbit: Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta. Chaplin, JP. 2008. Dictionary of Psychology. Terjemahan (Kartini Kartono), Penerbit: Rajagravindo Persada, Jakarta. Dacey, Jhon. 1999. Concept of Creativity. Encyclopedia of Creativity, Vol. 1. Davis, Keith. 1962. Human Relations at Work, New York, San Francisco, Toronto, Lo ndon. Fachri, A. Hisyam. 2009. The Real Art of Hypnosis: Kolaborasi Hipnosis Timur Barat. Penerbit Gagas Media. Geiss S.K., & OLeary, K.D. 1981. Therapist Rating of Frequency and Severity of Ma rital Problems: Implications for research. Journal of Marital and Family Therapy, 7, p. 515520 Goldberg, Bruce. 2007. Self Hypnosis. Diterjemahkan oleh Wiratama, Penerbit B First anggota IKAPI, Yogyakarta.

Gunawan, Adi W. 2007a. The Secret of Mindset, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gunawan, Adi W. 2007b. Hypnosis The Art of Subconscious Communication, Gra media Pustaka Utama, Jakarta Haight, Mary. 1989. Hypnosis and the Philosophy of Mind, Source: Proceedings of the Aristotelian Society, New Series, Vol. 90 (1989 1990), pp. 171189 Published b y: Blackwell Publishing on behalf of The Aristotelian Society Stable URL: http://www .jstor.org/stable/4545116 Accessed: 06/03/2009 06:24

Haley, Jay. 1985. Conversations with Milton H. Erickson, M.D : Changing Childreen an d Families, Volume 3, First Edition, Triangel Press, USA Miles, Matthew B and A. Michael Hberman. 1994. An Expanded Source Book: Qualita tive Data Analysis, London: Sage Publications. Indriantoro, Nur. dan Supomo, Bambang. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk A kuntansi Dan Manajemen. Edisi1. Yogyakarta. BPFE. Jacobs, Kerry dan Stephen P. Walker. 2004. Accounting and Accountability in the Ion a Community. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 17, No. 3: 361 368 James, Tad. 2000. Hypnosis: A Comprehensive Guide, Crown House Publishing, Unite d Kingdom. Komori, Naoko dan Humphrey, Christopher. 2000. From an envelope to a dream not e and a computer: The awardwinning experiences of postwar Japanese househ old accounting practices, Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 13 No. 4 Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Akuntan, Penerbit Pustaka Pelajar, Cetakan Pert ama, Yogyakarta. Megawangi, Ratna. 2003. Pendidikan Karakter untuk Membangun Masyarakat Mada ni. IPPK Indonesia Heritage Foundation. Moleong, Lexy J., 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Penerbit PT Re maja Rosdakarya, Bandung. Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV, Penerbit: Rake Sar asin, Yogyakarta. Muhadjir, Noeng. 2001. Filsafat Ilmu: Positivisme, PostPositivisme, dan PostModern isme, Penerbit: Rake Sarasin, Yogyakarta. Mulawarman, Aji Dedi. 2006. Menyibak Akuntansi Syariah: Rekonstruksi Teknologi Akuntansi Syariah dari Wacana ke Aksi, Penerbit: Kreasi Wacana, Yogyakarta. Mulawarman, Aji Dedi. 2008. Laporan Keuangan Syariah Berbasis Tazkiyah, Disert asi Fakultas Ekonomi UB, Malang. Muslih, Muhammad. 2004. Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Belukar, Gowok Komplek Polri, Yogyakarta. Noor, Sofia Retnowati. 2002. Peran Perempuan Dalam Keluarga Islami, Artikel, Dis ampaikan pada Seminar Setengah Hari Peran Perempuan Dalam membangun Kel uarga Dengan Nilainilai yang Islami diselenggarakan oleh Wanita Islam bekerjas ama dengan Forum Pengajian Ibuibu Al Kautsar, Daerah Istimewa Yogyakarta. Northcott, D dan Doolin, Bill. 2000. Home Accountant: exploring their practices, Ac counting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 13 No. 4

Nurindra, Yan. 2007. Hypnotherapy Fun damental. A Journey to The Sub conscious World, Modul Workshop, Ya n Nurindra School of Hypnotism, Versi on November. Nurindra, Yan. 2008. Advanced Hypnot herapy. A Journey to The Sub conscious World, Modul Workshop, Ya n Nurindra School of Hypnotism, Versi on. Mei. Nurindra, Yan. 2008a. Panduan Self Hyp nosis. Kiat praktis melakukan self hyp nosis kedalam diri sendiri. Edisi 1, No vember 2008. Ebook from www.yan nurindra.com. Nurindra, Yan. 2008b. Tips Untuk Meng hindari Kejahatan Hipnotis Edisi 1, No vember 2008. Ebook from www.yan nurindra.com. Nurindra, Yan. 2008c. The Secret of Sta ge Hypnosis Revealed. Edisi 1, Novem ber 2008. Ebook from www.yannuri ndra.com. Nurindra, Yan. 2008d. Hypnosis for Du mmies. Edisi 1, November 2008. E book from www.yannurindra.com. Piorkowsky M, Burkhard. 2000. Househ old accounting in Germany:Some stati stical evidence and the development of new systems, Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 13 No. 4 Quattrone, Paulo. 2000. Constructivism and Accounting research: towards a tr ansdisciplinary perspective, Accoun ting, Auditing & Accountability Journal , Vol. 13 No. 4 Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Ko munikasi, Cetakan keduapuluhempat, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Band ung.

Sentanu, Erbe. 2008. Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, C etakan 10, Penerbit Elex Media Kom putindo, Gramedia, Jakarta. Straus, A. Roger. 1978. Hypnosis as R eality Reconstruction: A Sociological Analysis of the Hypnosis Process, The Pacific Sociological Review, Vol. 21, N o. 4 (Oct., 1978), pp. 407422 Publis hed by: University of California Press Stable URL: http://www.jstor.org/stabl e/1388693 Accessed: 06/03/2009 05: 26 Sukoharsono, E. Ganis. 1998. Accoun ting in a New History: A Disciplinary Power and Knowledge of Accounting, International Journal of Accounting an d Business Society, Vol 6, No 2 Sukoharsono, E. Ganis. 1998. 2000. B ookeeping to Professional Accounting : A University Power in Indonesia, Inte rnational Journal of Accounting and B usiness Society, Vol 8, No 1 Suriasumantri, J.S. 2007. Filsafat Ilmu ; Sebuah Pengantar Populer. Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Cetakan kedu apuluh Triyuwono, Iwan. 2000a. Organisasi dan Akuntansi Syariah. Yogyakarta LK IS. Triyuwono, Iwan. 2000b. Posmoderni sme: Beberapa Konsep Transendenta l Tradisi Islam untuk Metodologi Pene litian Akuntansi, Bisnis, dan Ekonomi, Disampaikan dalam acara Short Cou rse Metodologi Penelitian Paradigma Alternatif, diselenggarakan oleh Cent re for Business and Islamic Economic s Studies (CBIES) FEUnibraw bersa ma IAI Kompartemen Akuntan Pendid ik (IAIKAPd) di FE Unibraw, 89 Mei 2000.

Triyuwono, Iwan. 2007. Mengangkat Si ng Liyan Untuk Formulasi Nilai Tamba h Syariah. Prosiding SNA X. Universita s Hasanuddin, Makasar, 2627 Juli 2 007. Triyuwono, Iwan. 2008. The Spirituality Of Victory, Virgin, And Light (VVL): An Approach Towards A New Paradigm O f Accounting Research Course. Presen ted at The Third International Postgra duate Consortium on Accounting Br awijaya University, 89 May Triyuwono, Iwan. 2009. Perspektif, M etodologi, dan Teori Akuntansi Syaria h, Ed. 1, 2, Jakarta: Rajawali P

ers. Walker P. Stephen dan Llewellyn,Sue. 2000. Accounting at home: some inte rdisciplinary perspectives, Accounting , Auditing & Accountability Joournal, V ol. 13 No. 4. Whitehouse, Wayne et. Al. 2005. The Cognitive Interview: Does It Successf ully Avoid the Dangers of Forensic Hy pnosis, Source: The American Journal of Psychology, Vol. 118, No. 2 (Summ er, 2005), pp. 213234

Anda mungkin juga menyukai